Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TENTANG SISTEM ENDOKRIN DENGAN PASIEN DM

Fasilitator : Ns .Maruli Taufan, M.kep.

Oleh kelompok 1

1. .Faisal
2. Mardiana
3. Nurfitriani
4. Herawati
5. Elama nurul wulan
6. Khairul warisin anowiri

PROGRAM STUDI SI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami Panjatkan puja dan piji sukur atas Kehadiran-ny yang telah
melimpahkan rahmat, serta hidayah Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami tentang ‘Sistem Endokrin’Terlepas dari semua itu,
kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari susunan kalimat
maupun bahasanya. oleh karena itu kami dengan tangan terbuka menerima segala
saran dan keritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami ini.

Lombok Timur,22 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................

KATAPENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar.Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................2

A. Pengertian Diabetes.................................................................................4
B. Penyebab Diabetes...................................................................................5
C. Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus........................................................6
D. Pengobatan Diabetes...............................................................................6
a) Perencanaan Makanan (Diet)......................................................6
b) Penyuluhan..................................................................................7
c) Farmakolagi.................................................................................7
d) Perawatan Dirumah...................................................................10
E. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)...........................................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................15
B. Saran......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12
juta orang. 7 juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah terdiagnosis;
sisanya tidak terdiagnosis. Di Amerika Serikat, kurang lebih 650.000 kasus
diabetes baru didiagnosis setiap tahunnya (health people : 2000).Diabetes mellitus
merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar
glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal normal
bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan
yang dikonsumsi. Dalam makalah ini akan dibahas secara lebih rinci apa itu penyakit
diabetes dan cara perawatannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Diabetetes
2. Apa Etiologi Diabetetes
3. Apa Tanda Dan Gejala Diabetetes
1. Apa Pengobatan Diabetetes

C. TUJUAN MASALAH
2. Mahasiswa Dapat Mengetahui Apa Yang dimaksud Diabetetes
3. Mahasiswa Dapat Mengetahui etiologi Diabetetes
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui tanda dan gejala Diabetetes
5. Mahasiswa Dapat Mengetahui cara pengobatan Diabetetes

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Diabetes Mellitus


Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh
kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif(Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang dapat mengakibatkan
gangguan metabolisme, karbohidrat, protein, lemak, dan berkembang menjadi komplikasi
makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis (Barbara C.Long)
Diabetes mellitus adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh faktor
lingkungan dan keturunan secara bersama-sama, mempunyai karakteristik hyperglikemia
kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol (WHO)
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat
peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif
B. Penyebab dari Diabetes Mellitus
a) Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan
ditularkan.AnggotakeluargapenderitaDM(diabetisi)memilikikemungkinan lebih
besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan anggota keluarga yang tidak
menderita DM. Para ahli kesehatan juga menyebutkan DM merupakan penyakit
yang terpaut kromosom seks atau kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi
penderita sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya.
b) Virus dan Bakteri

4
ViruspenyebabDMadalahrubela,mumps,danhumancoxsackievirus B4.Melalui
mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan destruksi atau
perusakan sel. Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi autoimunitas yang
menyebabkan hilangnya autoimun dalam sel beta. Diabetes mellitus akibat
bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri
cukup berperan menyebabkan DM.
c) Bahan Toksik atau Beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah alloxan,
pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis jamur). Bahan lain
adalah sianida yang berasal dari singkong.
d) Nutrisi
Nutrisi yang berlebihan (overnutrition) merupakan faktor resiko pertama yang
diketahui menyebabkan DM. Semakin berat badan berlebih atau obesitas akibat
nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan seseorang terjangkit DM.
C. Tanda dan gejala dari Diabetes Mellitus
Gejala dari penderita Diabetes mellitus yaitu 3P :
a. Poliuria : Peningkatan dalam berkemih
b. Polidipsia : Peningkatan rasa haus
c. Poliphagia: Peningkatan selera makan

Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan
selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang kurang terkontrol lebih peka
terhadap infeksi. Karena kekurangan insulin yang berat, maka sebelum menjalani
pengobatan penderita diabetes tipe I hampir selalu mengalami penurunan berat badan.
Sebagian besar penderita diabetes tipe II tidak mengalami penurunan berat badan.
Pada penderita diabetes tipe I, gejalanya timbul secara tiba-tiba dan bisa berkembang
dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut denganketoasidosis diabetikum.
Kadar gula di dalam darah adalah tinggi tetapi karena sebagian besar sel tidak dapat
menggunakan gula tanpa insulin, maka sel-sel ini mengambil energi dari sumber yang
lain. Sel lemak dipecah dan menghasilkan keton, yang merupakan senyawa kimia
beracun yang bisa menyebabkan darah menjadi asam (ketoasidosis).

5
Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan berkemih yang
berlebihan, mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan
menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.
Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton.
Tanpa pengobatan, ketoasidosis diabetikum bisa berkembang menjadi koma, kadang
dalam waktu hanya beberapa jam. Bahkan setelah mulai menjalani terapi insulin,
penderita diabetes tipe I bisa mengalami ketoasidosis jika mereka melewatkan satu kali
penyuntikan insulin atau mengalami stres akibat infeksi, kecelakann atau penyakit yang
serius.
Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala-gejala semala beberapa
tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbullah gejala yang berupa sering
berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis. Jika kadar gula darah
sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya
infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa
menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma
hiperglikemik-hiperosmolar nonketotik.
Gejala awalnya berhubungan dengan efek langsung dari kadar gula darah yang tinggi.
Jika kadar gula darah sampai diatas 160-180 mg/dL, maka glukosa akan sampai ke air
kemih. Jika kadarnya lebih tinggi lagi, ginjal akan membuang air tambahan untuk
mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang. Karena ginjal menghasilkan air
kemih dalam jumlah yang berlebihan, maka penderita sering berkemih dalam jumlah
yang banyak (poliuri).

D. Pengobatan dari Diabetes Mellitus


Ada 5 komponen dalam pengobatan diabetes mellitus :
a. Perencanaan makanan (Diet)
Penatalaksanaan nutrisi pada diabetes diarahkan untuk mencapai tujuan berikut :
1) Memberikan semua unsur makanan esensial (misalnya vitamin dan mineral).
2) Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sesuai.
3) Memenuhi kebutuhan energi.

6
4) Mencegah fluktuasi kadar glukosa darah setiap harinya dengan mengupayakan
kadar glukosa darah mendekati normal melalui caracara yang aman dan
praktis.
5) Menurunkan kadar lemak darah jika kadar ini meningkat.
b. Latihan/ olahraga.
Manfaat Olahraga bagi Diabetisi :
1) Mengendalikan kadar glukosa darah
2) Menurunkan kelebihan berat badan (mencegah kegemukan)
3) Membantu mengurangi stres
4) Memperkuat otot dan jantung
5) Meningkatkan kadar kolesterol ‘baik’ (HDL)
6) Membantu menurunkan tekanan darah
c. Penyuluhan
EdukasiDMadalahpendidikandanpelatihanmengenaipengetahuan dan
keterampilan bagi penderita DM dengan tujuan merubah prilaku pasien untuk
meningkatkan pemahaman tentang penyakitnya.
d. Farmakologi/ Terapi seperti diatas.
Berikut ini pembagian terapi farmakologi untuk diabetes, yaitu:
1) Obat Hipoglikemik Oral
a) Sulfonilurea, obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara
 Menstimulasi pengelepasan insulin yang tersimpan.
 Menurunkan ambang sekresi insulin.
 Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan
glukosa.

Obat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan berat


badan normal dan masih bisa dipakai pada pasien yang beratnya
sedikit lebih. Klorpropamid kurang dianjurkan pada kaedaan
insufisiesi
renaldanorangtuakarenarisikohipoglikemiayangberkepanjangan,
demikian juga glibenklamid. Untuk orang tua dianjurkan
preparat dengan waktu kerja pendek (tolbutamid, glikuidon).

7
Glikuidon juga diberikan pada pasien DM dengan gangguan
fungsi ginjal atau hati ringan

b.) Biguanid
Biguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai dibawah
normal. Preparat yang ada dan aman adalah metformin. Obat ini
dianjurkan untuk pasien gemuk (Indek Masa Tubuh/IMT >30) sebagai
obat tunggal. Pada pasien dengan berat lebih (IMT 27-30), dapat
dikombinasi dengan obat golongan sulfonilurea.
c.) Inhibitor α glukosidase
Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim α
glukosidasedidalamsalurancerna,sehinggamenurunkanpenyerapan
glukosa dan menurunkan hiperglikemia pascaprandial.

2). Insulin

Insulin diperlukan pada keadaan


 Penurunan berat badan yang cepat
 Hiperglikemia berat yang disertai ketosis
 Ketoasidosis diabetik
 Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
 Hiperglikemia dengan asidosis laktat
 Gagal dengan kombinasi obat hipoglikemik oral (OHO) dosis hampir
maksimal
 Stres berat (Infeksi sitemik, operasi besar, IMA, stroke)
 Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali
 Gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat
 Kontraindikasi atau alergi tarhadap OHO

8
Jenis dan lama kerja Insulin

Berdasarkan lama kerja, insulin terbagi menjadi empat jenis, yakni :

a. Insulin kerja cepat (rapid acting insulin) : Contohnya adalah insulin


regular, yang bekerja paling sebentar. Insulin ini sering kali mulai
menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya
dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam. Insulin kerja cepat
seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali
suntikan setiap harinya dan disuntikkan 15-20 menit sebelum makan.
b. Insulin kerja pendek (short acting insulin)
c. Insulin kerja menengah (intermediate acting insulin) : Contohnya
adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. Mulai
bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimum dalam
waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam. Insulin ini bisa
disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari
dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan
sepanjang malam.
d. Insulin kerja panjang (long acting insulin) : Contohnya adalah insulin
suspensi seng yang telah dikembangkan. Efeknya baru timbul setelah
6 jam dan bekerja selama 28-36 jam. Sediaan insulin stabil dalam
suhu ruangan selama berbulan-bulan sehingga bisa dibawa kemana-
mana.

Efek samping terapi insulin

 Efek samping utama dari terapi insulin adalah terjadinya


hipoglikemia.
 Efek samping yang lain berupa reaksi imun terhadap insulin yang
dapat menimbulkan alergi insulin atau resistensi insulin.

9
Cara penyuntikan insulin

 Insulin umumnya diberikan dengan suntikan dibawah kulit (subkutan).


Dengan arahalat suntik tegak lurus terhadappermukaan kulit.
 Pada keadaan khusus diberikan intramuskular atau intravena secara
bolus atau drip.
 Terdapat sediaan insulin campuran (Mixed Insulin) antara insulin kerja
pendek dan kerja menengah, dengan perbandingan dosis yang tertentu.
Apabila tidak terdapat sediaan insulin campuran tersebut atau
diperlukan perbandingan dosis yang lain, dapat dilakukan
pencampuran sendiri antara kedua jenis insulin tersebut.
 Lokasi penyuntikan, cara penyuntikan maupun cara penyinpanan
insulin harus dilakukan dengan benar, demikian pula mengenai rotasi
tempat suntik.
 Apabila diperlikan, sejauh sterilitas penyimpanan terjamin, semprit
insulin dan jarumnya dapat dipakai lebih dari satu kali oleh diabetisi
yang sama.
e. Perawatan dirumah
Sebagai seorang diabetesi sering mengalami gangguan sirkulasi pada kaki
sehingga mudah terkena infeksi bakteri dan jamur sehingga perlu perawatan kaki.
Perawatan tersebut meliputi :
1) Hentikan kebiasaan merokok
2) Periksa jari kaki dan celahnya setiap hari, apakah terdapat kalus, bula,
luka lecet ; gunakan cermin untuk melihat telapak kaki dan celah jari
kaki.
3) Bersihkan dan cuci kaki setiap hari, lalu keringkan dengan baik terutama
dicelah jari kaki.
4) Pakailah krim khusus untuk kulit yang kering, tetapi hindari pemakaian
pada celah jari kaki.
5) Jangan menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan kalus.

10
6) Hindari penggunaan air panas atau bantal pemanas.
7) Potonglah kuku secara hati-hati dan jangan terlalu dalam.
8) Pakailah kaos kaki yang pas bila kaki terasa dingin ; ganti kaos kaki
setiap hari.
9) Jangan berjalan tanpa alas kaki.
10) Pakailah sepatu dari kulit yang cocok untuk kaki.
11) Periksa bagian dalam sepatu setiap hari sebelum memakainya ; periksa
adanya benda asing.
12) Hindari trauma yang berulang.
13) Periksa dini rutin ke dokter dan periksa kaki anda setiap kali kontrol
walaupun ulkus/gangren telah sembu

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sistem Endokrin


Sub Pokok Bahasan : Diabetes Mellitus
Sasaran : Mahasiswa STIkes Hamzar
Hari/Tanggal : Selasa,27 Juli, 2021
Waktu : 11.00 - 12.00 WITA
Tempat : Di STIkes Hamzar Lombok Timur (LOTIM)

I. TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran selama 45 menit Mahasiswa STIkes Hamzar dapat
memahami dan mengerti tentang Diabetes mellitus

II. TUJUAN KHUSUS


Setelah mengikuti pembelajaran selama 45 menit, Maahasiswa STIkes Hamzar dapat
mampu Menjelaskan tentang Diabetes mellitus :
a. Mengenal tanda-tanda dini dan gejala Diabetes mellitus
b. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya Diabetes mellitus
c. Menjelaskan cara pengobatan Diabetes mellitus

III.METODE
Ceramah dan Tanya jawab.

IV. MEDIA
a. Alat
1. Proyektor
2. Leaflet

12
V. PROSES PELAKSANAAN

Sasaran
N Wa Kegiatan Penyaji Pasien dan
O ktu keluarga pasien
1 5 Pembukaan a. menyampaikan dengan a. menjawab salam
Men a. Salam pembuka bahasa yang sopan b. memperhatikan
it b. Perkenalan
c. Menyampaikan
tujuan
d. Kontrak waktu
2 35 Kegiatan inti a. Menyampaikan materi a. menyimak
men a. Menyampaikan dengan jelas dan tepat dan
it materi b. interaktif dengan pasien memperhatik
- Pengertia dan keluarga an
n DM penyuluhan
- Penyebab b. menerima
DM leaflet
- Tanda c. menanyakan
dan hal-hal yang
gejala belum jelas
DM
- Pengobat
an DM
- Membagi
kan
leaflet
- Memberi
kan
kesempat

13
an pada
pasien
dan
keluargan
ya untuk
bertanya
3 5 Penutup a. menyampaikan a. bersama
men a. menyampaikan kesimpulan dengan jelas penyaji
it materi yang b. menyampaikan salam menyimpulk
didiskusikan an
b. melakukan b. menjawab
evaluasi pertanyaan
c. mengakhiri materi yang
kegiatan dengan dibahas
salam c. menjawab
salam

VI. ISI MATERI


1. Pengertian Diabetes mellitus
2. Penyebab Diabetes mellitus
3. Tanda dan gejala Diabetes mellitus
4. Pengobatan Diabetes mellitus

14
VII. SETTING TEMPAT

Keteranagan :
: Moderator

:Penyaji

:Pembimbing

:Mahasiswa STIkes Hamzar

:Media

:Fasilitator

15
VIII. EVALUASI
a. . Evaluasi struktur :
- SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan
- Alat dan tempat siap
- Sudah dibuat struktur
- Penyaji dan peserta siap
b. Evaluasi Proses
- Alat dan tempat sesuai rencana
- Peserta mampu menyimak dan merespon
c. Evaluasi hasil :
Peserta mampu :
- Menjelaskan pengertian dari Diabetes mellitus -Menjelaskan factor penyebab
Diabetes mellitus
- Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes mellitus
- Menjelaskan penatalaksanaan dari Diabetes mellitus

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh


kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relative.

B. SARAN

Disarankan Bagi teman-teman yang membaca materi ini mampu memberikan


perawatan yang baik, mampu memberikan dukungan dan pemenuhan kesehatan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, E. Marilynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Brunner dan suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah volume 3.Jakarta:


EGC

Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Sagung Seto Allender,


JA & Spradley, B. W. 2001.

Community as Partner, Theory and Practice Nursing. Philadelpia : Lippincott


Anderson.E.T & Mc.Farlane.J.M.2000.

Community Health and Nursing, Concept and Practice. Lippincott : California

Carpenitti, L. J. 2000.

Buku Saku Diagnosis Keperawatan.Jakarta :EGC Effendy,N.1998.Dasar-


dasarkeperawatanKesehatanMasyarakat.Jakarta :EGC Friedman,M.M.1998.Family

18

Anda mungkin juga menyukai