PENDAHULUAN
Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar
endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (ductus exkretorius). Yang
termasuk susunan endokrin ialah: hipotalamus, kelenjar hipofisis (pituitaria), kelenjar pineal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, pulau-pulau langerhans pankreas, korteks dan
medula anak ginjal, ovarium, testis dan sel endokrin di saluran cerna yang disebut sel amine
precursor uptake and decarboxylation (sel APUD). Hormon yang dihasilkan hipofise dapat
bersifat tropik. Hormon ini tidak langsung mempengaruhi sel-sel tubuh tapi mempengaruhi
hormon endokrin lain (target gland).
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar endokrin pertama yang muncul pada manusia.
Kelenjar tiroid berperan dalam mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar
optimal sehingga bisa berfungsi dengan normal. Ketiadaan kelenjar tiroid dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan fisik dan mental, berkurangnya daya tahan terhadap dingin, serta
pada anak-anak timbul retardasi mental dan dwarfisme. Sebaliknya, sekresi hormon tiroid yang
berlebihan menyebabkan badan menjadi kurus, gelisah, takikardi, dan tremor.
Kejadian Keganansan tiroid prevalensinya 1% dari jenis keganasan yang lainnya. 70%
diderita oleh perempuan. Sering menjadi penyebab kematian pada keganasan dari berbagai
sebab. Penyakitnya hanya bisa bertahan 6 bulan dan paling lama 5 tahun. Oleh karena itu, dalam
refereshing ini akan menjelaskan mengenai kelenjar tiroid dan kelainanya agar lebih mengetahui
mengenai kelenjar tiroid dan penyakitnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hormon
Adalah zat kimia yang dikeluarkan oleh sel di salah satu bagian tubuh yang bertindak pada organ
atau jaringan.
Embriologi
Perkembangannya :
Pada minggu ketiga kehamilan : thyroid berada di dasar lidah antara kantung faring, di
ultimobranchial.
Yodium yang ditangkap dan mensintesis T4 di mulai pada bulan ketiga atau keempat usia
(mengeluarkan
kalsitonin)
dari
badan
kehamilan.
Kelenjar tiroid mulanya merupakan dua buah tonjolan dari dinding depan bagian tengah
farings, yang terbentuk pada usia kelahiran 4 minggu. Menjadi kelenjar endokrin pertama yang
muncul pada manusia. Tonjolan pertama disebut pharyngeal pouch, yaitu antara arcus brachialis
1 dan 2. Tonjolan kedua pada foramen caecum, yang berada ventral di bawah cabang farings I.
Pada minggu ke-7, tonjolan dari foramen caecum akan menuju pharyngeal pouch melalui saluran
yang disebut ductus thyroglossus.
2
Kelenjar tiroid akan mencapai kematangan pada akhir bulan ke-3, dan ductus
thyroglossus akan menghilang. Posisi akhir kelenjar tiroid terletak di depan vertebra cervicalis 5,
6, dan 7. Namun pada kelainan klinis, sisa kelenjar tiroid ini juga masih sering ditemukan di
pangkal lidah (ductus thyroglossus) dan pada bagian leher yang lain.
Anatomi
Terdiri dari 2 lobus, dibatasi oleh ismus, lobus pyramidal (lobus pyramidal berada 80%).
Ditangguhkan dari laring, melekat pada trakea (tulang rawan krikoid dan cincin trakea).
Beratnya 20-25 gram pada orang dewasa
Berhubungan :
3
1.
2.
3.
4.
Kelenjar tiroid terdiri atas lobus kanan dan kiri (lateral), yang dihubungkan oleh istmus
yang biasanya terletak lebih rendah dari tulang rawan krikoid. Sering kali, terdapat lobus kerucut
yang disebut lobus piramid, tingginya bisa mencapai tulang hyoid. Ukuran tiroid bervariasi,
tergantung berat badan dan asupan yodium, pada orang dewasa kelenjar tiroid yang normal
beratnya sekitar 20 30 gram.
