Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOLESTROL

OLEH:

NAMA JELEK : ADJU TILA


NAMA CANTIK : KUTIKULA
ASAL : SABU RAIJUA
NAMA PEMBIMBING : ANITA SELVIANA ROHI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA


KUPANG
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah “KOLESTEROL” ini
dapat diselesaikan
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi – materi yang ada. Materi materi
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa. Serta
mahasiswa juga dapat memahami nilai – nilai dasar yang direfleksikan dalam berpikir
dan bertindak
Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para mahasiswa akan mampu
menghadapi masalah-masalah atau kesulitan-kesulitan yang timbul dalam pembelajaran.
Dan dengan harapan semoga mahasiswa mampu berinovasi dan berkreasi dengan
potensi yang dimiliki, dan menjadi sangat bermanfaat.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4
1.2 Tujuan............................................................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1. Pengertian Kolesterol...................................................................................................5
2.2. Nilai Normal Kolesterol di dalam Tubuh.....................................................................7
2.3. Pemeriksaan kolesterol.................................................................................................9
2.4. Penyakit Yang di timbulkan oleh Kolesterol...............................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................................13
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................13
3.2. Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata Kolesterol sudah sering kita dengar sehari-hari. Kata kolesterol sangat
melekat dengan hal-hal seputar makanan yang lezat, berat badan yang berlebihan, usia,
dan lain sebagainya. Kolesterol cenderung dikenal sebagai sesuatu yang negatif dan
harus kita hindari

Umumnya makanan yang enak dan lezat identik dengan makanan yang
mengandung kolesterol. Kolesterol kini dapat menyerang berbagai usia, baik di usia
paruh baya maupun usia remaja. Selain itu, kolesterol tidak hanya diderita oleh orang
yang berbadan gemuk dan yang mempunyai pola makan besar. Orang yang kurus dan
tidak terlalu banyak makan pun bisa mengidap penyakit kolesterol tinggi. Pola makan
yang tidak baik dan lebih didominasi oleh makanan berlemak akan mendorong
munculnya penyakit tersebut.
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam
tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-
macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
.
Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita
ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita
disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
tentang kolesterol dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Pengertian dan apakah kolosterol itu?
2. Berapakah nilai normal kolesterol di dalam tubuh?
3. Bagaiman cara pemeriksaan kolesterol dalam darah?
4. Apa penyakit yang ditimbulkan oleh kolesterol?

4
BAB I1

PEMBAHASAN

A. Definisi
Pengertian konsep lansia Menurut World Health Organization (WHO, 2018)
lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya dan akan terjadi proses anging process
atau proses penuan.
Berdasarkan definisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia)
apabila usianya 65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan
tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan

kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah


keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan
keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini berkaitan dengan
penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual
(Efendi, 2019).
Menua (aging) adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan mempertahankan
struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas
(termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994)
(Dalam Reny Yuli, 2014) Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang
mencapai usia dewasa. Misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan pada otot,
susunan saraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. Sebenarnya
tidak ada batas yang tegas, pada usia berapa penampilan seseorang mulai
menurun. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda, baik dalam
hal pencapain puncak maupun menurunnya (Reny Yuli, 2014).

B. Batasan Umur Lanjut Usia

Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur yang
mencakup batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
- Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1Pasal 1 ayat 2 yang
berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas”.
- Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat
kriteria berikut : usia pertengahan (middle age) ialah45-59 tahun, lanjut usia (elderly)

5
ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah
di atas 90 tahun.
- Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI)terdapat empat fase yaitu : pertama
(fase inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase
presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia
- Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age): > 65
tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric) age) itu sendiri dibagi menjadi tiga
batasan umur, yaitu young old(70-75 tahun), old(75-80 tahun), dan very old( > 80
tahun).
C. Penurunan Fungsi pada Lansia
a. Perubahan Fisik
Bertambahnya usia dan kondisi fungsi tubuh yang menurun merupakan hal yang
wajar. Adapun masalah yang sering terjadi pada lansia meliputi gangguan
penglihatan dan pendengaran, imobilisasi, inkontenasia, depresi, malnutrisi
dan gangguan tidur sehingga menyebabkan menurunnya system kekebalan tubuh
pada lansia (Sarbini et al., 2019).

b. Perubahan Mental Lansia


Perubahan mental pada lansia antara lain memori (daya ingat), IQ (Intellegent
Quecient), kemampuan pemahaman (Comprehension) dan pengambilan keputusan
(Dession Making). Mental dan emosional pada lansia sering muncul saat perasaan
yang pesimis, akibat timbul rasa tidak aman dan cemas (Kusumaningati, 2019).

c. Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial merupakan masa pensiun dimana ada perubahan aspek dan
peran sosial masyarakat. Kehilangan kontak sosial dari pekerjaannya atau
pensiunan, maka lansia merasa hampa dan kesepian. Perubahan ini dapat
menyebabkan stress psycososial pada lansia (Ramadani, 2020).

D. Masalah Kesehatan pada Lansia

Menurut (Sunarti & Ratnawati, 2019) lansia mengalami perubahan dalam


kehidupannya sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam kehidupannya,
antara lain :

a. Hipertensi
Hipertensi menjadi penyakit nomor satu yang paling banyak diderita pada lansia,
menurut Riskesdas 2013. Berkurangnya kelenturan pembuluh arteri besar dan

6
aorta berkaitan dengan adanya perubahan pada enzim plasma renin di dalam tubuh.
Akibatnya, tubuh mengalami retensi cairan dan tidak dapat membuang garam dari
dalam tubuh dengan baik. Pada lansia, kondisi ini dapat meningkatkan terjadinya
tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi juga dapat menyebabkan
timbulnya penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke.
b. Osteoporosis
Osteoporosismerupakan penyakit yang sering diderita oleh para lansia. Karena pada
lansia berkurangnya massa tulang membuat lansia harus berhati-hati dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari demi menghindari terjatuh atau mengalami patah
tulang.
c. Penyakit Jantung
Penyakit jantung juga menyerang para lansia. Hal ini terjadi karena otot jantung bekerja
kurang efektif dalam memompa jantung sehinggadibutuhkan kerja lebih keras untuk
memompa darah dalam jumlah yangm sama ke dalam tubuh. Penyakit jantung yang
sering menyerang lansia adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan serangan
jantung.
d. Gangguan Tidur
Proses normal yang penting dalam kehidupan manusia yaitu makan dan tidur.
Walaupun keduanya sangat penting, akan tetapi karena sangat rutin maka lansia
sering melupakan proses tersebut. Berbagai gangguan tidur yang sering dikeluhkan oleh
lansia salah satunya sulit untuk masuk dalam proses tidur. Tidurnya tidak dalam dan
mudah terbangun, sering mimpi ketika tidur, jika terbangun sukar tidur kembali
terbangun dini hari dan lesu setelah bangun dipagi hari.

2. Konsep Kolestrol.
A. Definisi Kolestrol

Kolesterol darah adalah salah satu unsur yang paling penting dalam tubuh. Kolesterol
salah satu dari sejumlah lemak yang dibawah dalam aliran darah. Di dalam tubuh kita
diliputi lipid dengan protein khusus yang membuatnya dapat larut dalam air (Rahman,
2020).
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh yang
memiliki fungsi membuat hormon sex, adrenal, membentuk dinding sel. Kolesterol
penting bagi tubuh, apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan juga berbahaya
bagi kesehatan (Djojodibroto, 2019). Kadar kolesterol di dalam darah adalah di
bawah 200 mg/dl apabila kadar kolesterol melampaui batas normal disebut
hiperkolesterolemia, biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes melitus,
hipertensi, peroko serta orang yang sering minum-minuman beralkohol (Leksono,
2021).
Kolesterol dalam Keadaan normal dapat disintesis dalam jumlah dua kali dari
kadar kolesterol di dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang disintesis diubah
menjadi jaringan hormon dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh
7
melalui darah, namun ada juga kolesterol yang kembali ke hati diubah menjadi
asam empedu. Hasil sintesa kolesterol disimpan dalam jaringan tubuh (Robert,
2021).

