Anda di halaman 1dari 390

Kumpulan Berita

Kelompok Informasi Masyarakat

Kabupaten Sleman

Tahun 2019

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

1 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Daftar Isi
KIM Bangunkerto .............................................................. 3
KIM Cangkringan ............................................................ 29
KIM Mlati .......................................................................... 83
KIM Ngaglik ...................................................................... 86
KIM Ngemplak ............................................................... 313
KIM Gamping ................................................................. 329
KIM Kalasan ................................................................... 365
KIM Seyegan................................................................... 368
KIM Pakem ..................................................................... 373
KIM Prambanan ............................................................ 378
KIM Kertomandiri ........................................................ 381
KIM Sleman .................................................................... 384

2 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Bangunkerto

3 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Petani Salak
Bangunkerto
Kembangkan Pupuk
Organik
(KIM Bangunkerto/Harman)

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Bangunkerto bekerja sama


dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) mengadakan pelatihan
pembuatan pupuk organik di Ruang Rapat Kantor Desa Bangunkerto,
Selasa (29/1/2019) mulai pukul 09.00 WIB.

4 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Adapun yang ikut dalam pelatihan pembuatan pupuk organik adalah
perwakilan dari kelompok tani dan kelompok wanita tani yang ada di
Desa Bangunkerto.

Pelatihan dibuka oleh Kepala Desa Bangunkerto, Anas Maruf.


Dalam sambutannya, Anas berharap pelatihan tersebut bisa
bermanfaat bagi masyarakat khususnya petani salak. “Penduduk di
Bangunkerto mayoritas sebagai petani salak pondoh sehingga
dengan adanya pelatihan ini semua masyarakat bisa beralih ke
pertanian organik,” ujar Anas.

Anas menuturkan dengan pertanian organik khususnya salak


pondoh dapat meningkatkan nilai jual salak bahkan bisa ikut ekspor
ke luar negeri sehingga dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Bangunkerto.

Anas juga berharap agar semua peserta bisa mengikuti pelatihan


tersebut hingga selesai dan nantinya bisa menularkan ilmu kepada
masyarakat lainnya.

Narasumber pembuatan pupuk organik adalah Ananta, sosok yang


sudah lama berkecimpung di bidang pertanian organik sekaligus
sebagai produsen pupuk organik. Pelatihan diawali dengan
pemaparan teori cara pembuatan maupun komposisi dan bahan
yang tepat untuk membuat pupuk organik. Dilanjutkan dengan
praktik pembuatan pupuk oleh peserta pelatihan.

Maryani, salah satu dari peserta pelatihan yang merupakan Ketua


Kelompok Wanita Tani Dusun Wonosari Bangunkerto menunjukkan
antusiasmenya mengikuti pelatihan tersebut.

“Karena pelatihan pembuatan pupuk organik ini sangat bermanfaat


bagi masyarakat petani dan semua ilmu yang didapat nantinya bisa
disampaikan kepada semua anggota kelompok kami,” katanya. █

5 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Geplak Salak Solusi Hadapi
Harga Salak Pondoh yang
Terus Merosot
(KIM Bangunkerto/Harman)

Sleman, InfoPublik - Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Wonosari,


Bangunkerto, Turi melakukan inovasi untuk menyikapi harga salak
yang akhir-akhir ini terus merosot.

“Jika musim panen raya harganya di petani berkisar Rp 2.000- Rp


1.500. Hal ini yang selalu dikeluhkan oleh masyarakat petani salak di
Kecamatan Turi, fenomena ini sudah berlangsung kurang lebih tiga
empat tahun belakangan ini,” ungkap Suharman selaku Pembina

6 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KWT di Dusun Wonosari yang ditemui di kediamannya, Selasa
(29/1/2019).

Inovasi yang dijalankan menurut Harman adalah melalui pembuatan


geplak salak. Pembuatan geplak salak ini dilakukan setiap 3 hari
sekali oleh KWT Dusun Wonosari. Proses pembuatan bertempat di
rumah Ketua Kelompok KWT yaitu Maryani.

Maryani mengatakan, buah salak pondoh setelah diubah menjadi


geplak salak bisa memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga
sangat membantu petani salak dalam menyikapi anjloknya harga
salak pondoh.

“Petani salak pondoh tidak terlalu khawatir karena bahan baku yang
melimpah dan semua ada sehingga tidak perlu membeli,” ujar
Maryani.Adapun bahan yang digunakan untuk membuat geplak
salak adalah buah salak, kelapa muda, dan gula pasir. Semua
bahan direbus menjadi satu dan diaduk terus-menerus hingga kering.

Pembuatan geplak ini dilakukan masih secara manual sehingga


memerlukan waktu dan tenaga yang cukup lama.Jika proses
pembuatan dilakukan dengan benar, Maryani menyampaikan bahwa
geplak salak bisa bertahan hingga tiga bulan.

“Untuk pemasaran produk ini sangat mudah, selain menerima


pesanan secara online juga disetorkan ke desa wisata yang ada di
kecamatan Turi dan harganya pun bervariasi tergantung jumlah
pesanan dan jarak kirimnya. Sedangkan untuk harga di tempat
dibandrol Rp 60 ribu per kilonya,” tutur Maryani.

Maryani berharap dengan rutinnya produksi geplak salak di KWT


Dusun Wonosari ini, bisa menambah perekonomian masyarakat.
“Diharapkan pemerintah bisa memberikan bantuan baik berupa
modal maupun peralatan yang modern sehingga hasil produksi
geplak salak akan lebih bagus dan juga banyak sehingga petani
salak pondoh ekonominya benar-benar dapat meningkat,” imbuhnya.

7 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kecamatan Turi Dirikan
Posko Bencana Angin
Puting Beliung
(KIM Bangunkerto/Harman)

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kecamatan Turi bersama relawan


mendirikan posko bencana dan dapur umum di kompleks Kantor
Kecamatan Turi, untuk membantu korban terdampak dan mendata
semua kerusakan akibat puting beliung yang terjadi, Jumat (22/2)
sore.

Camat Turi Abdul Haris Sunarya mengatakan, posko terdiri dari PMI,
SAR, Tagana, dan juga relawan dari berbagai komunitas.

8 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menurut Koordinator Posko Agus Riyanto, semua unsur elemen
dalam posko mempunyai tugas sendiri sendiri. Untuk SAR bertugas
mendata semua kerusakan yang ada seperti rumah dan
bangunan genteng, asbes, seng yang rusak terbawa angin maupun
pohon yang tumbang baik yang menimpa rumah maupun yang
mengganggu akses jalan dan kemudian dilaporkan secara rinci ke
BPBD Sleman.

"Sedangkan dari tim Tagana bertugas mendirikan dapur umum dan


dibantu oleh relawan lainya untuk menyuplai logistik dari ratusan
relawan yang bekerja,” terang Agus Riyanto, Sabtu (23/2).

Bupati Sleman Sri Purnomo juga sudah datang langsung ke


Kecamatan Turi didampingi Camat Turi Abdul Haris Sunarya, Kades
Bangunkerto Anas Maruf, dan Kades Donokerto Waluyo Jati untuk
meninjau posko bencana dan lokasi lokasi yang terdampak bencana
angin kencang puting beliung yang cukup parah.

Di lokasi, banyak pohon tumbang yang merusak atap rumah,


melintang jalan dan merobohkan pohon salak yang menjadi
komoditas utama masyarakat Turi, sedangkan untuk data korban
cuma satu orang terluka di bagian tangan karena tertimpa asbes
yang jatuh dan sudah bisa tertangani.

Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah


Kecamatan Turi Jumat (22/2) menyebabkan sejumlah kerusakan di
Desa Donokerto, Wonokerto dan Bangunkerto. Dampak paling parah
terlihat di Desa Donokerto.

Selain hujan deras dan angin kencang, beberapa warga juga


mengaku kejadian bencana ini disertai hujan es. Secara keseluruhan,
tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana angin di Kecamatan
Turi ini. █

9 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Jaga Komitmen
Masyarakat Dirikan
Desa Wisata
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Bangunkerto bekerja sama


dengan Dinas Pariwisata Provinsi DIY mengadakan Sarasehan
Kampanye Sadar Wisata, di Aula Kantor Desa Bangunkerto, Selasa
(26/2/19).

Menurut Wardoyo Dinas Pariwisata Provinsi DIY, di Desa


Bangunkerto sendiri kini mulai bermunculan desa wisata, di
10 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
antaranya Desa Wisata Kelor. Rejodadi, Plosokuning, Pulewulong,
Gadung, Kawedan, dan Ngentak sehingga perlu adanya kampanye
sadar wisata ini.

Oleh karena Wardoyo berharap untuk membangun desa wisata


perlu kesadaran masyarakat. Menurutnya, banyak hal yang harus
diperhatikan dalam mendirikan dan mengelola desa wisata, yang
paling utama adalah komitmen masyarakat jika sudah berdiri
menjadi desa wisata.

“Harus menjaga Sapta Pesona, menggali dan membuat sesuatu


yang beda dengan desa wisata yang lainnya, jangan sampai cuma
semangat di depan dan akhirnya melempem,” ujar Wardoyo.

Selain itu, Wardoyo mengatakan SDM yang handal harus disiapkan


dan selalu menguatkan kelembagaannya. Di samping itu, pihak
Dinas Pariwisata Provinsi DIY juga meminta Pemerintah Desa
Bangunkerto untuk selalu mendukung berdirinya desa wisata
dengan menyiapkan anggaran yang cukup sehingga nantinya desa
wisata bisa cepat berkembang.

Wardoyo juga mengatakan bahwa semangat membangun desa


wisata adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
sehingga dapat mengurangi kemiskinan yang ada di desa wisata
tersebut.

Sarasehan Kampanye Sadar Wisata, diikuti oleh semua pengurus


dan pengiat desa wisata di Desa Bangunkerto.█

11 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


32 Desa di Sleman
Pelajari Inovasi Desa
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kabupaten


Sleman menyelenggarakan Bursa Inovasi Desa untuk 32 desa dari
enam kecamatan wilayah tengah (Turi, Tempel, Sleman, Ngaglik,
Mlati, Depok) di Youth Centre Yogyakarta, Jalan Kebonagung,
Kabupaten Sleman, Rabu (3/7/2019).

Setiap desa mengirim tiga perwakilan yang terdiri dari kepala desa,
Badan Permusyawaratan Desa, dan tokoh perempuan.

Bursa inovasi desa ini diisi dengan pameran inovasi dan pemutaran
video inovasi dari berbagai desa di Indonesia yang telah dipilih oleh
12 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten
Sleman, untuk bisa ditiru oleh desa peserta. Dari proses
pembelajaran ini diharapkan desa peserta bisa menerapkan di
desanya masing-masing.

“Bursa inovasi desa ini bukan hanya sekadar acara seremonial


belaka, tetapi sebagai ajang untuk ATM, amati, tiru, dan modifikasi
berbagai program inovasi desa yang ada dan nantinya bisa ditiru
dan diterapkan oleh masing-masing pemerintah desa,” ujar Kepala
Dinas PMD Priyo Handoyo saat membuka acara ini.

Priyo menegaskan hasil dari bursa inovasi ini adalah komitmen dari
kepala desa untuk meniru inovasi yang dipilih dan harus dimasukkan
ke dalam RAPBDes. “Sehingga kegiatan ini benar-benar dapat
bermanfaat untuk membangun desa melalui dana desa yang ada,”
imbuh dia.

Haryo, penanggung jawab Tim Pelaksana Inovasi Desa mengatakan


bahwa, kegiatan bursa inovasi desa ini terselenggara berkat kerja
sama dari tim ahli, pendamping desa, dan tim pelaksana inovasi
desa yang telah bekerja keras. “Dengan ini nantinya diharapkan
desa-desa yang ada di Kabupaten Sleman bisa lebih baik dalam
membangun dan mengelola Dana Desa, sehingga dari desa-desa di
Sleman turut andil membangun Indonesia,” tutup Haryo.█

13 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


G2R Tetrapreneur Bawa
Produk Desa ke Pasar
Nasional dan
Internasional
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Desa Bangunkerto dari Kecamatan Turi,


Kabupaten Sleman mengikuti penilaian produk dan kemasan di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), Selasa (10/9/2019).

14 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dinas Perindag DIY bekerja sama dengan UGM dalam program
bernama Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur, Desa
Bangunkerto termasuk salah satu desa yang dipilih untuk ikut dalam
program tersebut.

Rika Fatimah, Ketua Tim Pendamping G2R yang juga dosen UGM
mengatakan, program G2R ini adalah kegiatan yang mengandalkan
gotong royong. “Jika masyarakat di desa bisa bersama-sama dalam
membuat produk unggulan, maka ekonomi di desa tersebut akan
kuat juga sehingga jika mendapatkan pesanan skala besar mereka
akan mampu memenuhinya,” katanya.

Dijelaskan Rika, program ini juga melibatkan BUMDes sebagai


wadah yang menampung produk dari masyarakat. Program ini akan
sangat membantu UKM yang ada di desa karena hasil produksinya
akan didampingi, dalam pemasaran, sampai berhasil di pasar
nasional dan internasional.

“Sehingga nantinya bisa meningkatkan ekonomi UKM di desa-desa


di Yogyakarta, dan ekonomi kerakyatan bisa bersaing dan semua ini
dimulai dari desa,” pungkas Rika.

Program G2R merupakan program pendampingan desa-desa yang


di DIY selama tiga tahun untuk memasarkan potensi kuliner dan
pariwisata yang dimiliki. Tujuannya untuk mencari produk unggulan
UKM di desa setempat untuk dipasarkan ke tingkat nasional bahkan
internasional.

Setiap desa mempunyai produk unggulan yang berbeda. Dalam


menentukan produk unggulan terlebih dahulu diadakan verifikasi
yang meliputi ketersediaan bahan baku harus 90 persen ada di desa,
dan produknya juga harus diproduksi di desa setempat. Ini untuk
memastikan desa bisa melayani pesanan apabila ke depannya ada
banyak permintaan.

Untuk Desa Bangunkerto karena mayoritas penduduk berprofesi


sebagai petani salak pondoh maka dipilihlah produk olahan dari
buah salak berupa dodol, geplak, dan bakpia salak.

15 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ketiga produk ini dibawa ke kantor Dinas Perindag DIY untuk dinilai
baik rasa maupun kemasannya oleh 15 pelaku usaha yang ada di
Indonesia. Apabila dianggap sudah layak, akan diberikan
pendampingan dalam pemasaran ke tingkat nasional bahkan
internasional. █

16 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Warga Calonkan BPD
Desa Bangunkerto
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Panitia pemilihan Badan Permusyawaratan


Desa (BPD) Desa Bangunkerto mengadakan rapat persiapan
penjaringan calon anggota BPD periode 2019-2025, Kamis
(19/9/2019) di Ruang Rapat Kantor Desa Bangunkerto, rapat diikuti
oleh semua panitia tingkat desa maupun panitia tingkat wilayah.

Menurut Ketua Panitia tingkat desa, Priyo Purnomo, jumlah


penduduk di Bangunkerto ada 9.300 jiwa, sehingga nantinya BPD
yang dipilih berjumlah sembilan orang karena menurut perda satu
BPD mewakili seribu jiwa.

17 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Untuk daerah pemilihan dibagi menjadi dua wilayah agar
memudahkan dalam penjaringan bakal calon, sedangkan untuk
pemilihan kali ini ada yang berbeda di mana anggota BPD harus ada
keterwakilan perempuan,” ujar Priyo.

Untuk itu, Priyo mengatakan pemilihan dibagi dalam dua tahap.


Tahap pertama memilih satu orang perwakilan perempuan yang
diajukan oleh kelompok-kelompok perempuan dari masing masing
padukuhan, kader PKK, kader kesehatan, kelompok wanita tani,
karang taruna, dan lain sebagainya.

“Sehingga nantinya anggota BPD pasti ada perwakilan dari


perempuan baru selanjutnya diadakan pemilihan yang secara
umum,” kata Priyo.

Sedangkan, Kepala Desa Bangunkarta, Anas Maruf memberikan


arahan bahwa penjaringan harus dilakukan di setiap padukuhan dan
warga masyarakat harus diberi pemahaman bahwa calon anggota
BPD bukan mencalonkan diri tetapi dicalonkan oleh masyarakat dan
tokoh masyarakat setempat.

“Panitia pemilihan tingkat desa maupun panitia pemilihan tingkat


wilayah tidak boleh ikut campur dalam menentukan calon yang
dipilih dan jika ada panitia pemilihan BPD yang dicalonkan oleh
padukuhan, panitia tersebut harap segera membuat surat
pernyataan pengunduran diri sebagai panitia pemilihan,” tukas Anas.

Hasil rapat tersebut menyepakati bahwa penjaringan akan dimulai


pada tanggal 22 sampai 25 September ini. █

18 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Musrenbang Desa
Bangunkerto Upayakan
Program Tepat Sasaran
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Penanganan stunting dan PAUD perlu


mendapat perhatian khusus dalam perencanaan APBDes. Kedua hal
ini dinilai sangat penting untuk mencetak SDM yang
berkualitas. Demikian disampaikan Camat Turi Abdul, Haris
Sunarya dalam kegiatan Musrenbang tingkat Desa Kamis
(19/9/2019).

Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Desa Bangunkerto ini dihadiri


oleh tokoh masyarakat dan pengurus lembaga desa, perangkat desa,
dan perwakilan dari Kecamatan Turi.

19 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Anggaran untuk kegiatan posyandu dan PAUD perlu selalu
ditingkatkan di setiap tahunnya supaya anak balita di Bangunkerto
tidak ada lagi yang kurang gizi dan bisa belajar di PAUD dengan
demikian Bangunkerto akan bebas dari gizi buruk,” ujar Haris.

Sementara itu, Kepala Desa Bangunkerto, Anas Maruf, mengatakan


agar APBDes efisien penggunaanya, Pemerintah Desa Bangunkerto
telah membentuk tim verifikasi untuk tahun depan. Tim verifikasi
yang terdiri dari pendamping desa dan tokoh masyarakat ini sudah
bekerja untuk meninjau langsung khususnya di bidang
pembangunan baik perbaikan jalan maupun drainase yang diusulkan
dari padukuhan.

“Ini untuk mengetaui mendesak dan tidaknya usulan tersebut untuk


dilaksanakan di tahun 2020 dan hasil verifikasi ternyata dari
beberapa ajuan ada yang belum mendesak untuk segera dibangun
maka dianggarkan di tahun berikutnya,” jabar Anas.

Dlama Musrembang ini, salah satu tokoh masyarakat Ridwan


mengusulkan untuk diadakannya penghijauan masal di Desa
Bangunkerto mengingat sekarang ini dampak dari kekeringan sangat
terasa yaitu berkurangnya sumber mata air.

“Diharapkan dengan adanya program penghijauan yang didanai dari


pemerintah nanti ke depannya bisa meningkatkan sumber air,”
ujarnya.

Selain itu Ridwan juga mengusulkan untuk menambah anggaran di


bidang pemberdayaan masyarakat terutama untuk kelompok
budidaya ikan dan pelatihan kuliner.

Semua masukan dari berbagai unsur tersebut akan ditampung oleh


desa dan akan diakomodir serta dimasukkan dalam APBDes 2020
sehingga diharapkan nantinya program-program di APBDes 2020
bisa tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat Desa
Bangunkerto. █

20 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Bangunkerto Kini
Lebih Mudah Urus
Sertifikat Tanah
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik – Suranto, narasumber dari BPN Sleman,


mengimbau masyarakat Desa Bangunkerto untuk tertib dalam
administrasi pertanahan ini baik dalam pembuatan sertifikat maupun
administrasi lainnya.

Hal ini disampaikannya dalam acara Sosialisasi Tertib Administrasi


Pertanahan, kerjasama BPN kabupaten Sleman dengan Pemerintah
Desa Bangunkerto, Senin (23/9/2019).

21 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Banyak program layanan yang dibuat oleh BPN untuk
mempermudah dalam pengurusan sertifikat, sertifikat bisa diurus
sendiri ada pula yang secara kelompok untuk yang pengurusnya
datang sendiri, ada program pelayanan yang sehari jadi, ada pula
program PTSL dan masih banyak program pelayanan pembuatan
sertifikat,” bebernya.

Hal ini semua diungkap Suranto untuk mempermudah masyarakat


dalam pengurusan dan pembuatan sertifikat tanah.

Tentu menurutnya, informasi ini sangat penting untuk


disosialisasikan ke semua warga baik melalui pemerintah Desa
Bangunkerto maupun kepala dukuh sehingga informasi benar-benar
bisa sampai ke masyarakat.

Selain itu yang tak kalah penting adalah masyarakat dimohon untuk
tertib untuk membayar pajak, biasanya kendala di masyarakat masih
banyak wajib pajak yang belum mengurus surat pajaknya.

"Banyak yang sudah punya sertifikat tapi nama wajib pajaknya masih
atas nama pemilik lama, untuk itu pemerintah desa dimohon untuk
menjembatani dalam pengurusan perubahan wajib pajak,” imbuh
Suranto.

Imbauan ini dirasa penting mengingat 80% tanah di Bangunkerto


telah bersertifikat. Meski demikian, disampaikan Sekretaris Desa
Bangunkerto, Priyo Purnomo masih ada beberapa masalah
pertanahan yang dialami warga Bangunkerto.

Seperti masalah jual beli yang sampai sekarang administrasinya


belum terselesaikan dan tukar guling tanah warga dengan tanah
milik kas desa pada zaman dahulu ada yang tidak diadministrasikan
di desa.

“Bangunkerto telah mendapatkan program PTSL dari BPN selama


tiga tahun berturut-turut dan hampir 500 bidang tanah milik warga di
Bangunkerto sudah disertifikat,” tambahnya. █

22 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bangunkerto Ikuti Gelar
Potensi Desa Budaya
Kabupaten Sleman
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Dinas Kebudayaan Provinsi DIY mengadakan


Gelar Potensi Desa Budaya, Minggu (29/9/19) di komplek Candi
Banyunibo Prambanan. Desa Bangunkerto turut hadir di antara 12
desa wisata yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Pendamping Desa Budaya Bangunkerto, Bowo memaparkan bahwa


gelar potensi yang bertemakan Bali Deso Nguri-uri Budaya ini
diadakan setiap tahun oleh Dinas Kebudayaan Provinsi.

23 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Untuk tempat pelaksanaan selalu berganti-ganti dan tahun ini
diadakan di komplek Wisata Candi Banyunibo dikarenakan selain
tempatnya luas juga untuk mengangkat destinasi wisata Candi
Banyunibo tersebut,” kata Bowo.

Acara ini diadakan selama dua mulai dari hari Sabtu (28/9/19).
Dalam gelar potensi ini, semua desa budaya wajib menampilkan
cerita rakyat yang dikemas dalam bentuk sendratari dengan pesan
yang terkandung dalam cerita.

Setiap penampil yang merupakan warga masyarakat desa budaya


tersebut diberi waktu 30 menit untuk pentas. Selain mementaskan
kesenian, semua desa budaya juga wajib menampilkan UMKM yang
ada di desa tersebut.

Tujuan gelar potensi dan budaya ini adalah untuk menunjukkan


perkembangan potensi baik seni maupun UMKM yang ada di desa
budaya, dan nantinya akan menjadi bahan evaluasi Dinas
Kebudayaan Provinsi DIY tentang status layak dan tidaknya menjadi
desa budaya.

"Dan gelar potensi desa budaya ini akan dinilai oleh orang juri,
penilaian meliputi pementasan sendratari dan juga stan pameran
produk UMKM,” imbuh Bowo.█

24 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menikmati Sejuknya
Kaki Merapi di
Plosokuning
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Menikmati sejuknya udara pegunungan di kaki


Gunung Merapi bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya
dengan mengunjungi Desa Wisata Plosokuning di Desa
Bangunkerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Dwi Winarno, tokoh masyarakat setempat menjelaskan bahwa, Desa


Wisata Plosokuning ini baru dibangun dua tahun yang lalu atas
inisiatif semua warga. Saat itu warga menyadari di wilayah desanya
ada sungai Nyoho yang sangat bagus untuk susur sungai.

25 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


"Selain itu juga ada bendungan dan sumber mata air yang bisa
dimanfaatkan untuk dibangun sebagai kawasan wisata," kata Dwi
saat dikunjungi di Desa Wisata Plosokuning, Rabu (2/10/2019).

Setelahnya, satu persatu fasilitas mulai dibangun warga, dan potensi


wisatanya didata dengan rinci. Saat ini di Desa Wisata Plosokuning
sudah ada pendopo pertemuan, tempat ibadah, homestay dan
fasilitas MCK.

Untuk wahana wisatanya, ada wisata edukasi yang membawa


pengunjung berkebun salak dan mengenal kuliner olahan salak,
mancakrida (outbound), susur sungai, bermain air dengan naik ban,
dan naik perahu tradisional (gethek bambu).

Ada pula Sumur Penguripan dan Sendang Adem Panas. “Menurut


keyakinan masyarakat setempat jika mandi di situ penyakitnya bisa
sembuh khususnya jika sedang sakit panas dingin,” tutur dia.

Akses jalan menuju Desa Wisata Plosokuning sangat bagus


sehingga wisatawan yang akan berkunjung tidak akan kesulitan
mencarinya. Terletak di pinggir jalan menuju Agrowisata Salak Turi
di Desa Bangunkerto, pengunjung yang datang dari Jalan Raya Turi
– Tempel cukup belok ke utara sejauh kurang lebih 3 kilometer.

Saat ini pengelola desa wisata sudah melengkapi tempat wisatanya


dengan menambah spot foto, dan juga tersedia kuliner masakan
khas desa dan produk olahan dari salak. █

26 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Geplak Salak Desa
Bangunkerto Tembus ke
Turki
KIM Bangunkerto/Harman

Sleman, InfoPublik - Desa Bangunkerto adalah satu-satunya desa di


Sleman, DI Yogyakarta yang mendapatkan pendampingan dari
Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY bersama tim ahli dari
UGM dalam program G2R (Global Gotong Royong) Tetrapreneur
yang dimotori oleh dosen UGM, Rika Fatimah.

Program G2R ini didanai dari Dana Keistimewaan sehingga desa


yang mendapatkan pendampingan diutamakan desa budaya yang

27 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


terdaftar di Dinas Kebudayaan DIY,dan untuk tahun ini baru 8 desa
se-DIY yang mendapatkan pendampingan dan tahun depan akan
ditingkatkan menjadi 16 desa.

Menurut Rika, program G2R ini bertujuan untuk mengangkat


ekonomi pedesaan dengan semangat gotong royong. “Sehingga
nantinya produk unggulan UKM di desa bisa bersaing dengan
produk yang lainnya sehingga nantinya ekonomi di pedesaan juga
akan meningkat,” ujar Rika saat mendampingi Desa Bangunkerto
dalam pameran di Jogja City Mall, Jalan Magelang, Kabupaten
Sleman, Sabtu (12/10/2019).

Ditambahkan Rika, program G2R ini selain melibatkan UKM juga


melibatkan BUMDes dimana setiap produk unggulan UKM nantinya
penjualannya harus lewat BUMDes sehingga terjalin erat
hubungannya antara UKM dan BUMDes.

Berbagai macam cara dilakukan Tim Pendamping G2R Tetrapreneur


untuk mempromosikan produk unggulan UKM ini supaya dikenal di
level nasional bahkan internasional. Contohnya adalah dengan
mengundang para pebisnis terkenal untuk mengenal produk
unggulan G2R, juga mengundang perusahaan dan pihak bank untuk
mendapatkan permodalan, dan mengundang para eksportir untuk
mempromosikan di luar negeri.

“Hasilnya sangat membanggakan, produk geplak dan dodol salak


Desa Bangunkerto dipamerkan ke Turki dan respon masyarakat di
sana sangat antusias, bahkan dari importir Turki langsung minta
dikirim satu kwintal geplak dan dodol salak,” kata Rika.

Pameran produk Desa Bangunkerto di Jogja City Mall akan


berlangsung selama dua minggu mulai 9 sampai 23 Oktober,
dengan sering mengikuti pameran, diharapkan produk unggulan
UKM dan program G2R Tetrapreneur akan cepat tersebar dan
dikenal oleh masyarakat banyak.█

28 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Cangkringan

29 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kaji Wawasan
Kebangsaan Guna
Kendalikan Potensi
Konflik
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik


(Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Seminar
Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dengan tema Sinau
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Rabu (27/2/2019) pukul
08.00 WIB di Pendopo Kecamatan Cangkringan.

Sebagai narasumber dalam acara tersebut antara lain Kepala


Kesbangpol DIY dan Dosen Pusat Studi Pancasila dari UIN
Yogyakarta. Adapun undangan dalam acara tersebut antara lain
Kapolsek Cangkringan, Danramil Cangkringan, Pemerintah Desa,
kepala sekolah, perwakilan siswa, karang taruna, tokoh budaya,
30 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
anggota linmas, anggota relawan, serta tokoh masyarakat di
Cangkringan.

Dalam sambutannya Mustadi selaku Camat Cangkringan,


menyampaikan bahwa acara seperti ini sangat bagus sekali
diadakan, terkhusus berkaitan dengan wawasan kebangsaan serta
ideologi Pancasila.

“Apalagi di zaman saat ini, generasi milenial harus tahu dan paham
akan NKRI yang seutuhnya,” ujar Mustadi.

Sementara itu Sudiro, Bidang Ideologi mewakili Kepala Badan


Kesbangpol DIY menyampaikan materi dengan judul Peta
Perubahan Sosial dan Potensi Konflik di Kabupaten Sleman.

NKRI dituturkan Sudiro adalah sebuah negara kepulauan yang


berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya
ditetapkan dengan undang-undang.

“Secara umum di Sleman saat ini untuk potensi konflik masih bisa
dikendalikan. Sleman mendapat sebutan Indonesia mini karena
berbagai suku, ras, dan agama ada di dalamnya sehingga konflik
rentang terjadi,” kata Sudiro.

Selanjutnya narasumber kedua, Mashur dari Pusat Studi Pancasila


UIN Yogyakarta menyampaikan bahwa pendidikan Pancasila harus
terus dilakukan. Manshur menyebut masyarakat perlu
memasyarakat Pancasila karena Yogyakarta menjadi salah satu
pemberi spirit kebangsaan berdirinya NKRI.

“Banyak tokoh nasional yang lahir dari Yogyakarta sehingga potensi


masyarakat sangat luar biasa. Untuk itu wawasan kebangsaan harus
digali dan dikaji secara matang, salah satunya dengan seminar dan
diskusi semacam ini,” ujarnya.█

31 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Olah Limbah Bambu
Menjadi Souvenir
Bernilai Jual
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Glagaharjo, Kecamatan


Cangkringan, mengadakan Pelatihan Keterampilan Pengolahan
Limbah Bambu, Rabu (27/2/2019) di Gedung Serbaguna Balai Desa
Glagaharjo. Kegiatan tersebut diprakasai oleh Pagu Usulan
Partisipasi Masyarakat (PUPM) Kabupaten Sleman.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti oleh


perwakilan PKK dari Dusun Besalen dan Kalitengah Lor, serta
Karang Taruna Dusun Kalitengah Lor.

32 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam sambutannya, Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Glagaharjo,
Sriyono, mengatakan alasan dipilihnya souvenir dari bahan bambu
adalah melihat lingkungan dan sumber daya alam di Glagaharjo

“Pohon bambu sangat banyak tumbuh sehingga mudah ditemui, dan


sampai saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga
pelatihan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat dan ide-
ide baru bagi masyarakat,” kata Sriyono.

Sri Rahayu selaku Ketua Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan


Keluarga Sejahtera (UPPKS) Desa Glagaharjo juga menyampaikan
bahwa pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian
bagi masyarakat

“Aneka souvenir dari limbah bambu yang dibuat menjadi piring,


tempat lampu, vas bunga, tempat tisu, aneka keranjang, dan masih
banyak lagi ini bisa dipasarkan di wisata lokal yang ada di Desa
Glagaharjo ataupun di Kecamatan Cangkringan,” ujar Sri Rahayu.

Yanti, salah satu peserta pelatihan ini sangat antusias dengan


adanya kegiatan semacam ini. Dirinya baru mengerti kalau limbah
bambu yang selama ini dianggap tidak berguna, tenyata jika diolah
bisa menghasilkan sesuatu yang indah dan bagus.█

33 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Maksimalkan Peran
Linmas Jaga Keamanan
dan Ketertiban Pemilu
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Camat Cangkringan dan Trantib Cangkringan


mengajak Panwaslu Cangkringan mengadakan sosialisasi dengan
Linmas Desa Wukirsari untuk memaksimalkan peran Linmas dalam
menjaga Kamtibmas dan meningkatkan peran Linmas dalam
mensukseskan Pesta Demokrasi.

34 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Camat Cangkringan, Mustadi, mengimbau agar peran linmas yang
sudah baik tetap dipertahankan dan tetap menjaga komunikasi
dengan pihak TNI, Polisi, dan Pemdes Desa Wukirsari.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Kecamatan Cangkringan,


Marmansyah, memyampaikan bahwa peran Linmas itu bukan hanya
saat hari pemilu tanggal 17 April 2019 saja.

“Peran Linmas itu dari jauh-jauh hari bahkan bulan, baik saat proses
penyusunan dalam daftar pemilih, saat kampanye, persiapan TPS,
pelaksanaan pencoblosan bahkan sampai pasca pencoblosan,”
ujarnya di di Balai Desa wukirsari Cangkringan, Sabtu (9/3/2019)

Ketua Panwascam juga mengimbau agar Linmas menjaga


kondusivitas wilayah, tetap netral dalam menjalankan tugas namun
juga linmas harus menggunakan hak pilihnya.

Acara sosialisasi dilaksanakan kepada Linmas di 5 desa se-


Cangkringan. “Diharapkan agar setelah diadakan pertemuan
dengan Linmas akan menambah semangat dalam menjalankan
perannya dimasyarakat dan lebih bersemangat dalam
mensukseskan Pesta Demokrasi Pemilu 2019,” imbuhnya. █

35 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Warga Desa Wukirsari
Diajak Memahami Jenis
Sampah dan 3R
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Prihatin dengan masalah sampah, anggota


DPR Provinsi DIY mengadakan Public Hearing dengan warga
Wukirsari Cangkringan, pukul 19.30 hingga 21.00 WIB, di Balai Desa
Wukirsari Cangkringan, Selasa (12/3).

Kegiatan tersebut menggandeng dua narasumber dari BLH Provinsi


DIY, Bledug Bernanti Dwisiwi, dan PPA Cangkringan, Ani Martanti.

36 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kedua narasumber mengajak masyarakat mengenali jenis-jenis
sampah, seperti sampah organik, anorganik, serta sampah
B3/berbahaya. Ini agar masyarakat ke depan mampu dan mau
memilah dan memilih jenis sampah.

Narasumber juga memberikan alternatif solusi dalam penanganan


sampah di Desa Wukirsari, yakni mengimbau warga untuk berperan
aktif, memahami 3R (reduce, reuse, recycle), membuat bank
sampah, dan mengedukasi anak- anak agar terbiasa membuang
sampah pada tempatnya.

Kepala Desa Wukirsari pun di akhir acara berharap agar masyarakat


terus bersemangat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
menjadikan itu kebiasaan baik yang terus dijalankan masyarakat
Desa Wukirsari.█

37 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Merti Dusun Srunen,
Ungkapan Rasa Syukur
Masyarakat Terhadap
Tuhan
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka Merti Dusun Srunen,


Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (13/3/2019), digelar
Pengajian akbar oleh KH. Amin Mustofa dan Qasima (Qasidah Irama
Melayu) dari Magelang dengan tema Menjalin Ukhuwah Islamiah
dan Meningkatkan Rasa Syukur kepada Tuhan YME.

38 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Acara ini adalah puncak dalam rangkaian yang diawali dengan
pembersihan makam dan lingkungan dusun.

Acara tersebut dihadiri Muspika Kecamatan Cangkringan, Perangkat


Desa Glagaharjo, serta masyarakat sekitar Dusun Srunen, antara
lain Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Singlar, Gading, Jetis Sumur,
dan beberapa masyarakat di wilayah Desa Glagaharjo.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Glagaharjo, Suroto,


menyampaikan bahwa acara merti dusun adalah agenda rutin yang
diadakan di setiap dusun di Desa Glagaharjo. Dengan diisi acara
pendukung yang dikemas dengan berbagai variasi.

Mustadi, Camat Cangkringan juga turut berbahagia atas


dilaksanakannya merti dusun yang bertujuan untuk menunjukkan
rasa syukur atas semua yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha
Esa ini.

Suwanto, selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa warga Srunen


bertekad untuk melestarikan merti dusun. “Dengan tujuan mengingat
leluhur, atas perjuangan dalam membangun masyarakat dan supaya
terhindar dari mara bahaya,” katanya.█

39 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Karang Taruna
Cangkringan Bantu
Korban Banjir
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Peduli bencana banjir, Forum Pengurus Karang


Taruna (FPKT) Cangkringan menyalurkan bantuan sembako,
perlengkapan mandi, dan alat pembersih lantai sederhana ke
Kecamatan Bendungan dan Panjatan Kulonprogo, Senin (18/3/2019).

Bantuan tersebut diperoleh dari kas kebencanaan yang digalang


secara bersama-sama.

