Anda di halaman 1dari 1

Meningkatkan ibadah di bulan puasa / bulan Ramadhon.

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulilla tsummalhamdulillah wa sholatu wassalamu ‘ala sayyidinaa Muhammad wa’ala aalihi wa
shohbihi ajma’in. 
Sebelumnya, mari kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT. Yang telah memberikan kita
kesehatan sehingga kita masih diberi kesempatan untuk dapat hadir dal;am acara ini.
Hadirin yang berbahagia...
Kewajiban puasa ramadhan di tujukan untuk semua umat islam yang telah memenuhi syarat , adapun
syarat wajib saum itu diantaranya : beragama islam, baligh dan berakal, kuasa/mampu, dan sehat yang
terakhir mukim. Keawajiban puasa ramadahan juga terdapat pada Q.S. Al- baqarah yang berbunyi : “
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebaagimana telah diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Puasa ramadahan berlangsung selama sebulan
penuh yang biasanya ditandai oleh pengumuman pemerintah berdasarkan hasil sidang isbat. Pada
dasarnya semua puasa itu sama yaitu menahan lapar dan haus serta menghindari  hal-hal yang dapat
merusak pahala puasa, di mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari. 
Menurut  Imam  Al Ghazali tingkatan puasa dibagi tiga yaitu :
1. Puasa awam

Puasa tingkatan ini adalah tingkatan puasa yang banyak dilakukan oleh kita sebagai umat islam. Tipe
puasa ini adalah puasa yang hanya sekedar menahan diri dari rasa lapar dan dahaga serta berhubungan
badan antara suami-istri di siang hari (nafsu syahwat) mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.

2. Puasa khusus

Puasa tipe ini adalah tingkatan puasa yang dilakukan oleh para ulama sufi. Tipe puasa ini adalah puasa
bukan hanya sekedar menahan diri dari rasa lapar dan dahaga, berhubungan badan antara suami-istri di
siang hari (nafsu syahwat), serta menahan pendengaran, penglihatan, ucapan, perilaku serta seluruh
anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala puasa, mulai dari terbit fajar sampai
terbenam matahari.

3. Puasa khusus wal khusus

Puasa tipe ini adalah tingkat puasanya para Nabi,  para sahabat, dan para tabiin. Puasa tipe ini puasa
tingkat tinggi, orang awam seperti kita tidak akan mampu melakasanakannya. Puasa tipe ini adalah
puasa bukan sekedar menahan diri dari rasa lapar dan dahaga, berhubungan badan antara suami-istri di
siang hari (nafsu syahwat), serta menahan pendengaran, penglihatan, ucapan, perilaku serta seluruh
anggota tubuh dari hal yang dapat membatalkan puasa juga hatinya yang selalu berdzikir mengingat
Allah, jika dzikir terlepas maka puasa pun dianggap batal, mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari.  Wallohu’alam.

Demikianlah uraian singkat ini mohon maaf bila ada kekurangan dan kekhilafan.
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai