Anda di halaman 1dari 12

Peran Hormon Tiroid pada Tubuh Manusia

Nicholas Jeremy Maruli


102016227

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara No. 6, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Abstrak

Kelenjar tiroid berfungsi untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid yang mengendalikan


kecepatan metabolisme tubuh manusia. Utntuk menghasilkan hormon tiroid kelenjar tiroid
membutuhkan iodium, yaitu merupakan sebuah senyawa atau elemen yang terdapat pada
makanan dan air. Konsumsi Iodium sangat penting bagi Kesehatan manusia yang mana
kekurangan iodium ini sendiri sangat berpengaruh pada kesehatan. Sekresi hormon tiroid yang
berlebihan dapat menyebabkan beberapa keluhan seperti badan yang menjadi kurus, gelisah,
denyut jantung meningkat, gemetar, dan tubuh membentuk panas berlebihan. Fungsi tiroid
diatur hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang dibentuk pada hipofisis anterior.

Kata kunci : Kelenjar Tiroid, TSH,Iodium

Abstract

The thyroid gland functions to produce thyroid hormones which regulate the metabolic rate of the human
body. To produce thyroid hormone, the thyroid gland requires iodine, which is a compound or element
found in food and water. Iodine consumption is very important for human health, where iodine deficiency
itself is very influential on health. Excessive thyroid hormone secretion can cause several complaints
such as thin body, restlessness, increased heart rate, shaking, and excessive body heat. Thyroid function
is regulated by the hormone TSH (Thyroid Stimulating Hormone) which is formed in the anterior
pituitary.

Keywords: Thyroid Gland, TSH,Iodium

Pendahuluan
Sistem endrokin merupakan salah satu dari dua sistem regulatorik tubuh, yang berfungsi
mengelurkan hormon-hormon yang berkerja pada sel target untuk melakukan kerjanya yang brupa
mengatur konsentrasi air dalam tubuh, nutrient, garam, dan elektrolit lainnya. hormone juga memiliki
peranan dalam mengontrol pertumbuhan, reproduksi, dan adaptasi stress. Hormon yang dihasilkan oleh
sistem endokrin akan disekresikan dan masuk ke dalam aliran darah untuk dikirimkan kepada sel target
hormone tersebut.

Kelenjar tiroid sendiri terdiri dari dua lobus yaitu lobus kanan dan kiri yang menyatu pada bagian
tengah sehingga memiliki bentuk seperti dasi kupu-kupu. Letaknya di atas thrakea dan di bawah laring.

Makroskopik Kelenjar Tiroid

Tiroid adalah kelenjar yang sangat vaskular, berwarna merah kecoklatan yang terletak di
anterior di leher bagian bawah, memanjang dari tingkat vertebra serviks kelima ke toraks
pertama. Kelenjar bervariasi dari bentuk H hingga U dan dibentuk oleh 2 lobus lateral yang
memanjang dengan kutub superior dan inferior yang dihubungkan oleh isthmus median, dengan
tinggi rata-rata 12-15 mm, menutupi cincin trakea kedua hingga keempat. (Lihat gambar di
bawah.) Kadang-kadang, isthmus tidak ada, dan kelenjar ada sebagai 2 lobus yang berbeda.
pandangan ultrasonografi dari lobus kanan kelenjar tiroid. Setiap lobus memiliki panjang 50-60
mm, dengan kutub superior divergen ke lateral setinggi garis miring pada lamina kartilago tiroid.
Kutub bawah menyimpang ke lateral setinggi kartilago trakea kelima. Meskipun berat tiroid
bervariasi, rata-rata 25-30 g pada orang dewasa (sedikit lebih berat pada wanita). Kelenjar
membesar selama menstruasi dan kehamilan. Sebuah lobus piramidal berbentuk kerucut sering
naik dari tanah genting atau bagian yang berdekatan dari salah satu lobus (lebih sering kiri)
menuju tulang hyoid, yang mungkin melekat oleh pita fibrosa atau fibromuskular, levator dari
kelenjar tiroid. Sisa-sisa duktus tiroglosus dapat menetap sebagai nodul aksesori atau kista
jaringan tiroid antara ismus dan foramen sekum dasar lidah. Biasanya, 2 pasang kelenjar
paratiroid terletak di dekat kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid memiliki suplai darah yang sangat kaya dan diperkirakan enam kali lebih
banyak vaskular daripada ginjal dan relatif tiga sampai empat kali lebih banyak vaskular
daripada otak. Ini menerima darah dari arteri tiroid superior dan inferior. Pembuluh darah
berpasangan ini mensuplai aspek superior dan inferior kelenjar. Arteri tiroid superior adalah
cabang pertama dari arteri karotis eksterna karena muncul di dekat tingkat tanduk superior
kartilago tiroid. Arteri tiroid superior kemudian bergerak ke anterior, inferior, dan menuju garis
tengah di belakang otot sternotiroid ke kutub superior lobus kelenjar tiroid. Dari titik ini, cabang
arteri tiroid superior. Satu titik percabangan mengalir ke bawah aspek dorsal kelenjar tiroid.
Cabang superfisial lainnya berjalan di sepanjang otot sternotiroid dan otot tirohyoid, memasok
cabang ke otot-otot ini serta sternohyoid. Cabang superfisial berlanjut ke bawah untuk
selanjutnya mengeluarkan cabang krikotiroid dan mensuplai isthmus, sisi dalam lobus lateral,
dan jika ada, lobus piramidal.

Batang thyrocervical muncul dari permukaan anterosuperior arteri subklavia dan


menimbulkan tiga cabang, satu menjadi arteri tiroid inferior. Arteri tiroid inferior bercabang dari
trunkus thyrocervical pada batas dalam otot skalenus anterior dan maju ke medial ke kelenjar
tiroid. Arteri mencapai permukaan posterior lobus lateral kelenjar tiroid setinggi persimpangan
dua pertiga atas dan sepertiga bawah batas luar. Cabang terbesar dari arteri tiroid inferior adalah
cabang servikal asendens, dan penting untuk tidak salah mengira cabang ini sebagai arteri tiroid
inferior itu sendiri.

Persarafan utama kelenjar tiroid berasal dari sistem saraf otonom. Serabut parasimpatis
berasal dari nervus vagus, dan serabut simpatis didistribusikan dari ganglia superior, tengah, dan
inferior dari trunkus simpatis. Saraf kecil ini memasuki kelenjar bersama dengan pembuluh
darah. Regulasi saraf otonom dari sekresi kelenjar tidak dipahami dengan jelas, tetapi sebagian
besar efeknya diperkirakan terjadi pada pembuluh darah, oleh karena itu tingkat perfusi kelenjar.

Mikroskopik Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid mempunyai keistimewaan yaitu untuk menyimpan hormone dalam ruang
ekstrasel atau ruang folikel. Folikel adalah unit fungsional kelenjar tiroid yang mempunyai ciri
bangunan bulat dan dinding selapis sel epitel kelenjar. Tiroid diliputi oleh kapsula jaringan ikat
dan dibawahnya terdapat kapsula fibroelastis tipis dan bersep

untuk membagi kelenjar dalam lobules dan tempat masuk pembuluh darah, limfa dan
saraf ke dalam kelenjar. Unsur sel tiroid terbagi pada dua yaitu sel epitel folikel dan sel
parafolikuler atau sel C (clear cell). Sel epitel folikel berbentuk kuboid, inti bulat atau lonjong
dan sitoplasma basophil. Pada bagian apical sitoplasma, terdapat tetesan koloid dan microvilli.
Fungsi sel epitel ini adalah untuk menghasilkan tiroksin dan disimpan sebagai koloid di ruang
folikel. Koloid adalah senyawa glikoprotein yaitu tiroglobulin.

Unsur kedua adalah sel parafolikuler yang bisa dilihat dalam kelompok kecil atau sendiri.
Sel ini terletak diantara sel epitel folikel atau dalam kelompok-kelompok diantara
folikel.ukurannya kelihatan lebih besar dan mempunyai sitoplasma yang jernih. Fungsi sel ini
adalah untuk menghasilkan kalsitonin yang akan menurunkan kadar kalsium plasma. Kelenjar
tiroid bisa dalam keadaan aktif dan inaktif. Pada keadaan aktif, ciri-ciri yang bisa dilihat adalah
folikel berukuran kecil, sel-sel epitel yang tinggi, koloid sedikit, kosong dan mengandung
vakuola karena direabsorbsi. Dalam keadaan inaktif, cirinya adalah saiz folikel besar, sel epitel
yang rendah gepeng dan lumen folikel penuh berisi koloid.
Pembentukan, transport dan sekresi hormone tiroid

Kelenjar tiroid mensekresi hormone tiroksin, triiodotironin dan kalsitonin. Hormone T3


dan T4 ( sekresinya dibawah control TSH merangsang laju metabolism). Sel C yang
mengeluarkan hormone kalsitonin terdpat di antara folikel-folikel. Kalsitonin membantu
menurunkan kalsium darah dan memudahkan penyimpanan kalsium di tulang. Pada beberapa
orang, lobus kelenjar ini mempunyai lobus pyramidal yang merupakan sisa embriologik calon
tiroid. Bahan baku untuk sintesis hormone tiroid adalah tirosin dan iodium yang harus diserap
oleh sel folikel dari darah. Iodium (I) dalam makanan direduksi menjadi iodide (I -) sebelum
diserap oleh usus halus. Kompleks golgi RE sel folikel tiroid memproduksi Tiroglobulin.
Tiroglobulin yang sudah mengandung tirosin masuk ke dalam vesikel dari sel folikel, melalui
proses eksositosis kemudian masuk ke koloid.

Tiroid menangkap (I-) dari darah ke koloid melalui pompa iodida protein-protein
pengangkut yang perlu energy diluar membrane sel folikel. Melalui pompa ini (I -) maupun Na
masuk ke sel folikular tiroid dengan melawan gradient konsentrasinya. Pompa ini diciptakan
oleh pompa Na+K+ (pada membrane luar sel folikular yang berkontak dengan cairan interstisial).
Kemudian, (I-) dioksidasi menjadi iodide aktif oleh enzim tiroperoksidase lalu masuk ke Koloid
dengan TPO tetap terikat pada membrane. Iodida dan Tirosin yang sudah bergabung ini
menghasilkan Monoiodotirosin (satu iodide), Di-iodotirosin (dua iodide). MIT dan DIT
bergabung dengan molekul tiroglobulin membentuk Hormon Tiroid (T3 dan T4). Semua produk
ini tetap melekat pada tiroglobulin melalui ikatan peptide.

Sekresi hormone tiroid dibayangkan seperti sel folikel memfagosit koloid yang
mengandung tiroglobulin dan membebaskan T3 dan T4 ke dalam darah. Di dalam sel, butir-butir
koloid terbungkus membran menyatu dengan lisosom yang enzim-enzimnya memisahkan
hormone tiroid yang aktif secara biologis (T3 dan T4) dan yang tidak aktif (MIT dan DIT).
Hormone tiroid bersifat lipofilik. Enzim iodinase adalah enzim yang terkandung dalam sel
folikel berfungsi mengeluarkan iodide dari MIT dan DIT untuk membentuk lebih banyak
hormon.

Hormone tiroid yang lipofilik ini cepat berikatan dengan beberapa protein plasma.
Sebagian besar T3 dan T4 diangkut oleh enzim thyroxin binding globulin yang secara selektif
hanya berikatan dengan hormone tiroid. Kemudian, sebagian besar T4 menanggalkan satu
iodidanya (diluar kelenjar tiroid terutama di hati dan ginjal) di perifer sehingga terbentuk T3

Pengaturan Hormon Tiroid

Fungsi tiroid diatur terutama oleh variasi kadar TSH yang berasal dari hipofisis anterior
dalam darah. Sekresi TSH meningkat oleh hormon TRH (thyrotropin realising hormone) untuk
menghasilkan hormone T3 dan T4. Apabila kadar T3 dan T4 rendah dalam darah, kelenjar
hipofisis akan melepaskan lebih banyak TSH untuk merangsang kelenjar tiroid menghasilkan
lebih banyak hormone tersebut untuk meningkatkan kadar metabolic dasar. Sebaliknya, jika
kadar T3 dan T4 tinggi dalam darah, kelenjar hipofisis akan menurunkan kadar pengeluaran TSH
supaya hormone-hormon ini mengurangi dilepaskannya oleh kelenjar tiroid. Keadaan dimana
jumlah hormone T3 dan T4 yang banyak dalam darah disebut hypertiroidism. Selain itu sekresi
TSH juga dihambat oleh keadaan stress.

Peran Hormone Tiroid

Stimulasi pada metabolisme karbohidrat

Hormon tiroid merangsang hampir semua aspek metabolisme karbohidrat,


termasuk penggunaan glukosa yang cepat oleh sel, meningkatkan glikolisis,
meningkatkan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorpsi dari saluran cerna, dan
bahkan juga meningkatkan sekresi insulin dengan hasil akhirnya adalah efeknya terhadap
metabolisme karbohidrat. Semua efek ini mungkin disebabkan oleh naiknya seluruh
enzim akibat hormon tiroid.

Stimulasi pada metabolisme lemak

Pada dasarnya semua aspek metabolisme lemak juga ditingkatkan di bawah


pengaruh hormon tiroid. Secara khusus, lipid secara cepat diangkut dari jaringan lemak,
yang menurunkan cadangan lemak tubuh lebih besar dibandingkan dengan hampir
seluruh elemen jaringan lain. Hormon tiroid juga meningkatkan konsentrasi asam lemak
bebas di dalam plasma dan sangat mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh sel.
Stimulasi pada metabolisme Protein

Kadar T3 plasma total normal pada orang dewasa adalah sekitar 8µg/dL dan
kadar T3 plasma normal adalah sekitar 0.15µg/dL. Bentuk-bentuk hormone tiroid bebas
adalah dalam keadaan seimbang dengan hormone tiroid terikat protein di plasma dan di
jaringan. Hormone tiroid bebas ditambahkan ke cadangan sirkulasi oleh kelenjar tiroid.
Hormon tiroid bebas di dalam plasma yang secara fisiologis aktif dan mengumpan-balik
untuk menghambat sekresi TSH oleh hipofisis. Fungsi pengikatan protein tampaknya
adalah untuk mempertahankan cadangan hormone yang siap dibebaskan dalam jumlah
besar sesuai kebutuhan. Selain itu, paling tidak untuk hormone T3, pengikatan hormone
mencegah penyerapan berlebihan oleh sel-sel pertama yang dijumpai dan meningkatkan
distribusi jaringan yang merata.
Protein plasma yang mengikat hormone tiroid adalah albumin, suatu pra albumin
disebut pra-albumin pengikat tiroid dan suatu globulin disebut globulin pengikat tiroksin.
Albumin mempunyai kapasitas terbesar untuk mengikat T4 dan globulin pengikat tiroksin
paling kecil kapasitasnya. Penurunan konsentrasi hormone tiroid bebas dalam sirkulasi
akan merangsang sekresi TSH, yang pada gilirannya akan meningkatkan pembentukan
hormone tiroid bebas. Oleh itu, keseimbangan baru akan tercapai yang menunjukkan
kuantitas total normal hormone tiroid yang meningkat tetapi konsentrasi hormone bebas,
laju metabolisme dan kecepatan sekresi TSH normal. Perubahan serupa dengan arah
sebaliknya juga terjadi apabila konsentrasi pengikat protein menurun.

