Kelompok 8
Tingkat 3 Reguler B
Dosen Pembimbing:
Riezky Faisal Nugroho, S.ST., M.Gz
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas Dietetik Penyakit Tidak Menular mengenai “Jantung dan
Dislipidemia” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata
kuliah praktek Dietetik Penyakit Tidak Menular. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
mengetahui diagnosa gizi dalam proses asuhan gizi terstandar pada penderita penyakit Hipertensi.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Riezky Faisal Nugroho, S.ST., M.Gz selaku
dosen pembimbing mata kuliah praktek Dietetik Penyakit Tidak Menular.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Kemungkinan
banyak kesalahan maupun kekurangan dalam pengetikan huruf dan penyajian materi. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………..……26
3
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, dislipidemia telah menjadi epidemi global dengan tingkat prevalensi yang terus
meningkat. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk
konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, serta kurangnya aktivitas fisik. Faktor genetik juga
berperan dalam perkembangan dislipidemia.
Selain dislipidemia, gizi yang tepat dan seimbang juga memainkan peran yang sangat penting
dalam menjaga kesehatan jantung dan mengelola kadar lipid darah. Pola makan yang sehat, yang
mencakup konsumsi serat, lemak sehat, dan makanan rendah kolesterol, adalah kunci untuk
mengurangi risiko dislipidemia. Oleh karena itu, pemahaman tentang keterkaitan antara gizi dan
dislipidemia sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiovaskular.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya dislipidemia dalam tubuh manusia.
2. Untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan dislipidemia serta faktor-faktor terkait.
3. Untuk mengetahui Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) pada pasien dengan kasus
dislipidemia tersebut.
4. Untuk mengetahui perhitungan yang tepat untuk kebutuhan gizi pasien pengidap dislipidemia.
4
5. Untuk mengetahui distribusi, standar bahan makanan serta penyusunan menu yang tepat
diberikan pada pasien dengan kasus dislipidemia tersebut.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Displidemia
Dislipidemia adalah kondisi yang terjadi ketika kadar lipid (lemak) di dalam
darah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Lipid, bersama dengan protein dan
karbohidrat, merupakan komponen penting yang terdapat di dalam sel-sel tubuh.
Lipid adalah zat lemak yang terdiri dari kolesterol dan trigliserida. Komponen-
komponen ini tersimpan di dalam tubuh dan berperan sebagai sumber tenaga
untuk tubuh.
Istilah ini juga berkaitan dengan kondisi kolesterol tinggi, walaupun
sebenarnya dislipidemia adalah istilah yang mencakup lebih dari sekadar
kolesterol tinggi. Kolesterol sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu
kolesterol baik dan kolesterol jahat. High-density lipoprotein atau HDL merupakan
kolesterol baik. Normalnya, pria memiliki kadar HDL di atas 40 mg/dL, sementara
perempuan berkisar di atas 50 mg/dL. Kolesterol jahat disebut dengan low-
density lipoprotein atau LDL. Pada orang yang sehat, sebaiknya memiliki kadar
LDL di bawah 100 mg/dL, dan 70 mg/dL untuk penderita diabetes dan penyakit
jantung. Total kolesterol yang seharusnya dimiliki oleh orang yang sehat di bawah
200 mg/dL. Komponen lain dari lipid adalah trigliserida. Kadar trigliserida yang
normal di dalam tubuh seharusnya di bawah 150 mg/dL.
2.2 Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, penyakit ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
primer dan sekunder. Berikut penjelasannya:
1. Dislipidemia primer
Jenis primer diturunkan dari anggota keluarga yang juga menderita penyakit ini. Jenis
ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa subtipe, yaitu:
Familial combined hyperlipidemia
Jenis ini yang paling banyak ditemukan dalam kasus dislipidemia. Kondisi ini
disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol jahat dan trigliserida.
Kasus ini banyak ditemukan pada pasien berusia remaja atau 20 tahun ke atas. Jenis
ini juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung.
Familial hypercholesterolemia dan polygenic hypercholesterolemia
Keduanya ditandai dengan tingginya kadar kolesterol total. Anda dapat menghitung
kolesterol total dengan cara menghitung kadar kolesterol LDL dan HDL Anda,
bersama dengan setengah dari kadar trigliserida Anda.
