Anda di halaman 1dari 23

BAGIAN ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

KELENJAR TIROID

OLEH :
ADE HANNY M KAINAMA

PEMBIMBING :
dr. J. I. LISAL Sp.A(K)

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS STASE PPDS I BAGIAN BEDAH


PADA BAGIAN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
JULI 2007

KELENJAR TIROID
PENDAHULUAN
Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang memproduksi hormon, suatu
mediator kimia yang bekerja jauh dari sistem atau organ asalnya.
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang menghasilkan suatu mediator kimia yang
disebut hormon. Berbeda dengan sistem eksokrin, sekret dari sistem ini dicurahkan
langsung ke peredaran darah tanpa melalui saluran atau duktus.
Yang termasuk kelenjar endokrin adalah hipotalamus, kelenjar hipofisis anterior
dan posterior, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, pulau Langerhans pankreas, korteks dan
medula kelenjar suprarenal, ovarium, testis, dan sel endokrin di saluran cerna yang
disebut sel amine precursor uptake and decarboxylation (APUD)
Kelainan yang dapat dijumpai pada kelenjar thyroidea dapat berupa gangguan
fungsi, seperti tirotoksikosis, atau perubahan susunan kelenjar dan morfologinya, seperti
penyakit tiroid noduler. Sedangkan berdasarkan patologinya, pembesaran kelenjar tiroid
iniumumnya disebut Struma.

Anterior

Posterior

EMBRIOLOGI
Kelenjar tiroid pertama mulai dibentuk pada kehidupan mudigah pada kira-kira
minggu ke-5 dan berasal dari arkus brakialis iv. Kelenjar ini berkembang dari lapisan
endoderm yang berasal dari sulcus pharyngus pertama dan kedua, pada garis tengah.
Tempat pembentukan kelenjar tiroid ini menjadi foramen sekum di pangkal lidah.
Jaringan endodermal ini turun ke leher sampai setingggi cincin trakea kedua dan ketiga
yang kemudian membentuk dua lobi. Penurunan ini terjadi pada garis tengah. Saluran
pada struktur endodermal ini tetap ada dan menjadi duktustiroglosus atau, lebih sering,
mengalami obliterasi menjadi lobus piramidalis kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid janin
secara fungsional mulai mandiri pada minggu ke-12 masa kehidupan intrauterin.

Proses pembentukan kelenjar tiroid terjadi pada minggu ke-5 dan kelenjar ini
berasal dari arcus branchialis iv. Kemudian pada minggu ke-7 menempati posisi di depan
trakea. Kelenjar tiroid mulai berfungsi kirakira pada bulan ke 3,

Sedangkan Abberant thyroid tissue dapat terletak dimana saja, tetapi paling sering
terletak pada pangkal lidah.
ANATOMI
Kelenjar tiroid terletak di leher, antara fasia koli media dan fasia prevertebralis.
Di dalam ruang yang sama terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah besar, dan saraf.
Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia pretrachealis, dan melingkari trakea dua
pertiga bahkan sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya
terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid, tetapi letak dan, mungkin juga jumlah
kelenjar ini sering bervariasi.

Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan dan mempunyai 2(dua) lobus yaitu :
kiri dan kanan. Dan diantara ke-dua lobus tersebut terdapat Isthmus yang menghubungi
ke 2 lobus tersebut. Kelenjar tiroid ini besarnya sebesar ibu jari tangan dan beratnya

antara : 20 25 gram. Kelenjar ini berfungsi mensintesa hormon thyroxin, serta juga
berperan dalam metabolisme dan pertumbuhan.

Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang mensintesa hormon thyroxin,


serta kelenjar thyroid mempunyai 3 lobus, yaitu :

Lobus kiri

Lobus kanan

Lobus pyramidalis

Kelenjar tiroid berukuran kira-kira : 5 cm


Kapsul thyroid terdiri dari 2 bagian, yaitu :

True ( kapsula propria )

False ( bagian luar fascia pretra-chealis )

Kapsul ini berbentuk u sedangkan isthmus terfiksir pada cincin trachea 2, 3 dan 4. Pada
bagian caudal terdapat cartilago cricoidea atau Ligamentum Berry.
Lobus pyramidalis terfiksasi pada bagian tepi caudal os hyoid dan pada levator
gland. thyroidea.
Pada kelenjar tiroid terdapat 3 Facies, yaitu :

Anterolateral

Medial

Posterolateral

Arteri karotis komunis, vena jugularis interna, dan nervus vagus terletak bersama
di dalam suatu sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal
tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus tidak masuk ke
dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis.

