OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2022
Daftar Isi
Halaman Sampul ...................................................................................................i
Halaman Pengesahan ............................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................iii
Ringkasan Subproposal..........................................................................................1
Pendahuluan............................................................................................................2
Solusi Permasalahan ..............................................................................................4
Tujuan .....................................................................................................................4
Indikator Keberhasilan Program .........................................................................5
Luaran yang diharapkan ......................................................................................8
Manfaat ...................................................................................................................8
Metode pelaksanaan ..............................................................................................9
Jadwal kegiatan......................................................................................................16
Rancangan Biaya ...................................................................................................16
Lampiran-lampiran ...............................................................................................18
RINGKASAN SUBPROPOSAL
Desa Sesait merupakan desa tertinggal yang berada di kecamatan Kayangan,
kabupaten Lombok Utara. Desa ini merupakan desa yang terdampak paling parah dari
Bencana Gempa Bumi di pulau Lombok pada tahun 2018. Saat ini juga desa Sesait masih
menghadapi masalah serius dengan pandemi Covid 19. Mata pencaharian sebagian besar
penduduknya adalah bertani, berkebun dan beternak. Budidaya ternak lebah madu merupakan
alternatif pilihan masyarakat desa Sesait. Budidaya lebah ini telah terbukti mampu menopang
kehidupan sehari-hari mereka. Jenis lebah yang dibudidaya adalah lebah trigona. Lebah ini
memiliki keunggulan seperti tidak memiliki sengat sehingga aman untuk dipelihara, tidak
membutuhkan areal yang luas sehingga budidaya dapat dilakukan dipekarangan rumah
penduduk dan budidaya lebah ini mampu menghasilkan berbagai macam produk seperti
madu, polen dan propolis, sehingga ketika panen petani bisa mendapatkan tiga produk
sekaligus. Bud. Dengan berbagai keunggulan dan manfaat yang diperoleh, maka budidaya
lebah trigona ini telah menjadi “Trend Pertanian Masa Depan” di Kabupaten Lombok
Utara. Kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya produksi madu yang dihasilkan
sebesar 1 kg perkoloni pertahun sedangkan potensi madu yang dihasilkan dari lebah ini
mencapai 2 kg perkoloni pertahun, sementara polen dan propolis yang dihasilkan belum
dimanfaatkan. Untuk itu maka peran aktif dari perguruan tinggi sangat diharapkan dalam
mendampingi pemanfaatan teknologi, pengembangan sarana dan prasarana serta
pengembangan pemasaran yang berkelanjutan. Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan
kepeduliaan dan empatinya dalam mendampingi masyarakat desa Sesait untuk bersama-
sama dalam mengembangkan potensi desa berupa budidaya lebah lokal trigona sp.
Mahasiswa mampu sebagai motivator unggul di desa dalam menggerakkan partisipasi
kelompok-kelompok masyarakat, ibu-ibu PKK, aparat desa, kader posyandu dan BUMDES
untuk bersama-sama bertanggung jawab dalam pengembangan potensi desa Sesait berupa
budidaya lebah trigona. Intervensi yang akan dilakukan dalam kegiatan PPK Ormawa di desa
Sesait ini adalah 1) Pemaanfaatan Teknologi Transfer Koloni dalam upaya untuk
penggandaaan koloni lebah secara cepat sehingga skala kepemilikan usaha lebah meningkat
menjadi 20 koloni per peternak, 2) Pendampingan Inovasi Teknologi secara
Berkelanjutan dalam budidaya, pasca panen dan pengembangan pakan lebah sehingga
produksi madu meningkat menjadi 1,5 kg per koloni per tahun, 3) Penyediaan Fasilitas
Peralatan untuk pembibitan, pemanenan, pengolahan dan pengemasan produk lebah
sehingga madu yang dihasilkan memenuhi standar kualitas madu sesuai SNI, 4)
Pemanfaatan Lebah sebagai Agent Penyerbuk Tanaman sehingga budidaya lebah mampu
meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan masyarakat desa Sesait. Kegiatan ini akan
melibatkan kerjasama dengan berbagai stakeholders seperti Asosiasi Lebah Madu Lombok
Utara (ASMALORA), UD Lombok Shop, UD Kharisma Lebah dan Bumdes. Kerjasama ini
bertujuan untuk membantu pendampingan inovasi dan teknologi secara berkelanjutan tentang
budidaya, pasca panen dan pemasaran produk lebah. Kerjasama yang sinergis ini diharapkan
mampu “Mengembangkan Produk Unggulan Daerah Lebah Madu Trigona Sp Dalam
Upaya Peningkatan Kewirausahaan Masyarakat Desa Sesait Kecamatan Kayangan
Kabupaten Lombok Utara”. Kegiatan ini memberikan peluang bagi peningkatan perluasan
kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan dan pengurangan angka kemiskinan
masyarakat desa Sesait. Ikhtiar dan usaha ini diharapkan dapat merubah status desa Sesait
1
dari status “DESA TERTINGGAL” di kabupaten Lombok Utara menjadi “DESA
BERINOVASI” yang sejahtera.
