Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KEGIATAN

PEMUDA SARJANA PENGGERAK


PEMBANGUNAN
DI PEDESAAN (PSP-3)
ANGKATAN XXIII BULAN SEPTEMBER,
OKTOBER
DAN NOVEMBER 2O14

Oleh :

MOHAMAD RIDWAN

KELURAHAN TANJUNG AGUNG


KECAMATAN SUKA MERINDU
KABUPATEN LAHAT
PROVINSI SUMATERA SELATAN
2014

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL

: LAPORAN PSP3 SEPETEMBER, OKTOBER DAN NOVEMBER

NAMA

: MOHAMAD RIDWAN

TEMPAT/TGL LAHIR

: MADIUN 27 JULI 1991

EMAIL

: awanswarga@awanswar.ga

NO TLP

: 085735727647

DAERAH ASAL

: JAWA TIMUR

LOKASI PENEMPATAN :
A. DESA
B. KECAMATAN
C. KAB/KOTA
D. PROVINSI
NO REKENING

: TANJUNG AGUNG
: SUKA MERINDU
: LAHAT
: SUMATERA SELATAN
: 0576-01-000647-53-6

Mengetahui
Kepala Desa Tanjung Agung

Peserta PSP 3

Al Halik Idham

Mohamad Ridwan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka penyusunan laporan awal tahun, Laporan ini berisi mengenai informasi
tentang profil desa yang mencakup geografis, demografis dan informasi pemerintahan.
Dari informasi tersebut akan dirangkum dan di akumulasikan dalam sebuah bingkai
untuk ditemukan potensi dan masalah yang dihadapi sehingga akan ditemukan titik temu
guna pembangunan desa.
Adapun pembangunan desa dalam sudut pandang penulis dipetakan dalam beberapa
bidang. Dalam hal ini desa tanjung agung pembangunan ditinjau dari bidang pendidikan,
pertanian, perkebunan, perikanan yang merupakan kegiatan yang telah lama
dilaksanakan oleh warga desanya.
Dalam kasus ini, penulis menempatkan pemuda sebagai subyek dari pembangunan
bidang tersebut. Survey yang dilakukan pun melaui observasi lapangan maupun pustaka.
Observasi lapangan di lakukan dalam melihat kondisi geografis sedangkan observasi
pustaka di lakukan untuk mencari jumlah penduduk dan data statistik lainnya.

BAB II
DEMOGRAFI DESA
A. Profil Desa
1. Letak Geografis dan Demografis
Tanjung Agung merupakan satu dari 10 desa di kecamatan suka merindu,
kabupaten lahat, provinsi sumatera selatan. Sebelumnya Tanjung Agung secara
administrative masuk kecamatan pajar bulan, namun pada pertengahan tahun 2013
sepuluh dari 33 desa di kecamatan pajar bulan resmi memisahkan diri dan membentuk
kecamatan sukamerindu.
Secara geografis desa Tanjung Agung terletak jauh dari ibukota kabupaten Lahat.
Diperlukan waktu kurang lebih 2 jam dari ibukota kabupaten. Desa Tanjung Agung yang
mempunyai luas wilayah mencapai 5,52 kilometer persegi ini juga merupakan desa
terakhir dari kecamatan sukamerindu yang bebatasan langsung dengan kaki bukit barisan
yang juga berbatasan dengan kecamatan kikim. Sebelah barat berbatasan dengan desa
bajao, sebelah timur berbatasan dengan bukit barisan, sebelah utara berbatasan dengan
desa Jentian dan sebelah selatan dengan desa Sukaraja.
Data BPS menyebutkan bahwa Jumlah Penduduk Desa tanjung Agung pada
tahun 2013 adalah 473. Jumlah tersebut terdiri dari 250 penduduk laki laki dan 223
penduduk perempuan. Mereka tersebar di tiga dusun yang ada di tanjung agung.
2. Struktur Desa Dan Fasilitas
Desa Tanjung Agung dibagi menjadi 3 dusun, masing masing dusun dipimpin
oleh ketua dusun. Selain itu didesa tersebut terdapat dua sekolah dasar yaitu SD N Pajar
bulan 14 dan SD N Pajar Bulan 15, sementara untuk jenjang lebih tinggi anak-anak desa
harus bersekolah di ibukota kecamatan yaitu di Pajar Bulan atau di Kecamatan Jarai.
Adapun untuk melanjutkan di kecamatan sukamerindu lokasinya sangat jauh.

