Anda di halaman 1dari 29

Nurwahidah, S.

Pt

PAKAN TERNAK UNGGAS PEDAGING

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Modul Pakan Ternak Unggas
Pedaging untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program Keahlian Agribisnis
Ternak Unggas Pedaging. Penulis berharap Modul ini dapat membantu siswa Sekolah
Menengah Kejuruan pada Kompetensi Keahlian Agribisnis Ternak Unggas dengan lebih
mudah. Dalam Bahan ajar ini juga dilengkapi dengan forum diskusi dan rangkuman.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini, semoga dapat membantu siswa dalam mempelajari
Agribisnis Pakan Ternak Unggas Pedaging. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan
Bahan ajar ini sangat kami harapkan. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan agribisnis ternak unggas pedaging.

Sumba Ten

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman sampul................................................................................................... i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar isi............................................................................................................... iii
A. Pendahuluan.................................................................................................... iv
1. Deskrispsi Singkat...................................... ................................................. 1
2. Relevansi......................................................................................................... 1
3. Petunjuk Belajar.............................................................................................. 2
B. Inti........................................ ........................................................................... 3
1. Capaian Pembelajaran.................................................................................. 3
2. Sub Capaian Pembelajaran........................................................................... 3
3. Pokok-Pokok Materi....................................................................................... 4
4. Uraian Materi.................................................................................................. 4
A. Zat Aditif........................................................ ....................................... 6
1. Pengertian dan fungsi Zat aditif makanan.............................................
6
2. Macam-macam Zat Aditif makanan.......................................................
12
B. Zat adiktif dan psikotropika.................................................................... 13
1. Zat Adiktif dan Psikotropika................................................................... 21
2. Pengaruh Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Pecandu....................
28
3. Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam bidang kesehatan......
C. Penutup 31
2. Tes Formatif ..................................................................................................... 32
Daftar
35
Pustaka......................................................................................................... ..
...........................

Pendahuluan

1. Deskripsi
Modul ini merupakan materi ajar untuk peserta didik SMK pada Kompetensi
Keahlian Agribisnis Ternak Unggas. Proses pencapaiannya melalui
pembelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung
pencapaian kompetensi tersebut. Pada Kegiatan Belajar ini, kalian akan
mempelajari mengenai Pakan ternak unggas pedaging.
Pakan unggas pedaging merupakan salah satu sarana produksi budidaya ternak
yang memegang peranan yang sangat penting terhadap produktifitas ternak dan
efisiensi produksi. Pasalnya dapat diketahui bahwa biaya pakan membutuhkan
sekitar 80% dari total biaya produksi. Selain itu, kualitas pakan juga
merupakan hal penting yang perlu diperhatikan guna penentuan tingkat
produksi baik dari segi bibit maupun dari segi manajemen pemeliharaannya.
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pakan ternak
unggas pedaging mulai dari pemilihan bahan baku, ketepatan formulasi,
peralatan yang digunakan, serta proses pembuatan formulasi pakan itu sendiri.
Proses pembuatan pakan meliputi beberapa rangkaian tahapan diantaranya,
yaitu penggilingan atau penepungan, penimbangan, pencampuran, pencetakan,
pengeringan, hingga tahapan akhir yakni pengemasan dan pelebelan. Adapun
hal penting lainnya yang perlu diperhatikan pada setiap proses pembuatan
pakan yaitu alat yang digunakan selama proses pembuatan, sebab setiap alat
yang digunakan dalam proses pembuatan akan mempengaruhi kualitas pakan
yang dihasilkan. Peralatan tersebut diantaranya yaitu timbangan, mesin giling,
mesin pencampur pakan atau mixer,
dan mesin pellet.
2. Relevansi
Modul ini akan membahas tentang pakan ternak unggas pedaging yang
mencakup tentang bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku pakan, persyaratan
mutu pakan, kebutuhan nutrient unggas berdasarkan priode produksi, formulasi
pakan, prosedur pengolahan pakan, bentuk pakan, pengemasan pakan, dan
tranportasi pakan. Teori-teori yang terdapat pada modul ini dapat dijadikan
sebagai pengetahuan dasar dan acuan dalam menentukan bahan pakan,
formulasi pakan, pembuatan pakan, pengemasan, dan transportasi pakan unggas
pedaging.

3. Panduan Belajar

Materi dalam modul dapat dipelajari secara berutan mulaibahan baku


pakan, spesifikasi bahan baku pakan, persyaratan mutu pakan, kebutuhan nutrien
unggas berdasarkan periode produksi, formulasi pakan, prosedur pengolahan
pakan, bentuk pakan, pengemasan pakan, dan tranportasi pakan. Pembelajaran
dapat dilakukan secara mandiri atau berkelompok dengan tambahan referensi.
Modul ini dilengkapi dengan tes formatif sebagai tolok ukur penguasaan materi.

A. Inti

1. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini peserta didik diharapkan mampu menganalisis prinsip
agribisnis ternak unggas dan aplikasinya dalam pembelajaran bidang studi agribisnis
unggas pedaging

2. Sub capaian pembelajaran


Sub capaian yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran yakni peserta didik
mampu mengetahui bahan baku pakan, spesifikasi bahan baku pakan, persyaratan
mutu pakan, kebutuhan nutrient unggas berdasarkan periode produksi, dapat
memformulasi pakan, mampu prosedur pengolahan pakan, bentuk pakan, pengemasan
pakan, dan tranportasi pakan

3. Pokok-Pokok Materi

Adapun materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar yaitu;


A. Bahan Baku Pakan Unggas Pedaging
B. Mutu Kualitas Bahan Pakan
C. Kontrol Kualitas Bahan Pakan
D. Kebutuhan Nutrien Unggas Berdasarkan periode Produksi
E. Formulasi Pakan Unggas Pedaging
F. Prosedur Pengolahan Pakan

4. Uraian Materi

A. Bahan Baku Pakan Unggas Pedaging

Pada umumnya sumber bahan pakan unggas pedaging berasal dari bahan pakan
nabati dan bahan pakan hewani. Bahan pakan nabati dapat diperoleh dari hasil dan
limbah produksi pertanian sedangkan bahan pakan hewani dapat diperoleh dari hasil
produksi perikanan dan peternakan, selain itu bahan imbuhan pakan seperti feed
additive ditambahkan ke dalam pakan ternak yang bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan, produktivitas, maupun keadaan nutrien ternak, meskipun bahan tersebut
bukan untuk mencukupi kebutuhan nutrien. Bahan pakan yang diberikan pada unggas
pedaging khususnya bahan pakan nabati mempunyai porsi berkisar antara 90 - 94%
dari seluruh total formulasi ransum.

