Nama : Syahri
No hp : 085100444094
Ringkasan :
Desa karangsuko mempunyai potensi sumber daya alam yang melimpah namun saat ini yang masih
optimal yaitu sumber maroon yg menjadi tempat wisata. Pada sumber tersebut sudah ada PLTMH
dengan kerja sama dengan UMM dan terdapat juga PDAM/pengolahan sumber air bersih. Pak syahri
selaku kasipem karangsuko menjelaskan bahwa pada dasarnya di desa tersebut yang masih jadi
kendala yaitu ketersediaan air bersih baik untuk irigasi sawah/perkebunan ataupun untuk konsumsi
warga. Komoditi mayoritas pertanian/perkebunan pada desa tersebut yaitu pertanian sawah dan
perkebunan tebu. Pertanian sawah diakomodir oleh paguyuban tani yang terdapat juga kendala
yaitu pengairan karena lahan berada di daerah atas sumber mata air. Petani juga mempunyai
kendala seperti kelangkaan pupuk subsidi, dan hama tikus. Petani pada desa tersebut juga mayoritas
menjadi buruh tani/pekerja tani bukan pemilik. Lahan tebu juga dipiiih oleh warga tersebut
dikarenakan minimnya air untuk irigasi dan adanya pabrik tebu sehingga harga tebu juga diatur oleh
perusahaan.
Narasumber 2 :
Nama : Nursasi
No hp : 082332356344
Ringkasan :
Desa tersebut mempunyai potensi yg dapat dioptimalkan seperti Sumber Jambe dan Sumber Jeruk.
Sumber jambe dapat dioptimalkan karena juga berdekatan dengan sumber maroon yg notabene
sekarang daerah wisata. Sumber jeruk juga dapat dioptimalkan karena memiliki debit air yang lebih
untuk mengairi daerah persawahan di desa karangsuko.
Sumber jambe ; dapat dioptimalkan karena terdapat punden dan mata air yang dapat digunakan
untuk dongki/hidram yaitu pompa air tanpa tenaga listrik, namun masih terkendala dengan adanya
pandemic covid 19 dan masih terdapat politik kepentingan antar pemangku kepentingan baik di
tingkat desa, kab, nasional.
Sumber jeruk : mempunyai posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah
pertanian(padi)/perkebunan(tebu) sehingga debit air masih belum teroptimalkan dengan baik.
Nama : Arifin
No hp : 081336473986
Ringkasan :
Terdapat hubungan yang baik dengan perangkat desa. Bumdes bon pring mempunyai potensi yang
dapat dioptimalkan yaitu residu dari pertanian organic yaitu maggot, kelompok rumah pangan
lestari, museum bamboo, literatur bamboo/arboretum karena mempunyai 115 spesies bamboo
terbesar se indo, mempunyai luas lahan bamboo 36,8 Ha. Bon pring juga terdapat aliran air yg dapat
digunakan untuk perikanan namun masih alakadarnya. Limbah dari pertanian organic juga dapat
dimanfaatkan untuk maggot sehingga juga dapat digunakan pakan ternak. Limbah organic dari
bonpric juga memerlukan peralatan untuk pengolahan sampah organic seperti mesin pencacah.
Memerlukan juga tenaga terampil seperti pengelasan. Terdapat kendala dalam mengoptimalkan
potensi tersebut yaitu permodalan, sdm karena mayoritas masih smp dan terdapat juga buta huruf,
infrastruktur yang perlu dibenahi karena berdekatan juga dengan masjid tiban. Terdapat juga
potensi yaitu sudah dilakukan yaitu audit eksternal, hibah, obligasi warga desa.
https://drive.google.com/drive/folders/1qWCaeYd9byYbFElTwFOpl4XgmCT5NSZa?usp=sharing