3. Mata Pencaharian
Mata pencaharaian penduduk

Tanjung Agung adalah bertani di sawah dan

berkebun kopi. Sawah penduduk ditanami dengan padi dimusim penghujan dan beragam
sayuran ketika musim kemarau. Adapun perkebunan kopi terletak di kaki bukit, bahkan
ada yang memmpuanyai kebun di punggung bukit. Sementara sebagian lahan ditanami
cabai, ubi rambat, tomat dan lain-lain. Selain itu desa Tanjung Agung juga dikenal
sebagai desa PNS karena jumlah PNS didesa tersebut cukup banyak jika dibandingkan di
desa lain di kecamatan sukamerindu dan pajar bulan.
4. Program Pembangunan
Desa Tanjung Agung sebelum menjadi bagian dari kecamatan Sukamerindu
merupakan salah satu desa utama di kecamatan Pajar Bulan. Sebab sebalumnya kantor
PNPM kecamatan Pajar Bulan bermarkas di desa ini.

Adapun program yang

diperolah dari PNPM antara lain adalah pembanguna jalan perkebunan yang
menghubungkan desa dengan perkebunan warga. Namun untuk program Unit
Pelayanan Kredit belun berjalan optimal karena menurut warga sayarat dan proses
pengajuannya berbelit-belit, lama serta jumlah pinjaman yang dibatasi. sehingga
mereka lebih memilih meminjam di BRI unit atau Di Bank Danamon Simpan Pinjam
meski dengan bunga dua kali lipat lebih tinggi.
Selain PNPM, di desa Tanjung Agung juga terdapat Kelompok Tani dan
Nelayan Andalan (KTNA), beberapa hari setelah penggerak berada di desa tanjung
agung, Ketua KTNA mengajak mereka menunggu bantuan berupa sapi dan
kandangnya yang merupakan program Unit Pupuk Organik (UPO) KTNA. Sedianya
kotoran dari sapi-sapi lokal tersebut akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Sementara Perempuan Tani yang merupakan bagian dari KTNA mempuanyai kegiatan
penggalangan Toga.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) juga aktif di desa tanjung agung, bahkan
sebulan sebelum kedatangan Penggerak di desa Tanjung Agung mereka mendapatkan
bantuan berupa mesin pembajak sawah (traktor) untuk kelompok I, Mesin Penggiling
Kopi untuk kelompok II dan sapi untuk kelompok III.

BAB III
POTENSI DAN KENDALA
A. POTENSI DAN KENDALA
Dalam proses sosialisasi butuh dialek dan bahasa yang merakyat, pada dasarnya
peserta Pemuda Sarjana

Penggerak Pembangunan di pedesaan belum banyak

mengetahui bahasa melayu Lahat, dikarenakan latarbelakang peserta dari luar pulau
sumatera sehingga komunikasi dilakukan dengan bahasa Indonesia, namun terekadang
orang yang tua kurang mengerti bahasa Indonesia. Untung beberapa kata dalam bahasa
lahat seeperti bahasa melayu pada umumnya
Pada spesifik kami jelaskan sebagai berikut :
1. Bidang pertanian
a. Potensi
-

Air yang melimpah karena musim hujan sepanjang tahun sehingga musim
tanam padi dapat dilaksanakan 3 kalo dalam setahun

b. Kendala
-

Pada umumnya kendala yang dihadapi oleh masyarakat Tanjung Agung


adalah system irigasi yang masih tradisional.

Harga bibit lebih mahal harga jual hasil panen, sehingga profit yang di
dapatkan sesuai

Harga pupuk yang mahal sehingga margin antara tanam dan panen rendah

2. Bidang Perikanan
a. Potensi
- Masyarakat desa tanjung agung memiliki tanah yang luas dan sebagian
memiliki petak petak kolam yang kurang produktif untuk usaha perikanan
b. Kendala
-

Harga bibit ikan yang mahal

Masyarakat belum bisa menghasilkan ikan yang berkualitas, sehingga


kalah dengan produksi ikan lubuk linggau

Mahalnya harga pakan sehingga keuntungan menipis.

3. Bidang Perkebunan
a. Potensi
-

Masyarakat tanjung agung sebagaimana masyarakat di wilayah besemah


memiliki kebun kopi yang luas

b. Kendala

Harga kopi yang sering anjlok saat panen

Ancaman hama yang merusak tanaman kopi

4. Bidang Peternakan.
1. Potensi
-

Tanah yang subur menghasilkan rumput rumput perdu yang berkualitas di


antara tanaman utama yang dapat di manfaatkan sebagai pakan utama
ternak

2. Kendala
-

Cara beternak sapi dan kambing masih konvensional, yaitu dilepas di


ladang sementara dalam perda kabupaten lahat dilarang melepas ternak di
ruang terbuka

Kurang memahami inovasi pakan

Ketakutan akan terjadinya pencurian ternak

5. Bidang kepemudaan
a. Karang taruna berjalan ditempat dikarenakan para pemuda selesai Sekolah
Menengah Atas (SMA) lebih memilih untuk merantau ke ibu kota atau
meneruskan kuliah ke luar kota
b. Para pemuda lebih memilih menjadi PNS daripada berwirausaha
c. Pemuda cenderung diam atau kurang perhatian terhadap potensi alam yang
ada di desa

BAB IV
TINDAK LANJUT
A. KEGIATAN TERLAKSANA
Menjawab akumulasi potensi dan kendala yang dihadapi oleh desa tanjung agung berikut
ini adalah kegiatan yang telah dilaksanakan.
1. Budidaya Lele Organik
Kegiatan ini dalam rangka menjawab banyaknya kolam ikan terbengkalai dan
mahalnya harga pakan. Selama ini masyarakat hanya mengenal budidaya ikan air
mengalir seperti mujer dan ikan emas sehingga budidaya lele adalah solusi karena
tidak membutuhkan air yang mengalir sebagaimana kendala yang di hadapi warga
saat kondisi air sungai mongering. Sementara pakan organic menjawab akan
mahalnya haraga pakan.
2. Budidaya Jamur Tiram
Kurang tertariknya pemuda untuk berwirausaha karena potensi yang ada mewajibkan
mereka berjibaku dengan lumpur sawah, sebenarnya ironis sebagai pemuda di
wilayah agraris mereka enggan berusaha di bidang pertanian. Dan jamur dipilih
sebagai jenis usaha baru untuk menarik minta pemuda selain jauh dari lumpur juga
tidak mencabut akar kebudayaan agraris mereka. selain itu juga memanfaatkan
limbah yang ada mengingat serbuk kayu di buang begitu saja. Dan menambah nilai
bekatul yang hanya mereka jual seharga 20.000 sekarung besar pada pemilik mesin
giling.
B. Rekomendasi kegiatan
1. Mengembangkan Budidaya Jamur
Budidaya jamur tiram menraik perhatian bagi seluyruh penduduk desa bahkan
kecamatan sukamerindu karena efesiensinya. Oleh karena itu mulai bnyak pesanan
terhadap jenis jamur ini. Sehingga diperlukan lebih bnayak sumberdaya untuk
menggenjot proses produksi. Selain itu pada tahap selanjutnya jamur yang di
budidayakan bukan hanya jamur tiram. Tapi budidaya jamur kuping yang akan
bekerja sama langsung dengan jaringan hotel di sumatera selatan pada pemasarannya.
2. Budidaya Lele
Perkembangan lele memang kurang cukup mengembirakan karena masalah mahalnya
harga bibit. Oleh karena itu rekomendasi kegiatan selanjutnya adalah pemijahan bibit

Lampiran

MEMBUAT BIBIT F1

MEMBUAT BAGLOG JAMUR

JAMUR YANG MULAI TUMBUH DAN JAMUR


KRISPY UTK DIKEMBANGKAN DI DESA

Anda mungkin juga menyukai