Disusun oleh :
Salsabilla Annisa Afriyani (020919009)
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
2.1 Kolesterol............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Kolesterol.................................................... 3
2.1.2 Klasifikasi Kolesterol...................................................... 3
2.1.3 Sumber Makanan Yang Mengandung Kolesterol......... 4
2.2 Semi-FFQ............................................................................... 5
2.2.1 Pengertian Semi-FFQ.................................................... 5
2.2.2 Kelemahan dan Kelebihan Semi-FFQ........................... 5
2.2.3 Langkah-Langkah Metode Semi-FFQ........................... 6
2.3 Hasil Wawancara Narasumber............................................. 6
2.3.1 Hasil Wawancara........................................................... 6
2.3.2 Interpretasi Data............................................................ 8
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit
hiperkolesterolemia. Kelebihan lemak yang tersimpan di dalam tubuh
dapat dipastikan terdapat lemak yang ditemukan dalam darah.
Hiperkolesterolemia dapat mengindikasikan penyakit dislipidemia
(Musdalifa dalam Suatra, 2018). Studi menunjukkan penambahan berat
badan diikuti dengan peningkatan serum kolesterol. Setiap peningkatan 1
kg/m2 indeks massa tubuh (IMT) berhubungan dengan kolesterol total
plasma 7,7 mg/dl dan penurunan HDL (High Density Lipoprotein) 0,8
mg/dl (Laurentia dalam Musdalifa, 2017). Tingginya indeks massa tubuh
dapat menggambarkan terjadinya peningkatan 2 kadar lemak bebas
dalam tubuh, peningkatan lemak bebas yang tersimpan di dalam tubuh
akan menyebabkan adanya peningkatan pelepasan asam lemak bebas
dalam darah dan dapat mengindikasikan peningkatan kolesterol darah
(Musdalifa et al., 2017).
Peningkatan kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan
stroke. Secara keseluruhan peningkatan kolesterol menyebabkan 2,6 juta
kematian. Prevalensi peningkatan total kolesterol tertinggi adalah wilayah
Eropa 54%, diikuti oleh wilayah Amerika 48% (WHO, 2008). Berdasarkan
data Riskesdas 2013, prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia pada
kelompok penduduk yang berusia 15 – 34 tahun sebanyak 39,4%, usia 35
– 59 tahun sebanyak 52,9% dan usia > 60 tahun sebanyak 58,7%.
Hiperkolesterolemia menjadi penyebab penyakit tidak menular dengan
presentasi tertinggi yaitu sebesar 58,5 % pada tahun 2015 dan 52,3%
pada tahun 2016 di Indonesia (Kemenkes, 2017).
Asupan makan merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh
kuat terhadap terjadinya obesitas pada remaja. Berdasarkan studi yang
dilakukan di Amerika pada tahun 2002 menunjukkan lebih dari 90%
remaja selalu mengkonsumsi kudapan di antara waktu makan yang
1
2
3
4
2.2 Semi-FFQ
2.2.1 Pengertian Semi-FFQ
Food Frequency Questionnaire (FFQ) adalah metode
yang paling umum digunakan untuk memeringkat individu
berdasarkan asupan makanan jangka panjang dalam studi
epidemiologi besar. Validasi FFQ untuk populasi tertentu
sangat penting karena konsumsi makanan bergantung pada
budaya. Kuesioner frekuensi makanan (FFQ) saat ini
merupakan metode yang paling sering digunakan untuk
memperkirakan asupan makanan dalam studi epidemiologi
gizi besar, karena relatif mudah digunakan, murah dan dapat
lebih mencerminkan pola asupan makanan jangka panjang
dari populasi penelitian. FFQ telah ditemukan sebagai alat
yang valid dan dapat diandalkan untuk menilai asupan nutrisi
atau makanan untuk wanita hamil di berbagai negara
termasuk Cina.
carbohydr.
___________________________________________________________
Meal analysis: energy 134,2 kcal (100 %), carbohydrate 7,3 g (100 %)
========================================================
Result
========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
________________________________________________________
energy 134,2 kcal 2036,3 kcal 7%
water 0,0 g 2700,0 g 0%
protein 10,4 g(32%) 60,1 g(12 %) 17 %
fat 6,9 g(46%) 69,1 g(< 30 %) 10 %
carbohydr. 7,3 g(22%) 290,7 g(> 55 %) 3%
dietary fiber 0,0 g 30,0 g 0%
alcohol 0,0 g - -
PUFA 1,0 g 10,0 g 10 %
cholesterol 107,9 mg - -
Vit. A 51,9 µg 800,0 µg 6%
8
carotene 0,0 mg - -
Vit. E (eq.) 0,4 mg 12,0 mg 3%
Vit. B1 0,0 mg 1,0 mg 5%
Vit. B2 0,2 mg 1,2 mg 17 %
Vit. B6 0,1 mg 1,2 mg 9%
tot. fol.acid 11,6 µg 400,0 µg 3%
Vit. C 0,3 mg 100,0 mg 0%
sodium 57,7 mg 2000,0 mg 3%
potassium 136,4 mg 3500,0 mg 4%
calcium 51,6 mg 1000,0 mg 5%
magnesium 11,2 mg 310,0 mg 4%
phosphorus 113,8 mg 700,0 mg 16 %
iron 0,7 mg 15,0 mg 5%
zinc 1,1 mg 7,0 mg 15 %
9
DAFTAR PUSTAKA
Abudayya AH, et al. Sociodemoghrapic correlation of food habits among
school adolescent (12-15 year) in North Gaza Strip. Norway:
University of Oslo; 2009
Agustyanti, P. N., Pradigdo, S. F., & Aruben, R. (2017). HUBUNGAN
ASUPAN MAKANAN, AKTIVITAS FISIK DAN PENGGUNAAN
KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KADAR KOLESTEROL
DARAH (Studi pada Wanita Keluarga Nelayan Usia 30–40 Tahun di
Tambak Lorok, Semarang Tahun 2017). Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(4), 737-743.
Almatsier, S. 2010. Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Jakarta (ID):
Gramedia.
Dehghan, M., del Cerro, S., Zhang, X., Cuneo, J. M., Linetzky, B., Diaz,
R., & Merchant, A. T. (2012). Validation of a semi-quantitative Food
Frequency Questionnaire for Argentinean adults. PLoS One, 7(5),
e37958.
Indah, C. T. (2020). ANALISA HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH
DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA REMAJA (Doctoral
dissertation, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional).
Kemenkes. 2017. Profil Penyakit Tidak Menular Tahun 2016. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta, 23 – 26.
Mayes. Sintesis Pengangkutan, dan ekresi kolesterol. Dalam: Murray,
editor. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedotektean EGC;
2003. hlm. 270-81
Mike Laker. Memahami Kolesterol. Jakarta: The British Medical
Association; 2006.
Musdalifah, N.R., Wicaksono, S., Tien, 2017. Hubungan Indeks Massa
Tubuh dengan Kadar Kolesterol pasa Staf dan Guru SMA Negeri 1
Kendari. E-ISSN, 4(2), 2443 – 0218.
Rachmania, D. A. (2020). Rachmania, Deshya Ananda (2020)
PERBEDAAN STATUS OBESITAS BERDASARKAN KONSUMSI
10
11