Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Kelompok 13
JURUSAN GIZI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan tentang Kasus Pasien Kolesterol ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada
mata kuliah Home Care. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Riezky Faisal Nugroho, S. ST., M. Gz, selaku dosen mata kuliah Homecare
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Manfaat………………………………………………………………………………..…4
2.1 Definisi……………………………………………………………………………………5
2.2 Gejala…………………………………………………………………………………...5-6
2.4 Patofisiologi……………………………………………………………………………6-7
4.2 Kasus……………………………………………………………………………………..9
4.2.1 Antropometri…………………………………………………..………………9
4.3 NCP/PAGT…………………………………………………………………………..13-18
4.4 Perhitungan Zat Gizi……………………………………………………..…………19-20
BAB V PEMBAHASAN
5.2 Evaluasi…………………………………………………………………………………49
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………...54
6.2 Saran……………………………………………………………………………………..54
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………55
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..56-76
DOKUMENTASI…………………………………………………………………….…77-83
BAB I
PENDAHULUAN
1
report on non-communicable diseases tahun 2008 memperlihatkan bahwa faktor
resiko hiperkolesterolemia pada wanita di Indonesia lebih tinggi yaitu 37,2%
dibandingkan dengan pria yang hanya 32,8% (Anonim, 2011). Prevalensi
hiperkolesterolemia pada kelompok usia 25-34 tahun adalah 9,3% dan meningkat
sesuai dengan pertambahan usia hingga 15,5% pada kelompok usia 55-64 tahun.
(Ruth Grace, Aurika, Carolin, 2012).
Hiperkolesterolemia dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya yaitu
hiperkolesterolemia primer terutama disebabkan oleh faktor genetik, usia, jenis
kelamin dan hiperkolesterolemia sekunder yang disebabkan oleh kebiasaan diet lemak
jenuh, kurangnya aktivitas fisik, obesitas serta sindrom nefrotik (Matfin, 2003).
Hiperkolesterolemia biasanya tidak menunjukkan gejala khas, seringkali
seseorang baru mengetahui terkena hiperkolesterolemia ketika mereka melakukan
pemeriksaan kesehatan ke pelayanan kesehatan atau karena keluhan lain. Hanya saja
gejala yang sering ditemui yaitu sering pusing di kepala bagian belakang, tengkuk dan
pundak terasa pegal, sering pegal, kesemutan di tangan dan kaki bahkan ada yang
mengeluhkan dada sebelah kiri terasa nyeri seperti tertusuk. Jika hiperkolesterolemia
ini dibiarkan begitu saja, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
koroner dan stroke (Dadan, 2012). Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)
menunjukkan 20% serangan stroke dan lebih dari 50% serangan jantung disebabkan
oleh kadar kolesterol tinggi. Kasusnya di Indonesia meningkat per tahunnya sebanyak
28 persen dan menyerang usia produktif yaitu usia di bawah 40 tahun (Harian Rakyat
Merdeka, 2013).
Dalam upaya mengatasi masalah hiperkolesterolemia yang diderita oleh
Sebagian masyarakat, maka dalam hal ini peran perawat komunitas sangat
dibutuhkan. Ada 3 tahap pencegahan keperawatan komunitas meliputi : pencegahan
primer, pencegahan sekunder dan pencegahan tersier. Berdasarkan ketiga pencegahan
tersebut tersebut, maka peneliti mengacu pada pencegahan sekunder karena
pencegahan sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya penyulit
dengan tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan sejak awal
penyakit.
Dalam pencegahan sekunder, ada dua cara pengobatan masalah kolesterol
yang dapat dilakukan yaitu dengan pengobatan secara farmakolgis (dengan pemberian
obat penurun kadar kolesterol) dan non-farmakologis (dengan pengendalian berat
2
badan, aktivitas fisik yang teratur, meninggalkan kebiasaan merokok, mengurangi
asupan lemak jenuh, serta peningkatan asupan
serat). Penggunaan obat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam waktu yang lama,
memiliki efek samping yang serius seperti radang lambung, iritasi dan inflamasi pada
lambung, kerusakan hati, batu empedu dan kerusakan ginjal (Adib, 2009).
Studi CEPHEUS (Centralised Pan-Asian Survey on the under treatment of
hypercholesterolemia) yang dilakukan di 8 negara di wilayah Asia, termasuk
Indonesia yang bertujuan untuk melihat karakteristik pengobatan hiperkolesterolemia
di Asia. Hasil survei menyebutkan 68,7 persen pasien hiperkolesterolemia di
Indonesia yang menjalani terapi pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol gagal
mencapai target. Ini disebabkan karena pasien lupa mengkonsumsi satu dosis obat
penurun kadar kolesterol dalam jangka waktu satu minggu atau lebih bahkan pasien
beranggapan hal tersebut tidak mempengaruhi kadar kolesterol mereka (Lusia Anna,
2010). Salah satu ilmuwan dari University of Pennsylvania Health System's Chestnut
Hill Hospital meneliti tentang efek obat penurun kadar kolesterol (simvastatin)
terhadap penurunan kadar kolesterol darah pasien hiperkolesterolemia. Didapatkan
penurunan sebesar 39,6 persen dalam 12 minggu (Mayo Clinic Proceedings, 2008).
Selain perawatan medis, pengobatan tradisional bisa juga dilakukan untuk
mencegah dan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Selain itu pengobatan
tradisional juga ekonomi dan mudah diperoleh (Hembing, 2008). Pengobatan
tradisional terbukti secara alamiah aman dan bermanfaat dan dapat dikombinasikan
dengan pengobatan konvensional sebagai pelengkap (komplementer) pelayanan
kesehatan konvensional atau terapi pengganti (alternatif) bila terapi konvensional
tidak bisa diberikan (Kemenkes RI, 2012).
Untuk mendukung penyelenggaraan pengobatan tersebut, Kementerian
Kesehatan mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1076/Menkes/SK/2003
tentang Pengobatan Tradisional dan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1109/Menkes/PER/IX/2007 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer-
Alternatif di fasilitas kesehatan. Dimana pengobatan komplementer tradisional-
alternatif adalah pengobatan non konvensional yangmditujukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif (Kemenkes RI, 2012). Salah satu upaya kuratif yang dapat dilakukan oleh
perawat komunitas yaitu dengan menganjurkan pasien hiperkolesterol untuk
mengkonsumsi buah alpukat.
3
Data dari Riset Kesehatan Dasar 2007 didapatkan bahwa sebanyak 93,6%
penduduk Indonesia kurang mengkonsumsi buah yang merupakan sumber utama serat
pangan. Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia per hari ternyata hanya 10,5
gram. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia hanya memenuhi 1/3 dari
kebutuhan ideal akan serat yang mencapai 20-30 gram setiap hari (Persatuan Dokter
Gizi Medik Indonesia, 2012).
Beralihnya pola konsumsi masyarakat yang lebih menyukai makanan cepat
saji atau fastfood yang minim akan serat, menjadi faktor pemicu rendahnya tingkat
konsumsi serat di Indonesia. Akibatnya, timbul berbagai penyakit seperti hipertensi,
diabetes melitus, stroke, penyakit jantung serta hiperkolesterolemia. Buah yang
banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal dan serat terutama serat larut air salah
satunya yaitu buah alpukat (Saptawati Bardosono, 2011).
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan
dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh.
Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama
dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna penting karena merupakan
unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma serta menjadi prekursor
sejumlah besar senyawa steroid (City & Noni, 2013).
2.2 Gejala
Gejala penyakit kolesterol sebagai berikut :
a. Mudah lelah
Plak di pembuluh darah yang muncul akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah
dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah ke jaringan tubuh. Hal inilah yang
menjadi alasan pengidap kolesterol tinggi cenderung mudah merasa lelah.
b. Nyeri dada
Nyeri dada juga dapat menjadi salah satu tanda atau gejala akan tingginya kolesterol.
Hal ini lantaran tingginya kadar kolesterol dapat menimbulkan endapan yang
berbahaya pada aterosklerosis atau dinding arteri. Akibatnya, endapan atau plak
tersebut akan mengurangi aliran darah melalui arteri, sehingga menimbulkan keluhan
seperti nyeri dada.
c. Kaki dan tangan kesemutan
Tingginya kadar kolesterol pada tubuh dapat membuat aliran darah menjadi kental
dan memengaruhi aliran normal darah pada saraf. Nah, terjadinya gangguan pada
aliran darah ke bagian tubuh tertentu dapat menimbulkan sensasi kesemutan pada
tangan dan kaki.
d. Rasa sakit pada rahang
5
Menurut American Heart Association, rasa sakit pada rahang termasuk sebagai gejala
serangan jantung yang dipicu oleh kolesterol tinggi. Kondisi tersebut biasanya terjadi
ketika suplai darah ke jantung atau otak sedang melambat atau tersumbat.
e. Timbulnya xanthoma
Xanthoma adalah suatu kondisi pertumbuhan lemak yang berkembang di bawah kulit.
Selain di bawah permukaan kulit, xanthoma juga dapat berkembang pada organ
dalam. Sebenarnya xanthoma tidaklah berbahaya, tetapi tumbuhnya xanthoma
merupakan gejala dari gangguan kesehatan tertentu. Misalnya seperti penyakit kronis
diabetes atau indikasi akan kolesterol yang tinggi.
2.4 Patofisiologi
Kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah ketidakseimbangan kolesterol akibat
tingginya kadar kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa yang ditemukan pada lemak/
lipid dalam darah Anda. Pada dasarnya tubuh memerlukan kolesterol untuk membangun
sel-sel yang sehat. Namun kadar kolesterol yang tinggi dapat menimbulkan deposit/
6
simpanan lemak dalam pembuluh darah. Selanjutnya, deposit lemak tersebut akan
menyebabkan kesulitan aliran darah yang dalam pembuluh darah arteri.
Akibat dari terhambatnya aliran darah tersebut, jantung tidak mendapat darah yang
kaya akan oksigen. Hal inilah yang akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung.
Selain itu penurunan aliran darah dalam otak juga dapat menyebabkan stroke. Komplikasi
yang dapat terjadi pada penderita kolesterol tinggi atau dislipidemia adalah
atherosclerosis. Ini merupakan akumulasi kolesterol dan deposit lainnya pada dinding
pembuluh darah yang bersifat berbahaya.
Secara umum, hiperlipidemia terjadi berdasarkan beberapa mekanisme. (1) Penurunan
ekskresi trigliserida kaya lipoprotein dan inhibisi lipoprotein lipase dan trigliserida lipase.
(2) Faktor-faktor lainnya seperti resistensi insulin, defisiensi carnitine, dan
hipertiroidisme yang dapat menyebabkan kelainan metabolisme lemak. (3) Pada sindrom
nefrotik, penurunan kadar protein albumin dalam sirkulasi menyebabkan kenaikan
sintesis lipoprotein untuk mempertahankan tekanan onkotik plasma (Majid, 2013).
Hipertrigliseridemia dapat terjadi karena dua mekanisme. Mekanisme pertama adalah
kelebihan produksi VLDL oleh hati sebagai akibat dari kenaikan asam lemak bebas yang
melewati hati. Mekanisme kedua adalah adanya gangguan pada pemecahan VLDL dan
kilomikron oleh lipoprotein lipase. Ketika aktifitas lipoprotein lipase menurun,
trigliserida gagal dihidrolisa, diubah, atau dihancurkan, dan metabolism kilomikron serta
VLDL remnan tertunda (Harikumar, dkk., 2013).
Cara untuk mengobati sekaligus mencegah kolesterol tinggi adalah dengan menjalani
pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, banyak mengonsumsi makanan sehat,
misalnya buah dan sayur, serta tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Jika pola hidup sehat saja tidak cukup untuk menurunkan kadar kolesterol, pasien
disarankan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol dari dokter.
Hentikan kebiasaan merokok
Hindari stres berlebih
Menjaga berat badan ideal
Menjaga pola makan yang baik dengan teratur mengonsumsi sayur-sayuran, buah-
buahan, dan biji-bijian
7
Rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap harinya.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Studi kasus dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus sampai 29 Agustus 2022, dimulai
dari perencanaan sampai monitoring evaluasi pasien.
a. Waktu :
- Tanggal 19 Agustus 2022 dilaksanakan skrinning gizi ke Ny. S, anamnesa ke
pasien (melakukan recall, menanyakan keluhan pasien, riwayat penyakit),
menghitung kebutuhan pasien, dan perencanaan diet
- Tanggal 25 – 29 Agustus 2022 dilaksanakan pengamatan asupan makanan,
monitoring dan evaluasi diet serta motivasi dan konseling gizi.
b. Tempat : Rumah Pasien jl. Kejawan Putih Tambak XIII, Kec Mulyorejo, Surabaya
a. Microtoise
b. Timbangan digital
c. Hp
d. Form food recall
e. Alat tulis
a. Wawancara
b. Food recall 1x24 jam
8
BAB IV
4.2.1 Antropometri
BB : 52,8 kg
TB : 150,5 cm
BB( kg) 52,8
IMT = 2 = 2 = 23,36 (normal)
TB(m) 1,505
9
4.2.2 Pemeriksaan Biokimia
10
porsi/hari) lemak, keju rendah dari susu penuh, keju
lemak(keju cottage, parsial (jedar, feta, bleu, swiss,
skim mozzarella, part skim American, camembert) es
keju ricotta), susu rendah krim, milkshakes, krimmer
lemak(1% lemak susu)
Protein nabati Tempe, tahu, kacang- Sumber protein nabati
kacangan seperti lentil, dimasak dengan santan
kacang polong, kacang dan digoreng dengan
fava, dan kedelai minyak jenuh, seperti
kelapa dan kelapa sawit
Sayuran Semua sayur dalam bentuk Sayuran yang dimasak
segar, direbus, dikukus, dengan mentega, minyak
disetup, ditumis kelapa atau minyak kelapa
menggunakan minyak sawit dan santan kental
jagung, minyak kedelai ataupun krim
atau unsalted butter yang
dibuat dari minyak tidak
jenuh ganda, dimasak
dengan santan encer
Buah Semua buah dalam Buah yang diawet dengan
keadaan segar atau bentuk gula, seperti buah kaleng
jus dan buah kering, jeli,
sorbet dan es loli
Minuman Minuman berkarbonasi, Es krim, fruktosa
kopi, the
11
a. Mempertahankan status gizi optimal
b. Menurunkan asupan lemak jenuh dan lemak trans
c. Menurunkan asupan kolesterol makanan
d. Meningkatkan asupan karbohidrat komplek dan menurunkan asupan
karbohidrat sederhana
12
4.3 NCP/PAGT
NCP / PAGT
(Nutrition Care Process / Proses Asuhan Gizi Terstandar)
13
Antropometri Prinsip dan Syarat Diet : dislipidemia
BB : 52,8 kg
a. Energi sesuai 2. Menjelaskan
TB : 150,5 cm
dengan kebutuhan tujuan
tubuh
BB(kg) 52,8 dilakukannya diet
IMT = 2 = b. Protein cukup,
TB(m) 1,5052 dislipidemia
yaitu 10-20% dari
= 23,36 (normal)
kebutuhan energi 3. Menjelaskan
total.
sumber makanan
c. Lemak cukup,
yaitu 20-30% dari yang dianjurkan
kebutuhan energi selama diet
total. Diutamakan
4. Menjelaskan
(NC-2.2) lemak tak jenuh.