2
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sampai saat ini lebih dari 2000 koloni lebah trigona yang dipelihara oleh
masyarakat desa Sesait yang bernaung dibawah kelompok “Pade Angen”. Jumlah
anggota peternak sebanyak 20 orang. Diluar kelompok banyak masyarakat yang
secara individu juga memelihara lebah sebanyak 30 orang. Produksi madu yang
3
dihasilkan baru mencapai 1 kg perkoloni pertahun, sedangkan potensi madu
yang dihasilkan dari lebah ini mencapai 2 kg perkoloni pertahun. Sementara polen
dan propolis yang dihasilkan belum dimanfaatkan. Rendahnya produksi madu yang
dihasilkan dan belum termanfaatkannya polen dan propolis mungkin disebabkan
pengetahuan dan ketrampilan budidaya yang belum banyak dikuasai. Keterbatasan
peralatan panen, peralatan pengolahan dan pengemasan produk juga menjadi
penyebab menurunnya kualitas madu yang dihasilkan.
Untuk itu maka peran aktif dari perguruan tinggi sangat diharapkan dalam
mendampingi pemanfaatan teknologi, pengembangan sarana dan prasarana serta
pengembangan pemasaran yang berkelanjutan. Mahasiswa mempunyai potensi yang
besar untuk ikut terlibat dalam merumuskan prakarsa-prakarsa yang berkembang
dimasyarakat. Mahasiswa juga mampu melakukan kajian-kajian ilmiah dalam
penerapan ipteks untuk mengatasi persoalan-persoalan yang berkembang
dimasyarakat. Mahasiswa juga diharapkan dapat meningkatkan kepeduliaan dan
empatinya dalam mendampingi masyarakat desa Sesait untuk bersama-sama dalam
mengembangkan potensi desa berupa budidaya lebah lokal trigona sp.
Penggalakan budidaya lebah ini dapat dilakukan dipekarangan rumah petani
dan dikebun-kebun petani. Mahasiswa mampu sebagai motivator unggul di desa
dalam menggerakkan partisipasi kelompok-kelompok masyarakat, ibu-ibu PKK,
aparat desa, kader posyandu dan BUMDES untuk bersama-sama bertanggung jawab
dalam pengembangan potensi desa Sesait berupa budidaya lebah trigona. Kerjasama
yang sinergis ini diharapkan mampu “Mengembangkan Produk Unggulan Daerah
Lebah Madu Trigona Sp Dalam Upaya Peningkatan Kewirausahaan
Masyarakat Desa Sesait Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara”.
Kegiatan ini memberikan peluang dan wadah bagi mahasiswa untuk penerapan
teknologi yang didapat, pendampingan teknologi tepat guna, peningkatan perluasan
kesempatan berusaha yang pada gilirannya bermuara pada peningkatan pendapatan
dan penguraangan angka kemiskinan masyarakat desa Sesait. Ikhtiar dan usaha
ini diharapkan dapat merubah status desa Sesait dari status “DESA TERTINGGAL”
di kabupaten Lombok Utara menjadi “DESA BERINOVASI”.
4
B. SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi yang dikembangkan terhadap permasalahan yang dihadapi di desa Sesait
untuk menuju kepada “Pertanian Masa Depan” adalah sebagai berikut :
1. “Pemaanfaatan Teknologi Transfer Koloni” untuk penggandaaan koloni lebah
sehingga skala kepemilikan usaha koloni lebah meningkat menjadi 20 koloni per
peternak.
2. “Pendampingan Inovasi Teknologi secara Berkelanjutan” dalam budidaya,
pasca panen dan pengembangan pakan lebah sehingga produksi madu dapat
meningkat menjadi 1,5 kg per koloni per tahun.
3. “Penyediaan Fasilitas Peralatan” untuk pembibitan, pemanenan, pengolahan
dan pengemasan produk lebah sehingga madu yang dihasilkan memenuhi standar
kualitas madu sesuai SNI.
4. “Pemanfaatan Lebah sebagai Agent Penyerbuk Tanaman” sehingga budidaya
lebah mampu meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan masyarakat desa
Sesait.
C. TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan Program PPK Ormawa desa Sesait yaitu:
1. Meningkatkan produksi madu yang dihasilkan dari 1 kg perkoloni pertahun
menjadi 1,5 kg perkoloni pertahun.
2. Meningkatan skala usaha kepemilikan lebah dari 10-15 koloni per peternak
menjadi 20 koloni per peternak.
3. Menjadikan usaha budidaya lebah madu trigona menjadi usaha yang
menguntungkan masyarakat desa Sesait.
4. Mempercepat penerapan dan pendampingan inovasi teknologi tepat guna
sehingga menjadikan desa tertinggal Sesait menjadi Desa Inovasi
5. Menumbuhkan usaha berwawasan bisnis dan bernuansa iptek untuk
menunjang kewirausahaan desa berbasis lebah madu.
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa Sesait melalui usaha budidaya
lebah dan penjualan hasil produk lebah berupa madu, polen dan propolis.
5
D. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Pelaksanaan PPK
Tehnik Pengukuran
Ormawa
No Indikator Perubahan
Sebelum Sesudah
1 Perubahan - Pengetahuan budidaya - Terjadi peningkatan - Peternak menggunakan kotak
Perilaku lebah belum banyak pengetahuan dan ketrampilan lebah yang standar ukurannya.
Masyarakat dikuasai. budidaya lebah. - Mereka telah menanam
- Tanaman pakan seadanya - Pakan lebah ditanam secara tanaman pakan lebah yang
dan hanya bergantung khusus untuk memperkaya kaya nektar dan polen.
pada tanaman pakan lebah tanaman pakan lebah. - Panen dilakukan setelah
yang tumbuh secara alami. - Panen madu dilakukan madunya tertutup dengan
- Penguasaan teknologi secara hyginies dengan sarang yang berarti madunya
panen sangat minim. memakai peralatan. sdh matang dan siap dipanen.
- Kesadaran masyarakat - Budidaya madu dijadikan - Panen dilakukan dengan
tentang besarnya peluang peluang bisnis yang sangat memakai peralatan seperti
bisnis lebah madu masih menguntungkan. sarung tangan dan alat
rendah. - Botol dan kemasan madu penyedot madu.
- Pembotolan dan sangat memperhatikan nilai- - Botol yang digunakan seragam
pengemasan madu tampil nilai promosi. ukurnnya yakni 250 ml dan
seadanya. 500 ml.
2 Perubahan Fisik - Tanaman pakan lebah - Setiap anggota kelompok - Tertanamnya minimal 10
seadanya. menanam tanaman pakan pohon tanaman pakan lebah
- Produksi madu yang lebah penghasil nektar dan disetiap pekarangan rumah
dihasilkan 1 kg/koloni/th. tepung sari. anggota peternak lebah.
- Kemasan madu tampil tanpa - Produksi madu meningkat - Setiap waktu panen yakni
promosi. menjadi 1,5 kg/koloni/th. pertiga bulan sekali terjadi
- Pendapatan petani 2 juta - Madu dikemas dengan baik kenaikan produksi madu 250
pertahun - Pendapatan petani ml/koloni, sehingga pertahun
meningkat menjadi 4 juta menjadi 1,5 kg/koloni/tahun.