1. Bahan Pakan Konvensional


Bahan pakan konvensional unggas pedaging adalah bahan pakan yang
bersal dari hewan, tanaman, ikan, serta hasil ikutan dari industri pertanian yang
lazim digunakan.
a. Bahan Pakan Asal tanaman
Jagung (Zea mays). Jagung (Zea mays) merupakan bahan pakan yang
sering digunakan dalam penyusunan ransum ternak unggas. Pada umumnya
jagung yang akan dijadikan sebagai pakan ternak unggas berupa biji kering yang
telah dipisahkan dari tongkolnya dan dibersihkan. Jagung memiliki beberapa
kandungan diantaranya yakni karbohidrat sebagai sumber energi serat kasar
rendah sehingga jagung mudah dicerna oleh ternak unggas. Jagung yang dapat
digunakan dalam penyusunan ransum unggas, adalah jagung putih, jagung
kuning, dan jagung merah. Jagung kuning yang paling umum digunakan dalam
penyusunan ransum. Jagung kuning memiliki kadar protein yang rendah dan
defisien terhadap beberapa asam amino, terutama lysin dan triptofan.
Keunggulannya terletak pada kandungan serat kasarnya yang rendah (2%) dan
energi termetabolisnya yang sangat tinggi, yaitu 3370 - 3394 kkal/kg.
Keunggulan
yang lain adalah adanya pigmen xanthophils yang menyebabkan warna kuning

Ayo kita lakukan

a. Bawalah minimal 5 jenis kemasan makanan yang kamu sukai!


b. Bacalah komposisi makanan yang tertera pada bagian belakang kemasan tersebut!
c. Tuliskan bahan aditif apa saja yang ada pada produk-produk yang kamu bawa!
d. Tentukan tiap-tiap jenis bahan tersebut termasuk bahan alami atau buatan
Setelah melakukan kegiatan tersebut apakah kamu dapat menyebutkan apa
pengertian dan fungsi dari zat aditif makanan?

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makananselama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam
makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan
untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses
pengolahan. Dari pengertian tersebut, maka kita dapat menentukan fungsi zat aditif
makanan. Tujuan penggunaan zat aditif adalah untuk meningkatkan penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, hingga daya simpan makanan serta minuman. Kadang-kadang, zat aditif
juga ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan dan minuman tersebut.

2) . Macam-macam zat aditif

Gambar 1. Macam-macam zat aditif

Zat aditif yang paling umum digunakan oleh masyarakat adalah garam, gula, cuka,
dan rempah-rempah, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan bumbu dapur. Dari
jenisnya, sebenarnya zat aditif itu terbagi menjadi 2 macam, zat aditif alami dan zat
aditif buatan(sintetis). Mengapa sampai ada zat aditif buatan? Perkembangan
industri dan permintaan manusia tidak dapat terpenuhi karena zat aditif alami
membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memprosesnya, selain itu zat alami
belum tentu bisa didapatkan di semua tempat. Berdasarkan fungsinya, zat aditif
dibagi menjadi 5 kelompok, ada beberapa senyawa yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam 5 kelompok tersebut seperti golongan antioksidan (BHA, BHT, asam
askorbat, tokoferol, dan lesitin), pengemulsi, penstabil dan sebagainya.

a). Zat pewarna


Pernahkah kamu membeli makanan atau minuman yang warnanya mencolok?
Apakah fungsi penambahan warna pada makanan tersebut? Menurut kamu,
apakah zat warna dalam kue tersebut aman dikonsumsi? Tahukah kamu bahwa
tujuan pemberian warna pada makanan umumnya agar makanan terlihat
menarik sehingga orang akan tertarik untuk memakannya. Zat pewarna
makanan digolongkan menjadi zat pewarna alami dan pewarna sintetik.

(1). Zat pewarna alami


Pewarna makanan alami biasanya didapatkan dari penggunaan bahan-bahan
alami. misalnya warna kuning dari kunyit, hijau dari daun suji atau merah
dari buah naga. Pewarna alami mempunyai keunggulan, yaitu umumnya
lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarnabuatan. Namun, pewarna
makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung
memberikan rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah
rusak karena pemanasan, warnanya kurang kuat (pucat), dan macam
warnanya terbatas sehingga orang berusaha untuk membuat zat pewarna
makanan dari bahan-bahan kimia (pewarna sintetik).

Gambar. 2. Pewarna Alami

(2). Zat pewarna sintetik


Pewarna buatan atau sintetis yang terbuat dari bahan kimia. Bahan pewarna
buatan dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibanding pewarna
alami, yaitu harganya murah, praktis dalam penggunaan, warnanya lebih
kuat, macam warnanya lebih banyak, dan warnanya tidak rusak karena
pemanasan. Apakah semua zat pewarna yang dijual dipasaran boleh
digunakan sebagai zat pewarna makanan? Apa efek dari penggunaan zat
pewarna yang bukan untuk makanan atau minuman?

Penggunaan pewarna buatan secara aman sudah begitu luas digunakan


masyarakat sebagai bahan pewarna dalam produk makanan. Namun, di
masyarakat masih sering ditemukan penggunaan bahan pewarna buatan
yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Pewarna tekstil yang sering
disalah gunakan sebagai pewarna makanan, antara lain rhodamine B (warna
merah) dan metanil yellow(warna kuning). Bahan –bahan itu dapat memicu
terjadinya kanker.
Untuk memudahkan konsumen, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk
mengelompokkan zat warna. Salah satu kelompok zat warna selalu
mendapat symbol F, D dan C didepan nomor indeks yang menunjukkan
jenis dan macam warnanya. F merupakan singkatan dari food, D
merupakan singkatan dari drugs, dan C merupakan singkatan dari
cosmetics.

Tabel.1. Penggunaan pewarna sintetik pada makanan/minuman

Berikut ini daftar zat pewarna sintetis pada makanan yang diizinkan oleh
pemerintah Indonesia.yang digunakan sebagai zat pewarna makanan.
Pewarna Nomor Indeks W Batas Maksimum
arna (C.I.No.) Penggunaan
Amaranth: Cl Fo
Amaran 16185 Secukupnya
od Red 9
Biru Ber Briliant Blue F
CF: Cl Food Red 42090 Secukupnya
lian 2
Eritrosi Erithrosin: Cl
Food Red 14 Fas 45430 Secukupnya
n t
Hijau FC Green FCF: Cl. 42053 Secukupnya
F Food Green 3
Hijau S Green S: Cl. Fo 44090 Secukupnya
od Green 4
Indigoti Indigotin: Cl F 73015 Secukupnya
n ood Blue I
Ponceau Pounceau 4R: Cl 16255 Secukupnya
4R Food Red 7
Quineline Yello
Kuning w Cl. Food Yell 74005 Secukupnya
ow 13
Tabel 4.1 daftar zat pewarna sintetis yang diizinkan oleh pemerintah (Sumber :
Peraturan Menkes RI, Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 dalam Cahyadi tahun
2009)

Untuk menganalisis bahan makanan yang mengandung zat pewarna alami


maupun pewarna sintetik, kamu dapat melakukan kegiatan berikut.

Ayo kita lakukan


1. Siapkan makanan atau minuman yang berwarna minimal 3 macam, benang
wol (warna putih), sabun, dan air
2. Celupkan benang wool pada sampel makanan atau minuman tersebut
3. Amati warna benang wol setelah dicelupkan pada sampel. Apakah warna
benang wol mengikuti warna sampel?
4. Cuci benang wol dengan air sabun untuk mendeteksi jenis zat pewarna alami
dan zat pewarna buatan dalam makanan atau minuman tersebut
5. Jika warna benang wol Kembali ke warna semula maka zat pewarna tersebut
merupakan zat pewarna alami. Sebaliknya jika warna benang wol tidak
Kembali ke warna semula maka pewarna tersebut merupakan zat pewarna
sintetis.
6. Silakan diskusikan hasil pengamatanmu dan cobalah untuk membuat
kesimpulan.

b). Pemanis
Zat pemanis merupakan zat kimia yang sering ditambahkan dan digunakan
untuk keperluan produk olahan pangan untuk memberikan rasa pada bahan
makanan. Zat pemanis dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemanis alami dan
buatan.

(1). Zat pemanis alami


Zat Pemanis alami merupakan zat pemberi rasa manis yang diperoleh dari
bahan-bahan nabati maupun hewani. Zat Pemanis alami yang umum dipakai
adalah glukosa dalam buah-buahan, fruktosa dalam madu,sukrosa dalam
batang tebu. Penggunaan pemanis alami aman bagi Kesehatan, namun bagi
penderita diabetes (kencing manis) dan obesitas (kegemukan) tidak
dianjurkan menggunakan gula alami karena dapat meningkatkan kadar gula
dan menambah berat badan.

(2). Zat Pemanis sintetik


Zat pemanis sintetik adalah zat pemanis buatan yang tidak dapat
menghasilkan energi jika zat tersebut masuk ke tubuh manusia. Zat pemanis
ini memiliki rasa manis yang hampir sama dan bahkan lebih manis dibanding
pemanis alami, umumnya digunakan bagi penderita diabetes yang tidak dapat
mengonsumsi gula alami karena nilai kalorinya rendah atau tidak
mengandung kalori sama sekali. Contoh zat pemanis sintesis adalah sakarin,
siklamat, sukralosa, aspartam, Asesulfam K, dan sorbitol. Berikut ini adalah
deskripsi beberapa jenis pemanis sintetik

Tabel 3. Perbedaan pemanis alami dan pemanis buatan

Orang memilih jenis pemanis untuk makanan yang dikonsumsinya tentu


dengan alasan masing-masing. Pemanis alami tentu lebih aman, tetapi
harganya lebih mahal. Pemanis buatan lebih murah, tetapi aturan
pemakaiannya sangat ketat karena bisa menyebabkan efeknegatif yang cukup
berbahaya.Pada kadar yang rendah atau tertentu, pemanis buatan masih
diijinkan untuk digunakan sebagai bahan tambahan makanan, tetapi pada
kadar yang tinggi bahan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

c). Zat pengawet


Zat pengawet adalah zat yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau
minuman agar makanan atau minuman tersebut lebih awet atau tahan lama.
Pengawetan bahan makanan dapat dilakukan secara fisik, kimia, dan biologi.
Pengawetan bahan makanan secara fisik dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yaitu pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengalengan,
pengeringan, dan penyinaran. Pengawetan secara biologis dapat dilakukan
dengan fermentasi atau peragian, dan penambahan enzim, misalnya enzim
papain dan enzim bromelin. Pengawetan secara kimia dapat dilakukan dengan
penambahan bahan pengawet yang diijinkanBerdasarkan asal usulnya zat
pengawet dibagi menjadi dua yaitu:

(1) Zat pengawet alami


Zat pengawet dari alam yang biasa dipakai yaitu garam dapur dan gula
(sukrosa). Garam dapur biasanya digunakan untuk mengawetkan daging
dan ikan agar tidak mudah busuk. Garam dapur berfungsi untuk
menghambat pembiakan bakteri seperti mikroorganisme Clostridium
botulinum. Jika bakteri ini berkembang biak pada makanan akan
menghasilkan racun yang dapat meracuni daging. Gula merah atau gula
pasir bisa digunakan untuk mengawetkan buahbuahan. Bahan yang akan
diawetkan direndam dalam larutan gula, keadaan ini menyebabkan
mikroorganisme sukar hidup.

