Anda di halaman 1dari 14

PANITIA KEMITRAAN PENGASPALAN JALAN BKM BAKTI MANUNGGAL DAN DINAS KIMPRASWIL SLEMAN

PROPOSAL

I. LATAR BELAKANG

Desa Donokerto yang luasnya 742 Ha dengan curah hujan rata-rata pertahun 2.300 mm pada ketinggian 412 m dari permukaan laut dengan suhu rata-rata 33 C. Letaknya di wilayah Kabupaten Sleman bagian utara yaitu di Kecamatan Turi dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Girikerto Kecamatan Turi

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem dan Desa Donoharjo Kecamatan Ngaglik Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Trimulyo dan Pandowoharjo Kecamatan Sleman Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bangunkerto dan Desa Wonokerto Kecamatan Turi

Desa Donokerto terdiri dari 16 padukuhan yang sebagian jalannya sudah diperkeras dengan cara swadaya baik dengan conblok ataupun dengan batu kali serta ada sebagian yang sudah beraspal. Namun ada sebagian wilayah di Desa Donokerto yang masih perlu mendapatkan perhatian khusus karena kurang lancarnya jalur perhubungan antar wilayah. Jumlah penduduk Desa Donokerto adalah 9.038 jiwa per September 2005 yang terdiri dari 4.389 jiwa laki-laki dan 4.650 jiwa Perempuan. Dari jumlah itu ada 940 kepala keluarga miskin yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Mata pencaharian warga Donokerto 75 % adalah petani dan berpendapatan rendah serta kepemilikan tanah kurang dari 0,5 Ha per kepala keluarga. Selain itu sarana angkutan dari dan ke wilayah yang terisolasi terbatas dikarenakan sarana jalan yang kurang memadai dan kurang tertata lingkungannya. Oleh sebab itu wilayah Donokerto sangat memerlukan sekali sarana perhubungan yang berupa jalan aspal sehingga angkutan hasil bumi ke pasar dengan mudah, murah dan cepat dapat terlaksana untuk meningkatkan penghasilan petani serta lingkungan bersih dan tetap rapi.

Permasalahan mendasar yang ada di Desa Donokerto adalah masalah kemiskinan yang salah satunya ditandai dengan rendahnya pendapatan masyarakat. Desa Donokerto termasuk desa penerima IDT atau (Inpres Desa Tertinggal) sangat memperlukan sarana dan prasarana guna menunjang peningkatan penghasilan masyarakat. Salah satu diantara kebutuhan tersebut berupa peningkatan sarana jalan dari jalan tanah menjadi jalan Aspal. Adanya jalan aspal akan membuka terisolasinya masyarakat di wilayah Donokerto sehingga dapat membuka hubungan ekonomi dengan pihak luar. Dengan adanya jalan aspal maka angkutan umum tidak lagi segan segan untuk masuk keseluruh wilayah Donokerto yang mayoritas masyarakatnya bertani salak. Hal inilah yang membuat distribusi hasil pertanian dapat dengan lancer sampai ke pasar, super market, swalayan dan tempat-tempat jual beli lainnya sehingga harga jual tinggal dan menambah pendapatan petani. Jika jalannya jelek/tidak rata maka masyarakat malas mengangkat hasil bumi sehingga para pembelian akan datang ke rumah pertain dan membeli hasil bumi dengan harga lebih murah di banding bila dijual di pasar swalayan atau super market. Pedagang kecil atas bakul lebih suka pasrah dengan akses masyarakat ke kalurahan sebagai pusat pemerintahan desa menjadi tidak optimal. Salah satunya adalah keterlambatan menerima informasi maupun terhambatnya kelancaran masyarakat dalam mengurus surat-surat penting seperti KTP, Kartu Keluarga, Pos wesel, surat menyurat dan lainlain. Selain itu kurangnya sarana dan prasarana perhubungan menghambat keinginan masyarat untuk berpartisipasi dalam rapat-rapat di tingat desa. Dengan dibangunnya jalan aspal akan menjadikan arus lalu lintas lancer. Ibuibu /kaun wanita akan lebih giat melakukan transaksi jual beli baik di pasar, berjualan kelilingan dan tempat lainnya, karena jalur laun lintas sudah bukan rintangan lagi. Kaun wanita adalah orang pertama yang merasakan dampak kemiskinan karena yang mengelola ekonomi/ keuangan keluarga. Bahkan jual beli dan pemeliharaan kebun salak lebih banyak dilakukan oleh perempuan/ pertain bubuh. Buruh tani sangat memerlukan sekali jalan yang lancer dan baik jangkauan tempat kerja menjadi akan lebih mudah dicapai. Pengaspalan yang direncanakan dalam proposal ini meliputi pengaspalan jalan lingkar desa yang mengubungkan antar dusun, dengan demikian diharapkan seluruh dusun akan terhubung dan dapat menjadi satu kesatuan wilayah pengembangan. Jadi seluruh desa tidak ada lagi yang terisolasi bahkan akan menumbuhkan usaha-usaha baru seperti kios atau took, warung makan, jasa, sarana kesehatan, sarana olah raga,

hubungan lebih cepat dan yang lain-lain. Sehingga usaha yang lama menjadi berkembang dan yang baru bermunculan. Berarti ada peningkatan ekonomi. Permasalahan yang timbul juga karena kurang adanya kerja sama antara masyarakat dengan Pemerintah dalam hal ini dinas terkait mengenai aspek kegunaan misalnya. Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Inpres, Pembangunan rumah dinas Kepala Sekolah, Permbangunan gedung KUD, yang sia-sia karena tidak terpakai secara optimal bahkan terkesan mubadhir. Dengan begitu sangat perlu sama sekali dibentuk panitia kemitraan sehingga program pemerintah sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta program masyarakat bisa terlaksana karena adanya bantuan niaya pemerintah. Masyarakat merasa mempunyai sehingga setiap saat akan selalu memelihara dan merawatnya.

II.

JENIS KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan pengaspalan jalan meliputi: 1. Gotong royong pembuatan badan jalan dan konsumsinya 2. Pengadaan batu untuk lapisan bawah dan konsumsinya 3. Gotong royong pemasangan batu untuk lapisan bawah dan konsumsinya 4. Tenaga ahli aspal 5. Pengukuran dengan tanah, pengocoran dengan air memakai pompa air dan stom walls 6. Pengadaan material 7. Pelaksanaan pengaspalan jalan Pengaspalan jalan pada 11 ruas dengan volume 10 500 m2 memberu peluang akan tingginya pemakaian jalan serta jumlah tenaga kerja yang cukup banyak dan tingkat partisipasi masyarakat yang merata.

III.

TUJUAN A. Jangka Panjang Dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat. Dengan tingkat ekonomi tinggi maka kemampuan masyarakat kepada peningkatan sumber daya manusia semakin tinggi. Sumber daya manusia semakin tinggi. Sumber saya manusia meningkat akan memunculkan inisiatif dan inovasiinovasi dalam membangun sehingga akhirnya masyarakat dapat

mengenyam arti sebuah peningkatan sebuah kesejahteraan. Hal ini berarti program penanggulangan kemiskinan di Donokerto dapat tercapai. Masyarakat Desa Donokerto terentaskan dari kemiskinan salah satunya dengan lajunya perekonomian.

B. Jangka Pendek 1. Membuka isolasi dengan membuka jalan desa 2. Membuka hubungan antardesa dan antar kecamatan yaitu: 3. Sebelah Utara dengan Desa Girikerto Kecamatan Turi, Sebelah Timur dengan Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem dan Desa Donoharjo Kecamatan Sleman, Sebelah barat dengan Desa Bangunkerto dan Desa Wonokerto Kecamatan Turi. 4. Meningkatkan mobilitas warga 5. Meningkatkan penataan lingkungan sehingga lingkungan menjadi bersih, sehat, tertata rapi dan indah. 6. Memperlancar angkutan hasil bumi 7. Memperlancar akses ke sarana-sarana fasilitas pelayanan umum lain seperti ke sekolah-sekolah, ke puskesmas, kepasar, ke kelurahan, ke kecamatan dan lain-lain.

IV.

SASARAN PROGRAM Umum/jangka panjang: Dari hasil pembangunan jalan aspal tersebut pemanfaatan aspal tidak hanya terbatas warga Desa Donokerto akan tetapi masyarakat luas yang melalui dan menggunakan jalan tersebut. Apalagi Turi sebagai Kecamatan Pusat Pertumbuhan Ekonomi sangat strategis sekali adanya pembangunan jalan aspal karena dapat mendukung sepenuhnya program tersebut. Terlebih lagi padukuhan yang akan melaksanakan program pengaspalan tersebut termasuk wilayah penyangga utama tumbuh kembangnya perekonomian yaitu pasar desa. Khusus/ jangka pendek: 1. Terciptanya aktifitas perdagangan yang lancer sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat.

2. Dalam melakukan kegiatan perekonomian oleh kaum wanita ibu-ibu lancer dan mudah 3. Anak sekolah lebih bersemangat berangkat sekolah 4. Kegiatan antar padukuhan atau antar kalurahan bahkan antar kecamatan akan lebih meningkat terutama kegiatan pemuda seperti olah raga, pengajian, hiburan dan lain-lain.

V.

TAHAB PELAKSANAAN Agar dapat menjaring seluruh aspirasi masyarakat atau kebutuhan masyarakat diadakanlah rembug desa. Gagasan yang timbul dalam rembug desa diambil dari sebanyak mungkin unsure masyarakat yang dilibatkan terutama keluarga miskin, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Sehingga masyarakat bisa belajar dari masyarakat dan beda pendapat yang terjadi dalam musyawarah tersebut dalam rembug desa dilakukan pembahasan mengenai program apa yang sebenarnya paling dibutuhkan oleh masyarakat yang paling mendesak untuk dipahami. Pada tahab inilah masyarakat diajak berfikir dengan sudut pandang pengembangan seluruh desa bukan hanya menonjolkan dusunnya masing-masing. Dengan demikian muncul program yang merupakan prioritas desa yang tertuang dalam PJM Pronangkis. Unsure pemerintah dalam hal ini dinas terkait diharapkan dapat berperan secara sejajar karena kedekatan masyarakat dengan pemerintah bisa mendorong saling belajar dari dinas, LSM,BPD, Pamong Desa dan lain-lain. Sementara orang-orang pemerintah sendiri juga akan memahami akan kebutuhan masyarakat dan dinas bisa mendapat masukan dari masyarakat sehingga bisa berbagi pengalaman yang akhirnya hasil pengembangan tersebut dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat serta tahan lama dan masyarakat merasa handarbeni. Karena masyarakat dan pemerintah sudah menjalin kerja sama maka dalam pembangunan jalan tersebut akan serasi selaras seimbang serta antara dinas dan masyarakat. Dengan demikian secara otomatis dapat meningkatkan partisipasi dan mendidik masyarakat sehingga mempunyai rasa

handarbeni/memiliki serta akan dipelihara sepanjang masa. Sehingga dimasa yang akan dating masyarakat sudah bisa mengembangkan diri karena sudah berpengalaman menyusun program secara mandiri. Adapun pelaksanaan

pengaspalan jalan di Desa Donokerto direncanakan selama 90 hari kalender terhitung mulai dinyatakan sebagai pemenang (penerima dana Paket P2KP).

VI.

INSTITUSI PELAKSANANA Adapun orang-orang yang ikut berperan dalam panitia kemitraan ini dari unsur: 1. Tokoh Masyarakat 2. Kurang Taruna 3. PKK Desa 4. BPD 5. Anggota BKM Baku Manunggal 6. Warga Miskin 7. KSM 8. Ketua RT dan Ketua RW 9. PKK dusun 10. Pemerintah Desa 11. Panitia dusun 12. Pemerintah Kabupaten Sleman (Dinas Kimpraswil seksi Perkim)

VII.

SUMBER PENDANAAN Dana pembangunan jalan ini diperoleh dari: 1. Swadaya masyarakat 2. BKM 3. Dinas --Aspal 125 Drum 4. Desa Doneratur 5. Dana Paket P2KP Rp 144.594.000,00 Rp 500.000,00

Rp 50.000.000,00 Rp 3.000.000,00

Rp 198.094.000,00 Rp 396.188.000,00

(Tiga ratus Sembilan puluh enam juta seratus delapan puluh delapan ribu rupiah)

VIII.

MONITORING EVALUASI A. Monitoring Monitoring pelaksanaan pengaspalan jalan dilakukan secara terus menerus oleh Lurah Desa Donokerto selaku penanggung jawab proyek

berserta pokja paket P2KP Kabupaten Sleman serta dinas terkait. Hal ini dilakukan agar dalam pelaksanaan dilapangan tidak terjadi

penyimpangan dan berjalan lancer sesuai rencana yang telah digariskan sebelumnya. B. Evaluasi Evaluasi akan dilakukan untuk menghidari penyimpangan dalam pelaksanaan dilapangan bila tidak ada penyimpangan maka akan diadakan persiapan-persiapan untuk melanjutkan kegitan berikutnya. Evaluasi diadakan agar kegiatan selanjutnya lebih baik atau lebih efisien baik waktu, tenaga, maupun biaya.

IX.

PELAPORAN Sudah menjadi keharusan bahwa panitia membuat laporan kepada pihak-pihak terkait dengan Paket P2KP. Penyusunan laporan sejak awal sampai proyek selesa setiap kegiatan diagendakan dan didokumntasi serta penyusunan laporan menyertakan laporan dari panitia dusun yang disertai bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga laporan memuat semua kegiatan sejak awal sampai akhir dengan perhitungan yang akurat dan transparan.

X.

PENUTUP Demikian sekilas keadaan wilayah Desa Donokerto semoga dapat bermanfaat serta permohonan kami dapat terkabulkan sehingga masyarakat Desa Donokerto dapat merasakan hasil pembangunan ini dengan penuh semangat dan untuk waktu yang akan mengurangi jumlah keluarga miskin yang ada di Donokerto khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Tidak lupa kepada semua pihak yang telah usaha kami diucapkan terima kasih.

Donokerto, 10 November 2005

Panitia Kemitraan

Ketua Panitia

Sekertaris

Sukohardjo

Surti Wijayana

Mengetahui Dinas Kimpraswil Lurah Desa Donokerto

Widodo NIP. 490020625

Y. Budimulyono

PANITIA KEMITRAAN PENGASPALAN JALAN BKM, PEMERINTAH DESA DAN DINAS PEKERJAAN UMUM Alamat Desa Donokerto Kecamatan Turi Kabupatean Sleman 55551 tlp 896704 SUSUNAN PANITIA KEMITRAAN JALAN NAMA ALAMAT JABATAN
Y Budimulyono Masjkun Agus Slamet Suko Hardja Sarjono Surti Wijayana Bagus Purwantara DwiAgus Purwanto S.Ag Sutanto Agus Susilo S.Sos Widodo Sutopo Suwardi Sutejo Slamet Syamsudin Kasno Suyadi Suryatmadi Sugiyanto Wahyu Iswanto Iskandar Priyono Suratman Sumardiono Rajio Slamet Sumardi Nurcahyo Nugroho Muh Mawardi Arif Harjono Ny Sukrisno Ny Mugiasri Yusup Ny Siti Sarono Ny Sudaryati Ny Isti Fatonah Ny Sugiyarti Ny Mutokiyah Ny Rusmiyati Turi Gading Kulon Bandaran Klegung Sukomarto Gading Wetan Gunung Anyar Kemiri Turi Candirejo Kenaruhan Kenaruhan Daren Lor Deren Kidul Dukuh Randusongo Daren Lor Ngemplak Gabungan Gondong Sukodono Kemiri Donoasih Pules Lor Daren Kidul Surodadi Randusongo Gatak Klegung Pules Lor Sukodono Ngemplak Gabungan Randusongo Penanggung Jawab Penasehat Penasehat Ketua Wakil Sekertaris Sekertaris Bendahara Bendahara Teknis Teknis Teknis Humas Humas Humas Pengerah tenaga Pengerah tenaga Dana/usaha Dana/usaha Dana/usaha Perlrngkapan Perlengkapan Perlengkapan Umum Umum Umum Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi Konsumsi

No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

UNSUR

Lurah Desa Koordinator BKM Carik Desa Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat UPK BKM Sekertaris BKM BPD Tokoh Masyarakat DinasPekerjaan Umum Tokoh Masyarakat Ketua RT KK Miskin/Ketua RT Tokoh Masyarakat BKM/Ketua RT Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat Ketua RT Ketua BPD KK Miskin Tokoh Masyarakat Tokoh Masyarakat BKM Karang Taruna BKM Tokoh Masyarakat PKK Desa PKK Desa KK Miskin KSM KSM PKK Desa PKK Desa PKK Desa

Lurah Desa Donokerto

Donokerto, 10 November 2005 Koordinator BKM

Y Budimulyono

Masjkuri

DAFTAR RINCIAN KEGIATAN DESA : Donokerto Jenis Kegiatan: Pengaspalan Jalan Kemitraan : Swadaya, BKM, Dinas, Paket, Desa I. Kegiatan yang telah dilaksanakan
No URAIAN KEGIATAN Gotong royong konsumsi pembuatan badan jalan Beli pasir batu Gotong royong konsumsi menghampar pasir batu (sirtu) Jumlah URAIAN KEGIATAN Pasir batu (Sirtu) Batu bronjol 3/5/7cm Batu cm Batu 2/3 cm Batu cm Pasir pasang Pasir tus Kayu bakar Aspal Sewa Stoom walls Sewa pompa air Gotong royong/konsumsi menghampar sirtu Gotong royong/konsumsi pasang LPA dan burda Peralatan kerja
JUMLAH