40 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ketua Rombongan, Totok Hartanto mengungkapkan bahwa rencana
selanjutnya dari FPKT Cangkringan adalah kembali membuka
donasi untuk membantu saudara-saudara yang masih membutuhkan.
Adapun donasi yang akan diterima berbentuk sembako dan uang.
Usai penyerahan bantuan, para anggota FPKT Cangkringan
melanjutkan kegiatan yakni asesmen ke wilayah Bantul. █

41 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Camat Cangkringan ajak
Generasi Milennial
Lestarikan Seni
Macapat
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik – Pemerintah Kecamatan Cangkringan,


Kabupaten Sleman mengadakan Lomba Macapat tingkat Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Lomba ini termasuk dalam
rangkaian Boyong Songsong Kapanewon Kecamatan Cangkringan
ke-6 tahun 2019.

42 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam sambutannya Camat Cangkringan, Mustadi menyampaikan
kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya, Mustadi merasa
senang dan bangga sebab beberapa peserta berasal dari generasi
muda.

“Macapat mempunyai filosofi luhur yang menggambarkan kehidupan


manusia dari yang muda sampai tua sehingga sangatlah pas,
kegiatan ini diadakan di era sekarang ini,” kata Mustadi, di Pendopo
Kecamatan Cangkringan, Sabtu (30/3/2019).

Kegiatan yang diprakasai oleh Kecamatan Cangkringan dan


Paguyuban Mocopat Sekar Cangkring Manunggal ini diikuti peserta
sebanyak 63 dari seluruh DIY.

Mustadi berharap, meski kegiatan ini tujuan akhirnya mendapatkan


juara, tapi dapat sekaligus mengingatkan generasi penerus bahwa
budaya macapat belum punah dan menambah minat untuk semua
kalangan terhadap kesenian ini. █

43 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sambut Pemilu
Serentak, Cangkringan
Gelar Apel Siaga
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kecamatan Cangkringan


menggelar apel siaga menghadapi Pemilu 2019 di Lapangan
Kecamatan Cangkringan, Senin (8/4/2019) pukul 08.30-10.00 WIB.

Peserta apel terdiri dari Kapolsek, Danramil, Bhabinkamtibmas se-


Cangkringan, Babinsa Cangkringan, Linmas se-Cangkringan
(Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo, dan Wukirsari),

44 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Panwaslu Cangkringan, dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK)
Cangkringan.

Camat Cangkringan, Mustadi dalam pidatonya menyampaikan ini


adalah bentuk kesiapsiagaan Cangkringan dalam menyambut Pesta
Rakyat.

“Semua elemen masyarakat, penyelenggara Pemilu dan pihak


keamanan harus bekerja sama dalam menjaga kondusivitas dan
Pemilu 2019. Harapannya setelah diadakannya apel siaga ini
seluruh penyelenggara pemilu dan pihak keamanan terjalin
komunikasi yang semakin solid sehingga sekecil apapun
permasalahan yang akan timbul dapat terdeteksi dan tertangani
sedini mungkin dan kondusivitas wilayah akan selalu terjaga,” jabar
Mustadi.

Sementara itu, Kapolsek Cangkringan, AR Sutarman menambahkan


bahwa kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama dalam menjaga
keamanan dan ketertiban selama masa Pemilu.

“Semua harus bersinergi dalam menyukseskan Pemilu 2019,”


ujarnya.Dalam apel ini juga dilakukan pengecekan kelengkapan
Linmas oleh Camat didampingi oleh Kapolsek dan Danramil. █

45 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Argomulyo Wakili
Cangkringan dalam
Lomba Desa
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Argomulyo Kecamatan


Cangkringan menyambut tim evaluasi desa dan kelurahan se-
Kabupaten Sleman di Kantor Desa Argomulyo, Kecamatan
Cangkringan, Senin (29/4/2019). Evaluasi ini meliputi penilaian
administasi pemerintah desa, lembaga desa (Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa,
dan Karang Taruna), sambang posko siaga bencana, dan
pengecekan usaha padukuhan sampling (ternak kambing etawa dan
kelompok perikanan).

Mustadi selaku Camat Cangkringan menyampaikan, Desa


Argomulyo pada tahun 2018 adalah desa yang ditunjuk untuk

46 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


mewakili Kecamatan Cangkringan dalam penilaian desa se-
Kabupaten Sleman dengan perolehan tempat ketiga dan juga ikut
dilombakan sebagai Desa Tangguh Bencana dengan meraih
penilaian terbaik di tingkat provinsi.

“Ketepatan waktu dan kedisiplinan adalah budaya dalam kinerja


Desa Argomulyo yang menjadikannya sangat layak untuk mewakili
Kecamatan Cangkringan dalam evaluasi desa dan kelurahan,”
terang Mustadi.

Argomulyo dikenal sebagai desa di lereng Gunung Merapi sehingga


menjadikannya sebagai desa penyangga bencana. Kesiapsiagaan
bencana menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi dibuktikan
dengan membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) dan para
kadernya sudah dibekali dengan pelatihan.

Dalam prakteknya Destana Desa Argomulyo berkembang menjadi


tidak hanya berfokus pada bencana erupsi Gunung Merapi di
wilayah Argomulyo saja melainkan juga bencana alam yang lain di
wilayah lain seperti angin kencang, banjir, dan bencana lainnya.
Saat ini jumlah penduduk di Desa Argomulyo mencapai 8037 jiwa. Di
Desa Argomulyo juga terdapat potensi di bidang seni, budaya,
kuliner, perikanan, pertanian dan peternakan yang kesemuanya
ditampilkan kepada tim evaluasi.

Dalam evaluasi ini, Budi Sutarta sebagai Sekretaris Dinas


Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sleman
menuturkan bahwa prestasi yang ditorehkan pastilah merupakan
hasil dari beberapa tahapan kerja keras semua lapisan masyarakat
dan pemerintah desa sehingga menjadi terbaik di tingkat kecamatan
maupun masuk 5 besar di Kabupaten Sleman.

“Semoga Argomulyo saat maju ke tingkat provinsi bisa


membanggakan Kabupaten Sleman. Selain itu, semoga kegiatan
evaluasi ini juga bisa menjadi pemacu kreasi dan inovasi teknologi
dalam kegiatan desa yang bisa ditularkan ke desa- desa yang lain,”
harap Budi Sutarta.█

47 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sertijab Camat untuk
Cangkringan yang
“Mandaliyemjukti”
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Kecamatan Cangkringan


melaksanakan serah terima jabatan pergantian Camat dari Mustadi
kepada Suparmono di The Cangkringan Jogja Villa & Spa, Desa
Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa
(30/4/ 2019).

Mustadi menyampaikan kesannya selama menjabat sebagai Camat


Cangkringan. “Satu tahun dua bulan bersama warga Cangkringan
memang dirasa tidak lama namun rasa kebersamaan sangat terasa

48 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


sangat akrab dengan semua eleman masyarakat dan seluruh
pemerintah desa dan musyawarah pimpinan kecamatan, sehingga
seluruh kegiatan berjalan dengan sangat baik,” lanjutnya.

Lebih jauh Mustadi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada


seluruh pemerintah desa se-Cangkringan atas semangat bahu
membahu membangun Cangkringan. “Rasanya keringat belum
kering dalam mengemban tugas namun pada tanggal 22 April lalu
saya mendapat SK untuk mengemban tugas baru sebagai Camat
Kecamatan Sleman. Semoga apa yang sudah direncanakan agar
dilanjutkan serta kesiap siagaan penanganan bencana terus dipupuk,
kegiatan budaya juga semakin diperhatikan,” imbuh
Mustadi. Mustadi memungkasi sambutannya dengan harapan
semoga Kecamatan Cangkringan tetap “Mandaliyemjukti” (aman
terkendali ayem tentrem sejuk di hati) .

Kepala Desa Argomulyo, Darjono, mewakili masyarakat Desa


Argomulyo mengatakan perpindahan tugas Camat ini dirasakan oleh
warga Cangkringan sangat mendadak. “Setelah kesibukan yang
sangat padat terkait dengan Pemilu, upacara boyong songsong
kapanewon (pindahnya gedung kecamatan baru). Kami berharap
semoga di tempat yang baru pak Mustadi selamat dan sukses dalam
menjalankan tugasnya,” kata Darjono.

Darjono mengucapkan terimakasih atas dediaksi dan kinerja Mustadi


selama menjabat sebagai camat di Cangkringan, dan atas nama
warga memohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan
warga. Selanjutnya Darjono berharap agar komunikasi dengan
Mustadi tetap terjalin sebagai keluarga.

Suparmono sebagai camat baru memperkenalkan diri dengan


“Pram”. “Biar gampang diingat dan kesannya lebih muda,” kelakar
Suparmono. “Sebelum serah terima jabatan ini saya selama
seminggu ini muter-muter Cangkringan agar lebih kenal dengan
wilayah. Kita akan bekerjasama dan bimbinglah saya untuk bisa
menjalankan tugas baru di Cangkringan,” kata Suparmono. █

49 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Cangkringan
Kembangkan Mina Padi
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman – Camat Cangkringan, Suparmono menyampaikan


capaiannya setelah 3 minggu bertugas sebagai Camat Cangkringan.
Capaian Kecamatan Cangkringan ini dilaporkan Suparmono kepada
Bupati Sleman saat acara Safari Tarawih Keliling di Masjid Nurul
Khasanah, Kedung Sembungan, Desa Wukirsari, Kecamatan
Cangkringan, Minggu (19/5/2019).

Ada beberapa catatan Suparmono selama 3 minggu bertugas


sebagai Camat Cangkringan. Angka partisipasi pada pemilu
serentak ada 92%, pengumuman kelulusan SMA sejumlah 149
siswa dinyatakan lulus, 19 di antaranya langsung diterima di
Perguruan Tinggi Negeri. Kemudian untuk SMK ada 490 siswa lulus
dengan 4 orang langsung diterima masuk Perguruan Tinggi dan 70
siswa lulus langsung diterima kerja.

“Dengan semangat kebersamaan pemerintah, masyarakat dan


swasta, semoga semakin memajukan Cangkringan,” ujarnya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan, kebanggaan atas


partisipasi pemilu di Kecamatan Cangkringan yang sangat besar. ia
juga berpesan agar warga Cangkringan mengembangkan usaha
lokal. “Cangkringan dan Kabupaten Sleman umumnya termasuk
sentra padi. Pak Camat Cangkringan ini ahlinya perikanan dan
pertanian, jadi sudah saatnya Cangkringan mulai melakukan teknik
mina padi plus wisata,” pinta Sri Purnomo.

Pihaknya juga mengingatkan warga Cangkringan selaku warga di


daerah wisata, terutama untuk pengelola wisata jip lava tur agar
memperhatikan tingkat keamanan dan tetap menjaga kebersihan
lingkungan secara bersama-sama.█

50 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pengumuman Kelulusan
di SMAN 1 Cangkringan
Dalam Suasana Budaya
Jawa
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Pengumuman kelulusan bertajuk Purna Siswa


Tahun Ajaran 2018/2019 di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta, Senin (13/5/2019) berlangsung dalam suasana
kebudayaan Jawa.

51 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Seluruh siswa yang hadir mengenakan pakaian adat Jawa, orang
tua dan wali murid dengan pakaian batik, dilengkapi dengan iringan
karawitan.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cangkringan Anis Rahmania


menyampaikan, seluruh siswa telah berjuang selama tiga tahun
untuk menjalankan tugasnya. “Hari ini adalah hari yang
membahagiakan karena seluruh siswa bisa lulus ujian sekolah dan
Ujian Nasional Berbasis Komputer, total sebanyak 121 siswa,” ujar
Anis Rahmania.

Menurut dia, ada yang lebih membanggakan karena ada 19 murid


yang masuk ke jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan
Tinggi Negeri di Universitas Negeri Yogyakarta.

“Semoga semakin menjadi pribadi yang berkualitas dan bermanfaat


ke depannya, dan semoga empat tahun ke depan para siswa ini
kembali ke sekolah untuk mengurus legalisasi sebagai persyaratan
wisuda tingkat perguruan tinggi,” ujar Anis Rahmania.

Sambutan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cangkringan ini diakhiri


dengan mengembalikan seluruh siswa yang lulus kepada orang tua
dan wali murid untuk melanjutkan pendidikannya. Dalam acara ini
juga ditampilkan pertunjukan seni tari berjudul Peksi Eka Kapti,
pembacaan puisi karya Chairil Anwar, dan penampilan musik akustik.

52 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tumpangsari Cabai dan
Melon, Irit dan
Menguntungkan
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik – Miskad, petani asal Padukuhan Kebur Kidul,


Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, mencoba teknik
budidaya tumpangsari cabai dan melon.

Langkah ini terinspirasi dari ketidakpastian harga saat panen cabai


yang kadang bisa melejit harganya sangat mahal, kadang juga
tersungkur sampai dianggap tidak laku dijual.

53 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Miskad mengkombinasikan tanaman cabai sekitar 2.000 batang
yang di sela-selanya ditanami tanaman melon sebanyak 1.000
batang. Cabai yang diupayakan ialah cabai keriting dan tanaman
melon jenis rock melon yang dagingnya berwarna oranye.

Dari hasil pengamatannya, tanaman cabai tumbuh dengan baik dan


tidak ada hambatan. Di sisi lain tanaman melon pun juga tumbuh
dengan baik, bahkan setiap batang tanaman melon bisa dirata- rata
menghasilkan 1 buah dengan kisaran berat 2,5 kg.

Bila dikalkulasi, dengan teknik ini biaya untuk tanaman cabai dan
melon itu lebih irit di dalam olah tanah dan pengendalian Organisme
Pengganggu Tanaman (OPT).

“Pengiritan ini timbul dikarenakan kedua jenis tanaman tersebut


dalam satu lahan bedengan dan OPT juga hampir sama sehingga
dalam sekali pencegahan maupun pengendalian OPT bisa dilakukan
dalam sekali penyemprotan,” ungkap Miskad, Minggu (19/5/2019).

Miskad mengungkapkan dipilihnya tanaman melon bukan tanpa


alasan, ini dikarenakan harga jual buah melon daging orange lebih
stabil kisaran Rp8000-Rp10.000 dari tingkat petani, dan umur
tanaman melon hanya kisaran 60-70 Hari Setelah Tanam (HST).

Penanaman bibit melon dilakukan setelah tanaman cabai umur 21


HST, jadi pemanenan cabai akan bersamaan dengan waktu panen
buah melon. Setelah buah melon dipanen, tanaman melon akan
segera dicabut sehingga sinar matahari akan lebih maksimal
menyinari buah cabainya.

Kendala yang sering muncul adalah pada musim kemarau tanaman


cabai dan melon akan lebih cenderung mudah terserang virus
gemini.

“Oleh karena itu sekarang harus teliti juga dalam memilih bibit atau
benih. Cari informasi bibit dan benih cabai dan melon yang juga
tahan virus gemini,” kata Miskad.█

54 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Keselamatan
Berkendara Dimulai
dari Tingkat Keluarga
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Selasa (18/6/2019), bertempat di pendopo The


Cupu Manik Cafe Kebur Lor Desa Argomulyo Kecamatan
Cangkringan. Padukuhan Kebur Lor bekerjasama dengan Dinas
Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Badan Narkotika
Nasional (BNN) Kabupaten Sleman dan Ditlantas Polda DIY
mengadakan kegiatan sosialisasi dengan warga tentang
keselamatan berlalu - lintas .

Mujiyanta selaku dukuh Kebur Lor menyampaikan terima kasih atas


kesediaan instansi terkait dalam sharing ilmu tentang keselamatan
berlalu lintas. Diharapkan setelah sosialisasi warga semakin
menyadari akan pentingnya ketertiban dalam berkendara agar
keamanan dan keselamatan semakin terwujud, tambahnya.

Didit Suranto selaku Kepala Bidang keselamatan dan Teknologi


Transportasi Dinas Perhubungan DIY menyampaikan, sosialisasi ini
55 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
adalah wujud rasa kemanusiaan atas tingginya angka kecelakaan.
Berbagi ilmu dengan masyarakat merupakan upaya dini dalam
pencegahan untuk menekan angka kecelakaan, tambah Didit.

Didit juga menyampaikan 3 permasalahan dalam bertransportasi


(kemacetan, pelanggaran dan Kecelakaan) itu semua jika ditarik
akar masalahnya adalah kurangnya pengetahuan dalam berlalu-
lintas, dan kurangnya kesadaran dalam menaati peraturan serta
kurangnya pengetahuan tentang tatacara berlalu-lintas

Slamet Subiyantoro dari Bagian Keamanan Keselamatan Ditlantas


Polda DIY menyampaikan kesadaran keselamatan berkendara harus
dimulai dari tingkat keluarga.

Slamet menambahkan, 7 pelanggaran dalam berlalu-lintas yaitu


melawan arus, dibawah umur, bermain gadget, melewati batas
kecepatan, tidak memakai helm saat bersepeda motor, tidak
mengenakan sabuk pengaman saat berkendara mobil serta
berkendara dalam kondisi mabok.

Selain itu, Jihan dari BNN Kabupaten Sleman menyampaikan bahwa


penyalahgunaan Narkoba cenderung ada peningkatan dilevel anak-
anak bahkan sampai tingkatana orang tua. Peran keluarga adalah
pondasi terbaik dalam mencegah peredaran maupun
penyalahgunaan Narkoba.

Disampaikan juga bahwa betapa sangat berbahanya ketika orang


berkendara dalam pengaruh Narkoba, akan sangat membahayakan
diri sendiri dan orang lain, tambah Jihan. Sedangkan Sutarman
selaku Kapolsek Cangkringan mengatakan semua warga harus
sadar tentang Kendaraan berkeselamatan, pengendara
berkesalamatan, dan jangan lupa memakai helm.

Acara tersebut diakhiri dengan pembagian helm keselamatan oleh


Dinas Perhubungan DIY untuk beberapa peserta yang hadir. █

56 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Argomulyo
Prioritaskan Mitigasi
Bencana dalam
Penyusunan Anggaran
Desa
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Desa Argomulyo adalah salah satu desa di


Kabupaten Sleman yang letaknya dekat dengan Gunungapi Merapi.
Kesiapan dalam menghadapi bencana erupsi pun perlu disiapkan di
segala lini, dimulai dengan anggaran.

57 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ini disampaikan oleh Subarjo, Kepala Seksi Pemerintahan Desa
Argomulyo. “Anggaran mitigasi bencana ini juga digunakan untuk
memfasilitasi Forum Pengurangan Resiko Bencana dan komunitas
relawan yang kinerjanya sangat nyata dirasakan oleh masyarakat
Desa Argomulyo dan sekitarnya,” ujar Subarjo saat musyawarah
desa di Balai Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten
Sleman, Rabu (26/6/2019).

Subarjo menjelaskan bencana yang dimaksud disini bukan hanya


yang berkaitan dengan kondisi Gunungapi Merapi, tetapi bencana
dalam bentuk apapun seperti angin ribut, pohon tumbang, dan
lainnya. Menurutnya, mengingat lokasi desa yang pernah terdampak
erupsi Gunungapi Merapi bukan tanpa alasan mitigasi bencana
dimasukkan ke dalam rencana anggaran ini sebagai bentuk
kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Darjono, Kepala Desa Argomulyo menyampaikan bahwa asas


kebermanfaatan masyarakat menjadi acuan prioritas penyusunan
rencana pembangunan. “Jadi bukan hanya sekadar menyelesaikan
program yang sudah diusulkan oleh masyarakat,” ujar Darjono.

Peserta yang hadir dalam musyawarah desa ini adalah perangkat


desa, perwakilan pemerintah kecamatan, tokoh masyarakat dari 22
padukuhan, dan lembaga desa seperti Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa, PKK dan Karang Taruna.

Kegiatan musyawarah Desa Argomulyo ini sebagai pencermatan


ulang skala prioritas program rencana kerja tahun anggaran tahun
2020 dan bukan untuk mengusulkan program baru. Dalam
musyawarah ini juga terbentuk tim verifikasi yang disepakati oleh
forum terkait penentuan skala prioritas melalui peninjauan lokasi.█

58 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Cangkringan
Manfaatkan Teknologi
Modern untuk
Populerkan Kearifan
Lokal
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik - Kecamatan Cangkringan adalah salah satu


basis budaya di Kabupaten Sleman. Ada banyak seni budaya yang
tumbuh subur disini seperti misalnya jathilan, karawitan, macapat,
ketoprak, campursari, dan wayang kulit.

59 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Hadirnya Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) diharapkan bisa
menjadi salah satu media yang mempopulerkan kekayaan budaya di
Cangkringan. Ini disampaikan Camat Cangkringan, Suparmono saat
mengukuhkan kepengurusan KIM Cangkringan periode 2019-2023
di Griya Sekar Aji, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Senin
(24/6/2019).

“Dunia sekarang ada dalam ponsel yang kita bawa ini, semuanya
ada di sini. Yuk kita gerakkan Cangkringan melalui benda ini, karena
sekarang media-media sosial sangat efektif (dalam menyampaikan
informasi),” ujar Suparmono.

Camat Cangkringan ini juga menambahkan meski komunikasi lewat


media sosial sangat mudah, tapi tetap harus ada saatnya bertatap
muka. “Tanpa kopi darat, hati kita nggak akan nyambung,” imbuh
Suparmana.

Ketua KIM Cangkringan yang baru, Totok Hartanto mengucapkan


terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya. Pegiat media
sosial ini meminta bimbingan para seniornya untuk kemajuan KIM di
wilayah Cangkringan. Totok memiliki visi jika selama ini KIM
Cangkringan banyak bergerak di bidang kebudayaan berupa
karawitan dan macapatan, maka dengan susunan pengurus yang
baru mereka akan banyak bergerak dalam pertukaran informasi
positif di media sosial. Pemilik akun media sosial dengan ratusan
ribu pengikut ini ingin menggunakan teknologi informasi modern
untuk mempopulerkan kebudayaan dan kearifan lokal di wilayah
Cangkringan.

Pada kesempatan yang sama Ketua Forum KIM Sembada


Kabupaten Sleman, Suripto menyampaikan selamat atas
pengukuhan KIM Cangkringan. “Semoga dengan adanya KIM bisa
membantu masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial.
Dan yang utama masyarakat akan lebih tahu berbagai kegiatan dan
agenda yang ada di wilayah Cangkringan,” tutur Suripto.

Pengukuhan KIM Cangkringan ini dihibur dengan tembang macapat


dan keroncong oleh anggota KIM.█

60 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bukit Klangon Sleman
Calon Lokasi Kemah
Kebangsaan
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta giat


meninjau calon lokasi untuk Kemah Kebangsaan Tahun 2019. Salah
satu calon lokasi adalah Bukit Klangon, Desa, Glagaharjo,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman yang ditinjau oleh tim
Dinas Sosial D.I. Yogyakarta (DIY), Kamis (11/7/2019).

Kepala Dinas Sosial DIY, Suparmin menyampaikan bahwa sambang


lokasi ini sebagai langkah awal untuk memonitoring seberapa

61 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


kapasitas lokasi yang akan digunakan untuk Kemah
Kebangsaan. “Peserta yang hadir berkisar 500 sampai 1.000 orang,
itu membutuhkan persiapan tempat dan logistik pendukung guna
suksesnya gelaran kemah kebangsaan,” ujar Suparmin.

Peninjauan dilakukan dengan pengecekan lokasi tempat,


ketersediaan sarana pendukung seperti MCK, air bersih, dan akses
jalan menuju lokasi. Dalam pengecekan lokasi ini Dinas Sosial DIY
didampingi Karang Taruna Kabupaten Sleman, Camat Cangkringan,
Kepala Desa Glagaharjo, Tenaga Kesejahteraan Kecamatan, dan
Forum Pengurus Karang Taruna Kecamatan Cangkringan.

Kepala Desa Glagaharjo, Suroto menyampaikan bahwa seluruh


jajaran Pemerintah Desa Glagaharjo sangat mendukung apabila
kegiatan kemah kebangsaan diselenggarakan di Bukit Klangon. “Ini
adalah sebagai langkah untuk semakin mengenalkan wilayah Desa
Glagaharjo dengan keindahan bukit Klangon sebagai lokasi terbaik
untuk melihat keindahan Gunung Merapi,” harap Suroto.

Suroto meyakinkan bahwa apabila dirasa masih terdapat


kekurangan terkait perlengkapan, maka pihaknya akan
mengupayakannya dan untuk itu dibutuhkan kerja sama dengan
penyelenggara.█

62 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tangani Sampah Mulai
dari Diri Sendiri
KIM Cangkringan/Mujiyanta

Sleman, InfoPublik - Masih banyak masyarakat yang membuang


sampah sembarangan dan merugikan orang lain. Hal ini dituturkan
Aziz Muslim, Dosen Universitas Islam Negeri Yogyakarta.

Fenomena ini miris sebab menurut Aziz penanganan sampah


harusnya berawal dari diri sendiri.

Koordinator pengelola sampah mandiri di Padukuhan Pakem


Tamanmartani Kalasan Sleman ini berkesempatan mengisi
sosialisasi penanganan sampah di Aula Masjid At-Taqwa, Rabu
(31/7/2019).
63 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Dalam sosialisasi, Aziz menyampaikan Fatwa MUI nomor 47 tahun
2014 bahwa membuang sampai itu haram. Karenanya, Aziz
berharap setiap rumah tangga mempunyai 3 tempat sampah seperti
plastik besar yang berguna untuk memilah sampah kemasan,
sampah plastik, dan sampah kertas.

“Setelah terkumpul penuh sampah selanjutnya disedekahkan ke


bak-bak sampah dan oleh pemuda atau pengelola sampah untuk
selanjutnya dijual dan hasilnya digunakan untuk 50 persen untuk
pemuda, 25 persen untuk pengurus, dan 25 persen untuk
padukuhan,” ujar Aziz.

Selanjutnya, Aziz menuturkan untuk sampah organik dimasukkan ke


biofori untuk memupuk tanaman. “Sampah berasal dari kita. dan kita
sendiri yang harus bisa mengatasi sampah itu sendiri, jangan
sampai merugikan orang lain,” tambahnya.

Aziz berharap dengan kesadaran masyarakat mengelola sampah


secara mandiri, masyarakat terhindar dari penyakit dan terwujud
lingkungan bersih, indah, dan nyaman.█

64 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Cegah DB Mulai dari
Lingkup Keluarga
KIM Cangkringan/ Mujiyanta

Sleman, InfoPublik – Suhartono petugas kesehatan dari


Puskesmas Cangkringan mengatakan, demam atau panas tinggi
yang disertai pusing dan lemas belum tentu penyakit DB.
Perbedaannya terletak pada hasil pemeriksaan laboratorium apakah
penyakit DB atau penyakit lain.

Untuk itu bila ada warga masyarakat yang mengalami panas tinggi,
diimbau agar segera periksa ke Puskesmas atau tenaga
kesehatan. Hal ini disampaikan Suhartono di hadapan 20 peserta
penyuluhan penyakit DB, Sabtu (3/8/2019) di Kebur Kidul,
Argomulyo, Cangkingan, Sleman.
65 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Disampaikan Suhartono, penyakit DB disebabkan oleh virus dengue
yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti yang bila mengigit manusia
akan mengalami gejala, seperti kepala pusing, lesu, mual, nyeri otot
(KLMN) dengan masa inkubasi 7 hari.

“Untuk pertolongan pertama bagi orang yang mengalami gejala


KLMN dengan minum yang banyak, makan makanan yang bergizi
dan istirahat yang cukup dan untuk mencegah perkembangan
nyamuk aedes aegypti yang paling baik murah dan mudah dilakukan
yaitu PSN dengan 3M (Menguras, Menutup, Menimbun) dan
pemberian Abate serta mengaktifkan satu rumah satu Jumantik,”
terang Suhartono kepada para peserta.

Suhartono berharap dengan penyuluhan penyakit DB ini, ketua RW,


ketua RT, kader kesehatan mampu menyampaikan kepada
masyarakat Kebur Kidul, Argomulyo, Cangkringan, Sleman agar
dapat mengetahui sedini mungkin tentang bahaya penyakit DB, ciri-
cirinya, cara mengatasi, dan pencegahannya.█

66 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemuda Kebur Kidul
Gotong-Royong Benahi
Peti Jenazah
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik – Guna mengisi hari libur yang bertepatan


dengan Tahun Baru Islam 1441 M, organisasi pemuda-pemudi
Padukuhan Kebur Kidul, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan
yang bernama Sandya Mudha melaksanakan kegiatan kerja bakti
dengan sasaran perawatan Tempat Pemakaman Umum (TPU)
Padukuhan Kebur kidul, Minggu (1/9/2019).

67 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Adapun yang dilakukan adalah pembenahan
pengecatan banduso atau peti jenazah dan pembenahan lampu
penerangan di makam.

Andi Ariyanto selaku Sie Perlengkapan Sandya Mudha menyebutkan


bahwa selama ini banduso adalah aset padukuhan yang terkadang
luput dari perhatian bahkan seringkali ketika warga ada yang akan
menggunakan baru terasa bahwa kondisi banduso kurang kuat. Oleh
karena itu, sasaran kerjabakti kali ini adalah perawatan makam
dengan pembenahan banduso dan pegecatan.

Pembenahan yang dilakukan adalah dengan menambahkan penguat


agar banduso tidak kendur dan lebih kuat. Sedangkan pengecatan
dimaksudkan agar tampilan banduso terlihat bersih dan tidak lusuh
karena memang banduso tersebut sudah berusia tua.

Andi juga menyebutkan bahwa rekan-rekannya mengerjakan dengan


penuh semangat dan merasa bahwa kegiatan ini juga sebagai
pengingat bahwa setiap manusia pasti akan merasakan yang
namanya mati.“Karena mati tidak menunggu harus sakit dan tua,”
ujarnya.

Kegiatan selanjutnya adalah pembenahan lampu makam dengan


penggantian lampu yang mati serta pengecekan kabel-kabel
jaringan. ”Ini dimaksudkan agar kesan seram makam bisa dikurangi,”
pungkas Andi. █

68 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bebas Telepon Genggam
Saat Rapat Ciptakan
Interaksi yang Erat
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Dua tahun sudah, anggota Karang Taruna


Taruna Manggala Laga menjalankan rapat rutin tanpa memegang
telepon genggam pribadi. Kebiasaan ini dilakukan Karang Taruna
Desa Argomulyo Kecamatan Cangkringan berawal dari keprihatinan
anggota yang justru sibuk bermain dengan telepon genggamnya dan
mengesampingkan rekan di sampingnya. Ini dikatakan Marmansyah
selaku Ketua Karang Taruna Taruna Manggala Laga usai rapat rutin

69 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


berlangsung pada Selasa (3/9/2019) di Ruang Sekretariat Karang
Taruna Desa Argomulyo.

“Saat ngumpul bareng biasanya hanya sibuk bermain HP sendiri-


sendiri sehingga dirasa sangat tidak menghargai rekan di dekatnya,”
cetus Marman.

Rapat rutin sendiri dikatakan Marman merupakan momentum untuk


membahas program kerja yang akan dilaksanakan dan evaluasi
kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh karang taruna.

"Lha kalau semua main HP sendiri- sendiri lantas buat apa ngumpul,”
celoteh Marman.

Oleh karena itu, dengan kesepakatan bersama para anggota dua


tahun lalu, setiap rapat akan dimulai telepon genggam dengan
kesadaran anggota harus diletakkan di meja paling depan. Hal ini
untuk mencegah ada anggota yang bermain telepon genggam saat
rapat berlangsung.

Menurut Marman, ternyata manfaat diletakkan telepon genggam di


meja depan sangatlah besar, di antaranya suasana rapat lebih
terkondisi, interaksi langsung antar anggota menjadi semakin erat,
dan hasil rapat lebih cepat dipahami oleh seluruh anggota.

“Ya karena tidak terjadi pertanyaan sama yang diulang-ulang,”


tambahnya.

Setelah rapat usai tentu saja seluruh anggota dapat langsung


mengambil telepon genggam masing- masing di meja depan. █

70 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Mini Soccer Putri
Cabang Olahraga Paling
Diminati di Pordes
Kepuharjo
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Bertempat di Lapangan Desa Kepuharjo,


Kecamatan Cangkringan, Karang Taruna Desa Kepuharjo yang
bernama Arga Loka Taruna Karya menggelar kegiatan Pekan
Olahraga Desa (Pordes) dimulai dari Minggu (8/9/2019) hingga
sepekan ke depan. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan
adalah lari 5 ribu meter, bola voli putra, dan mini soccer.

Amino Fajar Nugroho selaku Ketua Pordes Desa Kepuharjo


menyampaikan bahwa kegiatan pordes ini adalah wujud

71 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


mengolahragakan masyarakat serta sarana mempererat tali
persaudaraan seluruh warga Desa Kepuharjo.

Dalam Pordes ini, Amino mengatakan bahwa mini soccer menjadi


ajang kompetisi yang diminati sebab bukan hanya tim dengan
pemain putra namun juga tim mini soccer dengan pemain putri.
Selain itu, mini soccer putri bahkan sudah berlangsung untuk ke-3
kalinya sejak tahun 2017.

Dipilihnya mini soccer bukan tanpa alasan, menurut Amino ini


sebagai ajang menampilkan bakat pemain muda potensial di seluruh
padukuhan di Desa Kepuharjo, yakni Kaliadem, Petung, Jambu,
Kopeng, Batur, Pagerjurang, Kepuh, dan Manggong.

“Kalau hanya berlatih tanpa ditandingkan sama saja menyimpan


potensi namun tak terlihat," ujarnya.

Ditambahkannya, mini soccer putri ini merupakan perwujudan


emansipasi wanita dalam segala macam jenis cabang olahraga.

“Ada 1 orang pemain mini soccer putri yang ikut seleksi Porda
sehingga minat untuk mini soccer putri harus terus dipupuk dan
diberikan ruang agar kedepan diharapkan akan bermunculan pemain
mini soccer dari Kepuharjo," tuturnya. █

72 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kabupaten Asmat
Papua Pelajari Kinerja
Pemerintah Desa
Argomulyo
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Sebanyak 46 Kepala Kampung Kabupaten


Asmat Provinsi Papua melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Desa
Argomulyo Kabupaten Sleman, Provinsi Yogyakarta. Kunker di Desa
tersebut untuk mempelajari kinerja Pemerintah Desa Argomulyo.

73 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Para Kepala Kampung Kab, Asmat tersebut disambut Kepala Bidang
Kelembagaan Desa PMD Kabupaten Sleman, Agung Indarjo dan
seluruh Dukuh, lembaga desa, BPD, dan Pemerintah Desa
Argomulyo di Gedung Balai Desa Argomulyo Kecamatan
Cangkringan, Pemerintah Desa Argomulyo, Rabu (18/9/2019).

Pada kesempatan tersebut, Staf Pemerintahan Kabupaten Asmat,


Yustus Gakom menyampaikan salam persahabatan kepada seluruh
jajaran Pemerintah Desa Argomulyo. Selain itu, Yustus juga
mengenalkan dan menjelaskan luas wilayah Kabupaten Asmat yang
2
mencapai 31.000 km dengan 23 distrik atau kecamatan dan 224
kampung atau desa.

“Maksud dan tujuan acara kunjungan kerja ke Desa Argomulyo


adalah sebagai kegiatan studi banding bagaimana kegiatan
pemerintah Desa Argomulyo menjalankan setiap kegiatan
pemerintahan,”kata Yustus.

Yustus juga mengaku pihaknya ingin belajar bagaimana cara


pembuatan keputusan Kepala Desa dan kinerja yan dilakukan oleh
setiap Kepala Seksi dan Kepala Urusan dalam Pemerintahan Desa
Argomulyo.

Menanggapi kehadiran tamu dair Kabupaten Asmat Papua ini,


Kepala Bidang Kelembagaan Desa PMD Kabupaten Sleman, Agung
Indarjo menyampaikan rasa apresiasinya.“Sebuah kehormatan yang
besar saudara-saudara dari Kabupaten Asmat berkunjung studi
banding di Kabupaten Sleman ini,”ujarnya.

Agung menjelaskan, kegiatan Pemerintahan Desa di Kabupaten


Sleman berjalan dengan menggunakan anggaran dana desa untuk
membiayai seluruh kegiatannya.

Menurutnya, sebagian besar anggaran dana desa juga


dipergunakan untuk pembangunan fisik dan sisanya untuk
pemberdayaan masyarakat. █

74 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pokdarwis Umbulharjo
Gelar Pelatihan Bagi
Pengelola Wisata
KIM Umbulharjo/ Nurul Istiqomah

Sleman, InfoPublik - Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa


Umbulharjo, di Sleman, DI Yogyakarta, menggelar pelatihan bagi
pengusaha dan pengelola wisata, yang berlangsung di Pendopo
Gambretan Umbulharjo Cangkringan, Senin (30/9/2019) hingga
Selasa (1/10/2019).

75 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam kegiatan tersebut diberikan materi tentang pengembangan
potensi wisata yang sudah ada, penambahan potensi wisata baru,
dan pembuatan rancangan wisata.

Kegiatan pelatihan ini dihadiri Pemerintah Kecamatan Cangkringan,


Perangkat Desa Umbulharjo, pengelola wisata, pengrajin,
pengusaha, pengelola jeep wisata Umbulharjo, dan karang taruna
Desa Umbulharjo.

Supramono, Camat Cangkringan mengapresiasi kegiatan tersebut,


dan menginginkan kegiatan ini dapat diadakan setiap tahun, yang
diharapkan dapat mengembangkan wisata dan potensi yang ada di
Umbulharjo, Cangkringan.

Menanggapi kegiatan tersebut Suyatmi, Kepala Desa Umbulharjo


menyampaikan terima kasih kepada Pokdarwis Desa Umbulharjo
atas pelatihan yang telah dilaksanakan, dan juga mempertemukan
pengusaha serta pengelola wisata.

"Harapannya semoga apa yang akan menjadi keinginan Pokdarwis


dapat segera terlaksana dan pelatihan pada dua hari ini dapat
diterapkan pada kegiatan yang akan dilaksanakan,” ujarnya. █

76 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Temu Antar Pegiat PIK R
di Bukit Klangon
KIM Cangkringan/Sumarno

Sleman, InfoPublik - PIK R (Pusat Informasi & Konseling Remaja)


Se-Kabupaten Sleman berkumpul dalam gathering di Pendopo
Wisata Alam Bukit Klangon, Desa Glagaharjo, Kecamatan
Cangkringan, Kabupaten Sleman, Minggu (6/10/2019).

Kegiatan yang mengusung tema “Berkembang Bersama Pusat


Informasi dan Konseling Remaja, Menjadi Millenial yang Kreatif,
Inovatif, dan Mandiri” ini diikuti oleh semua PIK R yang ada di
Kabupaten Sleman, baik itu PIK R tingkat kecamatan ataupun
tingkat dusun.

Yang istimewa, acara ini bertepatan dengan ulang tahun ke-10 PIK
R Lentera Merapi Kecamatan Cangkringan yang ditandai dengan
pemotongan tumpeng.

77 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Hanafi, Ketua Forum PIK R Kabupaten Sleman menyampaikan
selamat kepada PIK R Lentera Merapi atas ulang tahunnya yang ke-
10.

“PIK R Lentera Merapi ini sebagai PIK R tertua di Sleman.


Harapannya Lentera Merapi bisa menjadi panutan bagi PIK R di
kecamatan lain dan menjadi pusatnya remaja di Cangkringan, baik
itu konsultasi masalah kesehatan reproduksi ataupun lifeskill-nya,”
kata Hanafi.

Turut hadir dalam kesempatan ini adalah Pemerintah Kecamatan


Cangkringan, penyuluh KB, Perangkat Desa Glagaharjo, Puskesmas
Cangkringan, dan Babinkamtibnas Desa Glagaharjo.

Kegiatan diisi dengan penampilan tari, outbound, penampilan musik


dari tiap-tiap perwakilan, dan pemberian materi oleh Edward
Theodorus selaku Inisiator program pendidik sebaya dan kedua
MYA Rozzaq dari Aisthesis CreativeSpace.

Gathering seperti ini rutin diadakan oleh Forum PIK R Kabupaten


Sleman.

Ajang bertemunya remaja pegiat konseling remaja ini


diselenggarakan setiap dua bulan dengan tempat yang berpindah-
pindah antar kecamatan di Sleman, dan acaranya bisa dikemas
sesuai dengan kondisi tuan rumah.█

78 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Camat Cangkringan
Tetap Berperan, Meski
Tidak Menjabat
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Setelah tidak menjabat sebagai kepala desa


bukan berarti sudah tidak berperan bagi masyarakat. Ungkapan
tersebut adalah pesan Suparmono, Camat Cangkringan kepada
Dardjono selaku mantan Kepala Desa Argomulyo Kecamatan
Cangkringan yang disampaikannya dalam acara pelantikan dan
serah terima jabatan Penjabat Kepala Desa Argomulyo, Kamis
(21/11/2019) di Aula Balai Desa Argomulyo Cangkringan.

79 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Tetap menjadi tokoh masyarakat yang ikut membangun Desa
Argomulyo dengan caranya sendiri, ketugasan berakhir bukan
berarti sudah tidak memliki peran dalam masyarakat,” pesan
Suparmono.

Pemerintah Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan


melaksanakan pelepasan purna tugas jabatan Kepala Desa
Argomulyo Dardjono karena berakhir masa jabatannya. Dalam acara
tersebut dihadiri oleh Muspika Cangkringan, BPD Argomulyo,
seluruh Perangkat Desa, pengurus lembaga Desa (LPMD, PKK,
Karang Taruna), dan tokoh masyarakat peserta perwakilan
Masyarakat.

Dalam sambutannya Suparmono selaku Camat Cangkringan atas


nama Bupati Sleman mengucapkan terima kasih kepada Dardjono
atas segala dedikasi dan kerja kerasnya dalam menjalani ketugasan
sebagai Kepala Desa Argomulyo selama 6 tahun.

“Jadilah penjabat yang melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,


selurus-lurusnya dan sejujur-jujurnya,” pesan Suparmono kepada
Kepala Desa Argomulyo yang baru, Sri Indiya Indit Harsini.

Sebab, dikatakan Suparmono selama menjabat sebagai kepala desa


seluruh kinerjanya akan dicatat oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bentuk ibadah.

Dardjono, mantan Kepala Desa Argomulyo menyampaikan ucapan


terima kasih atas dukungan seluruh perangkat desa dan warga
Argomulyo dalam 6 tahun menjalankan ketugasannya. Tidak lupa
dirinya menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan
dan khilaf yang dilakukan selama menjabat. █

80 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Perangkat Desa Perlu
Bisa Merasa Bukan
Merasa Bisa
KIM Cangkringan/Marmansyah

Sleman, InfoPublik - Bertempat di Aula Balai Desa Argomulyo,


Kecamatan Cangkringan, Selasa (19/11/2019). dilaksanakan
pelantikan pejabat Kepala Urusan Perencanaan Kecamatan
Cangkringan, Kepala Dukuh Kebur Kidul, dan Kepala Dukuh
Brongkol.

Acara ini dihadiri oleh Muspika Cangkringan, Perangkat Desa, tokoh


masyarakat, Badan Permusyawaran Desa, Lembaga
Kemasyarakatan Desa Argomulyo (PKK, LPMD, Karang Taruna),
Rohaniawan dari KUA Cangkringan, dan anggota keluarga terlantik.

81 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Darjono selaku Kepala Desa Argomulyo melantik Andi Santoso
sebagai Kepala Urusan Perencanaan, Marmansyah sebagai Dukuh
Kebur Kidul, dan Arif Rahman Wijanarko sebagai Dukuh Brongkol.

Dalam sambutannya Darjono menyampaikan ucapan selamat


kepada para terlantik karena menjadi bagian dari Perangkat Desa
Argomulyo.

“Minat dan antusias pendaftar di Argomulyo terbilang tinggi


dibuktikan dengan adanya 22 orang pendaftar sebagai Kepala
Urusan Perencanaan, 3 orang pendaftar Dukuh Kebur Kidul dan 5
orang pendaftar Dukuh Brongkol,” beber Darjono.

Darjono pun berharap, para pejabat terlantik dapat menjadikan


jabatan ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sehingga
dalam melaksanakan ketugasan merasa penuh tangung jawab.

“Karena rasa cinta untuk ikut membangun desa tercinta dan jangan
ragu untuk belajar dari senior perangkat desa agar bisa segera
beradaptasi dengan pekerjaan dan ketugasan yang baru,” ujar
Darjono.

Edi Wibowo selaku Sekretaris Kecamatan ģmengatakan, menjadi


perangkat desa harus memegang filosofi Jawa "Ojo Rumongso Bisa,
Nanging Biso o Rumangsa" (Jangan merasa bisa namun bisa
merasa-red) agar setiap menjalankan pekerjaan bisa mengayomi
masyarakat dengan memahami setiap karakter permasalahan yang
ada.

“Ujian yang dilakukan di Universitas Negeri Yogyakarta kemarin


adalah ujian yang sifatnya sebagai syarat untuk kelolosan menjabat
saja, tetapi ujian yang akan dihadapi saat melaksanakan pekerjaan
besok akan lebih nyata dan pasti berbeda dengan saat ujian
kemarin,” kata Edi.█

82 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Mlati

83 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sinduadi
Deklarasikan Lima Pilar
STBM
KIM Mlati/Yoko

Sleman, InfoPublik - Deklarasi Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis


Masyarakat) digelar di Puskesmas Mlati I, Kecamatan Mlati,
Kabupaten Sleman, Jumat (22/11/2019). Pada kegiatan ini sekaligus
memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-55 ini, Puskesmas Mlati I
menjadi penggerak dengan mengusung lima pilar STBM: stop buang
air sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum
dan makanan, pengelolaan sampah, dan pengelolaan limbah cair.
Kelima pilar ini dideklarasikan oleh Dukuh se-Desa Sinduadi.

84 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman,
Camat Mlati, Kepala Puskesmas Mlati I, Kepala Desa Sinduadi
diwakili Kasi Pelayanan, Dukuh se-Desa Sinduadi, kader PKK Desa
Sinduadi dan Sendangadi, kader Posyandu Desa Sinduadi dan Desa
Sendangadi.

Sementara itu Camat Mlati, Yakti Yudanto sangat mengapresiasi


kegiatan ini. Ia berharap ke depan masyarakat secara umum juga
sadar akan pentingnya STBM ini.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr. Joko


Hastaryo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa harus ada
implementasi nyata terkait dengan STBM. “Hal ini bertujuan untuk
mengurangi penyebaran bakteri dan penyakit menular. Sebagai
contoh penyakit yang dapat ditimbulkan di antaranya diare, tipus,
dan Hepatitis A.” kata dr. Joko.

Selanjutnya dilakukan deklarasi STBM dengan 5 pilar oleh Dukuh


se-Desa Sinduadi. Usai kegaiatan deklarasi, dilakukan
penandatanganan deklarasi STBM oleh Kepala Dinas Kesehatan,
Camat Mlati, Kepala Puskesmas Mlati I, Kepala Desa Sinduadi, dan
Dukuh se-Desa Sinduadi.

Puncak kegiatan berupa seminar kesehatan. Materi yang diangkat


adalah Persiapan Masa Tua Sehat dan Mandiri (Permata) dengan
Pos Binaan Terpadu (Posbindu) yang diikuti Dukuh, kader PKK, dan
kader Posyandu.

Pembicara dalam seminar ini adalah Dr. dr. Probosusena, SpPD,


Kger, Finasim, SE.

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan


kesehatan masyarakat dengan pola penyadaran akan pentingnya
STBM.█

85 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Ngaglik

86 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Komunitas Love Masjid
Lakukan Layanan
Bersih-Bersih Masjid
(KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan)

Sleman, InfoPublik - Sekelompok anak muda yang tergabung


dalam Komunitas Love Masjid (KLM) kembali akan melakukan
pelayanan bersih-bersih masjid di wilayah Ngaglik, Sardonohardjo,
Kabupaten Sleman.

"Ini adalah masjid ke 1.351 yang akan kami datangi dari sekitar
7.149 masjid yang ada di Yogyakarta,"ungkap Agung, salah satu
pendiri KLM, saat membahas rencana untuk pelayanan bersih-bersih
Masjid, di Warung Semie Susu, Candi Winangun, Selasa (8/1/2019).

Menurut Agung KLM ini sejak pertengahan awal tahun 2018,


meluncurkan layanan One Day One Masjid sebagai aktivitas lanjutan
setelah komunitas ini terbentuk tahun 2013.

87 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sementara itu Bayu Imam, Koordinator lapangan BBM mengatakan,
kepedulian tidak harus tentang hal-hal besar dan heroik. Perbuatan
baik meskipun kecil apabila dilakukan dengan iklas justru
mendatangkan lebih banyak manfaat. Hal itulah yang menjadi nafas
bagi gerakan komunitas ini.

"Kami sebenarnya berbicara tentang kemanusiaan secara universal,


bukan hanya tentang agama per agama, suku per suku, golongan
per golongan ataupun ras per ras. Selain karena dekat dengan
aktivitas keseharian, rumah ibadah adalah fasilitas umum yang
didatangi banyak orang, 2 hal dasar yang menginspirasi kami untuk
melakukan apa yang kami mampu agar rumah ibadah menjadi
tempat yang nyaman untuk digunakan," Bayu melengkapi.

Agung kembali menambahkan, sampai saat ini, tercatat 190


sukarelawan yang bergabung dengan komunitasnya ini.“Operasional
yang kami gunakan murni berasal dari sumbangan yang tidak
mengikat dan sampai saat ini kami belum mempunyai kantor tetap
karena itu warung ini kemudian menjadi jujugan untuk
berkoordinasi."ujar Agung

Kendati demikian, lanjut Agung, bagi siapapun yang ingin


berpartipasi sebagai sukarelawan, donatur ataupun memerlukan
pelayanan bersih-bersih masjid dapat dengan mudah ditemukan di
instagram @love_masjid atau menghubungi 0877 3855 4432 (mas
Bay).

Ia menjelaskan kriteria masjid yang bisa dilakukan pelayanan bersih-


bersih ini diprioritaskan untuk masjid yang belum pernah didatangi,
"Tentunya masjid yang belum pernah didatangi sebelumnya akan
menjadi prioritas utama kami," pungkasnya. █

88 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Perencanaan BUMDes
di Sleman Harus
Sistematis
(KIM Ngaglik/Endarwati)

Ngaglik, InfoPublik – Aris Slamet Widododari Lembaga Penelitian,


Publikasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta mengarahkan pengelola Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) untuk membuat perencanaan BUMDes secara sistematis.
Di Desa Donoharjo ini diawali dengan membuat peta potensi Tanah
Kas Desa, serta UMKM, dilanjutkan pendataan potensi desa dan
Embung Jetis Suruh.

Menurut Aris, pengembangan embung merupakan perencanaan


jangka panjang. “Untuk menutup biaya operasional, BUMDes
membutuhkan usaha riil yang bersifat jangka pendek seperti usaha
perdagangan,” jelas Aris di Desa Donoharjo, Jumat (15/2/2019).

89 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dilanjutkan dengan analisa potensi embung dilihat dari segi dana,
secara kelaikan usaha diketahui bahwa usaha kuliner dan wisata
malam memiliki skor yang paling tinggi, diikuti wisata air, dan
camping camp.
“Hasil analisa ini bukan harga mati sebagai program yang harus
dilaksanakan, tapi bisa sebagai gambaran dan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan,”jelasnya.

BUMDes “Sri Taman Rejeki” Desa Donoharjo melakukan diskusi


sekaligus rapat kerja dengan mengundang narasumber dari dunia
akademis.Diskusi yang dilaksanakan dengan metode focus group
discussion tersebut mendorong para peserta yang terlibat mulai dari
pemerintah Desa Donoharjo maupun para pengelola BUMDes untuk
berperan aktif dalam setiap tahapan diskusi.█

90 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Perpustakaan GSC
Berikan Donasi Buku di
SD N Sukosari
KIM Sukoharjo/Nur

Sleman, InfoPublik - Guna menumbuhkan minat membaca dan


menulis pada siswa sekolah dasar, Perpustakaan Generasi
Sukoharjo Cerdas (Perpus GSC) Desa Sukoharjo memberikan
donasi buku cerita ke SDN Sukosari, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman.

Pembagian donasi buku cerita untuk bacaan siswa SD ini


bekerjasama dengan Perpustakaan GSC Sukoharjo dan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara Jogja. Kegiatan pembagian

91 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


buku ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca dan menulis
siswa di tingkat sekolah dasar dan upaya untuk mengajak anak-anak
tingkat Sekolah Dasar gemar membaca sejak dini. Di tingkat dasar
ini para siswa diharapkan dapat terbiasa dengan membaca dan
menulis sehingga dapat memperluas pengetahuan siswa dan
imajinasi siswa di kehidupan sehari-hari.

“Sekolah diharapakan dapat mendukung para siswa agar dapat lebih


giat dalam kegiatan menulis sehingga siswa dapat lebih
bersemangat dalam belajarnya,” ujar Kepala Desa Sukoharjo Hadi
Subronto selaku penanggungjawab jawab Perpustakaan Desa
Sukoharjo dalam sambutannya di Sekolah Dasar Negeri Sukosari,
Sukoharjo, Ngaglik, Sabtu (16/2/2019).

Kegiatan setelah donasi buku adalah pembacaan buku cerita anak-


anak oleh Eni Puspitasari dan Rosalia Haryati dari pengelola Perpus
GSC yang kemudian dilanjutkan membimbing siswa untuk dapat
menulis tentang permainan tradisional yang telah dimainkan di
rumah maupun di sekolah.

Pengalaman ini kemudian ditulis di selembar kertas. Maksud dari


siswa menulis tersebut adalah siswa dapat berpikir secara mandiri
tentang hal yang telah dilakukan atau dimainkan yang kemudian
dapat ditulis. Dengan siswa mengingat hal-hal yang telah dimainkan
ataupun yang telah dilakukan menjadikan siswa dapat belajar
bagaimana mengungkapkan pikiran pada selembar kertas kosong.
Pada saat menulis, imajinasi siswa akan terbentuk dan siswa dapat
terlatih dalam menulis.

Dalam sambutannya Kepala Sekolah SDN Sukosari, Hariyana,


memberikan ucapan terimakasih kepada Perpustakaan GSC
Sukoharjo atas dukungan dalam bidang pendidikan melalui bantuan
donasi buku serta melalui penulisan bagi siswa sehingga anak-anak
mendapatkan suatu bekal menulis.

Selain di SDN Sukosari, Perpustakaan GSC Sukoharjo bekerjasama


dengan TBM Mata Aksara juga akan melakukan penyaluran donasi
buku di kesempatan berikutnya pada setiap SD yang ada di Desa

92 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sukoharjo. Pengelola berharap gerakan membaca buku dan menulis
ini yang telah dilaksanakan dapat berkontribusi menumbuhkan minat
baca sejak dini, terutama pada generasi penerus bangsa ini yang
kelak akan menjadi garda terdepan dalam membangun negeri
Indonesia di masa depan yang akan datang.

Program Donasi Buku yang dilakukan oleh Perpustakaan GSC


Sukoharjo di SDN Sukosari pada mulanya adalah program nasional
bernama Provisi Education. Provisi Education adalah suatu program
peningkatan mutu pendidikan yang ada di Indonesia yang kemudian
memberikan kepercayaan kepada TBM Mata Aksara Jogja yang
kemudian bekerjasama dengan mitra Perpustakaan GSC Sukoharjo.

Untuk memastikan tindak lanjut pemanfaatan bantuan buku bagi


siswa, dibentuk grup Whatshapp Kepala Sekolah SD se-Desa
Sukoharjo yang berisikan nomor kontak kepala sekolah dan
pengelola perpustakaan Desa Sukoharjo. Adanya grup ini, sebagai
sarana memudahkan berbagi informasi dan komunikasi dalam
pemanfaatan bantuan buku-buku tersebut.

Dengan adanya inisiatif yang dilakukan Perpustakaan GSC


Sukoharjo, para siswa dapat menerima buku yang telah diterima
sehingga dapat merefleksikan dan praktek menulis yang akan
berdampak positif dalam mengasah kemampuan menulis siswa.
Antusiasme siswa terhadap program donasi buku dan
pendampingan penulisan, tercermin dari kesan pesan siswa setelah
mengikuti kegiatan. █

93 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Petani Balong Olah
Cabai Jadi Bubuk dan
Abon
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Hasil panen cabai yang melimpah namun


harganya justru merosot, melatarbelakangi mahasiswa kuliah kerja
nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) unit
Balong, Donoharjo, Ngaglik untuk bergerak membantu petani,
dengan mengadakan pelatihan pembuatan bubuk dan abon cabai,
Rabu (13/2).

Di hadapan 20 anggota PKK Padukuhan Balong, Gilang sebagai


pemrakarsa sekaligus narasumber mengungkapkan bahwa pelatihan
ini bertujuan membantu petani, khususnya di Balong dan sekitarnya
yang sangat potensial sebagai penghasil cabai tetapi menghadapi
situasi dilematis setiap kali panen raya.

94 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Harga sangat murah bila dijual tetapi akan busuk bila disimpan.
Pengolahan cabai menjadi bubuk dan abon diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan petani selain lebih awet juga memberi
nilai tambah pada cabai,” ujar Gilang.

Gilang menerangkan bahwa proses pembuatan bubuk dan abon


cabai diawali dengan seleksi cabai.

“Harus dipilih cabai dengan kualitas baik karena bila ada yang busuk
tampilan warna menjadi pucat,” terangnya.

Selanjutnya cabai pilihan dicuci dan ditiriskan lalu dijemur pada


panas matahari selama kurang lebih 5 hari dengan panas maksimal
sampai tekstur tidak mudah dipatahkan. Kemudian, cabai dioven
dengan api sedang sampai tekstur renyah dan langsung diblender
sampai lembut.

“Sampai pada tahap ini bubuk cabai sudah jadi. Semua bahan alami
tanpa pengawet dan pewarna tampilan bubuk cabai sudah bagus,”
tambah Gilang.

Lebih lanjut Gilang mengatakan, untuk membuat abon cabai perlu


ditambahkan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih,
ketumbar sangrai, garam, dan gula aren. Semua bahan bumbu
diblender kemudian dioven sampai kering, kemudian diblender lagi
bersama bubuk cabai.

"Abon cabai pun sudah jadi dan siap disantap sebagai bumbu instan
nasi goreng, campuran aneka snack, ditabur pada bakso, dan jenis
makanan yang lain," ujarnya.

Di akhir acara, Aris Nugroho, selaku pembimbing KKN memberikan


hibah berupa alat-alat yang dipakai untuk pengolahan bubuk dan
abon cabai, dengan harapan dapat dipergunakan untuk menambah
pendapatan anggota PKK di Padukuhan Balong.█

95 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Membincang Tepian
Zaman Ketoprak
Tobong
(KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan)

Sleman, InfoPublik - Ketoprak Tobong populer di dunia hiburan


rakyat antara dekade 70 dan 80-an. Pada zaman keemasannya,
para pemain bak artis yang selalu ditunggu penampilannya,
masyarakat rela antri membeli karcis dan berebut sudut pandang
panggung terbaik sebelum pementasan dimulai.

Kini kelompok Ketoprak Tobong yang masih aktif di seluruh penjuru


pulau Jawa bisa dihitung dengan jari. Patron mereka adalah hidup
berpindah-pindah, menggelar pentas di suatu tempat dalam rentang
waktu tertentu. Bisa 5 bulan, 3 bulan, atau beberapa minggu,"

96 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


ungkap Sugiman Dwi Nurseto, Ketua Kelompok Ketoprak Sleman, di
sela pentas Paguyuban Ketoprak Mataram Sekar Dono Budoyo,
Sabtu (23/02/2019)

Dalam setiap perpindahan, bukan hanya pemain yang ikut serta,


tetapi juga semua properti pendukung pentas seperti gamelan,
kostum, dan bahkan panggung tempat pertunjukan.

Ada beberapa versi mengenai kata Tobong, ada yang berpendapat


Tobong adalah singkatan dari "toto bongkar" merujuk pada
panggung yang digunakan, mirip konsep pasar malam yang marak
dalam beberapa tahun terakhir. Para pemain dan pendukung benar-
benar melakukan aktivitas keseharian di tenda (tobong). Irama
kehidupan yang menjadi sekolah bagi pelaku seni seperti kami"
imbuh Sugiman.

Selain durasi waktu yang dianggap relatif lama dalam satu kali
pementasan, masifnya perkembangan dunia digital disinyalir menjadi
faktor utama menurunnya minat penonton. Jenis hiburan yang makin
bervariasi, mudah dijangkau melalui radio, televisi maupun media
sosial lain tak pelak membuat orang tak perlu lagi keluar rumah
untuk menonton sebuah pertunjukan.Seiring berjalannya waktu,
menyesuaikan dengan perkembangan yang ada, "Ketoprak Tobong"
bergeser menjadi "Konsep Pendapan" dalam pementasan lakon
ketoprak.

Pendapan diadaptasi dari kata pendapa sebagai tempat yang biasa


dipakai pementasan. Sudut pandang penonton tidak hanya dari
depan, tapi juga dari sisi kanan kiri panggung. Memang belum
menyamai masa kejayaan Ketoprak Tobong dalam hal jumlah
penonton dan pendapatan finansial, namun upaya mempertahankan
tradisi berkesenian ketoprak perlu kita upayakan terus menerus"
tutup Sugiman. █

97 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Seni Pertunjukan
Ketoprak Menolak Punah
(KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan)

Sleman, InfoPublik - Waktu hampir menunjukkan pukul 01.00 WIB


dini hari, Sabtu (23/2/2019) pada penghujung pementasan Ketoprak
Mataram Sekar Dono Budoyo di Dusun Donolayan, Donoharjo.
Namun demikian, Sugiman Dwi Nurseto tetap bersemangat
menggagas upaya keberlanjutan seni Ketoprak.

"Ketoprak sebenarnya merupakan seni pertunjukan yang luwes


menyangkut durasi waktu, alur cerita dan pesan yang ingin
disampaikan. Tidak harus tentang cerita babad, sejarah kerajaan
ataupun legenda. Setting setelah kemerdekaan pun sebenarnya
dapat dibawakan melalui ketoprak," tutur Sugiman.

Pria yang menjabat Ketua Kelompok Ketoprak Sleman ini menilai


keluwesan yang dimiliki seyogyanya dimanfaatkan agar sesuai
dengan perkembangan yang ada.

98 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


"Karena media sosial telah menjadi keseharian masyarakat, pelaku
seni kethoprak harus mulai membuat konten-konten yang adaptif
terhadap media yang ada. Berdurasi singkat, namun tetap mengena
dalam penyampaian pesan," imbuhnya.

Sudarmin, Ketua Paguyuban Ketoprak Sekar Dono Budoyo


menambahkan bahwa semua pemangku kepentingan harus
memperhatikan tentang regenerasi pemain demi keberlanjutan ke
depan.

"Saat ini di wilayah kami, pemain ketoprak aktif yang ikut


pementasan berusia antara 35-72 tahun. Generasi muda perlu kita
dorong untuk ikut terlibat dengan memperbanyak latihan dan pentas.
Minimal acara yang digelar dapat menarik minat anak-anak untuk
menonton dulu," ucap beliau.

Marjiyo, pemain ketoprak kawakan sekaligus pembina paguyuban


membenarkan bahwa zaman memang telah banyak berubah.

"Dulu sewaktu saya masih aktif bermain, penata laku menjadi role
model atau penentu tunggal dalam alur cerita. Kini tidak bisa lagi,
semua harus dijalankan dalam prinsip yang lebih egaliter, terkadang
sutradara harus menyesuaikan keinginan pemain," lanjutnya.

Angin segar pengembangan seni tradisi dan budaya datang dari


pemerintah melalui Dinas Kebudayaan. Dengan adanya Dana
Keistimewaan, pemerintah memberikan stimulan dana bagi
paguyuban yang telah mempunyai NIK (Nomor Induk Kebudayaan)
dan ingin menggelar pentas.

"Sementara ini program pengembangan seni dan budaya yang


sudah berjalan hanya mencover penyelenggaraan pentas dan
festival, belum menyentuh tentang pelatihan. Untuk keperluan
peningkatan kapasitas, utamanya regenerasi pelaku seni kami
percayakan pada lembaga-lembaga pendidikan seperti SMKI atau
ISI," tutur Arif Bowo Laksono dari Dinas Kebudayaan Sleman. █

99 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Berbagi Kebaikan melalui
Potong Rambut Gratis
(KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan)

Sleman, InfoPublik - Sudah bukan zamannya lagi usaha bisnis


sekadar mengejar keuntungan kapital sebesar- besarnya. Guna
berbagi kebaikan kepada sesama, Jumat (22/2/2019) di mulai jam
16.00, Pondok Barber Arfa menggelar potong rambut gratis bagi 50
orang dari lingkungan SSB Gelora Muda, Gadingan, Sinduharjo,
Ngaglik.

"Sebagai rasa terimakasih kami atas kepercayaan pelanggan pada


Arfa Barbershop, kami berbagi keuntungan melalui kegiatan seperti
ini setiap tiga bulan sekali," ungkap Fathy, manajer HRD Arfa.

100 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sebelum kegiatan di SSB Gelora Muda, Pondok Barber Arfa telah
bekerjasama dengan dua Panti Wredha dan satu sekolah dasar
dalam rangka pelaksanaan kegiatan serupa.

"Hari ini adalah pelayanan potong gratis ke-4 dalam 9 bulan terakhir.
Pondok Barber Arfa melibatkan 6 orang barberman untuk melayani
anak- anak, pelatih dan wali murid SSB. Namun sesuai tagline kami
'Truly Manly', kami hanya memberikan pelayanan untuk pria," lanjut
Fathy.

Dika, Barberman dari Pondok Barber Arfa mengatakan bahwa


praktik memotong rambut on the spot secara masal mempunyai
tantangan tersendiri dibandingkan memotong di studio barber.

"Tekanan jelas lebih terasa, selain di tuntut memberikan hasil terbaik


kami juga harus mengerjakan dengan waktu terbatas dalam suasana
lingkungan yang lebih ramai," ujar Dika.

Lusi Qanita, salah satu wali murid SSB Gelora Muda merasa senang
dan terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini.

"Tidak dapat dimungkiri, setiap bidang usaha mempunyai kebutuhan


dan motif finansial, namun alangkah indahnya jika tidak melupakan
sisi sosial kemanusian. Harapan saya, akan lebih banyak pelaku
usaha yang mempunyai semangat berbagi keuntungan dengan
masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan amal," kata Lusi. █

101 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ngaglik Sosialisasikan
Gerakan Masyarakat
Anti Politik Uang
(KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan)

Sleman, InfoPublik - Setelah dideklarasikan sebagai Desa Anti


Politik Uang (Desa APU), Pemerintah Desa Sardonoharjo bersama
pihak terkait terus melakukan diseminasi informasi dan
mengembangkan jaringan guna mengoptimalkan pencegahan
praktik jual beli suara dalam gelaran Pemilu Serentak 2019.

Achmad Fauzi Ridwan, relawan APU dari DeMa STAISPA


Yogyakarta menyampaikan sosialisasi tentang Gerakan Anti Politik
Uang di hadapan Rois se-Desa Sardonoharjo, di Dusun Candi
Mendiro, Jumat (22/02/2019).

102 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Politik uang tidak melulu pemberian berupa fisik uang, tapi juga bisa
dalam bentuk barang dan sudah menjadi tugas kita bersama untuk
menjaga proses Pemilihan Umum 2019 ini bebas dari trik politik
uang, paling tidak dimulai dari diri dan lingkungan sekitar," ucapnya.

Abdul Karim Musthofa, Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman


menyatakan bahwa secara hukum pemberi dan penerima dapat
dikenai sanksi berdasar UU Kepemiluan.

Menurutnya, proses penegakan hukum kadang terkendala dengan


kurangnya alat bukti dan saksi, namun masyarakat tetap dapat
melaporkan adanya praktik politik uang. Lebih penting lagi,
sepertinya kita semua harus mulai belajar untuk berani menolak
praktik tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan," imbuhnya.

Pada kesempatan diskusi singkat terungkap bahwa indikasi praktik


politik uang dalam bentuk berbagai rupa masih ditemui di lingkungan
tempat tinggal para rois, meski secara kuantitas jumlahnya tidak
sebanyak pemilu-pemilu sebelumnya.

Karim menyebutkan pada beberapa kasus, pelaku politik uang


berdalih yang dilakukan adalah sedekah, meski sebenarnya terdapat
garis batas pembeda antar keduanya. "Secara umum politik uang
mengandung motif, janji atau pemberian berupa uang atau barang
untuk menggiring dan mempengaruhi pilihan politik, sedangkan
sedekah semestinya dilakukan dengan ikhlas tanpa terikat waktu.
Bahkan setelah Pemilu pun tetap bisa dilakukan," tutup Karim.█

103 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Saling Belajar, Saling
Adopsi Nilai Positif
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Selasa (26/2/2019), Formadon (Forum Anak


Donoharjo) mendapat kunjungan dari Fanta (Forum Anak Kabupaten
Batang, Jawa Tengah) dengan jumlah 20 peserta. Rombongan
diterima di Aula Balai Desa oleh Pemerintah Desa Donoharjo,
dilanjutkan sarasehan di Aula Foodcourt Embung Jetis Suruh.

Dalam sambutannya, Muchlasin, Kepala Dinas P3PAKB


(Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Batang
menyampaikan maksud kunjungannya untuk belajar tentang forum
anak dan bagaimana mewujudkan Kabupaten Layak Anak dengan
104 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
anggaran yang sangat minim serta belum ada desa yang
menganggarkan secara khusus.

Hadi Rintoko, Kepala Desa Donoharjo pun menjelaskan bahwa


tahun 2018 Desa Donoharjo mendapatkan dana desa sebesar Rp
800 juta dan akan naik menjadi Rp 1.060.000.000 pada tahun 2019.
Sebagian dari dana desa tersebut, yaitu Rp 23,7 juta pada tahun
2018 dan Rp 24,7 juta di tahun 2019 dialokasikan untuk mewujudkan
Desa Ramah Anak. Kepala Desa berharap, anak- anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik, dan berharap mereka bisa
menjadi anak saleh dan kelak menjadi pemimpin bangsa.

Sementara itu, Sumarni, Kepala Seksi Pemenuhan Hak Anak Dinas


P3AP2KB Kabupaten Sleman ditemui di sela acara sarasehan
menjelaskan bahwa dengan kegiatan studi banding ini diharapkan
anak-anak bisa saling belajar dan saling mengadopsi kebaikan yang
ada di antara mereka. Pun, diharapkan ada komunikasi yang terjalin
untuk mengembangkan jaringan dan wawasan anak.

Lebih Lanjut Sumarni menjelaskan bahwa forum anak adalah wadah


bagi anak untuk mengeluarkan pendapat dan berpartisipasi aktif
dalam pembangunan.

“Diharapkan forum anak juga dilibatkan dalam penyusunan


perencanaan seperti dalam murenbang baik tingkat desa,
kecamatan maupun kabupaten,” katanya.

Adapun tugas dan fungsi forum anak dikatakan Sumarni ada dua,
yaitu sebagai pelopor dan pelapor. “Pelopor dalam kegiatan positif,
kebaikan, tidak merokok, tidak menikah dini dan anti kekerasan.
Pelapor untuk melaporkan hal hal yang tidak sesuai dengan
pemenuhan hak anak ke P3AP2KB,” jabarnya.

Kegiatan sarasehan berjalan dengan akrab, ada pertanyaan dari


Fanta tentang bagaimana Formadon bisa berjalan.

105 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Syarif, Ketua Formadon menjawab bahwa usai dibentuk pada bulan
November 2018, Formadon langsung menyelenggarakan malam
keakraban di bulan Desember.

Kegiatan Formadon disampaikan Syarif setiap bulan dibagi dua,


yaitu temu dan polah. Temu atau pertemuan di minggu pertama dan
polah berupa aktivitas di minggu ketiga. Aktivitas yang dilakukan
seperti menyelenggarakan dolanan anak dari dusun ke dusun,
menata perpustakaan, atau membantu kesibukan pemerintah desa.

Selain melakukan studi banding ke Kemadang Gunung Kidul,


Formadon sudah menyelenggarakan lomba futsal dan menjadi
pelaksana dalam lomba melukis, lomba mewarnai, juga lomba
akustik. "Bukan dengan fasilitas yang berlebih karena anak-anak
Formadon berkegiatan dibagi snack seharga dua ribu rupiah pun
sudah merasa senang," kelakar Syarif menjawab pertanyaan dari
Fanta. █

106 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Manfaatkan Dana Desa untuk
Kembangkan Desa Budaya
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman - Desa
Sinduharjo
merupakan salah
satu Desa Budaya
di Daerah
Istimewa
Yogyakarta,
berbagai macam
seni dan budaya masih berkembang dan dilestarikan.

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang ilmu seni budaya di Balai


Desa Sinduharjo dilaksanakan pembinaan pelaku seni budaya,
Kamis (28/2/2019) pukul 09.30 WIB.

"Sebagai desa budaya, kami harapkan berbagai seni budaya dapat


dilestarikan dan dikembangkan. Untuk itu dana desa sebagian
digunakan untuk kegiatan tersebut," kata Kepala Desa Sinduharjo,
Sudarja.

Sementara itu sebagai narasumber Marjiyo dari Ngaglik yang juga


pelaku seni mengatakan seni dan budaya yang kembangkan oleh
masyarakat perlu dipentaskan, tidak hanya dilatih saja.

“Pemerintah telah menyediakan anggaran melalui dinas kebudayaan


untuk bisa digunakan oleh masyarakat dengan membuat proposal,
salah satu syarat adalah mempunyai Nomor Induk Kebudayaan atau
NIK, yang dikeluarkan oleh Dinas Kebudayaan,” tuturnya.█

107 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ciptakan Generasi
Unggul yang Menjaga
Kesehatan Gigi
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Demi menciptakan generasi penerus yang


berbudaya hidup bersih dan sehat, lembaga pendidikan anak Islam
TPA (Taman Penitipan Anak), KB (Kelompok Bermain), dan RA
(Raudatul Athfal) Nabila bersama dengan Puskesmas Ngaglik II
adakan acara parenting menjaga kebersihan gigi dan mulut. Acara
tersebut dihadiri oleh wali murid, para guru, dan pengelola lembaga
bertempat di Masjid Al Hidayah Sompilan, Donoharjo, Ngaglik, Sabtu
(2/3/2019).

Bila gigi sehat, fungsi sebagai pengunyah menjadi baik, makanan


tercerna dengan sempurna, dan anak mendapatkan nutrisi yang

108 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Demikian yang dikatakan
Winarni selaku Kepala Sekolah TPA, KB, dan RA Nabila.

Lebih lanjut Winarni mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan


setiap semester.

“Sebagai ajang silaturahim antara wali murid, guru, dan pengelola


lembaga serta sebagai sarana menambah pengetahuan dan
wawasan wali murid dalam mendidik anak sehingga nantinya akan
sinkron antara pendidikan yang diperoleh di sekolah dengan
pendidikan di rumah," kata Winarni.

Tantri Yuniarsi dari Puskesmas Ngaglik 2 dihadirkan sebagai


narasumber dalam acara yang juga sebagai ajang sosialisasi
kesehatan gigi dan mulut ini. Disampaikan Tantri, tujuan dari
sosialisasi pada anak usia dini agar anak memahami cara menjaga
dan merawat kebersihan gigi susu sehingga saat gigi tetap sudah
tumbuh anak mempunyai kebiasaan baik menjaga dan merawatnya.

