PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
Maulana Ishaq Ashari
NIM 1954201709
4. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang keluar dari
ujung batang. Susunan bunga tersusun atas daun-daun pelindung yang saling
menutupi dan bunga-bunganya terletak pada tiap ketiak di antara daun pelindung
dan membentuk sisir. Bunga pisang termasuk bunga berumah satu, letak bunga
betina di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan berada di tengah. Bunga
sempurna yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di bagian ujung
(Suyanti dan Supriyadi, 2008).
5. Buah
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas beberapa sisir
dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung varietasnya. Buah pisang
umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid, kecuali pada pisang kluthuk yang
bersifat diploid dan memiliki biji. Proses pembuahan tanpa adanya biji disebut
dengan partenokarpi. Ukuran buah pisang bervariasi tergantung pada varietasnya.
Panjang antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah
berlinggir 3,5 alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher
botol. Daging buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau
dan ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga
tergantung dari varitas pisangnya (Suyanti dan Supriyadi, 2008).
TC = FC + VC
Keterangan :
TC = total biaya
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel (Soekartawi, 1995).
2.1.10 Konsep Pendapatan
Pendapatan menurut Soekartawi (2006), penerimaan usahatani adalah
perkalian antara produksi dengan harga jual, biaya usahatani adalah semua
pengeluaran yang dipergunakan dalam suatu usahatani, sedangkan pendapatan
usahatani adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran. Pendapatan usahatani
dapat diketahui dengan menghitung selisih antara penerimaan dan pengeluaran
(Soekartawi, 2006:54). Hubungan antara pendapatan, penerimaan dan biaya dapat
ditulis dalam bentuk matematis sebagai berikut:
Π = TR - TC
Keterangan :
Π = pendapatan
TR = total penerimaan
TC = total biaya
PROSES PRODUKSI
REVENEU/COST RATIO
PENDAPATAN
Usaha dagang merupakan bentuk usaha bisnis yang melakukan jual-beli
sebuah atau beberapa produk antara produsen dan konsumen dengan tujuan
memperoleh keuntungan dari jual-beli produk tanpa merubah kondisi barang yang
dijual-belikan.
UD SAAS adalah bentuk usaha bisnis di Lumajang yang bergerak dalam
kegiatan industri memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku untuk
membuat aneka keripik dan sale. UD SAAS merupakan sebuah usaha yang salah
satunya mengelola pisang hingga menjadi produk keripik pisang sale pisang yang
memiliki nilai jual yang tinggi.
Proses produksi sale pisang merupakan proses pengolahan dari bahan baku
pisang hingga menjadi sebuah produk keripik pisang dan sale pisang yang siap
dipasarkan. Di dalam proses produksi keripik pisang dan sale pisang, untuk
menghasilkan produk pasti akan menimbulkan biaya. Biaya tersebut biasa disebut
biaya produksi yang terdiri atas biaya bahan baku, biaya operasional dan biaya
tenaga kerja. Setelah produk keripik pisang dan sale pisang dihasilkan, maka
ditentukan harganya dan dikalikan dengan jumlah unit produk keripik pisang dan
sale pisang yang terjual untuk dijadikan acuan dalam menghitung penerimaan.
Biaya produksi dan penerimaan merupakan komponen dari pendapatan,
yang mana pendapatan UD SAAS dari keripik pisang dan sale pisang adalah
selisih antara penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan UD SAAS
dalam kegiatan produksi produknya terutama keripik pisang dan sale pisang dan
biasanya dihitung dalam 1 tahun produksi. Untuk menghitung usaha tersebut
layak untuk diteruskan atau tidak maka diperlukan analisis R/C Ratio yang
membandingkan penerimaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan.
2.3 Hipotesis
Berdasarakan kerangka pemikiran, hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai beriku : “Diduga ada pengaruh yang signifikan antara penerimaan dan
biaya produksi dengan pendapatan keripik pisang dan sale pisang yang akan
berpengaruh terhadap Revenue/Cost Ratio atau R/C Ratio di UD SAAS
Lumajang”.
3. Dokumentasi
Teknik dokumenter atau disebut juga teknik dokumentasi merupakan
teknik pengumpulan data penelitian melalui sejumlah dokumen (informasi yang
didokumentasikan) berupa dokumen tertulis maupun dokumen terekam. Dokumen
tertulis dapat berupa arsip, catatan harian, autobiografi, memorial, kumpulan surat
pribadi, kliping, dan sebagainya. Sementara dokumen terekam dapat berupa film,
kaset rekaman, mikrofilm, foto dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar Putong. 2005. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Halaman: 93.
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 2019. "Produksi Buah-buahan
Menurut Jenis Tanaman Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur (kuintal), 2017 dan 2018", https://jatim.bps.go.id/statictable/
2019/10/08/1599/produksi-buah-buahan-menurut-jenis-tanaman-
menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-kuintal-2017-dan-
2018.html, diakses pada 20 September 2022 pukul 14.33.
Putra A. Resky. 2022. Analisis Pendapatan Usaha Produk Kopi Sebelum dan
Saat
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Usaha Kopi Ud. Master Kopi).
Makassar: Universitas Hasanuddin.
(UIN) Mataram.
Suyanti & Supriyadi, Ahmad. 2008. Pisang, Budidaya, Pengolahan & Prospek
Hapsari, L, dkk. 2015. Album Koleksi Pisang Kebun Raya Purwodadi seri 1:
Ritung, S., dkk. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas
Pertanian.
Fadila Marga Saty, M. I. 2016. Analisis Finansial Dan Resiko Investasi Teknologi
Tandiono, Nico dan Widiastri, Faradhita. 2016. Prarencana pabrik sale pisang
Widya Mandala.
Nasional (LPU-UNAS).
Husni, A., dkk. 2014. Analisis finansial usahatani cabai rawit (Capsicum
frutescens) di Desa Purwajaya Kecamatan Loa Janan.
Ambarsari, W., dkk. 2014. Analisis pendapatan dan profitabilitas usahatani padi
Diponegoro.
Joesron, Tati Suhartati dan Fathorrozi M, 2003, Teori Ekonomi Mikro, Dilengkapi
Panjaitan, Friska E. D., dkk. 2014. Analisis Efisiensi Produksi Dan Pendapatan
Pebriantari, Ni Luh Ade, dkk. 2016. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah
PT. Alfabeta.
Utama.
Indonesia.
PT. Alfabeta