Pt
Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Pakan Ternak Unggas
Pedaging untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Agribisnis
Ternak Unggas Pedaging. Penulis berharap Modul ini dapat membantu siswa Sekolah
Menengah Kejuruan pada Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dengan lebih
mudah. Dalam Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan forum diskusi dan rangkuman.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini, semoga dapat membantu siswa dalam mempelajari
Agribisnis Pakan Ternak Unggas Pedaging. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan
Bahan ajar ini sangat kami harapkan. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan agribisnis ternak unggas pedaging.
Sumba Ten
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman sampul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................... iii
A. Pendahuluan.................................................................................................... iv
1. Deskrispsi Singkat...................................... ................................................. 1
2. Relevansi......................................................................................................... 1
3. Petunjuk Belajar.............................................................................................. 2
B. Inti........................................ ........................................................................... 3
1. Capaian Pembelajaran.................................................................................. 3
2. Sub Capaian Pembelajaran........................................................................... 3
3. Pokok-Pokok Materi....................................................................................... 4
4. Uraian Materi.................................................................................................. 4
A. Zat Aditif........................................................ ....................................... 6
1. Pengertian dan fungsi Zat aditif makanan.............................................
6
2. Macam-macam Zat Aditif makanan.......................................................
12
B. Zat adiktif dan psikotropika.................................................................... 13
1. Zat Adiktif dan Psikotropika................................................................... 21
2. Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu....................
28
3. Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam bidang kesehatan......
C. Penutup 31
2. Tes Formatif ..................................................................................................... 32
Daftar
35
Pustaka......................................................................................................... ..
...........................
Pendahuluan
1. Deskripsi
Modul ini merupakan materi ajar untuk peserta didik SMK pada Kompetensi
Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. Proses pencapaiannya melalui
pembelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi tersebut. Pada Kegiatan Belajar ini, kalian akan
mempelajari mengenai Pakan ternak unggas pedaging.
Pakan unggas pedaging merupakan salah satu sarana produksi budidaya ternak
yang memegang peranan yang sangat penting terhadap produktifitas ternak dan
efisiensi produksi. Pasalnya dapat diketahui bahwa biaya pakan membutuhkan
sekitar 80% dari total biaya produksi. Selain itu, kualitas pakan juga
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan guna penentuan tingkat
produksi baik dari segi bibit maupun dari segi manajemen pemeliharaannya.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pakan ternak
unggas pedaging mulai dari pemilihan bahan baku, ketepatan formulasi,
peralatan yang digunakan, serta proses pembuatan formulasi pakan itu sendiri.
Proses pembuatan pakan meliputi beberapa rangkaian tahapan diantaranya,
yaitu penggilingan atau penepungan, penimbangan, pencampuran, pencetakan,
pengeringan, hingga tahapan akhir yakni pengemasan dan pelebelan. Adapun
hal penting lainnya yang perlu diperhatikan pada setiap proses pembuatan
pakan yaitu alat yang digunakan selama proses pembuatan, sebab setiap alat
yang digunakan dalam proses pembuatan akan mempengaruhi kualitas pakan
yang dihasilkan. Peralatan tersebut diantaranya yaitu timbangan, mesin giling,
mesin pencampur pakan atau mixer,
dan mesin pellet.
2. Relevansi
Modul ini akan membahas tentang pakan ternak unggas pedaging yang
mencakup tentang bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku pakan, persyaratan
mutu pakan, kebutuhan nutrient unggas berdasarkan priode produksi, formulasi
pakan, prosedur pengolahan pakan, bentuk pakan, pengemasan pakan, dan
tranportasi pakan. Teori-teori yang terdapat pada modul ini dapat dijadikan
sebagai pengetahuan dasar dan acuan dalam menentukan bahan pakan,
formulasi pakan, pembuatan pakan, pengemasan, dan transportasi pakan unggas
pedaging.
3. Panduan Belajar
A. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menganalisis prinsip
agribisnis ternak unggas dan aplikasinya dalam pembelajaran bidang studi agribisnis
unggas pedaging
3. Pokok-Pokok Materi
4. Uraian Materi
Pada umumnya sumber bahan pakan unggas pedaging berasal dari bahan pakan
nabati dan bahan pakan hewani. Bahan pakan nabati dapat diperoleh dari hasil dan
limbah produksi pertanian sedangkan bahan pakan hewani dapat diperoleh dari hasil
produksi perikanan dan peternakan, selain itu bahan imbuhan pakan seperti feed
additive ditambahkan ke dalam pakan ternak yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan, produktivitas, maupun keadaan nutrien ternak, meskipun bahan tersebut
bukan untuk mencukupi kebutuhan nutrien. Bahan pakan yang diberikan pada unggas
pedaging khususnya bahan pakan nabati mempunyai porsi berkisar antara 90 - 94%
dari seluruh total formulasi ransum.
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makananselama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam
makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif
makanan. Tujuan penggunaan zat aditif adalah untuk meningkatkan penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, hingga daya simpan makanan serta minuman. Kadang-kadang, zat aditif
juga ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan dan minuman tersebut.
Zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka,
dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur. Dari
jenisnya, sebenarnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat
aditif buatan(sintetis). Mengapa sampai ada zat aditif buatan? Perkembangan
industri dan permintaan manusia tidak dapat terpenuhi karena zat aditif alami
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya, selain itu zat alami
belum tentu bisa didapatkan di semua tempat. Berdasarkan fungsinya, zat aditif
dibagi menjadi 5 kelompok, ada beberapa senyawa yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam 5 kelompok tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT, asam
askorbat, tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya.
Berikut ini daftar zat pewarna sintetis pada makanan yang diizinkan oleh
pemerintah Indonesia.yang digunakan sebagai zat pewarna makanan.
Pewarna Nomor Indeks W Batas Maksimum
arna (C.I.No.) Penggunaan
Amaranth: Cl Fo
Amaran 16185 Secukupnya
od Red 9
Biru Ber Briliant Blue F
CF: Cl Food Red 42090 Secukupnya
lian 2
Eritrosi Erithrosin: Cl
Food Red 14 Fas 45430 Secukupnya
n t
Hijau FC Green FCF: Cl. 42053 Secukupnya
F Food Green 3
Hijau S Green S: Cl. Fo 44090 Secukupnya
od Green 4
Indigoti Indigotin: Cl F 73015 Secukupnya
n ood Blue I
Ponceau Pounceau 4R: Cl 16255 Secukupnya
4R Food Red 7
Quineline Yello
Kuning w Cl. Food Yell 74005 Secukupnya
ow 13
Tabel 4.1 daftar zat pewarna sintetis yang diizinkan oleh pemerintah (Sumber :
Peraturan Menkes RI, Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 dalam Cahyadi tahun
2009)
b). Pemanis
Zat pemanis merupakan zat kimia yang sering ditambahkan dan digunakan
untuk keperluan produk olahan pangan untuk memberikan rasa pada bahan
makanan. Zat pemanis dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemanis alami dan
buatan.
Analisis kualitatif sakarin dapat dilakukan dengan uji resorsinol yaitu dengan penambahan
beberapa tetes HCL 10% kemudian dieksraksi menggunakan eter serbanyak 3 kali.
Ekstraks eter yang terkumpul kemudian diuapkan sampai kering lalu tambahkan beberapa
tetes H2SO4 dan resorsinol lalu panaskan hingga berwarna hijau kotor. Kemudian
ditambahkan beberapa ml air suling dan NAOH 10% berlebih. Bila terjadi warna hijau
berflourenseni berarti sampel tersebut postitif mengandung sakarin.
Analisis lain untuk pemanis buatan lainnya yaitu analisis siklamat menggunakan reaksi
pengendapan. Analisa ini dimulai dengan sampel ditambahkan 10 ml larutan HCL 10 %
kemudian ditambahkan 10 ml larutan BaCL 10%. Biarkan 30 menit lalu saring lagi dengan
kertas saring whatman, kemudian ditambahkan 10 ml NaNO2 10 % dan dipanaskan di atas
penangas air selama 30 menit, Bila timbul endapan putih berarti sampel tersebut
mengandung siklamat.
Tes Formatif
Squad, kalau kamu biasa minum kopi, maka lama kelamaan kamu akan sampai
pada tahap dimana jika kamu tidak minum kopi, maka hidupmu hampa. Itu adalah
dampak yang dihasilkan dari zat yang disebut dengan zat adiktif. “tapi kan, zat
adiktif itu narkoba?” Belum tentu Squad, zat adiktif itu nggak cuma ada di narkoba.
Biar kamu lebih paham, yuk kita belajar apa saja yang termasuk dalam golongan
zat adiktif!
