Anda di halaman 1dari 13

Laporan Praktikum

PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL

DENGAN EASY TOUCH GCHb

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan praktikum
yang berjudul “PEMERIKSAAN KADAR KOLESTEROL DENGAN EASY
TOUCH GCHb” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memenuhi syarat ujian praktikum akhir
semester biokimia.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajian


laporan masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat penyusun harapkan
demi untuk perbaikan di masa mendatang.

Atas kelancarannya mengerjakan tugas ini kami ucapkan terima kasih


kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semua teman –
teman yang ikut membantu dalam penyusunan laporan ini.

Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya


kepada kita semua, dan mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca.

Pare, 30 Desember 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum
1.2.1. Tujuan Umum...............................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus..............................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kolesterol...............................................................................3
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kolesterol.....................4

BAB III METODOLOGI


3.1. Waktu dan Tempat................................................................5
3.2. Alat........................................................................................5
3.3. Bahan.....................................................................................5
3.4. Prosedur Kerja.......................................................................5

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN


4.1. Hasil Pengamatan.................................................................7
4.2. Pembahasan...........................................................................7

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan............................................................................9
5.2. Saran......................................................................................9

Daftar Pustaka

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasakan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, presentase penduduk


Indonesia dengan usia >15 tahun yang memiliki kolesterol total abnormal 35,9%,
HDL rendah 22,9%, LDL tidak optimal dengan kategori gabungan near optimal-
borderline tinggi 60,3% dan kategori tinggi-sangat tinggi 15,9%, trigliserida
abnormal dengan kategori borderline tinggi 13,0% dan kategori tinggi sangat
tinggi 11,9% (Kemenkes RI, 2013).

Kolesterol darah salah satu faktor penting yang memberikan tanda – tanda
paling jelas akan timbulnya penyakit jantung. Semakin tinggi kadar kolesterol
dalam darah, semakin besar pula resiko kematian sebagai akibat pengerasan
pembuluh darah coroner.

Tingginya kolesterol di dalam darah dapat diakibatkan oleh pola hidup


yang kurang sehat, kurang berolahraga, dan konsumsi makanan berlemak yang
berlebihan.

1.2. Tujuan Praktikum


1.2.1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kadar kolesterol dengan
menggunakan alat digital.
b. Mahasiswa mampu memahami cara pemeriksaan kadar kolesterol.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari pemeriksaan kadar
kolesterol.
b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kriteria penderita kolesterol.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kolesterol

Kolesterol merupakan satu-satunya steroid yang ada dalam konsentrasi


yang bisa dinilai di seluruh tubuh, kolesterol sebagian disintesis secara endogen
dari asetil Ko-A melalui ß-hidroksi, ß metil glutamil Ko-A, dan sebagian besar
diproduksi oleh hepar .

Berdasakan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, presentase penduduk


Indonesia dengan usia >15 tahun yang memiliki kolesterol total abnormal 35,9%,
HDL rendah 22,9%, LDL tidak optimal dengan kategori gabungan near optimal-
borderline tinggi 60,3% dan kategori tinggi-sangat tinggi 15,9%, trigliserida
abnormal dengan kategori borderline tinggi 13,0% dan kategori tinggi sangat
tinggi 11,9% (Kemenkes RI, 2013).

Perubahan pola dan gaya hidup salah satunya adalah banyak restoran
makan cepat saji yang menjual makanan mengandung kolesterol tinggi dan sedikit
mengandung nutrisi. Mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi
berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah atau hiperkolesterolemia. Kenaikan
kolesterol darah sangat berhubungan dengan terjadinya penyakit jantung.
Hiperkolesterolemia biasanya terjadi pada orang gemuk atau lanjut usia tetapi
tidak dapat menutup kemungkinan gangguan metabolism ini dapat terjadi pada
orang kurus bahkan usia muda. Pada penyakit ini fungsi dan struktur dari jaringan
atau organ tertentu dapat memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain penyakit jantukng coroner (PJK) dan
kardiovaskuler .