Kelenjar tiroid berada pada vertebra servikalis V sampai vertebra toraks I. Kelenjar tiroid
memiliki kapsul jaringan ikat yang masih kontroversial yang mengacu pada fasia pretracheal,
selubung peritiroid, dan fasia tiroid.
Suplai darah
Kelenjar tiroid termasuk sebagai salah satu terbanyak disuplai darah di tubuh berdasarkan
ukurannya. Terdapat 4 arteri utama, sepasang arteri superior dan sepasang inferior tiroid. Pada
beberapa kasus, ditemukan juga arteri ima yang bercabang langsung dari aorta atau truncus
brachiocephalicus. Untuk drainase kelenjar tiroid difasilitasi oleh 2 atau 3 pasang vena.vena
superior, medial, dan inferior.
Persarafan
Nervus laringeus reccurrens kanan merupakan cabang dari nervus vagus, berputar
kebawah melalui arteri subklavia kanan, dan naik ke laring (posterior dari tiroid) antara trakea
dan esophagus. Bisa jadi di depan atau belakang ke bagian bawah arteri tiroid. Nervus laringeus
reccurrens kiri merupakan cabang dari vagus lateral ke ligamentum arteriosum, berjalan kebawah
arkus aorta, kemudian naik ke tracheoesophageal ke laring.
Pada kelenjar tiroid terdapat persarafan simpatis yaitu serabut saraf dari ganglia simpatis
superior dan medial. Serabut saraf parasimpatis yang berasal dari nervus vagus hingga mencapai
kelenjar tiroid melalui n. laringeus reccurrens.
Fisiologi
Fungsi utama dari kelenjar tiroid adalah sintesis dan sekresi tiroksin (T 4), dan T3. Semua
terkait dengan tiroid stimulating hormone (TSH) dari hipofisis anterior. Rata-rata jumlah iodium
yang dibutuhkan perhari adalah 0,1 mg. Pada prosesnya hormon tiroid disintesis oleh kelenjar
tiroid, hipotalamus akan mensekresi thyrotropin releasing hormon (TRH) yang merangsang
glandula hipofisis anterior untuk mengeluarkan TSH (Thyroid-stimulating hormon). TSH akan
merangsang pertumbuhan serta fungsi dari folikel kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang dirangsang
TSH akan mengeluarkan iodine dan mensintesis hormon tiroksin (T3 dan T4). T3 bersumber dari
T4 yang sudah dikonversi oleh hipofisis. Hormon-hormon ini menimbulkan respon negatif bagi
hipofisis dikarenakan hormon tersebut mengatur pengeluaran dari TSH dan hormon T3 dapat
menghambat pelepasan TRH dari hipotalamus. Hormon tiroid bebas yang dihasilkan itu akan
7
dibawa ke aliran darah serta mengikuti aliran menuju membran sel dengan cara difusi atau
berikatan dengan protein spesifik ke membran nucleus. T4 akan diiodinisasi menjadi T3 serta
masuk ke nucleus melalui transport aktif yang akan berkaitan dengan reseptor hormon tiroid.
Sistem kardiovaskuler : meningkatkan heart rate, cardiac output, aliran darah, volume
Tes ini berguna untuk mengevaluasi fungsi sekresi TSH hipofisis dan dilakukan
dengan pemberian 500 g TRH intravena dan mengukur kadar TSH setelah 30 dan 60
menit. Dalam individu normal, kadar TSH harus meningkatkan minimal 6 IU/mL dari
baseline. Tes ini juga sebelumnya digunakan untuk menilai pasien dengan hipertiroidisme
borderline, namun telah digantikan oleh tes TSH sensitif untuk tujuan ini.
d) Thyroid Antibodies
Antibodi tiroid termasuk antithyroglobulin (anti-Tg), peroksidase antimicrosomal
atau antitiroid (anti-TPO) dan thyroid-stimulating immunoglobulin (TSI). Anti-Tg dan
tingkat anti-TPO antibodi tidak menentukan fungsi tiroid, melainkan mereka
menunjukkan gangguan yang mendasari, biasanya sebuah tiroiditis autoimun. Sekitar
80% dari pasien dengan tiroiditis Hashimoto mengalami peningkatan kadar antibodi
tiroid, tetapi belum pasti meningkat pada pasien dengan penyakit Graves, gondok
multinodular, dan neoplasma tiroid.
e) Serum Thyroglobulin
Thyroglobulin tidak biasanya dilepaskan ke dalam sirkulasi dalam jumlah besar,
namun meningkat secara dramatis dalam proses destruktif dari kelenjar tiroid, seperti
tiroiditis atau negara terlalu aktif seperti penyakit Graves 'dan gondok multinodular toxic.
Penggunaan yang paling penting untuk tingkat thyroglobulin serum dalam memantau
10
pasien dengan kanker tiroid berbeda untuk kekambuhan, terutama setelah tiroidektomi
total dan ablasi yodium radioaktif.
BAB III
KARSINOMA TIROID
Karsinoma folikulare
Karsinoma papilare
Campuran karsinoma folikulare papilare
Karsinoma anaplastic (undifferentiated)
Karsinoma sel skuamosa
Karsinoma tiroid medulare
Fibrosarkoma
Lain-lain
Sarcoma
Limfoma maligna
Haemangiothelioma maligna
Teratoma maligna
Tx
T0
T1
tumor dengan ukuran terbesar 2 cm atau kurang masih terbatas pada tiroid
T2
tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 2 cm tetapi tidak lebih dari 4 cm masih terbatas
pada tiroid
T3
tumor dengan ukuran terbesar lebih dari 4 cm masih terbatas pada tiroid atau tumor
ukuran berapa saja dengan eksitensi ekstra tiroid yang minimal (misalnya ke otot sternotiroid
atau jaringan lunak peritiroid)
T4a
tumor telah berekstensi keluar kapsul tiroid dan menginvasi ke tempat berikut : jaringan
T4a* (karsinoma anaplastic) tumor (ukuran berapa saja) masih terbatas pada tiroid
T4b* (karsinoma anaplastic) tumor (ukuran berapa saja) berekstensi keluar kapsul tiroid
Nx
N0
N1
13
N1a
metastasis pada kelenjar getah bening cervical level VI (pretrakheal dan paratrakheal,
metastasis pada kelenjar getah bening cervical unilateral, bilateral atau kontralateral atau
metastasis jauh
Mx
M0
M1
14
15
Chernobyl)
Daerah struma endemis mempunyai insiden sedikit lebih tinggi terjadinya karsinoma
tiroid tipe folikular dan anaplastik. Daerah tanpa sefisiensi yodium atau daerah pantai
16
endemis.
Benjolan pada kelenjar tiroid yang tumbuh lebih cepat pada beberapa waktu
terakhir (anaplastik atau kista tiroid). Pada umumnya , tumor jinak atau karsinoma
2. PEMERIKSAAN FISIK
- Adanya benjolan padat pada tiroid; bisa mono-noduler atau multinoduler (lebih sering
mono-noduler (karsinoma berasal dari satu sel/ monoclonal); benjolan kistik masih
-
lain-lain.
Kadang dijumpai Horner syndrome terutama pada karsinoma tiroid tipe anaplastik.
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan tiroglobulin sebagai tumor marker. Kegunaan tiroglobulin sebagai alat
diagnosis dan srining tidak dianjurkan. Tiroglobulin digunakan sebagai monitor
-
dengan
imaging
terutama
ultrasonografi
(USG).