VOLUME

HARGA SATUAN (Rp) 17.500 m2 1.825

NILAI KEGIATAN (Rp) 31.937.500

SWADAY A (Rp) 31.937.500

BKM (Rp) 0

DESA (Rp) 0

2 3

430 m3 2.900 m2

37.500 787.50

16.125.000 2.283.750

12.625.000 2.283.750

500.000 0

3.000.000 0

50.346.250 VOLUME HARGA SATUAN (Rp) 37,500 50,000 100,000 110,000 115,000 50,000 55,000 80,000 500,000 400,000 100,000 787,50 NILAI KEGIATA N (Rp) 54,750,000 36,750,000 14,700,000 31,240,000 9,085,000 11,950,000 5,775,000 2,560,000 87,500,000 29,200,000 1,200,000 5,985,000

46.846.250

500.000

3.000.000 PAKET (Rp) 54,750,000 36,750,000 14,700,000 31,240,000 9,085,000 11,950,000 5,775,000 2,560,000 0 29,200,000 1,200,000 0

II. Kegiatan yang kan dilaksanakan


No SWADAY APBD A (Rp) (Rp) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37,500,000 50,000,000 0 0 0 0 5,985,000 0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1,460,8m3 735 m3 147 m3 284 m3 79 m3 239 m3 105 m3 32 m3 175 drum 73 hari 12 hari 7.600 m2

13

10.500 m2

4,937,50

51,843,000

51,843,000

14

Ls

3,303,750
345,841,750

2,419,750
97,747,750

0
50,000,000

884,000
198,094,000

Donokerto, 10 November 2005 Dinas Kimpraswil Panitia Kemitraan BKM Ketua

Widodo

Masjkuri Mengetahui Lurah Desa Y. Budimulyono

Sukohardjo

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN 1) 1 M2 Pembuatan Badan Jalan 0,09 Pekerja a Rp 0,01 Mandor a Rp

17,500 17,500

a Rp a Rp

1,575 250 a Rp 1.825

2) 1 hari menggilas dengan stoom walls 10 ton 1 hari sewa stoom wals a Rp 200,000 1 masinis a Rp 25,000 1 kernet a Rp 17,500 1 penjaga malam a Rp 17,500 1 liter oli SAE 40 a Rp 12,000 1 liter oli SAE 90 a Rp 12,000 1 liter oli SAE 140 a Rp 12,500 0,5 liter oli hydraulic a Rp 12,000 0,5 kg gemuk a Rp 15,000 20 liter minyak solar a Rp 4,500

a Rp 200,000 a Rp 25,000 a Rp 17,500 a Rp 17,500 a Rp 12,000 a Rp 12,000 a Rp 12,500 a Rp 6,000 a Rp 7,500 a Rp 90,000 Rp 400,00

3) 1 m3 upah menglampai dan mengisi batu perkerasan 1,5 pekerja a Rp 17,500 a Rp 0,075 mandor a Rp 25,000 a Rp

26,250 1,875 Rp 28,125

4) Lapisan pondasi bawah (sirtu) tebal 20 cm/100 m2 24 m3 sirtu a Rp 37,000 a Rp 900,000 6 pekerja a Rp 17,500 a Rp 105,000 Jumlah a Rp 1,005,000 Jadi tiap-tiap m2 = 1/100 x Rp 1,005,000 = Rp 10,050,Tebal 15 cm = 15/20 x Rp 10,050 Biaya gilas 1/900 x Rp 400,000 Biaya pompa air = 1/900 x Rp 100,000 Rp 7537,50 Rp 444,44 Rp 111,11 Rp 8,093,05 5) Pekerjaan lapis atas tebal 10cm/100 m2 10 m3 batu bronjol 5/7 cm a Rp 50,000 a Rp 500,000 2 m3 batu cm a Rp 100,000 a Rp 200,000 1 m3 baru 2/3 cm a Rp 110,000 a Rp 110,000 0,5 m3 batu cm a Rp 115,000 a Rp 57,500 3,25 m3 pasir pasang a Rp 50,000 a Rp 162,500 13 isi batu perkerasan a Rp 28,125 a Rp 365,625 Jumlah a Rp 1,395,625 3.25 tenaga pengawur pasir Rp 17.500 = Rp 56,875 Tiap m3 = 1/100 x Rp 1.395.625 = Rp 13,956.25 Tebal 7 cm/m2 = 7/10 x Rp 13,956,25 Rp 9.769,37 (bahan) Upah tiap m2 = 1/100 x Rp 56.875 = Rp 568,75 Upah tiap m2/7 cm = 7/10 x Rp 568,75 Rp 398,12 (upah) Biaya menggilas = 1/200 x Rp 354.000,Rp 2,000 (walls) Rp 12,167,49

6) 100 M2 Pengaspalan burda 250 kg aspal a Rp 3,333,33 2 m3 batu 2/3 cm a Rp 110,000 0,4 m3 batu cm a Rp 115,000 1 m3 pasir tus a Rp 55,000 0,3 m3 kayu bakar a Rp 80,000 Bahan Bahan tiap m2 = 1/100 x Rp 1.178,332,50 10 pekerja a Rp 17,500 0,5 tukang godog aspal a Rp 21,000 0,5 mandor a Rp 25,000 Upah Upah tiap m2 = 1/100 x Rp 198,000 Biaya gilas tiap m2 = 1/600 x Rp 400,000 Jumlah

a Rp 833,332,50 a Rp 220,000 a Rp 46,000 a Rp 55,000 a Rp 24,000 a Rp 1.178.332,50 Rp 11.783,32 a Rp 175,000 a Rp 10,500 a Rp 12,500 198,000 Rp 1980 Rp 666,66 Rp 14.429,98

Dinas Kimpraswil

Donokerto, 10 November 2005 Seksi Teknis

Widodo NIP 490020625

(Sutopo)

HARGA SATUAN BAHAN BANGUNAN DAN UPAH A. Harga satua bahan bangunan 1. Batu bronjol 3/5/7 2. Pasir pasang 3. Pasir tus 4. Pasir batu (sirtu) 5. Batu cm 6. Batu 2/3 cm 7. Batu cm 8. Aspal AC 60/70 9. Kayu bakar B. Harga satuan upah 1. Pekerja 2. Mandor 3. Tukang godog aspal 4. Tukang Atir aspal 5. Pembantu tukang aspal 6. Masinis 7. Kernet 8. Jaga malam

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

50,000/m3 50,000/m3 55,000/m3 37,500/m3 100,000/m3 110,000/m3 115,000/m3 3,333,33/kg 80,000/m3

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

17,500/hari 25,000/hari 21,000/hari 21,000/hari 17,500/hari 25,000/hari 17,500/hari 17,500/hari

Dinas Kimpaswil

Donokerto, 10 November 2005 Saksi Teknis

Widodo NIP: 490020625

Sutopo

A. Ruas Jalan Desa Donokerto yang akan diperkeras dan diaspal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Padukuan/Dusun Surodadi Daren Lor Daren Kidul Randusongo Gondang Sukodono Kenaruhan Kemiri Sukomarto Klegung Ngemplak Jumlah Ukuran Jalan 200 m x 3 m 200 m x 3 m 100 m x 3 m 500 m x 3 m 200 m x 3 m 500 m x 3 m 300 m x 3 m 500 m x 3 m 400 m x 3 m 300 m x 3 m 300 m x 3 m 3.500 m x 3m Luas 600 m2 600 m2 300 m2 1500 m2 600 m2 1500 m2 900 m2 1500 m2 1200 m2 900 m2 900 m2 10.500 m2

Striping jalan dan bahu jalan = 3.500 m x 5 m = 17.500 m2 B. Rencana anggaran biaya 1. Striping jalan dan bahu jalan = 17.500 x Rp 1.825,2. Lapisan Sirtu tebal 15 cm = 10.500 x Rp 8.093.05 3. Lapisan atas tebal 7 cm = 10.500x Rp 12.167.49 4. Pengaspalan burda = 10.500 x Rp 14.429.93 Jumlah Dibulatkan menjadi Terbilang : Tiga ratus Sembilan puluh enam juta seratus rupiah

= Rp 31.973.500 = Rp 84.977.025 = Rp 127.758.645 = Rp 151.514.790 396.187.960 396.188.000 delapan puluh delapan ribu

Donokerto, 10 November 2005 Panitia Kemitraan Ketua Sekertaris teknis

Sukohardjo Lurah Desa

Sutopo Dinas Kimpraswil

Y Budimulyono

Widodo NIP: 490020625

Anda mungkin juga menyukai