PENDAPATAN NASIONAL
SEKTOR PERIKANAN
Dosen Pengampu :
Nalom Sihombing, S.E,.M.P
Disusun Oleh:
Lolona Agustina Silalahi
22.02.017
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan
jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara
dalam satu tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital
bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu
tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan
nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi
juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak
dapat sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat
kesejahteraan rakyat di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun
pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun
sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang
sampai saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Mengapa hal itu bisa
terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa pendapatan nasional
merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan perekonomian
berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode satu tahun,
jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar daerah di
Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat disebabkan
oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada suatu
daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan
pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi.
Perikanan mempunyai peran penting dan strategis dalam
pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan
perluasan kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan
1
taraf hidup bangsa pada umumnya, nelayan kecil, pembudidaya ikan-ikan
kecil, dan pihak-pihak pelaku usaha di bidang perikanan.Hal ini dilakukan
dengan tetap memelihara lingkungan, kelestarian, dan ketersediaan sumber
daya ikan.Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan yang
didefinisikan sebagai segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Dalam kegiatan
perikanan cara penangkapan ikan dan alat yang dipergunakan berkembang
sangat cepat dengan tujuan untuk memperoleh ikan dalam waktu yang
relatif singkat dan dalam jumlah yang besar. Dalam kamus istilah
perikanan, penangkapan adalah usaha melakukan penangkapan atau
pengumpulan ikan dan jenis-jenis sumber hayati lainnya dengan dasar
bahwa ikan dan sumber hayati tersebut mempunyai manfaat atau
mempunyai nilai ekonomis. Negara-negara kepulauan yang mempunyai
posisi strategis dan memiliki potensi sumber daya perikanan yang besar,
menarik perhatian kapal-kapal nelayan asing (kapal ikan asing/KIA) untuk
melakukan penangkapan ikan secara illegal (selanjutnya disebut Illegal
Fishing). Hal ini merupakan “penyumbang” signifikan dalam masalah
penurunan persediaan ikan di laut. Terkait dengan permasalahan Illegal
Fishing, upaya suatu negara yang mengalami kerugian juga merupakan hal
yang patut diperhitungkan. Upaya yang diambil suatu negara dalam
menangani kasus Illegal Fishing harus diatur dalam suatu peraturan yang
jelas.Pada kenyataannnya upaya yang diambil oleh suatu negara dengan
negara yang lain berbeda. Salah satunya adalah kasus Illegal Fishing yang
terjadi di Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan panjang pantai
terpanjang kedua di dunia setelah Kanada yang terletak pada posisi
geografis yang strategis, terletak di antara persilangan dua dunia dan dua
samudera, dengan jumlah pulau sekitar 17.508 pulau dan panjang pantai
mencapai 95.181 km, luas laut 5,8 juta km2 atau sekitar 2/3 dari seluruh
wilayah NKRI perairan territorial 3,1 juta km, zona ekonomi eksklusif
Indonesia (ZEEI) 2,7 juta, dan 2,7 km2 wilayah zona ekonomi eksklusif,
2
dari total 60 Cekungan Migas di Indonesia, 70% berada di laut cadangan
minyak bumi 9,1 miliar Barel di laut.
B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dibahas yaitu:
a. Apa itu pendapatan nasional ?
b. Apakah benar, perikanan menjadi sektor unggulan di Indonesia ?
c. Bagaimana potensi pengembangan industry perikanan Indonesia?
d. Bagaimana gambaran pendapatan sektor perikanan di Indonesia?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk
memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi juga
sebagai :
a. Untuk mengetahui apa itu pendapatan nasional
b. Untuk memastikan apakah benar, perikanan menjadi sektor unggulan
di Indonesia
c. Untuk mengetahui bagaimana potensi pengembangan industry
perikanan Indonesia
d. Untuk mengetahui bagaimana gambaran pendapatan sektor perikanan
di Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Indonesia lebih produktif, berdaya saing, dan fleksibel dalam menghadapi
tantangan global yang dinamis dan penuh risiko.Dari kelima visi itu,
pembangunan infrastruktur tetap menjadi titik tekan Pemerintahan Jokowi,
dengan titik berat adanya interkoneksi infrastruktur dengan kawasan
industri kecil, kawasan ekonomi khusus, pariwisata, persawahan,
perkebunan, dan perikanan. Bangsa ini perlu juga tetap fokus dengan daya
saing yang dimilikinya, salah satunya adalah sektor perikanan. Bayangkan
dengan wilayah perairan dan potensi lautnya yang luar biasa, wajar negara
ini tetap menggunakan sektor perikanan sebagai sektor unggulan untuk
bersaing di percaturan ekonomi global.
Kontribusi Besar
5
Pudjiastuti. Menurutnya, ekspor pada kuartal II memang cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan kuartal I.nHal itu karena permintaan lebih
banyak pada Maret hingga Mei, sebagai persiapan untuk liburan musim
panas. "Pasar biasanya membeli di November untuk persiapan di Natal,
Tahun Baru, dan thanksgiving. Biasanya di Januari dan Februari slowing
down dan harga turun karena demand berkurang. Peak lagi di Maret,
April, dan Mei untuk liburan musim panas," terang Susi, Kamis
(4/7/2019).
6
rangka diversifikasi pasar, Kementerian itu juga mendorong dibukanya
pasar baru, salah satunya adalah dengan mulai mengekspor patin ke Arab
Saudi tahun ini. “Kami mengharapkan ekspor komoditas itu menjadi
produk ekspor unggulan baru perikanan.”Diharapkan Arab Saudi bisa
menjadi salah satu bersama 10 negara lainnya menjadi negara tujuan
ekspor perikanan Indonesia. Saat ini, berdasarkan data semester I
Kementerian, 10 negara tujuan ekspor produk perikanan adalah Amerika
Serikat, China, Jepang, Australia, Singapura, Thailand, Malaysia, Taiwan,
Italia, dan Vietnam.
7
penangkapan kapal ilegal sebanyak 67 kapal yang tediri dari 17 kapal
Malaysia, 15 kapal Vietnam, 3 kapal Filipina, dan 32 kapal Indonesia.
SDI Dengan potensi lahan budidaya baik air tawar, air payau
maupun air laut, masih cukup menjanjikan untuk dikembangkan.
Disamping porduki seafood, banyak produk-produk non pangan seperti
mutiara, rumput laut dan sebagainya, yang punya potensi
untukdikembangkan. Letak daya saing ada pada dekatnya letak base
dengan fishing ground sehingga biaya penggunaan bahan bakar lebih
sedikit selain itu jenis ikan tropis seperti udang, tuna, grouper, kakap dsb
memiliki daya saing besar di pasar.
8
SDM Indonesia memiliki tenaga kerja yang cukup besar, walaupun
produktivitasnya rendah. Ini dapat diatasi terutama melalui program short
training. Karena dua faktor tersebut, SDM mempunyai advantage dalam
persaingan global ditambah lagi murahnya tenaga kerja.
9
dan akhirnya WPP 718 meliputi Laut Arafuru dan Selat Timor, yang
berbatasan dengan Timor Timur dan Australia.
Laut Jawa sendiri merupakan WPP 712. Perairan bagian utara Bali-Nusa
Tenggara Barat sampai Selat Makassar menjadi bagian WPP 713. Adapun
Laut Banda yang menghubungkan Maluku, Nusa Tenggara Timur dan
Sulawesi Tenggara ditetapkan menjadi WPP 714. Sedangkan sebagian
kepala burung Papua, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah yang
dihubungkan Laut Seram dan Teluk Tomini merupakan WPP 715. Untuk
mengendalikan eksploitasi sumber daya ikan, pemerintah melakukan
penetapan estimasi potensi di setiap WPP. Pada Agustus 2011 ditetapkan
estimasi potensi di seluruh Indonesia sebesar 6.520.000 ton sumber daya
ikan. Sedangkan pada Agustus 2016, penetapan potensi estimasi
bertambah sehingga jumlahnya menjadi 9.931.922 ton. Kebijakan tahun
2016 itu menetapkan pula secara eksplisit jumlah tangkapan ikan yang
diperbolehkan (JTB) sebesar 7.945.541 ton. Rincian lengkapnya terdapat
pada grafik berikut :
10
Di rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-
2014, target produksi perikanan laut terlewati di tahun 2013 dan 2014. Hal
ini bisa jadi berarti pengendalian produksi masih menjadi tantangan
walaupun potensi estimasi tidak terlewati. Secara keseluruhan renstra KKP
memasang target selalu di bawah jumlah tangkapan yang diperbolehkan.
Itu sejalan dengan kebijakan pengendalian produksi yang terus digalakkan.
Dari semua produksi perikanan tangkap laut, ternyata grafik di atas
menunjukkan persentase hasil produksi yang dijual di TPI dari tahun
2011-2015 tidak pernah melebihi 11%. Namun bertambahnya potensi
tangkapan belum diikuti kemampuan dalam negeri untuk mengekstraksi
sumber daya ikan. Pelaku penangkapan ikan di laut menunjukkan
kecenderungan menurun. Demikian juga kecenderungan jumlah armada
kapal motor yang harapannya bisa berlayar sampai di Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE), ternyata terlihat menurun. Kecenderungan meningkat
hanya terlihat di armada perahu motor tempel.
11
Besaran total pajak sektor perikanan sebetulnya mengalami
kecenderungan naik hingga tahun 2015 sampai mendekati 1 T (941,8 M).
Namun di tahun 2016 terjadi penurunan menjadi 839, 5 M. Pajak dari
perikanan pengolahan dan perdagangan (perikanan lainnya) konsisten
memberikan sumbangan terbesar pada sector ini. Pajak dari perikanan
tangkap mengalami puncak pertumbuhan pada tahun 2014 dan setelah itu
menunjukkan gejala menurun.
12
Potensi yang terhitung pada masing-masing tahun anggaran
menunjukkan nilai di atas 2 T. Jika dibandingkan realisasi pajak
perikanan, maka besar potensi pajak perikanan di tiap tahun adalah 639%,
613%, 520%, 413% dan tahun 2016 sebesar 431%. Ditinjau dari
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), realisasi yang melebihi target
pendapatan perikanan, hanya terjadi di tahun 2011 dan 2012. Setelah itu
realisasi pendapatan perikanan belum pernah mencapai target kembali.
Berturut-turut pencapaian realisasi 2011-2017 adalah sebagai berikut
123%, 144%, 92%, 87%, 14%, 52% dan pencapaian semester 1 TA 2017
sebesar 18% dari target. Akan tetapi, pada tahun 2016 terdapat tanda
peningkatan realisasi pendapatan perikanan, yaitu menjadi Rp
362.117.397.236,-. Hal ini melompat 457 % dari realisasi tahun 2015.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
Berbagai jenis ikan laut, ikan palagis dan demersal di perairan
Indonesia merupakan ikan-ikan yang bernilai jual tinggi, baik di pasar
domestic maupun ekspor. Khusus untuk ikan karang, Indonesia bahkan
menjadi produsen terbesar di dunia, baik ikan konsumsi, maupun ikan
hias. Ikan-ikan karang banyak diproduksi antara lain kerapu, kakap,
napoleon, kakatua, ekor kuning, beronang, kurisi, dan kue.
Berangkat dari pengetahuan bahwa Indonesia merupakan produsen
terbesar di dunia maka sudah seharusnya, sektor perikanan tidak lagi
dijadikan sektor ke sekian dari semua sektor yang menunjang
perekonomian Indonesia. Sektor perikanan harus didukung
perkembanganya, sehingga Indonesia benar-benar bisa menjadi sentra ikan
di dunia.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16