Selain kopi, jika kamu rajin minum teh setiap hari, maka kamu akan merasakan
efek yang kurang lebih sama seperti kopi. Hidupmu akan hampa dan kurang
bermakna (aseek). Hal ini dikarenakan teh juga memiliki zat adiktif yang
terkandung di dalamnya.
Zat adiktif merupakan kumpulan zat yang bersifat kecanduan atau ketergantungan bagi
pengunanya. Sehingga zat ini dianggap cukup berbahaya jika digunakan secara tidak
bertanggung jawab. Namun zat adiktif ini memiliki kriteria yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Ada yang risikonya tinggi dan ada yang rendah.
4.) Memiliki entuk mudah menguap seperti cat semprot, lem, hairspray hingga
pengharum ruangan.
Amfetamin
Amobarbital, Flunitrazepam
Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital
Minuman Beralkohol
Tembakau atau Rokok
Halusinogen
Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll
Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 jenis , yaitu:
Zat adiktif sendiri memeliki beberapa jenis dan kategori, secara umum ada 4 jenis
zat adiktif yang biasa beredar dan banyak kita temukan.
a.) Inhalasin
Kategori pertama zat adiktif yang berbahaya untuk dikonsumsi adalah adalah
inhalasin. Inhalasin banyak kita temui di sekitar kita, tentu zat ini tidak boleh
dikonsumsi karena mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Mendengar
kata inhalasin tentu asing bagi telinga kita secara garis besar zat inhalasin memliki
ciri-ciri mudah menguap jika terkena udara sekitar. Penggunaan inhalasin sendiri
biasa digunakan untuk spray atau semprotan yang memeliki sifat larutan mudah
menguap contoh seperti cat semprot, hairspay dan parfum. Selain digunakan
sebagai media penyemprotan inhalasin juga digunakan pada pembuatan lem.
b.) Nikotin
Zat adiktif yang banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat. Nikotin
merupakan zat adiktif yang dikategori boleh dikonsumsi. Nama nikotin sendiri
tidak asing bagi masyarakat tentu nama ini sangat familiar mengigat nikotin
banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu penggunaan nikotin adalah rokok,
tentu rokok merupakan produk yang banyak kita temui di manapun. Meskipun zat
ini aman untuk dikonsumsi tetapi zat ini menyebabkan kecanduan serta efek
negatif bagi tubuh jika digunakan secara berlebihan.
3.) Kafein
Satu lagi zat adiktif yang banyak kita temukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas
adalah kafein. Kafein sendiri merupakan zat adiktif yang memliki efek tidak bisa tidur bagi
yang menggunakan. Mendengar kata kafein tentu ini merupakan komposisi dari kopi. Kopi
memang memiliki kelezatan dan kenikmatan sendiri tidak heran sebagian orang menikmati
rasa yang satu ini.
Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang
terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih
tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan
kewaspadaan pada otak.
Walaupun begitu penggunaan kafein secara berlebihan pasti berdampak buruk bagi
kesehatan akibat kelelahan karena kurang tidur mengigat keren memberi efek samping
sulit tidur.
Gambar.6. Kopi
4.) Narkoba
Sudah tidak asing lagi zat adiktif yang satu ini. Memliki tingkat kecanduan yang
berbahaya serta efek negatif bagi tubuh jika digunakan oleh sembarang orang.
Penggunaan narkoba sendiri biasa dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. Namun
sebagian orang memanfaatkan narkoba sebagai pemuasan diri mengingat bahwa efek
dari narkoba akan mengakibatkan pikiran tenang bagi sebagian orang. Padahal
narkoba memliki banyak efek negatif yang berbahaya bagi tubuh pengguna.
1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek
seperti ini adalah kokain dan LSD.
2. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya adalah
si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan
merasakan efek tenang, tertidur / pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.
4. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja, heroin,
putaw.
Menurut Wikipedia pengertian psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.
Dari semua zat adiktif, pasikotropika biasanya mempunyai bentuk produk yang lucu
dan menarik, seperti permen berwarna, atau perangko bergambar lucu-lucu. Yang
termasuk dalam golongan ini di antaranya adalah LSD, pil koplo, ekstasi, atau sabu-
sabu.
Banyak sekali barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian
disalahgunakan yang dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan diantaranya
bensin, thinner, lem, cat, racun serangga, dan masih banyak lagi.
Gambar.9. Korban kecanduan psikotropika
1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi
Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika yaitu sebagai
berikut:
Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan
syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung
kepada kematian.
Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang
berlebihan (eufhoria), dan kematian.
Pil ekstasi bisa mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan.
Barbiturat bisa menimbulkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.
Penggunaan napza tidak selalu berhubungan dengan hal-hal negatif. Napza juga dapat
dimanfaatkan untuk keperluan manusia, misalnya untuk keperluan kedokteran atau
kesehatan. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh
dilakukan oleh pihak yang berwenang, misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya.
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika diatur dengan memakai jenis dan dosis yang
terkontrol.
Penggunaan zat-zat yang tergolong zat adiktif dan psikotropika di bidang kesehatan antara
lain sebagai berikut.
1. Morfin
Morfin digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat, ataupun untuk mengurangi
rasa tegang pada penderita yang akan dibius sebelum operasi.
2. Heroin
Heroin digunakan untuk mengurangi depresi karena batuk.
3. Metadon
Metadon digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri dan untuk terapi pecandu
narkoba.
4. Analgesik
Analgesik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri/rasa sakit.
5. Amfetamin dan turunannya
Amfetamin digunakan untuk mengurangi depresi yang ditimbulkan oleh obat penghambat
susunan saraf pusat (analeptik)
6. Meperidin/petidin/demerol atau dolantin
Meperidin digunakan untuk analgesia, efektif untuk terapi batuk dan diare.
7. Barbiturat
Barbiturat digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.
7. Opium
Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak opium ini
diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai
analgesik (penghilang rasa sakit), selain dapat digunakan sebagai penghilang rasa nyeri
dalam pembedahan, jenis opium tertentu juga dapat membuat orang tidur nyenyak dan
membuat orang gembira (merasakan euforia) tanpa sebab.
8. Kokain
Kokain adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum) dalam bidang
kesehatan kokain digunakan sebagai obat pembius lokal. Efek yang dapat ditimbulkan dari
kokain jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekurangan
sel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering selainitu kokain
juga dapat menyebabkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
B. Penutup
Sesuatu yang kamu konsumsi secara wajar dan sesuai aturan pasti tidak akan merugikan
kamu, tetapi jika kamu memaksakan untuk menambah dosis yang kamu konsumsi secara
terus menerus, maka akan merugikan kamu.
Orang tua dan anak perlu memahami bahwa penyalahgunaan zat adiktif dan psikoropika
menghadirkan dampak yang sangat berbahaya bagi si pengguna (penyalahguna), oleh
karena itu diperlukan kewaspadaan orang tua melalui pencarian berbagai informasi dan
pemahaman tentang bahaya inhalant, pemantauan terhadap perilaku anak (apabila terdapat
tanda-tanda menuju penyalahgunaan inhalant atau tanda-tanda penyalahgunaan zat adiktif
dan psikoropika agar dapat mengambil langkah-langkah dini untuk mencegah
penyalahgunaan yang berkelanjutan). Orang tua perlu memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk menangani anak, apabila anak yang bersangkutan berada dalam kondisi
kritis oleh karena menyalahgunaan zat-zat jenis inhalant, agar dapat menolong anak yang
bersangkutan, sehingga tidak mengakibatkan anak meninggal karena SSD (sudden sniffing
death).
Nah, itu dia penjelasan mengenai zat adiktif. Jika kamu mau mengasah kemampuan kamu
tentang zat-zat adiktif ini, kamu bisa buka internet, untuk menambah pengetahuan.
Rangkuman
1. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makananselama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu
2. Tujuan penggunaan zat aditif adalah untuk meningkatkan penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, hingga daya simpan makanan serta minuman. Kadang-kadang, zat
aditif juga ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan dan minuman
3. Berdasarkan fungsinya, zat aditif dibagi menjadi 5 kelompok yaitu zat pewarna, zat
pemanis, zat pengawet, zat penyedap dan zat pemberi aroma
4. Zat Pewarna Alami diperoleh dari bahan alam, seperti warna hijau dari daun pandan
atau suji (klorofil) , warna kuning dari kunyit (curcumin), warna orange dari wortel
(karoten), warna merah dari daun jati (sanidin), warna ungu dari kulit buah manggis
(anosanin), Zat Pewarna Sintetik contohnya Warna merah (carmoisine, amaranh,
erytrosin), Warna kuning (sunset yellow FCF, Quineline yellow), hijau (Fast green
FCF), biru (briliant blue FCF, indigo carmine), ungu (violet GB)
5. Pemanis alami; Buah-buahan (glukosa), Madu dan kurma (fruktosa), Batang tebu, nira
(sukrosa) dan Pemanis buatan Sakarin (kira-kira 300-500 kali dari gula tebu ),
Siklamat (kira-kira 30 kali dari gula tebu), Sukralosa (kira-kira 600 kali dari gula
tebu), Aspartam (kira-kira 160-200 kali dari gula tebu), Asesulfamka (kira-kira 200
kali dari gula tebu, Sorbitol (kira-kira 0,6 kali dari gula tebu)
6. Zat Pengawet; Pengawet alami contohnya Garam (NaCL), Gula (glukosa), Bawang
Putih (alicin), pengawet bahan kimia contohnya Asam cuka, Natrium dan kalsium
propionat, Asam Benzoat, Asam Sitrat dan asam tatrat.
7. Zat Penyedap rasa; Penyedap rasa alami contohnya bawang putih, bawang bombai,
pala, merica,ketumbar, serai, daun salam, daun pandan monosodium glutamat (MSG),
hydrolzed vegetable protein (HVP), Disodium guanilat dan disodium inosinat
8. Zat pemberi Aroma; Pemberi aroma alami contohnya Vanili, Cengkeh, Pandan, Daun
jeruk, Pemberi aroma buatan contohnya Amil kaproat (aroma apel), Etil butirat (aroma
nanas), Vanilin (aroma vanili), Metil antranilat (aroma buah anggur).
9. Zat adiktif merupakan kumpulan zat yang bersifat kecanduan atau ketergantungan
bagi pengunanya.
10. Zat adiktif memiliki ciri ciri seperti berasal dari tanaman dan bukan tanaman, dapat
berbentuk serbuk putih, bentuknya dapat berupa tumbuh tumbuhan, memiliki bentuk
mudah menguap seperti cat semprot, lem, hairspray hingga pengharum ruangan.
11. Jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan :
a. Halusinogen
(Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi
efek seperti ini adalah kokain dan LSD).
b. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya
adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
c. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan
merasakan efek tenang, tertidur / pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.
d. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja,
heroin, putaw.
12. Zat adiktif narkotika adalah zat yang peredarannya dilarang di seluruh dunia dan
tercantum pelarangannya pada undang-undang. Zat ini jika dikonsumsi dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan
atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.
13. Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
14. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika
yaitu sebagai berikut: Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja
bisa menyebabkan syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya
akan berujung kepada kematian, Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan
dan menimbulkan depresi, Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan
pernapasan, bahagia yang berlebihan (eufhoria), dan kematian, Pil ekstasi bisa
mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan dan Barbiturat bisa menimbulkan mudah
tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.
Tes FormaTif
a. kesenangan
b. kesedihan
c. ketergantungan
d. kesembuhan
a. alkohol
b. PCP
c. MSG
d. opium
a. morfin
b. kokain
c. heroin
d. amfetamin
a. karbon monoksida
b. nikotin
c. tar
d. cafein
4. Di bawah ini merupakan zat racun yang terdapat dalam rokok, kecuali ….
a. tar
b. karbon dioksida
c. nikotin
d. kafein
a. ekstasy
b. heroin
c. canabis
d. morfin
a. depresan
b. halusinogen
c. stimultan
d. analgenik
a. stimulan
b. halusinogen
c. inhalansia
d. Depresan
a. kokain
b. amfetamin
c. morfin
d. barbiturat
a. Kanabis sativa
b. Kanabis indica
c. Eritrosilon koka
d. Papaver somniverum
a. operasi
b. vertilisasi
c. detoksifikasi
d. otopsi
Daftar Pustaka
Anonim. https://silau.siakkab.go.id/assets/docs/dokumen/2020-09-29-file-zat-aditif-dan-
zat-adiktif.pdf
Anonim. https://www.ruangguru.com/blog/apa-sih-zat-aditif-itu
Anonim.https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/
BAB-IX_ZAT-ADITIF-DAN-ADIKTIF.pdf
Anonim.https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-zat-aditif-dan-klasifikasinya-
2657/
Anonim. https://www.amongguru.com/contoh-soal-zat-aditif-pada-makanan