(2). Zat pengawet buatan


Zat pengawet buatan biasanya dibuat dalam industri, contohnya asam cuka
digunakan untuk pembuatan acar, natrium dan kalsium propionat digunakan
untuk pengawet roti dan kue kering. Pengawet lain untuk makanan yang juga
banyak digunakan adalah garam benzoat, asam sitrat, dan asam tartrat.
Gambar 3. Pengawe sintetis

Dalam penggunaan pengawet buatan ini harus dikontrol penggunaannya


karena penggunaan pengawet yang berlebihan dapat mengakibatkan kanker,
gangguan saraf, dan alergi. Banyak oknum yang melakukan penyelewengan
dengan menggunakan zat pengawet buatan yang bukan digunakan untuk
makanan atau minuman contohnya formalin dan boraks. Simak dan
analisislah berita tentang penyelewengan penggunaan formalin dan boraks
berikut ini.

26,8 Persen Makanan di DKI Mengandung Formalin dan Boraks Jakarta -


Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi Priharto,
memperkirakan, masih banyak makanan yang beredar di tengah-tengah
masyarakat mengandung formalin dan boraks. Diperkirakan, sebanyak 26,8
persen makanan di Ibu Kota mengandung kedua bahan tersebut. "Ya masih
ada sekira 26,8 persen lah mengandung formalin dan boraks," kata Koesmedi
dalam acara pemusnahan pangan dan kosmetik ilegal di kantor Badan
Pengawasan Obat dan Makanan, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (25/8).
Makanan yang mengandung formalin dan boraks, lanjut dia, sering kali
ditemukan pada sajian yang terhidang dalam pesta-pesta pernikahan atau
kenduri yang digelar warga di kampungkampung. Akibatnya, kata Koesmedi,
selain membahayakan kesehatan juga kerap kali ditemukan kasus tamu
kenduri atau pesta perkawinan yang keracunan makanan. "Nah kita perlu
mengadakan pengawasan kepada kenduri dan pesta-pesta perkawinan di
kampung-kampung agar tidak mengandung formalin dan boraks. Karena
makanan itu berbahaya, maka tidak boleh dihidangkan," ujarnya. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah memberikan pelatihan kepada
ibu-ibu PKK untuk bisa mendeteksi dini dengan membedakan mana makanan
yang mengandung formalin dan boraks atau tidak. "Selain itu, jajanan
sekolah. Anak-anak sekolah juga kita ajari sendiri memeriksa jajanan
makanan yang ada disekitar sekolah. Pada prinsipnya, yang penting kita
lakukan penyadaran pada masyarakat,” terangnya. Bagi warga yang
menemukan makanan mengandung formalin dan boraks, atau obat, makanan,
dan kosmetika ilegal, dapat melaporkannya ke puskesmas yang ada di
kelurahan dan kecamatan serta RSUD DKI. "Kalau ada kecurigaan segera
laporkan ke puskesmas. Kan kita ada 44 puskesmas kecamatan dan sekitar
300 puskesmas kelurahan serta RSUD," tambah Koesmedi. Sumber :
http://beritasatu.com

Berdasarkan berita di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.


a. Zat berbahaya apa yang masih banyak terdapat di dalam makanan?
b. Mengapa zat tersebut berbahaya?
c. Bagaimana upaya untuk menghindari penggunaan zat berbahaya tersebut?
d. cobalah rancang percobaan untuk menguji ada tidaknya zat berbahaya
tersebut!

d). Zat penyedap rasa


Zat penyedap rasa adalah zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan.
Penyedap berfungsi menambah rasa nikmat dan menekan rasa yang tidak
diinginkan dari suatu bahan makanan. Zat penyedap rasa digolongakan
menjadi dua kelompok yaitu

(1) Zat penyedap rasa alami


Bumbu-bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, bawang
bombai, cengkeh, pala, ketumbar, serai, daun salam, daun pandan dan
merica juga termasuk ke dalam zat penyedap yang bersifat alami. Bumbu-
bumbu tersebut digunakan sesuai dengan selera.

(2) Zat penyedap rasa sintetik


Nah, jenis zat aditif yang satu ini pasti sudah familiar di telinga kita.
Kalian pasti tahu micin atau monosodium glutamat kan? Zat tersebut
masuk ke dalam zat penyedap sintetik. MSG merupakan garam natrium
dari asam glutamat yang secara alami terdapat dalam protein nabati
maupun hewani. Penggunaan MSG yang berlebihan telah menyebabkan
“Chinese restaurant syndrome” suatu gangguan kesehatan dimana kepala
terasa pusing berdenyut. Contoh penyedap rasa sintetik lainnya adalah
Hydrolized Vegetable Protein (HVP), disodium guanilat, dan disodium
inosinat.

e). Zat pemberi aroma


Aroma dari makanan dapat meningkatkan selera kita sehingga sering kali
zat pemberi aroma ditambahkan pada makanan maupun minuman agar
mendapatkan aroma yang khas pada makanan atau minuman tersebut. Zat
ini terdiri dari 2 kelompok yaitu

(1) Zat pemberi aroma alami


Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstra
k dari bahan alami, misalnya minyak atsiri dan vanili.
Salah satu bagian tanaman yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah
dari bunga contohnya bunga cengkeh. Minyak atsiri dari bunga cengkeh
dapat diisolasi menggunakan pelarut n-heksana dan benzene

(2) Zat pemberi aroma sintetik


Pemberi aroma yang terbuat dari senyawa sintetis juga disebut dengan
essens. Beberapa essens yang sering digunakan misalnya: amil asetat
mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil
butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma
buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang
menggunakan zat pemberi aroma.

f) Zat aditif lainnya


(1) Zat pengental
Zat pengental adalah bahan tambahan yang digunakan untuk
menstabilkan, melekatkan, dan mengentalkan bahan makanan yang
dicampur air. Contoh-contoh pengental alami adalah pati, gelatin, dan
agar-agar.

