Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI SISTEM ENDOKTRIN KELENJAR

TIROID
DEWI ZUNIAWATI, S.KEP.,NERS.,M.KES

Di susun oleh:
Mawar Ensu Agasy (32)
Nabil Humam Majid (34)
Nadila Fitriani Rahayu (36)
Semester 1/A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


“HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
Kata Pengantar

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul
‘Anatomi Sistem Endokrin Kelenjar Tiroid’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Ilmu Biomedik Dasar. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Anatomi Sistem
Endokrin Kelenjar Tiroid.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dewi
Zuniawati, s.kep.,ners.,m.kes
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan
terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf
atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini.
Tulungagung, 9 Oktober 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem endokrin menggunakan hormon untunk mengendalikan dan
mengatur fungsi tubuh sama seperti sistem saraf menggunakan sinyal
listrik kecil. Kedua sistem berinteraksi di otak dan saling
melengkapi,tapi mereka cenderung berkerja dengan kecepatan yang
berbeda. (Philip E.P, 2001).
Salah satu Kelenjar dalam Endokrin adalah Kelenjar tiroid. Kelenjar
hormon berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah
leher. Kelenjar tiroid mengendalikan metabolisme dan berperan
penting dalam kesehatan. Tugas kelenjar tiroid adalah menghasilkan
hormon tiroid, yang akan dibawa oleh darah ke seluruh jaringan
tubuh. Hormon tersebut dibutuhkan untuk memastikan jaringan dan
organ tubuh bekerja dengan benar dan juga membantu tubuh
menggunakan energi, menjaga tubuh tetap hangat dan menjaga otak,
jantung, otot dan organ lain bekerja sebagaimana mestinya. (P2PTM
Kemenkes RI)
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan pengertian Sistem Endokrin
2. Jelaskan Anatomi Sistem Endokrin Kelenjar Tiroid

C. Tujuan
1. Memahami pengertian Sistem Endokrin
2. Memahami struktur anatomi dari Kelenjar tiroid
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Endokrin

Kumpulan kelenjar yang menghasilkan hormon-hormon. Sistem


tersebut menggunakan hormon-hormon untuk pengendalian dan
pengaturan metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan,
tingkat energi, reproduksi dan respons terhadap cedera, stres dan
suasana hati.
Sistem endokrin merupakan sistem yang unik karena terdiri dari
kelompok berbagai kelenjar atau jaringan yang tersebar di seluruh
tubuh. Kelenjar tubuh memiliki fungsi baik eksokrin atau endokrin.
Endokrin Istilah (endo-dalam, Crin-mensekresikan) ini menunjukkan
bahwa sekresi dibentuk oleh kelenjar secara langsung masuk ke darah
atau limfa sirkulasi dan perjalanan ke jaringan target, dan bukan
diangkut melalui tuba atau duktus. Sekresi ini, disebut
hormon, yang merupakan bahan kimia yang memicu atau
mengontrol aktivitas organ, sistem, atau kelenjar lain di bagian tubuh
lain (White, Duncan, & Baumle, 2013).
Hormon juga memainkan peran penting dalam mengatur proses
homeostasis seperti: metabolism, tumbang, keseimbangan cairan dan
elektrolit, proses reproduksi, dan siklus bangun dan tidur (Timby &
Smith, 2010)
Sistem endokrin terdiri dari hipofisis, hipotalamus, tiroid,
paratiroid, pankreas, adrenal, timus, ovarium, dan testis. Sistem
endokrin tidak semudah seperti sistem tubuh yang lain. Ketika
membahas ketidakseimbangan sistem endokrin, seringkali adanya
variasi yaitu meningkat atau menurun (misalnya, hipertiroidisme
dengan hipotiroidisme) (Daniels & Nicoll, 2012).
Dalam Makalah ini kami akan menjelaskan lebih detail tentang
Kelenjar Tiroid.
B. Kelenjar Tiroid

Organ yang bentuknya seperti kupu-kupu. Bagian tubuh yang


bertanggung jawab untuk menghasilkan hormon tiroid, yang akan
dibawa oleh darah ke seluruh jaringan tubuh. Hormon ini dibutuhkan
untuk memastikan jaringan dan organ tubuh bekerja dengan benar.
1. Anatomi Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terletak di bagian leher, posisinya sedikit di
bawah jakun atau bagian tulang rawan yang menonjol.
Kelenjar tiroid terdiri atas dua lobus lateral kanan dan kiri yang
berada di sisi kedua sisi trakea. Setiap lobusnya memiliki panjang 4
cm dan ketebalan 2 cm yang dihubungkan oleh jaringan ikat tipis
disebut isthmus.
Berat kelenjar tiroid mencapai 20 gram, dan merupakan salah
satu kelenjar endokrin terbesar di dalam tubuh yang menerima aliran
darah yang banyak dari arteri tiroid superior dan arteri tiroid inferior
(Whitehead, 2001). Sumber: Netter, 1989
2. Hormon dan Prinsip kerja
 Kelenjar ini menghasilkan tiga jenis hormon yaitu
Tiroksin (T4), Triidotironin (T3), dan kalsironin.
 Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan
kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler.
 Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah
yodium yang diperoleh dari makanan dan minuman.
Yodium yang dikonsumsi akan diubah menjadi ion
yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel
kelenjar dan dibutuhkan ATP (Adenosine triphosphatase)
sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida,
yang dapat dihambat oleh ATP- ase, ion klorat dan ion
sianat.
3. Fungsi Hormon Pada Kelenjar Tiroid
 Mengatur laju metabolisme tubuh
 Berperan penting dalam pertumbuhan janin, terutama
pertumbuhan saraf dan tulang
 Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
 Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu
menambah kekuatan kontraksi otot dan meningkatkan
irama jantung.
 Merangsang pembentukan sel darah merah
o Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan sebagai
kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat
metabolisme.
4. Mekanisme Kerja Kelenjar Tiroid
Pelepasan tiroksin terjadi sebagai hasil rantai perintah
sekumpulan sel tak sadar yang disusun dalam tingkatan yang sangat
teratur. Ketika hormon tiroid cukup diproduksi, hipotalamus (Kelenjar
di otak yang mengatur system hormon) akan mengontrol pembentukan
hormon pelepas tiroid.
Saat tiroksin dilepaskan, otak sistem hormonal
hipotalamus akan mengirimkan sebuah perintah TRH (hormon
pelepas tiroid) ke kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid sebagai titik akhir
rantai perintah ini, segera menanggapi dengan melepaskan tiroksindan
menyebarkannya ke seluruh tubuh melalui darah.
5. Jenis – jenis Penyakit Tiroid
Gangguan yang berhubungan dengan tiroid biasanya muncul
bila kelenjar pituitari gagal menyampaikan kadar TSH (Thyroid
Stimulating Hormone) yang harus diproduksi, menyebabkan produksi
hormon T3 dan T4 menjadi berlebihan atau terlalu sedikit, sehingga
memicu kondisi:
1. Hipotiroidisme - Kondisi ini ditandai dengan kadar hormon T3
dan T4 yang terlalu sedikit. Karena terlalu umum, gejala yang
muncul seringkali menyerupai penyakit lain.
 Gejala ini meliputi lelah, depresi, berat badan naik, sembelit,
kadar kolesterol naik, dan alergi dingin. Jika tidak segera
ditangani, hipotiroidisme dapat menyebabkan efusi pleura
(cairan di dalam paru-paru), efusi perikardial (cairan di sekitar
jantung) atau pembengkakan hati.
2. Hipertiroidisme - Kondisi ini adalah kebalikan dari
hipotiroidisme, dapat terjadi jika produksi hormon T3 dan T4 terlalu
berlebihan.
 Penderita hipertiroidisme akan mengalami gangguan
kecemasan, kegelisahan, sensitif terhadap suhu tinggi, rambut
rontok, dan siklus menstruasi berkurang.
3. Goiter/Gondok - Pembengkakan kelenjar tiroid akibat
kekurangan yodium dalam jangka panjang. Hal itu terjadi
kerena kelenjar tiroid harus bekerja keras memproduksi tiroksin
dengan bahan baku (yodium) yang kurang.
 Penyebab lain goiter adalah Tiroiditis hashimoto akibat
otoimun. Terjadi perusakan kelenjar tiroid oleh sitem kekebalan
tubuh sendiri sehingga produksi hormone tiroid menjadi rendah.
 Gejalanya antara lain lemah, lesu, sulit berpikir, dan mengantuk
terus.
4. Penyakit Tiroid lain
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem endokrin adalah kumpulan kelenjar yang menghasilkan
hormon-hormon. Sistem tersebut menggunakan hormon-hormon
untuk pengendalian dan pengaturan metabolisme tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan, tingkat energi, reproduksi dan respons terhadap
cedera, stres dan suasana hati.
Organ endokrin yang terdapat berikut:
• Kelenjar Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
• Kelenjar Tiroid dan Paratiroid,
• Kelenjar Suprarenal,kortek dan medula, dan
• Kelenjar timus dan barang kali juga badan Pineal

Salah satunya adalah Kelenjar Tiroid. Kelenjar tiroid terletak di


kiri dan di kanan trakea di daerah faring, dekat jakun, dan berbentik
kupu-kupu. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin,
dan kalsironin. Yang mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi
pertumbuhan, dan mempengaruhi perubahan tiroksin.

Gangguan apapun pada produksi hormon tiroid, baik pada


kelenjar pituitari, hipotalamus, atau tiroid, dapat menyebabkan
hipotitodisme (produksi hormon yang berlebihan) atau hipotiriodisme
(produksi hormon yang terlalu sedikit).
Hormon tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan
yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan
kelenjar tiroid. Hal itu terjadi kerena kelenjar tiroid harus
bekerja keras memproduksi tiroksin dengan bahan baku (yodium)
yang kurang. Pembengkakan kelenjar tiroid menimbulkan penyakit
gondok.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/32019/BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai