Anda di halaman 1dari 19

RENCANA TATA RUANG KAMPUNG TEMATIK HIDROPONIK TAMBAK LOROK

KELURAHAN TANJUNGMAS KABUPATEN SEMARANG


DISUSUN OLEH :
1. Alwi Yasi Nilawati
2. Yesy Latifunnisa
3. Annisa Islammei Rahayu
4. Randi Pratama
5. Azizah Wulandari
6. Dodik Subandi
7. Putri Utami

Hasil Observasi
Kelurahan Tanjungmas terletak di Kecamatan
Semarang Utara yang termasuk daerah pesisir
Kota Semarang. Dalam rencana tata ruang tematik
Kota Semarang, Kelurahan Tanjungmas mencoba
dikembangkan sebagai Kampung hidroponik
yang terletak di RW 16 Desa Tambaklorok.
Infrastruktur

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan


terkait tugas perencanaan wilayah perkotaan
mengenai kampung tematik hidroponik kelurahan
Tanjung Mas, dusun Tambak Lorok sebagai berikut :
Jalan
Jalannya yang ada di
Tambak Lorok sudah baik.
TPA
Sudah cukup baik,
karena dirumah
rumah warga sudah ada
Gb. Kondisi tempat sampah di perumahan warga
tempat sampah yang
dibedakan jenis
sampahnya. Namun
kondisi TPA nya sendiri
kurang baik karena
adanya sampah kiriman
dari daerah hulu
.

Gb. Kondisi TPA di tambak lorok


Air Bersih

Menggunakan air artesis.


Jaringan Komunikasi

Jaringan
komunikasi di
dusun Tambak
Lorok sudah baik,
hal ini bisa dilihat
di dusun tersebut
terdapat tower
BTS.
Listrik
Listrik di dusun
tambak lorok
sudah baik, hal
ini karena
dusun ini dekat
dengan PT
Indonesia
Power.
Drainase dan Sanitasi
Kondisi sanitasi yang ada
di Tambak Lorok masih
buruk. Hal ini dapat
dilihat pada
kondisi dusunnya yang
masih kumuh,
terdapatnya MCK
komunal, dan
tidak adanya saluran
got/saluran air.
Kondisi Fisik

POLA PERMUKIMAN
Dilihat dari lingkungan fisik daerah masyarakat
nelayan desa Tambak Lorok, pola pemukiman
masyarakat memusat tanpa mengikuti bibir
pantai, dengan padatnya penduduk di daerah
tersebut sangatlah mempengaruhi persebaran
penduduk di Tambak Lorok.
KONDISI AIR

Air di sekitar dermaga berwarna hijau keruh tercampur


dengan limbah bahan bakar yang terbuang, sampah-sampah
yang mengapung, bangkai-bangkai ikan yang berserakan dan
puluhan kapal-kapal yang tak tertata rapi semakin menambah
buruknya pemandangan air laut. Kesadaran terhadap
kebersihan dan kesehatan lingkungan masih kurang sehingga
masih banyak ditemui berbagai macam penyakit seperti ISPA
(infeksi saluran pernafasan), penyakit kulit, dan diare.
Kondisi sosial-ekonomi

Kondisi sosial-ekonomi Kelurahan


Tanjung Mas, RW 16, Dusun Tamba
Lorok tergolong dalam menengah
ke bawah, hal ini terkait dengan
mata pencaharian penduduk yang
sebagaian besar sebagai nelayan.
Dimana kendala sebagai nelayan
yakni cuaca buruk, serta harga
bahan bakar solar yang digunakan
para nelayan sehingga penghasilan
mereka cenderung jauh dari
keuntungan.
Program Kampung Tematik
Hidroponik Dalam rencana tata ruang tematik
Kota Semarang, Kelurahan Tanjungmas
mencoba dikembangkan sebagai
Kampung hidroponik yang terletak di
RW 16 Desa Tambaklorok. Karena desa
tersebut terletak di bibir pantai maka
air yang di sana payau sehingga tidak
sesuai digunakan untuk pertanian
biasa dengan media tanah, sehingga
ditunjuk sebagai kampung hidroponik.
Selain itu hidroponik ini bertujuan
untuk mendukung program kampung
bahari yang diusulkan oleh warganya
terkait potensi wilayahnya yang
sebagian besar masyarakatnya
bermata pencaharian sebagai nelayan.
Kendala dalam implementasi program

Kampung ini masih gersang dan belum tertata dengan baik


sehingga kurang menarik untuk dikunjungi dan juga
kampung ini merupakan program bapak presiden jokowi
yang merencanakan tambak lorok sebagai kampung bahari
Belum adanya tanaman yang memadai
Air di wilayah ini cenderung asin sehingga dalam pengairan
hidroponik kurang maksimal dan tanaman cenderung tidak
berkembang sehingga mudah layu dan mati
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan
tanaman hidroponik yang cenderung tidak mudah bagi
warga Tambakrejo yang notabene adalah seorang nelayan
Lanjutan...

Pembiayaan yang tidak murah dan tidak adanya bantuan biaya


perawatan yang cukup dari pemerintah sehingga masyarakat
cenderung kurang berminat dalam membudidayakan tanaman
hidroponik
Adanya sampah dari hulu yang menyebabkan kawasan
mangrove disekitarnya menjadi kotor sehingga wilayah ini
cenderung kumuh
Kawasan ini digunakan sebagai wilayah produksi terasi sehingga
terdapat bau menyengat yang menyebabkan kurang nyamannya
para pengunjung dan menghambat aktivitas warga pada saat
keluar ke wilayah lain.
Sosialisasi yang hanya sebatas pengetahuan saja tanpa
penerapan di lingkungan masyarakat secara langsung
Produksi terasi menyebabkan bau menyengat di lokasi sehingga
wilayah ini kurang menarik untuk dikunjungi, dengan kondisi
lingkungan yang kumuh, air yang tercemar dan bau yang tidak sedap.
Tawaran Program
Bantuan penataan ruang
wilayah baik fisik maupun
non fisik
Pemberdayaan Masyarakat
Perilaku masyarakat yang
perlu diubah tentunya
perilaku yang merugikan
masyarakat atau yang
menghambat peningkatan
kesejahteraan masyarakat
Untuk mendukung sosialisasi tentang wilayah ini sebagai kampung
hidroponik, perlu diberi penanda penanda yang menunjukkan bahwa
wilayah ini ditujukan sebagai kampung hidroponik.
KESIMPULAN
Dusun Tambak Lorok tidak sesuai ditujukan sebagai kampung tematik
hidroponik karena masih banyak kendala baik dari faktor teknis maupun
pelaksanaan
Sarana dan prasarana serta infrastruktur yang ada sudah lumayan baik
Apresiasi dari masyarakat maupun pemerintah masih sangat rendah
dalam merealisasikan program
CATATAN
Perencanaan wilayah dan kota akan menyangkut tiga lingkup
perencanaan yaitu perencanaan yang berkaitan dengan upaya
pengembangan kemasyarakatan atau social (social Planning),
perencanaan yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi
(economic planning) dan berkaitan dengan perencanaan tata ruang.
Adanya berbagai permasalahan di dalam pembangunan kota-kota di
Indonesia, khususnya kota-kota menengah dan kota besar, terutama
diakibatkan kurang dilibatkannya masyarakat di dalam proses
pembangunan sejak proses awal yaitu dari tahap perencanaan.
Akibatnya hasil pembangunan di kota-kota menengah dan besar di
Indonesia cenderung mengarah untuk menampung kebutuhan sebagian
kecil kelompok masyarakat, yang rata-rata berpenghasilan tinggi dan
menengah. Sebagian besar kelompok masyarakat berpenghasilan
rendah tidak tertampung aspirasinya, pada perencanaan pembangunan
kota dan perencanaan pembangunan kawasan.

Anda mungkin juga menyukai