6
pertahun - Label kemasan memuat
tentang khasiat madu, ukuran
madu dan alamat produksi.
- Penjualan madu tercatat
dibuku produksi kelompok
tani, sehingga pendapatan
petani pertahun bisa
dihitung.
3 Perubahan -Bermitra hanya dengan - Kelompok ternak lebah - BUMDES, Lombok Shop dan
Kemitraan pemerintahan desa bermitra dengan BUMDES, UD Kharisma Lebah terlibat
Asosiasi Lebah Lombok dalam pembinaan kualitas
Utara (ASMALORA), madu dan pemasaran produk
Pemda Kabupaten, Lombok madu yang dihasilkan petani.
Shop dan UD. Kharisma - Kelompok Lebah desa Sesait
Lebah. sudah masuk dalam Asosiasi
Lebah Madu Lombok Utara.
- Pemda kabupaten Lombok
Utara telah mengagendakan
pembinaan dan pendampingan
rutin kepada kelompok melalui
penyuluh lapangan (PPL).
4 Perubahan - Kelompok telah terbentuk - Kelompok mempunyai - Adanya pertemuan setiap
kelembagaan namun kegiatannya terbatas kegiatan produktif dalam minggu dari kelompok.
pada gotong royong untuk meningkatkan produksi. - Diskusi kelompok tercatat
kebersihan kelompok, - Kelompok dan sususan dalam buku perencanaan
belum mengarah kepada pengurus mempunyai fungsi kelompok.
kegiatan produktif dalam dan tugas masing-masing. - Terdapat struktur organisasi
meningkatkan produksi - Kelompok terdaftar di Dinas yang tertulis dan telah
madu yang dihasilkan. Kabupaten. disahkan kepala desa.
- Seluruhpengurus mengetahui
fungsi dan tugasnya.
7
5 Rancangan - Belum mempunyai Program Mempunyai Program Tindak Kelompok ternak lebah desa
Program Tindak Lanjut Lanjut Berupa : Sesait mempunyai ikatan
Tindak Lanjut Pendampingan Kegiatan. kerjasama secara tertulis
Melakukan Kemitraan dengan swasta untuk penjualan
Usaha. madu.
Meningkatkan Promosi dan Terlibat aktif dalam pameran
Pemasaran Produk. produk madu yang diadakan
Mengikuti pameran-pameran dikabupaten dan propinsi.
produk. Terjadi penjualan produk
Pengembangan selain madu berupa penjualan
Diversifikasi Produk Lebah propolis mentah.
Madu.
6 Konversi Mata - Kegiatan PPK Ormawa ini Mahasiswa tercatat dan diakui
Kuliah dapat mendukung dalam Sistem Informasi
program Merdeka Belajar Akademik (SIA) Universitas
Kampus Merdeka Mataram sebanyak 8-13 SKS
(MBKM) dengan setelah melakukan program
konversi beberapa PPK Ormawa.
matakuliah sebanyak 8-13
SKS.
8
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Luaran Wajib
a. Tersusunnya sebuah buku Pertanian Masa Depan tentang “Pengembangan
Budidaya Lebah Madu dan Teknologi Transfer Koloni Lebah”.
b. Terbentuknya sebuah Ringkasan Eksekutif tentang pelaksanaan kegiatan
Pertanian Masa Depan. Ringkasan Eksekutif ini memuat hasil keseluruhan
kegiatan Program PPK Ormawa di desa Sesait.
c. Terpublikasinya Hasil kegiatan Pertanian Masa Depan tentang Budidaya
Lebah Madu dan Teknologi Transfer Koloni Lebah pada Face Book, Instagram
Universitas Mataram dan Youtube.
d. Terbuatnya 2 Poster Hasil Pelaksanaan Program PPK Ormawa yang memuat
tentang Latar Belakang, Tujuan, Metode, Hasil Pelaksanaan, Simpulan dan Saran.
2. Luaran Tambahan
a. Produk lebah berupa madu, polen, propolis dan koloni lebah hasil dari
kegiatan Pengembangan Tehnik Transfer Koloni Lebah.
b. Terpublikasinya Hasil Kegiatan pada Jurnal Pengabdian “Abdi Insani”
Universitas Mataram.
c. Tersosialisasinya hasil kegiatan PPK Ormawa pada media massa Koran
“Lombok Post” yang beredar di NTB.
F. MANFAAT
1. Khalayak Sasaran (Petani Binaan)
a. Terjadinya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan budidaya lebah madu.
b. Dikuasainya tehnik perbanyakan koloni lebah melalui Teknologi Transfer Koloni
Lebah Madu.
c. Mendapatkan pembinaan dan pendampingan usaha.
d. Perluasan mitra usaha dalam penjualan produk yang dihasilkan.
e. Terjadinya peningkatan pendapatan peternak lebah madu.
9
2. Pemerintahan Desa Sesait
a. Penciptaan lapangan usaha dan lapangan pekerjaan masyarakat desa Sesait.
b. Perluasan area budidaya lebah madu masyarakat desa Sesait.
c. Terjadi pembinaan yang lebih intensif dari Perguruan Tinggi bagi pengembangan
potensi desa.
d. Terjadinya penumbuhan usaha-usaha baru yang inovatif dipedesaan.
G. METODE PELAKSANAAN
Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa)
dilakukan melalui tahapan pelaksanaan sebagai berikut :
a. Identifikasi Kebutuhan Masyarakat.
Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat maka tim PPK Ormawa melakukan hal-
hal sebagai berikut :
Mengunjungi pemerintahan desa Sesait dan kelompok ternak lebah madu “Pade
Angen” desa Sesait. Tim PPK Ormawa berdiskusi mendalam dengan Kepala
Desa tentang potensi unggulan desa Sesait dan hal-hal yang sangat dibutuhkan
10
dalam upaya pengembangan potensi tersebut.
Tim PPK Ormawa juga mengunjungi kelompok ternak lebah madu dan
berdiskusi tentang masalah- masalah yang dihadapi dan bagaimana upaya yang
perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Informasi yang didapat di desa dan dikelompok kemudian dibahas bersama tim
PPK Ormawa dan Dosen Pendamping di Fakultas Peternakan Universitas
Mataram.
11
d. Rintisan Kemitraan
Rintisan kemitraan usaha akan dilakukan dengan :
- Asosiasi Lebah Madu Lombok Utara (ASMALORA), yang diharapkan dapat
membantu didalam pendampingan secara berkelanjutan tentang tehnik budidaya
dan pasca panen lebah.
- UD LOMBOK SHOP, kemitraan ini ditujukan untuk dapat meningkatkan kualitas
dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh petani binaan desa Sesait.
- UD KHARISMA LEBAH, jalinan kemitraan ini diharapkan dapat memperluas
jaringan pemasaran dan pengembangan diversifikasi produk lebah madu.
- BUMDES Sesait, diharapkan dapat berperan di dalam meningkatkan jumlah
koloni yang dibudidaya.
e. Indikator keberhasilan
12
f. Pelaksanaan Program
Beberapa program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan Budidaya Lebah madu Trigona
Petani peternak hasil seleksi tersebut akan diberikan pembinaan secara
intensif berupa pelatihan budidaya dan pengembangan teknologi transfer koloni
lebah madu trigona. Metode yang diterapkan yaitu dengan melakukan
kunjungan secara langsung ke peternak lebah trigona yang sukses dan maju.
2. Pembuatan Bedengan Lebah
Bedengan atau rumah lebah merupakan tempat untuk meletakkan
koloni/kotak lebah yang telah siap untuk dibudidaya. Bedengan yang digunakan
memiliki ukuran 2,5m x 1,5m x 3 m sebanyak 5 unit dengan tiap bedengan
dapat terisi oleh 25-30 koloni. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
bedengan yaitu tiang dari balok kelapa/bambu, alas menggunakan papan dan
atap menggunakan alang- alang.
