Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERUBAHAN DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA TM 1 2 3

DOSEN PENGAMPUH :
Yetti Purnama, S.ST,M.Keb.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:


1. Rega Yunike Utami ( F0G020088 )
2. Riski Anita Rahayu ( F0G020060 )
3. Atrisiah ( F0G020059 )
4. Kitri Andriyani ( F0G020072 )
5. Sekar Desvira Rima Rahmadani ( F0G020083 )
6. Widya A’isyah Putri ( F0G020061 )
7. Moneka Ulantari ( F0G020089 )
8. Pipi Ulan Sari ( F0G020069 )
9. Ayu Sonia ( F0G020064 )
10. Putri Mutia Sari ( F0G020077 )
11. Risda Wulan Rhamadhani Lubis ( F0G020057 )

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita kepada tuhan yang maha esa yang telah memberi rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktunya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada gur/dosen pembimbing dan rekan-rekan
yang telah banyak membantu memberikan sumbang saran sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.

Bengkulu, Februari 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang……………………………………………………………........................
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………….......

C.Tujuan Penulisan……………………………………………............................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)…………………………………………....
B. Sistem Hematologis/darah ………………………………………………………….......
1.1 Volume darah.............................................................................................................
1.2 Metabolisme zat besi: zat besi simpanan, dan kebutuhan zat besi.............................
1.3 Fungsi imunologis (leukosit)......................................................................................
1.4 Koagulasi dan fibrinologis (trombosit, protein regulatorik)......................................
C. Sistem kardiovaskuler……………………………………………………......................
2.1 jantung: curah jantung, fungsi hemodinamik pada kehamilan lanjut.........................
2.2 sirkulasi dan tekanan darah........................................................................................
D. Sistem pernapasan………………………………………………………………............

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indeks masa tubuh (IMT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui rentang berat
badan ideal anda dan dan memprediksi seberapa besar resiko gangguan kesehatan anda.
Metode ini digunakan untuk menentukan berat badan yang sehat berdasarkan berat dan tinggi
badan. Angka indeks massa tubuh digunakan untuk menunjukkan kategori bedan badan
seseorang apakah proposional atau belum. Melalui IMT seseorang akan tahu apakah berat
badannya termasuk kategori normal atau ideal, kelebihan, atau justrus kekurangan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas rumusan masalah yang dapat ditarik adalah:

1. Bagaimana Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)


2. Bagaimana Sistem Hematologis/darah
1. Bagaimana Sistem kardiovaskuler
2. Bagaimana Sistem pernapasan

C. Tujuan

Dari Rumusan Masalah Di Atas Bertujuan Untuk:

1. Untuk mendeskripsikan Berat badan dan indeks masa tubuh (IMT)


2. Untuk mendeskripsikan sistem hematologis
3. Untuk mendeskripsikan sistem kardiovaskuler
4. Untuk mendeskripsikan sistem pernapasan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Berat Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT)

Indeks masa tubuh (IMT) merupakan salah satu cara untuk mengetahui rentang berat
badan ideal anda dan dan memprediksi seberapa besar resiko gangguan kesehatan anda.
Metode ini digunakan untuk menentukan berat badan yang sehat berdasarkan berat dan tinggi
badan. Angka indeks massa tubuh digunakan untuk menunjukkan kategori bedan badan
seseorang apakah proposional atau belum. Melalui IMT seseorang akan tahu apakah berat
badannya termasuk kategori normal atau ideal, kelebihan, atau justrus kekurangan.

 Penggolongan berat badan berdasarkan IMT


Perhitungan IMT dibagi menjadi 4 kategori:
1 .Seseorang mengalami obesitas jika IMT nya sama dengan atau diatas 30.
2. Saat IMT seseorang menyentuh angka 25-29,9, maka dia dikategorikan mengalami
kelebihan berat badan.
3. IMT normal atau berat badan ideal berada dikisaran 18,5-24,9.
4. Jika seorang memiliki IMT dibawah angka 18,5 maka orang tersebut memiliki
berat badan dibawah normal.

Semakin besar IMT seseorang, semakin besar pula bentuk tubuhnya. Sebaliknya,
semakin rendah IMT, maka orang tersebut cenderung memiliki badan yang kurus.

 Pentingnya Menjaga Berat Badan


Terlepas dari segala kekurangannya, perhitungan IMT baik diketahui terutama
sebagai pengingat untuk menjaga berat badan. Dengan memiliki berat badan yang
normal, keuntungan berikut bisa didapatkan:
1.Dapat melakukan aktivitas lebih banyak karena stamina lebih tinggi.
2.Meminimalkan seseorang dari risiko terkena nyeri sendi dan nyeri otot
3.Memiliki pola dan kualitas tidur yang lebih baik
4.Kinerja jantung akan lebih ringan
5.Peredaran darah dan metabolisme juga akan lebih baik
6.mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan kanker tertentu
Selain itumenurunkan berat badan dan menjaga agar tetap ideal juga bisa dilakukan
dengan beberapa cara tradisional.

