Anda di halaman 1dari 13

Proposal

Pemberdayaan
Para Petani Penggarap
Dampak Konversi Lahan
Untuk Beternak Lele

BUMDESA
N U K I T A

DESA LENGKONG - KECAMATAN BOJONGSOANG


KABUPATEN BANDUNG
Jl. Raya Bojongsoang No. 173 Bojongsoang
Telp. 082240227770 - 082120025335
Email : cs@bumdesnukita.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

K onversi lahan merupakan konsekuensi dari akibat meningkatnya aktivitas dan jumlah
penduduk serta pembangunan yang lainnya. Konversi lahan pada hakekatnya merupakan hal
yang wajar terjadi pada era modern seperti sekarang ini, namun konversi lahan pada
kenyataannya membawa banyak masalah karena terjadi di atas lahan pertanian yang masih produktif.

Alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungan tersebut, beberapa kasus
menunjukkan jika di suatu lokasi terjadi alih fungsi lahan, maka dalam waktu yang tidak lama lahan di
sekitarnya juga beralih fungsi secara progresif.

Hal tersebut berdampak pada berkurangnya luas sawah yang mengakibatkan bergesernya lapangan
kerja dari sektor pertanian ke nonpertanian. Apabila tenaga kerja tidak terserap seluruhnya akan
meningkatkan angka pengangguran.

Desa lengkong, kecamatan Bojongsoang adalah salah satu desa di pinggiran kota Bandung adalah desa
yang hampir 90 persen wilayah pertaniannya kini telah beralih fungsi menjadi perumahan, hal tersebut
tidak dibarengi dengan penyerapan tenga kerja untuk para petani penggarap yang telah hilang mata
pencahariannya.Dampak sosial tersebut diharapkan tidak berkepanjangan dengan adanya
pemberdayaan para petani penggarap agar mendapatkan peluang usaha dan lapangan pekerjaan bagi
kesehjateraan mereka dan keluarganya.

Sebagai wujud komitment untuk memberdayakan masyarakat, Bumdes Nukita membuat program
pengembangan usaha lele. Progam rencana nya akan menyasar 40 Kepala Keluarga (KK) berlokasi di
Desa Lengkong, Kecamatan bojongsoang , Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dengan melihat potensi besar dari usaha lele, baik dari sisi peluang pasar yang masih terbuka maupun
dari sisi proses budidaya yang tidak terlalu rumit. Maka segmen usaha ini dapat dikembangkan pada
komunitas-komunitas yang membutuhkan peluang usaha dan lapangan pekerjaan, melalui program
tersebut diharapkan para anggota yang tergabung dalam pendampingan usaha pengembangan
budidaya lele terus berkembang. Mulai dari proses budidaya, pembinaan kelompok, teknologi hingga
pemasaran akan dibekalkan kepada para petani lele binaan.

Dalam usaha budidaya ikan lele, perlu dilakukan secara intensif dan profesional baik mulai dari
pemilihan bibit, pembesaran dan sampai ikan siap dipasarkan. Dimana ketiga hal ini merupakan mata
rantai yang saling berhubungan, namun bisa berdiri sendiri apabila diusahakan.

Kami berharap dengan adanya program dimaksud, dapat membantu mensehjaterakan para petani
penggarap yang perlahan namun pasti mulai hilang mata pencahariaanya, dan kami berharap pihak-
pihak yang berkompeten berkenan mengulurkan tangan memberi bantuan kepada kami sehingga
program tersebut dapat terealisasi dengan baik.
1.2 Tentang Bumdes Nukita

