1804020120
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGRIBISNIS
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kemudahan dan kelancaran senantiasa
mengiringi disetiap langkah penyusunan karya ini.
Usaha dan upaya untuk senantiasa melakukan yang terbaik atas setiap kerja menjadikan akhir
dari pelaksanaan penelitian yang terwujud dalam bentuk penulisan hasil penelitian dengan judul
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI BROKOLI DI DESA
OEMATNUNU KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG”
Penulis menyadari bahwa sesungguhnya karya ini hanya memberikan kontribusi bagi pihak
pemerintah Kabupaten Kupang maupun bagi almamater, namun begitu besar memberikan
kemanfaatan bagipenulis. Dengan segala kerendahan hati penulis berharap dibalik kekurang
sempurnaan karya ini masih ada manfaat yang bisa diberikan baik bagi penulis sendiri, bagi
pihak almamater dapat menjadi tambahan referensi, dan bagi pembaca semoga bisa dijadikan
tambahan pengetahuan.
PENDAHULUAN
Pertanian merupakan salah satu sektor primer yang penting dalam mendukung
perekonomian Indonesia. Selain itu peran sektor pertanian adalah menopang pembangunan
nasional melalui Produk Domestik Bruto (PDB), menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi,
menyediakan bahan pangan yang diperlukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
bahan baku industri, penyediaan lapangan kerja, meningkatan pendapatan masyarakat, dan
sebagian besar masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.
Sektor pertanian merupakan sektor yang tidak bisa di abaikan, karena sektor pertanian
merupakan kebutuhan pangan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik hasil
pertanian pangan dan perkebunan, peternakan, perikanan dan hortikultura.
Komoditas hortikultura menjadi bahan pangan penting yang dikonsumsi sehari - hari
oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dan memiliki peluang yang besar untuk
dikembangkan. Hortikultura memiliki peran yang penting dalam mendukung
perekonomian nasional, khususnya dalam upaya peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat. Tanaman hortikultura juga merupakan salah satu tanaman
yang menunjang pemenuhan gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein,
dan karbohidrat. Produk hortikultura yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia
adalah sayuran. Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang
memiliki kandungan air tinggi, beberapa diantara sayuran tersebut ada yang dapat
dikonsumsi langsung tanpa dimasak, Namun ada juga yang memerlukan proses
pengolahan terlebih dahulu seperti direbus, dikukus untuk memaksimalkan kandungan
gizi yang terdapat didalamnya atau untuk menambah cita rasa dari sayuran tersebut
(P2PTM Kemenkes RI).
Brokoli adalah salah satu sayuran yang memiliki keunggulan di Indonesia dan banyak
dikonsumsi masyarakat karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Brokoli memiliki banyak
kandungan gizi, dalam 100 gram brokoli dapat menghasilkan 33 kk, karbohidrat 7 gram, lemak
0,4 gram, dan protein 2,8 gram. Selain memiliki kandungan gizi yang baik, brokoli juga
mengandung vitamin yang baik untuk tubuh yaitu vitamin C, Vitamin C yang terkandung dalam
100 gram kubis mentah adalah 89,2 mg termasuk dalam kebutuhan vitamin orang dewasa.
Brokoli memiliki kemiripan dengan bunga kol dalam hal kenampakan luarnya, namun berbeda
dalam warna curd bunga, brokoli biasanya berwarna hijau sedangkan bunga kol berwarna putih
dan pertumbuhanya lebih lama. Brokoli memiliki banyak manfaat bagi tubuh, antara lain
sebagai menurunkan resiko jantung dan stroke, mengurangi resiko katarak, mencegah anemia,
mencegah kanker kerongkongan, kanker perut, kanker usus besar, kanker paru-paru, kanker
payudara, dan mengurangi resiko spina bifida (gangguan kelainan tulang belakang),
meningkatlan sistem imun tubuh, menjaga system penceranaan, dan mencegah anemia.
