Anda di halaman 1dari 5

Cerita Guru SM-3T

Pengalaman Menjadi Guru SM-3T


Berdasarkan Kisah Nyata
Perkenalkan namaku purwo yugo sarwono, biasa dipanggil yugo. Umur
saya 24 tahun dan masih lajang tulen alias belum punya istri..hehe. sekarang ini
saya bekerja sebagai guru SM-3T di kabupaten landak propinsi kalimantan
barat. Sebuah kabupaten yang mungkin terdengar asing ditelinga kita. Saya
merupakan guru bidang studi pendidikan sejarah, lulusan dari sebuah
universitas swasta di selatan jawa tengah, tepatnya di Purwokerto. Yaaa, saya
lulusan dari universitas muhhamadiyah purwokerto dengar gelar sarjana
pendidikan sejarah.
Saya merampungkan gelar sarjana di tahun 2014, di tahun itu pula saya
langsung mendapat pekerjaan sebagai guru mapel sejarah di SMA N 4
Purwokerto. Rasa-rasanya hati ini ndaa mau menjadi seorang guru, mungkin
karena aku dulu belum menikmati profesinya kali yaa??. Pekerjaan sebagai guru
sebenarnya enak, mengasikan, funny asalkan kita ikhlas dan sabar menekunya.
Siapa yang ga sabar sihh, dulu saya honorer dengan gaji 500 ribu sebulan
sedangkan kebutuhan hidup di kotakan agak mahal, belum lagi ngekooss, uang
bensin dll. Alhasil sayapun nda kuat njalanin itu semua, baru satu semester di
SMA N 4 Purwokerto saya mengundurkan diri dan balik ke kampung halaman
saya di Tegal. Dengan fikiran mungkin kalau di kampung halaman bisa
cukuplah gaji honorer kalau kita jadi guru GTT.
Berbagai macam surat lamaran saya buat untuk melar di sekolah-sekolah
yang ada di kabupaten tegal, dari sekian banyak surat lamaran tidak ada satupun
yang dipanggil. Jenuh, frustasi, dan malu menghinggap di fikiranku. Tidak habis
fikir sayapun tidak hanya melamar ke sekolahan tetapi juga di perusahaanperusahan yang bergerak di bidang keuangan contohnya BRI, BNI, Mandiri,
dan BTPN.. alhamdullilah ada salah satu perusahaan yang mau menerima saya
sebagai karyawan yaitu ank BTPN. Alhasil ijzah SI kita yang dari keguruaanpun
kayak ga manfaat karena kita malah bekerja di bank yang notabene dari jurusan
ekonomi, keuangan dan perpajakan. Bekerja di bank sungguh sangat
melelahkan, bayangkan saya berangkat dari rumah jam 8 pagi, pulang dari
kantor jam 8 malam.
Singkat cerita saya brosing brosing di internet dan menemukan adanya
seleksi guru guru daerah terpencil yang berada dibawah kewenangan DIKTI
yaitu program SM-3T. Pertamanya saya ragu, apakah saya mampu mengajar di
daerah pedalaman indonesia dan tentunya jauh dari keluarga. Tetapi setelah di
timbang-timbang ternyata banyak untung yang kita dapat kalau kita mengikuti
program SM-3T. Pertama, tentunya pengalaman dan wawasan kita menambah,

