Anda di halaman 1dari 15

RESIKO KOLESTEROL TINGGI PADA ORANG DEWASA

KARYA TULIS ILMIAH

Dosen Pengampu :
Riky Nelvia Destriani, M.pd

Disusun Oleh :
Ramalia Wahyudi
26122020065

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GARUDA PUTIH
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, kasih dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Resiko Kolesterol Tinggi
Pada Orang Dewasa”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka tugas pengganti UAS. Dalam
penulisannya penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak pengerjaan Karya Tulis
Ilmiah ini karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada rekan
rekan sekalian serta ibu Riky Nelvia Destriani, M.pd selaku dosen pengampu Bahasa Indonesia
yang selalu memotivasi dalam pengerjaan makalah ini.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti menyadari banyak kekurangan, untuk itu
peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini karena
manusia tidak luput dari kesalahann dan kelupaan, sesungguhnya kebenaran datangnya hanya
dari Allah SWT. Peneliti mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati,
semoga Karya Tulis Ilmiah ini berkesan di hati pembaca dan tentu saja dapat memberi manfaat
bagi semuanya.

Jambi, 26 Desember 2022

Penulis

Ramalia Wahyudi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................3

2.1 Penyebab kolesterol tinggi yang harus di waspadai pada orang dewasa.........................3

2.2 Gejala kolesterol tinggi....................................................................................................5

2.3 Resiko yang terjadi akibat kolesterol tinggi.....................................................................6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................8

3.1 Metode Penelitan.............................................................................................................8

3.2 Hasil Penelitian................................................................................................................8

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................9

4.1 Kesimpulan......................................................................................................................9

4.2 Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN DOKUMENTASI PENELITIAN

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Aktivitas masyarakat Indonesia yang semakin padat dan menumbuhkan pola hidup
yang serba instan, namun sayangnya pola makan dan makanan yang dikonsumsi juga
masih jauh dari kebutuhan nutrisi, sehingga banyak keluhan terkait masalah kesehatan
fisik. Menjaga pola hidup sehat pun tak bisa sembarangan. Ini bisa dilakukan dengan
makan secara teratur, memastikan asupan dan gizi yang seimbang, hingga berolahraga.

Pola makan yang salah akan menyebabkan kelebihan berat badan, hal ini merupakan
permasalahan global yang melanda masyarakat dunia termasuk Indonesia, hal ini
disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat. Masyarakat Indonesia cenderung
mempunyai aktivitas yang kurang gerak karena adanya perubahan pola kerja dan
kemajuan dibidang transportasi. Adapun pola makan cenderung mengikuti pola makan
Negara maju yaitu pola makan yang mengandung tinggi lemak, tinggi kolesterol dan
rendah serat disertai kurang aktifitas fisik sehingga menyebabkan kenaikan berat badan
yang tidak terkontrol atau disebut obesitas.

Kolesterol merupakan suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna
kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh
tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol
utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna penting karena
merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma serta menjadi
prekursor sejumlah besar senyawa steroid.

Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan
senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara

1
lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk
membuat garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila
takarannya pas atau
normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Kolesterol tidak
larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan
senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein.

Tingginya kadar kolesterol di dalam darah merupakan permasalahan yang serius karena
merupakan salah satu faktor risiko dari berbagai macam penyakit tidak menular seperti
jantung, stroke, dan diabetes mellitus. Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah akan
mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, faktor yang memengaruhi
kadar kolesterol total adalah pola makan rendah serat, pola makan tinggi lemak,
kebiasaan merokok, jenis kelamin, obesitas dan aktifitas fisik. Konsumsi serat dapat
membantu menurunkan absorpsi lemak dan kolesterol di dalam darah.

Banyak penelitian telah menyatakan bahwa merokok dapat meningkatkan kadar


kolesterol, dikarenakan kandungan nikotin di dalam rokok, Sedangkan kebiasaan
meminum kopi berlebih juga dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi karena
kandungan minyak kafestol yang dapat menggangu metabolisme kolesterol di dalam
tubuh. Darmayani, dkk (2018) dalam penelitiannya tentang kadar kolesterol pada
pecandu kopi, mendapatkan hasil sebanyak 63,16% respondennya memiliki kadar
kolesterol tinggi. Beberapa kebiasaan buruk tersebut dapat menyebabkan usia dewasa
berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja penyebab kolestrol tinggi yang harus di waspadai pada orang dewasa?
2. Apa saja gejala kolesterol tinggi pada orang dewasa?
3. Apa saja resiko kolesterol tinggi pada orang dewasa ?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui resiko kolesterol tinggi pada orang dewasa
2. Untuk mengetahui apa saja gejala pada kolesterol tinggi

2
3. Untuk mengetahui resiko-resiko yang terjadi akibat kolesterol tinggi

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Penyebab kolestrol tinggi yang harus diwaspadai pada orang dewasa
Penyebab kolestrol tinggi sering kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, salah
satunya adalah makan-makanan berlemak tinggi. Namun, beberapa kondisi kesehatan juga bisa
membuat kolestrol naik. Seiring usia, kolestrol tinggi jadi salah satu masalah kesehatan yang
umum terjadi. Bahkan, tak hanya orang tua, orang muda pun berisiko. Jika didiamkan, kondisi
ini bisa membahayakan kesehatan. Untuk mencegahnya, kita perlu tahu apa saja penyebab
kolestrol tinggi.