Kolesterol darah salah satu faktor penting yang memberikan tanda – tanda
paling jelas akan timbulnya penyakit jantung. Semakin tinggi kadar kolesterol
dalam darah, semakin besar pula resiko kematian sebagai akibat pengerasan
pembuluh darah coroner. Kadar kolesterol yang normal adalah < 200 mg/dl,
resiko sedang 200 – 240 mg/dl dan resiko tinggi 240 mg/dl.

2
Kolesterol dihubungkan dengan metabolisme lipid dan merupakan sumber
untuk sintesa hormon steroid. Kolesterol diserap dari usus dan masuk ke dalam
aliran darah dalam bentuk kilomikron. Setelah kilomikron melepaskan trigliserida,
sisa kilomikron akan membawa kolesterol menuju hati. Hati sendiri juga
memproduksi kolesterol. Sebagian kolesterol diekskresikan ke dalam empedu
sebagai asam kolat atau asam kenodeosikolat (asam empedu).

Pemeriksaan kolesterol total dapat digunakan plasma atau serum pasien.


Plasma adalah cairan kekuningan yang masih mengandung fibrinogen, faktor
pembekuan dan protrombin karena adanya penambahan antikoagulan sedangkan
serum adalah bagian darah yang tersisa setelah darah membeku. Pembekuan
mengubah semua fibrinogen menjadi fibrin dengan menghabiskan faktor VIII, V
dan protrombin. Faktor pembekuan lain dan protein yang tidak ada hubungannya
dengan hemostasis tetap ada dalam serum dengan kadar sama seperti dalam
plasma. Bila proses pembekuan tidak normal serum mungkin masih mengandung
sisa fibrinogen, produk perombakan fibrinogen atau protrombin yang tidak
diubah.

Mesikpun kolesterol sering dianggap hal yang dapat mengganggu


kesehatan, nyatanya kolestrol juga memiliki fungsi yang penting bagi tubuh kita
antara lain :

a) Untuk membentuk struktural khusus di seluruh sel tubuh, terutama untuk


pembentukan membran.
b) Kolesterol berkonjungasi dengan zat lain untuk membentuk garam empedu
yang membantu pencernaan dan absorpsi.
c) Kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal untuk membentuk hormon
adrenokartikal, ovarium untuk membentuk progesteron dan esterogen,
oleh testis untuk membentuk tertosteron.
d) Membantu mencegah evaporasi air dan kulit

3
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol

Adapun beberapa factor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kadar


kolesterol di dalam tubuh, yaitu :

a) Pola makan

Kolesterol dalam darah umumnya berasal dan menu makanan yang


dikomsumsi. Semakin banyak konsumsi makanan benlemak, maka akan
semakin besar peluangnya untuk menaikkan kadar kolesterol.

b) Kegemukan

Kegemukan memerlukan kolesterol 20% lebih tinggi, sehingga dapat


meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

c) Kurang bergerak atau aktivitas

Ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran kalori, sehingga


terjadi penumpukan kalori.

d) Umur dan Jenis Kelamin

Semakin dewasa dan tua peningkatan kadar kolesterol bagi pria dan
kadar lebih tinggi sehingga dapat meningkatkan faktor resiko. Kadar
kolesterol dalam darah manusia beragam dan mengalami peningkatan dengan
bertambahnya umur. Penambahan kolesterol darah berbeda menurut jenis
kelamin. Pada wanita dimulai umur dua puluhan, sementara pada pria dapat
lebih awal (Departemen Gizi dan Departemen Kesehatan Masyarakat, 2013).

e) Penyakit Tertentu

Kekurangan insulin atau hormon tiroid rneningkatkan konsentrasi


kolesterol darah, sedangkan kelebihan horrnon tiroid menurunkan konsentrasi
kolesterol.

4
BAB III METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Jumat, 21 Desember 2018
Waktu : 10.00-selesai
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi akademi Gizi Karya Husada
Kediri

3.2. Alat
- Easy Touch /Accu Chek
- Lancet
- Autoclick

3.3. Bahan
- Sampel darah
- Alcohol

3.4. Prosedur Kerja

Memasang lancet pada autoclick

Membersihkan ujung jari dengan alcohol, lalu menusuk


dengan lancet atau autoclick

Memasang stick kolestrol pada accu check

Menekan autoclick, lalu menekan jari agar darah keluar

5
Mendekatkan stick kolesterol ke darah, darah akan langsung
meresap ke celah stick

Menunggu hasil pemeriksaan accu check

6
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Dari hasil pemeriksaan didapatkan kadar kolesterol drah yang diamati adalah 155
mg/dL.

