Anda di halaman 1dari 11

Nama : Rahmad ramadhan

Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
Pornografi Merusak Moral Anak Bangsa

Pendahuluan

Di era zaman serba online sebagai peningkatan kemajuan globalisasi perkembangan


manusia dalam teknologi yang mempermudah informasi komunikasi. Di era kontemporer
internet menjadi kebutuhan primer manusia dalam kehidupan karena hampir seluruh
aktivitas manusia sudah beralih ke internet. Internet memberikan dampak perubahan dalam
perilaku sosial.

Secara umum smartphone menjadi kebutuhan wajib dalam hidup, karena sebagian
besar aktivitas sudah banyak beralih melalui media online. Sebagai konsumen smartphone
tidak hanya khusus kepada orang dewasa namun anak yang masih duduk di bangku dasar
juga sudah dituntut menggunakan media tersebut.Internet dapat diakses siapa saja, kapan
saja dan dimana saja tergantung paket kuota jika masih ada. Segala kebutuhan manusia
sudah dapat diakses dalam internet seperti pendidikan Hiburan dan lain lain. Internet dapat
memberikan nilai positif yang tinggi bagi orang yang mengaksesnya sesuai dengan syariat
agama dan negara. Namun di sisi lain, perkembangan media digital juga tidak terlepas dari
dampak negatif. Salah satunya terkait produksi, distribusi dan konsumsi konten pornografi.

Dari fenomena tersebut penulis tertarik menganalisis proses timbulnya adiksi


pornografi di kalangan remaja melalui teori Sigmund Freud psikoseksual, dengan
menggunakan teori tersebut dapat diketahui bagian-bagian dari sisi mana yang
mempengaruhi karakter remaja terkait adiksi pornografi. kasus ini dianggap cukup serius
karena pornografi mempengaruhi moral perilaku remaja.

Teori yang digunakan

Gangguan Psikoseksual merupakan penyimpangan dalam pemenuhan kebutuhan


keksual yang disebabkan oleh berbagai faktor biologis, psikologis, sosial dan
kultural.Kemajuan teknologi yang begitu pesat, menyebabkan sosial media berkembang
menjadi sarana utama semua kelompok usia dalam mengekspresikan diri, dan tak jarang
berdapak negatif bagi penggunanya, termasuk gangguan psikoseksual. Gangguan
psikoseksual dapat berupa gangguan (1) disfungsi, (2) identitas gender, dan (3) gangguan
perferasi seksual.1

1
Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes., “Peran Tenaga Kesehatan, Keluarga dan Masyarakat
dalam Pencegahan dan Penanganan Gangguan PsikoseksualSeminar Keperawatan Jiwa: Penanganan
Komprehensif Gangguan Psikoseksual Terkini, DPD PPNI Kabupaten Lamongan dan Stikes
Muhammadiyah Lamongan, tanggal 2 Oktober 2016.
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
BerdasarkanBerdasarkan kasus tersebut teori Sigmund Freud “psikoanalisis
psikoseksual” sebagai pendekatan untuk meneliti proses terjadinya kasus. Dengan meneliti
kasus berdasarkan fase-fase pada teori psikoanalisis. Secara teoritis setiap orang harus
melewati fase-fase tersebut dalam perkembangan psikoseksualnya.Menurut Sigmund
Freud, mendasarkan pembagiannya pada perkembangan psikoseksual terdapat fase-fase
tertentu. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut:2

1. Fase Oral

Yaitu antara usia 0-1,5 tahun, dikatakan fase oral karena pada masa ini bagi
bayi, mulut merupakan hal yang dapat memicu kesenangannya dengan mencicipi atau
menghisap sesuatu, contohnya seperti menghisap tangannya sendiri atau payudara ibu.

2. Fase Anal

Yaitu antara usia 1,5-3 tahun, pada tahap ini fungsi utama libido adalah pada
pengendalian kandung kemih dan buang air besar. Contohnya seperti melatih anak
untuk buang air kecil atau besar ke toilet dengan baik.

3. Fase Phallic

Yaitu antara usia 3-5 tahun, pada fase ini fokus utama libido adalah pada alat
kelamin. Yang terpenting pada fase ini yaitu munculnya oedipus complex, yang diikuti
oleh fenomena castration anxiety (Kecemasan terpotongnya penis) pada laki-laki dan
penis envy (kecemburuan penis) pada perempuan. oedipus complex yaitu ketika anak
laki-laki akan menganggap ayahnya sebagai kompetitornya dalam berebut kasih sayang
ibunya, pun pada perempuan sebaliknya.

4. Fase Laten

Yaitu antara usia 5-12 tahun/pubertas, pada fase ini libido seakan “tidur” dan
akan bangkit lagi dengan kekuatan penuh kelak di masa pubertas tiba. Di fase ini, anak
akan memilingi rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal

5. Fase Genital

Yaitu usia 12 tahun (pubertas) sampai seterusnya merupakan tahap akhir dari
psikoseksual. Pada fase ini seseorang akan mengalami perubahan yang besar dalam
2
Muhammad Teguh Saputra, “TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL SIGMUND FREUD
DAN PSIKOSOSIAL ERIK H. ERIKSON”, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta PAI A 2019.
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
diri maupun dunianya, dan masa ini pula seseorang akan mengembangkan minat
seksual yang kuat pada lawan jenis.

Pada umumnya proses perkembangan anak akan menjalani fase-fase tersebut,


perkembangan psikososial adalah tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai tiada
dibentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang
menjadi matang secara fisik dan psikologis, pertumbuhan psikososial juga berhubungan
dengan perubahan-perubahan perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan
dalam bagaimana individu relasi dengan orang lain.

Hasil diskusi Pornografi

Kata pornografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu pornographos yang terdiri dari dua
kata porne (=bprostitute) berarti prostitusi, pelacuran dan graphein (= to write, drawing)
berarti menulis atau menggambar. Secara harfiah dapat diartikan sebagai tulisan tentang
atau gambar tentang pelacur, (terkadang juga disingkat menjadi "porn," atau "porno")
adalahpenggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara eksplisit
(terbuka) dengan tujuan untuk memenuhi hasrat seksual.Remaja candu film porno.3

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pornografi dirumuskan


menjadi: (1) gambaran tingkah laku yang secara erotis dengan lukisan atau tulisan untuk
membangkitkan nafsu birahi; (2) bahan bacaan yang sengaja dan semata-mata dirancang
untuk membangkitkan nafsu birahi/seks.4

UU No 44 2008 tentang pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,


suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk
pesanlainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka
umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasiseksual yang melanggar norma kesusilaan
dalam masyarakat.5

3
Galih Haidar1, Nurliana Cipta Apsari2 “PORNOGRAFI PADA KALANGAN REMAJA” 1Mahasiswa Program Studi
Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran 2Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
FISIP UNPAD vol 7 : 1.
4
Richo Agung Nugroho PAPARAN PORNOGRAFI DARI MEDIA SOSIAL DAN PERILAKU BERPACARAN PADA SISWA
SMK X, KELURAHAN CEMPAKA PUTIH, KECAMATAN CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT. Skripsi. FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
5
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
Sementara dalam pandangan Remaja pornografi merupakan aktivitas yang berbau
sexual dengan menampilkan gambar, video, perbuatan sexual secara umum sehingga
mengundang nafsu birahi bagi orang yang melihatnya.

Dari definisi di atas, makna pornografi lebih cenderung pada penekanan tindak
seksual untuk membangkitkan nafsu birahi. Hal ini selaras dengan pendapat Hoed bahwa
pornografi mempunyai makna dasar “cabul”, “tidak senonoh”, dan “kotor.6

Internet gudang pornografi .

Hadirnya pornografi secara luas tidak terlepas dari kehadiran internet sebagai
sarana dalam penyebarluasan pornografi. Pornografi dapat diartikan sebagai penggambaran
tubuh atau aktivitas perilaku seksual manusia secara terbuka dan ditujukan untuk memicu
gairah seksual pada individu yang menikmatinya.7 Internet tempat yang mudah dalam
mengakses pornografi. Sebagai contoh kecilnya saja pada saat membuka salah satu situs
sangat sering ditemukan iklan wanita sexy dalam bentuk gambar walaupun situs tersebut
berisi tentang nilai nilai pendidikan akan tetapi tetap saja ada iklan berbau pornografi. Dan
yang menjadi permasalahan jika orang yang mengakses internet adalah anak di bawah
umur tanpa disadari menemukan iklan tersebut lalu mengklik karena rasa penasaran maka
dia akan tahu yang seharusnya anak tidak Ketahui itu akan sangat berbahaya bagi anak.

Para informan juga mengemukakan bahwa konten pornografi awalnya mereka akses
atau mereka konsumsi saat mereka pertama kali memiliki smartphone. Saat mereka
memiliki handphone biasa, konten pornografi tidak pernah mereka akses secara sengaja
maupun tidak sengaja, atau tidak pernah menghampiri mereka saat mereka mengakses
internet. Sehingga dapat diamati bahwa semakin canggih perangkat seluler.8 Dengan
tersedianya situs pornografi di internet sehingga memudahkan siapa saja yang
mengaksesnya. Film porno menjadi tempat pelarian bagi orang yang ketegangan mental sex
dan dapat memperkuat perilaku adiksi. Hal tersebut disebabkan gambaran dari film porno
yang telah meningkatkan neurotrasmitter ketika terjadi rangsangan seksual yang
menghasilkan efek menyenangkan, sehingga hal tersebut sering dilakukan berulang-ulang.9

6
Tommi YuniawanFUNGSI ASOSIASI PORNOGRAFI DALAM WACANA HUMOR Universitas Negeri Semarang Vol.
14, No. 27, September 2007 SK Akreditasi Nomor: 39/Dikti/Kep. 2004
7
Rachmaniar, Puji Prihandini, Preciosa Alnashava Janitra ‘PERILAKU PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN AKSES
PORNOGRAFI DI KALANGAN REMAJA PEREMPUAN” Fakultas IImu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Jurnal
Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018
8
Rachmaniar, Puji Prihandini, Preciosa Alnashava Janitra PERILAKU PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN AKSES
PORNOGRAFI DI KALANGAN REMAJA PEREMPUAN Fakultas IImu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Jurnal
Komunikasi Global, Volume 7, Nomor 1, 2018
9
Anna Dian Savitri, Gusti Yuli Asih faktor-faktor yang mempengaruhi minat akses situs porno Fakultas psikologi
universitas Semarang.
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
Indonesia salah satu pengakses pornografi terbanyak di dunia sebagai prestasi yang
memalukan bagi negara sendiri. Tindakan pelecehan seksual terjadi di mana-mana di
karenakan efek samping adiksi pornografi. Upaya pemerintah dalam mencegah pornografi
akhirnya memutuskan untuk menutup (blokir) situs porno di Indonesia, sehingga siapapun
tidak dapat mengaksesnya kembali. Namun walaupun kebijakan tersebut telah dilakukan
akan tetapi masih tetap saja situs pornografi masih bisa diakses dengan menggunakan alat
pintar yaitu VPN. VPN adalah alat canggih yang dapat memindahkan jaringan personal ke
negara lain sehingga situs-situs yang telah diblokir negara dapat diakses kembali.

Adiksi pornografi

Pada umumnya seseorang di saat pertama kali menanggapi pornografi itu secara
tidak sengaja dan menganggap itu lucu, setelah itu akan timbul rasa penasaran untuk
melihatnya kembali, walau hanya bentuk gambar tapi sudah terasa nikmat dan ketagihan
pada akhirnya kecanduan. Dan konsumen akan merasakan peningkatan kebutuhan seksual
dan dikawatirkan melakukan sex bebas.

