Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENILAIAN KONSUMSI PANGAN

“ASUPAN MAKAN KOLESTEROL MAHASISWA GIZI “


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Penilaian Konsumsi Pangan
Dosen Pengampu : Kiki Puspasari, S.KM, M.Si.

Disusun oleh :
Salsabilla Annisa Afriyani (020919009)

PROGRAM STUDI SARJANA GIZI


JURUSAN SARJANA
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kuliah Penilaian Konsumsi Pangan dengan judul
“Asupan Makan Kolesterol Mahasiswa Gizi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Cikarang, 04 Juni 2021

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
2.1 Kolesterol............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kolesterol.................................................... 3
2.1.2 Klasifikasi Kolesterol...................................................... 3
2.1.3 Sumber Makanan Yang Mengandung Kolesterol......... 4
2.2 Semi-FFQ............................................................................... 5
2.2.1 Pengertian Semi-FFQ.................................................... 5
2.2.2 Kelemahan dan Kelebihan Semi-FFQ........................... 5
2.2.3 Langkah-Langkah Metode Semi-FFQ........................... 6
2.3 Hasil Wawancara Narasumber............................................. 6
2.3.1 Hasil Wawancara........................................................... 6
2.3.2 Interpretasi Data............................................................ 8
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit
hiperkolesterolemia. Kelebihan lemak yang tersimpan di dalam tubuh
dapat dipastikan terdapat lemak yang ditemukan dalam darah.
Hiperkolesterolemia dapat mengindikasikan penyakit dislipidemia
(Musdalifa dalam Suatra, 2018). Studi menunjukkan penambahan berat
badan diikuti dengan peningkatan serum kolesterol. Setiap peningkatan 1
kg/m2 indeks massa tubuh (IMT) berhubungan dengan kolesterol total
plasma 7,7 mg/dl dan penurunan HDL (High Density Lipoprotein) 0,8
mg/dl (Laurentia dalam Musdalifa, 2017). Tingginya indeks massa tubuh
dapat menggambarkan terjadinya peningkatan 2 kadar lemak bebas
dalam tubuh, peningkatan lemak bebas yang tersimpan di dalam tubuh
akan menyebabkan adanya peningkatan pelepasan asam lemak bebas
dalam darah dan dapat mengindikasikan peningkatan kolesterol darah
(Musdalifa et al., 2017).
Peningkatan kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan
stroke. Secara keseluruhan peningkatan kolesterol menyebabkan 2,6 juta
kematian. Prevalensi peningkatan total kolesterol tertinggi adalah wilayah
Eropa 54%, diikuti oleh wilayah Amerika 48% (WHO, 2008). Berdasarkan
data Riskesdas 2013, prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia pada
kelompok penduduk yang berusia 15 – 34 tahun sebanyak 39,4%, usia 35
– 59 tahun sebanyak 52,9% dan usia > 60 tahun sebanyak 58,7%.
Hiperkolesterolemia menjadi penyebab penyakit tidak menular dengan
presentasi tertinggi yaitu sebesar 58,5 % pada tahun 2015 dan 52,3%
pada tahun 2016 di Indonesia (Kemenkes, 2017).
Asupan makan merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh
kuat terhadap terjadinya obesitas pada remaja. Berdasarkan studi yang
dilakukan di Amerika pada tahun 2002 menunjukkan lebih dari 90%
remaja selalu mengkonsumsi kudapan di antara waktu makan yang

1
2

sebagian besar kandungannya adalah lemak (Abudayya, et al. 2009).


Lemak memberikan kelezatan khusus dan tekstur yang disukai pada
makanan. Hal ini dapat mendorong sebagian besar remaja mengkonsumsi
makanan yang mengandung banyak lemak karena rasanya yang lezat.
Makanan tinggi lemak yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan
memberikan kontribusi terhadap asupan energi berlebihan dan jika tidak
diimbangi dengan pengeluaran energi yang memadai dapat menyebabkan
meningkatnya penyimpanan energi dalam sel lemak. Kondisi ini dapat
mengakibatkan meningkatnya jumlah dan ukuran sel lemak sehingga
terjadilah obesitas (Sawrgowo, dkk. 2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kolesterol?
2. Metode Semi-FFQ itu apa?
3. Bagaimana hasil setelah melakukan wawancara dengan metode
semi-FFQ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui apa itu kolesterol
2. Mengetahui tentang metode Semi-FFQ
3. Mengetahui hasil setelah wawancara metode semi-FFQ
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kolesterol
2.1.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah salah satu lemak tubuh yang
berada dalam bentuk bebas dan ester dengan asam lemak,
serta merupakan komponen utama selaput sel otak dan
saraf. Delapan puluh persen kolesterol dihasilkan dari dalam
tubuh (pembentukan oleh hati) dan 20 persen sisanya dari
luar tubuh (makanan yang dikonsumsi). Kolesterol adalah
produk khas hasil metabolisme hewan dan produk olahannya
seperti kuning telur, daging, hati, otak, susu, keju, mentega,
dan lain-lain. Kolesterol yang berasal dari makanan jarang
dalam bentuk kolesterol bebas, biasanya berbentuk kolesterol
dengan asam lemak atau sering disebut ester kolesterol.
Kolesterol hanya terdapat pada sel-sel hewan dan manusia,
tidak terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan (Mayes, 2003).