Tingginya kadar d. Karbohidrat sumber makanan
Biokimia
kolesterol dan asam Perubahan nilai sedang, yaitu 50- yang dilarang
Kolesterol = 222 (↑)
Asam urat = 7,1 (↑) urat. laboratorium terkait zat 60% dari selama diet
gizi khusus disebabkan kebutuhan energi
oleh kelainan total. 5. Menjelaskan
metabolisme lemak e. Kolesterol kurang perilaku sehat yang
dalam tubuh ditandai dari 200 mg terkait dengan gizi
dengan tingginya kadar f. Serat tinggi yaitu
kolesterol f. Metode : konsultasi,
25-30 g per hari
termasuk serat diskusi, dan juga
larut air yang tanya jawab
terdapat pada
Klinis dan Fisik g. Media : leaflet
oats, beras
Kesadaran : CM
tumbuk beras h. Tujuan:
Suhu : 36℃
merah, dan 1. Pasien mengetahui
14
kacang-kacangan apa itu diet
(NB-1.2) serta sayur seperti dislipidemia
Riwayat gizi : brokoli, wortel,
Kepercayaan atau sikap 2. Pasien mengetahui
serta buah seperti
- Nasi 3x/hr @ 1-2 yang salah mengenai jeruk, apel, tujuan
centong makanan atau zat gizi apricot, dilakukannya diet
- Ikan 1x/hr @ 1 potong Dahulu berkaitan dengan cranberry, plum,
suka dislipidemia
kebiasaan makan tidak dan kismis merah.
- Telur 1x/hr @ 1 butir mengkonsumsi untuk memenuhi 3. Pasien mengetahui
g. Vitamin dan
- Tahu dan tempe makanan gorengan kebutuhan zat gizi atau mineral cukup makanan yang
1-2x/hr @ 1-2 potong mungkin pola makan sesuai dengan
boleh dan tidak
asal kenyang ditandai kebutuhan.
- Sayur dan buah boleh untuk
dengan sering konsumsi
2-3x/hari makanan gorengan. dimakan selama
- Suka makan yang di diet.
goreng dan tidak Preskripsi Diet:
menyukai keju - Jenis diet : Diet
displidemia
- Bentuk makanan :
Makanan Biasa
- Rute makanan : oral
- Frekuensi makan : 3
kali makan utama, 2
kali selingan
Hasil Recall :
Defisit ringan asupan
15
E : 83,07% (Defisit Energi, Karbohidrat, (NI-2.1)
ringan) Perhitungan
Defisit berat asupan Kekurangan intake
P : 42,75% (Defisit berat)
L : 148,10% (Lebih) Protein makanan dan minuman Kebutuhan Gizi :
KH : 79,75% (Defisit oral disebabkan oleh Kebutuhan kalori
sedang) factor pengetahuan
AMB Perempuan =
ditandai dengan hasil
655 + 9,6 BB (kg) + 1,7
recall :
TB (cm) – 4,7 U
E : 83,07% (Defisit = 655 + 9,6 (52,8) + 1,7
ringan) (150,5) – 4,7 (62)
P : 42,75% (Defisit
berat) = 655 + 506,88 + 255,85
L : 148,10% (Lebih) – 291,4
KH : 79,75% (Defisit
sedang) = 1.126,33
= 1757,07 kkal
+10% = 1932,78
kkal
-10% = 1581,36
16
kkal
= 351,41 : 4
= 87,85 g
+10% = 96,63 g
-10% = 79,06 g
= 351,41 : 9
= 39,04 g
+10% = 42,95 g
-10% = 35,14 g
Karbohidrat = 60% x
1757,07
= 1054,24 : 4
17
= 263,56 g
+10% = 289,91 g
-10% = 237,20 g
18
4.4 Perhitungan Kebutuhan dan Zat Gizi Responden
Nama : Ny. S
Umur : 62 thn
BB : 52,8 Kg
TB : 150,5 cm
Aktivitas : Ringan
TEE = BEE x FA x FS
= 1126,33 x 1,3 x 1,2
= 1757,07 kkal +10% = 1932,78 kkal
-10% = 1581,36 kkal
= 351,41 ÷ 4
19
-10% = 79,06 g
20
4.5 Distribusi Zat Gizi Dalam Sehari
21
Usia : 62 tahun
BB : 52,8 kg
TB : 150,5 cm
4.7 Kebutuhan Zat Gizi Menurut Rumus Harris Bennedict dan AKG
4.8 Perbandingan Asupan Dari Hasil Asupan dengan kebutuhan rumus AKG
22
n (g)
(kkal) (g) (g)
23
Sawi 30 4,5 0,7 0,1 0,6
putih
24
Pepes Daging 40 114,0 10,8 7,6 0
ayam ayam
25
kuning Minyak 3 25,9 0 3,0 0
panggang kelapa
sawit
26
Makan siang Nasi Beras 55 198,5 3,7 0,3 43,7
Selingan sore Jus jambu Jambu 100 50,9 0,8 0,6 11,9
biji biji
27
tahu
bayam
Bayam 45 16,7 1,7 0,1 3,3
28
jamur Jamur 30 8,1 0,7 0,2 1,5
tiram
29
SUBTOTAL 544,8 30,3 15,2 75,6
Selingan sore Roti bakar Roti tawar 40 109,6 3,5 1,2 20,8
selai
coklat Selai 10 12,2 0,4 0,5 1,3
coklat
30
‒10% 1581,36 79,06 35,14 237,20
31
SUBTOTAL 133,9 6,2 3,4 21,7
32
Wortel 10 2,6 0,1 0 0,5
parut
Bahan :
a. 20 g tahu
b. 25 g telur ayam
c. 20 g tauge
d. 25 g terigu
e. 30 g sawi putih
f. 30 g wortel
g. 5 g daun Bawang
h. 15g saus tiram
i. Bumbu halus (Bawang putih)
Cara membuat :
33
1. Bersihkan dan serut wortel, iris daun bawang.
2. Bersihkan tauge dan sisihkan.
3. Haluskan bawang putih.
4. Kocok lepas telur.
5. Siapkan sawi secukupnya, lalu rebus sebentar sekitar 3 menit.
6. Campurkan isian sampai rata.
7. Ambil satu lembar sawi, lalu beri isian.
8. Gulung dan lipat bagian ujung kanan dan kiri lalu gulung.
9. Lalu kukus selama 25 menit.
10. Setelah matang sajikan selagi hangat.
Bahan :
Cara membuat :
1. Kukus ubi jalar hingga empuk. Lalu haluskan. Tambahkan krimer kental manis, aduk
hingga rata. Bulat-bulatkan dengan ukuran sesuai selera. Lakukan hingga selesai.
2. Celupkan ke dalam dark cooking chocolate yang sudah dilelehkan. Lalu taburi dengan
Gula warna-warni.
3. Sajikan.
34
Bahan :
a. 50 g kentang kukus
b. 20 g telur ayam
c. 15 g tepung terigu
d. 10 g gula pasir
e. 5 g susu kental manis
f. 5 g margarin
g. Garam secukupnya
1
h. sdt vanili
2
i. Pewarna makanan
Cara membuat :
35
Bahan :
Cara membuat :
1. Masukkan jambu biji, gula pasir, susu skim, dan air secukupnya ke dalam blender lalu
blender hingga halus.
