Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2022

DI KP SADANTA DESA KATULISAN

KECAMATAN CIKEUSAL

KABUPATEN SERANG

BANTEN

Disusun

Kelompok Desa : Budidaya Kambing

Kecamatan : Cikeusal

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DWIMULYA

BULAN JULI TAHUN 2022


LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA TAHUN 2022

DI KAMPUNG SADANTA DESA KATULISAN

KECAMATAN CIKEUSAL

KABUPATEN SERANG

Disusun Oleh :

1. Erlin susanti 2231191280 Manajemen


2. Etin suhartini 2231191084 Manajemen
3. Jihan Sri Rahayu 2231191118 Manajemen
4. Klementina Bekha Dhiki 2231191080 Manajemen
5. Krisdiana Fransiska 2231191047 Manajemen
6. Kusyanto 2131191052 Manajemen
7. M Yana Suryana 2131191042 Manajemen
8. Mas Rudi Priandi 2131191039 Manajemen
9. Muhammad Rodhi Mulya Murthado 2132201516 Manajemen
10. Popi Maulida 2231191075 Manajemen
11. Rohman 2131191049 Manajemen
12. Santoso 2131191024 Manajemen
13. Son Haji 2131191049 Manajemen
14. Alan Kurniawan 1131191076 Akutansi
15. Eliyana Eka Putri 1231191017 Akutansi
16. Heri Gunawan 1131191050 Akutansi
17. Cycy Artika 2232211728 Manajemen
18. Desi Sukmawati 2232211729 Manajemen
19. Elinda Wulandari 2231191254 Manajemen
20. Rahmawati Purnama 2231191255 Manajemen
21. Zulkifli 2231191256 Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DWIMULYA

BULAN JULI TAHUN 2022


HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2022
dari tanggal 30 Juli 2022 sampai dengan 31 Juli 2022 di lokasi KKN
Kelurahan Katulisan Kabupaten Serang Banten

Menyetujui, Serang,
Ketua KKN-PPM Kord Monev

Agus Gunawan, S.Akun, M.E …………………….

Mengetahui,
Ketua LPPM

Agus Gunawan, S.Akun, M.E


DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................1
Halaman Pengesahan...........................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metodologi/langkah kerja
Bab II Gambaran Umum Lokasi
2.1 Profil Penduduk
2.2 Kelompok Sasaran
2.3 Potensi Desa/Komunitas
Bab III Pelaksanaan Kegiatan
3.1Rekapitulasi Kegiatan
3.2Uraian Kegiatan
3.3Pembahasan Kegiatan
Bab IV Kesimpulan
Bab V Saran/rekomendasi
Bab VI Lampiran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kuliah Kerja Nyata STIE Dwimulya, selain sebagai salah satu syarat
kelulusan diselenggarakan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat,
dimana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif di masyarakat, tempat
dimana penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata diadakan. Mahasiswa diharapkan
dapat beradaptasi dan menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapisan
masyarakat. Selain itu mahasiswa diharapkan dapat membantu warga
masyarakat sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta
diharapkan dapat menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke
dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk membantu sesuai dengan
masalah yang ada di kampung Sadanta.

Usaha peternakan kambing adalah salah satu sub-sektor usaha di bidang


pertanian yang dapat memperkuat perekonomian masyarakat, baik dalam skala
kecil ataupun besar. Secara kultural, masyarakat Indonesia pada umumnya sudah
sejak lama menjadikan ternak kambing ini sebagai salah satu usaha penopang
ekonomi keluarga, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pedesaan. Di
samping pemeliharaan yang relatif lebih praktis karena ketersediaan pakan yang
lebih mudah diperoleh, juga disebabkan potensi ternak kambing yang bernilai
ekonomis; seperti penjualan produk indukan dan bibit (anakan), produk pupuk,
serta produk daging dan susu yang dihasilkan.
Secara agroekologi, sistem pengembangan ternak kambing bisa dilakukan
pada semua kawasan, baik di lahan dataran tinggi maupun dataran rendah, baik
dilahan sawah, lahan tegalan, lahan perkebunan bahkan lahan di sekitar hutan
juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ternak kambing. Karenanya,
keberadaan ternak kambing tersebut sudah saatnya diberdayakan secara
maksimal dengan memanfaatkan lahan-lahan tersebut. Sejak diberlakukan
otonomi daerah, setiap daerah terus didorong untuk mengembangkan komoditas
ternak unggulan sebagai sumber pendapatan asli daerah. Dengan kondisi ini,
mestinya memberikan peluang signifikan terhadap pengembangan ternak
kambing agar dilakukan secara professional dan mandiri. Bahkan di beberapa
negara berkembang, ternak kambing telah menjadi komuditas strategis yang
dijadikan sebagai instrumen dalam upaya pengatasan kemiskinan (poverty
alleviation), karena berperan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat
(dalam FAO, 1999; Devendra 2000; Sodiq, 2005), juga sebagai pemacu dalam
proses peningkatan produksi protein hewani untuk pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
Provinsi Banten sebagai salah satu daerah di Indonesia tentunya
sudah merespons kebijakan (otonomi daerah) tersebut. Hanya saja
pengembangan ternak kambing masih belum memperlihatkan pengembangan
yang signifikan, terutama dalam menambah pendapatan asli daerah di Banten,
jika dibandingkan dengan produksi ternak sapi, kerbau ataupun unggas.
Pengelola usaha peternakan kambing di Banten masih banyak
bersifat tradisional atau sebatas usaha sampingan, sehingga sulit bertransformasi
menjadi usaha profesional yang benefit-profitable. Apalagi iklim kondisi pasar
yang relatif kurang menguntungkan bagi peternak menjadi masalah lain yang
menghambat progress transformasi usaha peternakan kambing di Banten. Sebab,
dalam kalkulasi mayarakat peternak, keuntungan adalah hal terpenting dalam
menjalani usaha peternakan. Jika suatu usaha tidak menguntungkan, maka usaha
tersebut tidak bisa berjalan stabil dan normal, sehingga tidak mengherankan
apabila masih banyak masyarakat yang menjadikan usaha ternak kambing hanya
sebatas usaha sampingan.

Dalam kondisi seperti ini, masyarakat peternak dihadapkan dengan dua


tantangan sekaligus, yaitu sektor budidaya peternakan yang menjadi produk hulu
disatu sisi dan sektor pemasaran di sisi yang lain. Jika peternak tidak mampu
menguasai sektor pemasaran, maka secara otomatis sektor budidaya juga
terhambat. Sebab, secara alamiah kedua sektor tersebut saling berkaitan satu
sama lain. Karenanya, kapasitas SDM dalam mengelola ternak, ketersediaan
bibit yang layak serta penguasaan terhadap pasar menjadi sebuah
skill/keterampilan khusus yang mesti dimiliki oleh masyarakat peternak agar
usaha budi daya kambing yang dijalankan mampu menunjukkan transformasi
kearah usaha yang lebih professional dan komersial.
Salah satu usaha peternakan kambing yang sudah menunjukkan progress
transformasi kearah professional dan komersial adalah usaha budi daya kambing
yang ada di kampung Sadanta. Usaha budi daya kambing yang ada di desa
Sadanta ini adalah salah satu usaha yang bergerak dalam sektor budidaya ternak
dan pengolahan produk ternak kambing yang terletak di Kampung Sadanta
kelurahan Katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang. Usaha yang dirintis
sejak tahun 2018 yang lalu oleh bapak Supandi dan bapak Kaswadi dengan
mendatangkan sebanyak 12 ekor bibit Kambing kacang dari Kampung Sadanta
sudah mengalami perkembangan yang
signifikan, baik dari sektor pengelolaan budidaya maupun dari sektor pemasaran
hasil produk peternakan. Hingga saat ini, total populasi kambing usaha budi
daya kambing di kampung Sadanta Desa Katulisan Kecamatan Cikeusal
Kabupaten Serang ini berjumlah 12 ekor yang dikelola dengan manajemen
terpadu sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan (AM,
kepala unit farm, wawancara, 12 April 2019).
Pada awal berdirinya, usaha peternakan kambing di Kampung Sadanta terfokus
pada kegiatan budidaya saja, namun setelah empat (4) tahun berjalan, kegiatan
ini mulai berkembang ke sektor hilir berupa penjualan kambing bakalan,
kambing akikah, kambing qurban dan proses pengolahan pupuk kambing berupa
kompos. Berdasarkan hasil wawancara di atas, terlihat perkembangan ternak
kambing yang signifikan terjadi pada usaha budi daya kambing di Kampung
Sadanta Desa Katulisan. Dengan merujuk pada kondisi terkini yang terjadi pada
usaha budi daya kambing di kampung Sadanta Desa Katulisan Kecamatan
Cikeusal Kabupaten Serang tersebut, dapat dinyatakan bahwa usaha budi daya
kambing di kampung Sadanta Desa katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten
Serang, sudah mentransformasikan kearah usaha yang lebih professional dan
komersial. Bagaimana transformasi usaha itu bisa dilakukan oleh usaha budi
daya kambing di kampung Sadanta Desa katulisan Kecamatan Cikeusal
Kabupaten Serang dan bagaimana bentuk-bentuk transformasi usaha serta apa
yang dihadapi usaha budi daya kambing di kampung Sadanta Desa katulisan
Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang sehingga mampu bertransformasi
menjadi usaha professional dan komersial, adalah menjadi fokus kajian yang
akan diungkap dalam penelitian ini

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka studi ini terfokus mengkaji


tentang transformasi usaha yang terjadi pada usaha budi daya kambing di
kampung Sadanta Desa katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang.
Adapun rumusan masalah dalam studi ini adalah bagaimana transformasi
usaha budi daya kambing di kampung Sadanta Desa katulisan Kecamatan
Cikeusal Kabupaten Serang?
Pertanyaan penelitian yang diungkap dalam studi ini adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana transformasi produk usaha budi daya kambing di kampung
Sadanta Desa Katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang?
b. Bagaimana transformasi perluasan pasar usaha budi daya kambing di
kampung Sadanta Desa katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang?
c. Bagaimana transformasi struktural usaha budi daya kambing di kampung
Sadanta desa Katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang?

1.2 Tujuan
Secara umum, studi ini bertujuan untuk mengetahui transformasi usaha yang
terjadi pada usaha budidaya kambing di kampung Sadanta desa Katulisan
Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang. Secara khusus, studi ini bertujuan
sebagai berikut:
a. Mengetahui transformasi produk yang terjadi pada usaha budi daya
kambing di kampung Sadanta desa katulisam kecamatan cikeusal
Kabupaten Serang
b. Mengetahui transformasi perluasan pasar yang terjadi pada usaha
peternakan
c. Mengetahui transformasi struktural pada usaha peternakan kambing di
kampung sadanta Desa katulisan Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang.

d. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih


memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis,
khususnya dalam masalah yang berkaitan dengan pengembangan disiplin
ilmu yang ditekuninya.
e. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah yang
nyata melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu observasi,
identifikasi, perumusan program, evaluasi, dan penyusunan laporan.
f. Merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan
sejumlah dosen, untuk mendampingi dan memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi mahasiswa.
g. Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati
permasalahan yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar
memecahkan permasalahan secara pragmatis dan interdisipliner.
h. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk
penyesuaian dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan
masyarakat.
i. Membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan
menyiapkan kader-kader pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
1.4 Metodologi/ langkah kerja

Pelaksanan program KKN Kampung Sadanta Desa Katulisan Kecamatan


Cikeusal diimplementasikan melalui beberapa metode yaitu
1. Wawancara dan kunjungan. Tujuan dilaksanakan program KKN adalah
untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh
masyarakat maupun mahasiswa itu sendiri mengenai solusi yang
ditawarkan,
2. Pendampingan. Setelah dilakukan wawancara dan kunjungan, maka program
selanjutnya adalah pendampingan teknis dan praktek pelaksanaan semua
aspek yang menjadi program KKN. Kegiatan ini ditujukan kepada
masyarakat atau kelompok peternak agar pelaksanaan kegiatan, nilai tambah
hasil usaha, melalui kegiatan monitoring dan evaluasi, agar target dan
sasaran program KKN tercapai sesuai tujuan yang diharapkan.

Program KKN-Tematik ini dilaksanakan pada tanggal 30 Juli sampai dengan 31


Juli 2022 Di Kampung Sadanta Desa Katulisan Kecamatan Cikeusal.
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diharapkan
dari tema KKN merujuk pada indikator hasil yang akan diperoleh sebagai berikut:
a. Metode pemberdayaan kelompok sasaran yaitu: penyampaian inovasi baru
menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat
setempat serta kondisi terkini.
b. Langkah-langkah operasional yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan
adalah mempraktekkan contoh seacara langsung bersama anggota
pembudidaya domba sehingga mereka mampu mengikuti
langkah-langkah yang diberikan pada kegiatan KKN.
Bab II

Gambaran Umum Lokasi

2.1 Profil Penduduk

A. Profil Penduduk

Desa Katulisan Kecamuatan Cikeusal Kabupaten Serang memiliki letak


DEMOGRAFI yang terdiri dari :

1). Batas Wilayah


Secara Demografis desa Katulisan berbatasan dengan :

Sebelah utara : Desa Panosogan

Sebelah Timur : Desa Daerah Aliran Sungai atau Desa

Malabar dan Desa Kampung Baru

Selatan : Desa Desa Panyabrangan

Sebelah Barat : Aliran Irigrasi Bendungan Baru Pamarayan dan


Desa Bantar

2). Orbitasi ( Jarak Dari Pasar Pemerintahan )


a). Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 6 KM

b). Jarak dari pusat pemerintahan Kota Administrasi : 19 KM

c). Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Serang : 35 KM

d). Jarak Dari Ibu Kota Provinsi : 30 KM

e). Jarak Dari Ibu Kota Negara : 145 KM


3). Luas Wilayah

Luas Wilayah Desa Katulisan : 320 Ha

Luas Pemukiman : 64 Ha

Luas Perkantoran : 1 Ha

Luas Pertanian : 1 150Ha

Luas Perkebunan : 100 Ha

Luas Peternakan : 2 Ha

Luas Perikanan : 1 Ha

Luas Fasilitas Umum : 1 Ha

Luas Fasilitas Sosial : 1 Ha

4). Topografi Desa

Secara umum keadaan Desa Katulisan merupakan daerah dataran


rendah, dengan ketingian 25 Meter diatas permukaan laut. Desa Katulisan
mempunyai iklim Trofis sehingga mempunyai pengaruh langsung terhadap
aktivitas pertanian dan pola tanam di desa ini.