B. Etiologi Kolestrol

Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol:


a. Faktor Genetik
Faktor genetik cukup mempengaruhi tingginya kadar kolesterol dalam darah dimana
tubuh memproduksi kolesterol mencapai 80%. Seseorang yang memproduksi
kolesterol dalam jumlah banyak akan mengalami hiperkolesterol (Rifdah, 2021).

b. Faktor Gaya Hidup


Gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat dapat mempengaruhi tingginya kadar
kolesterol seperti minum alkohol berlebihan, minum kopi berlebihan,meroko,
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, sedikit
mengkonsumsi makanan kaya serat dari sayuran dan buah-buahan (Rifdah, 2021).
c. Faktor Usia Dan Jenis Kelamin
Usia yang semakin meningkat juga salah satu faktor penyebab kolesterol tinggi yang
diakibatkan menurunnya daya kinerja organ tubuh. Berdasarkan jenis kelamin, pria
sampai sekitar 50 tahun memiliki resiko 2-3 kali lebih besar dibandingkan dengan
wanita utuk mengalami atherosklerosis oleh kolesterol.Usia 50 tahun kebawah pada
wanita atau pasca menopause memiliki resiko yang sama dengan pria. Masa
premenopause wanita dilindungi oleh hormon estrogen sehingga dapat mencegah
timbulnya aterosklerosis. Hormon ini bekerja dengan cara meningkatkan HDL dan
menurunkan LDL pada darah. Setelah menopause, kadar hormonestrogen pada wanita
akan menurun sehingga resiko hiperkolesterol dan aterosklerosis akan menjadi setara
dengan laki-laki (Rifdah, 2021).
d. Penyakit
Salah satu penyakit yang mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh adalah diabetes
mellitus, merupakan suatu kekacauan metabolisme. Konversi lemak tubuh terganggu
sehingga lemak didalam tubuh meningkat (Sri Nilawati, 2018).
e. Merokok
Merokok memasukkan karbon monoksida kedalam tubuh, memekatkan darah,
menurunkan kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan lemak lain (Sri
Nilawati, 2018). Merokok meningkatkan kadar kolesterol LDL dan
menurunkan kadar kolesterol HDL.
f. Obesitas dan kurang aktivitas

8
Orang dengan berat badan berlebih cenderung mempunyai kadar kolesterol dan lemak
yang tinggi dalam darah. Kurangnya aktivitas menyebabkan penumpukan
lemak yang tidak seimbang dengan pembakaran lemak (Sri Nilawati, 2018).

C. Patofisiologi

Hiperkolesterol merupakan tingginya fraksi lemak darah, yaitu berupa


peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan kadar LDL kolesterol dan
penurunan kadar HDL kolesterol. Kolesterol dimetabolisme di hati, jika kadar
kolesterol berlebih maka akan dapat mengganggu proses matabolisme sehingga
kolesterol tersebut menumpuk di hati. Kolesterol yang masuk ke dalam hati tidak
dapat diangkut seluruhnya oleh lipoprotein menuju ke hati dari aliran darah
diseluruh tubuh. Apabila keadaan ini dibiarkan untuk waktu yang cukup lama, mak
kolestrol berlebih tersebut akan menempel di dinding pembuluh darah yang semula
elastis (mudah berkerut dan mudah melebar) akan menjadi tidak elastis lagi
(Notoatmodjo, Soekidjo, 2013). Kolesterol di dalam jaringan meningkat akibat
dari : lipoprotein yang mengandung kolesterol oleh reseptor, misalnya reseptor LDL.
Kolesterol bebas dan lipoprotein yang kaya akan kolesterol akan menembus
membran sel. Sintesis kolestrol. Hidrolisis ester kolestteril oleh enzim ester kolesteril
hidrlase

D. Manisfetasi Klinis

9
Pada permulaan biasanya belum terlihat gejala. Apabila lama, bisa ditemukan,
antara lain:
a. Pengendapan lemak pada tendon dan kulit atau yang disebut xanthoma
b. Hati dan limpa membesar yang dapat ditemukan pada pemeriksaan palpasi.
c. Nyeri perut yang berat akibat adanya radang pancreas (pancreastitis)
d. Nyeri dada (Yatim, 2021)

Namun apabila kadar kolesterol dirasakan sudah memasuki stadium yang cukup
parah atau semakin tinggi kadar kolesterolnya baru akan memperlihatkan gejala-
gejala sebagai berikut :

a. Sakit kepala pada bagian tengkuk dan kepala bagian belakang sekitar tulag
leher bagian belakang
b. Merasa pegal pada bagian pundak
c. Merasa cepat lelah dan capek dan sendi terasa sakit
d. Kaki terkadang bengkak
e. Mudah mengantuk
f. Merasakan vertigo atau migrain

E. Komplikasi

Menurut (Herliana, STP &Sitanggang, 2019) Komplikasi akibat hiperkolesterolbisa


muncul di organ tubuh yang terserang. Bahkkan beberapa penyakit yang banyak
dikenal ternyata disebabkan oleh hiperkolesterol antara lain:

1) Hipertensi (Tekanan darah tinggi).

Akibat penumpukam kolesterol di pembulu darah.Menempel dan menumpuknya


kolesterol di permukaan dalam dinding pembulu darah mengakibatkan tekanan
darah meningkat. Faktor resiko tekanan darah tinggi adalah makanan yang
mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam (termasuk makanan yang
diasinkan), daging kambing, durian, serta minuman beralkohol yang diminum
berlebihan.
2) Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus atau lebih dikenal sebagai kencing manis atau penyakit gula ditandai
oleh kadar glukosa dalam darah. yang melebihi batas normal. Penyebabnya
adalah tubuh penderita kekurangan insulin atau jumlahnya mencukupi tetapi tidah
ber fungsi dengan normal.
3) Jantung Koroner
Jantung koroner terjadi penyempitan pembulu darah koroner di jantung
(disebabkan oleh plak-plak kolesterol). Akibatnya, aliran darah ke jaringan - jaringan
di jantung terhambat, menyebabkan jaringan-jaringan tersebut mati.
4) Stroke
Stroke diakibatkan penyumbatan pembuluh darah di otak.
5) Katarak atau kebutaan
Akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah mata
6) Gagal ginjal

10
Terjadi penyempitan pembulu darah di ginjal akibat penumpukan kolesterol
sehingga kerja ginjal menjadi lebih keras. Karena itu, penderita harus cuc i darah
seumur hidup.

F. Pemeriksaan Penunjang

Untuk mendapatkan hasil kolesterol yang akurat, disarankan sebelum melakukan


pemeriksaan untuk menghindari olahraga berat selama 24 jam sebelum tes, tidak makan
atau minum apapun kecuali air selama 12 jam sebelum dan jika hasil tes normal, tes
kedua harus dilakukan antara 1 minggu dan 2 bulan setelah tes pertama.
a. Pemeriksaan lengkap di laburatorium
Pengambilan sampel darah kemudian hasilnya dikirim ke laboratorium untuk
dianalisis. Pemeriksaan lemak darah meliputi pemeriksaan kadar kolesterol total,
trigliserida, HDL dan LDL kolesterol. Untuk pemeriksaan lemak darah sebaiknya
berpuasa selama kurang lebih 12 jam. (Mulyanto, 2022).

b. Pemeriksaan menggunakan alat portable


Test kolesterol biasanya dilakukan dirumah umumnya untuk mengukur kadar lemak
total dalam darah saja, meskipun ada juga beberapa alat tes yang sudah dilengkapi
untuk mengukur kadar kolesterol HDL dan kadar kolestrol LDL. Untuk
menggunakan tes kolestrol dirumah seseorang hanya perlu menusuk jari dengan
jarum khusus dan menaruh setetes darah diselembar kertas menggunakan
bahan kimia diatasnya, setelah itu dimasukkan kedalam alat hingga muncul hasilnya
(Mulyanto, 2022) Diet tinggi kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol dan LDL
dalam darah. Makanan tinggi kolesterol dapat ditemukan pada makanan yang
berasal dari hewan, seperti daging dan produk susu.

b. Memilih sumber makanan yang dapat menurunkan kolesterol


Merekomendasikan untuk memilih buah-buahan, sayur, gandum dan makanan
yang rendah lemak untuk menurunkan kadar kolesterol total dalam darah. Diet
serat larut seperti oatmeal, kacang-kacangan, apel jeruk Obesitas berkaitan dengan
peningkatan resiko terjadinya hyperlipidemia, CHD, sindrom metabolic,
hipertensi, diabetes mellitus, dan stroke. Menekankan penurunan berat badan
pada pasien obesitas sebagai bagian dari intervensi dan penurunan berat badan.
d. Meningkatkan aktivitas fisik yang teratur

Aktivitas fisik diketahui dapat menurunkan factor resiko penyakit pembukuh


perifer dan arteri koroner, termasuk obesitas, stress fisiologi, control glikemik yang
lemah dan hipertensi. Latihan fisik juga dapat meningkatkan sirkulasi HDL dan
fungsi jantung serta pembukuh Terapi menggunakan obat-obatan bertujuan untuk
mengurangi kadar kolesterol total, namun potensi dari masing-masing obat sangat
bervariasi. Berikut adalah golongan obat yang biasanya
Obat ini menurunkan kadar kolesterol dengan mengikat asam empedu dalam
saluran cerna yang dapat mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga eksresi
steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat. Terdapat tiga jenisnya yaitu
kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam. Terapi menggunakan resin dapat
menimbulkan beberapa gejala gastrointestinal seperti, mual perut kembung dan nyeri
abdomen.

11
B. Hydroxymethylglutaryl-Coenzime A Reductase(Statin)
Obat yang sangat efektif dalam menurunkan kolesterol total dan LDL didalam
darah statin dan telah terbukti mengurangi kejadian jantung coroner bahkan juga
mengurangi kematian total akibat jantung coroner. Ada 5 jenis statin yang tesedia,
dua diantaranya dalam generic yaitu simvastatin (generik), ravastatin (generik),
atorvastatin (ipitor), fluvastatin (lescol),

Terdapat empat jenis derivat asam fibrat yaitu gemfibrozil, bezafibrat,


siprofibrat, dan fenofibrat. Obat ini dapat menurunkan sintesis trigliserida dihati, obat
ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Obat ini dapat menyebabkan pusing,
dan keluhan gastrointestinal.
Terdapat empat jenis derivat asam fibrat yaitu gemfibrozil, bezafibrat, siprofibrat,
dan fenofibrat. Obat ini dapat menurunkan sintesis trigliserida dihati, obat ini juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol. Obat ini dapat menyebabkan pusing, dan
keluhan gastrointestinal.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kolesterol adalah suatu bahan berlemak yang terjadi secara alamiah di dalam
tubuh manusia. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari

12
dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk
bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel.
Untuk mengetahui apakah kolesterol kita terkontrol perlu dilakukan pemeriksaan
kolesterol secara berkala. Kadar kolesterol hanya dapat diketahui secara akurat melalui
pemeriksaan kolesterol darah.Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan
dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya.
Pemeriksaan kolesterol Minimal dilakukan sekali tiap 5 tahun bagi yang berusia
20 tahun ke atas. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan lebih sering (6 bulan
sekali atau atas petunjuk dokter) jika:
 Total kolesterol 200 mg/dL atau lebih
 Anda pria usia 45 tahun atau wanita usia di atas 50 tahun.
 HDL kurang dari 40 mg/dL.
 Memiliki faktor risiko lain yang berhubungan dengan penyakit jantung & stroke.
Penyakit yang sebabkan oleh kolesterol adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK), Stoke,
Diabetes Melitus dan Disfungsi Ereksi.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan yaitu sebaiknya kita bisa menjaga
kesehatan dengan baik serta menerapkan pola hidup yang sehat, dengan tidak terlalu
banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak, karena akan dapat
menimbulkan kolesterol dalam tubuh kita,yang dimana kolesterol ini akan berakibat
buruk pada kesehatan tubuh kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://www.pedulikolesterol.com/site/index.php
http://www.medicastore.com/kolesterol/

13
Suparto, H. Sehat Menjelang Usia Senja. 1997. PT Remaja rosdakarya. Bandung

14

Anda mungkin juga menyukai