4.2. Pembahasan

Dari hasil praktium, kadar kolesterol darah yang didapatkan adalah 155
mg/dL. Nilai ini dianggap normal karena kurang dari 200 mg/dL.

Metabolisme Kolesterol

Kolesterol diserap dan usus dan digabung ke dalam kilomikron yang


dibentuk di dalam mukosa. Setelah kilomikron melepaskan trigliseridanya di
dalam jaringan adiposus, maka sisa kilomikron membawa kolesterol ke dalam
hati. Hati dan jaringan lain juga mensintesis kolesterol. Sebagian kolesterol di
dalam hati diekskresikan di dalam empedu, keduanya dalam bentuk bebas dan
sebagai asam empedu. Sejumlah kolesterol empedu diserap kembali dan usus.
Kebanyakan kolesterol di dalam hati digabung ke dalam VLDL dan semuanya
bersirkulasi di dalam komplek lipoprotein. Kolesterol memberikan umpan balik
menghambat sintesisnya sendiri dengan menghambat hidroksi- metilgiutaril- K0A
reduktase, enzim yang mengubah β-hidroksi-β-metilglutaril-KoA ke asam

7
mevalonat. Jadi, kalau intake kolesterol diet tinggi, sintesis kolesterol hati
menurun serta sebaliknya. Akan tetapi, kompensasi umpan balik tidak sempurna,
karena diet yang rendah kolesterol dan lemak jenuh hanya menyebabkan
penurunan dalam kolesterol darah yang bersirkulasi (Ganong, 1995).

Seperempat dan kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung


dan saluran pencernaan yang diserap dan makanan, sisanya merupakan hash
produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.

Lemak yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan akan diubah


menjadi kolesterol, trigiserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Pengubahan ini
terjadi pada saat proses pencernaan di dalam usus. Keempat unsur lemak tersebut
diserap dalam usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain
tidak larut dalam darah. Supaya kolesterol dan lemak yang lain (trigliserida dan
fosspolipid) dapat diangkut dalam darah, maka mereka harus saling mengikat diri.
Tujuannya untuk membentuk senyawa yang larut. Kilomikron merupakan
lipoprotein yang bertugas untuk mengangkut lemak menuju hati, sampai di dlam
hati unsur lemak yang saling berikatan akan diubah kembah sehingga tidak saling
mengikat lagi. Terbentuknya asam lemak dalam proses itu akan disimpan sebagai
sumber energi. Jika kandungan kolesterol tidak memadai, maka akan diproduksi
oleh sel hati. Hasil produksi sel hati ini yang akan dibawa oleh lipoprotein ke
jaringan tubuh yang memerlukannya, seperti sel otot jantung dan otak. Apabila
kandungan kolesterol yang dibawa oleh lipoprotein terlalu banyak ke jaringan
tubuh, maka akan diangkat kembali ke hati. Sampai di hati diubah kembali atau
diuraikan dan dibuang ke kandungan empedu sebagai cairan empedu
(Nurrahmani, 2012)

8
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
a) Kadar kolesterol darah yang didapatkan adalah 155 mg/dL dan termasuk
normal karena kurang dari 200 mg/dL
b) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah adalah :
- Pola hidup dan konsumsi makanan
- Aktivitas fisik yang dilakukan
- Umur dan jenis kelamin
- Kegemukan atau obesitas
- Penyakit lainnya
5.2. Saran
Untuk pengamatan selanjutnya harap melakukan pengamatan yang
didasari tanggungjawab dan berhati- hati karena alat-alat maupun reagen yang ada
di laboratorium dapat membahayakan baik untuk kita maupun lingkungan sekitar

9
Daftar Pustaka

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Bakti Husada.

Nurrahmani, Ulfah. 2012. Stop!Kolesterol Tinggi. Yogyakarta : Familia.

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama

10

Anda mungkin juga menyukai