Batas-batas kelenjar tiroid :


- Bagian superfisial :
kelenjar tiroid dibatasi pada bagian superficial oleh otot-otot sebagai berikut :

m. infra hyoid

m. sternohyoid

- Bagian medial :
pada bagian medial kelenjar ini dibatasi oleh : larynx, pharynx, trachea dan oesophagus.
- Bagian posterolateral :
sedangkan pada bagian posterolateral kelenjar ini dibatasi oleh : carotid sheath.
Kelenjar tiroid kaya vaskularisasi, yaitu yang berasal dari empat sumber, yaitu a.
karotis superior kanan dan kiri, cabang dari a. karotis eksterna kana kiri, dan kedua a.
tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang dari a. brakhialis. Kadang kala dijumpai a.
tiroidea ima, cabang dari trunkus brakiosefalika, yang sering menimbulkan perdarahan
pada waktu melakukan trakeostomi.

Vaskularisasi Kelenjar tiroid :


terdapat 3 cabang pembulu darah yang memperdarahi kelenjar tiroid, yaitu :

a. thyroidea superior
Anterior

Posterior

a. thyroidea inferior

a. thyroidea ima ( kadang-kadang )


Truncus brachio cephalica

Adapun sistem venanya terdiri atas : v. tiroidea superior berjalan bersama


arterinya : v. tiroidea media berada di lateral, berdekatan dengan a. tiroidea inferior, dan
v. tiroidea inferior, yang berada dalam satu arah dengan a. tiroidea ima (jika ada).
Terdapat dua saraf yang mensarafi laring dengan pita suara (plika vokalis), yaitu : n.
rekurens, dan cabang dari n. laringeus superior.

Sedangkan sistem vena pada kelenjar tiroid berasal dari 3 cabang pembuluh darah vena
yaitu :

v. Thyroidea sup

v. Thyroidea med

v. Thyroidea inferior v. Brachiocephalica

Sistem limfe pada kelenjar tiroid terdiri atas 2 bagian, yaitu :

Bagian cranial : yang mengikuti a. thyroidea superior yaitu

Nn Ln cervicalis profunda.

Bagian caudal : yang mengikuti a. thyroidea inferior yaitu

Nn Ln Cervicalis Profunda yang terdapat pada bagian inferior


Sistem Innervasi persarafan pada kelenjar tiroid terdiri dari :
Symphatis :

Ganglion cervicalis superior, yang dipersarafi oleh


n. laryngeus externa

Ganglion cervicalis medius, yang dipersarafi oleh


n. laryngeus recurrent

Fungsi kelenjar tiroid yaitu :

Sintesa hormon thyroid

Menyimpan hormon yang telah diproduksi serta

Mensekresikan hormon yang telah diproduksi tersebut

Selain itu, hormon yang dihasilkan berfungsi sebagai :

Hormon pertumbuhan, dan

Berfungsi dalam metabolisme

Pada kelenjar tiroid, terdapat sel follikuler, yang berfungsi sebagai :

Konsentrasi yodida

Sintesa thyro-globulin

Sekresi T4 dan T3

Sistem pembentukan hormon pada kelenjar tiroid :


Yodida ysng terdapat pada kelenjar tiroid kemudian mensintesa Thyro-globulin
Inhibitor kemudian merangsang sel follikuler untuk beroksidasi kombinasi antara
keduanya MIT dan DIT inilah yang membentuk T3 dan T4 yang kemudian disimpan
di kolloid lalu dilepaskan ke dalam darah

Sintesa hormon T3 dan T4 :


Keua hormon ini diproduksi secara primer.
Hormon T3 Kebanyakan merupakan perubahan dari T4 menjadi T3 proses ini terjadi
di hati kemudian diikat oleh protein plasma menjadi
- TBG ( Tiroxin Binding Globulin )
- TBPA ( Tiroxin Binding Pre Albumin )

PRODUKSI DAN REGULASI HORMON TIROID


Hipothalamus
TRH
Pituitary anterior
TSH
Thyroid

T3 dan T4

Sistem sekresi hormon T3 dan T4 terdiri dari :


Mekanisme umpan balik oleh kedua hormon ini ke hipotalamus. Kemudian dari
hipotalamus ke kelenjar hipofise pituitari anterior oleh tiroid realising hormon di otak.
Efek dari sintesa hormon tiroid adalah :
- Tinggi TSH
- Rendah TSH
Sedangkan fungsi dari sel-sel parafollikuler adalah :
- Mensintesa hormon,
- Menyimpan hormon, serta
- Mensekresi hormon tersebut

Sedangkan fungsi Kalsitonin adalah : menghambat proses resorbsi tulang


Kadar hormon T4 biasanya meningkat pada :

Wanita hamil

KB

Sedangkan hormon T4 biasanya menurun pada :

Steroid anabolik / androgen

Penyakit hati

Salisilat dan sulfonamid

Kelainan pada Kelenjar Thyroid


Kelainan thyroid dapat disebabkan oleh :
Kelainan bawaan
Kekurangan yodium
Infeksi
Trauma
Neoplasma
Pembesaran kelenjar tiroid
Struma diffusa toxic ( Basedow = Graves Disease )
Struma nodosa toxic ( Plummer Disease )
Struma endemik :

Uninodosa = Soliter

Multinodosa

Tiroiditis
Neoplasma :

Jinak = adenoma

Ganas = karsinoma

HYPERTHYROIDISM
Graves disease
Toxic multinodular goiter
Toxic Adenoma
Thyroiditis

Hipertiroid
Tanda Tanda Toxic :
Kulit : hangat, halus dan tipis

Denyut jantung meningkat


Nafsu makan meningkat tapi berat badan menurun
Buang air besar banyak kali / hari
Gelisah, emosi labil dan tremor
Otot lemah
Menstruasi : sering anovulatory

Beberapa penyulit pada Hipertiroid :


1. Krisis hipertiroidi
Demam dan tanda-tanda hipertiroidi /tirotoksikosis
sistem kardiovaskuler ; sistem gastro intestinal ; sistem SSP
Bisa koma
Didahului stress fisik, pembedahan, infeksi atau trauma

Tindakan supportif yang dilakukan pada Krisis Hipertiroid :


1. Infus, O2 dan sedatif
2. Kortikosteroid ( Hidrokortison 200500 mg / hari
3. Na yodida 1 2 gr iv tiap 8 jam
4. Obat anti tiroid dosis tinggi : PTU 600 1000 mg atau metimasoL 60-100 mg per
oral atau via nasogastric tube
5. Propanolol 1 2 mg iv dengan dosis total 2 10 MG

Terapi Hipertiroidi :
- Medikamentosa :
A. Obat-obat anti tiroid :
- Carbimazole
- Propylthhiouracil (PTU)
Hipertiroidi ringan
PTU 100 300 mg peroral per 8 jam
Metimasol 10 30 mg peroral per 8 jam eutiroid
blocker / propanolol 5 40 mg per oral 4 x sehari
PTU : bila ada sakit tenggorokan berat atau ada tanda-tanda infeksi periksa
granulosit <4.000 stop

Diberikan apabila :
Ada Kontra indikasi operasi
Pasien menolak operasi
Relapse setelah operasi
Persiapan operasi
- Radioterapi :
B. Radioiodine
- Yodium radioaktif Radio Jodida ( I 131 )
Usia > 45 tahun
Struma diffus
Tidak boleh diberikan pada :

Anak-anak

Wanita hamil

- Operatif :
C. Tiroidektomi Subtotal
Operasi Subtotal Tiroidektomi :
Goiter sangat besar
Multinoduler
Up-take radioaktif rendah
Anak-anak
Nodul yang mungkin ganas
Dipertimbangkan :
Bila gagal dengan terapi obat anti thyroid
Goiter yang besar ( menekan )
Pilihan pasien
Ada opthalmopathy

HYPOTHYROIDISM
Defisiensi hormon thyroid
Penyebab :
Thyroid agenesis

Post thyroidektomi
Post radioiodine therapy
Autoimmune thyroid disease

Gambaran klinik pada Hipotiroid :


Apati dan lesu
Tidak tahan dingin
Bicara lemah
Konstipasi
Depresi
Psikosis

Bentuk lain pada Hipotiroid adalah KRETINISM :


Kekurangan hormon thyroid
Kekurangan yodium yang hebat sejak bayi
Terjadi gangguan perkembangan fisik dan mental
Kulit kering dan kasar
Jarak ke 2 mata lebar
Hidung lebar
Lidah besar dan menonjol keluar

Terapi hypothyroidism :
Berikan hormon thyroid

THYROIDITIS :
Merupakan peradangan pada thyroid dengan kerusakan jaringan thyroid
Thyroiditis dibagi menjadi 3 stadium penyakit, yaitu :