2.1.2 Klasifikasi Kolesterol


Klasifikasi kolesterol dibagi menjadi dua yaitu :
a. High Density Lipoprotein (HDL) HDL adalah lemak baik
yang bermanfaat bagi tubuh. Manfaat HDL adalah
mengangkut LDL dalam pembuluh darah perifer ke hati dan
membersihkan pembuluh darah dari lemak-lemak yang
menempel dalam dinding arteri (Sutanto, 2010). Kadar HDL
normal pria antara 40-50 gr/dl, dan wanita antara 20-60 gr/dl.
b. Low Density Lipoprotein (LDL) LDL atau lemak jahat
adalah kolesterol yang menempel di pembuluh darah arteri,
mengeras dan menebal yang disebut dengan plakat
kolesterol yang lama-kelaman akan menyebabkan

3
4

penyempitan pembuluh darah arteri (Yovina, 2012). Kadar


LDL normal dalam darah adalah < 200 mg/dl.

2.1.3 Sumber Makanan Yang Mengandung Kolesterol


a. Kolesterol eksogenik adalah kolesterol yang berasal dari
makanan seharihari.Contoh bahan makanan sumber
kolesterol adalah:
- Otak sapi dan jeroan kandungan kolesterol dalam 100 gram
bisa sampai 2500 mg.
- Kuning Telor dalam 100 gramnya mengandung 1200
miligram kolesterol
- Hati dalam 100 gram mengandung 564 mg kolesterol.
- Butter dalam 100 mg mengandung 215 mg dan 1 sendok
makan butter mengandung 20 mg kolesterol.
- Udang dalam 100 mg udang mengandung 195 mg
kolesterol
- Makanan cepat saji juga menjadi sumber kolesterol
(kemenkes,2017).
Asupan kolesterol sehari yang dianjurkan dari makanan
adalah sebesar ≥300 mg perhari (Almatsier, 2010).

b. Kolesterol endogenik Kolesterol jenis ini dihasilkan oleh


tubuh kita sendiri, yaitu sebagian besar oleh sel hati dan
sisanya oleh organ tubuh lainnya. Kolesterol yang diproduksi
oleh hati akan dikeluarkan bersama dengan cairan empedu
dan nantinya akan diserap kembali ke usus. Jika konsentrasi
kolesterol dalam cairan empedu terlalu tinggi, kolesterol dapat
mengkristal membentuk batu empedu. Bila kadar kolesterol
dalam darah terlalu tinggi maka akan terjadi penempelan
sebagian kolesterol di bagian dalam dinding pembuluh darah
5

sehingga menyebabkan pengerasan arteri dan menghambat


kelancaran aliran darah.

2.2 Semi-FFQ
2.2.1 Pengertian Semi-FFQ
Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah metode
yang paling umum digunakan untuk memeringkat individu
berdasarkan asupan makanan jangka panjang dalam studi
epidemiologi besar. Validasi FFQ untuk populasi tertentu
sangat penting karena konsumsi makanan bergantung pada
budaya. Kuesioner frekuensi makanan (FFQ) saat ini
merupakan metode yang paling sering digunakan untuk
memperkirakan asupan makanan dalam studi epidemiologi
gizi besar, karena relatif mudah digunakan, murah dan dapat
lebih mencerminkan pola asupan makanan jangka panjang
dari populasi penelitian. FFQ telah ditemukan sebagai alat
yang valid dan dapat diandalkan untuk menilai asupan nutrisi
atau makanan untuk wanita hamil di berbagai negara
termasuk Cina.

2.2.2 Kelebihan dan Kelemahan Semi-FFQ


Menurut Supariasa dkk. (2016), metode SQ-FFQ
mempunyai beberapa kelebihan, antara lain relatif murah dan
sederhana, dapat dilakukan sendiri oleh responden, tidak
membutuhkan latihan khusus, dapat menentukan jumlah
asupan zat gizi makro maupun mikro sehari. Sedangkan
kekurangan metode SQ-FFQ antara lain sulit
mengembangkan kuesioner pengumpulan data,cukup
menjemukan bagi pewawancara, perlu percobaan
pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang
6

akan masuk dalamdaftar kuesioner, responden harus jujur


dan mempunyai motivasi tinggi.

2.2.3 Langkah-Langkah Metode Semi-FFQ


Langkah –langkah Metode frekuensi makanan, Supariasa
dkk. (2016) yaitu sebagai berikut:
1) responden diwawancarai mengenai frekuensi konsumsi
jenis makanan sumber zat gizi yang ingin diketahui.
2) Kemudian tanyakan mengenai URT dan porsinya. Untuk
memudahkan responden gunakan buku foto bahan
makanan.
3) Estimasi ukuran porsi yang dikonsumsi responden ke
dalam ukuran berat (gram).
4) Konversi semua frekuensi bahan makanan untuk perhari.
5) Kemudian kalikan frekuensi perhari dengan ukuran berat
(gram) untuk mendapatkan berat yang dikonsumsi dalam
gram perhari.
6) Hitung semua dafta bahan makanan yang dikonsumsi
responden sesuai dengan yang terisi di dalam form.
7) Setelah semua bahan makanan diketahui berat yang
dikonsumsi dalam gram/hari, maka semua berat dijumlahkan
sehingga diperoleh total asupan zat gizi responden.

2.3 Hasil Wawancara Narasumber


2.3.1 Hasil Wawancara
Didapatkan hasil wawancara yang dilakukan untuk mengetahui
jumlah konsumsi kolesterol (perhari) adalah sebagai berikut :
==========================================================
Analysis of the food record
========================================================
Food Amount energy
7

carbohydr.
___________________________________________________________

daging ayam bagian paha 20 g 42,8 kcal


0,0 g
telur ayam 20 g 31,0 kcal
0,2 g
usus ayam 20 g 18,8 kcal
0,0 g
samba goreng sarden belu 0,05 g 0,0 kcal
0,0 g
susu kental manis 13 g 41,6 kcal
7,1 g

Meal analysis: energy 134,2 kcal (100 %), carbohydrate 7,3 g (100 %)
========================================================
Result
========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
________________________________________________________
energy 134,2 kcal 2036,3 kcal 7%
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 10,4 g(32%) 60,1 g(12 %) 17 %
fat 6,9 g(46%) 69,1 g(< 30 %) 10 %
carbohydr. 7,3 g(22%) 290,7 g(> 55 %) 3%
dietary fiber 0,0 g 30,0 g 0%
alcohol 0,0 g - -
PUFA 1,0 g 10,0 g 10 %
cholesterol 107,9 mg - -
Vit. A 51,9 µg 800,0 µg 6%
8

carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 0,4 mg 12,0 mg 3%
Vit. B1 0,0 mg 1,0 mg 5%
Vit. B2 0,2 mg 1,2 mg 17 %
Vit. B6 0,1 mg 1,2 mg 9%
tot. fol.acid 11,6 µg 400,0 µg 3%
Vit. C 0,3 mg 100,0 mg 0%
sodium 57,7 mg 2000,0 mg 3%
potassium 136,4 mg 3500,0 mg 4%
calcium 51,6 mg 1000,0 mg 5%
magnesium 11,2 mg 310,0 mg 4%
phosphorus 113,8 mg 700,0 mg 16 %
iron 0,7 mg 15,0 mg 5%
zinc 1,1 mg 7,0 mg 15 %

2.3.2 Interpretasi Data


Dari data yang didapat, bahwa salah satu Mahasiswa
Gizi bernama Nurul Aeniah mengkonsumsi kolesterol dalam
sehari sekitar 107,9 mg. Menurut teori Laker, konsumsi
kolesterol yang tinggi akan menigkatkan kadar kolesterol.
Dalam batas aman konsumsi makanan sumber kolesterol
yang dianjurkan tidak lebih dari 300mg per hari.
Dengan jumlah konsumsi kolesterol yaitu 107,9 mg
maka dikatakan Nurul Aeniah tidak berlebihan dalam
mengkonsumsi kolesterol karena tidak lebih dari 300 mg.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kolesterol adalah salah satu lemak tubuh yang berada dalam
bentuk bebas dan ester dengan asam lemak, serta merupakan
komponen utama selaput sel otak dan saraf.
2. Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah metode yang paling
umum digunakan untuk memeringkat individu berdasarkan asupan
makanan jangka panjang dalam studi epidemiologi besar.
3. Dengan jumlah konsumsi kolesterol yaitu 107,9 mg maka
dikatakan Nurul Aeniah tidak berlebihan dalam mengkonsumsi
kolesterol karena tidak lebih dari 300 mg.

9
DAFTAR PUSTAKA
Abudayya AH, et al. Sociodemoghrapic correlation of food habits among
school adolescent (12-15 year) in North Gaza Strip. Norway:
University of Oslo; 2009
Agustyanti, P. N., Pradigdo, S. F., & Aruben, R. (2017). HUBUNGAN
ASUPAN MAKANAN, AKTIVITAS FISIK DAN PENGGUNAAN
KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KADAR KOLESTEROL
DARAH (Studi pada Wanita Keluarga Nelayan Usia 30–40 Tahun di
Tambak Lorok, Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(4), 737-743.
Almatsier, S. 2010. Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta (ID):
Gramedia.
Dehghan, M., del Cerro, S., Zhang, X., Cuneo, J. M., Linetzky, B., Diaz,
R., & Merchant, A. T. (2012). Validation of a semi-quantitative Food
Frequency Questionnaire for Argentinean adults. PLoS One, 7(5),
e37958.
Indah, C. T. (2020). ANALISA HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH
DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA REMAJA (Doctoral
dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional).
Kemenkes. 2017. Profil Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta, 23 – 26.
Mayes. Sintesis Pengangkutan, dan ekresi kolesterol. Dalam: Murray,
editor. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedotektean EGC;
2003. hlm. 270-81
Mike Laker. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical
Association; 2006.
Musdalifah, N.R., Wicaksono, S., Tien, 2017. Hubungan Indeks Massa
Tubuh dengan Kadar Kolesterol pasa Staf dan Guru SMA Negeri 1
Kendari. E-ISSN, 4(2), 2443 – 0218.
Rachmania, D. A. (2020). Rachmania, Deshya Ananda (2020)
PERBEDAAN STATUS OBESITAS BERDASARKAN KONSUMSI

10
11

JUNK FOOD PADA ANAK SEKOLAH SD NEGERI 3 SERANGAN


DENPASAR PROVINSI BALI (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Denpasar).
Sargowo D, Sri Andarini.The relationship between food intake and
adolescent metabolic syndrome. J Kardiol Indones 2011;32:14-23.
SEKARINI, N. W. (2020). KAJIAN PUSTAKA HUBUNGAN ASUPAN
KOLESTEROL DAN OBESITAS SENTRAL PADA PENDERITA
HIPERTENSI (Doctoral dissertation, Poltekkes Denpasar).
Sigarlaki, E. D., & Tjiptaningrum, A. (2016). Pengaruh pemberian buah
naga merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap kadar kolesterol
total. Jurnal Majority, 5(5), 14-17.
Suatra. 2018. Hubungan Body Mass Index (BMI) Terhadap Kadar
Kolesterol Pada Populasi Dewasa Di Dusun Tanjung, Kulo Progo,
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Supariasa, I.D.N., Bachyar B., Ibnu F. 2016. Penilaian Status Gizi (Edisi
Revisi). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Sutanto, 2010, Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern Hipertensi,
Stroke, JAntung, Kolesterol, dan Diabetes. Yogyakarta, Andi.
Widyastuti, N., Dieny, F. F., & Fitranti, D. Y. (2016). Asupan lemak jenuh
dan serat pada remaja obesitas kaitannya dengan sindrom
metabolik. Jurnal gizi klinik Indonesia, 12(4), 131-137.
Word Health Organisation (WHO). 2008. Global Health Observatory.
https://www.who.int/gho/ncd/risk_factors/cholesterol_text/en/.
Yovina.S, 2012. Kolesterol. Pinang Merah Publisher, Yogyakarta.
Zhang, H., Qiu, X., Zhong, C., Zhang, K., Xiao, M., Yi, N., ... & Yang, X.
(2015). Reproducibility and relative validity of a semi-quantitative
food frequency questionnaire for Chinese pregnant
women. Nutrition journal, 14(1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai