Anda di halaman 1dari 7

SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN

“PENGALAMAN DI DESA”
Ini adalah pengalamanku sebagai Penyuluh Kehutanan.

Suatu ketika, tiga tahun yang lalu, aku mendapat tugas dari kepala instansiku untuk menfasilitasi
kegiatan pemberdayaan masyarakat desa yang berbatasan dengan kawasan hutan melalui
penyuluhan Kehutanan.

Desa ini bernama desa Pulau Berau. Desa ini terletak di Kecamatan Sungai Dai dan berjarak dari
pusat kecamatan kira-kira 25 km. Desa ini berbatasan di sebelah Utara dengan Desa Bukit Bagu,
di Selatan berbatasan dengan Hutan Lindung Tempuling, di sebelah Barat berbatasan dengan
Desa Tanjung Samak dan di sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karidi. Desa Pulau Berau
lumayan luas dengan panjang desa keseluruhan membentang dari barat ke timur kira-kira 7 km
dan lebar desa sekitar 5,5 km.

Bila berjalan memasuki desa dari arah jalan utama, arah dari Desa Bukit Bagu, maka jalan desa
akan lurus menuju Danau Tempuling Kuning yang terletak di tengah-tengah desa. Jalan utama
desa, bila dilihat dari arah Utara, terletak disebelah kiri Sungai Kuning yang mengalirkan dari
Danau Tempuling Kuning (jalan utama dan sungai bersebelahan). Sebelum mencapai danau,
jalan akan bercabang empat (simpang empat, penduduk desa menamakannya Simpang Masjid,
dengan sebuah jembatan cantik tepat dipersimpangan, letaknya di sisi kanan jalan). Cabang
pertama kearah kanan (bila kita memasuki desa dari arah Utara desa menuju danau) akan
berbelok mengikuti tepian danau yang berbentuk bulat menju bagian Barat desa dan jalan ini
menuju Desa Tanjung Samak (letak desa Tanjung Samak persisnya agak ke arah Barat Daya dari
desa ini). Adapun cabang yang lain (ke arah kiri bila dilihat dari Utara desa) juga akan
menyusuri tepian danau menuju sisi Timur desa, tepat disekitar petengahan danau, jalan ini akan
berbelok ke Timur menuju Desa Karidi. Bentuk desa ini bila dilihat sekilas buah Alpukat yang
dibelah (namun tidak bulat utuh, sedikit lonjong di sisi barat dan timur desa) dengan sebuah
danau yang agak bulat terletak ditengahnya. Danau ini disuplai oleh air dari Sungai Tempuling
yang berasal dari Hutan Lindung Tempuling.

Desa Pulau Berau memiliki tiga dusun yaitu Dusun Tanah Kuning yang merupakan tempat
teramai di desa, sebagai akses masuk awal dari Utara Desa, lalu disebelah timur terdapat Dusun
Suwarnadi dan di Barat desa terdapat Dusun Sungai Mahlapai. Di Dusun Tanah Kuning terletak
berbagai fasilitas desa. Masjid Jami’ desa terletak di sebelah kiri jalan utama (bila dilihat dari
Utara desa, tepatnya setelah simpang empat, sebelum danau). Lalu Kantor Desa terletak
berseberangan dengan Masjid Jami’ (juga berseberang sungai dengan Masjid Jami’). Gedung
sekolah SD dan SMP terletak sebelum persimpangan (tepatnya disebelah kiri jalan utama), dan
disebarang gedung sekolahan tersebut (juga dibersebarang sungai) terletak pasar desa yang
sudah permanen serta sebuah puskesmas sudah ada di desa ini (letak puskesmas di sebelah kiri
pasar). Lokasi pemukiman penduduk Dusun Tanah Kuning terletak berderat di sepanjang jalan
masuk desa, mulai dari arah Danau (bila dilihat dari danau) hingga hampir batas desa, di
simpang empat Masjid, rumah penduduk sudah berlapis, bahkan beberapa rumah terletak ditepi
danau di bagian Dusun ini. Sebagaian penduduk dusun Tanah Kuning berkerja menjadi
pedagang, pekebun dan sebagian lagi adalah petani hortikultura.

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 1


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN
Adapun Dusun Suwarnadi terletak di Timur desa, akses masuk Dusun ini adalah dari Simpang
Masjid (bila dari arah Utara desa, berbelok ke kiri ketika berada di Simpang Masjid). Setelah
menyusuri pinggiran danau kira2 ¼ lingkaran dari simpang Masjid, jalan berbelok ke kiri
menuju desa sebelah (Desa Karidi), rumah-rumah penduduk mulai nampak bila telah melewati
batas Dusun (melewati deretan persawahan/lahan kebun sayur penduduk), batas dusun juga
belokan dekat danau menuju ke arah desa sebelah Timur desa. Rumah-rumah ini berjejer di kiri
dan kanan jalan hingga kepersimpangan jalan menuju Desa Karidi. Jumlah rumah di dusun ini
lebih sedikit dibandingkan dengan rumah-rumah di Dusun Tanah Kuning, beberapa fasilitas
tempat ibadah (Masjid juga Madrasah) tersedia di dusun ini. Sebagian besar warga dusun ini
adalah petani (terutama petani komoditi perkebunan – sawit / karet). Di Dusun Suwarnadi
terdapat sebuat toko penyediaan bahan harian yang dikelola oleh Koperasi “Suwarna”. Koperasi
tersebut merupakan unit usaha dari kelompok tani yang ada di dusun ini. Kelompok tani ini
dipimpin langsung oleh Pak Kadus, karena setelah beberapa pemilihan, masyarakat percaya
kepada Pak Kadus untuk memimpinnya. Dalam kepengurusan kelompok, Pak Kadus meletakkan
beberapa pengurus harian (sebagai pelaksana untuk mengelola unit usaha dan unit-unit lainnya),
juga terdapat pengurus inti sebagai sekretaris, bendahara dan beberapa ketua urusan (urusan
usaha, pertanian, kebun sawit dll). Kelompok ini telah berbadan hukum (koperasi usaha) juga
memiliki AD dan ART, namun mereka kurang intensif dalam pengelolaannya sehingga dari
tahun ke tahun tidak mengalami perubahan yang berarti, padahal potensi di dusun ini baik
jumlah anggota masyarakatnya maupun luasan lahan usahanya sangat baik. Masih terdapat lahan
pekarangan yang tidak produktif, produk holtikultura yang belum terpasarkan dengan baik serta
banyaknya anak muda lulusan sekolah menengah dan beberapa sarjana pertanian yang belum
mendapatkan pekerjaan.

Sedangkan Dusun Sungai Mahlapai terletak di Barat Desa. Untuk menuju dusun ini dapat
ditemput dari simpang masjid ke kanan (bila dari arah jalan utama desa, di simpang masjid ke
kanan melintasi jembatan). Pemukiman penduduk terbanyak di sekitar simpangan menuju Desa
Tanjung Samak, kira-kira pertengahan posisinya antara danau dan batas desa. Beberapa fasilitas
umum desa tersedia. Jumlah penduduk dusun ini lebih banyak dibandingkan Dusun Suwarnadi,
namun lebih sedikit dibandingkan Dusun Tanah Kuning. Di dusun ini pun terdapat kelompok
tani yang telah mendirikan koperasi juga dengan unit usaha peternakan sapi dan perkebunan
sawit. Kelompok ini juga diketuai oleh kepala dusunnya dengan seperangkat pengurus yang
lebih mapan dan berpengalaman. Dalam beberapa kali lomba kelompok antar desa maupun antar
kecamatan, kelompok ini selalu mendapat peringkat (baik no. 3 ataupun sesekali nomor 1) untuk
kegiatan peternakan maupun pengembangan unit usaha. Informasi terakhir bahwa kelompok ini
atas bantuan Bansos dan kredit dari Usaha Ekonomi Pedesaan (UEP) SP telah mengembangkan
usaha ke desa lain bahkan menjadi bapak angkat beberapa kelompok usaha sejenis di Kecamatan
Sungai Dai.

