Anda di halaman 1dari 7

Tugas UAS kelompok

Rahmad ramadhan (19102050065)


Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

Petani sawit & Pembangunan Desa

Industri kelapa sawit Indonesia berperan besar sebagai penggerak roda perekonomian
nasional dengan menyumbangkan total ekspor di tahun 2016 sebesar 16.943.095.000 USD
atau setara Rp228 Triliun (dengan kurs setara Rp13.481,82/USD). Total ekspor tersebut
mencatatkan kelapa sawit sebagai komoditas penyumbang nilai ekspor terbesar, lebih besar
dari total ekspor Migas. Indonesia sendiri merupakan produsen dan eksportir sawit terbesar
dunia, dengan pangsa pasar terbesar 54% (fas.USDA.gov.us).

Pendapatan hasil kelapa sawit merupakan salah satu indikator penting dalam analisis
kesejahteraan, yang dapat dilihat secara agregasi maupun disagregasi. Dalam hal ini secara
agregasi dampak diukur dengan perbandingan rata-rata pendapatan antara petani sawit dan
petani non sawit. Pada beberapa lokasi sentra sawit ditemukan bahwa perkembangan
perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dalam perkembangan
ekonomi, meskipun kesejahteraan sosial masih tidak menyeluruh ke berbagai wilayah petani
sawit namun kemiskinan dapat menunurun perlahan.

Lokasi penelitian

Sinunukan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra


Utara, Indonesia. Kecamatan ini termasuk kawasan Medan Sumatra Utara yang mayoritas
utama masyarakatnya adalah pertanian dan perkebunan kelapa sawit. Di kecamatan ini
terdapat beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, s hieperti PT. Sago
Nauli, PT. Gruti, dsb. Wilayah ini termasuk menjadi aset pembangunan wilayah kabupaten
Mandailing Natal penghasil kelapa sawit terbesar di kabupaten Mandailing Natal.

Kependudukan

Desa sinunukan dihuni oleh 4.050 KK atau 16.687 jiwa, mayoritas beragama Islam dan
Kristen, dalam pendidikan masih tergolong sangat rendah, yaitu tidak tamat SMP dan SMA,
banyak yang menikah usia muda. Desa sinunukan yang berada di sentral berkorelasi dengan
mata pencaharian sebagian besar penduduk, yaitu petani 75%, pedagang 25%Kemudian
diilihat dari aspek etnisitas, sebagian besar penduduk Desa sinunukan adalah batak, minangq,
jawa, dan Melayu.

Permasalah sosial
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

a. Jembatan rusak

Hendri Sumardi Kepala Desa Bintungan Bejangkar Kecamatan Batahan sangat


mengharapkan Pemerintah perbaiki jembatan Batang Batahan.
Melihat kondisi infrastruktur terutama jembatan sebagai jalan penghubung warga yang
datang dan keluar antar kecamatan untuk belanja kebutuhan pokok serta para pelajar atau
para pekerja yang melalui jembatan Batang Batahan Desa Bintungan Bejangkar yang sudah
sangat tua.

Beliau ( Hendri Sumardi) juga telah melakukan pembicaraan ke pada pihak perusahaan Pt.
Palmaris Raya via seluler kepada Manager perusahaan agar dapat membantu perbaikan.
Dan Kepala Desa Hendri Sumardi juga pernah berbincang langsung pada anggota DPRD
Mandailing Natal namun hingga kini belum juga terealisasi.

b. Pembangunan pasar
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

Pasar merupakan pusat perbelanjaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan, pasar juga
bisa menjadi tempat membuka usaha. Pada zaman dulu penduduk sinunukan masih belum
begitu ramai, tapi pada tahun ini penduduk semakin bertambah, sampai-sampai pada saat
pekan pasar sering terjadi kemacetan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya masyarakat
yang berbelanja dan pasar terlalu sempit.
Banyak perlapakan tanah yang seharusnya dapat dibuat untuk membangun kepentingan
pasar,karena banyak bangunan pasar yang sudah tidak layak pakai. Maka untuk itu
seharusnya pengurus desa memberikan perhatian terhadap hal tersebut.
c. Pembangunan jalan raya

Rusaknya jalan raya adalah masalah yang serius, dan ini adalah masalah yang paling
dikeluhkan oleh masyarakat desa sinunukan. Pada saat musim hujan melihat mobil yang
terpuruk lumpur di jalan menjadi fenomena yang biasa bagi mereka.

Penghasil ekonomi terbesar untuk wilayah kabupaten Mandailing Natal salah satunya adalah
desa sinunukan, seharusnya hasil dari usaha perkebunan kelapa sawit tersebut menjadi solusi
untuk perkembangan pembangunan masyarakat termasuk jalan raya untuk mempermudah
akses perjalanan masyarakat.