kita akan ditempa alam dan belajar dari alam,lingkungan masyarakat selama
satu tahun di pedalaman. Kedua, selain mendapat gaji yang cukup besar kita
juga diberikan beasiswa PPG selama satu tahun, tentunya kita tahu sendiri kan
keuntungan yang kita dapat kalau sudah punya sertifikat PPG. Ketiga, program
SM-3T mempunyai jenjang karir yang jelas dan setelah lulus PGG kita akan
diberikan jalur CPNS khusus, sungguh enakk kan !!.
Saya mengikuti proram SM-3T dengan menginduk pada LPTK Universitas
Negeri Semarang (UNNES). Disini banyak kutemukan teman teman baru yang
gokil dan asyik, rasa persaudaraan di tanah rantau seakan bagai rantai baja yang
sulit di patahkan. Banyak suka duka, canda tawa dari sesama teman-teman SM3T. Tetapi yang jelas kalu kita ikhlas dan telaten pasti semuanya kita lalui
dengan mudah.
Kita di tempatkan di Kabupaten Landak propinsi kalimantan Barat, sebuah
kabupaten baru hasil pemekaran dari kabupaten pontianak tahun 2000. Kalau
kita banding bandingkan dengan daerah di jawa sana, tentunya masih banyak
kekurangan di kabupaten landak terutama sarana dan prasarananya. Kabupaten
Landak adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Barat hasil
pemekaran Kabupaten Pontianak tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini terletak di
Ngabang. Memiliki luas wilayah 9.909,10 km dan berpenduduk sebesar
282.026 jiwa. Secara geografis posisinya terdapat di bagian tengah Provinsi
Kalimantan Barat dengan luas wilayah 9.909,10 km2 atau 6,75% dari luas
keseluruhan provinsi Kalimantan Barat yang terbagi atas 13 kecamatan, yaitu:
Kecamatan Ngabang, Sengah Temila, Menyuke, Menjalin, Mandor, Mempawah
Hulu, Meranti, Kuala Behe, Air Besar, Sebangki, Banyuke Hulu, Jelimpo,
Sompak.
Sekolah pengabdian saya yaitu di SD N 18 Dange Aji kecamatan air Besar
Kabupaten Landak. Sebuah kecamatan paling hulu dari kabupaten landak dan
masih tergolong sebagai daerah 3T dengan kecamatan kuala behe Kecamatan
Air Besar terdiri atas beberapa desa dan puluhan dusun. Desa Dange Aji, Dusun
Dange Aji merupakan daerah sasaran SM-3T yang dimaksud. Letak geografis
kecamatan Air Besar adalah di bagian hulu Kabupaten Landak, sehingga
daerahnya berbukit-bukit dan sebagian besar daerahnya masih hutan alami dan
hutan lindung, sebagian ladang sawit, sahang (lada) dan gatah (karet) yang
merupakan komoditas perkebunan serta lapangan pekerjaan penduduk
Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Landak. Jarak antara kota kecamatan
ke kabupaten landak sendiri yaitu Ngabang sekitar 70 Km, namun karena
kondisi jalan yang masih berlubang serta sebagian jalan masih berupa tanah
merah, maka jarak tersebut ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan.
Transportasi yang ada di kecamatan Air Besar adalah mini bus dan otto itu juga
jarang berjalan, sehingga jika akan masuk daerah sasaran bisa menggunakan
motor ataupun mobil strada milik warga.
Dusun Dange Aji, Desa Dange Aji, Kecamatan Air Besar terletak di daerah
perbukitan ( Hulu) dengan topografi yang sulit dijangkau karena kondisi jalan

yang cukup rusak dan kontur jalan dari kecamatan menuju dusun Dange Aji
masih berupa tanah merah. Kondisi tersebut membuat pemerintah sedikit
enggan untuk menilik ke daerah sasaran yang masih masuk dalam daerah
terpencil. Jaringan listrik negara yang belum mencapai Desa Dange aji
membuat desa ini seakan menjadi desa mati di malam hari, selain itu jaringan
seluler atau provider yang tidak ada sama sekali membuat desa Dange Aji
semakin terlihat sebagai salah satu desa yang terpencil dan tertinggal di
kabuipaten landak.
Desa Dange Aji kebanyakan penduduknya merupakan penduduk asli .
Penduduk Dange Aji sendiri merupakan etnis dayak asli yaitu sub dayak
Belangin yang kebanyakan masih hidup di daerah pedalaman kalimantan.
Secara umum Desa Dange Aji merupakan desa yang tergolong sebagai desa
yang kurang berkembang dibandingkan dengan desa/dusun lain yang berada di
Kecamatan Air Besar, kondisi desa ini bisa dibilang belum merdeka walaupun
bangsa ini sudah merdeka selama 70 tahun.
Listrik, sinyal seluler, air bersih, belum pernah menyentuh desa ini selama
Indonesia merdeka. Listrik menjadi barang yang langka dan sangat dibutuhkan
oleh masyarakat Desa Dange Aji, kebutuhan akan adanya listrik menjadi
kebutuhan yang vital untuk perkembangan desa ini dimasa depan. Pemerintah
yang seharusnya mengetahui akan kekurangan pembangunan di daerah 3T
(Terdepan, Terluar, Tertinggal) seakan buta dengan kekurangan yang ada di
beranda republik ini.
Masyarakat Desa Dange Aji terdiri kurang lebih 80 kepala keluarga,
dimana 99 % terdiri dari etnis Dayak Belangin dan selebihnya adalah etnis
pendatang (Jawa). Kebanyakan masyarakat di Desa Dange Aji menganut agama
Protestan dan Katholik sebagai pegangan hidup di dunia. Mata pencaharian
penduduk yang ada di Desa Dange aji kebanyakan berkebun dan berhuma,
disamping itu ada juga yang berprofesi sebagai penyadap getah karet dan
dompeng (mencari emas/intan). Secara umum ekonomi masyarakat yang ada di
Desa Dange masih bisa dibilang kurang karena penduduk yang ada hanya
mengandalkan kebaikan alam sebagi sumber utama penghasilan mereka.
Inovasi ekonomi masyarakat seharusnya menjadi salah satu solusi bagi
perkembangan ekonomi masyarakat Dange Aji.
Kondisi demikian mengingatkan kita dengan film berjudul TANAH
SURGA yang memang syutingnya sendiri berlokasi di sekitar daerah landak.
Dimana di film itu ada sindiran sindirah secara langsung mengenai keadaan
sosial ekonomi di daerah 3T.
Tanah Surga .. katanya
Bukan lautan hanya kolam susu .. katanya.
Sungai di sini kalau hujan kayak susu coklat, kalau ndak hujan yaa beninglah...
Kail dan jala cukup menghidupimu, tiada badai tiada topan kau temui .. katanya.
Kita nebar jaring bisa dapat ikan kecil lumayang kalo buat lauk

Ikan dan udang datang menghampirimu .. katanya.


Kalo disini mau ikan dan udang tinggal Najur istilah orang disini, tapi jangan pake
umpan daging babi, lho......
Orang bilang tanah kita tanah surga .. katanya.
Kalo disini ga tanah surga lagi bagi orang setempat, surganya para bos kebun sawit
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman .. katanya.
Banyak disini, kayu-kayu kita ditebangi dan dijual ke mana-mana.
Kesimpulannya, kita harus menjaga hutan kita dan bersyukur tentunya kalo kita di
tanah Borneo ,Ya Sob.....

Kini pengabdian kita di tanah seberang tinggal menghitung hari, ada rasa
senang karna kita akan pulang ke jawa dan bertemu dengan orang tua, teman,
kerabat. Ada juga rasa haru, sedih dan iba harus meninggalkan tanah seberang,
meninggalakan anak didik kami yang masih muda, belia, masih perlu
bimbingan dari gurunya. Seandainya kita dapat kembali kesini lagi, tentunya
saya sangat bersyukur biar bagaimanapun kita sudah menyatu dengan kehidup
masyarakanya, tanahnya. Semoga di program GGD nanti masih bisa
menginjakan kaki di tanah ini, tanah yg sungguh welas asih anah yang sungguh
pemberi. Tibalah kita harus pulang ke jawa dan hanya sebuah lagu ini yang akan
mengingatkan sanubari kita akan indahnya diplosok negeri. Sebuah lagu tentang
pengabdian guru-guru SM-3T.
Balada Pengabdian
Betapa sungguh aku tak menduga
Kehadiranku dapat menjadi pelita
Yang menyinari gelapnya kehidupan
Bagi saudaraku di pelosok sana
Setahun tersimpan sejuta kenangan
Saat pengabdianku mencerdaskan Indonesia
Membuatku larut dan tak berdaya
Bila akhirnya harus saling berpisah
Selamat tinggal mutiaraku yang terpendam
Jangan bersedih walau kita berpisah
Selamat tinggal mutiaraku yang tersayang
Kejarlah cita-citamu setinggi bintang
Maju terus janganlah menyerah
Karnaku kunyakin kamu bisa
Maju terus gapailah impian
Dipundakmulah masa depan bangsa

Dan anak-anak menyanyikan lagu wajib


Jasamu Guru
Kita jadi bisa menulis dan membaca
Karna siapa
Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu
Dari siapa
Kita jadi pintar dibimbing Pak Guru
Kita jadi pandai dibimbing Bu Guru
Guru bak pelita penerang dalam gulita
Jasamu tiada tara
Terima kasih pak guru
Terima kasih ibu guru
Jasamu ku kenang sel

SEKIAN,, SALAM DARI KAMI PECINTA PLOSOK


NEGERI,,,
#SM3TunnesKabupatenLandak
#SM3TAngkatan5
#DinasPendidikanKabupatenLandak
#UNNES

Anda mungkin juga menyukai