"Pencegahan menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan gigi anak.


Prinsip menjaga kesehatan gigi dan mulut anak diawali dengan
menggosok gigi dua kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan
dan malam hari sebelum tidur, melakukan pemeriksaan gigi secara
rutin 6 bulan sekali, serta menjauhkan faktor risiko yang dapat
mengakibatkan kerusakan gigi," ungkap Tantri.

Tantri mengatakan gigi susu merupakan bagian penting tumbuh


kembang anak. Selain fungsi pengunyahan dan bicara, gigi susu
mempunyai peranan penting bagi susunan gigi permanen kelak.
Apabila gigi tidak dijaga dengan bai, dampak yang ditimbulkan oleh
kerusakan gigi pada anak yaitu berubahnya bentuk mulut dan
tatanan gigi pada saat dewasa nanti.

Pada acara tersebut pemateri mengajarkan cara gosok gigi yang


benar sekaligus memilih sikat dan pasta gigi yang tepat untuk anak.
"Pilihlah sikat gigi yang sesuai ukurannya, tangkai sikat lurus tidak
bengkok atau bergelombang, bulu sikat lembut dan lurus. Pilih juga

109 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


pasta gigi yang mengandung flouride untuk mengembalikan mineral
yang hilang akibat asam yang berasal dari plak bakteri," jabar Tantri.

Pemateri juga mengajarkan cara gosok gigi dengan gerakan


memutar di setiap permukaan gigi minimal delapan kali putaran,
kemudian gerakan maju mundur, dan gerakan atas bawah di seluruh
permukaan gigi. Pun, untuk bagian dalam, gosok gigi dilakukan
dengan gerakan mencongkel.

Pada kesempatan tersebut Tantri mengutarakan bahwa Puskesmas


Ngaglik 2 siap memberikan pendampingan untuk kegiatan rutin sikat
gigi bersama di TK dan SD kawasan Donoharjo dan sekitarnya.
Karenanya, perlu dibentuk kader yang berasal dari wali murid yang
bertugas membantu menyiapkan peralatan dalam rangka
mendukung kegiatan tersebut.

Di akhir acara dilakukan tanda tangan Komitmen Wali murid


terhadap Generasi Unggul Gigi Sehat yang disingkat SIGUL GIAT
sebagai wujud keseriusan wali murid dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi putra putri generasi penerus bangsa. █

110 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tarik Minat Baca, GSC
Gelar Roadshow Tiga
SD Sukohardjo
KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan

Sleman, InfoPublik - Untuk menarik minat dan tulis bagi anak-


anak, Perpustakaan Generasi Sukoharjo Cerdas (GSC) melakukan
roadshow tiga Sekolah Dasar Negeri di desa Wonosalam,
Sukomulyo, dan Sukosari, Sleman, Sabtu(9/3/2019).

"Setelah SDN Wonosalam, SDN Sukomulyo, dan SDN Sukosari, hari


ini giliran kami mendatangi SDN Selomulyo, Sembung. Selain
kegiatan donasi buku bagi setiap tempat yang kami datangi,

111 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


roadshow juga kami isi dengan kegiatan mendongeng, membaca,
dan kemudian mengajak siswa- siswi untuk menuliskan kembali
mengenai yang mereka dengar dan mereka baca," terang Kepala
Perpustakaan GSC, Adib Makmun

Menurutnya kegiatan ini bekerjasama dengan Taman Bacaan


masyarakat Mata Aksara Yogyakarta sebagai mitra dan donatur
buku. Tim roadshow GSC menyasar siswa kelas 5 dalam
kegiatannya. Dalam setiap kunjungan tim berisi sekitar 6 orang yang
bertugas sebagai pendongeng, ice breaker dan fasilitator penulisan.

"Sebanyak 60 buah buku cerita anak, kami serahkan untuk


menambah koleksi perpustakaan SDN Sukomulyo. Semoga donasi
ini semakin menarik minat baca anak, karena dengan membaca kita
semua dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan yang luas.
Lebih jauh lagi, setelah memahami apa yang dibaca, semoga anak-
anak termotivasi untuk menulis bagi orang lain," imbuh Adib.

Sementara itu, Hadi Subronto selaku Kepala Desa Sukoharjo dan


penanggung jawab perpustakaan berharap donasi buku yang
diserahkan dapat bermanfaat bagi semua elemen yang ada di
sekolah.

"Kegiatan ini sejatinya adalah sosialisasi berkelanjutan untuk


mempertahankan dan mengembangkan budaya literasi di Indonesia.
Pesan saya untuk kita semua adalah jangan pernah bosan
membaca dan menulis, karena hanya dengan menguasai
pengetahuan kita dapat tampil sebagai generasi yang maju," ungkap
Hadi.

Setelah acara penyerahan donasi buku, Hendri Iskandar, Eni


Puspitasari, dan Rosalia Haryanti mengajak 32 murid SD yang
mengikuti kegiatan untuk bermain bersama. Antusiasme dan
semangat anak-anak semakin tergugah ketika fasilitator mulai
menceritakan dongeng berjudul Hadiah Istimewa untuk Puteri.

"Dongeng merupakan sarana yang sangat bagus untuk


mengembangkan gagasan, wawasan dan imajinasi anak. Dipadu

112 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dengan ketrampilan menulis, kreativitas anak dalam bertutur
menyampaikan gagasan, ide ataupun pemikiran kepada orang lain
akan semakin komplit baik secara verbal maupun tulisan", terang Eni
Puspitasari.

Di akhir kegiatan roadshow, Siti Widayatun, Kepala Sekolah SDN


Selomulyo mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada tim GSC yang telah ikhlas berbagi ilmu dan buku.
Selanjutnya Siti yakin kegiatan ini dapat memotivasi guru dan murid
untuk terus mengembangkan budaya baca tulis di lingkungan
sekolah mereka.

"Sepertinya anak-anakpun terkesan dengan kegiatan ini, terlihat dari


hasil tulisan mereka yang mengapresiasi dan menginginkan kegiatan
serupa di masa yang akan datang," tutup Siti sembari menunjukkan
hasil tulisan anak-anak mengenai kesan pesan setelah mengikuti
kegiatan. █

113 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Semangat Warga Dukung
Produksi Film Sosialisasi
Pemilu 2019
KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan

Sleman, InfoPublik - Kurang dari 40 hari ke depan, warga


masyarakat di seluruh penjuru tanah air akan melaksanakan
pemungutan suara serentak untuk pemilihan presiden dan pemilihan
legislatif.

Dimas Permanahadi, Divisi Teknis Penyelenggaraan PPK Ngaglik


mengungkapkan bahwa hari pemungutan suara menjadi batu uji
selanjutnya bagi para pihak terkait terutama penyelenggara Pemilu.
"Meskipun sejak 1955 rakyat Indonesia telah memiliki pengalaman
dalam gelaran pemilu namun pemungutan suara kali ini memiliki
kekhasan dan tingkat kerumitan tersendiri karena untuk pertama
kalinya pemilihan presiden bebarengan dengan pemilihan legislatif,"
ungkapnya ketika ditemui di Kantor PPK, Jumat (8/3/2019).

114 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pada kesempatan yang sama, Dita Hendri Irawan, Divisi Hukum
PPK Ngaglik menambahkan bahwa pada saat ini sosialisasi dan
simulasi menjadi agenda penting untuk menyampaikan norma-
norma baru terkait pelaksananaan pemungutan suara nanti. Selain
sosialisasi dengan metode tatap muka melalui beberapa pertemuan,
PPK Ngaglik juga memproduksi film sosialisasi Pemilu 2019.

"Film sosialisasi pertama yang diproduksi berdurasi 2,2 menit


berjudul Pemilih Berdaulat Negara Kuat, konten utama dari film
berisi tentang waktu pelaksanaan pemungutan suara, jenis pemilih,
jumlah surat suara dan TPS yang aksesibel. Pada bagian akhir kami
selipkan pesan untuk tidak golput dan mewujudkan pemilih yang
berdaulat," ungkap Dita Hendri.

Karena melihat respon dan antusiasme masyarakat ketika film


diputar saat sosialisasi tatap muka maka mulai akhir Februari lalu
PPK mulai memproduksi film kembali dengan mengangkat tema
yang lebih spesifik mengenai pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara.

"Film kedua kali ini melibatkan 20 orang anggota tim produksi dari
PPK, PPS, Panwasdes, Staf Pemdes, dan KIM Ngaglik. Total
pemeran dan pendukung film berjumlah 70 orang terdiri dari unsur
Pemerintah Kecamatan Ngaglik, Pemerintah Desa Donoharjo, PPS,
Calon KPPS se-Desa Donoharjo dan warga masyarakat,"jelasnya

"Properti yang digunakan kami upayakan semirip mungkin dengan


yang akan digunakan saat pemungutan suara nanti dan patut dicatat,
semua yang terlibat dalam pembuatan film pertama dan kedua
bersedia tampil tanpa dibayar, semua bekerja ikhlas demi suksesnya
Pemilu Serentak 2019," imbuh Dita Hendri.

Saat ini produksi sudah memasuki tahap editing dan direncanakan


selesai pada pertengahan Maret, namun preview film sebagai kisi-
kisi konten sudah selesai dibuat. Baik film pertama maupun preview
film kedua sudah dapat ditonton dan didownload melalui chanel
youtube 'Bara Waluku'.█

115 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Melihat Tobong Sebagai
Gerbang Lahirnya Generasi
Seniman Ketoprak
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Dwi Tartiyasa, telah mengakuisisi Ketoprak


Tobong Chandra Kirana, ketoprak asli Kediri, Jawa Timur yang
berjaya sebelum era tahun 2000-an.

Akuisisi ketoprak yang ia ganti nama menjadi Ketoprak Tobong


Kelana Bhakti Budaya ini didasari oleh rasa sukanya terhadap
kesenian ketoprak. Dirinya ingin membina dan memelihara agar
kesenian tersebut tidak punah.

Sekitar tahun 2006, Tobong Kelana Bhakti Budaya pindah ke


Yogyakarta. Tempat pertama yang dituju adalah Jodog Bantul, lalu

116 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


pindah ke Balong Bayen Kalasan, dan 4 tahun terakhir ini di Brayut
Cangkringan.

Dwi Susanto atau akrab disapa Klontang merupakan salah satu


pegiat Ketoprak Tobong yang bergabung sejak tahun 2007 di
Kalasan.

Ditemui Jumat (8/3/2019) malam di sela-sela pementasan, Klontang


bercerita tentang Tobong, yakni serangkaian fasilitas yang
digunakan dalam sebuah pementasan yang terdiri dari panggung
utama atau tonil, ruang penonton, belakang layar tempat rias pemain,
rumah tinggal, warung, dan kamar mandi lengkap dengan jemuran
sederhana yang ada dalam lingkungan tersebut.

Klontang mengingat masanya bergabung di Kalasan. “Pemain


Tobong dari Kediri yang sehari-hari tinggal dan melakukan aktivitas
di Tobong masih berjumlah sekitar 30-an. Namun kini hanya tinggal
sekitar 4 orang karena mendapatkan pekerjaan yang relatif lebih
tetap, mengikuti kelompok lainnya, atau karena meninggal,” tutur
Klontang.

Tentang aktivitas Tobong, menurut Klontang, dibandingkan sekarang,


saat di Kalasan jauh lebih maju.

“Di sana bisa pentas 2 kali seminggu setiap malam Kamis dan
malam Minggu, dengan kapasitas penonton 300 orang selalu penuh.
Di sini pentas seminggu sekali saja penonton sedikit, tidak sampai
100 orang. Malam ini kapasitas penonton 150 ini bisa penuh karena
pemain dari luar Tobong. Faktornya banyak, di antaranya karena
tempatnya jauh, masyarakat sekitar kurang suka Ketoprak Tobong,
dan faktor lainnya," jelasnya lagi.

Di sisi lain, Klontang menuturkan kesenian ini jika ditekuni


sebenarnya bisa menjadi sebuah pekerjaan. "Semula saya hanya
suka, lalu ikut belajar. Jika ditekuni, bisa menjadi mata pencaharian
karena panggilan manggung dari luar," jelasnya.

117 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Apalagi, Klontang melihat dana keistimewaan yang disediakan
pemerintah memberikan peluang untuk mengembangkan kesenian
ini. “Peran para senior dan adanya festival tahunan yang
diselenggarakan pemerintah akan membuat ketoprak semakin
berkembang,” lanjutnya.

Ditambahkan Risang Yuwono, Pengelola Ketoprak Tobong Kelana


Bhakti Budaya, di sinilah peran Ketoprak Tobong Kelana Bhakti
Budaya sebagai rumah teater tradisi yang siap menerima setiap
pribadi untuk berkenalan, berproses, belajar, dan mendalami
ketoprak dari nol hingga akhirnya bisa menjadi pemain ketoprak
yang profesional.

"Dwi Susanto merupakan contoh konkret bagaimana mengenal,


belajar, dan kini menjadi profesional dari keberadaan Ketoprak
Tobong. Dwi adalah kisah nyata sejak 2007-2011 hingga kini telah
fasih menjadi aktor ketoprak," jelas Risang lagi.█

118 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Embung Jetis Suruh,
Wisata Asri di Sleman
KIM Ngaglik/Dita Hendri Irawan

Sleman, InfoPublik - Menikmati panorama Gunung Merapi dengan


cara berbeda barangkali dapat menjadi alternatif liburan bagi
sebagian kita. Dikelilingi pohon rindang dan hamparan kebun salak,
Embung Jetis Suruh berlatar gunungapi nan eksotis dapat menjadi
rujukan baru bagi masyarakat yang merindukan suasana sejuk dan
asri.

Joko, pengunjung yang datang jauh-jauh dari Dusun Tlogo,


Prambanan bercerita bagi dirinya Embung Jetis Suruh memiliki
pesona yang tidak dimiliki oleh embung lain di Yogyakarta.

"Pengembangannya bagus, pertama kali saya datang ke sini belum


ada infrastruktur pendukung, hanya melulu bangunan tampungan air.
119 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Sungguh tidak menyangka jadi seperti sekarang ini, ada pendopo,
gazebo dan tamannya," terang Joko, Minggu (10/3/2019).

Embung Jetis Suruh secara administratif berada di Desa Donoharjo,


Ngaglik, Sleman. Embung ini dibangun pada 2014 oleh Dinas
Pekerjaan Umum, Perumahan dan ESDM DIY dengan volume
tampung air mencapai 24 ribu m3.

"Tujuan awal pembangunannya dulu memang untuk irigasi


perkebunan dan sawah, sehingga bangunan embung ini berada di
titik paling tinggi di Desa Donoharjo. Air yang tertampung berasal
dari mata air gumuk Sicino yang merembes melalui sungai Gayam,"
terang Temu Santoso, petugas kebersihan Embung.

Dengan melihat geliat pariwisata yang semakin meningkat di area


Sleman, mulai pertengahan 2018, orientasi pariwisata menjadi arus
utama pengembangan embung dengan pengelolaan diserahkan
kepada BUMDes Sri Taman Rejeki Desa Donoharjo.

Infrastruktur pendukung wisata dibangun secara rapi dan merata di


sekitar embung. Setelah parkir di dekat pintu masuk, seni instalasi
berbentuk jamur menyapa setiap pengunjung yang hadir. Di
sebelahnya berdiri megah pendopo yang juga berfungsi
sebagai foodcourt dengan daya tampung sekitar 75 orang.

Berjalan ke arah embung, di sisi kiri terdapat area lapang cukup luas
yang dapat dijadikan camping ground, sedangkan di sisi kanan
terlihat kembali seni instalasi berbentuk rumah, taman dan aliran
sungai.

Di depan pintu masuk embung kita temui Gazebo sebagai rest


area pengunjung dan area teduh di bawah pohon talok dengan
rumput yang menghijau di bawahnya. Dari area ini, pengunjung bisa
menikmati sensasi suara deras air mengalir dari pintu air menuju
sungai di bawahnya.

Selain papan informasi permanen, di sekitar embung kita dapat


menemui taman bunga dan miniatur kapal berkepala naga.

120 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sekeliling Embung telah dipavingblock sehingga memungkinkan
untuk digunakan sebagai area jogging.

Salah satu keunikan yang tidak dimiliki di embung lain adalah


konsep pembangunan yang ramah disabilitas dengan adanya jalur
khusus kursi roda di area foodcourt dan pintu masuk embung. Meski
patut disayangkan, oleh beberapa pengunjung jalur tersebut kadang
dialih fungsi menjadi jalur masuk sepeda motor yang bersliweran di
sekeliling embung.█

121 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Memanen Manfaat dari
Pekarangan Rumah
(KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Ketahanan pangan akan tetap menjadi


permasalahan pokok dari waktu ke waktu seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Upaya membangun ketahanan
pangan keluarga salah satunya dapat dilakukan dengan
memanfaatkan dan mengoptimalkan lahan pekarangan.

Oleh sebab itu dalam rangka membangun ketahanan pangan,


Pemerintah kecamatan Ngaglik menggelar acara dengan tajuk
Pelatihan Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Meningkatkan
Ekonomi dan Gizi Keluarga. Acara berlangsung selama dua hari di
Aula Kecamatan Ngaglik pada Senin (8/4/2019) dan di 'Sobo Kebon
122 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Agro' Jetis Baran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman pada Selasa
(9/4/2019).

Hadir sebagai narasumber Agus Krisnadi dari Bidang Ketahanan


Pangan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sleman,
memaparkan konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
Menurutnya KRPL adalah himpunan rumah tangga tangga yang
memanfaatkan pekarangan dengan tujuan memenuhi pangan dan
menambah gizi keluarga, meningkatkan pemanfaatan pekarangan
untuk, budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat
keluarga (TOGA), pemeliharaan ternak atau ikan serta mengolah
limbah rumah tangga menjadi kompos, mengembangkan sumber
bibit untuk keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan melakukan
pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan.

"Dengan adanya KRPL diharapkan keluarga dan masyarakat akan


mampu mengembangkan dan meningkatkan ekonomi dan sosial di
samping untuk memenuhi pangan dan gizi secara lestari menuju
keluarga yang sejahtera," tutur Agus.

Pada hari kedua bertempat di Sobo Kebon Agro sebagai


narasumber Supartinah, Praktisi Pertanan yang sudah bertahun-
tahun menekuni pemanfaatan lahan pekarangan menerangkan
persiapan media tanam, menentukan jenis tanaman, teknik
penyemaian dan penanaman, pemeliharaan, pengairan, pemupukan,
pemanenan, rotasi tanaman sayuran dan hortikultura.

"Selama ini saya tidak pernah belanja untuk keperluan dapur semua
sudah tercukupi dari hasil menanam di pekarangan sendiri. Selain itu,
saya dan keluarga merasa aman untuk langsung petik dan makan
karena serba organik dan bebas dari pestisida. Malah sekarang saya
bisa menjual bila panen berlebih dan juga menyediakan bibit bagi
yang membutuhkan," ungkap Supartinah.

