Anda di halaman 1dari 7

Wawancara dengan narasumber (masayarakat)

Kebudayaan di wilayah majasem sudah tidak ada budaya pantangan bagi ibu menyusui. Tokoh
masyarakat yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat di wilayah majasem ialah ketua RT/RW.
Warga majasem rata-rata menggunakan bahasa sehari-harinya menggunakan bebasan Cirebon.
Pemahaman warga tentang edukasi pemberian asi ekslusif yang sudah kami wawancarai sudah paham
apa itu asi eksklusif. Hambatan pemberian asi eksklusif pada bayi ialah asi tersebut tidak keluar/hanya
keluar sedikit. Adapun sebagian seorang ibu memberi ke bayinya dengan susu formula dengan alasan asi
dari ibu tidak keluar karena faktor dari ibunya yang kurang asupan makanan. Ketika bayi lahir biasanya
keluarga bayi menyambut kelahiran si kecil dengan membuat makanan untuk warga sekitar yang biasa
disebut dengan bancakan sebagai tanda syukuran dan tradisi puputan pada bayi.

Jika bayi tidak mau meminum asi itu dikarenakan bayi rewel, penyebab rewelnya bayi salah satunya
karena dia sakit. Kepercayaan warga terhadap mitos penyembuhan, pencegahan kepada bayi sudah
tidak diterapkan lagi karena warga atau ibu di wilayah tersebut sudah mengetahui atau sudah diberi
edukasi oleh bidan atau ibu-ibu kader/pkk. Imunisasi pada bayi dilakukan di posyandu setiap tiga bulan
sekali. Setiap ke posyandu ibu membawa Kartu Ibu dan Bayi (KIA) yang diberikan oleh pihak posyandu.
Dalam keberhasilan ibu memahami asi ekslusif juga karena adanya dukungkan dari pihak keluarga serta
Suami.

PROFIL DESA

Struktur Desa

1. Batas Desa Rw 08 dari Rt 01-Rt 04 Majasem

2. Penggunaan tata lahan guna desa yang kosong biasanya digunakan untuk menanam tamana obat
obatan herbal dan sayur sayuran Sehingg dapat digunakan dalam peenggunaan obat herbal dan
kebutuhan sehari-hari.

3. Struktur Keluharan majasem Rt 08

STUKTUR RT 08 MAJASEM

Susunan pengurus rukun warga 08 majasem

Ketua : M. Acie Syamsi

Sekretaris : Djunaedi

Berdahara : Jaenudin

Seksi-seksi :

1. Seksi agama : mohamad arifin

2. Seksi keamanan dan kemitraan : cecep agus rohyadi

3. Seksi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pembangunan : arizal


4. Seksi perberdyaan UKM & LH : Saidi priyadi

5. Seksi pemuda,olahraga seni budaya dan pariwisata: heri sena muda

6. Seksi pemberdayaan dn kesejahteraan dan kesejahteraan keluarga : siti maemunah

7. Seksi informasi, komunikasi da media massa : wahyu maulana

4. Jumlah Penduduk

Untuk Keseluruhan Penduduk Rw 08 Majasem Kurang lebih 870 Penduduk yang terdiri dari 4
Rt,dengan luas kurang lebih

5. komposisi usia penduduk

Di wilayah kelurahan majasem rw 08 rata rata usia penduduk nya 19 tahun ke atas.

Karna banyak dari kalangan remaja, untuk penduduk yang lansia sudah berkurang.

6. mayoritas mata pencaharian penduduk

Mayoritas mata pencaharian dari kelurahan majasem itu seorang buruh harian lepas dan seorang ibu
rumah tangga tanpa penghasilan.

7. komposisi pendidikan

Untuk komposisi pendudukan rata rata lulusan SMA sederajat, Sehingga dalam pengetahuan pendidikan
dan kesehatan sangat minim.
observasi lingkungan

1. Untuk marfologis kelurahan majasem itu berada di daratan rendah, terletak ±5 meter diatas
permukaan laut jadi termasuk dataran rendah. Untuk iklim cirebon mempunyai macam angin yang
pertama yaitu :

angin musim barat : desember – maret,


angiin pancaroba : april – november,
angin musim timur : mei – oktober .
kelurahan majasem di kota cirebon ini termasuk daerah iklim tropis dengan suhu udara minimum rata
rata 22,3 derajat dan maksimun rata-rata 33,0 OC dan banyaknya curah hujan 1.351 mm per tahun
dengan hari hujan 86 hari.