Pemeriksaan
17
ultrasonografi selain untuk membedakan nodul solid, kistik atau kistik dengan
pertumbuhan papiler. USG sangat berguna untuk evaluasi post-operatif untuk melihat
masih adanya thyroid remnant, adanya nodul yang tersisa, ataupun pembesaran KGB
leher. USG juga dapat membantu menentukan ada tidaknya hipervaskular (dopler)
-
18
antara adenoma dan karsinoma tipe folikuler, yang interpretasi keganasannya tidak
tergantung dari morfologi sel/inti sel, tetapi pada infiltrasi kapsel dan invasi ke dalam
vaskular yang hanya dapat dilihat pada pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan
potong beku vries coupe banyak memberikan kontoversi tentang akurasinya dan
-
Pemeriksaan tambahan untuk menentukan diagnosis durante operationem adalah potong beku
(kepustakaan
tidak
menganjurkan
lagi),
ataupun
inprint
cytology.
Pada
kasus
19
karsinoma/adenoma folikuler dapat menunggu sampai hasil histopatologi untuk kemudian jika
diperlukan (skor prognosis) dilakukan re-operasi. Re-operasi harus dilakukan dalam waktu 2
minggu, jika lebih dari 2 minggu sebaiknya menunggu > 3 bulan untuk mengurangi komplikasi
re-operasi.
-
kontroversi tentang jenis diseksi, dan sampai sejauh mana ekstensi tersebut dilakukan
Pembedahan diseksi KGB profilaktiktidak dianjurkan
Ekstensi pembedahan sampai mediastinum superior dianjurkan jika terdapat
pembesaran KGB mediastinum, ataupun terdapat thyro-thymic extension dari
karsinoma tiroid. Tekniknya dengan melakukan konvensional dengan mengangkat
ekstensi tiroid tersebut dari atas secara hati-hati atau dengan approach superior-
sternotomy,
Adanya ekstensi atau filtrasi karsinoma pada trakea, dapat dilakukan eksisi sebagian
cincin trakea ataupun reseksi sebagian lingkar cincin trakea.
Interpretasi hasil sitology sebaiknya didiskusikan dengan sejawat patologi/sitology agar didapat
suatu kesepakatan hasil, dan tindakan diagnosis lain yang diperlukan.
20
pada
karsinoma
tiroid
berdiferensiasi
baik
adalah
kontroversial. Pemberian terapi dengan bahan radio-isotop seperti I 131, I123, dan bahan
radiofarmaka yang semakin banyak digunakan (karena efek samping yang ringan dan
waktu paruh yang pendek)99mTc hanya diberikan pada karsinoma tiroid berdiferensiasi
baik dan berisiko tinggi pasca tiroidektomi total. Pemberian radio terapi internal
sebaiknya diberikan pada 4-6 minggu pascatiroidektomi total, sebelum diberikan terapi
substitusi, untuk meningkatkan uptake.
Pada pemberian terapi supresi belum didapatkan persamaan pendapat tentang dosis,
kadar TSH, berapa lama harus diberikan, dan hasil yang didapatkan. Hal ini berhubungan
dengan adanya monoklonalitas sel kanker dan adanya poliseluleritas dan heterogenitas
sehingga tidak semua sel folikel tiroid (sel kanker) bergantung pada TSH.
Radioterapi eksterna, terutama dianjurkan pada karsinoma tiroid tipe anaplastik dengan
tujuan paliatif dengan hasil yang tidak jelas. Radioterapi eksterna dapat diberikan pada
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik yang tidak uptake bahan radio-farmaka.
21
Kemoterapi
tidak
dianjurkan,
kecuali
pada
karsinoma
tiroid
anaplastic
dan
22
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Feig, Barry W., dkk. 1999. The M. D. Anderson Surgical Oncology Handbook. Texas. Penerbit :
Lippincott Williams and Wilkins
Achmad, Dimyati dkk. 2003. Protocol Peraboi. Penerbit : Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi
Indonesia
__________________ 2010. Protocol Peraboi. Penerbit : Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi
Indonesia
Devita Vincet T., dkk. 1993. Cancer Principles And Practice Of Oncology. Texas. Penerbit :
Lippincott Williams and Wilkins
25