5). Keadaan Sosial


Jumlah Penduduk menurut :
Jenis Kelamin

Laki – laki : 2.570 orang


2.903 orang
Perempuan

Kepala Keluarga : 1.237 KK

Kepala Keluarga RTM : 330 KK

Kewarganegaraan : 2 Ha

WNI : 5.473 Orang

WNA : 0 Orang
6). Jumlah Penduduk Menurut Agama

a. Islam : 5.473 Orang

b. Kristen : 0 Orang

c. Khatolik : 0 Orang

d. Hindu : 0 Orang

e. Budha : 0 Orang

7). Jumlah Penduduk Menurut Usia

a). Kelompok Pendidikan


4 Tahun – 6 Tahun : 143 Orang
7 Tahun – 12 Tahun : 521 Orang
13 Tahun – 15 Tahun : 700 Orang
b).Kelompok Tenaga Kerja

20 Tahun – 26 Tahun : 200 Orang

27 Tahun – 40 Tahun : 311 Orang


Profil Kampung Sadanta
Kata Sadanta merupakan berasal dari kata Sadanten yang berasal
dari bahasa Jawa Serang yang berarti Bersama-sama atau Gotong Royong atau
semuanya. Berawal dari persoalan perubahan iklim sudah menjadi fenomena
lingkungan yang nyata dan diakui sebagai salah satu ancaman terbesar bagi
kehidupan manusia terutama tentang Sampah yang menjadi ancaman masa
depan , serta ketahanan pangan yang perlu di siapkan menjadi lumbung
ketahanan warga.
Proklim Sadanta terbentuk pada tanggal 07 Januari 2019 dengan
menghadirkan perwakilan warga 1 RW terdiri dari 4 Kampung / dusun yakni
Kampung Kabayan, Kampung Turun Bales , Kampung Sadanta dan Kampung
Pamalang. Dengan di ketuai oleh Bapak Bahaudi .

2.2 Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program kerja ini adalah seluruh masyarakat


kampung sadanta desa katulisan kecamatan cikeusal kabupaten serang dan
masyarakat di luar desa katulisan

1. Masyarakat Kampung Sadanta dari RW 01 hingga RW 03 yang meliputi 17


RT
2. Penyelenggara Program Kampung Iklim ( PROKLIM ) Kampung Sadanta.
3. Pelaku Usaha UMKM Kampung Sadanta
2.3 Potensi Desa/Komunitas

Ada beberapa potensi yang berada di Kampung Sadanta yaitu meliputi :


1. Kelompok Budidaya Ikan
Program Kampung Iklim Sadanta menyiapkan kelompok yang senantiasa
membantu kebutuhan pangan warga baik jangka dekat maupun jangka
menengah demi asupan warga yang seimbang, bernutrisi serta terjangkau .
Kelompok budidaya Ikan memiliki 3 jenis ikan yang di kembangkan
yakni Ikan Lele, Ikan Nila Merah dan Ikan Patin dengan konsep Bioflok dan
Konfensional.
Gambar : Kelompok Budidaya Ikan Proklim Sadanta

2. Kelompok Budidaya Kambing Ternak

Program Iklim sadanta menyiapkan kebutuhan yang senantiasa musiman


baik di butuhkan di hari raya maupun kebutuhan besar yakni Kambing.
Pemeliharaan ternak kambing yang sangat mudah karena tidak membutuhkan
keterampilan yang khusus, sehingga peternak barupun mampu secara cepat
belajar manajemen pemeliharaan. Usaha ternak di pedesaan, tidak
memerlukan modal yang besar, serta siklus perputaraan modal relatif singkat.
Penyediaan sumber pakan hijauan yang ada di pedesaan umumnya cukup
berlimpah seperti rumput lapangan, leguminosa, limbah pertanian (limbah
sayuran, tanaman pangan, perkebunan), dan lainnya. Selain itu, dalam
berusaha ternak kambing/domba tidak perlu memiliki lahan yang luas, hanya
diperlukan kandang (sesuai dengan jumlah yang dipelihara), pakan yang
dapat diambil dari kebun, lapangan umum, atau di gembalakan di lahan-lahan
umum (lapangan, dibawah perkebunan dan lainnya).

Gambar : Budidaya Ternak Kambing

Selain daging kambing yang bisa di manfaatkan oleh warga , kotorannyapun


dapat di manfaatkan menjadi pupuk dengan siklus saling berkontribusi terhadap
lingkungan yakni di kelompok tani

Gambar : Pengelolaan Kotoran kambing menjadi Pupuk organik

3. Kelompok Tani
Proklim Sadanta memilki program pemanfaatan lahan , sekiranya
warga memiliki lahan tidur maka oleh Proklim sadanta di garap menjadi
lahan Produktif.
Pemanfaatan ini merupakan kerjasama dengan warga untuk di manfaatkan
lahannya menjadi lahan Produktif.

Gambar : Gotong Royong Warga untuk PemanfaatanLahanMenjadi Produktif


4. Kelompok Bank Sampah
Aktifitas warga untuk mengurangi sampah dan menumbuhkan kesadaran tentang
sampah dengan adanya Kelompok Pengelolaan Sampah (Bank Sampah), Proklim
berupaya menyediakan Tong / tempat sampah , Tempat pengelolaan sampah
Organik menjadi kompos , Pengelolaan Sampah menjadi bahan daur ulang dan
Pengelolaan sampah di tukar menjadi sembako.

Gambar : Pengelolaan Bank Sampah Proklim Sadanta


Bab III

Pelaksanaan Kegiatan

3.1 Rekapitulasi Kegiatan

NO Hari,Tanggal , Jam Acara


1 Sabtu, 30 Juli 2022 , 11:00 Kunjungan Wawancara UMKM
3.2
2 Sabtu, 30 Juli 2022 , 13:00 Diskusi Hasil wawancara
3 Sabtu, 30 Juli 2022 , 14:00 Pembelian bahan untuk membuat pupuk
kompos
4 Minggu, 31 Juli 2022 , 10:00 Praktik dari Program Kerja KKN
5 Minggu, 31 Juli 2022 , 11:00 Penyerahan cindera mata untuk
peternak kambing
Uraian Kegiatan

 Kunjungan wawancara dan Penyerahan Cindramata Kepada


Peternak Kambing
 Waktu dan Lokasi Program/Kegiatan
Hari/ tanggal : Sabtu 30 juli 2022
Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
Lokasi : Peternakan Bapak Supandi
 Tujuan dan Saran
Menggali informasi seputar budidaya kambing dan menanyakan
apa saja kendala yang dihadapi para peternak kambing melalui
bapak supandi dan program wawancara ini bisa di ambil bahwa
tidak adanya data penjualan kambing bulanan atau tahunan.
 Deskripsi kegiatan
Program wawancara ini dimulai pada tanggal 30 juli 2022. Dalam
pelaksanaannya kita melakukan kegiatan wawancara dengan bapak
Supandi dan bapak Kaswadi yang dimana kita menggali informasi
terkait budidaya kambing . sestelah wawancara selesai dimana kita
dilanjutkan pada pengenalan pembuatan kompos alami dimana
banya campuran dari sampah organik. Dan di jam 12. 00 wib
akhirnya memberikan cindramata kepada peternak budidaya
kambing tersebut dan diserahkan langsung oleh DPL sama ketua
kelompok 2.
 Praktik dari Program KKN PPM Tentang Cara Pembuatan Kas dan
Pupuk organic Cair (VOC)
 Waktu dan Lokasi Program/Kegiatan
Hari/ tanggal : Minggu 31 juli 2022
Waktu : 09.00 – 11.30 WIB
Lokasi : Tempat Pembuata Kompos
 Tujuan dan saran
Kegiatan ini ditunjukan untuk peternak kambing kp sadanta.
Kegiatan ini bertujuan untuk memebrikan seg
Kaligus mempraktekan cara membuat kompos dari kotoran
kambing
 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara memprakktekan cara
membuat kompos yang baik dan benar menggunakan cairan
pengura m4 dan gula sebagai penggantinya.

3.3 Pembahasan Kegiatan

a). Faktor pendukung (kekuatan)

Adanya dukungan dari perangkat desa untuk bekerjasama dalam pelaksanaan


program kerja kkn. Dukungan dari mahasiswa kkn berupa pikiran, tenaga dan
waktu demi suksesnya program ini.

b) .Faktor penghambat (kelemahan)

Tidak adanya laporan penjualan kambing dan kompos

Laporan Keuangan Penjualan Kambing


1 Januari 2022 – 31 Juli 2022

Analisa usaha sederhana (jumalah 12 ekor)

Biaya bibit (modal ) :