3. Koloni Lebah Trigona
Koloni lebah yang direncanakan dalam pelaksanaan kegiatan ini sebanyak
150 koloni dengan kondisi yang siap berproduksi. Koloni tersebut akan
ditempatkan pada bedengan yang telah disiapkan sebelumnya. Koloni yang akan
dikembangkan memiliki kriteria yaitu terdapat lebah ratu, banyak lebah pekerja,
koloni sehat, terdapat telur dan anakan.
4. Perlengkapan lebah
Perlengkapan yang harus disiapkan diantaranya masker, sarung tangan,
botol kemasan, tutup botol, plastik segel, label, saringan dan tentengan yang
hasil kerajinan masyarakat Lombok serta alat yang digunakan untuk sterilisasi
botol agar tetap terjaga higienitas produk.
5. Budidaya Lebah trigona
Koloni lebah trigona yang siap berproduksi ditempatkan ke bedengan
yang berjejer diatas papan dengan arah lubang keluar masuknya lebah ke tempat
sumber pakan. Tujuan pengarahan kesumber pakan agar memberikan
kemudahan lebah dalam memperoleh pakan. Untuk memenuhi kebutuhan pakan
13
lebah trigona, dilakukan penanaman tanaman pakan yang berbunga sepanjang
musim meliputi belimbing, kaliandra bunga merah dan pepaya disamping bunga
kelapa dan tanaman lainnya disekitar lokasi budidaya.
6. Pemanenan Madu dan Pengemasan Produk
Madu lebah trigona dapat dipanen ketika dalam kotak lebah dipenuhi oleh
madu dan propolis dengan aktivitas lebah yang sangat aktif dalam mencari
pakan. Produk madu hasil panen akan dikemas menggunakan kemasan botol
dengan ukuran 250 ml yang dilengkapi oleh tutup botol, segel, label dan
tentenga n dari hasil kerajinan masyarakat Lombok.
14
desa Salut yang telah maju daalam budidaya lebah.Pembinaan yang akan
dilakukan berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peternak melalui
pelatihan.
l. Penulisan Laporan
Laporan hasil kegiatan akan dibuat berdasrkan hasi-hasil kegiatan yang telah
15
dilakukan, kendaala-kendala yang dihadapi, strategi pelaksanaan kegiatan, dampak
kegitan bagi masyarakat dan rencana tindak lanjut kegiatan. Laporan yang dibuat
dihasilkan berupa laporan hasil kegiatan, poster, video kegiatan, publikasi di jurnal
pengabdian “Abdi Insani” Universitas Mataram, publikasi melalui Koran “Lombok
Post”. Kegiatan ini juga akan disebarkan melalui FB, Instagram dan Youtube.
16
H. JADWAL KEGIATAN
Bulan Ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan dan Sosialisasi kegiatan
2 Persiapan dan pengadaan koloni lebah trigona
3 Budidaya lebah trigona
4. Pelatihan
4 Panen madu dan propolis
5 Pegemasan dan pemasaran produk
6 Evaluasi kegiatan dan laporan akhir PPK Ormawa
I. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Pengadaan koloni lebah 150koloni 100.000 15.000.000
2 Pembuatan bedengan 5 unit 500.000 2.500.000
3 Kotak lebah 50 buah 50.000 2.500.000
4 Masker dan sarung tangan 10 unit 100.000 1.000.000
5 Tanaman Pakan Lebah 20 unit 50.000 1.000.000
6 Kemasan Produk 3 unit 500.000 1.500.000
7 Perlengkapan tukang kayu 2 paket 500.000 1.000.000
Total 24.500.000
2. Perjalanan
No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Transportasi mhs ke lokasi 30 kali 150.000 4.500.000
2 Transportasi pembimbing 3 kali 400.000 1.200.000
Total 5.700.000
17
3. Lain-lain Pengeluaran
No Uraian Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Sosialisasi kegiatan 1 kali 1.500.000 1.500.000
Jumlah Total dana kegiatan (1+2+3+) yang diusulkan Rp 40.000.000,- (Empat puluh
juta rupiah).
18
Profil Ketua Tim Pelaksana PPK ORMAWA Tahun 2022
Biodata Dosen Pendamping PPK ORMAWA Tahun 2022
A. Identitas Diri
Tahun
No Pelaksanaan Jenis Kegiatan Pelaksanaan