Disusun Oleh :
KELAS 3B ( D3 KEPERAWATAN )
2020-2021
Konsep Lansia
1. Konsep Lansia Menurut Para Ahli
a. Pengertian Lansia Menurut Smith (1999): Lansia terbagi menjadi tiga, yaitu: young
old (65-74 tahun); middle old (75-84 tahun); dan old old (lebih dari 85 tahun).
b. Pengertian Lansia Menurut Setyonegoro: Lansia adalah orang yang berusia lebih dari 65
tahun. Selanjutnya terbagi ke dalam 70-75 tahun (young old); 75-80 tahun (old); dan lebih
dari 80 tahun (very old).
c. Pengertian Lansia Menurut UU No. 13 Tahun 1998: Lansia adalah seseorang yang
mencapai usia 60 tahun ke atas.
d. Pengertian Lansia Menurut WHO: Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia
60-74 tahun.
e. Pengertian Lansia Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika
usianya telah mencapai 65 tahun ke atas.
f. Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya
65 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan
secara individual (Efendi, 2009).
g. Penetapan usia 65 tahun ke atas sebagai awal masa lanjut usia (lansia) dimulai pada abad
ke-19 di negara Jerman. Usia 65 tahun merupakan batas minimal untuk kategori lansia.
Namun, banyak lansia yang masih menganggap dirinya berada pada masa usia
pertengahan. Usia kronologis biasanya tidak memiliki banyak keterkaitan dengan
kenyataan penuaan lansia. Setiap orang menua dengan cara yang berbeda-beda,
berdasarkan waktu dan riwayat hidupnya. Setiap lansia adalah unik, oleh karena itu
perawat harus memberikan pendekatan yang berbeda antara satu lansia dengan lansia
lainnya (Potter & Perry, 2009).
2. Batasan Usia Lansia Menurut Para Ahli
Menurut pendapat berbagai ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur yang mencakup
batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
a. Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 2 yang
berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas”.
b. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria
berikut : usia pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74
tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90
tahun.
c. Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI) terdapat empat fase yaitu : pertama (fase
inventus) ialah 25-40 tahun, kedua (fase virilities) ialah 40-55 tahun, ketiga (fase
presenium) ialah 55-65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup usia.
d. Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia (geriatric age): > 65 tahun
atau 70 tahun. Masa lanjut usia (getiatric age) itu sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur,
yaitu young old (70-75 tahun), old (75-80 tahun), dan very old ( > 80 tahun).
Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan, hal ini harus dilakukan kepada
klien lanjut usia yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala bila
memperlihatkan kelainan, misalnya: batuk, pilek, dsb. Perawat perlu memberikan
penjelasan dan penyuluhan kesehatan, Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lanjut
usia membimbing dengan sabar dan ramah. Sentuhan (misalnya genggaman tangan)
terkadang sangat berarti buat mereka.
b. Pendekatan psikis
Dalam pendekatan psikis, perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai supporter ,
interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung rahasia yang pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian
dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima berbagai
bentuk keluhan agar para lanjut usia merasa puas. Perawat harus selalu memegang prinsip
” Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan service.
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari
lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.. Untuk itu perawat harus
selalu menciptakan suasana yang aman , tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan
kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka terhadap kesehatan,
perawat bisa melakukannya secara perlahan –lahan dan bertahap, perawat harus dapat
mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehinga seluruh pengalaman yang
dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu diusahakan agar di masa lanjut usia ini mereka
puas dan bahagia.
c. Pendekatan social
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan salah satu upaya perawat
dalam pendekatan social. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama dengan sesama
klien usia berarti menciptakan sosialisasi mereka. Jadi pendekatan social ini merupakan
suatu pegangan bagi perawat bahwa orang yang dihadapinya adalah makhluk sosial yang
membutuhkan orang lain
Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara lanjut usia, hal ini dapat
diatasi dengan berbagai cara yaitu mengadakan hak dan kewajiban bersama. Dengan
demikian perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun
terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan kesejahteraan sosial
bagi lanjut usia di Panti Werda.
Selain mendapat beberapa keuntungan terdapat pula beberapa kerugian bila tinggal di
Panti Jompo, diantaranya adalah :
http://www.kumpulanpengertian.com/2015/04/pengertian-dan-batasan-lansia-menurut.html
Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia lanjut dan Perawatannya. Jakarta : Salemba Medika.
http://eprints.umm.ac.id/41485/3/BAB%20II.pdf
https://www.honestdocs.id/penyakit-lansia-yang-sering-terjadi-di-indonesia
https://artikel.sabda.org/empat_belas_masalah_kesehatan_utama_pada_lansia
http://www.makalah.my.id/2020/03/makalah-gerontik-askep-umum-lansia.html
https://h3rus.wordpress.com/2015/09/06/pekerja-sosial-dan-lansia/
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31977/1/YUSNIA%20PRATIWI-FDK.pdf