Akut
Sub akut
Kronik
Penyebab Thyroiditis :
Infeksi :
- Viral Thyroiditis (De Quervains Thyroiditis)
Radiasi
- Idiopathic : Riedels Thyroiditis
Autoimmune :
- Hashimotos Thyroiditis

NEOPLASMA THYROID
Neoplasma :

Jinak = adenoma

Ganas = karsinoma

Diagnosis pasti : PA

KANKER THYROID
Insiden 2 4 kasus / 100.000 ( Belanda )
Indonesia data belum diketahui secara pasti
Wanita lebih banyak
Etiologi pasti belum diketahui
80 % terbanyak adalah jenis papiller

FAKTOR RISIKO Ca.TIROID

Riwayat radiasi
Riwayat keluarga
Nodul soliter :

Anak-anak

Laki-laki dewasa

Nodul tiroid tumbuh relatif cepat dan tidak sakit

Gambaran klinik :
Tumbuh cepat
Konsistensi keras
Permukaan berbenjol-benjol
Melekat dengan jaringan sekitar
Ulkus di atas tumor
Suara parau

FAKTOR RISIKO
Struma pada anak-anak
Struma pada laki-laki
Struma pada wanita > 45
Pernah radiasi di leher
Umur < 25 th : 50 % ganas
Umur < 15 th : 75 % ganas

Gejala Klinik yang ditemukan pada pemeriksaan :


1. Nodul ganas :
Batas tidak tegas
Konsistensi keras

Permukaan tidak rata


Terletak di isthmus
Ada pembesaran kelenjar regional
2. Gejala invasi lokal tumor :
Suara serak
Gangguan menelan
Sesak
3. Nodul keras dan terfiksir
4. Pembesaran kel.Getah bening regional

KLASIFIKASI Ca. TIROID


Epithelial
1. Adenokarsinoma papiller
2. Adenokarsinoma follikuler
3. Undifferentiated karsinoma /anaplastik :

Small cell ca.

Giant cell ca.

Spindle cell ca.

4. Karsinoma meduller
5. Squamous cell ca.

Non epithelial :
1. Limphoma
2. Sarcoma
3. Metastatic tumor
4. Malignant teratoma
5. Unclassified tumor

Pembagian menurut tipe diferensiasi sel :


Well differentiated

Type papillare

Type folliculare

Type medullare

Undifferentiated

Type anaplastik

DIAGNOSIS Ca.TIROID
Anamnesis ( faktor risiko )
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

FNAB

Frozen section

USG thyroid

Scanning thyroid

Laboratorium

Penatalaksanaan pada Ca TIROID


Total thyroidektomi
Radical neck dissection
Radiasi interna / externa

KOMPLIKASI OPERASI
Durante operasi :
Perdarahan
Krisis tiroid
Cedera nervus, trachea dan oesophagus
Paratiroid terangkat

Pasca operasi :
Hematom

Tracheomalacia
Hipokalsemia
Suara parau / hilang
Tersedak

Prognosis :
Paling Baik

: Type Papillare

Paling Jelek

: Type Anaplastik

Daftar Pustaka
1.

Anatomy Regional, Functional and Clinical, by R Kanagasuntheram, P


Sivanaadasingham, A Krishnamurti, 1987 P G Publishing, Singapore, Hongkong,
New Delhi. p. 557-562

2.

Surgical Anatomy and technique, A Pocket Manual Second Edition, Panajiotis N.


Skandalakis, Lee John Skandalakis, New York McGraw-Hill, 1983. p. 35-45

3.

Anatomy A Regional Study of Human Structure, Fourth Edition, Ernest Gardner,


M.D. Donald J. Gray, M.S., Ph.D., Ronan ORahilly, M.Sc., M.D. W.B Saunders
Company, Philadelphia, London, Toronto, 1987. p. 685-690

4.

Sobotta Atlas of Human Anatomy, Twelfth Edition, Edited by R. Putz and R.


Pabst Volume 1, Baltimore, Maryland 1997 Williams & Wilkins p. 124-131

5.

Atlas Of Human Anatomy by Frank H. Netter : Sharon Colacino, Ciba-Geigy


Corporation, Summit, New Jersey Copyright 1989 p. 68-70

6.

Buka Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, Editor R. Sjamsuhidajat, Wim De Jong, Penerbit
Buku Kedokteran Jakarta, EGC 2004 p. 683-697

Anda mungkin juga menyukai