(3) Zat Pengemulsi


Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan
penyebaran lemak dalam air dan sebaliknya. Contoh zat pengemulsi
adalah lesitin yang digunakan pada mayones dan mentega.
(4) Antioksidan berfungsi untuk mencegah ketengikan pada makanan yang
mengandung lemak atau minyak. Antioksidan alami antara lain lesitin,
vitamin E (tokoferol), dan vitamin C (asam askorbat) sedangkan
antioksidan buatan antara lain BHA (Butil Hidroksi Anisol), BHT(Butil
Hidroksi Toluen), PG (Propil Galat), dan TBHQ(Tert-Butil Hidroksi
Quinon)

(5) Pengembang berfungsi untuk mengembangkan adonan kue contohnya


fermipan (ragi) dan soda kue (natrium bikarbonat).

Prosedur Analisis Sakarin

Analisis kualitatif sakarin dapat dilakukan dengan uji resorsinol yaitu dengan penambahan
beberapa tetes HCL 10% kemudian dieksraksi menggunakan eter serbanyak 3 kali.
Ekstraks eter yang terkumpul kemudian diuapkan sampai kering lalu tambahkan beberapa
tetes H2SO4 dan resorsinol lalu panaskan hingga berwarna hijau kotor. Kemudian
ditambahkan beberapa ml air suling dan NAOH 10% berlebih. Bila terjadi warna hijau
berflourenseni berarti sampel tersebut postitif mengandung sakarin.

Prosedur Analisis Siklamat

Analisis lain untuk pemanis buatan lainnya yaitu analisis siklamat menggunakan reaksi
pengendapan. Analisa ini dimulai dengan sampel ditambahkan 10 ml larutan HCL 10 %
kemudian ditambahkan 10 ml larutan BaCL 10%. Biarkan 30 menit lalu saring lagi dengan
kertas saring whatman, kemudian ditambahkan 10 ml NaNO2 10 % dan dipanaskan di atas
penangas air selama 30 menit, Bila timbul endapan putih berarti sampel tersebut
mengandung siklamat.
Tes Formatif

1. Zat aditif sintetis apabila ditambahkan pada makanan dapat menimbulkan


bahaya, karena ….
a.   mengurangi nilai gizi makanan
b.   mengubah cita rasa makanan
c.   dapat menimbulkan peyakit
d.   membuat makanan cepat rusak
2. Zat aditif yang  terdapat  dalam  sirup  pada umumnya  adalah ….
a.   zat pewarna
b.   antioksidan
c.   zat pengawet
d.   penyedap
3. Antioksidan dapat mencegah ketengikan bahan yang mengandung lemak, kar
ena ….
a.   mematikan mikroorganisme
b.   menyediakan oksigen untuk oksidasi
c.   menghambat pertumbuhan mikroorganisme
d.   menghambat proses oksidasi
3. Monosodium glutamat, aspartam, dan natrium benzoat secara berturut-tur
ut merupakan ….
a.   pemanis, penyedap, dan pengawet
b.   pemanis, pengawet, dan penyedap
c.   penyedap, pewarna, dan pengawet
d.   penyedap, pemanis, dan pengawet
4. Zat kimia yang digunakan untuk mengawetkan dan mempertahankan warna da
ging adalah ….
a.   natrium nitrat
b.   natrium klorida
c.   asam cuka
d.   natrium benzoat
5. Gejala penyakit Chinesse Restaurant Syndrome terjadi karena banyak men
gkonsumsi makanan yang mengandung zat ….
a.   boraks
b.   esens
c.   sakarin
d.   vetsin
6. Pemanis yang memiliki kalori rendah dan tingkat kemanisannya tinggi ada
lah ….
a.   gula pasir
b.   gula merah
c.   sakarin
d.   sorbitol
7. Zat kimia yang digunakan untuk mengawetkan warna daging agar tetap mer
ah adalah ….
a.   asam cuka
b.   asam nitrit
c.   natrium benzoat
d.   garam dapur
8. Zat pewarna tekstil yang sering digunakan untuk pewarna makanan adalah
….
a.   rhodamin B
b.   sunset yellow
c.   indigokarmine
d.   lissamin green
9. Di dalam minuman berkarbonasi, sering ditambahkan zat pengawet, yaitu
….
a.   benzoat
b.   sakarin
c.   sorbat
d.   aspartam
10. Zat aditif untuk mencegah bau tengik pada mentega adalah zat ….
a.   pengawet
b.   penyedap
c.   pewarna
d.   pemanis
B. Zat Adiktif dan Psikotropika

1. Zaf Adiktif dan Psikotropika

Squad, kalau kamu biasa minum kopi, maka lama kelamaan kamu akan sampai
pada tahap dimana jika kamu tidak minum kopi, maka hidupmu hampa. Itu adalah
dampak yang dihasilkan dari zat yang disebut dengan zat adiktif. “tapi kan, zat
adiktif itu narkoba?” Belum tentu Squad, zat adiktif itu nggak cuma ada di narkoba.
Biar kamu lebih paham, yuk kita belajar apa saja yang termasuk dalam golongan
zat adiktif! 

Selain kopi, jika kamu rajin minum teh setiap hari, maka kamu akan merasakan
efek yang kurang lebih sama seperti kopi. Hidupmu akan hampa dan kurang
bermakna (aseek). Hal ini dikarenakan teh juga memiliki zat adiktif yang
terkandung di dalamnya.
Zat adiktif merupakan kumpulan zat yang bersifat kecanduan atau ketergantungan bagi
pengunanya. Sehingga zat ini dianggap cukup berbahaya jika digunakan secara tidak
bertanggung jawab. Namun zat adiktif ini memiliki kriteria yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Ada yang risikonya tinggi dan ada yang rendah.

Zat adiktif memiliki ciri ciri seperti berikut ini :

1.) Zat adiktif berasal dari tanaman dan bukan tanaman.

2.) Dapat berbentuk serbuk putih.

3.) Bentuknya dapat berupa tumbuh tumbuhan.

4.) Memiliki entuk mudah menguap seperti cat semprot, lem, hairspray hingga
pengharum ruangan.

 Jenis Obat yang Mengandung Zat Adiktif

Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika menyebutkan


beberapa obat yang mengandung zat adiktif antara lain :

 Amfetamin
 Amobarbital, Flunitrazepam
 Diahepam, Bromazepam, Fenobarbital
 Minuman Beralkohol
 Tembakau atau Rokok
 Halusinogen
 Bahan Pelarut seperti bensin, tiner, lem, cat, solvent, dll
Ilmuwan membagi zat ini menjadi 3 jenis , yaitu:

1. Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika;

Zat adiktif sendiri memeliki beberapa jenis dan kategori, secara umum ada 4 jenis
zat adiktif yang biasa beredar dan banyak kita temukan.

Berikut ini adalah beberapa contoh zat adiktif :

a.) Inhalasin

Kategori pertama zat adiktif yang berbahaya untuk dikonsumsi adalah adalah
inhalasin. Inhalasin banyak kita temui di sekitar kita, tentu zat ini tidak boleh
dikonsumsi karena mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Mendengar
kata inhalasin tentu asing bagi telinga kita secara garis besar zat inhalasin memliki
ciri-ciri mudah menguap jika terkena udara sekitar. Penggunaan inhalasin sendiri
biasa digunakan untuk spray atau semprotan yang memeliki sifat larutan mudah
menguap contoh seperti cat semprot, hairspay dan parfum. Selain digunakan
sebagai media penyemprotan inhalasin juga digunakan pada pembuatan lem.

 b.) Nikotin

Zat adiktif yang banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh masyarakat. Nikotin
merupakan zat adiktif yang dikategori boleh dikonsumsi. Nama nikotin sendiri
tidak asing bagi masyarakat tentu nama ini sangat familiar mengigat nikotin
banyak digunakan oleh masyarakat. Salah satu penggunaan nikotin adalah rokok,
tentu rokok merupakan produk yang banyak kita temui di manapun. Meskipun zat
ini aman untuk dikonsumsi tetapi zat ini menyebabkan kecanduan serta efek
negatif bagi tubuh jika digunakan secara berlebihan.

Gambar 5.Rokok dan tembakau

3.) Kafein
Satu lagi zat adiktif yang banyak kita temukan dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas
adalah kafein. Kafein sendiri merupakan zat adiktif yang memliki efek tidak bisa tidur bagi
yang menggunakan. Mendengar kata kafein tentu ini merupakan komposisi dari kopi. Kopi
memang memiliki kelezatan dan kenikmatan sendiri tidak heran sebagian orang menikmati
rasa yang satu ini.

Kopi dan teh adalah produk yang termasuk dalam kategori ini. Kafein yang
terkandung di dalam kopi dan teh (kopi memiliki kandungan kafein yang lebih
tinggi) dapat membuat kamu terjaga dan berkonsentrasi dengan meningkatkan
kewaspadaan pada otak.

Walaupun begitu penggunaan kafein secara berlebihan pasti berdampak buruk bagi
kesehatan akibat kelelahan karena kurang tidur mengigat keren memberi efek samping
sulit tidur.

Gambar.6. Kopi

4.) Narkoba

Sudah tidak asing lagi zat adiktif yang satu ini. Memliki tingkat kecanduan yang
berbahaya serta efek negatif bagi tubuh jika digunakan oleh sembarang orang.
Penggunaan narkoba sendiri biasa dimanfaatkan dalam bidang kedokteran. Namun
sebagian orang memanfaatkan narkoba sebagai pemuasan diri mengingat bahwa efek
dari narkoba akan mengakibatkan pikiran tenang bagi sebagian orang. Padahal
narkoba memliki banyak efek negatif yang berbahaya bagi tubuh pengguna.

Gambar 7. Daun Ganja


Jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan :

1. Halusinogen
Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat  pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi efek
seperti ini adalah kokain dan LSD.
2. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya adalah
si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.
3. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan
merasakan efek tenang, tertidur / pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.
4. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja, heroin,
putaw.

2. Zat adiktif narkotika


Zat adiktif narkotika adalah zat yang peredarannya dilarang di seluruh dunia dan
tercantum pelarangannya pada undang-undang. Zat ini jika dikonsumsi dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan atau
mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.

Gambar. 7.Beberapa jenis zat adiktif narkoika


3. Zat adiktif psikotropika;

Menurut Wikipedia pengertian psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 adalah bahan


atau zat baik alamiah maupun buatan yang bukan tergolong narkotika yang
berkhasiat psikoaktif pada susunan saraf pusat.
Psikoaktif maksudnya memiliki sifat mempengaruhi otak dan perilaku sehingga
menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku pemakainnya.

Pada mulanya penggunaan psikotropika adalah untuk memenuhi kebutuhan medis.


Namun saat ini telah disalahgunakan dan menimbulkan dampak yang buruk
terhadap tubuh.

Gambar. 8. Zat aditif psikotropika

Dari semua zat adiktif, pasikotropika biasanya mempunyai bentuk produk yang lucu
dan menarik, seperti permen berwarna, atau perangko bergambar lucu-lucu. Yang
termasuk dalam golongan ini di antaranya adalah LSD, pil koplo, ekstasi, atau sabu-
sabu.

2. Pengaruh zat Adiktif dan Psikotropika Terhadap Pecandu

Banyak sekali barang yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang kemudian
disalahgunakan yang dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan diantaranya
bensin, thinner, lem, cat, racun serangga, dan masih banyak lagi.
Gambar.9. Korban kecanduan psikotropika

Dalam United Nation conference for Adoption of Protocol on Psychotropic


Substance disebutkan batasan-batasan zat psikotropik adalah bentuk bahan-bahan yang
memiliki kapasitas menyebabkan:

1. Keadaan ketergantungan
2. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
3. Menyebabkan halusinasi
4. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi

Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika yaitu sebagai
berikut:

 Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja bisa menyebabkan
syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya akan berujung
kepada kematian.
 Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan dan menimbulkan depresi.
 Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia yang
berlebihan (eufhoria), dan kematian.
 Pil ekstasi bisa mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan.
 Barbiturat bisa menimbulkan mudah tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.

3. Penggunaan Zat Adikif dan Psikotropika dalam bidang Kesehatan

Penggunaan napza tidak selalu berhubungan dengan hal-hal negatif. Napza juga dapat
dimanfaatkan untuk keperluan manusia, misalnya untuk keperluan kedokteran atau
kesehatan. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh
dilakukan oleh pihak yang berwenang, misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya.
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika diatur dengan memakai jenis dan dosis yang
terkontrol. 

Penggunaan zat-zat yang tergolong zat adiktif dan psikotropika di bidang kesehatan antara
lain sebagai berikut.
1. Morfin
Morfin digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat, ataupun untuk mengurangi
rasa tegang pada penderita yang akan dibius sebelum operasi.
2. Heroin
Heroin digunakan untuk mengurangi depresi karena batuk.
3. Metadon
Metadon digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri dan untuk terapi pecandu
narkoba.
4. Analgesik
Analgesik digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri/rasa sakit.
5. Amfetamin dan turunannya
Amfetamin digunakan untuk mengurangi depresi yang ditimbulkan oleh obat penghambat
susunan saraf pusat (analeptik)
6. Meperidin/petidin/demerol atau dolantin
Meperidin digunakan untuk analgesia, efektif untuk terapi batuk dan diare.
7. Barbiturat
Barbiturat digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.

7. Opium

Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somniverum yang belum masak opium ini
diolah menjadi morfin dan kodein yang diperlukan dalam bidang kedokteran sebagai
analgesik (penghilang rasa sakit), selain dapat digunakan sebagai penghilang rasa nyeri
dalam pembedahan, jenis opium tertentu juga dapat membuat orang tidur nyenyak dan
membuat orang gembira (merasakan euforia) tanpa sebab. 

8. Kokain
Kokain adalah bubuk putih yang berasal dari daun koka (Erythroxylum) dalam bidang
kesehatan kokain digunakan sebagai obat pembius lokal. Efek yang dapat ditimbulkan dari
kokain jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kekurangan
sel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus kering selainitu kokain
juga dapat menyebabkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
B. Penutup

Memang tidak semua zat adiktif berbahaya untuk tubuh, tetapi, bagaimanapun


juga, sesuatu yang menyebabkan ketagihan tidak akan berakhir baik untuk tubuh kamu.
Jika kamu suka mengonsumsi kopi atau teh secara berlebihan, sebaiknya di kurangi, karena
jika kamu minum kopi atau teh menggunakan gula, bukan hanya kafein yang masuk ke
tubuh, tapi gula juga, dan gula bisa menjadi penyebab terjadinya obesitas atau diabetes.

Sesuatu yang kamu konsumsi secara wajar dan sesuai aturan pasti tidak akan merugikan
kamu, tetapi jika kamu memaksakan untuk menambah dosis yang kamu konsumsi secara
terus menerus, maka akan merugikan kamu.

Orang tua dan anak perlu memahami bahwa penyalahgunaan zat adiktif dan psikoropika
menghadirkan dampak yang sangat berbahaya bagi si pengguna (penyalahguna), oleh
karena itu diperlukan kewaspadaan orang tua melalui pencarian berbagai informasi dan
pemahaman tentang bahaya inhalant, pemantauan terhadap perilaku anak (apabila terdapat
tanda-tanda menuju penyalahgunaan inhalant atau tanda-tanda penyalahgunaan zat adiktif
dan psikoropika agar dapat mengambil langkah-langkah dini untuk mencegah
penyalahgunaan yang berkelanjutan). Orang tua perlu memiliki keterampilan dan
kemampuan untuk menangani anak, apabila anak yang bersangkutan berada dalam kondisi
kritis oleh karena menyalahgunaan zat-zat jenis inhalant, agar dapat menolong anak yang
bersangkutan, sehingga tidak mengakibatkan anak meninggal karena SSD (sudden sniffing
death).

Nah, itu dia penjelasan mengenai zat adiktif. Jika kamu mau mengasah kemampuan kamu
tentang zat-zat adiktif ini, kamu bisa buka internet, untuk menambah pengetahuan.

Rangkuman

1. Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makananselama proses produksi,
pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu
2. Tujuan penggunaan zat aditif adalah untuk meningkatkan penampilan, cita rasa,
tekstur, aroma, hingga daya simpan makanan serta minuman. Kadang-kadang, zat
aditif juga ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan dan minuman
3. Berdasarkan fungsinya, zat aditif dibagi menjadi 5 kelompok yaitu zat pewarna, zat
pemanis, zat pengawet, zat penyedap dan zat pemberi aroma
4. Zat Pewarna Alami diperoleh dari bahan alam, seperti warna hijau dari daun pandan
atau suji (klorofil) , warna kuning dari kunyit (curcumin), warna orange dari wortel
(karoten), warna merah dari daun jati (sanidin), warna ungu dari kulit buah manggis
(anosanin), Zat Pewarna Sintetik contohnya Warna merah (carmoisine, amaranh,
erytrosin), Warna kuning (sunset yellow FCF, Quineline yellow), hijau (Fast green
FCF), biru (briliant blue FCF, indigo carmine), ungu (violet GB)
5. Pemanis alami; Buah-buahan (glukosa), Madu dan kurma (fruktosa), Batang tebu, nira
(sukrosa) dan Pemanis buatan Sakarin (kira-kira 300-500 kali dari gula tebu ),
Siklamat (kira-kira 30 kali dari gula tebu), Sukralosa (kira-kira 600 kali dari gula
tebu), Aspartam (kira-kira 160-200 kali dari gula tebu), Asesulfamka (kira-kira 200
kali dari gula tebu, Sorbitol (kira-kira 0,6 kali dari gula tebu)
6. Zat Pengawet; Pengawet alami contohnya Garam (NaCL), Gula (glukosa), Bawang
Putih (alicin), pengawet bahan kimia contohnya Asam cuka, Natrium dan kalsium
propionat, Asam Benzoat, Asam Sitrat dan asam tatrat.
7. Zat Penyedap rasa; Penyedap rasa alami contohnya bawang putih, bawang bombai,
pala, merica,ketumbar, serai, daun salam, daun pandan monosodium glutamat (MSG),
hydrolzed vegetable protein (HVP), Disodium guanilat dan disodium inosinat
8. Zat pemberi Aroma; Pemberi aroma alami contohnya Vanili, Cengkeh, Pandan, Daun
jeruk, Pemberi aroma buatan contohnya Amil kaproat (aroma apel), Etil butirat (aroma
nanas), Vanilin (aroma vanili), Metil antranilat (aroma buah anggur).
9. Zat adiktif merupakan kumpulan zat yang bersifat kecanduan atau ketergantungan
bagi pengunanya.

10. Zat adiktif memiliki ciri ciri seperti berasal dari tanaman dan bukan tanaman, dapat
berbentuk serbuk putih, bentuknya dapat berupa tumbuh tumbuhan, memiliki bentuk
mudah menguap seperti cat semprot, lem, hairspray hingga pengharum ruangan.
11. Jenis narkoba berdasarkan efek yang ditimbulkan :

a. Halusinogen
(Pengguna narkoba jenis ini memiliki halusinasi yang kuat  pada saat melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata. Contoh narkoba yang meberi
efek seperti ini adalah kokain dan LSD).

b. Stimulan
Yaitu jenis narkoba yang berefek mempercepat kerja jantung dan otak lebih dari
biasanya. Pengguna narkoba jenis ini akan memiliki tenaga extra. Efek lainnya
adalah si pengguna merasa lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.

c. Depresan
Yaitu jenis narkoba yang memiliki sistem kerja dengan cara menekan sistem saraf
pusat serta mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Pengguna narkoba jenis ini akan
merasakan efek tenang, tertidur / pingsan. Contoh Depresan adalah putaw.

d. Adiktif
Narkoba jenis ini mengakibatkan pemakai memiliki sifat yang pasif, karena
kandungan zat yang ada dalam narkoba yang tergolong jenis ini dapat memutuskan
saraf otak. Mereka biasanya akan mengalami kecanduan. Pengguna biasanya akan
selalu ingin dan ingin lagi mengkonsumsi narkoba jenis ini. Contohnya : ganja,
heroin, putaw.

12. Zat adiktif narkotika adalah zat yang peredarannya dilarang di seluruh dunia dan
tercantum pelarangannya pada undang-undang. Zat ini jika dikonsumsi dapat
menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa, menghilangkan
atau mengurangi rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan yang parah.
13. Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

14. Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan zat psikotropika
yaitu sebagai berikut: Berbagai macam zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja
bisa menyebabkan syaraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya
akan berujung kepada kematian, Kokain bisa menimbulkan rasa takut yang berlebihan
dan menimbulkan depresi, Morfin akan menimbulkan rasa ngantuk, gangguan
pernapasan, bahagia yang berlebihan (eufhoria), dan kematian, Pil ekstasi bisa
mengakibatkan rasa lelah dan ketenangan dan Barbiturat bisa menimbulkan mudah
tertidur lelap dan dapat menimbulkan kematian.
Tes FormaTif

1. Zat adiktif adalah zat yang dapat menimbulkan ….

a. kesenangan

b. kesedihan

c. ketergantungan

d. kesembuhan

2.  Berikut ini yang bukan merupakan zat adiktif dan psikotropika adalah ….

a. alkohol

b. PCP

c. MSG

d. opium

3.  Zat-zat berikut ini tergolong dalam narkotika, kecuali ….

a.  morfin

b.  kokain

c. heroin

d. amfetamin

4.  Zat psikotropika yang terdapat pada tembakau adalah ….

a. karbon monoksida

b. nikotin

c. tar

d. cafein
4. Di bawah ini merupakan zat racun yang terdapat dalam rokok, kecuali ….

a. tar

b. karbon dioksida

c. nikotin

d. kafein

5. Berikut ini zat yang termasuk semisintesis adalah ….

a. ekstasy

b. heroin

c. canabis

d. morfin

6. Salah satu fungsi dari morfin di bidang medis adalah untuk ….

a. mengobati flu dan demam

b. mengurangi rasa lapar

c. mengobati rasa sakit berlebih

d. mengurangi rasa kantuk

7.  Berikut ini cara kerja dari nikotin adalah ….

a. mengusir oksigen dalam darah

b. menaikkan tekanan darah

c. memengaruhi pertumbuhan sel

d.  merusak fungsi dari organ tubuh

 8. Alkohol tergolong dalam ….

a. depresan
b. halusinogen

c. stimultan

d. analgenik

9. Amfetamin adalah zat psikotropika yang tergolong ….

a. stimulan

b. halusinogen

c. inhalansia

d. Depresan

10. Sabu-sabu adalah zat adiktif yang mengandung ….

a. kokain

b. amfetamin

c. morfin

d. barbiturat

11. Opium alami dapat diperoleh dari tanaman ….

a. Kanabis sativa

b. Kanabis indica

c. Eritrosilon koka

d. Papaver somniverum

12. Upaya untuk menghilangkan obat dari pecandu narkoba disebut ….

a. operasi

b. vertilisasi

c. detoksifikasi

d. otopsi
Daftar Pustaka

Anonim. https://silau.siakkab.go.id/assets/docs/dokumen/2020-09-29-file-zat-aditif-dan-
zat-adiktif.pdf
Anonim. https://www.ruangguru.com/blog/apa-sih-zat-aditif-itu
Anonim.https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/
BAB-IX_ZAT-ADITIF-DAN-ADIKTIF.pdf
Anonim.https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/pengertian-zat-aditif-dan-klasifikasinya-
2657/
Anonim. https://www.amongguru.com/contoh-soal-zat-aditif-pada-makanan

Anda mungkin juga menyukai