Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

A
DENGAN HIPERTENSI DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG
BABEKO KECAMATAN BATHIN II BABEKO.

Posted on Juni 3, 2013 by dayatvetra

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN
BATHIN II BABEKO.

A. PENGKAJIAN.
Pengkajian pada keluarga Tn.A Dilakukan Hari Sabtu- minggu, 11- 12 mei 2013 di
rumah Tn.A

I. Data Umum.
1. Nama KK : Tn. A
2. Umur : 45 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : TANI
5. Alamat : Ds. Nyiur Gading Rt 01 / Rw 00 Simpang Babeko
Kecamatan Bathin Ii Babeko.
6. Komposisi Keluarga.
NO NAMA J.K Hub dgn KK Pnddkn Umur STATUS IMUNISASI Ket
BCG POLIO DPT Hepatitis
1 Tn.A L Suami SD 45 Th
2 Ny.N P Istri SPMA 42 Th
3 An.M P Anak SMA 20 Th
4 An. J P Anak SD 11 Th
5 An.F L Anak TK 6 Th

7. Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki : Klien


: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumah : Meninggal

Tn. A kakak beradik 6 orang, 2 orang laki-laki dan 4 orang perempuan, orang tua Tn.
A 1 orang perempuan meninggal yang laki-laki masih hidup, Tn. A ada 3 orang dari 6
saudara dan menikah dengan Ny. N anak ke 6 dari 6 saudara, 2 orang anak laki-laki
dan 3 orang perempuan dan 1 orang perempuan meninggal dunia.

8. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear family). Keluarga Tn. A terdiri
dari Tn. A sebagai kepala keluarga, Ny. N istri, An. M, J, F

9. Suku Bangsa.
Tn. A dari suku padang dan Ny. N dari suku melayu. Bahasa yang digunakan dalam
keseharian adalah bahasa daerah. Dalam keluarga Tn. A tidak ada pantangan atau
kebiasaan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.

10. Agama.
Keluarga Tn. A beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. A
menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia
sebagai hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya. Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn. A tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan.

11. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp.2.000.000 perbulan yang
diterima dan pengeluaran Tn. A setiap bulan. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn.
A menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga.


Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. A adalah hanya mendengarkan
musik dan sesekali menonton TV di rumah bersama keluarga.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA.


1. Tahapan Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai
orang dewasa. Hal ini didukung data masih ada anak Tn. A yang belum menikah
yaitu An. M, An J, An. F.

2. Tugas Tahapan Perkembangan Yang Belum Terpenuhi.


Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk
mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

3. Riwayat Keluarga Inti.


Keluarga Tn. A saat ini dalam keadaan sehat, hanya Ny. N yang menderita tekanan
darah tinggi. Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian. Ny. N
sering mengalami kepala terasa pusing dan berat secara tiba-tiba, Satu bulan yang lalu
tidak bisa bangun dari tempat tidur.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya.


Dari keluarga Tn. A tidak yang mengalami penyakit keturunan, Ny. N ada riwayat
penyakit keturunan. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. A dan Ny. N baik, tidak
ada konflik.

III. Data Lingkungan.


1. Karakteristik Rumah.
Keluarga Tn. A didesa simpang babeko, dengan luas tanah ± 110 m2. Rumah milik
sendiri, bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 3 kamar tidur,
ruang tamu, dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah agak kotor dan tidak teratur.
Semua ruang terdapat jendela yang dibuka kadang-kadang saja. Sumber mata air
menggunakan sumur arthritis yang mengalir pada jam-jam tertentu. Septic tank
berada di samping rumah, jarak dengan sumber air lebih dari 10 m. Kondisi air jernih,
tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. A memiliki gentong sebagai penampung air
untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di samping rumah,
yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah
tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. A mengetahui jika ada
lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu
semua dapat menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. A kebiasaan membersihkan
rumah setiap hari berupa menyapu lantai.

Denah Rumah :

Keterangan :
1. Pintu depan
2. Kamar tidur 1
3. Ruang tamu
4. Kamar tidur 2
5. Sumur
6. Wc

7. Kamar mandi
8. Meja makan
9. Dapur
10. Kamar tidur 3
11. Pintu belakang

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya.


Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. A tinggal berdekatan dengan
tetangganya. Hubungan dengan tetangga cukup baik. Kebanyakan tetangga bermata
pencaharian sebagai Petrawat.

3. Mobilitas Geografis Keluarga.


Tn. A bersama keluarga menempati rumahnya sudah 8 tahun. Letak rumah tepat di
dekat jalan raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan
ojek. Sedang untuk mobilitas, keluarga menggunakan sepeda Motor. Jarak rumah ke
puskesmas ± 7 km.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat.


Keluarga Tn. A biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah
ada kegiatan rutin seperti pengajian ibu-ibu, pertemuan RT , kamling, posyandu dan
kebersihan lingkungan. Kadang-kadang Tn. A ikut pertemuan RT. Ny. N tidak
pernah ikut kegiatan karena takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan
lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik. Tn. A, Ny. N An. M, dan Ny. Sn
menyadari pentingnya posyandu lansia untuk memantau kesehatan. Tetapi
kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.

5. Sistem Pendukung Keluarga.


Keluarga Tn. A tidak memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat
digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.

IV. Struktur Keluarga.


1. Pola Komunikasi Keluarga.
Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A yaitu komunikasi terbuka, jika
ada masalah maka akan dirembuk bersama. Jika pagi tidak ada yang di rumah karena
ada kesibukan tersendiri, Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota
keluarga juga biasa bercengkeramah di ruang tamu.

2. Struktur Kekuatan Keluarga.


Tn. A sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun
tetap lewat musyawarah keluarga.

3. Struktur Peran.
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk
menghidupi keluarganya. Ny. N berperan sebagai ibu istri, An.M sebagai anak
bungsu yang masih tinggal dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak Ny. S

4. Nilai dan Norma Budaya


Dalam keluarga Tn. A menekankan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan
orang lain, saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar.
V. Fungsi Keluarga.
1. Fungsi Afektif.
Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin
baik. Antar anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan menyayangi
sehingga tidak ada istilah pilih kasih.

2. Fungsi Sosialisasi.
Dalam keluarga Tn. A biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga
baik, Tn. A juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi
dengan lingkungan jika ada waktu senggang.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan.


a. Mengenal masalah kesehatan.
Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. N menderita tekanan darah tinggi. Keluarga
hanya tahu makanan yang harus dihindari oleh Ny. N yaitu makan yang asin-asin dan
daging. Ny. N jarang mengontrolkan kesehatannya dengan alasan tidak memiliki
cukup uang. Ny. N juga tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.
Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung dan makan
obat herbal, tetapi jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung
dan obat herbal maka akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat.
c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit.
Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. N untuk memeriksa
keadaannya Karena Ny. N ada riwayat hipertensi maka Tn. A sudah berusaha untuk
Ny. N Semua anggota keluarga juga sangat memperhatikan kondisi Ny. N.
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga
kurang tahu bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang
sudah lanjut usia.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat.
Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan
kesehatan lain jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di
warung dan obat herbal. Tn. A dan Ny. N tidak memiliki kartu JPS atau Askes Gakin.

4. Fungsi Reproduksi.
Saat ini Ny. N sudah mengalami penyakit hipertensi. An. M belum menikah, kedua
orang tua berharap An.M segera mendapatkan pendamping hidup.

5. Fungsi Ekonomi
Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. Dari
makan, listrik, air, dan hal-hal yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang pas-
pasan tersebut keluarga tidak dapat menabung.
VI. Stress Dan Koping Individu.
1. Stressor Jangka Pendek dan jangka panjang.
Bagi keluarga Tn. A saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, An. M yang
belum menikah dalam usia 20 tahun. Tn. A maupun Ny. N ingin agar anaknya segera
menikah.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor.