Karena brokoli memiliki banyak manfaat sehingga menyebabkan jumlah konsumsi brokoli dari
tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Konsumsi brokoli tiap tahun selalu mengalami
peningkatan dalam negeri terutama di kota-kota besar. Prospek permintaan domestik terhadap
sayuran cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, pendapatan
masyarakat, serta berkembangnya pusat kota, industri dan pariwisata.
Tujuan bertani dari petani brokoli adalah untuk mendapatkan penerimaan dari hasil usaha,
besar kecilnya penerimaan yang diperoleh dalam bertani dipengaruhi oleh besar kecilnya luas
lahan. Dalam bidang pertanian penguasaan tanah masyarakat merupakan unsur yang penting
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh
komoditas pertanian. Semakin luas lahan yang ditanami, maka semakin besar jumlah produksi
yang dihasilkan lahan tersebut sekaligus mempengaruhi pendapatan petani itu sendiri.
Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur,
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berlokasi di Oelamasi. Secara geografis, Kabupaten Kupang
memiliki luas daratan 5.298,13 kilometer persegi dan merupakan wilayah terluas di NTT.
Kabupaten Kupang meliputi 15,16 persen dari luas seluruh wilayah daratan NTT. Jumlah
penduduk kabupaten kupang 373.663 orang (NTT dalam angka Tahun 2007). Pada tahun
2017, jumlah penduduknya mencapai 402.320 jiwa dengan luas wilayah 5.434,76 km² dan
sebaran penduduk 74 jiwa/km². Penduduk kabupaten Kupang tahun 2020 berjumlah 366.383
jiwa, dengan kepadatan 69 jiwa/km2 .
Kabupaten Kupang Barat terkhususnya di Desa Oemat Nunu merupakan salah satu
penghasil brokoli yang baik. Dimana kebanyakan masyarakatnya bekerja sebagai petani sayur-
sayuran. Komoditas brokoli paling banyak ditanam karena banyak diminati oleh konsumen. Di
Desa Oemat Nunu perkembangan usahataninya mulai berkembang ke arah peningkatan
pendapatan, karena petani mulai memiliki komitmen yang tinggi terhadap keuntungan, serta
berorientasi terhadap produksi. Usahatani berorientasi pada produksi berarti sudah mulai
memperhatikan komoditi yang sesuai, tingkat permintaan, mutu atau kualitas, serta mulai
memperhatikan peluang pasar sehingga hasilnya mulai memperbaiki pendapatan para petani.
Budidaya komoditi brokoli menjadi fokus utama dari petani brokoli di Desa Oemat Nunu.
Hal ini disebabkan harga brokoli jauh lebih tinggi dari komoditi lainnya dan harganya pun
beragam berdasarkan besar kecilnya brokoli tersebut serta proses penanamannya pun tidak
terlalu menyulitkan petani. Meskipun didukung kondisi cuaca, jumlah produksi brokoli petani pun
tetap mengalami fluktuasi. Fluktuasi jumlah produksi brokoli disebabkan oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor produksi usahatani sangat penting bagi petani untuk menjalankan usahataninya.
Produktivitas optimum dapat dicapai apabila faktor-faktor produksi dialokasikan secara baik.
Apabila petani mengalokasikan faktor produksi secara efektif dan efisien tentunya petani mampu
mengalokasikan biaya usahatani secara tepat, guna mendapatkan keuntungan maksimum
(Soekartawi, 2002).
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
2.1. Teori Brokoli
Brokoli (Brassica oleracea L. Kelompok Italica) adalah tanaman sayuran yang termasuk
dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan
sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan.
Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer
sebagai bahan pangan. Bagian brokoli yang dimakan adalah kepala bunga berwarna hijau
yang tersusun rapat seperti cabang pohon dengan batang tebal. Sebagian besar kepala
bunga tersebut dikelilingi dedaunan. Brokoli paling mirip dengan kembang kol (kubis bunga
putih/cauliflower), namun brokoli berwarna hijau, sedangkan kembang kol putih.
Ordo: Violales
Brokoli merupakan tanaman yang sangat peka terhadap temperatur, terutama pada
periode pembentukan bunga. Keadaan tanah tempat brokoli ditanam haruslah subur,
gembur, kaya bahan organik, tidak mudah tergenang air, kisaran pH tanah adalah 5,5-6,5
dan pengairannya cukup. Sebagai makanan, brokoli biasanya direbus atau dikukus, atau
dapat pula dimakan mentah. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam
jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin, yang merupakan bentuk
alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung
senyawaan isotiosianat yang, sebagaimana sulforafana, diyakini memiliki aktivitas
antikanker.
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang
yang berasal dari pihak lain maupun hasil industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari
harta yang berlaku saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan
penghidupan seseorang secara langsung mau pun tidak lagsung (Suroto, 2000).
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan dalam lialibilitas
atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang
berakibat dari investasi yang halal, keuntungan, seperti manajemen rekening investasi
terbatas (Antonio,2001:204).
Menurut Jaya (2011), Secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi tiga
golong.
1. Gaji dan upah, yaitu imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan
pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu atau satu
bulan.
2. Pendapatan dari usaha sendiri merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurangi
dengan biaya-biaya yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau
keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak
diperhitungkan.
3. Pendapatan dari usaha lain, yaitu pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan
tenaga kerja dan ini merupakan pendapatan sampingan, antara lain pendapatan dari
hasil menyewakan aset yang dimiliki, bunga dari uang, sumbangan dari pihak lain,
pendapatan pensiun, dan lain-lain.
Sedangkan macam-macam pendapatan menurut perolehannya dapat dibagi menjadi
dua:
1. Pendapatan kotor adalah hasil penjualan barang dagangan atau jumlah omzet penjualan
yang diperoleh sebelum dikurangi pengeluaran dan biaya lain.
2. Pendapatan bersih adalah penerimaan hasil penjualan dikurangi pembelian bahan, biaya
transportasi, retribusi, dan biaya makan atau pendapatan total dimana total dari
penerimaan (revenue) dikurangi total biaya (cost)
Salah satu dari beberapa konsep revenue yang digunakan dalam penelitian ini
adalah total revenue (TR). Menurut Boediono (2000) total revenue adalah penerimaan
total produsen dari hasil penjualan outputnya. Total revenue didapatkan dari jumlah
output yang terjual dikali harga barang yang terjual. Secara teoritis pendekatan terhadap.
Analisis pendapatan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = TR-TC
Keterangan :
Y : income/penerimaan 2
Total Revenue merupakan hasil kali dari jumlah barang yang dihasilkan dengan harga
yang rumusnya dapat ditulis sebagai berikut :
TR = 𝑃 × 𝑄
Keterangan :
P : Price (harga)
Total Cost merupakan keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya ini
didapat dengan menjumlahkan biaya tetap total dengan biaya variabel total yang
rumusnya dapat ditulis sebagai berikut:
𝑇𝐶 = 𝐹𝐶 + 𝑉𝐶
Keterangan :
TC : Total Cost
Menurut Soekartawi (1986) bahwa faktor produksi untuk cabang usaha tani meliputi
modal dan tenaga kerja. Faktor produksi dikatakan efisien apabila tanah, pupuk, obat-
obatan, dan tenaga kerja dikelola dengan sebaik-baiknya dapat menghasilkan produksi
tinggi sesuai target yang diharapkan (Soekartawi, 1993).
Menurut Hernanto (1989) faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha tani adalah
petani pengelola, lahan usaha tani tenaga kerja , modal, tingkat pendidikan dan kemampuan
petani mengalokasikan penerimaan keluarga.
1. Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan bermacam tingkat kesubu rannya,
bibit, varietas, pupuk, obat-obatan dan lain-lain.
2. Faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat
pendidikan, pendapatan dan lain-lain.
Menurut Hernanto (1991) produksi suatu usaha tani dipengaruhi oleh faktor-faktor
modal, luas lahan garapan, tenaga kerja, sedangkan pendapatan usaha tani akan sangat
dipengaruhi oleh tingkat produksi, harga jual dan nilai jual dan biaya yang dikeluarkan
selama satu kali proses produksi.
B. Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan hasil penelitian sejenis yang terdahulu, terdapat banyak faktor yang dapat
mempengaruhi pendapatan usaha tani brokoli. Faktor tersebut diantaranya adalah luas
lahan, modal, serta produksi dan biaya produksi.
Dalam penelitian ini faktor –faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani brokoli
tersebut adalah variabel bebas (X), sedang variabel terikat (Y) adalah pendapatan usaha
tani brokoli yang diukur dalam satuan rupiah. Paradigma hubungan antara variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) disampaikan pada gambar berikut ini:
Pendapatan Usaha
Tani Brokoli (Y)
D. Hipotesis
Pada penelitian ini diduga variabel Luas Lahan, Benih, Pupuk, Pestisida, dan Tenaga
Kerja secara nyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan usaha tani
brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu jenis penelitian Deskriptif
Kuantitatif. Kuantitatif deskriptif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya.
Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua berdasarkan
pada pengelompokkannya yaitu:
1. Data primer, data yang diperoleh langsung dari lapangan baik melalui wawancara dengan
pihak terkait, kuisioner dan observasi langsung.
2. Data Sekunder, data yang telah diolah dan diperoleh dari pemerintah setempat atau dari
pihak-pihak yang terkait, seperti data mengenai gambaran umum lokasi penelitian, jumlah
penduduk dan jumlah petani brokoli yang ada di Kelurahan/Desa Oemat Nunu.
Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Oemat Nunu
Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Dengan pertimbangan bahwa di Desa Oemat
Nunu merupakan tempat produksi Brokoli.
Populasi adalah seluruh unit atau individu pada suatu area penelitian yang dijadikan
objek penelitian, dalam hal ini adalah seluruh petani brokoli yang berada di wilayah Desa
Oemat Nunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang.Populasi pada penelitian dengan
luas areal 1 ha dan anggotanya berjumlah sebanyak 10 orang.
3.5.1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat
peran serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Brokoli di di Desa Oemat Nunu Kecamatan
Kupang Barat Kabupaten Kupang.
3.5.2. Wawancara
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik penelitian yang sangat
diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta, pada pengamatan tanpa
peran serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.
Teknik wawancara ini untuk mewawancarai secara langsung petani yang menjadi
responden, dalam hal ini apapun yang menyangkut tanaman kubis berupa jumlah produksi,
jumlah tenaga kerja, luas lahan,penggunaan pupuk dan sebagainya.
3.5.3. Dokumentasi
Analisis data merupakan salah satu bagian dari proses penelitian. Analisis data
berarti menginterpretasikan data-data yang telah dikumpul dari lapangan dantelah diolah
sehingga menghasilkan informasi tertentu. Untuk mengadakan pengujian terhadap hipotesis
ini dan menjawab rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka penulis
menggunakan analisis data. Analisis data yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu:
Menentukan koefisien regresi antara variabel bebas terhadap variabel terikat baik
secara parsial maupun secara keseluruhan. Analisis regresi bertujuan untuk memprediksi
perubahan nilai variabel dependen akibat pengaruh dari nilai variabel independen.
Persamaan regresi berganda yaitu:
β1 β2 β3 β4 β5 u
Y = a X1 X2 X3 X4 X5 e
Keterangan :
Y : Produksi Kubis Ungu (Kg)
X2 : Benih (Kg)
X3 : Pupuk (Kg)
X4 : Pestisida (Ml)
u : Error
e : Logaritma Natural
1. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen
yang digunakan dalam model regresi secara bersama-sama atau simultan dapat
berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel. jika Fhitung > dari Ftabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
2. Sebaliknya, jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Uji t (Parsial) Uji t (parsial)yaitu untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu
variabelindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan nilai kritis sesuai
dengan tingkat signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
Analisis tujuan kedua dalam penelitian ini digunakan adalah analisis pendapatan
usaha tani brokoli. Menganalisis pendapatan yang diterima petani brokoli dengan
menggunakan rumus biaya, penerimaan total, dan pendapatan :
Desa/keluraha 12
n
Desa yang menjadi tempat penilitian yaitu Desa Oematnunu. Oematnunu adalah desa di
kecamatan Kupang Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Jumlah penduduk yang besar tidak hanya menjadi modal pembangunan, akan tetapi
dapat juga menjadi beban, bahkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti
kebutuhan akan lapangan kerja, kebutuhan perumahan, pendidikan dan sebagainya.
Desa Oematnunu memiliki jumlah penduduk sebesar 2.093 jiwa dimana Jenis Kelamin
Laki-laki sebanyak 1.100 jiwa dan Perempuan sebanyak 993 jiwa(Proyeksi Penduduk 2017).
Terdapat juga jumlah keluarga 424. Dari jumlah penduduk yang ada, banyak penduduk berada
pada usia produktif selebihnya berada pada usia non produktif baik yang masih sekolah dan
yang sudah lansia (tidak bekerja lagi). Dari total jumlah penduduk yang bekerja sebagian besar
bekerja sebagai petani. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table sebagai berikut :
Terlihat jelas dari table diatas bahwa penduduk Desa Oematnunu sebagian besar
bekerja di bidang pertanian atau sebagai petani. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian
masih merupakan sektor yang paling diminati penduduk Desa Oematnunu. Selain itu, besarnya
potensi pertanian di Oematnunu menjadi salah satu penyebab masyarakat banyak yang memilih
untuk bertani maupun menjadi buruh tani. Sebagian besar penduduk yang bekerja di bidang
pertanian memiliki lahan sendiri ataupun menyewa lahan orang lain. Meskipun memiliki lahan
pertanian tetapi petani di Desa Oematnunu juga tidak jarang menjadi buruh tani ke lahan orang
lain, baik yang dibayar dengan uang ataupun dibayar dengan tenaga pemilik lahan tersebut.
Jenis pekerjaan lain yang menjadi urutan kedua terbesar di Oematnunu yaitu sebagai pegawai
negri sipil baik di bidang pemerintahan, pendidikan dan kesehatan.
belakang responden. Responden dalam penelitian ini adalah petani yang masih
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui umur rata – rata responden adalah 49,9 tahun, yang
tergolong usia produktif sehingga produktivitas kerja masih cukup tinggi. Sebagian produsen
brokoli di Desa Oematnunu pernah menempuh pendidikn formal.
Rata – rata jumlah tanggungan keluarga produsen brokoli sebanyak 3,4 orang. Hal ini berkaitan
dengan ketersediaan tenaga kerja keluarga yang akan digunakan dalam usahatani brokoli. Rata
– rata jumlah keluarga yang aktif dalam produksi sebanyak 1 orang.
Rata – rata lama menjalankan usahatani brokoli adalah 21,7 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa
usahatani brokoli sudah cukup lama dan telah mampu menopang kebutuhan hidup produsen
brokoli.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Tingkat Pendapatan
Untuk mengetahui tingkat pendapatan perlu dilihat beberapa struktur biaya yang
menunjang dalam kegiatan produksi, adapun struktur biaya tersebut adalah biaya tetap dan
biaya variabel. Setelah diketahui struktur biaya barulah kita dapat mengetahui tingkat
pendapatan yang diperoleh dari usahatani brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang
Barat Kabupaten Kupang dengan cara mengurangi nilai penerimaan dengan total biaya yang
dikeluarkan.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan peningkatan atau penurunan
jumlah barang ataupun jasa yang dihasilkan. Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar oleh
perusahaan atau pengusaha terlepas dari aktivitas usaha yang dilakukannya. Biaya tetap
adalah salah satu dari dua komponen dari biaya total barang atau jasa.
Berdasarkan data pada Tabel diatas, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan
oleh 15 petani brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang
setelah disusutkan sebesar Rp. 11.981.373,-/musim panen. Dimana biaya terbesar ada pada
biaya sewa lahan yaitu sebesar Rp.11.400.000,-/musim panen. Hal ini disebabkan biaya sewa
lahan di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang sebesar
2
Rp.240.000,/400m /musim panen. Untuk rincian data pada biaya tetap dapat dilihat pada data
lampiran.
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan kuantitas volume
produksi atau penjualan. Jika kuantitas produksi naik atau bertambah maka biaya variabel akan
ikut bertambah sebesar perubahan kuantitas dikalikan biaya variabel per satuan.
Berdasarkan data pada Tabel diatas, dapat dilihat bahwa biaya variabel yang
dikeluarkan oleh 15 petani brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten
Kupang sebesar Rp. 13.038.000,-/musim panen, dengan rataan biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp. 869.200,-/musim panen. Untuk biaya variabel terbesar dikeluarkan untuk pembelian benih
brokoli yaitu sebesar Rp.4.750.000,-/musim panen. Dimana harga satu bungkus benih dengan
isi 10 gram Rp. 100.000,-. Kebutuhan benih yang digunakan per musim panen sebesar 10
gram/400 m2 atau 0,01 kg/400 m2.
3. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atau pengusaha atas
penjualan produk yang dihasilkan.
Berdasarkan data pada Tabel diatas, diperoleh hasil penerimaan 15 petani brokoli di
Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang sebesar Rp.
99.750.000,-/musim panen, dengan rataan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp.
6.650.000,-/musim panen. Harga jual untuk kubis ungu adalah Rp.10.000,-/kg, sementara
hasil produksi yang diperoleh 15 petani adalah 9.975/musim panen kg dengan rataan 665
kg/musim panen.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi usahatani brokoli yang
diperoleh dari 15 petani brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten
Kupang sebagai berikut :
1. Luas lahan dalam satuan ha yang digunakan dalam proses produksi brokoli.
2. Benih dalam satuan kg yang digunakan dalam proses produksi brokoli per musim
panen.
3. Pupuk yang dihitung berdasarkan jumlah pupuk yang digunakan selama satu kali
proses panen dalam satuan kg.
4. Pestisida dalam satuan ml yang dihitung dalam satu kali proses panen.
5. Tenaga kerja yang dihitung berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan
selama satu kali proses panen.
6. Produksi dalam satuan kg yang dihasilkan dalam satu kali proses panen.
Uji F menggambarkan model nyata pada tingkat kepercayaan 95 % yang berarti variabel
– variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat secara bersamaan mempengaruhi
variabel terikat. Melalui hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai Fhitung adalah 74,376
dan nilai Ftabel adalah 3,48. Maka nilai Fhitung>Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi linear berganda ini pada variabel independen secara bersamaan mempengaruhi
variabel dependen berarti H1 diterima dan H0 ditolak.
Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dari variabel independen yang
terdiri dari luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja terhadap hasil produksi
usahatani kubis ungu.
Berdasarkan data pada Tabel diperoleh hasil pengaruh dari masing – masing variabel sebagai
berikut :
1. Pengaruh luas lahan terhadap produksi kubis ungu pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai
thitung 1,952 < nilai ttabel 2,228. Artinya variabel luas lahan tidak berpengaruh signifikan
terhadap produksi brokoli.
2. Pengaruh benih terhadap produksi kubis ungu pada tingkat kepercayaan 95%. Nilai thitung
12,276 > nilai ttabel 2,228. Artinya variabel benih berpengaruh signifikan terhadap produksi
brokoli.
3. Pengaruh pupuk terhadap produksi kubis ungu pada tingkat kepercayaan 95 %. Nilai
thitung 1,337 < nilai ttabel 2,228. Artinya variabel pupuk tidak berpengaruh signifikan
terhadap produksi brokoli.
4. Pengaruh pestisida terhadap produksi kubis ungu pada tingkat kepercayaan 95 %. Nilai
thitung 1,095 < nilai ttabel 2,228. Artinya variabel pestisida tidak berpengaruh signifikan
terhadap produksi brokoli.