2. Keadaan air tanah pada umumnya dipengaruhi oleh intrusi air laut, sehingga kebutuhan air bersih
masyarakat untuk keperluan minum sebagian besar bersumber dari pasokan Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Cirebon yang sumber mata airnya berasal dari Kabupaten Kuningan. Sedangkan
untuk keperluan lainnya sebagian besar penduduk di kelurahan majasem diperoleh dari sumur dengan
kedalaman antara 5 meter sampai dengan 10 meter, di samping itu ada sebagian sumur yang rasanya
asin karena intrusi air laut dan tidak dapat digunakan untuk keperluan air minum.
3. Tanah sebagian subur dan sebagian kurang produktif disebabkan tanah pantai yang semakin luas
akibat endapan sungai-sungai. Pada umumnya tanah di Kota Cirebon khususnya di kelurahan majasem
ini adalah tanah jenis regosal yang berasal dari endapan lava dan piroklasik ( pasir, lempung, tanah liat,
tupa, breksi lumpur dan kerikil). Secara umum jenis tanah yang tersebar di Kota Cirebon ini relatif
mudah untuk pengembangan berbagai macam jenis vegetasi sehingga penduduk di kelurahan majasem
ini biasa menanam jenis sayur dan tanaman herbal. Di kota cirebon, jika amati dari cerita orang tua
zaman dahulu kelurahan majasem ini khusus nya di rw 08 tidak termasuk kedalam ruang lingkup
majasem, tetapi termasuk ruang lingkung kedunglo dikarenakan adanya sungai yang bernama kedunglo.
Setelah itu karna zaman semakin berkembang maka pemerintah kota cirebon menyatukan penduduk
kedunglo dengan penduduk majasem menjadi satu kelurahan yaitu kelurahan majasem.
4. untuk kebersihan lingkungan di kelurahan majasem terdiri dari sampah rumah keluarga dan air
limbah selokan. Sampah keluarga biasanya di koordinir oleh dinas lingkungan hidup kota cirebon setiap
hari dengan berkeliling setiap pagi.

Wawancara dengan aparat desa/rt rw

1. Tata guna lahan di desa


Untuk tata guna lahan di desa biasanya dipergunakan untuk pembangunan rumah untuk
penduduk baru dan digunakan untuk membuat sumur atau sumber air sendiri yang digali oleh
penduduk setempat, serta dipergunakan juga untuk menanam tanaman sayu dan obat herbal.
2. Kapan musim hujan dan kemarau
Hari basah adalah hari dengan setidaknya 1 milimeter curah hujan cair atau setara dengan
cairan. Berkat hari-hari basah di Kota Cirebon sangat bervariasi sepanjang tahun.
Untuk di kota cirebon khusus nya di kelurahan majasem menurut penduduk belum menerima
curah hujan selama 3 bulan akhir ini, yang mengakibatkan surut nya sumber air.
Musim hujan berlangsung 6,5 bulan, dari 24 Oktober sampai 7 Mei, dengan lebih dari 48%
kemungkinan hari menjadi hari hujan. Bulan dengan hari terbasah di Kota Cirebon adalah
Februari, dengan rata-rata 22,9 hari dengan curah hujan minimal 1 milimeter.
Musim kemarau berlangsung 5,5 bulan, dari 7 Mei sampai 24 Oktober. Bulan dengan hari basah
paling sedikit di Kota Cirebon adalah bulan Agustus, dengan rata-rata 4,2 hari dengan curah
hujan minimal 1 milimeter.
3. Kebutuhan rumah tangga
Sumber air untuk kebutuhan rumah tangga mengambil dari sumur yang di buat oleh warga
setempat.
4. Pemanfaatan tanah pekarangan
Untuk tanah kosong biasa nya di manfaatkan membuat sumur atau sumber air untuk kebutuhan
keluarga, serta atas kosong juga biasa dipergunakan untuk menanam tumbuhan atau pohon.
5. Bagaimana mengelola limbah
dalam pengelolaan limbah di kelurahan majasem dikelola oleh dinas lingkungan hidup dengan
cara mengambil sampah dari tempat sampah warga ke TPS yang berlokasi di bypass.
6. Bagaimana penduduk memanfaatkan sumber daya alam (tanah,air,flora dan fauna)
Untuk Tanah kosong di wilayah majasem biasa nya di manfaatkan untuk membuat sumur,
bercocok tanam dan menanam pohon. Untuk air biasa warga memanfaatkan untuk
mandi,memasak air dan menyiram tanaman. Untuk flora dan fauna masyarakat majasem
memanfaatkan tanaman herbal untuk obat tradisional, tanaman sayur sayuran biasa di
manfaatkan untuk bahan mangan.
7. Nama lembaga kesehatan
Kasih Mama, adalah kelompok pendukung ASI Eksklusif. Jadi kader lah yang mendukung
masyarakat terutama ibu hamil atau seorang calon ibu, kader juga yang memantau dan
memberi informasi seputar ASI Eksklusif .
8. Sejarah majasem, asal usul dan arti majasem
Wilayah majasem RT.03 RW 08 Kel. Karyamulya Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Awal mula
dibentuknya majasem, Kota Cirebon hanya 1 wilayah yaitu majasem.Tetapi dengan kesepakatan
warga terdahulu wilayah majasem dibagi menjadi tiga Daerah yaitu persil, kedunglo, majasem.
Asal usul majasem
di zaman dahulu, wilayah majasem banyak pohon asem. Di jadikan nya lah nama majasem.
Tradisi yang terdapat pada wilayah majsem ialah Sedekah Bumi dan Bancakan. Sedekah Bumi
merupakan tradisi setiap menjelang bulan mulud, yang dimana setiap warganya bawa makan,
lalu makanan masing-masing warga di tukar setelah para pria selesai tahlilan, Tahilan di lakukan
di petilasan pangeran atas angin.
Bancakan merupakan salah satu tradisi untuk menyabut kelahiran bayi. Dengan bancakan warga
mendapatkan nasi.

Anda mungkin juga menyukai