PERMANGANOMETRI
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan praktikum
yang berjudul “LAPORAN PRAKTIKUM PERMANGANOMETRI ILMU
KIMIA DASAR ” dapat tersusun dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifat-sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Demi kelancarannya mengerjakan tugas ini kami ucapkan terima kasih kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semua teman – teman
yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga Allah Swt senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kita semua, dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan para pembaca.
Penyusun
HALAMAN JUDUL..........................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................1
Perhitungan...........................................................................................10
BAB V PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.....................................................................................18
6.2 Saran...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1.2 Tujuan
Menstandarisasi larutan KMnO 4 dengan larutan Na Oksalat
Menetapkan kadar(%) Fe di dalam FeSO 4teknis dengan larutan KMnO 4
Kalium Permanganat
Kalium permanganat adalah oksidator kuat. Tidak memerlukan indikator.
Kelemahannya adalah dalam medium HCl. Cl- dapat teroksidasi, demikian
juga larutannya, mempunyai kestabilan yang terbatas. Biasanya digunakan
pada medium asam 0,1 N :
MnO4- + 8 H+ + 5e-Mn2+ + 4 H2O E° = 1,51 V
Reaksi oksidasi terhadap H2C2O4 berjalan lambat pada temperatur ruang.
Untuk mempercepat perlu pemanasan. Sedangkan reaksinya dengan As (III)
memerlukan katalis. Titik akhir permanganat tidak permanen dan warnanya
dapat hilang karena reaksi :
2 MnO4- + 3 Mn2+ + 2 H2O 5 MnO2 + 4 H+
ungu tidak berwarna
Larutan dalam air tidak stabil dan air teroksdasi dengan cara:
4 MnO4- + 2 H2O 4 MnO2 + 3 O2 + 4 OH-
Penguraiannnya dikatalisis oleh cahaya, panas, asam-basa, ion Mn (II)
dan MnO2. MnO2 biasanya terbentuk dari dekomposisinya sendiri dan bersifat
autokatalitik. Untuk mempersiapkan larutan standar KMnO 4, harus
dihindarkan adanya MnO2. KMnO4 dapat distandarkan terhadap Na2C2O4.
2 MnO4- + 5 H2C2O4 + 6 H+ 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O
Hal ini digunakan untuk analisis Fe (II), H2C2O4, Ca dan banyak senyawa
lain (Khopkar, 1985).
Kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah
yang ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya
proanalisis dalam air, lebih lazim adalah untuk memanaskan suatu larutan
Besi
Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat dijadikan
sebagai standar primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer, dan semua
besi(III) yang diproduksi selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II).
Oksidasi dari ion klorida oleh permanganat berjalan lambat pada suhu
ruangan. Namun demikian, dengan kehadiran besi, oksidasi akan berjalan
lebih cepat. Meskipun besi (II) adalah agen pereduksi yang lebih kuat
daripada ion klorida, ion yang belakangan disebut ini teroksidasi secara
bersamaan dengan besi. Kesulitan semacam ini tidak ditemukan dalam
oksidasi dari As2O3 ataupun Na2C2O4 dalam larutan asam klorida.
Sebuah larutan dari mangan (II) sulfat, asam sulfat dan asam fosfat,
disebut larutan “pencegah”, atau larutan Zimmermann-Reinhardt, dapat
ditambahkan ke dalam larutan asam klorida dari besi sebelum dititrasi dengan
permanganat. Asam fosfat menurunkan konsentrasi dari ion besi (III)dengan
membentuk sebuah kompleks, membantu memaksa reaksi berjalan sampai
selesai, dan juga menghilangkan warna kuning yang ditunjukkan oleh besi
BAB IV
HASIL
Perhitungan
Standarisasi Larutan KMnO 4 dengan Na 2 C 2 O4
2+¿+ 10CO +8 H O ¿
2 2
+¿ → 2Mn ¿
N KaliumPermanganat =0,12 N
Mr FeSO 4 = Ar Fe + Ar S + 4(Ar O)
= 56 + 32 + 4(16)
= 152
BE FeSO 4 = Mr FeSO 4
= 152
V KMnO x N KMnO x BE FeSO 4
Kadar (%) Fe = 4 4
x 100%
Berat sampel (mg )
0,03948
= x 100%
3
= 300 x 0,0028576 %
0,002876
= 300 x
100
= 0,085728 mg
Jadi, banyaknya Fe dalam 300 mg FeSO 4 adalah 0,085728 mg.
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
1. Praktikan hendaknya menjaga agar larutan KMnO4 tidak tersinari oleh
sinar matahari berhubung KMnO4 bereaksi secara langsung dengan sinar
matahari.
2. Praktikan hendaknya menutup beaker-glass dengan aluminium foil saat
memanaskan larutan KMnO4 agar cepat mendidih dan larutan
KMnO4 tidak berkurang jumlahnya karena menguap.
3. Praktikan hendaknya menutup buret pada waktu larutan
KMnO4 didalamnya karena KMnO4 mudah teroksidasi.
4. Pada saat pengukuran suhu, termometer tidak boleh menyentuh
dasar beaker glass untuk menghindari kesalahan pada pembacaan suhu.
5. Sebaiknya penentuan kadar besinya tidak hanya dilakukan secara
permanganometri saja tetapi dapat dilakukan dengan titrasi redoks
lainnya seperti iodimetri atau dikromatometri, sehingga pengetahuan
praktikan dapat bertambah
Ulilalbab, Arya dan Suprihartini, Cucuk. 2015. Modul Praktikum Ilmu Kimia
Dasar. Akademi Gizi Karya Husada. Kediri
http://wiwidhikaru.blogspot.co.id/2015/06/laporan-oh-laporan-
permanganometri.html
Matasak, Jerwyyiana. 2012. Permanganometri. http://jeforanal.blogspot.com/. 24
Januari 2018, 12.11 WIB
Rahayu, Mira. 2012. Titrasi Permanganometri. http://mira-rahayu.blogspot.com/.
24 Januari 2018, 12.16 WIB.
https://ejurnal-analiskesehatan.web.id 24 Januari 2018, 13.01 WIB