Kolestrol tinggi terjadi ketika jumlahnya dalam darah melebihi normal. Kondisi ini bisa
menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah. Akibatnya, sesorang berisiko mengalami
penyakit jantung dan stroke. Kita mungkin sering mendengar bahwa salah satu penyebab kadar
kolestrol naik adalah makanan. Memang benar, tetapi ada juga beragam faktor lain yang bisa
membuat seseorang terkena kolestrol tinggi. Berikut inilah penyebab kolestrol yang harus
dihindari :

1. Sering makan-makanan berlemak

Makanan merupakan salah satu penyebab utama kadar kolestrol dalam darah meningkat.
Makanan penyebab kolestrol biasanya mengandung lemak jenuh atau lemak trans yang lebih
tinggi. Kedua jenis lemak jahat tersebut bisa ditemukan di daging berlemak, produk susu tinggi
lemak, hingga makanan kemasan atau olahan. Mengutip dari British Heart Foundation, terlalu
banyak konsumsi makanan yang berlemak jahat membuat tubuh menyimpannya dalam bentuk
cadangan lemak pula. Cadangan lemak ini bisa tersimpan di berbagai bagian tubuh, seperti perut,
atau bahkan menumpuk kemudian mempersempit pembuluh darah.

2. Malas gerak atau olahraga

3
Malas gerak juga menjadi salah satu penyebab kolestrol dalam darah tinggi, tubuh mempunyai
dua jenis kolestrol, yaitu kolestrol baik (HDL) dan jahat (LDL). Jumlah keduanya harus
seimbang untuk menghasilkan kadar normal kolestrol. Saat jarang berolahraga atau malas gerak,
enzim yang seharusnya memecah kolestrol jahat menjadi kolestrol baik (HDL) turun hingga
95%. Akibatnya kolesterol jahat di dalam tubuh jadi lebih tinggi.

Berolahraga, atau tetap aktif dapat membantu meningkatkan kadar HDL di dalam tubuh, tak
terlalu berat, mulailah membiasakan diri dengan berjalan kaki selama 5 menit setelah duduk
selama 1 jam.

3. Obesitas

Kolesterol tinggi juga bisa disebabkan oleh obesitas, ini tidak terlepas dari kebiasaan yang
meningkatkan resiko obesitas, seperti pola makan tidak sehat dan jarang berolahraga. Orang
yang memiliki indeks masa tubuh di atas 30 berisiko lebih tinggi memiliki kadar kolestrol yang
tinggi. Untuk mencegah munculnya komplikasi akibat kolesterol tinggi, cobalah untuk
menurunkan berat badan sekitar 5-10%.

4. Pertambahan usia

Siapa pun bisa mempunyai kolesterol yang tinggi, namun pada umumnya orang tua adalah
kelompok yang paling berisiko. Pertambahan usia menjadi salah satu penyebab seseorang
mempunyai kolestrol yang tinggi, selain makannan. Seiring bertambahnya usia, organ hati
seseorang akan berkurang kemampuannya untuk menyingkirkan kolestrol jahat (LDL).
Penelitian dalam jurnal age and diseases juga menyebutkan, resiko naiknya kadar kolesterol
semakin meningkat karena masalah lingkungan, genetik, dan penyakit komorbid yang mungkin
dimiliki.

5. Kebiasaan merokok

Dampak buruk merokok sebenarnya sudah banyak diketahui, tak terkecuali dalam
meningkatkan kadar kolestrol darah. Dalam rokok terdapat banyak bahan kimia yang ikut
mengalir dalam darah, senyawa kimia itu dapat membuat kolestrol jahat menjadi lebih lengket,
akibatnya lemak tersebut dapat lebih mudah menmepel di dinding pembuluh darah. Lama-

4
kelamaan tumpukan kolestrol di dinding pembuluh darah ini bisa menutup alias menyumbat
aliran darah.

6. Minum alkohol terlalu banyak

Konsumsi alkohol terlalu banyak berisiko menyebabkan kerusakan hati, karena alkohol
diproses di dalam hati. Jadi kerjanya akan lebih berat jika seseorang mengonsumsi alkohol.

2.2 Gejala kolesterol tinggi

Gejala kolesterol tinggi bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa tanpa mengenal jenis
kelamin. Kolesterol tinggi bisa berasal dari penerapan gaya hidup tidak sehat dari kebiasaan
makan-makanan tinggi lemak. Hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan bisa
menyebabkan tumpukan lemak di pembuluh darah. Untuk mendeteksi gejala kolesterol tinggi
sejak dini yang sering kali tidak menunjukan gejala yang khas, kita dapat melakukan
pemeriksaan kadar kolesterol secara teratur.

Menurut riset dari direktorat pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM)
Kemenkes RI, batas normal kolesterol yang baik tidak lebih dari 200 mg/dl. Dan untuk kadar
kolesterol total (gabungan antara kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida) yang
menyentuh angga 200-239 mg/dl sudah termasuk kategori agak tinggi. Sedangkan untuk kadar
kolesterol yang dinilai tinggi, bila kadar kolesterol seseorang mencapai lebih dari 249 mg/dl.

Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan selama 5 tahun sekali sejak usia 20 tahun.
Bahkan, pemeriksaan kadar kolesterol perlulebih rutin dilakukan bagi seseorang penderita
obesitas atau tekanan darah tinggi yang berusia di atas 45 tahun untuk pria dan wanita berusia 65
tahun ke atas. Pada dasarnya kolesterol tinggi tidak memiliki gejala. Namun, ada beberapa hal
yang bisa jadi penanda kolesterol tinggi, yaitu :

1. Nyeri dada
Nyeri dada menjadi pertanda bahwa kadar LDL seseorang tinggi, tingginya kadar LDL
di dalam darah bisa meningkatkan resiko terserang penyakit jantung dan stroke. Hal ini
disebabkan LDL berperan pada terbentuknya plak pada pembuluh darah (aterosklerosis).

5
Plak tersebut bisa menyumbat pembuluh darah jantung dan menyebabkan peredaran
darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
2. Nyeri di tengkuk
Nyeri pada leher bisa menjadi pertanda gejala kolesterol naik. Hal ini dikarenakan
terjadi penumpukan lemak pada pembuluh darah leher. Sehingga, peredaran darah
menjadi tidak lancar karena tumpukan lemak berubah menjadi plak yang mempersempit
pembuluh darah di leher.
3. Sering kesemutan
Sering mengalami tangan kebas atau kesemutan adalah ciri-ciri kolesterol tinggi, karena
tingginya kolesterol di dalam darah berhubungan dengan gangguan saraf tepi. Di mana,
kolesterol tinggi mengakibatkan peradangan pada saraf yang akhirnya menyebabkan
sensasi kesemutan.
4. Mudah lelah dan mengantuk
Kadar kolesterol yang tinggi mengakibatkan menyempitnya pembuluh darah ke otak.
Sehingga otak kurang mendapatkan asupan sel darah merah dan oksigen yang
menyebabkan seseorang menjadi mudah lelah dan mengantuk.

Walaupun penyakit kolesterol tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala yang khas, tetapi
keempat ciri-ciri di atas dapat menjadi pertanda bahwa seseorang sedang mengalami gejala
kolesterol tinggi.

2.3 Resiko yang terjadi akibat kolesterol tinggi

Bahaya kolesterol tinggi dapat timbul akibat kebiasaan tidak sehat yang mungkin sering
seseorang lakukan, seperti mengonsumsi makanan berlemak dan jarang berolahraga. Jika
kolesterol tinggi ini tidak ditangani, seseorang akan beresiko mengalami gangguan kesehatan
serius seperti serangan jantung dan stroke.

Tanpa penanganan yang tepat, kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dapat meningkatkan
resiko seseorang mengalami berbagai masalah kesehatan, di antanya :

1. Serangan jantung

6
Jumlah kolesterol terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembluh darah
mengeras atau menyempit (aterosklerosis). Jika aliran darah menuju jantung terganggu,
maka dapat menyebabkan penyakit jantung, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi
berbahaya, yaitu serangan jantung.
2. Stroke
Jika penyempitan terjadi di pembuluh darah otak, maka fungsi otak akan terganggu.
Fungsi otak yang terganggu akan berdampak buruk pada kemampuan berpikir, daya
ingat, dan kondisi mental. Lebih parahnya lagi, kondisi ini juga dapat mengakibatkan
sroke.
3. Penyakit arteri perifer
Penyakit arteri perifer merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan
kolesterol di pembuluh darah arteri pada tungkai atau lengan, sehingga menimbulkan
beberapa keluhan seperti nyeri, kram, hingga mati rasa. Keluhan ini umumnya dirasakan
saat tubuh melakukan beragam aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, atau
mengangkat sesuatu. Penyakit arteri perifer juga dapat menyebabkan lengan dan tungkai
terlihat pucat, terasa dingin, sering kesemutan, dan luka yang sulit sembuh.
4. Batu empedu
Dalam sistem pencernaan, kolesterol dibutuhkan untuk memproduksi cairan empedu.
Cairan empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak dan menyerap nutrisi dari makanan
yang kita konsumsi. Namun, jika kadar kolesterol dalam darah terlalu tinggi, maka dapat
meningkatkan resiko terbentuknya batu empedu.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi peneletian

Sebuah karya tulis ilmiah tentu saja menggunakan metode dan teknik tersendiri yang baik
dalam penelitian dengan beberapa permasalahan yang akan dijadikan bahan kajian atau
pembahasan. Sesuai dengan judul penelitian yang diambil, peneliti menetapkan metode yang
digunakan ialah metode deskriptif melalui wawancara kepada objek yang dituju.

