Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROGRAM WIRA DESA

BUDIDAYA TERNAK KAMBING MODERN DENGAN PAKAN


FERMENTASI JERAMIH DI DUSUN KATAPANG DESA ULUGALUNG
KABUPATEN BANTAENG

Oleh:
(Saldi. A (2017310311 – 2017))
(Rusli (2019310701 – 2019))
(Muh. Risal (2019310619 - 2019))
(Egawati (2019310641 – 2019))
(Nanda Seftia Lestari (2019310613 – 2019))

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA


KABUPATEN BULUKUMBA
2021
LATAR BELAKANG
Berdasarkan Dokumen Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Bantaeng Tahun 2017-2021, Kabupaten
Bantaeng memiliki Topografi yang terdiri dari daerah pantai, daratan, dan
pegunungan. Luas wilayah daratan mencapai 395.83 km2 dan luas wilayah perairan
mecapai 144 km2. Letak geografi Kabupaten Bantaeng yang strategis memiliki alam
tiga dimensi, yakni bukit pegunungan, lembah dataran dan pesisir pantai, dengan dua
musim. Iklim di daerah ini tergolong iklim tropis basah dengan curah hujan tahunan
rata-rata setiap bulan 14 mm. Dengan adanya kedua musim tersebut sangat
menguntungkan bagi sektor pertanian. Secara administratif, Kabupaten Bantaeng
terbagi atas 3 Kecamatan tepi pantai, dan 5 Kecamatan bukan pantai, dengan rincian
17 desa/kelurahan pantai dan 50 desa/kelurahan bukan pantai.
Kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Bantaeng menghasilkan keragaman
hayati dan hewani yang dapat bernilai ekonomis. Dengan kondisi alam yang sangat
cocok dengan berbagai jenis hewan dan tanaman, memberikan peluang daerah
Bantaeng untuk dikembangkan menjadi sentra produksi beberapa komoditas
unggulan, sehingga Bantaeng bisa menjadi sentra penghasil benih dan bibit unggul.
Beberapa komoditi yang sudah berhasil dikembangkan adalah tanaman
pangan yaitu padi, jagung, talas, ubi kayu, kacang hijau dan kacang tanah. Khusus
untuk tanaman talas, daerah ini akan menjadi penghasil bibit tananaman talas dan
akan disuplai ke daerah lain yang membutuhkan. Sedangkan untuk tanaman sayuran
yang telah dikembangkan seperti kol, kentang, wortel, labu siam, bawang merah dan
petai, menjadikan Kabupaten Bantaeng menjadi penyuplai komoditi ini di kawasan
Selatan Sulawesi Selatan. Tanaman buah-buahan yang sudah berhasil dikembangkan
seperti mangga, strawberi dan apel. Pengembangan budidaya tanaman apel dan
strawberi di daerah ini menjadi pemicu banyaknya wisatawan lokal yang berkunjung
ke Bantaeng. Di bidang perkebunan iklim sebagian besar wilayah kabupaten
Bantaeng cocok untuk tanaman kakao, kapuk, kopi, cengkeh dan kelapa. Di bidang
perikanan khususnya budidaya rumput laut daerah ini berhasil merubah
perekonomian masyarakat pesisir yang identik dengan masyarakat berpenghasilan
rendah menjadi masyarakat yang berpenghasilan memadai. Di bidang perternakan,
selain ayam di daerah ini cocok dikembangkan ternak sapi, kuda dan kambing.
Keberhasilan yang telah dicapai di bidang pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan dan kehutanan menyebabkan sektor pertanian memberikan kontribusi
terbesar pada PDRB Kabupaten Bantaeng. Peluang usaha yang berhasil diciptakan
diharapkan membuka lowongan kerja di daerah ini, sehingga dapat mengurangi
pengangguran, meningkatkan pendapatan dan menambah daya beli masyarakat.
Dibalik suatu keberhasilan pengembangan potensi wilayah Kabupaten
Bantaeng secara umum, ada beberapa sector perekonomian yang perlu
dikembangkang secara penuh dengan system yang bersifat modern. Salah satu sector
perekonomian yang perlu dikembangkan di Desa terkhususnyadi Desa Ulugalung,
yaitu dibidang peternakan seperti budidaya ternak kambing.
Desa Ulugalung merupakan salah satu desa yang letaknya berada didataran
rendah yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Ternak
kambing di Desa Ulugalung memang sudah umum dilakukan oleh banyak kalangan
masyarakat. Ada beberapa tipe kambing yang dibudidayakan antara lain kambing
pedaging, kambing perah, dan bahkan untuk dikonteskan.
Di area pedesaan yang tersebar disetiap sudut Negara kita, memang sudah
umum mengembangkan kambing baik skala kecil maupun besar. Para peternak di
pedesaan pada umumnya menjalankan ternak kambing dengan skala kecil. Para
peternak kecil ini setiap tahun ketahun tidaklah ada perkembangan dan inovasi. Saat
kambing sudah beranak dan dewasa, mereka menjual dan hanya memelihara 1 atau 2
ekor kambing seperti semula.
Kelemahan para peternak kambing dipedesaan adalah tidak adanya
perhitungan yang sistematis sebagai bisnis yang baik untuk dikembangkan.
Sebahagian dari mereka menganggap bahwa ternak kambing ini sebagai tabungan.
Tabungan yang nantinya akan dijual jika ada kepentingan atau keperluan mendadak.
Padahal di area pedesaan ini sangatlah cocok untuk mengembangkan usaha ternak
kambing, yaitu dengan kelembaban udara dan ketenangan lokasi dari bisingnya suara
dipedesaan ini sebahagian besar tidak ada perhitungan atau kalkulasi biaya, modal
dan juga berapa hasil panen. Semuanya berjalan selayaknya air yang mengalir karena
kebiasaan. Kurangnya pengetahuan tentang ternak kambing juga mempengaruhi
tingkat kemajuan ternak kambing dipedesaan. Tidak dapat dipungkiri jika hasil ternak
kambing mayoritas pedesaan ibaratnya hanyalah cukup untuk membeli baju lebaran
setiap tahunnya. Jadi dengan hal tersebut ternak kambing susah dikembangkan, dan
untuk mengatasi hal tersebut kami mahasiswa selaku agent of change terhadap
masyarakat desa dengan memberikan contoh wira desa beternak kambing secara
optimal dengan melakukan Budidaya Ternak Kambing Modern Dengan Pakan
Fermentasi Jeramih Di Dusun Katapang Desa Ulugalung Kabupaten Bantaeng.