2. Tuangkan jus ke dalam gelas dan siap dihidangkan.
Bahan :
a. 30 g tepung terigu
b. 15 g telur ayam
c. 20 gula pasir
1
d. sdt SP
2
36
1
e. sdt vanili bubuk
2
f. Garam secukupnya
g. Pasta pandan secukupnya
Cara membuat :
1. Campur telur ayam, gula pasir, dan vanili lalu mixer hingga pucat dan kental berjejak.
2. Masukkan garam dan terigu secara bertahap, mixer sebentar hingga tercampur rata.
3. Tambahkan pasta pandan aduk hingga tercampur rata.
4. Masukkan adonan ke cetakan yang sudah diolesi minyak.
5. Kukus dikukusan yang sudah dipanaskan sebelumnya. Kukus dengan api sedang-besar
selama 15 menit.
6. Siap disajikan deh.
Bahan :
Cara membuat :
1. Olesi roti tawar dengan selai coklat lalu lipat menjadi bentuk segitiga.
37
2. Olesi Teflon dengan margarin dan bakar roti hingga coklat keemasan.
3. Angkat roti dan hidangkan di piring.
Bahan :
a. 10 g kacang ijo
b. 10 g gula pasir
1
c. sdt vanilli
2
Bahan bakpao:
a. 30 g tepung terigu
1
b. sdt ragi instant
2
c. Air hangat secukupnya
d. 2 g mentega
e. Sejumput garam
f. Baking powder
g. 30 g Susu skim cair
Cara membuat :
1. Kukus kacang hijau yang sudah direndam 2 jam sampai mekar atau matang. Bisa juga
direbus sampai airnya menyusut.
38
2. Blender kacang hijau yang sudah matang dengan air secukupnya.
3. Masak hasil blenderan menggunakan api kecil. Masukkan gula pasir dan vanili bubuk.
Masak kira-kira selama 10 menit, aduk rata sampai warnanya rata.
4. Adonan pasta akan mengeras saat dingin, jadi langsung masukan ke mangkuk kaca atau
toples. Kalau sudah dingin, bisa simpan dulu di kulkas.
1. Aktifkan ragi dengan air hangat selama 10 menit di gelas. Pastikan airnya jadi
bergelembung tanda ragi masih aktif.
2. Siapkan tepung dan gula halus ke wadah. Tuangkan air hangat dan ragi ke wadah sedikit
demi sedikit saja. Uleni sebentar sampai adonan menyatu.
3. Masukkan mentega dan sejumput garam. Uleni sampai kalis. Diamkan adonan selama 1
jam sampai mengembang 2 kali lipat. Tutup wadah dengan menggunakan serbet atau
plastik wrap.
4. Setelah mengembang, tusuk adonan pakai sepatula atau garpu. Uleni lagi 1 kali dan
diamkan 30 menit.
5. Ambil adonan pao sesuai selera, gilas dengan rolling pin atau tutup botol kaca, masukkan
isian tausa kacang hijau. Bentuk bakpao sesuai selera.
6. Siapkan kukusan dengan api besar, pastikan kukusan sudah benar-benar panas dan bagian
atas kukusan dibungkus serbet.
7. Biarkan adonan selama 3 menit atau sedikit mengembang. Kalau kukusan sudah panas,
kukus bakpao selama 7 menit. Matikan api 3 menit baru bakpao diangkat biar tidak
kempes.
Pudding Coklat
Bahan :
a. 3 g bubuk agar-agar
b. 10 g coklat bubuk
39
c. 10 g susu kental manis
d. 10 g gula pasir
e. 50 ml susu skim cair
f. Air secukupnya
Cara membuat :
1. Campur dan aduk rata air, gula pasir, agar-agar, dan bubuk cokelat (bisa diayak supaya
bubuk cokelat tidak menggumpal) dengan api kecil.
2. Jika sudah mendidih, matikan api. Lalu tuang adonan ke dalam cetakan agar-agar.
Dinginkan di suhu ruangan (supaya kulkas tidak rusak), kemudian masukan ke dalam
kulkas.
Jus Alpukat
Bahan :
a. 80 g alpukat
b. 10 g gula pasir
c. 10 g susu sental manis
d. 120 ml susu skim cair
e. Air secukupnya
40
Cara membuat :
1. Masukkan alpukat, gula pasir, susu kental manis, susu skim, dan air secukupnya ke dalam
blender lalu blender hingga halus.
2. Tuangkan jus ke dalam gelas dan siap dihidangkan.
Dimsum Ayam
Bahan
Cara membuat :
41
6. Angkat dimsum dan siap untuk dihidangkan.
Berat Berat
bersih kotor
No Nama Bahan (kg) (kg) Harga Satuan Harga Total
1 Tahu 0,02 Rp 50.000 Rp 1.000
2 Tauge 0,02 0,022 Rp 25.00 Rp 500
3 Ubi jalar oranye 0,06 0,07 Rp 50.000 Rp 3.000
4 Ayam fillet paha 0,05 Rp 130.000 Rp 6.500
5 Krimmer kental manis 0,015 Rp 66.600 Rp 1.000
6 Telur Ayam 0,035 0,04 Rp 85.700 Rp 3.000
7 Wortel 0,04 0,05 Rp 50.000 Rp 2.000
0,007
8 Daun Bawang 0,005 5 Rp 200.000 Rp 1.000
9 Sawi Putih 0,03 0,04 Rp 66.600 Rp 2.000
10 Coklat 0,01 Rp 200.000 Rp 2.000
11 Kentang 0,05 0,059 Rp 50.000 Rp 2.500
12 SKM 0,025 Rp 80.000 Rp 2.000
13 Margarin 0,008 Rp 62.500 Rp 500
14 Jambu Biji 0,1 0,122 Rp 50.000 Rp 5.000
15 Susu skim cair 0,32 Rp 21.875 Rp 7.000
16 Tepung tapioca 0,008 Rp 62.500 Rp 500
17 Tepung maizena 0,005 Rp 100.000 Rp 500
18 Roti tawar 0,04 Rp 50.000 Rp 2.000
19 Selai coklat 0,01 Rp 100.000 Rp 1.000
20 Kacang hijau 0,01 Rp 150.000 Rp 1.500
21 Mentega 0,002 Rp 500.000 Rp 1.000
22 Gula 0,07 Rp 14.200 Rp 1.000
23 Agar-agar 0,003 Rp 1.600 Rp 5.000
24 Coklat bubuk 0,01 Rp 150.000 Rp 1.500
25 Alpukat 0,08 0,13 Rp 62.500 Rp 5.000
26 Minyak wijen 0,003 Rp 500.000 Rp 1.500
27 Saus tiram 0,015 Rp 100.000 Rp 1.500
28 Tepung terigu 0,1 Rp 10.000 Rp 1000
29 Baking powder 0,002 Rp 500.000 Rp 1.000
30 Vanili 0,007 Rp 357.100 Rp 2.500
31 SP 0,002 Rp 500.000 Rp 1.000
32 Garam 0,01 Rp 50.000 Rp 500
33 Bawang putih 0,015 Rp 66.600 Rp 1.000
34 Pewarna makanan 0,002 Rp 500.000 Rp 1.000
35 Ragi instan 0,002 Rp 500.000 Rp 1.000
42
36 Kulit dimsum 0,03 Rp 166.600 Rp 5.000
TOTAL Rp 75.000
BAB V
PEMBAHASAN
Studi kasus ini berlangsung mulai pada tanggal 25 Agustus 2022 sampai 29 Agustus
2022. Selama studi kasus ini, diet yang diberikan kepada Ny. S adalah Diet Disiplidemia dengan
cukup energi, protein, lemak, karbohidrat. Tujuan diet ini adalah mempertahankan status gizi
optimal, menurunkan asupan lemak jenuh dan lemak trans, menurunkan asupan kolesterol