Peningkatan laju metabolisme basal

Hormon tiroid meningkatkan metabolisme sebagian besar sel tubuh. Untuk


mendapatkan laju metabolisme basal yang sangat tinggi dibutuhkan hormon dalam
jumlah yang sangat banyak. Hormon ini adalah regulator terpenting laju konsumsi O2
dan pengeluaran energi tubuh pada keadaan istirahat. Efek kalorigenik (efek penghasil
panas) hormon tiroid berkaitan erat dengan efek metabolik hormon ini secara
keseluruhan. Peningkatan aktivitas metabolik menyebabkan peningkatan produksi panas.

Penurunan Berat Badan


Peningkatan produksi hormon tiroid yang sangat tinggi hampir selalu menurunkan
berat badan dan penurunan hormon tiroid yang sangat besar hampir selalu meningkatkan
berat badan. Efek-efek tersebut tidak selalu timbul karena hormon tiroid juga
meningkatkan nafsu makan, dan ini mungkin merupakan upaya penyeimbangan terhadap
perubahan laju metabolisme.

Stimulasi pada metabolisme kolesterol

Peningkatan hormon tiroid menurunkan konsentrasi kolesterol dalam darah,


walaupun sebenarnya hormon ini juga meningkatkan asam lemak bebas. Sebaliknya,
penurunan sekresi tiroid sangat meningkatkan konsentrasi kolesterol serta hampir selalu
menyebabkan pengendapan lemak berlebihan di dalam hati. Peningkatan jumlah lipid
yang berlebihan dalam sirkulasi darah pada pasien hipotiroidisme yang lama sering kali
dihubungkan dengan timbulnya aterosklerosis berat. Salah satu mekanisme penurunan
konsentrasi kolesterol plasma oleh hormon tiroid adalah dengan meningkatkan kecepatan
sekresi kolesterol secara bermakna di dalam empedu sehingga meningkatkan jumlah
kolesterol yang hilang melalui feses. Suatu mekanisme yang mungkin terjadi untuk
meningkatkan sekresi kolesterol yaitu peningkatan jumlah reseptor lipoprotein densitas
rendah yang diinduksi oleh hormon tiroid di sel-sel hati, yang mengarah kepada
pemindahan lipoprotein densitas rendah yang cepat dari plasma oleh hati dan sekresi
kolesterol dalam lipoprotein ini berikutnya oleh sel-sel hati.

Growth hormone

Hormon pertumbuhan (GH), juga disebut somatotropin atau hormon pertumbuhan


manusia, hormon peptida yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Ini
merangsang pertumbuhan pada dasarnya semua jaringan tubuh, termasuk tulang. GH disintesis
dan disekresikan oleh sel hipofisis anterior yang disebut somatotrof, yang melepaskan antara satu
dan dua miligram hormon setiap hari. GH sangat penting untuk pertumbuhan fisik normal pada
anak-anak; kadarnya meningkat secara progresif selama masa kanak-kanak dan puncaknya
selama percepatan pertumbuhan yang terjadi pada masa pubertas.
Dalam istilah biokimia, GH merangsang sintesis protein dan meningkatkan pemecahan lemak
untuk menyediakan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan. Ini juga memusuhi
(menentang) aksi insulin. GH dapat bekerja langsung pada jaringan, tetapi sebagian besar
efeknya dimediasi oleh stimulasi hati dan jaringan lain untuk memproduksi dan melepaskan
faktor pertumbuhan seperti insulin, terutama faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1;
sebelumnya disebut somatomedin). Istilah faktor pertumbuhan seperti insulin berasal dari
kemampuan konsentrasi tinggi faktor-faktor ini untuk meniru kerja insulin, meskipun tindakan
utamanya adalah untuk merangsang pertumbuhan. Konsentrasi serum IGF-1 meningkat secara
progresif dengan bertambahnya usia pada anak-anak, dengan peningkatan yang dipercepat pada
saat percepatan pertumbuhan pubertas. Setelah pubertas, konsentrasi IGF-1 secara bertahap
menurun seiring bertambahnya usia, seperti halnya konsentrasi GH.

Sumber Iodium

Iodium adalah suatu elemen non metal, diperlukan manusia untuk sintesis hormon tiroid,
sebagai unsur paling penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Unsur ini merupakan
bagian integral dari kedua macam hormon tiroksin triiodotironin (T3) dan tetraiodotironin (T4).
Fungsi utama hormon ini adalah mengatur pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Tiroksin
dapat merangsang metabolisme sampai 30%. Di samping itu kedua hormon ini mengatur suhu
tubuh, reproduksi, pembentukan sel darah merah serta fungsi otot dan saraf. Kekurangan iodium
dapat menimbulkan berbagai ganguan seperti pembesaran kelenjar tiroid yang biasa di sebut
gondok, cebol dengan gejala hambatan pertumbuhan dan cacat mental. Namun tubuh manusia
tidak dapat membuat unsur iodium, melainkan dari luar tubuh (secara alamiah), yakni melalui
asupan makanan.

Bahan makanan laut mengandung iodium yang lebih banyak. Kadar iodium dalam
makanan misalnya cumi-cumi (basah) 798 μg/kg, cumi-cumi (kering) 3.866 μg/kg, sayur 29
μg/kg, cereal 47 μg/kg, daging (basah) 50 μg/kg, ikan tawar (basah) 30 μg/kg, ikan tawar
(kering) 116 μg/kg, ikan laut (basah) 812 μg/kg, dan ikan laut (kering) 3.715 μg/kg. Penetapan
kecukupan yodium yang dilakukan oleh IOM dan FAO/WHO 2001 untuk bayi 0-11 bulan
adalah didasarkan pada AI. Sedangkan mulai 1 tahun ditetapkan berdasarkan pada RDA (WNPG
VIII, 2004). Asupan yodium untuk bayi 0-6 bulan didasarkan yodium dari ASI, sedangkan umur
7-11 bulan selaian dari ASI juga dari makanan pendamping ASI.
Kadar yodium dalam ASI dipengaruhi oleh asupan yodium ibu selama menyusui. Bayi
umur 0-11 bulan yang lahir cukup bulan, berdasarkan FAO/WHO 2001, rata-rata kebutuhan
yodium 15 μg/kg sehari. Jika berat badan 6 kg, maka pengeluaran menjadi 90 μg/hari, oleh sebab
itu, asupan 90 μg/hari adalah kecukupan yodium untuk bayi 0-6 bulan, sedangkan untuk bayi 7-
11 bulan adalah 120 μg/hari Anak 1-3 tahun, berdasarkan kebutuhan yodium 10 μg per kg berat
badan per hari dengan berat badan 12 kg, maka kecukupan yodium 120 μg/hari.

Untuk anak 4-6 tahun, dengan kebutuhan yodium 8 μg/kg/hari dan berat badan 17 kg,
kecukupan yodium adalah 120 μg/hari. Anak 7-9 tahun, dengan berat badan 25 kg dan tingkat
kebutuhan yodium 4 μb/kg/hari, maka kecukupan yodium 120 μg/hari. Remaja pria dan wanita
umur 10-12 tahun, kebutuhan 4 μg/kg/hari dan berat badan 36 kg, kecukupan yodium adalah 120
μg/hari. Diatas 12 tahun. Untuk kelompok umur diatas 12 tahun, kebutuhan yodium dihitung 2
μg/kg/hari, maka kecukupan yodium untuk pria maupun wanita adalah 150 μg/hari.

Masa kehamilan dan menyusui, kebutuhan yodium dihitung 3.5 μg/kg/hari. Kecukupan
yodium selama masa kehamilan dan menyusui adalah 200 μg/hari. Batas atas yodium yang aman
(UL) yang ditetapkan oleh IOM 2001 untuk umur 1-3 tahun adalah 200 μg/hari, umur 4-9 tahun
adalah 300 μg/hari, umur 10-13 tahun adalah 600 μg/hari, dan remaja umur 14-18 tahun adalah
900 μg/hari. Untuk umur diatas 18 tahun, batas atas yang aman adalah 1100 μg/hari. Untuk masa
kehamilan dan menyusui, variasi umur cukup lebar, batas atas yang aman juga 900 μg/hari.

Efek Gangguan Hormon Tiroid

Hipotiroidisme

Penurunan aktivitas tiroid secara keseluruhan menimbulkan hipotiroidisme. Pada kasus


dimana terjadi sembam, terutama di wajah , tangan, dan kaki disebut miksedema (pada orang
dewasa), sedangkan yang terjadi sejak lahir disebut kretinisme. Penyakit ini dasarnya adalah
imunnologi dan manifestasi kliniknya adalah rendah laju metabolisme, lambat bicara, suara
dalam, lemah, bradikardia, peka terhadap dingin dan gangguan mental. Dapat disembuhkan
dengan pil pengganti hormon tiroid, kecuali akibat defisiensi iodium yang dapat diobati dengan
pemberian iodium adekuat dalam makanan.

Hipertiroidisme
Merupakan keadaan yang disebabkan produksi berlebihan T3 dan T4 (biasanya karena penyakit
Graves). Ini merupakan suatu penyakit autoimun ketika tubuh secara salah menghasilkan tyroid
stimulating immunoglobulin (TSI) , suatu antibodi yang sasarannya reseptor TSH di sel tiroid
dan secara klasik menimbulkan cemas, sangat emosional, keringat berlebih, meningkatnya nafsu
makan disertai penurunan berat, jantung berdebar-debar dan tremor halus jika lengan diluruskan;
penyakit ini jauh lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Dapat disembuhkan dengan
pemakaian obat antitiroid yang secara spesifik menggangu sintesis hormon tiroid (penghambat I -
oleh simporter atau menghambat tiroperoksidase), pengangkatan dengan bedah sebagian kelenjar
hipertiroid yang sekresinya berlebih, atau pemberian iodium radioaktif oleh pompa iodida yang
dapat merusak jaringan kelenjar tiroid.

Goiter

Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang terjadi ketika TSH atau TSI merangsang
secara berlebih kelenjar tiroid. Kurangnya iodium dalam makanan, jika berlangsung lama, dapat
menyebabkan peningkatan hormon tirotropik dalam plasma. Dan bahkan suatu peningkatan
dalam ukuran glandula. Kondisi ini dikenal sebagai goiter nontoksik atau sederhana. Penyebab
lain adalah mengonsumsi goitrogen (misalnya akar ubi kayu). Pembesaran tiroid biasanya untuk
memelihara jumlah normal hormon tiroid.

Kesimpulan

Mineral yang penting untuk dikonsumsi manusia adalah iodium,. apabila kebutuhan
iodium diabaikan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mempengaruhi
kelangsungan hidup manusia.

Daftar Pustaka

1. L. Drake Richard, Vogl. A. Wayne, m. Mitchell Adam W. Gray’s anatomy for student.
Edisi ke-3. Elsevier:Philaldephia;2015,h.1017-18
2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ Evan Allen, Abbey Fingeret Anatomy, Head and Neck,
Thyroid July 25, 2022.
3. https://reference.medscape.com/Dominique Dorion Thyroid Anatomy November 30 2017
4. https://www.britannica.com/Robert D. Utiger growth hormone Sep 6, 2022
5. P. Eroschenko Victor. D.Fiore, atlas of histology. Edisi ke-12. Lippincott Williams &
Wilkins:Philadelphia;2013,h. 463-5
6. Sherwood L.fisiologi manusia dari sel ke sistem. 8th ed.jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC;2014.h.730
7. Hall JE. Guyton dan hall buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-12. Singapore: Elsevier;
2014. h.907-919
8. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke-2. Jakarta:
EGC;2002.h.253
9. Sartini D. Hubungan antara ekskresi iodium urin dan ekskresi tiosianat urin dengan total
goiter rate. Available from: eprints.undip.ac.id/37440/1/D.Nina_Sartini. 1 Oktober 2017

10. Atmadja. Sekresi hormon tiroid. Bandung: Universitas Padjajaran ; 2014.h.1-5.

Anda mungkin juga menyukai