PERUMUSAN MASALAH
Selama ini peternak kambing di Desa Ulugalung tidak memiliki perhitungan
atau kalkulasi biaya, modal, dan berapa hasil panen. Para peternak kambing di Desa
memberi pakan dengan cara mencari rerumputan hijau diperkebunan atau biasa
disebut ngarit. Bahkan para peternak kambing dipedesaan terasa berat karena setiap
harinya harus kekebun untuk ngarit. Pada hal di lingkungan sekitar banyak limbah
dari hasil tanaman pangan yang dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai pakan
ternak kambing tanpa ngarit rerumputan, seperti jeramih padi. Saat ini para peternak
kambing menganggap jeramih hanyalah sebagai sampah atau limbah yang dapat
merusak lingkungan, karena dapat menghasilkan polusi. Untuk itu sudah selayaknya
perlu adanya usaha budidaya ternak kambing modern dengan pakan fermentasi
jeramih sehingga masyarakat tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam beternak
kambing melalui pemanfaatan jeramih padi sebagai pakan ternak kambing. Oleh
karena itu analisa dari rumusan masalah ysng dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Peternak kambing di pedesaan belum memiliki pengetahuan budidaya ternak
kambing secara modern;
2. Peternak kambing di pedesaan selalu berpikiran tentang budidaya ternak
kambing hanya dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan hasill ngarit
rumput dikebun;
3. Jeramih padi hanya dianggap sebagai sampah atau limbah yang dapat merusak
lingkungan;
4. Kurangnya pengetahuan peternak kambing di pedesaan terkait pemanfaatan
jeramih padi.

TUJUAN
Berdasarkan analisa dari rumusan masalah yang telah diuraikan tersebut maka
tujuan yang ingin dicapai dalam program wira desa ini adalah:
1. Memberikan dan mengembangkan pengetahuan budidaya ternak kambing
secara modern;
2. Mengubah pola pemikiran peternak kambing tentang budidaya ternak
kambing hanya dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan hasill ngarit
rumput dikebun;
3. Menghilangkan stigma negative para peternak kambing terkait jeramih yang
tidak memiliki manfaat yang hanya dianggap sekedar sampah dan limbah
serta sebagai penghasil polusi udara;
4. Memberikan pengetahuan pemanfaatan dan pengelolahan jeramih padi
sebagai pakan ternak kambing dengan cara fermentasi.

MANFAAT
Melalui budidaya ternak kambing modern dengan pakan fermentasi jeramih
dapat memberikan manfaat sebagai beriku:
1. Menekan serendah-rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk
memberikan pakan;
2. Dengan pemberian pakan hasil fermentasi jeramih, maka berkembanglah ilmu
baru di dunia peternakan pedesaan;
3. Mengurangi resiko kerja keselamatan para peternak kambing yang sering kita
jumpai dengan mencari rumput hijau dari lereng gunung atau di dasar jurang.

GAMBARAN UMUM SASARAN


1. Kondisi ekonomi dan unit usaha di desa sebelum program wira desa
Desa ulugalung merupakan desa yang memiliki jumlah penduduk sebesar
2.848 jiwa yang tersebar dilima dusun yaitu Barayya, Cappa Bori,
Pullauweng, Bonto Bu’ne, dan Katapang. Tingkat pendidikan masyarakat
Desa Ulugalung bervariasi dengan sebaran komposisi yang beranekaragam
dari lima dusun tersebut. Terkhusus pada dusun katapang, mayoritas
pendidikan masyarakatnya hanya sampai pada tingkat SMA, kemudian
selepas itu berprofesi sebagai petani padi dan peternak sapi, kuda, dan
kambing. Masyarakat dusun katapang senantiasa bergantung dari hasil
pertanian dan peternakan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Namun harapan yang mereka nantikan dari hasil bertani dan beternak
terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang mereka dapatkan dalam
memunuhi kebutuhan keluarga atau mencukupi keperluan anak-anaknya
dalam melanjutkan pendidikan selanjutnya. Kondisi ekonomi di Desa
Ulugalung sangat memprihatinkan sebab hasil budidaya di bidang pertanian
dan peternakan termasuk budidaya ternak. Ternak kambing tidak dapat
memberikan dampak ekonomi yang positif untuk kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat. Para peternak di pedesaan pada umumnya menjalankan
ternak kambing dengan skala kecil. Para peternak kecil ini setiap tahun
ketahun tidaklah ada perkembangan dan inovasi. Saat kambing sudah beranak
dan dewasa, mereka menjual dan hanya memelihara 1 atau 2 ekor kambing
seperti semula.
Kondisi ekonomi dan unit usaha di desa sesudah program wira desa
Para peternak kambing di pedesaan pada umumnya menjalankan ternak
kambing dengan skala yang besar. Para peternak ini setiap tahun ketahun telah
memiliki perkembangan dan inovasi yang baru dalam budidaya ternak
kambing secara modern tanpa mencari pakan ternak dengan ngarit rumput.
Saat kambing sudah beranak dan dewasa, mereka menjual dan memelihara 20
atau 100 ekor. Cara budidaya ternak kambing tersebut senantiasi
meningkatkan ekonomi dipedesaan hal tersebut dapat diukur dari
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat di desa tersebut yang dapat
menyekolahkan anaknya hingga tingkat pendidikan tinggi. Selain itu,
masyarakat dapat melakukan investasi secara besar dari hasil budidaya ternak
kambing modern yang diperolehnya.
2. Permasalahan yang terjadi
Potensi peternakan yang tidak didukung dengan perkembangan teknologi
membuat masyarakat kebingunan dalam menemukan solusi dari permasalahan
dibidang peternakan karena disebabkan oleh pengetahuan dan inovasi yang
masih bersifat terbatas.
3. Factor-faktor pendukung lokal yang berpotensi akan mempercepat pencapaian
hasil
para peternak menerapkan budidaya ternak kambing secara modern dengan
memanfaatkan berbagai limbah dari tanaman pangan untuk dijadikan sebagai
pakan fermentasi termasuk jeramih.
4. Intervensi yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di
desa
Memberikan dan mengembangkan pengetahuan dan inovasi baru dalam
budidaya ternak kambing yang bersifat menyeluruh terhadap masyarakat
pedesaan sesuai dengan perkembangan teknologi.