6
Familial hyperapobetalipoproteinemia
Dalam kondisi ini, Anda memiliki kadar apolipoprotein B yang berlebihan di dalam
tubuh Anda. Apolipoprotein B adalah salah satu jenis protein yang terdapat di
kolesterol LDL.
2. Dislipidemia sekunder
Sementara itu, jenis sekunder disebabkan oleh faktor gaya hidup atau kondisi
kesehatan yang dapat memengaruhi kadar lipid di dalam tubuh Anda.
Nyeri dada.
Dada tertekan dan terasa sesak..
Kesulitan benapas
Sakit di leher, rahang, pundak, dan punggung.
Gangguan pencernaan.
Kepala pusing.
Palpitasi jantung.
Keringat dingin.
Mual dan muntah.
Pembengkakan di area kaki, perut, dan leher.
Pingsan.
2.4 Kasus
Nama : Tn.S
No reg: 6584620
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur: 60 tahun
Antropometri :
BB:106 kg
TB: 161 cm
Diagnosa Medis : Diabetes Mellitus + Dyslipidemia.
Pensiunan PNS
Hasil Lab :
7
TG : 458 mg/dl GDP: 138 mg/dl
Cholesterol : 243 mg/dl GD2JPP: 243 mg/dl
Hasil recall:
E:(146,67%) P:(108,05%)
L: (89,65%) KH: (170,14%)
Pasien suka mengkonsumsi camilan yang rasanya gurih dan asin,suka mengkonsumsi
goreng-gorengan dan mengkonsumsi minuman yang manis. Porsi nasi banyak 200 gr tiap
kali makan. Tidak suka olahraga.
8
PAGT(PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR) KASUS PENYAKIT DISLIPIDEMIA
Nama : Tn. S
Usia : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
No. Register 6584620
Assessment Intervensi
Mentoring
Identifikasi Diagnosa Gizi
Data Dasar Terapi diet Terapi edukasi Evaluasi
Masalah
9
kurangnya 5% dari Pasien dan
- ABW : energi total keluarga
(BBA – BBI) × 0,25) + 6. Meningkatkan
asupan sterol atau Waktu :
BBI
: (106 – 54,9) × 0,25) + 54,9 stanol berasal dari 20 mnit
: 67,6 kg tumbuhan (2g/hari) Tempat :
7. meningkatkan
asupan serat larut air -
(10-25g/ hari) Materi :
8. Meningkatkan 1. Pengetahuan
aktivitas fisik tentang
9. mencapai dan dislipidemia,
mempertahankan diabetes dan
kadar lipid serum obesitas
normal
10. meningkatkan 2. Akibat
B. Biokimia: - derajat kesehatan obesitas Biokimia
- TG : 458 mg/dl Peningkatan NC-2.2 Perubahan nilai secara keseluruhan 3. Gizi seimbang menurunkan kadar
- GDP : 138 mg/dl kadar biokimia laboratorium melalui gizi yang untuk TG,GDP,Cholester
- Cholesterol : 243 mg/dl dari kadar disebabkan gangguan optimal penderita ol, &GD2JPP,
- GD2JPP : 243 mg/dl normal pada fungsi hati dan diabetes, sampai dengan
tingginya asupan Prinsip Diet : dislipemia dan menuju
C. Klinis Dan Fisik makanan yang tidak 1. Protein cukup obesitas optimal/normal
seimbang, ditandai 2. lemak sedang obesitas
kadar kolesterol, dan 3. KH sedang Media :
trigliserida lebih tinggi 4. rendah kolesterol Leaflet
dari batas normal : 5. tinggi serat
Kolesterol: 243mg/dl
(N<200) Syarat Diet :
TG: 458mg/dl (N: <200 1. Energi Sesuai
mg/dl) kebutuhan
berdasarkan BB
2. Protein cukup 15%
Dietary history
10
3. Lemak 25% dari memantau
kebutuhan energi kepatuhan diet PX
D. Dietary History: Kurangnya total & asupan zat
➢ Dahulu : pengetahuan - Lemak jenuh dan gizi/hari
- Px suka mengkonsumsi terkait NB-1.1 Kurang lemak trans <
camilan gurih, asin dan makanan mendapat edukasi 7% sedangkan
gorengan serta terkait zat gizi dan lemak trans <1%
minuman manis. makanan, disebabkan total energi
- Porsi nasi banyak kurangnya informasi, - Lemak tak jenuh
200gr tiap kali makan ditandai konsumsi px ganda maksimal
didominasi camilan 10% dari
gurih, asin, gorengan kebutuhan energi
dan minuman manis total, dan lemak
dengan porsi nasi sekali jenuh tunggal
makan 200 gr maksimum 20%
dari total energi
4. Karbohidrat sedang
60% dari kebutuhan
energi total
➢ Sekarang : Kelebihan NI-2.2 Kelebihan 5. kolestrol <200mg
- E : (146,67%) asupan oral asupan makanan dan 6. serat tinggi 25g/hari
- P : (108,05%) minuman oral termasuk serat larut
- L : (89,65%) disebabkan kurangnya air
- KH: (170,14%) pengetahuan terkait 7. Sumber antioksidan
informasi makanan seperti stanol
ditandai asupan energi tumbuhan/ sterol
sebesar 146,67% 2g/hari
(besar), protein sebesar 8. Vitamin dan mineral
108,05% (besar), lemak cukup khususnya
juga Kh asam folat, Vit B6,
dan Vit B12
9. aktivitas fisik 30
menit/hari 4-6 kali
B. Sosial Ekonomi: seminggu, dengan
11
● Px pensiunan PNS Kurang pengeluaran
● Px tidak suka olahraga aktivitas fisik minimal 200kkal per
NB-2.1 Kurang hari
aktivitas fisik 10. natrium <2300mg/
disebabkan ketidak hari
mauan px ditandai
pernyataan pc tidak
suka olahraga.. Bentuk Makanan:
Makanan Biasa
Cara Pemberian :
Oral
Frekuensi :
3 Kali makan utama dan
2x selingan
Perhitungan Keb.Gizi
:
BMR = 66 + 13,5 (BB)+
5 (TB)- 6,8(U)
= 66 + 13,5 (54,9) + 5
(161) – 6,8(60)
= 1.204,2
PROTEIN : 15% ×
1.722 : 4
: 64,575 g
12
LEMAK : 25% × 1.722
:9
: 47,83 g
KH : 60 % × 1.722 : 4
: 258 g
serat : 25g
stanol/sterol : 2g
kolestrol : <200mg
natrium : <2300 mg
vit B6 : 1,7 mg
vit B12 : 4 mcg
Cara Pemesanan :
Diet Dislipidemia 1, Diet
DM
1. Nama : Tn. S
2. Usia : 60 Th
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Berat Badan : 106 kg
5. Tinggi Badan : 161 cm
6. IMT : 40,92 kg/m 2
13
1. Distribusi Menu
Makan Pagi
430.5 16.14 11.95 64.5 6,25 575 1 0.425 50
07.00
1
-10% 25 387.45 14.52 10.75 58 5.6 517.5 0.9 0.3825 45
Selingan 09.00 172,2 6.45 4.78 25.8 2.5 230 0.4 0.17 20
2
-10% 154.98 5.8 4.3 23.22 2.25 207 0.36 0.153 18
10
+10% 189.2 7 5.25 28.38 2.75 253 0.44 0.187 22
Makan Siang
516.6 19.37 14.34 77.4 7.5 690 1.2 0.51 60
12.00
3 -10% 30 464.94 17.43 12.9 69.66 6.75 621 1 0.459 54
Selingan 15.00 172,2 6.45 4.78 25.8 2.5 230 0.4 0.17 20
4 10
-10% 154.98 5.8 4.3 23.22 2.25 207 0.36 0.153 18
14
Makan Malam
430.5 16.14 11.95 64.5 6,25 575 1 0.425 50
18.00
5 -10% 25 387.45 14.52 10.75 58 5.6 517.5 0.9 0.3825 45
2. Menu Sehari
Waktu Menu
Makan Pagi
Nasi, ayam + tahu kecap, sayur sop, buah semangka
(07.00)
Selingan Pagi
Eastern Salad
(10.00)
Makan Siang (13.00) Nasi, Udang tempura + orak arik tempe, sayur bening, buah pepaya
Makan Malam (19.00) Nasi, oseng Telur tempe, sup brokoli wortel, buah apel
15
3. Standar Bahan Makanan
16
4. Tabel Menu Sehari
● Makan Pagi
Menu Bahan Berat Kebutuhan Zat Gizi
(g)
Vit
Vit Chole
Energy Protein Lemak Kh Serat Na B12
B6 sterol
(Kkal) (Gram) (Gram) (Gram) (g) (Mg) (Mcg
(Mg) (mg)
)
Nasi beras 80 288,7 5,4 0,5 63,6 0,6 0 0 0,1 0
ayam tahu ayam 35 99,7 9,4 6,6 0 0 25,5 0,1 0,1 27,6
kecap
tahu 15 11,4 1,2 0,7 0,3 0,2 1 0 0 0
● Selingan Pagi
17
Olive
10 86,67 0 10 0 0 0 0 0 0
Oil
Cabai
5 18,35 0,795 0,31 3,09 1,345 1,25 0 0 0
Bubuk
Total 177,42 3,885 11,52 16,83 4,015 26,55 0 0,20 0
● Makan Siang
● M Baha Bera Kebutuhan Zat Gizi
en n t (g)
u Cho
Energ Prote Lem Kh Vit Vit
Na leste
y in ak (Gr Sera B12 B6
(Mg rol
(Kkal (Gra (Gra am t (g) (Mc (Mg
) (mg
) m) m) ) g) )
)
Nasi Bera 80 288,7 5,4 0,5 63, 0,6 0 0 0,1 0
s 6
Udang tempura Udan 55 95,0 2,4 0,3 1,2 0 111 0,6 0,1 18,9
g
Tepu 45 30,1 13 0,5 8,6 4,5 283 0,4 0,1 0
ng
roti
Miny 15 25,1 0 3 0 0 0 0 0 0
ak
Telur 30 32,2 3,4 2,5 0,1 0 30,8 0,3 0,1 37,3
18
● Selingan Sore
Menu Bahan Ber Kebutuhan Zat Gizi
at
(g) Energ Prote Lem KH Ser Na Vit Vit Cho
i in ak (g) at (Mg B12 B6 lest
(kcal) (g) (g) (g) ) (Mc (Mg erol
g) )
Siomay Tepung 20 76,2 0,1 0 18, 0,2 1,8 0 0 0
Sawi terigu 3
Putih
Minyak 3 25,9 0 3 0 0 0 0 0 0
● Makan Malam
Men Baha Berat Kebutuhan Zat Gizi
u n (g)
Energi Prote Lem KH Serat Na Vit Vit Chol
(kcal) in ak (g) (g) (Mg) B12 B6 ester
(g) (g) (Mc (Mg) ol
g)
Bera 80 288,7 5,4 0,5 63,6 0,6 0 0 0,1 0
Nasi
s
osen telur
265,
g puyu 30 55,5 3,8 4,1 0,4 0 43,8 1,6 0,1
2
telur h
puyu
temp
h 30 42 2,7 9,4 7,1 2,3 1,5 0 0 0
e
temp
19
sup brok
20 4,6 0,6 0 0,4 0,6 3 0 0 0
brok oli
oli
wort
wort 20 5,2 0,2 0 1 0,7 12 0 0 0
el
el
buah
poto apel 100 59 0,2 0,4 15,3 2,7 0 0 0,1 0
ng
Total 455,1 12,9 5,5 87,8 7 60,3 1,6 0,3 265,
2
KEBUTUHAN ZAT GIZI 1722 64,5 47,8 258 25 230 1,7 4 200
75 3 0
20
5. Bahan dan Alat telur puyuh 30
● Bahan tempe 30
Makan
brokoli 20
Berat Malam
Waktu Bahan wortel 20
(gram)
beras 80 apel 100
ayam 35
tahu 15 ● Alat
21
6. Daftar Belanja
22
Tepung tapioka 10 10 Rp 16.000 Rp 500
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini, dislipidemia telah menjadi epidemi global dengan tingkat prevalensi yang terus
meningkat. Hal ini disebabkan oleh perubahan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk
konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, serta kurangnya aktivitas fisik. Faktor genetik juga
berperan dalam perkembangan dislipidemia.
Selain dislipidemia, gizi yang tepat dan seimbang juga memainkan peran yang sangat penting
dalam menjaga kesehatan jantung dan mengelola kadar lipid darah. Pola makan yang sehat, yang
mencakup konsumsi serat, lemak sehat, dan makanan rendah kolesterol, adalah kunci untuk
mengurangi risiko dislipidemia.
3.2 Saran
Oleh karena itu, pemahaman tentang keterkaitan antara gizi dan dislipidemia sangat penting
dalam upaya pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiovaskular.
24
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2007). Penuntun Diet Edisi Baru Warna Hijau. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama.
https://www.halodoc.com/kesehatan/displidemia
25
LAMPIRAN
26