Terkadang Tn.A maupun Ny. N sedih jika memikirkan An. M yang belum menikah.

3. Strategi Koping Konstruktif Yang Digunakan.


Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap An. M segera menemukan
jodohnya.

4. Strategi Adaptasi Fungsional.


Di keluarga Tn. A tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah
tangganya.

VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga.


Pemeriksaan Fisik Hanya Dilakukan Pada Ny. N.
1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 150/120 mmHg, N 96
x/mnt, Rr 18 x/mnt, S 36 oC.
2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut.
3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat,
konjungtiva merah muda, pupil isokor.
4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal.
5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor,
tampak serumen.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid juga vena jugularis.
7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ
I – II murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor.
8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak
kembung, tidak teraba massa.
9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja.
10 Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan.
11 Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada
kedua kaki, klien tampak susah berjalan.
12 Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.

VIII. Harapan Keluarga.


Tn. A berharap di dalam kelurganya dalam keadaan sehat.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA.
1. Analisa Dan Sintesis Data.
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS :
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
– Tn. A mengatakan Ny. N tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
– Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika
dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
DO :
– T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt. Risiko tinggi terhadap ketidak patuhan.
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobat an yang diperlukan pada
hipertensi.
2 DS :
– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
– Ny. N ke Puskesmas hanya jika sakitnya dirasa berat.
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
DO :
– Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-
asin dan daging.
Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif.
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarganya yg men derita
hipertensi.
3. DS :
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
DO :
– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi.
Risiko tinggi cidera pd Ny. N. Ketidakmampuan keluarga memodifi kasi lingkungan.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan.


No Diagnosis Keperawatan
1. Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
2. Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
3. Risiko tinggi cidera pd Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI
DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN
BATHIN II BABEKO.

DI SUSUSN OLEH :

NAMA : GUSTI YAWATI

NIM : 101009314401058

AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO

MUARA BUNGO

TAHUN AJARAN 2012/2013

IMPLEMENTASI

No Implementasi Evaluasi
1.

2.

3. 1. bina ham dengan keluarga


2. kaji pengetahuan keluarga tentang pengetahuan hipertensi
3. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
4. diskusikan pengertian hipertensi dengan keluarga
5. beri kesemapatan keluarga bertanya
6. minta keluarga menyebutkan kembali
7. jawab pertanyaan keluarga

1. kaji pengethauan keluarga tentang penyebab hipertensi


2. beri reinforcement positif atas jawaban keluarga
3. diskusikan penyebab hipertensi
4. motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

1. Diskusikan tanda dan gejala hipertensi dengan keluarga


2. kesempatan keluarga bertanya
3. Jawab pertanyaan keluarga
4. Motivasi keluarga untuk mengulang kembali
5. Beri reinforcement positif atas keberhasilan keluarga

S:
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi.
– Tn. A mengatakan Ny. N sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
– Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke pelayanan kesehatan jika
dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal.
O:
– TD 150/120 mmHg,
– N 96 x/mnt.
A : sudah rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
P : lanjutkan intervensi

S:
– Ny. N tidak pernah kontrol & minum obat.
– Ny. N ke Puskesmas hanya jika
– sakitnya dirasa berat.
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
O:
Keluarga hanya tahu pantangan orang hipertensi adalah makan makanan yang asin-
asin dan daging.

A:
– Ny. N sering memikirkan anaknya (An. M) yang belum menikah.
P : intervensi di lanjutkan.

S:
– Ny. N memiliki riwayat hipertensi lama.
– Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian.
– Ny. N mengatakan sering kepalanya tiba-tiba pusing dan terasa berat.
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
O:
– T 150/200 mmHg, N 96 x/mnt.
– Kondisi rumah agak kotor, tidak teratur tidak rapi, penataan ruangan < serasi.
A:
– Ny. N satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
P : intervensi di lanjutkan.
CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA

ASKEP KELUARGA (contoh format)

BY : WS

A. Pengkajian

I. Data Umum

1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)