3.2 Hasil penelitian

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kadar kolesterol tinggi yang telah di kontrol dengan
variabel usia dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan lain
sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keadaan keseimbangan antar kadar
kolesterol rendah (kurang dari 200 mg/dl) dan tinggi (lebih dari 340 mg/dl) pada sampel
penelitian, dimana 45,6% sampel mempunyai kadar kolesterol yang normal dan 41,1% memiliki
kadar kolesterol yang tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia dewasa rentan terhadap kolesterol tinggi yang
diakibatkan sering mengonsumsi makanan-makanan tinggi lemak yang banyak beredar di
masyarakat. Diet dan gaya hidup adalah faktor yang terlibat dalam terjadinya peningkatan atau
penurunan kadar kolesterol, sehingga dapat disimpulkan kolesterol tinggi merupakan suatu
faktor resiko yang dapat dikendalikan.

8
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kolesterol yang terlalu tinggi pada usia
dewasa dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, penyakit arteri perifer, dan batu
empedu. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan kolesterol tinggi karena pada usia
dewasa seringkali mengabaikan pola makan yang sehat, dan justru mereka lebih sering
mengonsumi makanan-makanan berlemak tinggi yang dapat mengakibatkan koleterol tinggi
pada usia dini.

Batas normal kolesterol yang baik tidak lebih dari 200 mg/dl. Dan untuk kadar kolesterol total
(gabungan antara kolesterol baik, kolesterol jahat, dan trigliserida) yang menyentuh angga 200-
239 mg/dl sudah termasuk kategori agak tinggi. Sedangkan untuk kadar kolesterol yang dinilai
tinggi, bila kadar kolesterol seseorang mencapai lebih dari 249 mg/dl. Banyak cara untuk
menurunkan kadar koelsterol, salah satunya yaitu dengan berolahraga.

4.2 Saran

Sangat diharapkan sekali untuk selalu memantau dan menjaga kadar kolesterol dalam tubuh
agar tetap normal, tanpa pelu menghabiskan banyak waktu dan biaya kita dapat melakukannya
dengan cara :

1. Menerapkan pola makan sehat dengan cara membatasi konsumsi makanan yang
mengandung kolesterol, hindari konsumsi minuman beralkohol, kemudian perbanyak
makan sayur, buah-buahan, dan ikan.
2. Menurunkan berat badan berlebih, dengan menurunkan berat badan, kadar kolesterol total
juga dapat menurun.
3. Berolahraga secara teratur merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat memperbaiki
kadar kolesterol dalam tubuh. Usahakan untuk berolahraga selama 30-60 menit tiap hari,
misalnya jogging, lari, bersepeda, atau berenang.

9
4. Menghentikan kebiasaan merokok, karena merokok dapat meningkatkan resiko penyakit
jantung koroner dan mempercepat penumpukan plak dalam arteri.

DAFTAR PUSTAKA

Maratu Soleha, 2012, Kadar Kolesterol Tinggi Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kadar Kolesterol Darah, Jurnal Biotek Medisiana Indonesia.
Dumadi, S. R., 2002, Risiko Kolesterol Darah dan Diet Lemak, Jurnal Farmasi Pancasila, 1 (1),
9-16.
Ganong, W. F., 2002, Fisiologi Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Peschel, D., Koerting, R. and Nass, N., 2006, Curcumin Induces Changes in Expression of Genes
Involved in Cholesterol Homeostasis, J. Nutr. Biochem, 18 (1), 113-119.
Wiryowidagdo, S. and Sitanggang, M., 2002, Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah
Tinggi, dan Kolesterol, Cetakan 1, 23, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Dachriyanus, Katrin, O. D., Oktarina, R., Ernas, O., Suhatrin. and Mukhtar, M. H., 2007, Uji
Efek A Mangosti terhadap Kadar Kolesterol Total, Triglisrida, Kolesterol HDL, dan Kolesterol
LDL Darah Mencit Putih Jantan serta Penentuan Lethal Dosis 50 (LD50), J. SainsTek. Far., 12
(2), 63-72.

10
LAMPIRAN DOKUMENTASI PENELITIAN

11

Anda mungkin juga menyukai