Di tengah desa, terdapat sebuah danau yang lumayan besar (berdiameter hampir 500 meter),
penduduk menamakannya juga Danau Alpukat (Danau Tempuling Kuning), karena bentuknya
hampir menyerupai biji Alpukat. Dari danau ini mengalir dua sungai, sungai pertama bernama
sungai Kuning yang mengalirkan air danau ke arah Utara Desa, berdampingan dengan jalan
utama desa, agak berkelok-kelok kecil dengan lebar hampir 8 meter. Adapun sungai berikutnya
adalah sungai Putih dengan lebar yang mampir sama dengan sungai Kuning dan mengalir ke
arah Barat, menuju ke arah wilayah desa Tanjung Samak. Kondisi kedua sungai sudah kurang

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 2


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN
baik (air sudah tidak jernih lagi, sedikit berbau, karena air danau sudah terkontaminasi sampah
dan erosi, sesuai nama, Sungai Kuning kini airnya sudah menjadi kekuning-kuningan, dan
sungai putih yang dahulunya airnya sangat Jernih dan bening, sekarang sudah mulai putih karena
lumpur pengerukan pasir sungai oleh sebagian masyarakat), padahal penduduk desa
memanfaatkan air danau dan sungai ini untuk semua keperluan kehidupan. Walaupuan dengan
upaya penyaringan dan lainnya agar dapat air ini dikonsumsi.

Di Desa Pulau Berau, sebagaimana desa-desa adat pada umumnya, memiliki Lembaga Adat,
organisasi ibu-ibu PKK, BPD, kelompok-kelompok pengajian/wiridan, Arisan Ibu-ibu, termasuk
karang taruna dan Remaja Masjid, serta organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

Ketika aku bertanya kepada beberapa tokoh masyarakat, maka menurut penuturan mereka,
dahulunya, sekitar tahun 1976 Desa Pulau Berau adalah hanya sebuah lokasi pemukiman (camp)
para pekerja di sebuah HPH, Hingga tahun 1984 Desa Pulau Berau baru merupakan ladang yang
berisikan 1-4 rumah (lebih tepatnya pondok) pekebun/ladang. Ditahun-tahun awal tersebut, Desa
Pulau Berau belum berupa desa tetapi jadi bagian dari Desa Bukit Bagu sebagai sebuah dusun
kecil. Lambat laun dusun Pulau Berau berkembang penduduknya. Pulau Berau merupakan dusun
terakhir di Desa Bukit Bagu yang berbabatasan langsung dengan kawasan hutan. Di tahun
tersebut kondisi hutan masih lebat sehingga penduduk Dusun Pulau Berau tidak kesulitan
mendapatkan air bersih dari dua anak sungai yang mengalir melalui dusun ini yaitu Sungai
Kuning dan Sungai Putih. Tahun 1985, dimulailah pembangun dusun lebih maju, yaitu sejak
terbuka jalan dari dusun Pulau Berau ke desa tetangga di tengah hutan, yaitu Desa Karidi yang
merupakan desa transmigrasi. Selain itu di dusun sudah mulai berdiri beberapa bangunan umum
mulai dari mushala, tempat pengajian dan pasar mingguan. Di tahun tersebut, hutan mulai
dirambah terutama disekitar jalan desa yang dibuka. Tiga tahun kemudian, penduduk Dusun
Pulau Berau mulai meningkat pengetahuan sejak berinteraksi dengan transmigrasi, mereka mulai
membuka hutan untuk membuat kebun karet. Kondisi dusun masih belum berubah di masa itu
dimana penduduk masih hidup dengan sederhana. Di tahun 1989, penduduk diperkenalkan
dengan tanaman sawit. Beberapa kepala keluarga mulai membuka hutan untuk kebun sawit
hingga beberapa hektar. Di tahun 1993 hutan di desa mulai dibuka secara besar-besaran untuk
areal HGU sebuah perusahaan perkebunan. Sebagian warga menjadi plasma/KKPA Perkebunan
tersebut. Di tahun yang sama Dusun Pulau Berau berkembang menjadi Desa Pulau Berau setelah
jumlah penduduk bertambah pesat. Sekolah dasar dan angkutan umum mulai memasuki desa di
saat itu. Selain itu di tahun tersebut beberapa penduduk ikut bekerja di perusahaan sawit, tetapi
beberapa penduduk yang lebih tua memilih tetap di usaha pertanian. Di tahun tersebut mulai
terjadi ketidaknyamanan antara beberapa penduduk yang memiliki kebun karet dan kebun sawit
rakyat dengan perusahaan, beberapa lahan penduduk masuk dalam wilayah perusahaan. Selain
masalah tersebut, terjadi juga perebutan batas desa antara perusahaan, desa Pulau Berau dan
Desa tetangga. Empat tahun kemudian, manajemen perusahaan perkebunan sawit di Desa Pulau
Berau memutuskan memberikan kesempatan kepada penduduk desa untuk ikut program kebun
rakyat sebagai plasma, dalam rangka menekan gejolak masyarakat, sehingga konflik perusahaan
dengan masyarakat meredam, dan masyarakat dapat menikmati hasil perkebunan. Saat itu
kondisi desa sudah nyaman, perekonomian penduduk sudah lebih baik, hasil kebun melimpah,
namun kondisi jalan menuju desa dan didalam desa banyak yang rusak, karena mengangkut hasil
panen. Setahun yang lalu aku kembali ke Desa Pulau Berau, ternyata desa sudah berubah,

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 3


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN
berbenah, desa ini menjadi nominasi sebagai kecamatan pemekaran dari Kecamatan Sungai Dai.
Luar Biasa. Pembangunan di desa sudah lebih maju.

Di hari kedua aku di desa ini, bersama beberapa tokoh masyarakat, mencoba berjalan menyusuri
desa dari batas awal desa hingga ke hutan lindung (Dari Utara ke Selatan desa). Bila kita
berjalan di batas awal desa, akan disuguhi pemandangan kebun penduduk dengan dominan sawit
penduduk, namun tidak terlalu subur, beberapa pohon sawit terlihat kurus dan berdaun kuning
serta tidak terawat dengan baik. Serta beberapa tanaman campuran yang belum dikelola dengan
baik padahal tanah yang terlihat cukup subur. Setelah itu kita akan berjumpa beberapa rumah
dan warung yang menyediakan kebutuhan masyarakat, kondisinya tertata dengan tanaman
buah2an yang dominan. Melewati kelompok rumah pertama, kita akan kembali bertemu kebun
penduduk yang berisi tanaman semusim terutama jagung dan palawija, serta tanaman sayur-
sayuran. Tanaman ini tumbuh subur karena dekat dengan sumber air, namun di beberapa bagian
pinggir sungai tanaman kelihatan kelebihan air sehingga daun tanaman banyak yang rusak dan
nampak bekas genangan. Di kebun penduduk ini terasa lapang karena tidak terdapat pepohonan.
Selanjutnya setelah melewati danau, kita akan bertemu lokasi perumahan penduduk kembali
dengan beragam tanaman tumbuh disekitar rumah penduduk. Pohon2 tersebut kurang subur
karena tanah di bawahnya banyak yang kering dan terlalu rapat jarak tanaman yang ada.
Perumahan pendudukpun tidak tertata sehingga terdapat beberapa saluran air pembuangan dari
rumah penduduk melewati jalan. Pemukiman penduduk ini berada ditempat yang mulai
menajak. Masuk lebih dalam ke desa ini akan bertemua kembali dengan kebun penduduk yang
dominan ditanami karet dan sawit. Tanaman tumbuh subur, namun karena bentang alam agak
berbukit, beberapa tempat terlihat bekas longsor, karena penduduk tidak membuat teras di lokasi
tanam. Selanjutkan akan bertemu ladang penduduk yang ditanami dengan sengon yang sudah
besar2 namun tidak terurus, serta terdapat lahan pertanian campur antara tanaman pertanian
(jagung/palawija) dengan beberapa pohon seperti matoa, rambutan, manga, mahoni dan sengon,
namun terlihat kurang subur dan tidak teratur padahal kondisi tanah baik dan masih terdapat
sisa-sisa humus. Sebelum sampai batas desa kembali melewati kebun penduduk yang berisi
sawit muda, namun dibeberapa bagian tampak bekas dirusak gajah, kerena masih terlihat sisa-
sisanya, dan kebun penduduk ini pun tidak jelas batasnya dengan hutan lindung. Sementara bila
diteruskan di hutan lindung nampak beberapa pohon bekas tebangan lama dan baru.

TUGAS:

1. BACALAH DENGAN SAKSAMA CERITA “PENGALAMAN DI DESA”


2. BUATLAH SKET DESA (CONTOH sbb)

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 4


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN

3. BUATLAH ALUR SEJARAH DESA (contoh sbb)

BAGAN SEJARAH DESA PULAU BERAU


KECAMATAN SUNGAI DAI
NO TAHU KEJADIAN PENTING
N
1. 1976 CAMP Pekerja
2. 1984 Ladang dgn 4 pondok
3.
..

4. BUATLAH BAGAN PERUBAHAN DAN KECENDERUNGAN

BAGAN PERUBAHAN DESA PULAU BERAU


KECAMATAN SUNGAI DAI
Jenis 1982 – 1985- 1992 Catatan:
usaha 1985 1992 - ...
Ladang ***** *** *** 1. Skala 0 – 5 (yaitu 0 bila tidak
Kebun - ***** ** ada, dan 5 bila maksimal,
Karet 2. Pergeseran dari ladang ke kebun
Kebun - ** ***** karet karena interaksi dengan
Sawit transmigrasi,...
.. 3. Perubahan dari Kebun karet ke
kebun sawit karena.....

5. BUATLAH BAGAN TRANSEK DESA PULAU BERAU (contohnya)

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 5


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN

6. BUATLAH DAFTAR PERMASALAHAN DAN POTENSI YANG ADA DI DESA


PULAU BERAU

DAFTAR PERMASALAHAN DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM DESA PULAU


BERAU KECAMATAN SUNGAI DAI
NO PERMASALAHAN. POTENSI
1.
2.
3.

7. BUATLAH PERMASALAHAN UTAMA DIBIDANG PERKEBUNAN YANG ADA


DI DESA PULAU BERAU

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 6


SIMULASI PERENCANAAN PENYULUHAN

8. TENTUKANLAH ALTERNATIF SOLUSI DARI PERUBAHAN PERILAKU,


DENGAN MENGGUNAKAN PAPP DALAM BENTUK UNTUK USAHA/
KEGIATAN PEMBERDAYAAN YANG COCOK PADA KONDISI KELOMPOK-
KELOMPOK TERSEBUT YANG DAPAT KELOMPOK SAUDARA SARANKAN
DENGAN MENGACU PADA BAGAN Planning Based On Analysis Of Problems And
Potensials (PAPP) BERIKUT INI

USULAN
NO MASALAH PENYEBAB POTENSI
PROGRAM
1

2        

3        

4        

dst        

# SELAMAT BEKERJA ##

Pelatihan DASLUH BPLHK Pekanbaru 2023 halaman ke - 7

Anda mungkin juga menyukai