5. Pengaruh tenaga kerja terhadap produksi kubis ungu pada tingkat kepercayaan
95 %. Nilai thitung ǀ-2,538ǀ > nilai ttabel 2,228. Artinya variabel tenaga kerja berpengaruh
signifikan terhadap produksi brokoli.
Berdasarkan data pada Tabel dapat dilihat nilai adjusted R square sebesar 0,963
menunjukkan bahwa sebesar 96,3 % hasil produksi dapat dijelaskan oleh variabel luas lahan
(X1), benih (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) dan tenaga kerja (X5), sedangkan sisanya yang
sebesar 3,7 % dijelaskan oleh variabel- variabel lain.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, uji F dan uji t maka untuk menjawab rumusan masalah
kedua dilakukan regresi linear berganda. Model regresi linear yang digunakan dalam melakukan
pengujian terhadap hipotesis diformulasikan sebagai berikut :
Y = a X1bX2cX3dX4eX5f
Keterangan :
Y = Output
a = Nilai Konstanta
X1 = Luas Lahan
X2 = Benih
X3 = Pupuk
X4 = Pestisida
X5 = Tenaga Kerja
Persamaan fungsi di atas adalah rumusan asli fungsi produksi Cobb- Douglas dengan lima
ariable ariable nt. Setelah semua ariable diubah ke dalam bentuk logaritma natural (Ln)
maka rumusan fungsi tersebut ditransformasikan ke dalam persamaan Ln, sehingga
persamaannya menjadi :
Ln Y = Ln a + b Ln X1 + c Ln X2 + d Ln X3 + e Ln X4 + f Ln X5
Berdasarkan data pada Tabel uji F dan t, analisis regresi linear berganda yang diolah dengan
bantuan SPSS 25.0 for windows menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :
Dari bentuk transformasi fungsi produksi Cobb-Douglas di atas maka bentuk tersebut diubah
kembali ke dalam bentuk asli fungsi Cobb-Douglas, sehingga persamaannya menjadi :
0,039 0,879 0,028 0,021 -0,173
Y = 1,656 X1 + X2 + X3 + X4 + X5
Dari hasil analisis di atas besarnya elastisitas dari masing-masing ariable ariable nt
dapat dilihat dari besarnya koefesien pangkat pada setiap ariable ariable nt. Elastisitas luas
lahan sebesar 0,039, elastisitas benih sebesar 0,879, elastisitas pupuk sebesar 0,028,
elastisitas pestisida sebesar 0,021 dan elastisitas tenaga kerja -0,173 sedangkan besarnya
Return to scale dapat dihitung dengan cara menjumlahkan koefesien pangkat masing-masing
ariable ariable nt (0,039+0,879+0,028+0,021-0,173 = 0,794) yang menunjukkan usahatani
kubis ungu berada pada kondisi decreasing return to scale.
Luas Lahan
Hasil pengujian dengan menggunakan uji-t untuk luas lahan diperoleh nilai thitung 1,952 < nilai
ttabel 2,228 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi brokoli. Nilai Koefisien regresi
dalam penelitian ini adalah 0,039. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan luas lahan
sebesar 1% maka akan terjadi penurunan produksi sebesar 0,039% dengan asumsi bahwa
ariable lainnya tetap (ceteris paribus).
Benih
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji-t untuk benih diperoleh nilai thitung 12,276 > nilai
ttabel 2,228 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang
berarti benih berpengaruh signifikan terhadap produksi brokoli. Nilai Koefisien regresi dalam
penelitian ini adalah 0,879. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan benih sebesar 1%
maka akan menaikkan produksi sebesar 0,879% dengan asumsi bahwa ariable lainnya tetap
(ceteris paribus).
Pupuk
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji-t untuk pupuk diperoleh nilai thitung 1,337 < nilai ttabel
2,228 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti
pupuk tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi brokoli. Nilai Koefisien regresi dalam
penelitian ini adalah 0,028. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan pupuk sebesar 1%
maka akan terjadi penurunan produksi sebesar 0,028% dengan asumsi bahwa ariable lainnya
tetap (ceteris paribus).
Pestisida
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji-t untuk pestisida diperoleh nilai thitung 1,095 < nilai
ttabel 2,228 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti pestisida tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi brokoli. Nilai Koefisien regresi
dalam penelitian ini adalah 0,021. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan pestisida
sebesar 1% maka akan terjadi penurunan produksi sebesar 0,021% dengan asumsi bahwa
ariable lainnya tetap (ceteris paribus).
Tenaga Kerja
Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji-t untuk tenaga kerja diperoleh nilai thitung ǀ-2,538ǀ >
nilai ttabel 2,228 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian H0 diterima dan H1 ditolak
yang berarti pupuk berpengaruh signifikan terhadap produksi brokoli. Nilai Koefisien regresi
dalam penelitian ini adalah -0,173. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan tenaga kerja
sebesar 1% maka akan terjadi menaikkan produksi sebesar 0,173% dengan asumsi bahwa
ariable lainnya tetap (ceteris paribus).
Penggunaan tenaga kerja untuk usahatani kubis ungu disesuaikan dengan lahan yang
digunakan. Dalam melakukan budidaya brokoli pada tenaga kerja sangat penting untuk
diperhatikan karena berkaitan dengan ariab produksi yang harus diterapkan. Petani Brokoli di
Desa Oematnunu biasanya menggunakan tenaga kerja dengan 1 ataupun 2 orang. Usahatani
brokoli ini terkendala oleh tenaga kerja, karena tenaga kerja hanya melakukan pekerjaan pada
saat penanaman dan panen serta petani brokoli memberikan upah kepada tenaga kerja tidak
terlalu tinggi. Sehingga membuat para tenaga kerja sukar untuk bekerja pada petani yang
mempunyai usahatani brokoli di Desa Oematnunu.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji F diperoleh hasil bahwa ariable luas lahan, benih, pupuk,
pestisida dan tenaga kerja berpengaruh secara simultan terhadap hasil produksi usahatani
brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang. Berdasarkan
hasil uji t diperoleh hasil bahwa ariable benih berpengaruh secara parsial terhadap hasil
produksi brokoli di Desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang,
sedangkan ariable luas lahan, pupuk, pestisida dan tenaga kerja tidak berpengaruh.
5.2. Saran
Badan Pusat Statistik, 2014. Indonesia Dalam Angka. Badan Pusat Statistik : Indonesia.
Departemen Pertanian.
Ekalardiyanti, 2014. Fungsi Biaya dan Penerimaan. Makalah. Diakses November 2018.
Fanis, Syekh. 2013. Kubis Ungu (Brassica oleraceae L. var capitata. f. rubra).
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Edisi Pertama. Penerbit Raja Grafindo Prada
:Jakarta.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Cetakan Kedua. Edisi Revisi. Penebar Swadaya : Jakarta.
LAMPIRAN
(Orang) (Ha)
3. Mariana 56 SD 4 30 0,12
(Orang)
3. Mariana 0,12 6 2 1 3
9. Getrodis 0,12 4 2 1 3
10. Daud Kadja 0,1 4 2 2 4
Nama Pupuk
No Nama Luas Urea Nilai (Rp) Phonska (Kg) Nilai (Rp) Amophos (Kg) Nilai (Rp) Total Biaya
(Kg)
Responden Lahan (Ha) (Rp)
12. Yane Lasa 0,14 14 42.000 24,5 85.750 12,5 87.500 215.250
No Nama Responden Luas Lahan Plethora (Ml) Harga Total Biaya (Rp)
(Ha)
Beli/250 Ml (Rp)
1. Marthen Katu 0,08 312,5 85.000 106.250
KUESIONER
A. IDENTITAS KORESPONDEN
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Wanita Laki-laki
4. Pendidikan Terakhir :