makanan, meningkatkan asupan karbohidrat komplek dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana. Pasien diberikan bentuk makanan biasa karena tidak ada masalah pada sistem
pencernaannya. Tingkat konsumsi energi dan zat gizi Ny. S selama studi kasus sesuai dengan
kebutuhan Ny. S yang telah dihitung, dengan menggunakan rumus :
Asupan/intake
Tingkat Konsumsi = ×100
Kebutuhan
43
No. Kategori Range
1. Lebih >120%
2. Normal 90-119%
44
28 Agustus 2022 (Normal)
Hari ke-5 1392,1 kkal 1757,07 kkal 79,22%
29 Agustus 2022 (Defisit sedang)
Rata-rata 1501,58 kkal 1757,07 kkal 85,45%
(Defisit ringan)
Grafik diatas merupakan hasil pemantauan asupan energi pasien selama 5 hari intervensi
pasien mengalami kenaikan dan penurunan setiap harian. Pada hari pertama monitoring asupan
energi Ny. S sebesar 1563,4 kkal dengan persentase sebesar 88,97% (tingkat konsumsi tergolong
deficit ringan). Pada hari kedua monitoring asupan energi Ny. S sedikit menurun yaitu sebesar
1536 kkal dengan persentase sebesar 87,41% (tingkat konsumsi tergolong deficit ringan), hal ini
disebabkan karena Ny. S tidak menghabiskan selingan yang telah diberikan. Pada hari ketiga
asupan energi Ny. S mengalami sedikit penurunan kembali sebesar 1424,9 kkal dengan
persentase sebesar 81,09% (tingkat konsumsi tergolong deficit ringan). Pada hari keempat
asupan energi Ny. S mengalami kenaikan energi sebesar 1591,5 kkal dan persentasi sebesar
90,57% (tingkat konsumsi tergolong normal). Pada hari kelima asupan energi mengalami
penurunan energi sebesar 1392,1 kkal dan persentase sebesar 79,22% (tingkat konsumsi
tergolong deficit sedang), hal ini disebabkan karena Ny. S tidak menghabiskan selingan yang
telah diberikan. Dari hasil monitoring yang dilakukan selama 5 hari intervensi didapatkan hasil
tingkat konsumsi asupan energi pasien mengalami peningkatan dan penurunan. Nafsu makan
pasien masih kurang baik atau tidak menentu dari makanan dan minuman oral.
45
Waktu Asupan Recall Kebutuhan Kategori
Hari ke-1 73,3 g 87,85 g 83,43%
25 Agustus 2022 (Defisit ringan)
Hari ke-2 74,8 g 87,85 g 85,14%
26 Agustus 2022 (Defisit ringan)
Hari ke-3 62,8 g 87,85 g 71,48%
27 Agustus 2022 (Defisit sedang)
Hari ke-4 51,3 g 87,85 g 58,39%
28 Agustus 2022 (Defisit berat)
Hari ke-5 78,9 g 87,85 g 89,81%
29 Agustus 2022 (Defisit ringan)
Rata-rata 68,22 g 87,85 g 77,65%
(Defisit sedang)
70 62.8
60
51.3
50
40
30
20
10
83.43% 85.14% 71.48% 58.39% 89.81%
0
25 Agustus 2022 26 Agustus 2022 27 Agustus 2022 28 Agustus 2022 29 Agustus 2022
Grafik diatas merupakan hasil pemantauan asupan protein pasien selama 5 hari intervensi
pasien mengalami kenaikan dan penurunan setiap harian. Pada hari pertama monitoring asupan
protein Ny. S sebesar 73,3 g dengan persentase sebesar 83,43% (tingkat konsumsi tergolong
46
deficit ringan). Pada hari kedua monitoring asupan protein Ny. S sedikit meningkat yaitu sebesar
74,8 g dengan persentase sebesar 85,14% (tingkat konsumsi tergolong deficit ringan). Pada hari
ketiga asupan protein Ny. S mengalami penurunan sebesar 62,8 g dengan persentase sebesar
71,48% (tingkat konsumsi tergolong deficit sedang), hal tersebut disebabkan karena Ny. S tidak
menonsumsi protein nabati. Pada hari keempat asupan protein Ny. S mengalami penurunan
kembali sebesar 51,3 g dan persentasi sebesar 58,39% (tingkat konsumsi tergolong deficit berat),
hal ini disebabkan karena Ny. S tidak mengonsumsi protein nabati. Pada hari kelima asupan
protein meningkat sebesar 78,9 g dan persentase sebesar 89,81% (tingkat konsumsi tergolong
deficit ringan). Dari hasil monitoring yang dilakukan selama 5 hari intervensi didapatkan hasil
tingkat konsumsi asupan protein pasien mengalami peningkatan dan penurunan. Nafsu makan
pasien masih kurang baik atau tidak menentu dari makanan dan minuman oral.
47
MONITORING ASUPAN LEMAK
90
78.9
80
70 62.6
58.2
60 53.2
50 45
39.04 39.04 39.04 39.04 39.04
40
30
20
10
202.10% 149.07% 160.34% 115.26% 136.27%
0
25 Agustus 2022 26 Agustus 2022 27 Agustus 2022 28 Agustus 2022 29 Agustus 2022
Grafik diatas merupakan hasil pemantauan asupan lemak pasien selama 5 hari intervensi
pasien mengalami kenaikan dan penurunan setiap harian. Pada hari pertama monitoring asupan
lemak Ny. S sebesar 78,9 g dengan persentase sebesar 202,10% (tingkat konsumsi tergolong
lebih). Pada hari kedua monitoring asupan lemak Ny. S mengalami penurunan yaitu sebesar
58,2g dengan persentase sebesar 149,07% (tingkat konsumsi tergolong lebih). Pada hari ketiga
asupan lemak Ny. S mengalami kenaikan sebesar 62,6 g dengan persentase sebesar 160,34%
(tingkat konsumsi tergolong lebih. Pada hari keempat asupan lemak Ny. S mengalami penurunan
kembali sebesar 45 g dan persentasi sebesar 115,26% (tingkat konsumsi tergolong normal). Pada
hari kelima asupan lemak meningkat sebesar 53,2 g dan persentase sebesar 136,27% (tingkat
konsumsi tergolong lebih). Dari hasil monitoring yang dilakukan selama 5 hari intervensi
didapatkan hasil tingkat konsumsi asupan lemak pasien mengalami peningkatan dan penurunan,
namun lebih cenderung mengalami kelebihan konsumsi lemak hal tersebut dikarenakan Ny. S
lebih sering mengonsumsi makanan dengan cara pengolahan yang digoreng . Nafsu makan
pasien masih kurang baik atau tidak menentu dari makanan dan minuman oral.
