Disusun Oleh:
M. Supiyandi 225139031
PROGRAM SI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
1
A. KONSEP DASAR PENYAKIT PANKREATITIS
a. Anatomi
Terletak pada kuadran bagian kiri atas di antara kurvatura duodenum dan limpa dan
panjangnya mencapai 15 cm.
b. Fisiologi
Pankreas merupakan kelenjar eksokrin (pencernaan) sekaligus kelenjar endokrin.
1. Fungsi endokrin
Sel pankreas yang memproduksi hormon disebut sel pulau Langerhans, yang terdiri dari sel
alfa yang memproduksi glukagon dan sel beta yang memproduksi insulin.
Glukagon. Efek glukagon secara keseluruhan adalah meningkatkan kadar glukosa darah dan
membuat semua jenis makanan dapat digunakan untuk proses energi. Glukagon merangsang
hati untuk mengubah glikogen menurunkan glukosa (glikogenolisis) dan meningkatkan
penggunaan lemak dan asam amino untuk produksi energi. Proses glukoneogenesis
merupakan pengubahan kelebihan asam amino menjadi karbohidrat sederhana yang dapat
memasuki reaksi pada respirasi sel.Sekresi glukagon dirangsang oleh hipoglikemia. Hal ini
dapat terjadi pada keadaaan lapar atau selama stres fisiologis, misalnya olahraga.
Insulin. Efek insulin adalah menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan
penggunaan glukosa untuk produksi energi. Insulin meningkatkan transport glukosa dari
2
darah ke sel dengan meningkatkan permeabilitas membran sel terhadap glukosa (namun otak,
hati, dan sel-sel ginjal tidak bergantung pada insulin untuk asupan glukosa). Di dalam sel,
glukosa digunakan digunakan pada respirasi sel untuk menghasilkan energi. Hati dan otot
rangka mengubah glukosa menjadi glikogen (glikogenesis) yang disimpan untuk digunakan
di lain waktu. Insulin juga memungkinkan sel-sel untuk mengambil asam lemak dan asam
amino untuk digunakan dalam sintesis lemak dan protein (bukan untuk produksi energi).
2. Fungsi eksokrin
Kelenjar eksokrin pada paankreas disebut acini, yang menghasilkan enzim yang
terlibat pada proses pencernaan ketiga jenis molekul kompleks makanan. Enzim
pankreatik amilase akan mencerna zat pati menjadi maltosa. Kita bisa menyebutnya enzim
“cadangan” untuk amilase saliva. Lipase akan mengubah lemak yang teremulsi menjadi asam
lemak dan gliserol. Pengemulsifan atau pemisahan lemak pada garam empedu akan
meningkatkan luas permukaan sehingga enzim lipase akan dapat bekerja secara efektif.
Tripsinogen adalah suatu enzim yang tidak aktif, yang akan menjadi tripsin aktif di dalam
duodenum. Tripsin akan mencerna polipeptida menjadi asam-asam amino rantai pendek.
Cairan enzim pankreatik dibawa oleh saluran-saluran kecil yang kemudian bersatu
membentuk saluran yang lebih besar, dan akhirnya masuk ke dalam duktus
pankreatikus mayor. Duktus tambahan juga bisa muncul. Duktus pankreatikus mayor bisa
muncul dari sisi medial pankreas dan bergabung dengan duktus koledokus komunis untuk
kemudian menuju ke duodenum. Pankreas juga memproduksi cairan bikarbonat yang
bersifat basa.
1.2 PENGERTIAN
Pankreatitis adalah inflamasi yang mengenai pankreas yang bersifat serius dengan
intensitas yang ringan sampai berat dan berakibat fatal.Pankreatitis juga didefinisikan
sebagai peradangan pada pankreas yang menggangu fungsi eksokrin dalam
membantu menjalankan metabilisme dalam tubuh.
Pankreatitis adalah kondisi inflamasi yang menimbulkan nyeri dimana enzim
pankreas diaktifasi secara prematur mengakibatkan autodigestif dari pankreas.
(Doengoes, 2000; 558)
Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas
dengan intensitas yang dapat berkisar mulai dari kelainan yang relatif ringan dan
3
sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak
bereaksi terhadap berbagai pengobatan. (Smeltzer, Suzanne C., 2001; 1338)
1.3 EPIDEMIOLOGI
1.4 ETIOLOGI
1.5 PATOFISIOLOGI
4
Adanya refluk enzim agar meningkatkan volume enzim dan distensi pada pankreas
yang merangsang reseptor nyeri yang dapat dijalarkan ke daerah abdomen dan
punggung.Kondisi ini memunculkan adanya keluhan nyeri hebat pada abdomen yang
menjalar sampai punggung. Distensi pada pankreas yang melampaui beban akan
berdampak pada penekanaan dinding duktus dan pankreas serta pembuluh darah pankreas.
Pembuluh darah dapat mengalami cidera bahkan sampai rusak sehingga darah dapat keluar
dan menumpuk pada pankreas atau ke jaringan sekitar yang berakibat pada ekimosis
pinggang dan umbilicus. Kerusakan yang terjadi pada pankreas secara sistemik dapat
meningkatkan respon asam lambung sebagai salah satu pertahanan untuk mengurangi
tingkat kerusakan. Akan tetapi kelebihan ini justru akan merangsang respon gaster untuk
meningkatkan ritmik kontraksi yang dapat meningkatkan rasa mual dan muntah. Mual
akan berdampak pada penurunan intake cairan sedangkan muntah akan berdampak pada
peningkatan pengeluaran cairan tubuh. Dua kondisi ini menurunkan volume dan komposisi
cairan dalam tubuh yang secara otomatis akan menurunkan volume darah. Penurunan
volume darah inilah yang secara klinis akan berakibat hipotensi pada penderita.
5
1.7 KOMPLIKASI
Nekrosis pankreas. Nekrosis pankreas terjadi karena adanya sekresi pankreas yang
mengalami refluk ke pankreas setelah dari empedu yang dapat mengakibatkan
kerusakan pada pankreas.
Syok dan kegagalan organ multiple. Syok dan kegagalan organ terjadi karena adanya
penurunan volume cairan yang dapat berakibat pada penurunan volume darah dan
vaskulerissai,sehingga organ dapat mengalami kegagalan fungsi akibat penurunan
perfusi.
Gagal ginjal
6
Feses penderita yang berwarna pucat dan berbau sangat busuk. Ini terjadi karena
kandungan lemak yang tinggi pada feses.
Pada USG terlihat peningkatan diameter pankreas karena mengalami edema.
1.9 PENATALAKSANAAN
1.10 PENGOBATAN
Pengobatan awal utama pada pankreatits akut adalah obat-obatan,sedangakan
pembedahan hanya dilakukan bila terjadi obstruksi atau komplikasi khusus seperti
pseudokista pankreas.
Sasaran pengobatan adalah:
Mengatasi nyeri
Mengurangi sekresi pankreas
Mencegah atau mengobati syok
Memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit
Mengobati infeksi sekunder.
7
B. ASUHANKEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PANKREATITIS
a. Anamnesa
1) Nama : Ny. A
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Umur : 45 Tahun
4) Pendidikan : S1
Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi secara drastis menurun dengan
cepat setelah usia 40 tahun. Pankreatitis sering muncul pada pasien yang pecandu
alkohol yang berumur lebih dari 40 tahun. Tetapi dapat pula muncul pada usia
muda sebagai pecandu berat alkohol.
5) Pendidikan dan pekerjaan
Pada orang dengan pendapatan tinggi dan rentan stress. cenderung untuk
mengkonsumsi makanan cepat saji dan minum minuman yang banyak
6) Keluhan utama
Pasien mengatakan ada nyeri perut kurang lebih 1 minggu, ada sesak, tidak nafsu
makan, mual, muntah, lemas, tidak bisa beraktivitas banyak
7) Riwayat penyakit
Klien mengatakan mengalami nyeri perut kurang lebih dari seminggu yang lalu,
nyeri semakin hebat disaat pasien melakukan aktivitas, gampang lelah , mual,
muntah, tidak nafsu makan
8) Pengkajian pola kebutuhan:
a. Kebutuhan nutrisi
Pasien tidak nafsu makan, sekali makan hanya habis ¾ porsi, karena masih
mengalami mual
8
b. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Pasien dengan pankreatitis akut mengalami gangguan rasa nyeri panas pada
abdomen dengan tingkat (skala nyeri rata-rata di atas 6 ) yang rata-rata hebat.