B. SISTEM HEMATOLOGIS/DARAH

Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk didalamnya
sumsum tulang dan nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain
karena berbentuk cairan. Darah merupakan medium transport tubuh, volume darah manusia
sekitar 7%-10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada
setiap orang itu berbedabeda bergantung pada usia, pekerjaan, serta keadaan jantung atau
pembuluh darah. Hematologi merupakan salah satu ilmu kedokteran yang mempelajari
tentang darah dan jaringan pembentuk darah. Darah merupakan salah satu organ tubuh yang
sangat penting bagi tubuh manusia karena di dalamnya terkandung berbagai macam
komponen, baik komponen cairan berupa plasma darah, maupun komponen padat berupa sel-
sel.
Darah juga memiliki peranan didalam tubuh makhluk hidup khususnya untuk
mengangkut zat-zat yang penting untuk proses metabolisme, proses metabolisme tubuh akan
terjadi gangguan jika darah mengalami gangguan. Kelainan pada darah adalah kondisi yang
mempengaruhi salah satu atau beberapa bagian dari darah sehingga menyebabkan darah tidak
dapat berfungsi secara normal. Dampak kelainan darah akan mengganggu fungsi dari bagian-
bagian darah tersebut. Kelainan darah dapat 2 terjadi pada anak-anak maupun dewasa,
kelainan pada darah diantaranya yaitu kelainan eritrosit seperti anemia, kelainan pada
leukosit seperti leukemia, kelainan pada trombosit seperti trombositopenia, dan kelianan
hemostasis : hemophilia. Dari beberapa contoh penyakit kelainan darah, salah satu penyakit
masih menjadi masalah yang belum terpecahkan bahkan sulit untuk diatasi dan harus
diperhatikan dalam perawatan bagi orang tua dan tenaga kesehatan dikarenakan
menyebabkan dampak yang cukup signifikan terhadap anak yaitu anemia. Dampak anemia
pada anak sekolah adalah meningkatnya angka kesakitan dan kematian, terhambatnya
pertumbuhan fisik dan otak, terhambatnya perkembangan motorik, mental dan kecerdasan.
Anak yang terkena anemia terlihat lebih penakut, dan menarik diri dari pergaulan sosial, tidak
bereaksi terhadap stimulus, lebih pendiam.

1.1 Volume darah


Volume darah juga dapat diukur secara semi-otomatis. BVA-100, produk Daxor
Corporation, terdiri dari penghitung sumor otomatis yang dihubungkan dengan komputer. Ia
mampu melaporkan Volume Darah Total (TBV), Volume Plasma (PV) dan Volume Sel
Merah (RCV) menggunakan prinsip pengenceran indikator , sentrifugasi mikrohematokrit
dan Metode Tinggi dan Berat Ideal. Indikator, atau pelacak, adalah albumin injeksi. Jumlah
yang sama dari pelacak disuntikkan ke dalam volume yang diketahui dan tidak diketahui.
Secara klinis, volume yang tidak diketahui adalah volume darah pasien, dengan pelacak yang
telah disuntikkan ke aliran darah pasien dan ditandai ke plasma darah. Setelah pelacak
disuntikkan, seorang teknisi mengambil lima sampel darah yang menjalani sentrifugasi
mikrohematokri untuk mengekstrapolasi volume darah sebenarnya pada waktu 0. Konsentrasi
I-131 dalam darah ditentukan dari radioaktivitas darah terhadap standar, yang memiliki I-
yang diketahui 131 pengenceran dalam volume yang diketahui. Volume yang tidak diketahui
berbanding terbalikuntuk konsentrasi indikator dalam volume yang diketahui; Semakin besar
volume yang tidak diketahui, semakin rendah konsentrasi pelacak, sehingga volume yang
tidak diketahui dapat dihitung. Data mikrohematokrit bersama dengan data indikator I-131
memberikan angka hematokrit yang dinormalisasi, lebih akurat daripada hematokrit atau
pengukuran hematokrit perifer. Pengukuran dilakukan 5 kali dengan interval 6 menit
sehingga BVA-100 dapat menghitung waktu transudasi albumin untuk memahami fliks
cairan melalui membran kapiler .
Volume darah juga telah diukur pada manusia menggunakan teknik pernapasan ulang non-
radioaktif, karbon monoksida (CO) selama lebih dari 100 tahun. Dengan teknik ini, sejumlah
kecil gas CO murni dihirup dan dihembuskan kembali selama beberapa menit. Selama
rebreathing, CO mengikat hemoglobin yang ada di sel darah merah. Berdasarkan peningkatan
CO darah setelah periode rebreathing, volume darah dapat ditentukan melalui prinsip
pengenceran (mirip dengan kasus metode pelacak radioaktif). Meskipun gas CO dalam
volume besar beracun bagi manusia, volume yang digunakan untuk mengakses volume darah
sesuai dengan apa yang akan dihirup saat menghisap satu batang rokok. Sementara peneliti
biasanya menggunakan sirkuit pernafasan yang dibuat khusus,Kinerja Detalo dari Detalo
Health telah sepenuhnya mengotomatiskan prosedur dan membuat pengukuran tersedia untuk
kelompok pengguna yang lebih besar.
1.2 Metabolisme zat besi: zat besi simpanan, dan kebutuhan zat besi
Zat besi adalah bioelement penting untuk sebagian besar bentuk kehidupan,
dari bakteri hingga mamalia . Kepentingannya terletak pada kemampuannya untuk
menengahi transfer elektron. Dalam bentuk besi, besi bertindak sebagai donor elektron
sedangkan dalam bentuk besi bertindak sebagai akseptor . Jadi, besi memainkan peran
penting dalam katalisis reaksi enzimatik yang melibatkan transfer elektron (reduksi dan
oksidasi, redoks). Protein dapat mengandung zat besi sebagai bagian dari kofaktor
yang berbeda 
Sel manusia membutuhkan zat besi untuk mendapatkan energi sebagai ATP dari proses
multi-langkah yang dikenal sebagai respirasi sel, lebih khusus lagi dari fosforilasi
oksidatif di krista mitokondria . Besi hadir dalam gugus besi-sulfur dan kelompok heme
dari protein rantai transpor elektron yang menghasilkan gradien proton yang
memungkinkan ATP sintase untuk mensintesis ATP.