48
Hari ke-3 150,51 g 263,56 g 57,10%
(Defisit berat)
Hari ke-4 249 g 263,56 g 94,47%
(Normal)
Hari ke-5 154,7 g 263,56 g 58,69%
(Defisit berat)
Rata-rata 179,62 g 263,56 g 68,15%
(Defisit berat)
200 188.3
100
50
Grafik diatas merupakan hasil pemantauan asupan karbohidrat pasien selama 5 hari
intervensi pasien mengalami kenaikan dan penurunan setiap harian. Pada hari pertama
monitoring asupan karbohidrat Ny. S sebesar 155,6 g dengan persentase sebesar 59,03% (tingkat
konsumsi tergolong deficit berat). Pada hari kedua monitoring asupan karbohidrat Ny. S sedikit
meningkat yaitu sebesar 188,3 g dengan persentase sebesar 71,44% (tingkat konsumsi tergolong
deficit sedang). Pada hari ketiga asupan karbohidrat Ny. S mengalami penurunan sebesar 150,51
g dengan persentase sebesar 57,10% (tingkat konsumsi tergolong deficit berat), hal ini
dikarenakan Ny. S kurang bervariasi dalam pemilihan bahan makanan yang dikonsumsi. Pada
hari keempat asupan karbohidrat Ny. S mengalami kenaikan kembali sebesar 249 g dan
persentasi sebesar 94,47% (tingkat konsumsi tergolong normal). Pada hari kelima asupan
karbohidrat menurun sebesar 154,7 g dan persentase sebesar 58,69% (tingkat konsumsi
49
tergolong deficit berat), hal ini dikarenakan Ny. S kurang bervariasi dalam pemilihan bahan
makanan yang dikonsumsi. Dari hasil monitoring yang dilakukan selama 5 hari intervensi
didapatkan hasil tingkat konsumsi asupan energi pasien mengalami peningkatan dan penurunan.
Nafsu makan pasien masih kurang baik atau tidak menentu dari makanan dan minuman oral.
(kg) (cm)
Tabel diatas merupakan hasil monitoring berat badan selama intervensi 5 hari. Pada hari
pertama hingga hari kelima berat badan Ny. S mengalami sedikit kenaikan dan penurunan namun
status gizinya tetap normal.
5.2 Evaluasi
Asupan makan pasien rata - rata berada dalam tingkat konsumsi lemak berlebih dan
tingkat konsumsi karbohidratnya tergolong deficit berat, hal ini dikarenakan pasien sering
mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara digoreng dan kurang bervariasi dalam
pemilihan bahan makanan yang dikonsumsi. Berat badan pasien mengalami kenaikan dan
penurunan dalam setiap harinya, hal ini dikarenakan selera atau nafsu makan pasien yang
berubah-ubah. Hal ini pun berkaitan juga dengan kebiasaan pasien yang tidak pernah melakukan
olahraga. Diharapkan pasien mampu lebih memperhatikan diet yang saya anjurkan serta dalam
setiap pemberian makan.
50
5.2.1 Evaluasi Asuhan Gizi
Monitoring Evaluasi
Hari ke-1 BB : 54,2 kg Aktifitas ringan Diet Displidemia - Menjelaskan Asupan makanan Memberikan
seperti merawat cucu, pentingnya berlebih pada motivasi dan
25 Agustus 2022 TB : 150,5 cm memasak, dan mengonsumsi lemak dan deficit edukasi agar
membersihkan rumah Hasil Recall : bahan berat pada dapat
makanan karbohidrat memberikan
Energi :88,97% yang tidak makanan yang
(deficit ringan) mengandung menurunkan
lemak kolesterol
Protein : 83,43%
berlebih
(deficit ringan)
- Memberikan
Lemak : 202,1% pengetahuan
(lebih) makanan
seimbang
Karbohidrat :59,03
% (deficit berat)
51
Hari ke-2 BB : 54,5 kg Aktifitas ringan Diet Displidemia - Menjelaskan Asupan makanan Memberikan
seperti merawat cucu, pentingnya berlebih pada motivasi dan
26 Agustus 2022 TB : 150,5 cm memasak, dan mengonsumsi lemak edukasi agar
membersihkan rumah Hasil Recall : bahan dapat
makanan memberikan
Energi :87,41% yang tidak makanan yang
(deficit ringan) mengandung menurunkan
lemak kolesterol
Protein : 85,14%
berlebih
(deficit ringan)
- Memberikan
Lemak : 149,07% pengetahuan
(lebih) makanan
seimbang
Karbohidrat :71,44
% (deficit sedang)
Hari ke-3 BB : 54,9 kg Aktifitas ringan Diet Displidemia - Menjelaskan Asupan makanan Memberikan
seperti merawat cucu, pentingnya berlebih pada motivasi dan
27 Agustus 2022 TB : 150,5 cm memasak, dan mengonsumsi lemak dan deficit edukasi agar
membersihkan rumah Hasil Recall : bahan berat pada dapat
makanan karbohidrat memberikan
Energi : 81,09% yang tidak makanan yang
(deficit ringan) mengandung menurunkan
lemak kolesterol
Protein : 71,48%
berlebih
(deficit sedang)
- Memberikan
Lemak : 160,34% pengetahuan
(lebih) makanan
seimbang
52
Karbohidrat :
57,10% (deficit
berat)
Hari ke-5 BB : 54,5 kg Aktifitas ringan Diet Displidemia - Menjelaskan Asupan makanan Memberikan
seperti merawat cucu, pentingnya berlebih pada motivasi dan
29 Agustus 2022 TB : 150,5 cm memasak, dan mengonsumsi lemak dan deficit edukasi agar
membersihkan rumah Hasil Recall : bahan berat pada dapat
makanan karbohidrat memberikan
Energi : 79,22% yang tidak makanan yang
(deficit sedang) mengandung menurunkan
lemak kolesterol
Protein : 89,81%
berlebih
(defisit ringan)
53
Lemak : 136,27% - Memberikan
(lebih) pengetahuan
makanan
Karbohidrat : seimbang
58,69% (deficit
berat)
54
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil kunjungan rumah (home care) kami dapat disimpulkan bahwa pasien
Ny. S menderita kolesterol. Ny. S menderita kolesterol berdasarkan jawaban dari setiap
pertanyaan yang kami tanyakan kepada pasien dan hasil laboratorium yang diakibatkan
seringnya mengonsumsi makanan gorengan. Kondisi yang sering linu/cenut-cenut
dibagian persendian jari dan dengkul, tangan sering kesemutan, dan tubuh sering
lelah/pegal-pegal. Hasil recall yang telah dilakukan selama 5 hari dapat diketahui bahwa
Ny. S kelebihan asupan lemak dan mengalami deficit asupan karbohidrat.
6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu pasien harus menjaga pola makan dan sebaiknya
mengkonsumsi makanan bergizi dan beragam setiap hari untuk memenuhi kebutuhan gizi
serta menghindari makanan yang berlemak.
55
DAFTAR PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hiperlipidemia 2.1.1 Definisi Hiperlipidemia. (n.d.).
babii.pdf
KlikDokter. (2021). Kolesterol Tinggi. Retrieved August 23, 2022, from Klikdokter.com
website: https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-jantung-dan-pembuluh-darah/
kolesterol-tinggi
Desktop. (2021, September 6). CekAja. Retrieved August 23, 2022, from @CekAja website:
https://www.cekaja.com/info/ciri-ciri-kolesterol-tinggi
56
LAMPIRAN
57
Direbus Gambas 1 sdm 20
Hari Ke-1
58
Waktu Makan Menu Cara Bahan Banyaknya
Pengolahan Makanan
URT Gram
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50
1 ptg 30
Paha ayam paha
Paha ayam goreng Digoreng bawah
Minyak 1 sdm 5
Pagi (07.30) Taoge 3 sdm 30
1 ptg 40
Tahu
sdg
Tumis taoge Ditumis
Ayam suwir 2 sdm 20
½ 3
Minyak
sdm
Sawi putih 2 lbr 15
½ ptg 10
Tahu
kecil
½ 5
Selingan pagi Taoge
Siomay sawi putih Dikukus sdm
(09.00)
½ 5
Wortel
sdm
Tepung ½ 5
terigu sdm
Nasi Dikukus Nasi 2 cntg 100
Telur ceplok Telur 1 btr 60
Digoreng
goreng Minyak 1 sdm 5
Taoge 3 sdm 30
1 ptg 40
Tahu
Siang (12.30) sdg
Tumis taoge Ditumis
Ayam suwir 2 sdm 20
½ 3
Minyak
sdm
Jeruk 1 bh 100
Jus jeruk -
Gula 3 sdm 30
Selingan sore Bola ubi Dikukus Ubi jalar 1 sdm 15
59
(16.00) Cokelat 1 sdt 2,5
SKM 1 sdt 2,5
Direbus Lontong 7 ptg 70
1 ptg 80
Tahu
Digoreng besar
Minyak 1 sdm 5
Malam (19.30) Tahu tek
Telur 1 btr 60
Digoreng Minyak 1 sdm 5
Timun 1 ptg 15
Digoreng Kerupuk 1 bh 15
Hari Ke-2
60
SKM ½ sdt 5
Margarin ½ sdt 5
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50
Ikan asin 1 ekor 20
Ikan asin Digoreng gabus
Minyak 1 sdm 5
2 ptg 80
Siang (13.30) Tahu
sdg
Pepes tahu 2 ptg 50
Dikukus Tempe
tempe sdg
Kelapa parut 2 sdm 20
Kemangi 1 sdm 10
Jambu biji 1 bh 100
Selingan sore 1 sdm 10
Jus jambu - Gula pasir
(16.00)
Susu skim ½ gelas 120 ml
Nasi 3 cntg 150
Ayam suwir 4 sdm 40
Sawi 4 sdm 60
Malam (20.00) Nasi goreng Digoreng
Kecap 2 sdm 20
Timun 1 sdm 20
Minyak 3 sdm 15
Hari ke-3
61
Ayam 1 ptg 50
3 30
Wortel
sdm
2 20
Jagung
sdm
Capcay Ditumis 4 60
Sawi putih
sdm
1 10
Taoge
sdm
½ 3
Minyak
sdm
Tepung 3 30
terigu sdm
Selingan pagi 2½ 15
Kue putu tanpa kelapa Dikukus Telur ayam
(09.00) sdm
2 20
Gula
sdm
1 50
Nasi Dikukus Nasi
cntg
Ayam 1 ptg 50
3 30
Wortel
sdm
2 20
Jagung
Siang (13.00) sdm
Capcay Ditumis 4 60
Sawi putih
sdm
1 10
Taoge
sdm
½ 3
Minyak
sdm
1 40
Roti tawar
lmbr
Selingan sore 1 10
Roti bakar cokelat Dipanggang Cokelat
(15.00) sdm
½ 3
Mentega
sdm
62
1 50
Nasi Dikukus Nasi
cntg
Telur 1 btr 60
Malam (19.00)
Telur goreng Digoreng 1 5
Minyak
sdm
Terang bulan keju Dipanggang Terang bulan 1 ptg 70
Hari ke-4
63
kecil
Gula 2 sdm 20
Kerupuk 1 bh 9
Kerupuk putih Digoreng
Minyak 1 sdm 5
Agar-agar ½ sdm 3
Cokelat bubuk 1 sdm 10
Selingan sore SKM 1 sdm 10
Pudding cokelat -
(14.00) Gula 1 sdm 10
Susu skim 3½ 50 ml
cair sdm
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50
Malam (18.00)
Indomie goreng Direbus Mie instan 1 bks 85
Hari ke-5
64
½ bh 35
Kentang
kecil
1 2
Teh kantong
Es teh - kcl
Gula 3 sdm 30
Kulit pangsit 4 buah 12
1 50
Ayam potong
paha
Selingan sore (16.30) Dimsum ayam Dikukus Tepung tapioca ¾ sdm 8
Tepung maizena ½ sdm 5
Wortel 1 sdm 10
Minyak wijen 1 sdt 3
Nasi 3 cntg 150
Nasi bakar Dibakar Ikan tongkol 3 sdm 60
Malam (20.30) Kemangi 1 sdm 10
Daging 1 ptg 50
Empal daging Digoreng
Minyak 1 sdm 5
65
Makan Nasi Putih Dikukus Nasi 1 cntng 50 65,0 1,2 0,1 14,3
Pagi
(06.00) Pecel Direbus Kecambah 1 sdm 15 9,1 1,0 0,5 0,7
66
(10.00) Tepung 1 sdm 10 38,1 0 0 9,1
sagu
Gula ½ sdm 5 19,3 0 0 5
Makan Nasi Putih Dikukus Nasi 1 cntng 50 65,0 1,2 0,1 14,3
Siang
(12.00) Sayur Direbus Bayam 2 sdm 30 11,1 1,1 0,1 2,2
bayam
Direbus Gambas 1 sdm 20 4,0 0,2 0,1 0,9
67
Mujair
Kerupuk Digoreng Krupuk 2 buah 18 130 1,66 4,22 20,8
Putih
SUBTOTAL 216 7,46 4,52 35,1
Hari Ke 1
68
(kkal) (g) (g) (g)
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50 65,0 1,2 0,1 14,3
1 ptg 30 64,2 6,1 4,3 0
Pagi paha
Paha ayam Paha ayam
(07.30) Digoreng
goreng bawah
Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5,0 0
Taoge 3 sdm 30 36,6 3,9 2,0 2,9
1 ptg 40 30,4 3,2 1,9 0,8
Tahu
Tumis sdg
Ditumis
taoge Ayam 2 sdm 20 57,0 5,4 3,8 0
suwir
Minyak ½ sdm 3 25,9 0 3,0 0
SUBTOTAL 322,2 19,8 20,1 18
Sawi putih 2 lbr 15 2,3 0,3 0 0,3
½ ptg 10 7,6 0,8 0,5 0,2
Tahu
Selingan kecil
Siomay
pagi Dikukus Taoge ½ sdm 5 6,1 0,7 0,3 0,5
sawi putih
(09.00)
Wortel ½ sdm 5 1,3 0 0 0,2
Tepung ½ sdm 5 18,2 0,5 0,1 3,8
terigu
SUBTOTAL 35,5 2,3 0,9 5
Nasi Dikukus Nasi 2 cntg 100 130,0 2,4 0,2 28,6
Telur Telur 1 btr 60 93,1 7,6 6,4 0,7
ceplok Digoreng
Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5,0 0
goreng
Taoge 3 sdm 30 36,6 3,9 2,0 2,9
69
SKM 1 sdt 2,5 8,0 0,2 0,2 1,4
(16.00)
SUBTOTAL 35,2 0,6 0,9 6,6
Direbus Lontong 7 ptg 70 131,7 1,5 2,9 24,9
1 ptg 80 60,8 6,5 3,8 1,5
Tahu
Digoreng besar
Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5,0 0
Malam Telur 1 btr 60 93,1 7,6 6,4 0,7
Tahu tek
(19.30)
Digoreng Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5,0 0
Timun 1 ptg 15 1,0 0,1 0 0,4
Kerupuk 15 bh 15 82,3 1,0 4,3 10,0
Digoreng
Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5,0 0
SUBTOTAL 498,2 16,7 32,4 37,5
TOTAL 1563,4 73,3 78,9 155,6
KEBUTUHAN 1757,07 87,85 39,04 263,5
AKG 1800 60 50 280
Hari Ke 2
70
2 ktg 2 1,0 0 0 18,5
Teh
Teh kecil
Direbus
hangat Gula 2 sdm 20 77,4 0 0 20
pasir
SUBTOTAL 460,3 18,1 5,9 71,3
Kentang 1 ptg 50 46,5 1 0,1 10,8
Telur 2 sdm 20 31 2,5 2,1 0,2
Tepung 1½ sdm 15 54,6 1,5 0,2 11,4
Selingan pagi Kue Dipangg terigu
(10.00) lumpur ang
Gula 1 sdm 10 38,7 0 0 10
SKM ½ sdm 5 16 0,4 0,4 2,7
Margarin ½ sdm 5 31,8 0 3,6 0
SUBTOTAL 218,6 5,5 6,4 35,2
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50 65 1,2 0,1 14,3
Ikan asin 1 ekor 20 49 10,6 0,4 0
Ikan
Digoreng gabus
asin
Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5 0
Siang (13.30) Tahu 2 ptg sdg 80 60,8 6,5 3,8 1,5
Pepes Tempe 2 ptg sdg 50 99,5 9,5 3,8 8,5
tahu Dikukus Kelapa 2 sdm 20 35,4 0,3 3,4 1,5
tempe parut
Kemangi 1 sdm 10 2,1 0,1 0,1 0,5
SUBTOTAL 354,9 4,9 0,8 27,8
Jambu 1 bh 100 50,9 0,8 0,6 11,9
biji
Selingan sore Jus Di Gula 1 sdm 10 38,7 0 0 10
(16.00) jambu blender pasir
Susu ½ gelas 120 41,9 4,1 0,2 5,9
skim ml
SUBTOTAL 131,5 4,9 0,8 27,8
Malam Nasi Digoreng Nasi 3 cntg 150 195 3,6 0,3 42,9
(20.00) goreng Ayam 4 sdm 40 114 10,8 7,6 0
suwir
Sawi 4 sdm 60 9 1,4 0,1 1,3
Kecap 2 sdm 20 12 2,1 0 1,1
Timun 1 sdm 20 2,6 0,1 0 0,6
Minyak 3 sdm 15 129,3 0 15 0
71
SUBTOTAL 461,9 18 23 45,9
TOTAL 1536 74,8 58,2 188,3
1757,0 87,85 39,04 263,56
KEBUTUHAN
7
AKG 1800 60 50 280
Hari ke-3
72
Sawi 4 sdm 60 9 1,4 0,1 1,3
putih
Taoge 1 sdm 10 12,2 1,3 0,7 1
Minyak ½ sdm 3 25,9 0 3 0
SUBTOTAL 283,8 18,3 13,7 22,01
Roti 1 lmbr 40 109,6 3,5 1,2 20,8
Selingan
Roti bakar Dipanggan tawar
sore Cokelat 1 sdm 10 12,2 0,4 0,5 1,3
cokelat g
(15.00)
Margarin ½ sdm 3 19,1 0 1,1 0
SUBTOTAL 140,8 3,9 2,8 22,1
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50 65 1,2 0,1 14,3
Telur Telur 1 btr 60 93,1 7,6 6,4 0,7
Digoreng
Malam goreng Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5 0
(19.00) Terangbul 1 ptg 70 155,4 1,8 12 10,6
an keju Dipanggan Terang
g bulan
Hari ke-4
73
Taoge 3 sdm 30 18,3 2,0 1,0 1,4
Sawi hijau 3 sdm 45 6,8 1,0 0,1 0,9
Minyak 3 sdm 15 43,1 0 5 0
SUBTOTAL 303,3 15,1 12,7 32,7
Kacang 1 sdm 10 11,6 1,0 0,1 2,1
hijau
Gula 1 sdm 10 38,7 0 0 10,0
Bakpau Tepung 3 sdm 30 109,2 3,1 0,3 21,5
Selingan kacang Dikukus terigu
pagi hijau Mentega ½ sdm 2 14,2 0 1,6 0
(09.00) Susu skim 3 sdm 30 10,5 2,0 0,1 1,5
Baking ½ sdt 2 3,1 0 0 0,8
powder
Pisang 1 bh 100 92,0 1,0 0,5 23,4
- Pisang
ambon
SUBTOTAL 279,3 7,1 2,5 59,3
Nasi 2 cntg 100 130 2,4 0,2 28,6
Ayam 2 sdm 20 57 5,4 3,8 0
Soto Mie bihun 2 sdm 20 76,2 0,1 0 0,2
Direbus
ayam Seledri 1 sdm 10 1,3 0,1 0 0,2
Telur ½ btr 30 46,5 3,8 3,2 0,3
Siang Kecap 1 sdm 10 6 1 0 0,6
(12.00) 1 2 1 0 0 0,2
Teh kantong
Es teh - kecil
Gula 3 sdm 30 116,1 0 0 30
Kerupuk Kerupuk 1 bh 9 32,8 0,9 0,1 6,9
Digoreng
putih Minyak 1 sdm 5 43,1 0 5 0
SUBTOTAL 510 13,7 12,3 67
Agar-agar ½ sdm 3 11,5 0 0 2,8
Cokelat 1 sdm 10 34,2 2,5 2,5 1,1
bubuk
Selingan
Pudding SKM 1 sdm 10 32,0 0,9 0,9 5,4
sore -
cokelat
(14.00) Gula 1 sdm 10 38,7 0 0 10,0
Susu skim 3½ 50 ml 17,4 2,8 0,1 2,5
cair sdm
74
SUBTOTAL 133,9 6,2 3,4 21,7
Nasi Dikukus Nasi 1 cntg 50 65 1,2 0,1 14,3
Malam
(18.00) Indomie 1 bks 85 300 8 14 54
Direbus Mie instan
goreng
SUBTOTAL 365 9,2 14,1 68,3
TOTAL 1591,5 51,3 45 249
KEBUTUHAN 1757,0 87,85 39,04 263,56
AKG 1800 60 50 280
Hari ke-5
75
½ bh 35 24 0,7 0 5,0
Kentang
kecil
1 2 1,0 0 0 0,2
Teh kanton
Es teh - g kcl
Gula 3 sdm 30 116,1 0 0 30,0
SUBTOTAL 474,3 16,8 14,5 68,6
1 50 107,0 10,1 7,1 0
Ayam potong
paha
Selingan Tepung ¾ sdm 8 30,5 0 0 7,3
Dimsum tapioca
sore Dikukus
ayam Tepung ½ sdm 5 19,0 0 0 4,6
(16.30)
maizena
Wortel 1 sdm 10 2,6 0,1 0 0,5
Minyak 1 sdt 3 26,5 0 3,0 0
wijen
SUBTOTAL 185,6 10,2 10,1 12,3
Nasi 3 cntg 150 195,0 3,6 0,3 42,9
Nasi Ikan 3 sdm 60 66,5 24,4 0,6 0
Dibakar tongkol
bakar
Malam 1 sdm 10 2,1 0,1 0,1 0,5
(20.30) Kemangi
76
DOKUMENTASI
Pemeriksaan Lab
77
Pengukuran Antropometri
Penimbangan berat badan
78
Wawancara Recall 1x24 Jam
79
Pagi : Siomay Sawi Putih Isi Tahu
Sore : Choco Ball Ubi
81
Formulir recall 5x24 jam
Hari Ke-1
Hari Ke-2
82
Hari Ke-3
Hari Ke-4
83
Hari Ke-5
84