Pada ekspresi pasien terlihat menahan nyeri hebat pada abdomen, kadang ada
yang sampai berteriak kesakitan. Rasa aman yang mungkin tidak terpenuhi
mungkin aman dari rasa sakit yang mengganggu kehidupannya. Untuk lebih
lengkapnya perlu pengkajian nyeri dengan unsur P (palliative), Q (quality), R
(region), S (scale), T (time) dan memakai alat bantu skala nyeri yang ditulis
dalam kertas lengkap dengan penjelasan nyeri skala 0 sampai 10.
b. Pemeriksaan fisik
B1:
Inspeksi frekuensi : tachipneu
Tidak ada retraksi dada
Nafas spontan dengan oksigen 3 lpm
Tidak ada suara nafas tambahan
B2:
Pada TTV
Tensi : 125/95 mmhg
Nadi : 110 x/menit
Suhu : 38,5 ° C
Rr : 28 x/ menit
Spo2 : 99 % dengan nasal canul 3 lpm
B3: adanya nyeri pada abdomen, pada punggung dan nyeri tekan pada
epigastrium.
B5: adanya mual muntah, anoreksia,dehidrasi karena penurunan intake cairan
Inspeksi: adanya mual muntah, anoreksia
Auskultasi : bising usus dan gaster mungkin meningkat sebagai respon
mekanik terhadap peradangan pankreas.
Perkusi: bunyi usus masih normal ( tympani)
Palpasi:Nyeri tekan pada epigastrik.
9
B6: penurunan kekuatan musculoskeletal, kelemahan, turgor kulit menurun
karena dehidarasi.
10
BAK sedikit
Do :
Klien tampak lemas
Klien terlihat pucat
Klien terlihat matanya cekung
Turgor kulit pasien sedang
CRT > 2 detik
Kulit terlihat kering
20/3/2023 Ds : Pola nafas tidak efektif
Klien mengatakan ada sesak karena nyeri berhubungan dengan efek
perut agen farmakologis
Do :
Klien tampak sesak
Klien terpasang oksigen 3 lpm
Respirasi rate : 28 x/menit
20/3/2023 Ds : Resiko deficit Nutrisi
Klien mengatakan tidak nafsu makan berhubungan dengan
Klien mengatakan jika mau makan terasa ketidakmampuan menelan,
mual dan muntah ketidakmampuan mencerna
Klien mengatakan berat badan turun 3 kg makanan dan faktor
selama seminggu psikologis
Do :
Klien terlihat lemas
Klien terlihat tidak menyentuh makanan
yang disediakan
Porsi makan masih utuh
Mukosa bibir kering
Klien terlihat mual dan muntah
11
a) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan gejala penyakit
b) Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi dan proses penyakit
c) Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peradangan pancreas
d) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan efek agen farmakologis
e) Resiko deficit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, ketidakmampuan
mencerna makanan dan faktor psikologis
12
13
b) Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi dan proses penyakit
14
15
c) Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan peradangan pancreas
16
17
18
d) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan efek agen farmakologis
19
20
e) Resiko deficit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, ketidakmampuan
mencerna makanan dan faktor psikologis
21
22
2.4 Implementasi keperawatan
23
DAFTAR PUSTAKA
- Doengoes, Marilynn, dkk. Rencana Asuhan Keperawtan. Edisi.3. 2000. EGC : Jakarta
- Doughty, D. D & Jackson D. B.. Gastrointestinal Disorders. 1993. St Louis: Mosby
Clinical Series.
- NANDA. 2009-2011. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2011.EGC:
Jakarta
- PPNI (2016 ). Standar Diagnosis Keperawatan indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
- PPNI (2018 ). Standar Luaran Keperawatan indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
- PPNI (2018 ). Standar Intervensi Keperawatan indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
- Riyadi, Sujoyo Sakarmin. Askep pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan
Endokrin pada Pankreas. 2008. Graha Ilmu : Jogjakarta
- Sylvia A.Price,Lorraine M,wilson.Patofisiologi. 2005.EGC: Jakarta.
- Smeltzer, S. C & Bare, B. G.. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed.8, Vol.2.
2001. EGC: Jakarta
- Taylor, Cynthia. M.. Diagnosis Keperawatan dengan Rencana Asuhan. Ed.10. 2010.
EGC: Jakarta
24