Anda di halaman 1dari 3

Awalnya Desa ini hanya bernamakan Desa Rantau Panjang, namun desa ini mengalami

pemekaran yaitu Rantau Panjang Ilir dan Rantau Panjang Ulu. Asal-usul nama desa tersebut
yaitu dikarenakan pada zaman dahulu petani yang pergi ke sawah dengan jarak tempuh yang
panjang membuat petani jauh untuk pulang ke rumahnya lagi. Maka dari itu mereka menetap dan
tinggal di Desa Rantau Panjang Ulu, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi
Sumatera Selatan.

Desa Rantau Panjang Ulu merupakan salah satu dari 12 Desa di wilayah Kecamatan
Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan luas wilayah Desa 450
Ha. Terdiri dari beberapa penduduk (1554) dengan jumlah laki-laki (757) dan perempuan (797),
serta jumlah KK (445).

Desa Rantau Panjang Ulu terdiri dari 4 (empat) dusun. Desa Rantau Panjang Ulu
memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan rantau panjang ilir kecamatan rantau panjang

2. Sebelah selatan berbatasan dengan desa Jagolano

3. Sebelah barat berbatasan dengan Ulak Kerbau Lama

4. Sebelah timur berbatasan dengan Kota Daro I

Desa Rantau Panjang Ulu terletak di tepian Sungai Ogan, sehingga tidak jarang masyarakat
menggunakan air sebagai sumber pengairan sawah.

Seperti desa-desa di wilayah Indonesia pada umumnya, Desa Rantau Panjang Ulu
memiliki iklim kemarau dan penghujan yang berpengaruh terhadap pola tanam yang ada di desa.

Mata pencaharian penduduk di Desa Rantau Panjang Ulu beraneka ragam yaitu Petani,
Wiraswasta, Buruh tuang, dan PNS. Namun. sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah
petani dikarenakan mayoritas lahan di desa sekitar 350 Ha digunakan untuk sektor pertanian,
seperti ladang sawah.

Desa Rantau Panjang Ulu memiliki beberapa sarana dan pra-sarana yang dapat
menunjang pembangunan desa baik dalam sektor pendidikan seperti satu sekolah dasar. Dalam
sektor kesehatan juga terdapat sarana penunjang yaitu satu gedung Polindes dengan satu orang
bidan sebagai penanggung jawab. Kekurangan dari Polindes tersebut yaitu kurangnya alat untuk
pernapasan. Di Desa Ulak Kerbau Lama juga terdapat dua Masjid yang digunakan masyarakat
setempat untuk beribadah. Desa ini juga memiliki satu kantor Kepala Desa.

Kebutuhan air pada setiap rumah di Desa Rantau Panjang Ulu telah terpenuhi. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan adanya sumur bor sebanyak 8 unit dan Sumur gali sebanyak 20
unit. Sehingga walaupun musim kemarau datang, masyarakat jarang kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan air mereka untuk kehidupan sehari-hari.

Dalam aspek sanitasi masyarakat di Desa Rantau Panjang Ulu sudah memiliki MCK
umum untuk digunakan oleh setiap warga. Aspek kebersihan lingkungan di tersebut masih belum
bisa dikatakan berhasil, sebab desa tersebut belum terjangkau oleh truk pengangkut sampah dan
hingga saat ini belum memiliki tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga mayoritas
masyarakat sering membuang sampah ke sungai. Disamping membuang sampah ke sungai,
masyarakat Rantau Panjang Ulu juga kerap membakar sampah sembarangan tanpa
memperhatikan aspek kesehatan yang dapat berdampak terhadap pernafasan mereka.
Keterbatasan kawasan untuk pembuangan sampah membuat mereka tidak jarang hanya
membiarkan sampah tertumpuk begitu saja yang pada akhirnya justru membentuk perilaku
masyarakat sering membuang sampah sembarangan. Berdasarkan hasil rembug masyarakat desa
Rantau Panjang Ulu, dirumuskan bahwa yang menjadi prioritas masalah yaitu kurangnya akses
transportasi baik mobil, motor, maupun pejalan kaki sehingga dapat menghambat aktivitas
masyarakat. Dengan demikian timbul kesepakatan masyarakat diantaranya pembuatan jalan rabat
beton. Permasalahan lain yaitu dalam sektor ekonomi dan pertanian. Dalam sektor pertanian juga
yang jadi masalah yaitu karena setiap tahun tidak setiap saat penanaman padi di sawah selalu
berhasil.

Di Rantau Panjang Ulu terdapat Industri Kecil Menengah (IKM) dalam hal ini yaitu
pembuatan kerupuk, pembuatan reginank dan penjahit pakaian. Pembuatan kerupuk ini sangat
mempengaruhi perekonomian di desa, setiap hari masyarakat membuat kerupuk yang dikirim ke
orang datangan dengan harga sekitar Rp 10.000,00/bungkus. Namun di balik potensi tersebut
terdapat juga kelemahan yakni dalam bidang permodalan.
Permasalahan lain yang ditimbulkan dari Industri Kecil Menengah (IKM) seperti penjahit
pakaian yaitu kain sisa yang tidak dipergunakan lagi dan jarang diolah kembali menjadi barang
ergonomis oleh para pengrajin dikarenakan masyarakat masih kurang terampil dalam mengolah
limbah/kain sisa menjahit pakaian tersebut.

Dalam aspek kesehatan, masyarakat di Desa Rantau Panjang Ulu dapat dikategorikan
rajin mengunjungi fasilitas kesehatan. Sehingga, belum pernah terjadi penyakit yang mewabah di
desa tersebut. Disamping itu polindes juga kerap melakukan pemantauan terkait kesehatan dari
masyarakat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai