1. Capaian Pembelajaran
a. Menguasai tentang definisi dan ruang lingkup anemia
b. Menguasai tentang penyebab dan cara mencegah anemia
c. Menguasai tentang bahan makanan zat besi
d. Mampu mengetahui banyaknya penderita anemia di suatu daerah
2. Tujuan Pembelajaran
a. Memberikan pendidikan kesehatan anemia
b. Mengetahui tentang anemia, penyebab dan cara pencegahan
c. Mengetahui pentingnya zat besi
d. Mengetahui banyaknya penderita anemia di suatu daerah
3. Dasar Teori
A. Pengertian Anemia
Anemia secara labolatorik menurut Bakta (2009) adalah suatu
keadaaan apabila terjadinya penurunan kadar Hb di bawah normal, kadar
eritrosit dan hematrokrit (packedredcell). Sedangkan menurut World Health
Organization (WHO, 1992) anemia adalah suatu keadaan yang ditunjukkan
dengan kadar Hb lebih rendah dari batas normal untuk kelompok orang yang
bersangkutan. Anemia juga didefinisikan sebagai suatu penurunan massa sel
darah merah atau total Hb, secara lebih tepat dikatakan kadar Hb normal pada
wanita yang sudah menstruasi adalah 12,0 dan untuk ibu hamil 11,0 g/dL.
Namun tidak ada efek merugikan bila kadarnya <10,0 g/dL (Varney, 2006).
Anemia adalah suatu konsentrasi apabila hemoglobin <105 g/L atau
penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen, hal tersebut terjadi
akibat penurunan produksi sel darah merah, dan atau penurunan Hb dalam
darah. Anemia sering didefinisikan sebagai penurunan Hb darah sampai di
bawah rentang normal 13,5 g/dL (pria); 11,5 g/dL (wanita); 11,0 g/dL (anak-
anak) (Fraser dan Cooper, 2011).
Tabel Nilai HB
WHO 2014
Kelompok Nilai Normal
➢ Master Tabel
c. Pemyajian Data
1. Hasil Uji Univariat
➢ TABEL HASIL DISTRIBUSI FREKUENSI UMUR
Berdasarkan tabel diatas, hasil uji unvariat dari riwayat TTD status
anemia sebesar 66.67% diminum habis dan sebesar 33.33% tidak diminum
habis.
Kebutuhan tablet tambah darah selama masa kehamilan, pemberian minimal
sebanyak satu kali sehari, selama 90 hari selama masa kehamilan. Anemia
dapat mengakibatkan produktivitas menurun. Pada ibu hamil, anemia
berpotensi membuat janin tidak tumbuh dengan baik.
3. Pembahasan
a. Hubungan umur dengan kejadian anemia
Semua wanita hamil berisiko mengalami anemia. Anemia
disebabkan oleh tubuh yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
pasokan darah, zat besi, dan asam folat yang lebih banyak dari
biasanya semasa kehamilan. namun, umur ibu saat hamil pada usia
dibawah 20 tahun dan usia diatas 35 tahun mempunyai kemungkinan 2
kali menderita anemia daripada ibu hamil yang berusia antara rentang
20 sampai 35 tahun saat hamil.
4. Kesimpulan
dari hasil survey yang elah kelompok kami lakukan, dapat
diketahui bahwa, terdapat 2 responden ibu hamil yang mengalami
anemia.
faktor yang mempengaruhi kondisi anemia pada 2 sasaran ibu hamil
tersebut adalah karena adanya kekurangan asupan makanan yang
terjadi karena adanya mual dan muntah dan mengakibatkan nafsu
makan ibu menurun yang dapat mempengaruhi kadar Hb.
Pada kehamilan dengan kondisi anemia dapat meningkatkan
resiko komplikasi persalinan, seperti kelahiran prematur, berat badan
lahir rendah (BBLR), kelainan janin, abortus, intelegensi rendah,
ketuban pecah dini, mudah terjangkit infeksi, mudah terjadi
pendarahan dan syok akibat lemahnya kontraksi rahim (Rahmawati,
2012).