2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang

3.Pekerjaan kk : Tani

4.Pendidikan kk : SD

5.KOMPOSISI KELUARGA

No Nama Jk Hub dg Umur Pendidikan Pekerjaan Status kes

KK

1 Ny. Ab P Istri ke 3 36 Smp Ibu RT Sehat

2 Ac L Anak 17 Smp Masih Sehat

sekolah

3 Har P Anak 11 Sd Masih Sehat


sekolah

4 Za L Anak 4 Belum – Sehat

sekolah
Immunisasi

Lengkap +

Genogram (lihat cara membuat genogram )

Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol

laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah

simbol laki-laki atau perempuan

35

25

LAKI PEREMPUAN SERUMAH

MENIKAH

CERAI

ANAK KANDUNG

PISAH

KLIEN
ANAK KEMBAR

KLIEN

ANAK ANGKAT

MENINGGAL

ABORSI

6. type keluarga : keluarga inti

7.suku : jawa

8. Agama : islam

9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup

10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat

terbuka

II. Riwayat Tahap Perkembangan

1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja


2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas

klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah

memberi figur yg baik bagi anakl remaja.

3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena

bronkhitis kronik,

Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak

KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok

Juga ,

4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis

kronik

III. Keadaan Lingkungan

1. Karakterisitik rumah :

luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla

1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya

memanfaatkan pojok

Dari lorong,
– type bangunan : lantai dari plester

– ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)

Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga

– kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu

bakar

– sumber air : dari PAM

– denah rumah

Dapur Ruang

tamu

2. Karakteristik komunitas

Tetangga membantu berobat ke dokter praktik

Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR

3. Interaksi dengan komunitas ]

Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat

4. Sistem pendukung keluarga


Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan

puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga

Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh

2. Struktur Peran

Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang

sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/

perhari

3. Norma Keluarga

Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya

penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-

guna.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling

menghormati antar anggota keluarga,

2. Fungsi Sosial

Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk.

Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.

3. Fungsi Keperawatan Kesehatan

Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak

KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak

emmeiliki penghasilan tetap.

4. Fungsi reproduksi

Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi

jarang sekali.

5. Fungsi Ekonomi

Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga

dicukupi dari penghasilan yang lain.

VI. Stress Dan Koping Keluarga


1. Stressor yang dimiliki

Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi,

anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah

2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor

Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak

tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga

3. Strategi Koping yang dilakukan

Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/

pengambilan kepeutusan

4. Strategi adaptasi yang disfungsi

Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari

alternatif pengobatan lain.

VII. Pemeriksaan fisik

Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan

metode Head to toe

VIII. Harapan Keluarga


Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu

kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.

B. Diagnosis Keperawatan Keluarga

1. Analisa Data

Data (sign- symptom) Masalah (P) Penyebab (E)

Data subyek Resiko serangan Lingk. Yg tidak

berulang pada adekuat


– pak KR terkena Bronkhitis

kronik sejak 2 tahun P. KR 5 tugas

– sejak 6 bulan kumat shg di

rumah saja

Data obyektif

– lingkungan rumah kurang

sehat : barang bertumpuk-

tumpuk ,kotor , ventilasi

kurang dll

– Hasilpmx fisik :

…………………..
2. Rumusan Diagnosis Keperawatan

Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d

ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain)

ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.

P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga – sesuai 5 TUGAS

KELUARGA) ,

sign /symptom takperlu ditulislagi

NO KRITERIA SKOR JUML


BOBOT
1 SIFAT MASALAH 3 1 ?

2 SKALA : 2 2 ?

3 – TIDAK/KURANG SEHAT 1 1 ?

4 – ANCAMAN 2 1 ?

– KEADAAN SEJAHTERA 1
KEMUNGK. MAS DAPAT 0

DIUBAH :
3

– MUDAH
2

– SEBAGIAN
1

– TIDAK DAPAT
2

POTENSI MAS. U/ DICEGAH


1

– TINGGI
0

– CUKUP

– RENDAH

MENONJOLNYA MASALAH

– BERAT, SEGERA

– ADA MASALAH TAPI

TAK perlu SEGERA

ditangani

– MASALAH TAK
DIRASAKAN

PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :

1. KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG


SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA
2. KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :

– PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG

– SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA

– SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN

PSIKOMOTOR)

– SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN

1. KRITERIA KETIGA

– KEPELIKAN MASALAH

– LAMANYA MASALAH

– TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN

– KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN

PARAH

1. KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA


3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga

contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD.

KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN

No
Kriteria Skor Pembenaran
dx

4. prioritas dx keperawatan

Prioritas Dx kep Skor

1 RESIKO JATUH 3 1/3

LANSIA DI KLG

BAPAK Rr BD.

KETIDAKMAMP[UAN

MENYEDIAKAN

LINGK. AMAN

2 2½

3 dst 2 , DST

C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Nama KK : KR

Alamat : kd. Jajang


NO
TUJUAN KRITERIA STANDAR INTERVENSI
DX

1 Setelah KAP Penget :

dilakukan
Pengetahuan keluarga dapat
tindkep.
menyebutkan …..
Tidak tjd Sikap

resiko sikap :
Psikomotor
serangan
klg mampu memutuskan
berulang pada
u/menyediakan sarana yg
pak KR
aman …
selama di

rumah psikomotor :

(boleh jangka keluarga memodifikasi

pendek dan jk lingkungan sehat

panjang )

Rencana tindakan (intervensi):

1. mendiskusikan ……..

2. menjelaskan ………

3. mengajarkan ……
4. bersama keluarga ………

5. dll

D. Implementasi dan evaluasi

Implementasi

Tanggal dan waktu No dx Implementasi

1 januari 2006 1 …………..

Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan

SAP

Format evaluasi formatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi

1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti

tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum

bisamenjawab pertanyaan tentang ……..


A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah

belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….

P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain….

Format evaluasi sumatif

Tanggal dan waktu No dx Evaluasi

1 januari 2006 1 S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti

tentang …….

O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum

bisamenjawab pertanyaan tentang ……..

A. masalah belum teratasi

P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang

peduli akan kesehatan

 foto -foto

Lebih Banyak Foto

Mei 2016
S S R K J S M

« Nov

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28 29

30 31

 daftar nama anggota

daftar nama anggota


 Blogroll
o WordPress.com
 Klik tertinggi
o Tidak ada
 Pos-pos Terbaru
o PERMOHONAN SIK
 Blog Stats
o 231,195 hits
 Halaman
o PROGRAM KERJA DIVISI PPNI LUMAJANG
o SEJARAH PERKEMBANGAN PPNI
o VISI MISI KEPERAWATAN
o REDAKSI
o ANGGARAN RUMAH TANGGA PPNI
o SUSUNAN PENGURUS PPNI KABUPATEN LUMAJANG
o DAFTAR ANGGOTA PPNI LUMAJANG
o PPNI LUMAJANG MENDUKUNG HKN KE 43
o SITUS LINK
o ANGGARAN DASAR PPNI
o FORMULIR APLIKASI PENGAKUAN KOMPETENSI
TERKINI (PKT)
o DASAR-DASAR STATISTIK KEPERAWATAN
o ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
o CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA
o KOORDINATOR PERAWAT INSTANSI
o PERAWAT – BIDAN Oleh: dr. Koeswandono, M.Kes
o ASPEK LEGAL FORMAL TENAGA PERAWAT-BIDAN
o TATA CARA PERIJINAN PRAKTIK PERAWAT-BIDAN
o DRAFT RUU KEPERAWATAN
o FOTO 2 BCLS PPNI LUMAJANG
o ANALISA STATISTIK
o URAIAN TUGAS PENGURUS
o FILM
o FOTO KEGIATAN DENGAN TRANSMIGRAN
o LOWONGAN KERJA
o SOSIALISASI ASSESOR , PPNI JATIM
o SOSIOLOGI DALAM KEPERAWATAN

Tema Ocadia.· Blog di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai