Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENYAKIT DIABETES MELLITUS

KELOMPOK 9

Fathurrahman Imran
PO0220222049

Afka Riska Natasya


PO0220222047

Andi Aulia Ananda


PO0220222046

Joy jovi taroreh


PO0220222028

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KEMENKES PALU PRODI D3 KEPERAWATAN POSO 2023


Kata pengantar

Dengan hormat,

Kami dengan bangga mempersembahkan makalah ini sebagai hasil kerja kelompok kami dalam menjelajahi
topik yang kami anggap penting dan menarik. Melalui kolaborasi dan dedikasi kami sebagai tim, kami berharap makalah
ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang subjek yang sedang kami teliti.

Makalah ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang komprehensif dan terstruktur tentang topik yang kami
pilih. Kami telah melakukan penelitian yang cermat, mengumpulkan data dan fakta yang relevan, serta menganalisisnya
dengan seksama. Kami juga telah mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dan memperhatikan pendapat para
ahli dalam bidang ini.

Dalam makalah ini, kami akan membahas berbagai aspek yang terkait dengan topik kami, termasuk latar
belakang, tujuan, metodologi penelitian, hasil temuan, serta kesimpulan dan rekomendasi kami. Kami berharap makalah
ini dapat memberikan wawasan baru, memunculkan pemikiran kritis, dan memicu diskusi yang bermakna.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam penyusunan
makalah ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan dan masukan berharga.
Terima kasih juga kepada teman-teman kami yang telah berkontribusi dalam proses penelitian dan penulisan.

Kami menyadari bahwa makalah ini mungkin tidak sempurna, namun kami berharap dapat memberikan
kontribusi yang berarti dalam pemahaman tentang topik ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat diterima dengan baik dan memberikan manfaat yang nyata. Kami berharap
Anda menikmati membaca makalah ini sebanyak yang kami nikmati saat menyusunnya.

Hormat kami,

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar........................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan................................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................................................1

BAB II Pembahsan.................................................................................................................................................2

A. Definisi Penyakit Diabetes Mellitus............................................................................................................2

B. Etiologi........................................................................................................................................................2

C. Tanda Dan Gejala......................................................................................................................................3

D. Patofisiologi................................................................................................................................................5

E. Panata Laksanaan.....................................................................................................................................7

F. Komplikasi..................................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................................10

ii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang telah menjadi tantangan global dalam bidang kesehatan. Dalam
beberapa dekade terakhir, jumlah penderita diabetes telah meningkat secara signifikan di seluruh dunia. Penyakit ini
memiliki dampak yang serius pada kualitas hidup individu dan dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang yang
berpotensi mengancam nyawa.

Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Diabetes Mellitus, termasuk faktor
risiko, gejala, diagnosis, pengelolaan, dan komplikasi yang terkait. Melalui pemahaman yang mendalam tentang
penyakit ini, diharapkan kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengelola diabetes dengan
lebih efektif.

Materi ini juga akan membahas peran penting gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktifitas
fisik teratur, dalam pengelolaan diabetes. Selain itu, akan dibahas pula penggunaan obat-obatan dan terapi lainnya yang
dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi.

Sangat penting untuk diingat bahwa diabetes adalah penyakit yang dapat diatasi dengan pengelolaan yang
tepat. Dengan pengetahuan yang tepat, dukungan medis yang adekuat, dan perubahan gaya hidup yang sehat,
penderita diabetes dapat menjalani kehidupan yang produktif dan bahagia.

Semoga materi ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Diabetes Mellitus dan memberikan
inspirasi untuk mengambil tindakan yang tepat dalam mencegah, mengelola, dan mengatasi penyakit ini.

1
BAB II
Pembahsan

A. Definisi Penyakit Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus Adalah Hambatan Yang Terjadi Pada Metabolisme Secara Genetik Serta Secara Klinis
Tercantum Heterogen Dengan Indikasialanya Kehilangan Toleransi Karbohidrat, Diabetes Melitus Merupakan Gangguan
Metabolik Yang Terjadi Akibat Adanya Ketidakmampuan Dalam Mengoksidasi Karbohidrat, Adanya Hambatan Pada
Mekanisme Insulin,Dan Ditandai Dengan Hiperglikemia, Glikosuria, Poliuria, Polipdisi, Polifagia, Asidosis Yang Sering
Menimbulkan Sesak Napas, Lipemia, Ketonuria Serta Berakhir Hingga Koma.

Diabetes Melitus Merupakan Suatu Kelainan Genetik Atau Sindroma Yang Dapat Diketahui Dengan Adanya
Hiperglikemia Kronik Serta Gangguan Pada Proses Metabolisme Karbohidrat, Lemak Serta Protein Yang Saling
Berkaitan Dengan Defisiensi Insulin Absolut Ataupun Relative Sehingga Mempengaruhi Kinerja Sekresi Insulin Serta
Aksi Insulin

B. Etiologi

Berlandaskan Pada Asal Mula Yang mendasari Kemunculannya, Diabetes Melitus Terbagi Menjadi Beberapa Kategori,
Yakni:

a) Dm Tipe 1
Salah Satu Faktor Pemicu Diabetes Melitus Tipe 1 Ialah Destruksi Sel Beta Dan Defisiensi
Insulin Absolut Seperti Penyakit Auto-Imun (Tidak Berfungsinya Sistem Imunitas Tubuh) Dan Idiopatik
(Penyebab Yang Tidak Diketahui) Yang Mengganggu Proses Sekresi Insulin Terutama Sel B Pada
Pankreas Yang Terjadi Terjadi Secaran Menyeluruh. Oleh Sebab Itu, Pankreas Akan Kehilangan
Kemampuannya Dalam Memproduksi Serta Melepaskan Insulin Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh.

b) Dm Tipe 2
Diabetes Melitus Tipe 2 Diakibatkan Oleh Campuran, Seperti Resistensi Insulin Dan Disertai
Defisiensi Insulin Relatif. Dm Tipe 2umumnya Disebut Dengan Diabetes Life Style Sebab Tidak Hanya
Aspek Genetik Saja Yang Bisa Mempengaruhi Namun Bisa Juga Diakibatkan Oleh Pola Gaya Hidup
Yang Tidak Sehat.

c) Tipe Lain
Diabetes Tipe Lain Diakibatkan Oleh Kondisi Ketika Glukosa Dalam Darah Diatas Normal
Yang Faktor Pencetusnya Meliputi Sindromgenetik, Endokrinopati,Insiufisiensi Eksokrin Pankreas,
Induksi
Obat Ataupun Zat Kimia, Akibat Imunologi Yang Kurang, Infeksi Dan Lain Sebagainya

d) Diabetes Gestasional/Diabetes Kehamilan

2
Diabetes Gestasional Merupakan Diabetes Yang Terjadi Ketika Baru Mengalami Kehamilan
Yang Pertama Atau Diabetes Yang Kemungkinan Muncul Pada Saat Masa Kehamilan. Umumnya
Diabetes Ini Dapat Diketahui Pada Minggu Ke-24 (Bulan Keenam). Diabetes Ini Biasanya Akan
Menghilang Setelah Melahirkan.

C. Tanda Dan Gejala


 Tanda Dan Gejala Penyakit Diabetes Adalah Sebagai Berikut:

1 Penurunan Berat Badan


Kadar Gula Darah Terlalu Tinggi Juga Bisa Menyebabkan Penurunan Berat Badan Yang Cepat.
Karena Hormon Insulin Tidak Mendapatkan Glukosa Untuk Sel, Yang Digunakan Sebagai Energi, Tubuh
Memecah Protein Dari Otot Sebagai Sumber Alternatif Bahan Bakar.

2 Meningkatnya Frekuensi Buang Air Kecil


Karena Sel-Sel Di Tubuh Tidak Dapat Menyerap Glukosa, Ginjal Mencoba Mengeluarkan Glukosa
Sebanyak Mungkin. Akibatnya, Penderita Jadi Lebih Sering Kencing Daripada Orang Normal Dan
Mengeluarkan Lebih Dari 5 Liter Air Kencing Sehari. Ini Berlanjut Bahkan Di Malam Hari. Penderita Terbangun
Beberapa Kali Untuk Buang Air Kecil.

3 Rasa Haus Berlebihan


Dengan Hilangnya Air Dari Tubuh Karena Sering Buang Air Kecil, Penderita Merasa Haus Dan
Butuhkan Banyak Air. Rasa Haus Yang Berlebihan Berarti Tubuh Anda Mencoba Mengisi Kembali Cairan Yang
Hilang Itu. Sering ‘Pipis‘ Dan Rasa Haus Berlebihan Merupakan Beberapa Cara Tubuh Anda Untuk Mencoba
Mengelola Gula Darah Tinggi.

4 Kelaparan
Rasa Lapar Yang Berlebihan, Merupakan Tanda Diabetes Lainnya. Ketika Kadar Gula Darah Merosot,
Tubuh Mengira Belum Diberi Makan Dan Lebih Menginginkan Glukosa Yang Dibutuhkan Sel.

5 Kulit Jadi Bermasalah

Kulit Gatal, Mungkin Akibat Kulit Kering Seringkali Bisa Menjadi Tanda Peringatan Diabetes, Seperti
Juga Kondisi Kulit Lainnya, Misalnya Kulit Jadi Gelap Di Sekitar Daerah Leher Atau Ketiak.

3
6 Penyembuhan Lambat

Infeksi, Luka, Dan Memar Yang Tidak Sembuh Dengan Cepat Merupakan Tanda Diabetes Lainnya.
Hal Ini Biasanya Terjadi Karena Pembuluh Darah Mengalami Kerusakan Akibat Glukosa Dalam Jumlah
Berlebihan Yang Mengelilingi Pembuluh Darah Dan Arteri.

7 Infeksi Jamur

Diabetes Dianggap Sebagai Keadaan Imunosupresi. Hal Itu Berarti Meningkatkan Kerentanan
Terhadap Berbagai Infeksi, Meskipun Yang Paling Umum Adalah Candida Dan Infeksi Jamur Lainnya. Jamur
Dan Bakteri Tumbuh Subur Di Lingkungan Yang Kaya Akan Gula.

8 Iritasi Genital
Kandungan Glukosa Yang Tinggi Dalam Urin Membuat Daerah Genital Jadi Seperti Sariawan Dan
Akibatnya Menyebabkan Pembengkakan Dan Gatal.

9 Keletihan Dan Mudah Tersinggung

Ketika Orang Memiliki Kadar Gula Darah Tinggi, Mereka Kerap Merasa Tak Enak Badan. Bangun
Untuk Pergi Ke Kamar Mandi Beberapa Kali Di Malam Hari Membuat Orang Lelah. Akibatnya, Bila Lelah Orang
Cenderung Mudah Tersinggung.
*

D. Patofisiologi

Patofisiologi Diabetes Mellitus Yaitu Jumlah Glukosa Yang Di Ambil Dan Dilepaskan Oleh Hati Dan
Digunakan Oleh Jaringan-Jaringan Perifer Bergantung Pada Keseimbangan Fisiologis Beberapa Hormon Yang
Meningkatkan Kadar Glukosa Darah.
Insulin Merupakan Hormon Yang Menurunkan Glukosa Darah, Di Bentuk Sel-Sel Beta Di Pulau
Langerhans Pankreas. Hormon Yang Meningkatkan Kadar Glukosa Darah Antara Lain: Glukagon Yang

4
Disekresi Oleh Korteks Adrenal Dan Growth Hormon Membentuk Suatu Perlawanan Mekanisme Regulator
Yang Mencegah Timbulnya Penyakit Akibat Pengaruh Insulin

Pada Diabetes Tipe Ii Terdapat Dua Masalah Utama Yang Berhubungan Dengan Insulin Dan
Gangguan Sekresi Insulin Yaitu Retensi Insulin. Normalnya Insulin Akan Terikat Dengan Reseptor Khusus
Pada Permukaan Sel. Sebagai Akibat Terikatnya Insulin Dengan Reseptor Tersebut, Terjadi Suatu Rangkaian
Reaksi Dalam Metabolisme Glukosa Di Dalam Sel. Retensi Insulin Pada Diabetes Tipe Ii Disertai Penurunan
Reaksi Intra Sel Sehingga Insulin Pada Diabetes Tipe Ii Menjadi Tidak Efektif Untuk Menstimulasi
Pengambilan Glukosa Oleh Jaringan. Jika Sel-Sel Beta Tidak Mampu Mengimbangi Peningkatan Kebutuhan
Akan Insulin, Maka Resistensi Insulin Pada Otot Dan Liver Serta Kegagalan Sel Β Pankreas Telah Dikenal
Sebagai Patofisiologi Kerusakan Sentral Dari Diabetes Mellitus Tipe 2. Belakangan Diketahui Bahwa
Kegagalan Sel Β Terjadi Lebih Dini Dan Lebih Berat Dari Pada Kadar Glukosa Akan Meningkat Dan Terjadi
Diabetes Tipe Ii (Ada, 2018).G Diperkirakan Sebelumnya. Selain Otot, Liver Dan Sel Β, Organ Lain Seperti
Jaringan Lemak (Meningkatnya Lipolisis), Gastrointestinal (Defisiensi Incretin), Sel Α Pankreas
(Hiperglukagonemia), Ginjal (Peningkatan Absorbsi Glukosa) Dan Otak (Resistensi Insulin), Semuanya Ikut
Berperan Dalam Menimbulkan Terjadinya Gangguan Toleransi Glukosa Pada Diabetes Mellitus Tipeii

Adanya Resistensi Insulin Pada Otot Dan Liver Serta Kegagalan Sel Beta Pankreas Untuk Sekresi
Insulin Merupakan Kelainan Dasar Yang Terjadi Pada Penyakit Dm Tipe Ii. Selain Otot, Liver Dan Sel Beta
Pankreas, Terdapat Peran Organ-Organ Lain Yang Berkontribusi Terhadap Terjadinya Gangguan Toleransi
Glukosa Pada Dm Tipe Ii. Organ-Organ Tersebut Dan Perannya Adalah Jaringan Lemak Dengan Perannya
Meningkatkan Lipolisis, Gastrointestinal Dengan Defisiensi Incretin, Sel Alpha Pankreas Dengan Terjadinya
Hiperglukagonemia, Ginjal Dengan Meningkatnya Absorpsi Glukosa, Dan Peran Otak Dengan Terjadinya
Resistensi Insulin. Keseluruhan Gangguan Terkait Kelainan Peran Organ Tersebut Mengakibatkan
Kelainan Metabolik Yang Terjadi Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii

5
*

6
E. Panata Laksanaan

Tujuan Terapeutik Pada Setiap Tipe Diabetes Adalah Mencapai Kadar Glukosa Darah Normal (Euglekemia)
Tanpa Terjadinya Hipoglikemia Dan Gangguan Serius Pada Pola Aktivitas Pasien. Menurut Kemenkes Ri (2020)
Penatalaksanaan Pada Pasien Dm Meliputi :

a) Pengaturan Pola Makan


Menyesuaikan Dengan Kebutuhan Kalori Penyandang Dm. Pengaturan Meliputi Kandungan,
Kuantitas Dan Waktu Asupan Makanan (3j :Jenis, Jumlah, Jadwal) Adar Berat Badan Ideal Dan Gula
Darah Dapat Terkontrol Dengan Baik.
b) Latihan Fisik
Latihan Juga Akan Meningkatkan Kadar Hdl-Kolesterol Dan Menurun Kadar Kolesterol Total Serta
Trigeliserida. Aktivitas Latihan Yang Dianjurkan Adalah Akativitas Yang Dapat Membantu Menurunkan
Kadar Gula Darah Seperti Jalan-Jalan, Senam Tubuh Dan Senam Kaki Sesuai Kebutuhan Dan
Kemampuan.

c) Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (Pgdm)

Pemantauan Kadar Glukosa Darah Dapat Dilakukan Dengan Menggunakan Darah Kapiler. Pgdm
Dianjurkan Bagi Pasien Dengan Pengobatan Suntik Insulin Beberapa Kali Perhari. Waktu Yang
Dianjurkan Adalah Pada Saat Sebelum Makan, Dua Jam Setelah Makan, Menjelang Waktutidur, Dan
Diantara Siklus Tidur Atau Ketika Mengalami Gejala Hipoglikemia (Perkeni, 2021)

d) Terapi Insulin

Insulin Digunakan Antara Lain Pada Keadaan Hiperglikemia Berat Yang Disertai Dengan Ketosis,
Krisis Hiperglikemia, Gangguan Fungsi Ginjal Atau Hati Yang Berat, Dan Hba1c Saat Diperiksa > 9%.
e) Pengetahuan Tentang Diabetes, Pencegahan Dan Perawatan Diri

Edukasi Dilakukan Untuk Meningkatkan Pengetahuan Serta Motivasi Bagi Penyandang Diabetes
Melitus

7
F. Komplikasi

Komplikasi Yang Berkaitan Dengan Diabetes Di Klasifikasikan Sebagai Kompliksi Akut Dan Kronnis

a. Komplikasi metabolik akut


1) Hipoglikemia
Glukosa darah yang rendah atau hipoglikemia, terjadi ketika tidak cukupnya glukosa yang terssedia
dalam sirkulasi insulin. Hipoglikemia biasanya didefinisikan sebagai kadar glukosa darah dibawah 50
mg/dl, meskipun klien mungkin merasakan gejala di tingkat yang lebih tinggi atau lebih rendah. Kadang-
kadang gejala

terjadi sebagai akibat penurunan cepat glukosa darah, meskipun kadar glukosa darah yang
sebenarnya normal atau tinggi. Penyebab hipoglikemia biasanya terjadi karena melewatkan makan,
olahraga lebih dari biasa atau pemberian insulin terlalu banyak (syok insulin).

2) Hiperglikemia
Ketika kalori yang dimakan melebihi insulin yang tersedia atau glukosa yang digunakan, sehingga
terjadi peningkatan glukosa darah (hiperglikemia). Penyebab umum hiperglikemia makan lebih dari
rencana makan yang dianjurkan, penyebab utama adalah stress. Stress menyebabkan pelepasan hormon
epinepherine, kortisol, hormon pertumbuhan dan glukagon. Semua hormon yang meningkatkan glukosa
darah.

3) Hiperglikemia hiperosmolar koma nonketotik (HHNK)


Komplikasi metabolik akut lain yang sering terjadi pada penderita diabetes mellitus tipe 2 yang lebih
tua. Bukan karena defisiensi insulin absolut, namun relatif, hiperglikemia muncul tanpa ketosis.
Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolalitas, diuresis osmotik dan dehidrasi berat. Pasien dapat menjadi
tidak sadar dan meninggal bila keadaan ini tidak segera ditangani. Perbedaan utama antara DKA dan
HHNK adalah HHNK tidak terdapat ketosis.

4) Diabetes ketoasidosis (DKA)


Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemia dan glukosuria berat,
penurunan lipogenesis, peningkatan lipolisis dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai
pembentukan benda keton (asetoasetat, hidroksibutirat dan aseton).

b. Komplikasi metabolik kronik


Komplikasi kronik biasanya terjadi 10-15 tahun setelah awitan diabetes mellitus. Komplikasinya mecakup
sebagai berikut :

8
1) Penyakit makrovaskular (pembuluh darah besar): penderita diabetes mellitus memungkinkan
terjadinya aterosklerosis lebih cepat dari biasanya, penderita lebih cenderung mengalami hipertensi
mempengaruhi sirkulasi koroner, pembuluh perifer dan pembuluh darah otak.
2) Penyakit mikrovaskular (pembuluh darah kecil: mempengaruhi mata (retinopati) dan ginjal (nefropati);
kontrol kadar gula darah untuk menunda atau mencegah awitan komplikasi mikrovaskular maupun
makrovaskular.

3) Penyakit neuropati: kerusakan pada pembuluh darah pada ginjal.


Faktor resiko utama neuropati diabetik adalah tidak terkontrolnya gula darah sehingga jika neuropati
terjadi, ginjal tidak mampu mengeluarkan sisa dan kelebihan cairan dari darah.
4) Retinopati : retinopati meningkatkan kerusakan pembuluh darah kecil pada mata. Perdarahan yang
terjadi dapat menyebabkan kebutaan jika tidak diobati.
5) Proteinuria.
Adanya protein pada urine terutama berasal dari protein-protein plasma, protein yang ada dalam urin pada
penyakit ginjal merupakan
campuran abumin dalam globulin. Penyebab langsung proteinuria adalah peningkatan permebilitas
glomerulus.
6) Ulkus/gangren
Gangren adalah kondisi matinya sebagian jaringan tubuh karena jaringan tersebut tidak mendapatkan
pasokan darah yang cukup dari sistem peredaran darah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Riskawaty, Heny Marlina, Baik heny Rispawaty, and Zaenal Arifin. "PENYULUHAN KESEHATAN DIABETES MELLITUS
DAN IDENTIFIKASI RESIKO DIABETIK FOOT ULCER DI DUSUN BON JERUK WILAYAH KERJA
PUSKESMAS AMPENAN TAHUN 2022." Jurnal LENTERA 2.2 (2022): 250-257.

Pambudi, Teguh Dwi. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUANG
BAITUL IZZAH 2 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG. Diss. Universitas Islam Sultan Agung,
2021.

Rahmasari, Ikrima, and Endah Sri Wahyuni. "Efektivitas Memordoca Carantia (Pare) Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah." Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan 9.1 (2019): 57-64.

Aminah, Siti. "Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak Salacca Zalacca (Gaertner) Voss Pada Mencit
Swiss Webster Jantan Yang Diinduksi Aloksan." (2014).

Ngadiman, Amanah Tri Wahyuni. Hubungan Pola Makan Dan kadar glukosa darah dengan kadar asam urat pada pasien
diabetes melitus tipe II di puskesmas tamalanrea= Relationship between diet and blood glucose levels with uric
acid levels in type II diabetes mellitus patients at the tamalanrea health center. Diss. Universitas Hasanuddin,
2022.

Nawangmularsih, Retna. PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM MENGATASI MASALAH ANSIETAS
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RSUD NYI AGENG SERANG. Diss. Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta, 2022.

10

Anda mungkin juga menyukai