Selain rasa penasaran dan ingin tahu remaja merasakan suatu sensasi saat
mengakses pornografi. Hingga akhirnya menjadi menu wajib yang harus mereka lihat setiap
hari. Tanpa disadari bila dalam sehari saja tidak melihat content porno di smartphone,
remaja merasakan ada yang kurang dan berusaha untuk melihatnya. Yang tadinya sehari
sekali meningkat sampai akhirnya menjadi satu jam sekali10

Kecanduan merokok memang berbahaya tetapi candu pornografi lebih berbahaya.


Rokok hanya akan merusak tubuhmu sementara pornografi akan merusak hidupmu.
Menonton konten pornografi baik itu yang berupa film ataupun video porno dapat
memengaruhi sifat dan perilaku konsumen apabila dalam dirinya tedapat dorongan untuk
menyaksikan dan meniru apa yang dia lihat di video porno hal tersebut akan mengakibatkani
sulit berkonsentrasi dalam beraktivitas.11

Adapun berdasarkan hasil pengamatan yang sudah diteliti tentang ciri-ciri orang
yang sedang kecanduan pornografi sebagai berikut:

a. Sering berfikiran negatif

10
Diana Imawati (1) dan Meyritha Trifina Sari(2) STUDI KASUS KECANDUAN PORNOGRAFI PADA REMAJA
Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Fakultas Psikologi(1 Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda(2) Motiva : Jurnal Psikologi 2018, Vol 1, No 2, 56-62.
11
Galih Haidar1, Nurliana Cipta Apsari2 “PORNOGRAFI PADA KALANGAN REMAJA” 1Mahasiswa Program Studi
Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran 2Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
FISIP UNPAD vol 7 : 1.
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
Jika sudah kecanduan berarti sering melakukan berulang-ulang. Efek dari
ketagihan pornografi tidak lagi memikirkan bahaya yang akan dialaminya,
dikarenakan nafsu yang telah menguasai diri. Segala perbuatan akan cenderung
kepada yang negatif, sehingga seringkali di saat memandang seseorang namun
pada hakikatnya memandang bentuk tubuh moleknya.
b. Senang menyendiri
Mencari ketenangan pada waktu sendiri menjadi hal yang dimaklumi, namun
jika senantiasa menyendiri maka patut dicurigai. Menyendiri dalam arti tidak terbuka
kepada lingkungan sosial (bermasyarakat) dikarenakan faktor tertentu salah satunya
kecanduan pornografi. Pecandu pornografi merasa khawatir jika ada yang
mengetahui aibnya maka untuk mencari aman menyendiri membuatnya menjadi
tenang
c. Mudah emosi dan tersinggung
Merasa paling benar dan tidak ingin disalahkan. Jika ada sesuatu yang tidak
sesuai dengan keinginannya maka dia akan mudah marah.
d. Malas beraktifitas
Aktivitas yang bersifat pornografi jauh lebih menyenangkan baginya,
sehingga aktivitas yang melelahkan (berat) adalah hal yang membosankan.
e. Sering lupa
Pikiran kotor mempengaruhi konsentrasi otak, karena syaraf yang ada dalam
otak terputus
f. Sering begadang
“Begadang jangan begadang jika tiada berguna” syair H. Rhoma irama. Siang
waktu tidur malam dijadikan aktivitas bagaikan seekor kelelawar. Kebiasaan pecandu
pornografi dalam menyusun jadwal waktu aktivitas pada saat malam, karena
kesunyian memberikan ketenangan.
g. Tidur berlebihan
Efek dari begadang semalaman yang menjadi kebiasaan yang akhirnya tidur
berlebihan. Tenaga sudah habis terkuras dikarenakan sibuk kepada hal yang negatif
pada waktu malam, maka waktu pagi sampai siang dijadikan waktu tidur. Hal
tersebut menandakan bahwa seorang pecandu pornografi sangat sering membuang-
buang waktu.

Pengontrolan adiksi pornografi sangat sulit dilakukan daripada candu narkoba,


dikarenakan akses pornografi lebih mudah di temukan kapan dan dimana saja bahakan
melalui handphone. Hampir seluruh masyarakat memiliki handphone, tidak hanya orang tua
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
bahkan anak-anak juga menggunakannya. Dan tidak jarang ditemukan dalam handphone
milik anak-anak berisikan konten pornografi. Jika seorang anak sudah mengkonsumsi
pornografi semenjak dini maka dia akan senantiasa memikirkan hal-hal pornografi untuk
kedepannya.

Dampak Negatif pornografi

Adiksi pornografi menjadi problem yang sangat serius bagi sosial, apabila seseorang
mengalami adiksi pornografi maka dia akan cenderung melakukan tindakan yang berbau
sexual demi memenuhi hasrat birahinya yang tidak stabil. Dan hal jika sering dilakukan
berulang-ulang maka akan menimbulkan dampak buruk bagi sosial dan kesehatan.

a. Mendorong untuk meniru melakukan tindakan seksual

Semakin meningkatnya perkembangan zaman banyak media yang telah memfasilitasi


segala kebutuhan masyarakat melalui berbagai media seperti Instagram atau tiktok yang
berisikan berbagai konten positif dan negatif. Dengan melalui berbagai media tersebut
seseorang akan mudah terobsesi meniru kegiatan yang dilihatnya. Sama halnya dengan
melihat video atau gambar yang mengundang hasrat seksual maka seseorang ingin
terobsesi juga melakukannya.

b. Membentuk sikap, nilai dan perilaku yang negative.


Seseorang yang terbiasa mengkonsumsi materi pornografi yang
menggambarkan beragam adegan seksual, dapat terganggu proses pendidikan
seksnya. Hal itu dapat diketahui dari cara mereka memandang wanita, kejahatan
seksual, hubungan seksual, dan seks pada umumnya. Remaja tersebut akan
berkembang menjadi pribadi yang merendahkan wanita secara seksual, memandang
seks bebas sebagai perilaku normal dan alami, permisif terhadap perkosaan, bahkan
cenderung mengidap berbagai penyimpangan.
c. seksual menyebabkan sulit konsentrasi belajar hingga terganggu jati dirinya
Jika seseorang yang memiliki IQ tinggi, pornografi bisa mengakibatkan
mereka kesulitan membangkitkan konsentrasinya untuk belajar dan beraktivitas, hari-
harinya didominasi oleh kegelisahan dan sedikit sekali produktivitasnya. Sedangkan
remaja yang ber-IQ rendah, pengaruhnya bisa lebih ekstrim lagi, mereka tidak
berdaya lagi untuk berkonsentrasi, hariharinya total dikuasai.
d. kegelisahanTertutup minder dan tidak percaya diri
Pecandu pornografi yang mendapat dukungan teman-temannya sesama
penggemar pornografi, akan terdorong menjadi pribadi yang permisif (memandang
maklum) terhadap seks bebas dan mereka melakukan praktek seks bebas di luar
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
pantauan orang tua. Sedangkan remaja pecandu pornografi yang dikelilingi oleh
teman-teman yang terbimbing dan bebas dari pornografi, akan cenderung merasa
minder dan tidak percaya diri. Karena kebiasaannya ini, remaja merasa sebagai
pribadi yang aneh dan berbeda perilakunya, dan seiring bertambahnya pengetahuan
keagamaannya ia akan merasa paling berdosa

e. Perilaku seksual menyimpang pada orang lain

a). Tindakan kriminal atau kejahatan, tindakan ini umumnya dilihat


bertentangan dengan norma hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku
di masyarakat.

b). Penyimpangan seksual adalah perilaku yang tidak lazim di lakukan.


Beberapa jenis penyimpangan seksual antara lain, lesbianisme, dan
homoseksual,sodomi, sadisme, dan pedophilia.

PornografiPornografi memiliki efek samping negatif yang serius. Pornografi


mengakibatkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada pre frontal corteks (bagian
otak yang tepat berada di belakang dahi ß otak logika). Kerusakan otak akibat adiksi
pornografi bahkan lebih parah dari adiksi narkoba karena narkoba merusak tiga bagian otak
saja. Pornografi merusak bagian otak yang bertanggung jawab terhadap logika dengan
memberikan hiperstimulasi tanpa saringan/filter sehingga otak akan terbiasa hanya mencari
kesenangan tanpa adanya konsekuensi. Rusaknya otak akan mengakibatkan korban akan
mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan dan lelah. Selain itu,
menyebabkan penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar, serta berkurangnya
kemampuan pengambilan keputusan.12 Dan tidak hanya itu saja, juga akan mengalami
kesehatan yang lain seperti Impoten, Kemandulan, Badan lemah Dan yang paling parahnya
lagi tidak dapat memberikan keturunan.

Teori pemecahan masalah pornografi

Adapun slalah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan
pornografi dengan menggunakan teori perspektif medis psikologis dilakukan dengan
layanan konseling. Namun metode tersebut belum bisa dikatakan sebagai metode yang
tepat. Karena faktor pemicu pornografi yang dialami konsumen secara umum tidak sama,
sebagai perumpamaan berdasarkan hasil pengamatan penulis, ada seseorang yang mudah

12
Iram Barida Maisyaa, Siti Masitoh DERAJAT KETERPAPARAN KONTEN PORNOGRAFI PADA SISWA SMP DAN
SMA DI DKI JAKARTA DAN BANTEN INDONESIA Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019:117-126 DOI:
10.22435/kespro.v10i2.2463.117-126
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
terangsang nafsu birahinya jika melihat wanita cantik, dan ada yang terangsang jika melihat
wanita montok, hal tersebut menjadi gambaran bahwa perspektif yang sesuai dengan
penanganan kasus pornografi berdasarkan perlawanan yang mengundang hasrat untuk
melakukan tindakan pornografi, yaitu mengubah kebiasaan buruk yang dapat mengundang
tindakan pornografi. Seperti mengurangi kebiasaan sendiri dalam kamar, menonton film
pornografi dan lain sebagainya.

Secara pendekatan formal, belum adanya institusi yang khusus dan berkompeten
untuk merehabilitasi masalah korban pornografi seperti masalah Narkoba yang ada institusi
formalnya yaitu BNN (Badan Narkotika Nasional) dan IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor)
padahal dampak pornografi tidak kalah bahaya dari narkoba . Namun secara pendekatan
Emergency atau darurat seorang bisa mengisi kesehariannya dengan kegiatan positif
seperti olahraga, mengikuti seminar, membaca buku, berkegiatan sosial dan sebagainya.13

Pendekatan Sustainability atau berkelanjutan seorang korban pornografi bisa


bergabung di institusi pendidikan berbasis keagamaan untuk resosialisasi nilai dan norma
sebagai dasar seorang individu dalam melakukan segala aktivitasnya sehingga dia tidak
mau kembali menonton pornografi dikarenakan tahu bahaya dan konsekuensi yang akan dia
alami selanjutnya jika dia kembali masuk kepada dunia pornografi.

Kesimpulan

Pornografi terjadi akibat gelombang modernisasi dan globalisasi yang menuju


kehidupan masyarakat. Tanpa ada kesadaran semua pihak untuk menghentikannya dengan
pertimbangan kemaslahatan umat, pornografi akan terus berulang. Dari pemaparan diatas,
dapat disimpulkan bahwa kecanduan pornografi merupakan bukan masalah individu saja
tetapi juga merupakan masalah sosial. Faktor penyebab masalah pornografi secara umum
berasal dari dua faktor yang pertama yaitu intern yang berupa individu itu sendiri dengan
potensi yang dimilikinya. Dan yang kedua faktor sistem yang berupa keluarga, sekolah dan
masyarakat yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi dan membentuk perilaku
seseorang.

Daftar pustaka

13
Galih Haidar1, Nurliana Cipta Apsari2 “PORNOGRAFI PADA KALANGAN REMAJA” 1Mahasiswa Program Studi
Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran 2Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial
FISIP UNPAD vol 7 : 1.
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
1. Galih Haidar1, Nurliana Cipta Apsari2 “PORNOGRAFI PADA KALANGAN REMAJA”
1Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran
2Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD vol 7 : 1.
2. Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes., “Peran Tenaga Kesehatan, Keluarga dan Masyarakat
dalam Pencegahan dan Penanganan Gangguan PsikoseksualSeminar Keperawatan
Jiwa: Penanganan Komprehensif Gangguan Psikoseksual Terkini, DPD PPNI
Kabupaten Lamongan dan Stikes Muhammadiyah Lamongan, tanggal 2 Oktober
2016.
4. Muhammad Teguh Saputra, “TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
SIGMUND FREUD DAN PSIKOSOSIAL ERIK H. ERIKSON”, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu Sosia Universitas Negeri Jakarta PAI A 2019.
3. Richo Agung Nugroho PAPARAN PORNOGRAFI DARI MEDIA SOSIAL DAN
PERILAKU BERPACARAN PADA SISWA SMK X, KELURAHAN CEMPAKA PUTIH,
KECAMATAN CIPUTAT TIMUR KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015PROGRAM
STUDI KESEHATAN MASYARAKAT. Skripsi. FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
4. Muhammad Teguh Saputra, “TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
SIGMUND FREUD DAN PSIKOSOSIAL ERIK H. ERIKSON”, Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas Ilmu SosialUniversitas Negeri Jakarta PAI A 2019.UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG
PORNOGRAFI
5. Rachmaniar, Puji Prihandini, Preciosa Alnashava Janitra PERILAKU PENGGUNAAN
SMARTPHONE DAN AKSES PORNOGRAFI DI KALANGAN REMAJA PEREMPUAN
Fakultas IImu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Jurnal Komunikasi Global, Volume 7,
Nomor 1, 2018
6. ommi YuniawanFUNGSI ASOSIASI PORNOGRAFI DALAM WACANA HUMOR
Universitas Negeri Semarang Vol. 14, No. 27, September 2007 SK Akreditasi Nomor:
39/Dikti/Kep. 2004
7. Anna Dian Savitri, Gusti Yuli Asih faktor-faktor yang mempengaruhi minat akses situs
porno Fakultas psikologi universitas Semarang.
8. Diana Imawati (1) dan Meyritha Trifina Sari(2) STUDI KASUS KECANDUAN
PORNOGRAFI PADA REMAJA Fakultas Psikologi, Universitas 17 Agustus 1945
Samarinda, Fakultas Psikologi(1 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda(2) Motiva : Jurnal
Psikologi 2018, Vol 1, No 2, 56-62.
9. ram Barida Maisyaa, Siti Masitoh DERAJAT KETERPAPARAN KONTEN
PORNOGRAFI PADA SISWA SMP DAN SMA DI DKI JAKARTA DAN BANTEN INDONESIA
Nama : Rahmad ramadhan
Nim : 19102050065
Kelas : HBSE
Tugas : UAS
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2), 2019:117-126 DOI: 10.22435/kespro.v10i2.2463.117-
126
10. Dr. Ah. Yusuf, S.Kp., M.Kes., “Peran Tenaga Kesehatan, Keluarga dan Masyarakat
dalam Pencegahan dan Penanganan Gangguan PsikoseksualSeminar Keperawatan
Jiwa: Penanganan Komprehensif Gangguan Psikoseksual Terkini, DPD PPNI
Kabupaten Lamongan dan Stikes Muhammadiyah Lamongan, tanggal 2 Oktober
2016.

Anda mungkin juga menyukai