1.3 Fungsi Imunologis (leukosit)


Imunologi adalah sebuah studi yang berkaitan dengan sistem kekebalan dan merupakan
salah satu cabang ilmu kedokteran dan biologi yang sangat penting untuk kehidupan. Sistem
kekebalan tersebut dapat melindungi tubuh seseorang dari berbagai infeksi dengan sebuah
pertahanan. Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya
pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh
.
1.4 Koagulasi dan Fibrinololisis (trombosit, protein regulatorik)
Koagulasi adalah suatu proses yang rumit di dalam sistem koloid darah yang
memicu partikel koloidal terdispersi untuk memulai proses pembekuan dan
membentuk trombus. Koagulasi adalah bagian penting dari hemostatis yaitu saat penambalan
dinding pembuluh darah yang rusak oleh keping darah dan faktor koagulasi (yang
mengandung fibrin) untuk menghentikan pendarahan dan memulai proses perbaikan.
Kelainan koagulasi dapat meningkatkan risiko pendarahan atau trombosis

Proses koagulasi terjadi segera setelah terjadinya luka pada pembuluh darah dengan


rusaknya endotelium. Langkah awal koagulasi adalah dengan pelepasan kompon
fosfolipid yang disebut faktor jaringan dan fibrinogen sebagai inisiasi sebuah reaksi berantai.
Segera setelah itu keping darah bereaksi membentuk penyumbat pada permukaan luka, reaksi
ini disebut hemostasis awal. Hemostasis lanjutan terjadi hampir bersamaan
protein dalam plasma darah yang disebut faktor koagulasi merespon secara berjenjang dan
sangat rumit untuk membentuk jaring-jaring fibrin yang memperkuat penyumbatan keping
darah.

Fibrinolisis merupakan kondisi pecahnya fibrin salah satu agen pembeku darah yang


diproduksi dalam darah sebagai produk akhir koagulasi. Darah juga
mengandung enzim fibrinolitik yang berguna mecegah pembentukan gumpalan atau
pembekuan darah pada area yang tidak terluka, sehingga tidak akan menghalangi aliran
darah, dan juga enzim ini akan menghancurkan fibrin bila luka telah sembuh. Trombosis
merupakan pembentukan gumpalan atau bekuan darah yang tidak normal, yang terjadi bila
terdapat gangguan pada jalur pembekuan darah dan pemecahan fibrin. Obat yang dapat
mengaktifkan kerja fibrinolisis dapat juga menyembuhkan penyakit seperti embolisme paru-
paru, dan infraksi miokardial yang disebabkan karena adanya gumpalan darah yang
menghalangi aliran darah.

Berbagai penyebab fibrinolisis adalah:

 Infeksi bakteri
 kanker
 Kadar gula darah rendah.
 Kekurangan oksigen

C. SISTEM KARDIOVASKULER
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular atau yang biasa disebut sistem
sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat dan nutrisi ke dan dari
sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).Ada
dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan (lihat respirasi).Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari
pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-
masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari
sistem pembekuan dalam tubuh.
2.1 Jantung curah jantung, fungsi hemodinamik pada kehamilan lanjut
Jantung adalah organ tubuh yang terdiri dari kumpulan otot yang berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh. Secara rata-rata, jantung manusia berdenyut 72 kali per menit dalam
status beristirahat dan memompa 4 hingga 7 liter darah pada tiap menitnya.Curah jantung
adalah jumlah volume darah yang dipompa oleh ventrikel kiri jantung selama semenit. Saat
dipompakan, darah membawa oksigen dan nutrisi untuk sel tubuh dan membawa sampah
metabolisme seperti karbon dioksida. Curah jantung yang terlalu sedikit atau terlalu banyak
menunjukkan adanya masalah pada jantung. Jumlah normal curah jantung tiap orang
berbeda-beda, tergantung ukuran jantung, usia, aktivitas dan kondisi medis seseorang. Orang
dewasa normal biasanya memompa sekitar 5 liter darah per menit dalam keadaan istirahat.
Namun bila dalam keadaan olahraga atau aktivitas, jumlahnya bisa meningkat hingga 3
sampai 4 kali untuk memastikan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup. Satuan curah
jantung adalah volume per menit atau liter per menit, merupakan hasil kali stroke volume
(volume sekuncup) dengan kecepatan denyut jantung. Pada orang cemas atau bersemangat,
curah jantung bias meningkat 50 hingga 100%.
2.2 sirkulasi dan tekanan darah
Tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas
dinding pembuluh darah yang hampir selalu dinyatakan dalam milimeter air raksa. Tekanan
darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Peningkatan atau penurunan
tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Tekanan darah selalu
diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam arteri, arteriola, kapiler dan sistem
vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang menetap. Tekanan darah diatur melalui
beberapa mekanisme fisiologis untuk menjamin aliran darah ke jaringan yang memadai.
Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung (cardiac output, CO) dan resistensi pembuluh
darah terhadap darah. Curah jantung adalah volume darah yang dipompa melalui jantung per
menit, yaitu isi sekuncup (stroke volume, SV) x laju denyut jantung (heart rate, HR).
Resistensi diproduksi terutama di arteriol dan dikenal sebagai resistensi vaskular sistemik.
Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh, tetapi tidak dapat diukur
secara langsung dengan cara apapun. Resistensi harus dihitung dari pengukuran aliran darah
dan perbedaan tekanan antara dua titik di dalam pembuluh. Resistensi bergantung pada tiga
faktor, yaitu viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan jari-jari pembuluh.
D. SISTEM PERNAPASAN
Sistem pernapasan adalah sekumpulan jaringan organ yang membantu tubuh bernapas.
Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara dan membuang gas sisa
seperti karbondioksida dari darah. Dengan dukungan oksigen, seluruh organ dapat berfungsi
dengan normal. Berikut fungsi sistem pernapasan, organ pernapasan, dan cara memelihara
organ pernapasan. Tak hanya membantu Anda bernapas, fungsi sistem pernapasan lainnya,
yakni:
A. Membuat Anda bisa bicara dan membaui sesuatu
B. Mengalirkan udara sesuai suhu tubuh dan melembabkannya sesuai kondisi tubuh
C. Melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasiOrgan pernapasan manusia
Untuk menjalankan beragam fungsi sistem petnapasan, tubuh membutuhkan sinergi
organ-organ pernapasan. Sistem pernapasan membantu tubuh menyerap oksigen dari udara
dan membuang gas sisa seperti karbondioksida dari darah.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi pada wanita hamil,diantaranya:
1. Perubahan sistem reproduksi yaitu vagina dan vulva vagina, rahim, serviks
ovarium, dan kulit.
2. Payudara
3. Sistem endokrin merupakan suatu system yang bekerja dengan perantara zat-zat
kimia (hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin.
4. Sistem kekebalan adalah sel-sel dan banyak struktur biologis lainnya yang
bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi
tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen.
5. Sistem perkemihan adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehinggadara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masihdipergunakan oleh tubuh.

B. SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca kami
menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk penyempurnaan kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/pemahaman-seputar-indeks-massa-tubuh
https://www.alodokter.com/hematologi-dan-perannya-dalam-menangani-
gangguan-darah-2
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_peredaran_darah
https://amp.kompas.com/health/read/2020/04/28/101000368/sistem-pernapasan--
fungsi-organ-cara-menjaga-agar-tetap-sehat

Anda mungkin juga menyukai