Sumber kesejahteran sosial

1. Sumber manusia
Penduduk yang banyak di Desa Sinunukan adalah penduduk dari Transmigran daerah
Jawa, menjadikan Desa Sinunukan menjadi ramai. Umumnya penduduk yang
mengikuti program Transmigran adalah masyarakat yang keadaan ekonominya lemah,
sebagian dari mereka adalah petani. Pada umumnya msayarakat Transmigran hidup
dengan mencoba untuk bercocok tanam dengan memanfaatkan lahan yang ada, karena
pada saat itu belum ada pekerjaan yang tetap. Penduduk yang berada di Desa
Sinunukan II ini terdiri dari beberapa etnis yaitu etnis Jawa rata-rata 60%, Mandailing
20%, Batak 10% dan Sunda 10%. Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding
dengan usia anak-anak dan lansia. Jumlah penduduk pada tahun 1981 awal
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

transmigrasi dengan jumlah ±500KK . Jumlah penduduk di desa Sinunukan


mengalami peningkatan.

2. Sumber pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan pembangunan
nasional, karena dalam pembangunan nasional itu diperlukan manusia-manusia yang
berkualitas dalam segala hal. Dari sini dapat dilihat betapa pentingnya pendidikan,
tetapi tidak semua manusia dapat mengenyam pendidikan. Hal ini dikarenakan salah
satu penyebabnya adalah ekonomi. Masyarakat desa Sinunukan yang ekonominya
masih lemah tidak mampu maka sulit untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Apalagi tingkat pendidikan tinggi, karena untuk mencapai tingkat pendidikan tersebut
diperlukan biaya yang tidak sedikit. Jumlah pembangunan sekolahnya masih sedikit,
akses jalan yang susah membuat masyarakat sulit untuk berangkat ke sekolah dan ada
juga masyarakat memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya, akibatnya banyak
masyarakat yang tidak memiliki pendidikan yang bagus dan susah mencari pekerjaan
di luar desa karena tingkat pendidikan yang berbeda. Padahal, Pendidikan sangat
penting di lingkungan masyarakat desa Sinunukan, untuk membawa perubahan-
perubahan yang agar anak dapat memperoleh pendidikan yang baik maka orang tua
harus pandai mengarahkan agar anaknya tidak terpengaruh apabila kondisi sosial
mereka tidak mendukung tercapainya pendidikan dengan baik. Orang tua juga harus
mengusahakan agar lingkungan sosial di sekitar dapat dijadikan sebagai pendukung
tercapainya pendidikan yang maksimal.

3. Sumber alam
Kondisi alam di desa Sinunukan terbilang sangat subur dan luas. Suburnya tanah di
desa ini dipengaruhi oleh keadaan iklim yang bagus karena sebagian besar daerah
sumatra merupakan darrah yang dilalui jalur zamrud katulistiwa yang mana seriap
tahunnya akan disinari matahari dan hal ini sangat membantu pertumbuhan
perkebunan untuk tetap tumbuh secara baik. Kebanyakan di desa Sinunukan
masyarakat mengelola lahan meraka untuk dijadikan perkebunan sawit. Dengan
menyewakan atau menjual lahan mereka kepada pemilik perusahaan yang datang
untuk berinvenstasi disana. Kebun sawit sendiri sangat cocok di lahan yang memiliki
intesitas cahaya matahari yang tinggi dan minim penggunaan air menjadikannya
pilihan yang tepat untuk warga disana. Desa Sinunukan dengan perkebunan Sawit
yang luas pasti membutuhkan iklim yang sesuai di bentuk oleh beberapa faktor,
diantaranya temperature, curh hujan, angin, kelembaban udara dan awan. Desa
Sinunukan memiliki iklim tropis dengan curah hujan 2000/4500 mm sepanjang tahun
dan iklim di Kabupaten Mandailing Natal adalah berkisar antara 23°C- 32°C dengan
kelembaban antara 80-85%. Selain itu dataran kondisi alamnya berupa dataran rendah
dan banyak di lalui sungai-sungai juga mendukung daerah ini untuk dijadikan daerah
pertanian dan perkebunan Kelapa Sawit Swasta.
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

4. Sumber ekonomi
Masyarakat desa Sinunukan Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan
buruh tani. Hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa
masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan meyebabkan
masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain
menjadi petani dan buruh tani pendapatan mereka hanya Rp 500,00/bulan.
Masyarakat harus lebih giat dalam bekerja meskipun pekerjaan mereka tidak menetap,
yang penting mereka bisa mendapat penghasilan, seperti ikut anggota tambang emas,
menjadi buruh di sawah orang, berkebun sawit dan bertani. Masyarakat desa
Sinunukan, dalam kehidupan sehari-hari mereka melakukan pekerjaan dengan
bertani. Mereka memanfaatkan lahan yang tersedia di daerah transmigrasi tersebut,
dengan lahan itu mereka bertani padi, berkebun sayur, ada yang membuat tambang
emas, berternak sapi atau kerbau. Perekonomian masyarakat desa Sinunukan, masih
sangat lemah, tidak ada pekerjaan tetap. Perekonomian di dalam masyarakat
berpengaruh untuk kesejahteraan masyarakat di desa Sinunukan. Di Desa Sinunukan,
pemilik- pemilik perkebunan kelapa sawit secara bersama mengelola lahan- lahan
mereka di bantu oleh sebuah koperasi yang dapat membantu dalam penyediaan sarana
perawatan perkebunan mereka. oleh karena berada di bawah koperasi yang sama,
perkebunan mereka kemudian di sebut perkebunan plasma.karena pihak yang
membantu mereka adalah koperasi maka imbalan yang di berikan oleh petani sesuai
dengan hasil panen yang mereka peroleh.walaupun terkadang banyak tertuang yang
diberikan oleh koperasi kepada petani, namun keberadaan koperasi telah membantu
petani dalam mengelola perkebunanya.dari hasil perkebunan yang mereka miliki
tersebut di harapkan akan dapat meningkatkan taraf hidup mereka terutama dalam
bidang kehidupan sosial ekonomi.

 Adapun keunggulan dari sumber daya dalam aspek kesejahteraan sosial dapat terlihat
dari keungguluan dari desa penghasil kelapa sawit sebbagai berikut:

1. Menyediakan lapangan pekerjaan baru yang dapat menyerap banyak tenaga kerja
sehingga dapat mengurangi pengangguran
2. Memperkecil kesenjangan ekonomi warga karena dapat membantu percepatan
pembangunan wilayah desa Sinunukan sehingga meningkatkan kesejahteraan.
3. Mempercepat pembangunan infrastruktur daerah terdalam sehingga membuka isolasi
antar desa.
4. Mencegah terjadinya illegal logging karena dengan adanya pembangunan perkebunan
sawit di daerah tertinggal akan meningkatkan kegiatan perekonomian.
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

5. Memanfaatkan lahan secara maksimal, terutama lahan yang terlantar dan lahan tidur
dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penebangan hutan
secara liar (deforestasi) dan ditanami kembali.
6. Meningkatkan kegiatan sosial ekonomi masyarakat desa Sinunukan.
7. Menambah penghasilan devisa bagi negara dari sektor perkebunan

Intervensi kesejahteran sosial

perusahaan perkebunan sawit adalah sebuah perkebunan yang sangat besar ukuranya dari segi lahan
maupun penghasilan dari perkebunan, sehingga untuk berjalan dengan lancar perkebunan sawit membutuhkan
banyak tenaga manusia baik untuk merawat, memanen, dan mengolahnya. karena besarnya kebutuhan tenaga
manusia maka perusahaan akan mencari orang untuk diperkerjakan di perusahaanya sesuai yang di butuhkan
perusahaan. memanen dan merawat sawit bukanlah pekerjaan yang ringan sehingga butuh orang yang kuat dan
memiliki tenaga, karena untuk bobot dari buah sawit sendiri rata-rata 20 kg lebih. karena pekerjaan di lapangan
yang berat maka untuk pekerjaan di lapangan kebanyakan di isi oleh msyarakat menegah kebawah dan
berpendidikan rendah. sehingga banyak masyarakat desa sekitar perkebunan sawit yang lebih memilih bekerja
di perkebunan sawit, selain akses yang dekat dan menurut mereka itu adalah opsi yang paling pas untuk di ambil
karena mereka merasa itu adalah keahlian mereka dan tidak ingin meningalkan keluarga karena bekerja di sawit
menurut mereka cukup untuk kebutuhan sehari-hari. karena hal-hal tersebut, sehingga dapat mendorog
masyarakat sekitar untuk memilih bekerja dari pada mengangur, sehingga berlahan-lahan tingkat kesejahteraan
masyarakat sekitar dapat naik.

karena merupakan wilayah perkebunan dan kurangnya perhatian pemerintah dalam hal pembangunan
jalan, maka banyak infrastuktur yang tidak memadai bahkan layak untuk di gunakan. pembangunan infrasturktur
merupakan kewajiban dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. akan tetapi perusahaan di sekitar juga
berkewajiban membantu untuk kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan mobilitas ekonomi daerah
tersebut.faktor alam, yaitu tanah yang berlumpur membuat kendaraan sulit melintas, pembangunan jalan yang
kurang, jembatan rusak.
Tugas UAS kelompok
Rahmad ramadhan (19102050065)
Faris lavida Ahmad (19102050053)
Slamet Nur Yahya (16250077))

Social mapping

Anda mungkin juga menyukai