Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alfina Eka Marsela

NIM : 1961331
Prodi / Kelas : Manajemen / KP-6 2019
Mata Kuliah : Statistika Bisnis 1
Dosen Pembina : Syaifurrizal Wijaya Putra, S.E, M.M.
EVALUASI TENGAH SEMESTER GANJIL 2020/2021
1. Jelaskan secara geografis daerah mana yang menjadi objek ekspedisi/ documentary!
Secara geografis daerah yang menjadi objek ekspedisi yaitu Desa ranupani merupakan
desa yang dapat dikatakan cukup terpencil dengan ketinggian 2.200 meter dari permukaan
laut (mdpl). Desa ini merupakan daerah yang sangat dingin dan selalu berkabut, karena
berada di lereng gunung semeru yang merupakan gunung tertinggi se-jawa serta
dikelilingi perbukitan dengan keadaan suhu berkisar 20 derajat dan sampai dengan minus
5 derajat celcius. Desa ranupani pada umumnya digunakan sebagai tempat persinggahan
para pendaki yang akan menuju punjak gunung mahameru. Di tempat ini di sediakan juga
fasiltas bagi para pendaki yaitu pondok pendaki dan pusat informasi. Di desa ini terdapat
dua buah danau (ranu) yang letaknya berdekatan yaitu Ranu Pani dengan luas ± 1 ha dan
Ranu Regulo dengan luas ± 0,75 ha. Desa Ranu Pani terdiri dari daerah perbukitan dan
lembah, yang terbagi menjadi lima dusun, yaitu: Buduk Asu (Sidodadi), Besaran sebagai
wilayah, yang secara fungsional, menjadi wilayah perkampungan dan pertanian,
kemudian Slorok, Banyu Kanji, dan Dempok merupakan dusun yang paling dekat dengan
kawasan hutan. Desa Ranu Pani tercatat masuk pada wilayah administratif Kabupaten
Lumajang, Kecamatan Senduro. Wilayah Desa Ranupani, dalam dokumen resmi negara,
tercatat seluas 8.293,087 ha. Secara teritorial, Desa Ranu Pani, sebagaimana juga seperti
daerah lainnya, memiliki batas-batas wilayah yang tercatat secara administratif. Adapun
Desa Ranu Pane sendiri di sebaelah utara berbatasan dengan Desa Ngadas, yang mana
masuk kepada wilayah administratif Kabupaten Probolinggo. Desa Kandang Tepus, yang
masih termasuk pada wilayah administratif Kecamatan Senduro, merupakan desa yang
berbatasan langsung dengan Desa Ranu Pani di sebelah selatan. Selanjutnya, di sebelah
barat, Desa Ranu Pane berbatasan langsung dengan Desa Burno serta kawasan konservasi
Taman Nasional Bromo Tengger, sedangkan di sebelah timur Desa Ranu Pane berbatasan
langsung dengan Desa Argosari. Desa Ranu Pane sendiri memang tergolong seabagai
daerah yang cukup jauh dari pusat kota. Adapun Desa Ranu Pane sendiri berjarak 28 km
dari pusat pemerintahan di tinkat kecamatan. Di lain hal, jarak Desa Ranu Pane dari pusat
pemerintahan di tingkat kabpupaten/kota ialah 45 km, sedangkan dari pusat pemerintahan
tingkat provinsi, Desa Ranu Pane berjarak sekitar 175 km.
2. Jelaskan secara demografis bagaimana karakter masyarakat yang menjadi objek
ekspedisi/ documentary!
Secara demografis jumlah penduduk berdasarkan data penduduk bulan Desember tahun
2013 dan data penunjang lainnya total jumlah penduduk Desa ranupani sebanyak 1387
jiwa terdiri dari laki-laki 641 jiwa dan perempuan 746 jiwa. Tingkat pendidikan
masyarakat merupakan faktor mendasar yang penting bagi kondisi demografis suatu
wilayah. Desa Ranu Pane sendiri, dalam kondisi demografisnya, memiliki penduduk
dengan tingkat pendidikan tidak tamat sekolah dasar dalam jumlah yang dominan, yaitu
877 jiwa atau 63 persen dari total jumlah penduduk Ranu Pani itu sendiri. Hal tersebut
yang kemudian sedikit banyak akan berpengaruh terhadap situasi dan kondisi ekonomi
masyarakat Desa Ranu Pani sendiri. Kondisi ekonomi masyarakat sebagian besar mata
pencaharian utama penduduk di Desa Ranu Pane terdapat pada sektor pertanian.
3. Jelaskan apa fenomena yang disorot dari video tersebut!
Fenomena yang di sorot dari video tersebut yaitu mengenai keadaan di Desa Ranu Pani
dimana sebagian besar penduduknya mata pencahriannya sebagai petani. Mereka
bertanam sejak nenek moyang masih ada. Namun seiring perkemangan dari waktu ke
waktu tanah di sana yang sangat subur tidak bisa lagi untuk ditanami bawang sehingga
para petani disana berahli menanam kentang. Salah satu warga bernama Yonahtan yang
sedang memanen kentang dilahan warga bersama 22 orang tenaga kerja untuk memanen
sendiri kentang di atas lahan sekitar perempat hektar. Meski menjadi lintasan puluhan
ribu pendaki Semeru setiap tahun desa ini sejatinya hidup dari pertanian jasa wisata
hanyalah bonus atau selingan secara administrasi Desa Ranu Pani berada di kecamatan
Senduro Kabupaten Lumajang yang Luasnya sekitar 500 hektar ia terletak di dalam
kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang juga disebut kawasan atau
Kantong artinya desa ini bersama kawasan konservasi yang harus dilindungi maka
meskipun duduknya terus bertambah luas lahan pertaniannya selalu tetap karena itu pergi
kentang mendatangkan kesejahteraan pemerintah telah menggeser Desa ini menjadi desa
wisata. Benarkah ini yang diharapkan jawaban atas pertanyaan yang ingin kami temukan.
Tapi kami tidak ingin gambaran kesejahteraan hanya diwakili oleh seorang tulang seperti
Yonathan Kami melihat bagaimana kondisi ekonomi para petani menanam kentang itu
sendiri juga melihat mereka yang sudah terjun ke Jasa wisata karena tidak memiliki lahan
pertanian mengingat keterbatasan lahan Siapakah yang paling Sejahtera.
4. Mengapa fenomena itu menjadi penting untuk dibahas? Jelaskan!
Fenomena ini penting untuk dibahas karena menyangkut perekonomian masyarakat. Selain
itu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru sudah masuk kedalam 10 tempat wisata
didunia. Hal ini berpotensi pada perekonomian masyarakat di Desa Ranu Pani. Meskipun
sudah banyak yang mendatangi wisata Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini para
masyarakat setempat tidak melupakan pekerjaan mereka yang sebagian besar bermata
pencarian sebagai petani. Hasil dari mereka berlandang 5 tahun terakhir terdengar baik dan
cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Pada dasarnya pendapatan dari
pariwisata dan pertanian sama-sama memberikan hasil yang baik. Namun masalahnya
masyarakat setempat masih tetap menginginkan baiknya. Yaitu Desa Ranu Pani tidak
dijadikan tempat wisata. Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur akan
mengoptimalkan objek wisata Ranu Pani untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke
kawasan setempat. Ranu Pani memiliki potensi pariwisata karena jumlah wisatawan yang
luar biasa, tetapi masih belum dikelola dengan optimal. Untuk mengoptimalkan, menurut
dia, Pemkab Lumajang akan fokus pada beberapa poin, seperti pengoptimalan potensi
wilayah, kawasan permukiman dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di
kawasan Ranu Pani. Menurut dia, sektor pariwisata tidak hanya sekedar "G to G" atau
government to government, namun ada unsur lain seperti jasa pariwisata, pengembangan
SDM masyarakat sekitar beserta unsur pendukung lain yang perlu dikelola dengan baik,
agar kawasan Ranu Pani di lereng Gunung Semeru dapat dikembangkan menjadi wisata
unggulan. Kami berharap ke depan, masyarakat Ranu Pani tidak hanya sekedar memiliki
penghasilan dari pertanian, tetapi juga dari kehadiran sektor pariwisata. Sementara itu,
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan kawasan Ranu Pani memang harus
segera direvitalisasi, bukan hanya untuk mendongkrak pariwisata, namun juga sebagai
upaya menyelematkan kondisi Ranu Pani. Harus ada komitmen dari semua pihak, terutama
pengelola karena itu sudah dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
(TNBTS) dan ini menjadi tanggung jawab TNBTS, serta tanggung jawab kita pecinta
lingkungan. Untuk mengoptimalkan potensi di Ranu Pani, memerlukan adanya perubahan
pola pikir masyarakat sekitar. Pemerintah pun berkewajiban mengembangkan SDM
masyarakat sekitar menjadi lebih modern tanpa meninggalkan budayanya. Ranu Pani punya
kekhasan sendiri dan masyarakat dengan budayanya sendiri harus dipertahankan,
ekosistemnya dipulihkan, dan perilakunya ditingkatkan untuk menjadi lebih modern tanpa
meninggalkan budayanya.
5. Kaitkan dan jelaskan fenomena tersebut dengan aspek ekonomi masyarakat atau
bisnis yang menarik menurut anda! Sangat diperbolehkan menggunakan opini pribadi.
Kaitan fenomena ini dengan aspek ekonomi masyarakat atau bisnis bisa kita lihat melalui
karakter masyarakat di Desa Ranu Pani. Yang pertama terlihat pada seorang pebisnis
tengkulak yaitu yonathan. Ia mendapat penghasilan yang besar dari hasil panen kentang di
lading warga yang dipanen sendiri bersama 22 orang. Selain yonathan ada juga ada
Sukodono petani kentang. Sukodono bisa mendapat hasil dari bertani kentang hingga
membangun rumah dan membeli kendaraan. Rumah tersebut dibangun Sukodono dari hasil
bertani kentang di atas lahan satu setengah hektar cukup luas untuk ukuran rata-rata petani
di Ranu Pani. Menurut Suko seperempat hektar lahan kentang dapat menghasilkan
pendapatan kotor hingga 30.000.0000-, itu artinya dengan satu hektar tanah yang ia miliki
yang mampu mencapai 180.000.000-, setiap 4 hingga 5 bulan masa panen salah satu
faktornya karena ia melakukan pembibitan sendiri. Sudah dapat terlihat dari peghasilan
mereka yang sangat banyak hidup mereka juga sejaterah. Namun berbeda dengan salah
satu warga masyarakat di Desa Ranu Pani yang sudah terjun ke jasa wisata yaitu Thomas.
Thomas sendiri mempunyai asset mobil dan 10 kamar penginapan yang disediakan untuk
para pendaki. Sekali menyewakan jasa transportasi untuk mengelilingi Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru ini ditarget 500.000-, untuk ongkos pulang pergi. Namun sudah 1
minggu ini tidak ada sama sekali sesorang pendaki atau wisatawan yang menyewa
penginapan. Menurut Thomas lebih baik Desa Ranu Pani ini tetep menjadi kawasan
pertanian. Bisa disimpulkan bawa warga masyarakat setempat mulai dari seorang tengkulak
bernama Yonathan, Sukondono seorang petani kentang, dan Thomas seorang warga yang
sudah terjun ke jasa wisata. Hubungan warga setempat disini sangat berkaitan dengan aspek
ekonomi dan bisnis karena dengan pertanian hidup mereka sudah sejaterah tetapi
pemerintah juga ada benarnya dengan menjadikan Desa wisata yang akan menambah
penghasilan warga masyarakat Deasa Ranu Pani dan devisa negara. Namun dengan
pertanian sendiri para petani warga masyarakat Desa Ranu Pani tudak bisa menjamin
sampai kapan tanah di Desa Ranu Pani bisa tetap subur dan akan terus subur untuk
menanam kentang.

Anda mungkin juga menyukai