METODE PELAKSANAAN
a. Roadmap
b. Analisis Kebutuhan
Budidaya ternak kambing yang tidak didukung dengan perkembangan
teknologi modern membuat masyarakat kesulitan dalam mengembangkan bisnis
ternak kambing. Kurangnya pengetahuan tentang ternak kambing juga mempengaruhi
tingkat kemajuan ternak kambing Desa Ulugalung. Solusi yang ditawarkan dari
permasalahan usaha budidaya ternak kambing di Desa Ulugalung yaitu dengan
membuat sesuatu yang inovatif berbasis teknologi modern, seperti melakukan
budidaya ternak kambing modern dengan pakan fermentasi jeramih kemudian
ditambah pelatihan-pelatihan mengenai proses pembuatan pakan fermentasi serta cara
mengolah kotoran menjadi pupuk organik.
c. Rancangan Pengembangan unit-unit usaha di Desa Ulugalung
Unit usaha di bidang peternakan yakni akan membudidayakan hewan ternak
produktif yang berbasis teknologi modern dengan penerapan pemberian pakan
fermentasi jeramih padi. Kegiatan ini dibagi menjadi lima tahap yakni:
1. Tahap sosialisasi
Pada tahap sosialisasi, masyarakat akan diajak melakukan budidaya ternak
kambing dengan penerapan pakan fermentasi jeramih yang dapat
memberikan keuntungan yang besar.
2. Tahap pembangunan kandang
Pembangunan kandang bersifat ideal dengan ukuran 3 x 1,5 meter
3. Tahap pemilihan bibit kambing
Tahap pemillihan bibit kambing sangat dibutuhkan dengan tujuan untuk
mendapatkan hasil yang berkualitas.
4. Tahap pemeliharaan dan perawatan kambing
Pemeliharaan dan perawatan kambing dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anakan dan indukan kambing seperti dari keberhasilan
kandang dan penyediaan stok pakan yang tidak terbatas.
5. Tahap pembuatan pakan fermentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan pakan ternak kambing dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi modern dengan memanfaatkan
limbah padi yakni jeramih sebagai pakan ternak kambing system fermentasi.
d. Perumusan indikator keberhasilan program
Melalui metode budidaya ternak kambing modern, diharapkan dapat menekan
serendah-rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk membeli pakan, dan
dengan penerapan pemberian pakan fermentasi jeramih maka berkembanglah ilmu
baru di dunia peternakan pedesaan, serta mengurangi resiko kerja keselamatan para
peternak kambing.
e. Mitra
Budidaya ternak kambing modern dengan pakan fermentasi bekerjasama
dengan kelompok ternak dan memasarkan hasil peternakan yang berasal dari Desa
Ulugalung.
f. Intervensi
melaksanakan pelataihan dan bimtek tentang budidaya ternak kambing
modern dan cara pembuatan pakan fermentasi jeramih.
g. Monitoring dan evaluasi
kegiatan monitoring dimulai setiap bulan. Hal ini dimaksudkan untuk
mengikuti perkembangan budidaya ternak kambing dan wawancara dengan peternak
kambing sehubungan dengan kendala yang dihadapi setelah pelaksanaan program.

INDIKATOR KEBERHASILAN
Indikator keberhasilan program wira desa ini adalah sebagai berikut:
1. Menekan serendah-rendahnya biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk
membeli pakan.
2. Dengan memberikan pakan hasil fermentasi jeramih, maka berkembanglah
ilmu baru di dunia peternakan pedesaan.
3. Mengurasi resiko kerja, keselamatan para peternak kambing yang sering kita
jumpai dengan mencari rumput hijau dari lereng gunung dan dasar jurang.
LUARAN

Anda mungkin juga menyukai