Bibit 14 ekor x Rp.1.500.000 = Rp. 21.000.000

Kandang = Rp. 800.000

Peralatan = Rp. 150.000

Total = Rp. 18.950.000

Biaya – biaya :

Biaya operasional

Bensin Rp.10.000 x 210 hari = Rp.210.000

Obat-obatan = Rp.100.000

Total = Rp.220.000

Penerimaan :

Penjualan dari januari- juli (4 ekor x Rp.2.500.000) = Rp.10.000.000


Laporan Keuangan Pupuk Kompos

Modal Rp.
250.000

Perlengkapan praktik kompos :

EM4 2 botol x Rp.25.000 = Rp. 50.000

Ember 2x Rp.20.OOO = Rp. 40.000

Karung 2x Rp.12.500 = Rp.25.000

Gula putih ½ kg = Rp. 15.000

Sarung tangan 1 box = Rp.25.000

Rp. 210.000

Rp. 45.000

c). Peluang

Peluang usahaternak kambing dapat dikembangkan secara online atau


bisnis kambing untuk aqiqah misalnya, bisa di jalankan dengan berbekal gadget
dan koneksi internet. Dengan layanan aqiqah online,maka pemilik usaha bisa
menjangkau calon konsumen secara lebih luas, tidak hanya di sekitar tempat
tinggalnya. Saat menjelang idul adha dan diluar momen momen itu pun, kambing
hasil ternak punbisa dipasarkan secara online

d). Ancaman

I. Kurangnya suplemen atau vitamin dan makanan yang monoton dapat


mempengaruhi gizi ternak serta berat badan kambing tersebut.
Bab IV

Kesimpulan

Kesimpulan dari pelaksanaan KKN ini adalah sebagai berikut: KKN PPM Kuliah
Kerja Nyata Penelitian & pengabdian Masyarakat merupakan sebuah kegiatan
wajib yang di laksanakan universitassebagai upaya untuk melatih mahasiswa-
mahasiswi dalam bersosialisasi dan mengaplikasikanilmu pengetahuan yang telah
di dapat di bangku kuliah. Dalam KKN yang telah di beri tema dari universitas ini
mahasiswa yang melaksanakan KKN di harapkan dapat membangun desa pada
tempatnya melaksanakan KKN sesuai tema yang di bawa. Ada pun program yang
telah kami laksanakan

1. Program pokok yang sudah terlaksana adalah Pembuatan kompos dari kotoran
kambing , Sosialisasi pengenalan digitalisasi untuk UMKM,

2. Program tambahan yang sudah terlaksana adalah Pengecetan ulang pagar jalan,
Pembuatan Papan Nama Rumah Ibadah, Pendekatan Masyarakat, Gotong royong.
Bab V

Saran / Rekomendasi

Saran yang dapat kami berikan setelah melakukan kegiatan KKN ini Adalah
sebagai berikut:

1. Panitia KKN harus lebih mempersiapkan jadwal pelaksanaan, pembagian


tempat, dan pembagian kelompok minimal 1 minggu sebelum tanggal
pelaksanaan.

2. Mahasiswa KKN harus menyiapkan Program Kerja yang benar-benar matang,


untuk itu perlu dilakukan survey tempat KKN terlebihdahulu.

3. Mahasiswa KKN selanjutnya harus menjaga sikap dan sopan santun serta
bekerja sama kepada masyarakat dan instansi terkait agar program-program yang
telah disusun dapat berjalan dengan lancar
Lampiran – Lampiran

Foto bersama peternak kambing di kampung Sadanta


Proses wawancara dengan bapak Supandi
salah satu peternak kambing di kampung Sadanta

Proses pengambilan kotoran kambing

Peroses pengambilan sekam padi untuk campuran


pembuatan pupuk organic cair (POC)
Proses pencampuran dan pembuatan pupuk organik cair
( POC ) dari kotoran kambing
Penyerahan Bahan pengurai bakteri Fermentasi ( EM4 )

Anda mungkin juga menyukai