Desa Lengkong merupakan salah satu desa yang berada diwilayah Kecamatan Bojongsoang Kabupeten Bandung dengan
batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Cipagalo
Sebelah Selatan : Desa Bojongsoang
Sebelah Timur : Desa Sukapura
Sebelah Barat : Desa Buahbatu
Ditinjau dari orbitasnya, desa Sugian terletak 2 km dari kantor Kecamatan Bojongsoang, + 30 km dari Kabupaten
Bandung, dan + 1 km ke Ibu Kota Propinsi (Bandung). Ditinjau dari pembagian wilayah desa Lengkong terdiri dari 2
(Dua) dusun, yakni Dusun Lengkong dan Dusun Ciganitri.
Jarak yang begitu dekat dengan kota Bandung serta ditambah dengan berdirinya kampus Telkom University yang
sebagian berada di wilayah desa Lengkong menjadikan desa Lengkong memiliki berbagai macam potensi
perekonomian.
Keadaan tersebut ditambah dengan 70 persen luas wilayah desa merupakan basis pertanian sawah dan perikanan,
namun keadaan tersebut setiap tahun selalu berkurang karna banyak nya pembangunan perumahan wilayah di desa
Lengkong.
Potensi perekonomian yang dimiliki desa Lengkong meliputi pertanian, perikanan, property, perbengkelan, tempat kos-
kosan dll,yang sepenuhnya belum ter-olah dengan maksimal.
Dengan dasar tersebut kepala desa Lengkong ibu Alih Koliawanti mendirikan BUMDESA NUKITA yang diharapkan dapat
lebih memaksimalkan seluruh potensi perekonomian yang berada di wilayah desa Lengkong.

A. PENDIRIAN
BUMDes Nukita diresmikanlah pada tanggal 19 Januari 2016 bertempat di Aula Kantor Desa Lengkong, yang
dihadiri oleh Kepala Desa Lengkong seluruh Lembaga serta Tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Lengkong.

B. VISI
“MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA LENGKONG MELALUI PENGEMBANGAN USAHA
EKONOMI DAN PELAYANAN SOSIAL, DAN BERSAMA-SAMA DALAM MEMBANGUN DESA.”

C. MISI
1) Meningkatkan perekonomian desa;
2) Mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat desa;
3) Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;
4) Mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga;
5) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan warga;
6) Membuka lapangan kerja;
7) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan
ekonomi desa;
8) Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan Pendapatan Asli Desa.

D. TUJUAN
1. Pemberdayaan masyarakat Desa Lengkong.
2. Menciptakan Lapangan Kerja Produktif bagi warga masyarakat desa Lengkong.
3. Mendorong Usaha Kecil Kreatif dan Usaha Rumah Tangga untuk berkembang dengan dukungan pembiayaan
modal kerja dan akses pasar.
4. Meningkatkan Kesejahteraan masyarakat desa dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan unit Usaha
BUMDes melalui kerja sama usaha.
5. Meningkatkan Penerimaan Pendapatan Asli Desa melalui Kegiatan Usaha BUMDes.
1.3 Tujuan

Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk menjadi bahan pertimbangan
dalam pengajuan dana program penanggulangan dampak negatif konversi lahan di desa Lengkong dengan
pemberdayaan masyarakat untuk beternak lele.
Diharapkan melalui program dimaksud dapat meminimalisir dampak dampak negatif dari konversi lahan
diantaranya yaitu:

1. Memberikan peluang usaha dalam bidang perikanan lele.


2. Membuat lapangan pekerjaan baru untuk para petani penggarap.
3. Ikan lele adalah ikan yang sangat mudah di ternak dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

1.3 Prospek

Budidaya ikan lele mempunyai prospek yang cukup baik. Permintaan konsumen akan keberadaan ikan lele
semakin meningkat. Di Kabupaten Bandung misalnya, produksinya telah mencapai 22,1 ton pertahun, tetapi
sebagian permintaannya masih belum bisa terpenuhi. Jabotabek meminta tak kurang 100 ton lele perhari.

BAB II
RENCANA TEKNIS KEGIATAN

2.1 Persyaratan Penerima Manfaat Program Pemberdayan

Ÿ Penerima manfaat adalah para petani penggarap yang dalam kondisi tidak bekerja karna lahan pekerjaan
nya sudah beralih fungsi, seperti tukang pencari cacing , tukang bajak sawah, tukang tandur dll.
Ÿ Para penerima manfaat di beri pembekalan pelatihan budidaya lele oleh Bumdes Nukita.
Ÿ Saetelah mengikuti pelatihan para penerima manfaat di beri wewenang untuk menggarap 3 buah kolam
terpal dengan bibit dan pakan yang sudah di sediakan oleh Bumdes Nukita.
Ÿ Hasil panen dijual ke Bumdes Nukita dan jika sudah memiliki modal yang cukup dari hasil penjualan ikan
lele maka penerima manfaat dilepas untuk mandiri.

2.2 Media Kolam dan Pendukung Lain

Ÿ Kolam rencana akan di buatkan diatas lahan tanah milik pemerintah desa Lengkong
Ÿ Kolam berbentuk bulat dengan diameter 3 meter lengkap dengan pembuangan ( Outlet ) dan pengisian air (
inlet ).
Ÿ Kolam di buat dengan terpal yang di kelililingi oleh besi wiremesh sebagai penahan.
Ÿ Seluruh kolam akan dilindungi oleh atap agar air hujan tidak mengkontaminasi air kolam dalam terpal.
Ÿ Bibit rencana di beli di Balai Pembenihan Ikan di wilayah Sukamndi dengan kualitas yang sudah di akui oleh
negara.
2.3 Gambar Rencana Kolam terpal

BAB III
RANCANGAN USAHA

3.1 Lokasi usaha

Lokasi usaha bertempat di RT 04 RW 13 Dusun Ciganitri, Desa Lengkong, Kecamatan Bojongsoang,


Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kode pos 40287.

3.2 Sarana dan Prasarana

Ÿ 20 Buah Set Kolam Terpal Bulat Diameter 3m


Ÿ Bibit lele @2000 ekor X 20 Kolam
Ÿ Pakan Selama 2 Bulan 60Kg X 20 Kolam
Ÿ Selang
Ÿ Drum plastic 5 buah
Ÿ Jaring Ikan 1 Buah
3.3 Rencana Anggaran Biaya

Ÿ 20 Buah Set Kolam Terpal Bulat Diameter 3m = Rp. 2.500.000 X 20 = Rp. 50.000.000
Ÿ Bibit lele @2000 ekor X 20 Kolam = Rp. 2.000.000 X 20 = Rp. 40.000.000
Ÿ Pakan Selama 2 Bulan 60Kg X 20 Kolam = Rp. 600.000 X 20 = Rp. 12.000.000
Ÿ Selang = Rp. 200.000
Ÿ Drum plastic 5 buah = Rp. 200.000 X 5 = Rp. 1.000.000
Ÿ Jaring Ikan 5 Buah = Rp. 50.000 X 5 = Rp. 250.000 +

TOTAL
= Rp. 103.450.000
Terbilang :

“Seratus Tiga Juta Empat Ratus Lima Puluh ribu Rupiah”

- Dana tersebut diharapkan bisa terkumpul berkat sumbangan dari para


donatur yang tidak mengikat

3.4 No. Rekening & No. NPWP

BNI Cabang Jl. Perintis Kemerdekaan Bandung


a/n Bumdes Nukita No: 0645711499

NPWP No. : 83.253.994.4-444.000

3.5 Susunan Pengurus Bumdes Nukita

Pengawas : Agus Salam Rahmat, Spd.


Sutaryana, SE.
Penanggung Jawab/Komisaris : Alih Koliawanti ( Kepala Desa Lengkong )

Ketua : Agus Alfajari

Unit Pemberdayaan Masyarakat : Dindin Solahudin


Unit Perdagangan : H. Dayat Hidayat
unit E- Comerce : Sehabudin
Unit Peternakan : Adjat Sudrajat
BAB IV
PENUTUP
Semoga Allah SWT senantiasa selalu melindungi kita semua, sangat besar harapan kami atas pengajuan proposal
permohonan bantuan modal untuk membantu Program Pemberdayaan Para Petani Penggarap Akibat konversi
Lahan, untuk menjadi satu pertimbangan agar dapat diterima, serta menjadi berkah bagi kita semua, Amin.
Atas kesediaan dan perhatiannya kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Bandung, Maret 2018


Bumdes Nukita Desa Lengkong
Kecamatan Bojongsoang- Kabupaten Bandung

Hormat kami,

Kepala Desa Lengkong, Ketua Bumdes Nukita,

Alih Koliawanti Agus Alfajari

Anda mungkin juga menyukai