Anda di halaman 1dari 3

1.

4 Efek Hormon Tiroid


Hormon tiroid dihasilkan dari kelenjar tiroid. Menurut Guyton dan Hall, hormon
utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid yaitu Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3).
(T4) diubah menjadi bentuk aktif, yaitu triyodotironin (T3). Bahan baku hormon tiroid
adalah iodium nonorganik yang diserap melalui saluran cerna. Zat ini dipekatkan
kadarnya hingga 30-40 kali, sehingga mempunyai afinitas yang sangat tinggi di dalam
jaringan tiroid. Kemudian, T3 dan T4 disimpan dalam bentuk koloid di dalam tiroid.
Sebagian besar T4 dilepaskan ke sirkulasi, sedangkan sisanya tetap di dalam kelenjar
yang kemudian mengalami daur ulang. Di sirkulasi, hormon tiroid akan terikat oleh
protein, yaitu globulin pengikat tiroid Thyroid Binding Globulin (TBG) atau prealbumin
pengikat albumin Thyroxine Binding Prealbumine (TBPA). Hormon stimulator tiroid
Thyroid Stimulating Hormone (TSH) memegang peranan penting dalam mengatur
sekresi dari kelenjar tiroid. TSH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses
yang dikenal sebagai umpan balik negatif sangat penting dalam proses pengeluaran
hormon tiroid ke sirkulasi. Pada pemeriksaan akan terlihat adanya sel parafolikular yang
menghasilkan kalsitonin yang berfungsi untuk mengatur metabolisme kalsium, yaitu
menurunkan kadar kalsium serum terhadap tulang (Sjamsuhidajat, De Jong, 2005).
Umumnya, efek hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti gen. Oleh
karena itu, semua sel tubuh akan disintensis. Sel tubuh ini sebagian besar terdiri dari
enzim protein, protein struktural, protein transpor, dan zat lainnya. Hasilnya adalah
peningkatan seluruh aktivitas fungsional dalam tubuh.
Hormon tiroid akan meningkatkan aktivitas metabolik selular dengan cara
meningkatkan aktivitas dan jumlah sel mitokondria, serta meningkatkan transpor aktif
ion-ion melalui membran sel.
Selain itu, efek dari hormon tiroid yaitu spesifik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan otak janin dan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir. Efek
hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik berupa pengingkatan metabolisme
karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan vitamin, meningkatkan laju metabolisme
basal, dan menurunkan berat badan.
Tak hanya itu, hormon tiroid juga memberi efek pada sistem kardiovaskuler. Efek
ini meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi denyut
jantung, dan peningkatan motilitas kekuatan jantung.
Terakhir, efek lainnya dari hormon tiroid adalah peningkatan pernafasan,
peningkatan motilitas saluran cerna, merangsang sistem saraf pusat (SSP), peningkatan
fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar endokrin.
Tanda dan gejala penyakit tiroid tergantung naik turunnya hormon. Hormon tiroid
yang berlebih disebut hipertiroid, sedangakan kekurangan hormon tiroid dikenal sebagai
hipotiroid. Tiroid yang tidak sehat akan berdampak buruh terutama pada wanita hamil
dan lansia (Supit, Peirris, 2002).
Pada orang yang menderita hipotiroid, aktivitas sel menjadi lambat, sehingga nafsu
makan menurun. Namun, berat badan cenderung naik. Hal ini dikarenakan pembakaran
berkurang, sehingga kalori yang berlebihan di dalam tubuh menjadi timbunan lemak yang
dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi (Bernadette, 2001).
Bernadette Biondi, MD; Emiliano A. Palmieri, MD; Gaetano Lombardi, MD; and
Serafino Fazio, MD.2001. Effects of Subclinical Thyroid Dysfunction on the Heart. N Eng lJ
Med ; 344:501-9.

Sjamsudin, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC.
Supit, E.J., Peirris A.N. 2002 Interrelation of laboratoty Thyroid Function Tests for
the Primary Care Physician. South Med. Southern Medical Association.
Guyton, A.C., Hall J.E. 2008. Textbook of Medical Physiologi, Edisi ke-11. Jakarta:
EGC.

Anda mungkin juga menyukai