Sedangkan Joelang Arwanto pemilik sekaligus pengelola Sobo


Kebon Agro menerangkan budidaya tanaman buah baik yang
ditanam di dalam pot (tabulampot) maupun ditanam langsung di
tanah.

123 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Lebih lanjut Joelang mengatakan tabulampot adalah solusi untuk
menanam buah buahan dengan lahan yang sangat terbatas,
berfungsi sebagai tanaman hias, mudah dipindah tanpa merusak
tanaman, serta dengan teknik tertentu dapat diatur masa berbunga
dan berbuahnya.

Di akhir acara peserta dibagikan pupuk organik, berbagai macam


benih tanaman sayuran dan hortikultura dengan harapan bisa
dikelola dan dikembangkan secara kelompok sehingga tercipta
kawasan rumah pangan lestari sesuai tujuan dari pelatihan tersebut.

124 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menikmati Wisata Petik
Buah di Sobo Kebon
Agro
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Berada di tengah bentang area persawahan


antara Dusun Turen di sebelah utara dan Dusun Kringinan
Sardonoharjo di selatan, Sobo Kebon Agro (SKA) menjadi lokasi
yang tepat bagi wisatawan yang merindukan suasana damai, tenang,
sunyi, jauh dari keramaian, dan hiruk pikuk suara deru mesin.

125 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Memasuki area gerbang, di sebelah kanan disambut dengan
gemericik suara air dari 2 kolam pemancingan besar yang berisi
aneka macam ikan.

Di sebelah kiri kolam berdiri bangunan berbentuk limasan terbuka


tanpa dinding dengan konstruksi bambu dihiasi furniture kayu utuh
dan hiasan caping petani di setiap tiang penyangga memberi kesan
suasana tradisional pedesaan yang sangat kental. Limasan dengan
ukuran 20mx20m sangat cocok untuk acara rapat, workshop, reuni,
atau hanya sekadar santai bersama keluarga.

Itulah Sobo Kebon Agro, destinasi wisata yang menawarkan wisata


kebon buah, koleksi tanaman langka, dan pemancingan.

Joelang Arwanto sang pemilik, saat ditemui Minggu (14/4/2019),


menjelaskan, Sobo Kebon Agro secara administratif berada di
Dusun Jetis Baran, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman berdiri tahun
2
2017 menempati lahan seluas 8.000m dan merupakan perluasan
dari Endless Garden yang berlokasi di Dusun Mindi, Sukoharjo,
Ngaglik, Sleman.

"Endless Garden sejak berdiri tahun 2005, menyediakan bibit


tanaman buah karena keterbatasan lahan maka untuk tanaman yang
siap berbuah di pindah di lokasi ini," paparnya.

Sobo Kebon Agro mempunyai koleksi ratusan batang pohon buah, di


antaranya blimbing taiwan, srikaya, dan berbagai jenis tanaman
manga, sedangkan tanaman yang sudah berbuah dan siap petik di
antaranya klengkeng king long, jambu madu deli, sawo mentimun,
jambu kristal, dan blimbing taiwan. Pengunjung bisa memetik buah
yang sudah matang langsung dari pohon.

"Dengan teknik tertentu buah-buahan yang berada di Sobo Kebon


Agro tidak mengenal musim seperti pohon buah pada umumnya jadi
pengunjung bisa mendapatkan buah yang diinginkan sepanjang
waktu," lanjut Joelang yang sering diundang sebagai narasumber di
berbagai pelatihan budi daya tanaman buah.

126 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Lebih lanjut Joelang menjelaskan, Sobo Kebon Agro mempunyai
koleksi tanaman langka yang berasal dari berbagai belahan dunia
seperti mame sapote atau sawo raksasa dari Amerika yang memiliki
2 jenis yaitu Havana dan magana, plum aussie dari Australia, Kenitu
ungu atau sawo bludru ungu, grumichana atau cheri Brazil, delima
Spanyol, anggur pohon dari Brazil, black sapote dan putosan atau
rambutan hitam dari Malaysia.

Di tempat ini tedapat koleksi tanaman lokal yang sekarang jarang


dijumpai seperti duwet, kepel, sawo kecik, dan lain sebagainya.
Selain kebun buah di Sobo Kebon Agro terdapat 2 kolam pancing
besar yang berisi ikan nila, bawal tombro, dan patin.

"Pengunjung bisa memancing ikan sepuasnya karena dibayar per


kilogram tergantung jenis ikan yang diperoleh. Alat pancing
disediakan di sini sekaligus menyediakan jasa masak langsung,"
ungkap Joelang.

Bambang, pengunjung asal Godean Sleman mengatakan alasannya


mengunjungi ke Sobo Kebon Agro. Dia sengaja datang bersama
keluarga mencari suasana lain mengisi liburan.

"Biasanya ke pantai, gunung atau ke mall, di tempat ini bisa santai,


mancing ikan, petik buah langsung dan yang penting anak saya
yang masih SD bisa mengenal tanaman langka yang sekarang
jarang dijumpai," ujarnya.█

127 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pawai Kereta Kelinci
Ramaikan Hari Kartini
2019 di Yogyakarta
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka menyambut Hari Kartini tahun


2019, Kelompok Gugus PAUD VI Desa Sukoharjo mengadakan
Pawai Kereta Kelinci mengitari wilayah Desa Sukoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Yogyakarta, Sabtu (20/4/2019).

Panitia Penyelenggara Pawai, Lusiana Indriasari mengatakan,


peserta terdiri dari 7 lembaga yang masuk dalam Gugus PAUD VI

128 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sukoharjo, antara lain TK Sukorini, TK Budi Asih, TK Lestari,
SPS Wijaya Kusuma, TPA Tunas Mulya, dan KB Cahaya Mulya.

“Adapun pelepasan pawai dilakukan di Lapangan Klidon. Tujuan


kegiatan ini adalah mengenalkan wilayah Desa Sukoharjo dan
pakaian adat atau daerah masing-masing, serta untuk mengenang
kembali perjuangan Kartini,” katanya.

Menurutnya, sebanyak 7 kereta kelinci yang disiapkan panitia


dipenuhi oleh peserta yang berasal selain dari siswa-siswi PAUD
juga seluruh bunda pengasuh dan wali siswa-siswi yang ikut
merayakan Hari Kartini tahun 2019 ini.

Pada kesempatan pelepasan pawai dilaksanakan Bunda PAUD


Desa Sukoharjo yang diwakili oleh Yuliani.

Sebelum melepas, Yuliani menyampaikan terima kasih atas


terlaksananya pawai ini. Ia berharap program yang baik ini dapat
terus dilakukan dan ditingkatkan untuk tahun berikutnya.

“Karena perjalanan keliling Desa Sukoharjo cukup jauh, jaga


ketertiban lalu lintas karena rombongan cukup banyak,” ujarnya.

Usai pawai, acara dilanjutkan dengan penampilan seni, puisi, dan


menyanyi yang berlangsung di Balai Desa Sukoharjo. █

129 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kartini dan Kartono
Desa Donoharjo
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Menggali potensi remaja bisa dilakukan melalui


banyak hal, diantaranya dengan penyelenggaraan lomba. Demikian
pula yang dilakukan Fornadon (Forum Anak Donoharjo), dalam
rangka memperingati hari lahir RA Kartini mereka
menyelenggarakan lomba Kartini Kartono tingkat Desa Donoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Minggu (28/4/2019).

Lomba diikuti oleh 18 peserta se-Desa Donoharjo, dengan batasan


peserta dari SD hingga kelas 2 SMA. Di babak penyisihan, setiap
peserta melakukan fashion show serta menyampaikan tentang visi
misinya bagi kemajuan desa, kemudian dipilih sepuluh finalis Kartini
Kartono. Untuk menentukan pemenangnya, digali kemampuan
peserta diantaranya dalam penguasaan visi misi, serta bakat
kemampuan dan prestasi yang dimiliki.

130 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Syarif, Ketua Fornadon menuturkan alasannya mengadakan lomba
seperti ini. “Selain untuk menggali potensi remaja Desa Donoharjo,
juga untuk mempersiapkan regenerasi Fornadon yang muaranya
nanti menuju Desa Donoharjo yang lebih baik,” terang Syarif.

Tampil sebagai juara kategori keserasian adalah Muhamad Ridwan


Taufik serta Dewi Latifah Sari dari Padukuhan Penen. Adapun
pemenang lomba Kartini adalah Zulfa Rahmania dari Padukuhan
Balong dan pemenang lomba Kartono Abiyu Mahfud Raihan juga
dari Padukuhan Balong. █

131 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Padukuhan Ngabean
Kulon Galakkan
Tamanisasi di Tiap RT
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Kampung KB Ngabean Kulon bekerjasama


dengan PKK Padukuhan mengadakan lomba kebersihan dan
tamanisasi antar RT, Sabtu (27/4/2019). Kegiatan ini diinisiasi PKK
Padukuhan Ngabean Kulon yang diikuti oleh 7 RT dari 9 RT yang
ada di Padukuhan Ngabean Kulon, Desa Sinduharjo, Kecamatan
Ngaglik.

"Kegiatan lomba kebersihan lingkungan dan tamanisasi ini


merupakan awal dari lomba Peningkatan Peran Wanita Menuju
Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) yang akan diadakan bulan
Agustus mendatang tingkat kabupaten. Peserta lomba kali ini ada 7
RT, disini masyarakat dengan swadaya membuat taman taman
ditambah pekarangan kosong, ditanami tanaman obat keluarga
(TOGA), sayur mayur dan tanaman hias," kata Suhardi Dukuh
Ngabean Kulon saat menerima tim juri.

Tim penilai terdiri dari Sekretaris Camat Ngaglik, Kades Sinduharjo,


anggota PKK desa Sinduharjo dan Puskesmas Ngaglik I. Sebagai
ketua tim juri Sekretaris Camat Ngaglik Sumariyah saat evaluasi
mengatakan sangat mengapresiasi program dan inisiatif warga
Ngabean Kulon dengan lomba kebersihan lingkungan dan
tamanisasi.

“Taman yang dibuat cukup baik dan kreatif memanfaatkan tanah


kosong, mudah mudahan saat lomba P2WKSS nanti semakin
lengkap dan baik. Semoga kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi
padukuhan lain,” ungkap Sumariyah. █

132 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Loket Pembayaran dan
Perubahan Data PBB
Desa Sukoharjo
KIM Ngaglik/Nur

Sleman, InfoPublik - Untuk meningkatkan pencapaian target pajak


bumi dan pembangunan, Pemerintah Desa Sukoharjo bersama Tim
Intensifikasi Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten
Sleman, DI Yogyakarta membuka loket pembayaran Pajak Bumi
Bangunan (PBB) dan pelayanan perubahan data PBB di Kantor
Desa Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (25/4/2019).

Program dari BKAD Sleman ini merupakan program untuk seluruh


desa khususnya di Kabupaten Sleman. Pelayanan loket pembayaran
PBB dan pelayanan perubahan data PBB ini dikoordinatori oleh Sub
Bidang Penagihan BKAD Sleman yang bekerja sama dengan tim

133 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


intensifikasi serta Pemerintah Kecamatan Ngaglik dan Pemerintah
Desa Sukoharjo.

Khusus untuk loket pembayaran PBB, tim intensifikasi bekerja sama


dengan Bank BPD DIY yang melakukan pelayanan langsung di
kantor desa.

Pada kegiatan intensifikasi realisasi penerimaan PBB P2 tahun 2019


ini, Kepala Desa Sukoharjo Hadi Subronto berpesan kepada
masyarakat Desa Sukoharjo agar ikut proaktif dalam membayar
pajak PBB.

Dalam pelayanan ini, warga wajib pajak di Desa Sukoharjo langsung


dilayani di tempat dengan syarat membawa lampiran SPPT
asli/fotokopi, fotokopi sertifikat/bukti kepemilikan tanah, dan fotokopi
KTP/KK. Selain pelayanan pembayaran PBB, warga masyarakat
dilayani oleh tim BKAD Kabupaten Sleman untuk perubahan data
PBB jika mengalami kesalahan data ataupun yang lainnya.

Loket pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan pelayanan


perubahan data PBB di desa-desa ini merupakan salah satu upaya
pemerintah Kabupaten Sleman untuk mempermudah pelayanan
pembayaran PBB bagi masyarakat.

Selain itu, upaya lainnya adalah aplikasi Sleman Mobile PBB yang
berbasis android dimana penggunanya dapat mengetahui pokok
pajak pertahun serta riwayat pembayaran 5 tahun sebelumnya. █

134 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Minapadi Jajar Legowo :
Upaya Tingkatkan
Efisiensi Lahan
Pertanian
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan


lahan pertanian semakin sempit sehingga diperlukan upaya untuk
meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun
kuantitas. Usaha untuk mengoptimalkan potensi lahan persawahan
di antaranya adalah budidaya minapadi dengan sistem tanam jajar
legowo. Demikian dikatakan Suhardi selaku Kepala UPTD Balai
Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan (BP-4) wilayah IV
Kabupaten Sleman dalam acara Forum Komunikasi Pertanian yang

135 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


berlangsung di Aula UPTD BP-4 Temon, Pandowohajo, Sleman,
Selasa (23/04/2019).

Acara dihadiri kurang lebih 100 peserta yang merupakan perwakilan


kelompok tani di wilayah Kecamatan Sleman dan Ngaglik.

Gatot Riyanto selaku Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Bidang


Perikanan mengatakan bahwa minapadi adalah budidaya ikan dan
padi di satu area sawah. Ia mengungkapkan dengan adanya
pemeliharaan ikan di persawahan selain meningkatkan keragaman
hasil pertanian berupa padi dan ikan juga dapat meningkatkan
kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pestisida kimia, pupuk
anorganik dan penyiangan, serta dapat mengurangi hama penyakit
pada tanaman padi.

Pada kesempatan tersebut Gatot memaparkan tahap pembuatan


minapadi di antaranya pembuatan parit mengelilingi persawahan
yang berfungsi sebagai kolam pemeliharaan ikan.

"Pembuatan parit mengelilingi sawah dilakukan pada saat mengolah


tanah terakhir atau saat meratakan tanah. Dibuat sekitar 20% dari
luas sawah atau kurang lebih 1meter dari pematang dengan
kedalaman 25-30cm. Dilapisi mulsa dengan tujuan sebagai tempat
penampungan ikan, melindungi ikan saat kekeringan, memudahkan
saat panen, sebagai area memberi pakan, dan memudahkan ikan
bergerak ke seluruh petakan," jabar Gatot.

Selanjutnya ia menjelaskan pemilihan bibit ikan. "Pilih benih ikan


unggul yang tahan terhadap perubahan lingkungan dan tahan
terhadap penyakit yaitu pilih bibit yang masih keturunan ke 2 dan
induknya bersertifikat," lanjutnya.

Ia mengungkapkan bahwa jenis ikan yang dianjurkan berwarna


gelap. "Nila hitam lebih disukai karena rasanya enak, fisiknya kuat
dan meminimalkan hama burung," katanya.

Gatot juga menjelaskan penggunaan pakan ikan. Diungkapkannya


bahwa pakan bisa menggunakan pakan ikan buatan pabrik dengan

136 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


jumlah yang lebih efisien karena ikan memakan binatang-binatang
kecil, gulma dan bahan2 organik yang berada di dalam kolam.

"Penebaran benih dilakukan 12-14 hari setelah penanaman padi


dengan tujuan menghindari obat-obatan atau pupuk kimia yang
mungkin diberikan sebelumnya," ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut Suharyanto selaku PPL Bidang


Pertanian menjelaskan tentang jajar legowo yang merupakan sistem
menanam padi dengan cara mengatur jarak tanam yaitu dengan
pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong.

"Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan kosong


dipindahkan sebagai sisipan di dalam barisan sehingga mampu
menampung populasi tanaman lebih banyak," ujarnya.

Lebih lanjut diterangkannya tipe jajar legowo yang efektif


meningkatkan hasil panen yaitu tipe jajar legowo 2:1 artinya ada 2
baris tanaman padi diselingi satu barisan kosong.

Jajar legowo, demikian dikatakan Suharyanto, sesungguhnya adalah


teknik manipulasi seakan tanaman berada di bagian pinggir.

"Tanaman yang berada di bagian pinggir jauh lebih baik daripada di


barisan tengah, baik itu dari segi pertumbuhan maupun tingkat
produktivitasnya karena yang berada di pinggir mempunyai ruang
tumbuh yang leluasa dan lebih banyak mendapat sinar matahari,"
katanya.

Menurtnya, sebagian lahan yang dikurangi untuk baris kosong


terbukti tidak mengurangi produktivitas padi sebab keberadaan ikan
memakan hama dan gulma pengganggu tanaman, kotoran ikan
memberikan pupuk organik untuk tanaman sehingga dihasilkan
beras organik yang bebas residu pestisida sintetik dan pupuk kimia,
lebih sehat, rasanya enak dan awet tidak lekas basi. █

137 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Melindungi Akar
Tanaman Dengan
Fermentasi Akar Bambu
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Tanaman yang sehat dan kuat dengan


produktivitas tinggi tidak terlepas dari fungsi akar sebagai penopang
berdirinya tanaman, pencari nutrisi dan air di dalam tanah yang
kemudian disalurkan ke seluruh bagian tubuh tanaman.

“Akar juga menjadi sumber kehidupan karena di sana terjadi


pertukaran udara, unsur hara, dekomposisi dan lain sebagainya,”
kata Suharyanto, Penyuluh Pertanian Lapangan UPTD Balai
Penyuluhan Pertanian Pangan dan Perikanan Wilayah IV Kabupaten
Sleman, Kamis (2/5/2019).

138 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Hal itu, disampaikan, saat ia bertindak sebagai pemateri pada
Pelatihan Pembuatan Agensia Hayati, di Padukuhan Suruh, Desa
Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.

Untuk itu agar kondisi perakaran tetap terjaga dan berfungsi dengan
baik, salah satunya dengan mengaplikasikan PGPR (Plant Growth
Promoting Rhizobacter) yaitu mikroorganisme yang hidup berkoloni
di sekitar akar tanaman yang mampu mengikat nitrogen (fiksasi).

“Serta, memacu pertumbuhan, meningkatkan ketahanan terhadap


jamur dan patogen yang berpotensi merugikan tanaman,” paparnya.

Selanjutnya, ungkap Suharyanto, PGPR juga mampu menyediakan


berbagai mineral serta memacu peningkatan hormon yang secara
langsung mempengaruhi pertumbuhannya.

Pada kesempatan tersebut Suharyanto mengungkapkan, bahwa


membuat PGPR tidaklah sulit, tidak membutuhkan biaya besar
karena bahan-bahannya banyak terdapat di sekitar kita.

Hanya dibutuhkan akar bambu lapuk yang belum pernah dipupuk


atau disemprot pestisida kimia, kemudian direndam pada air matang
dingin selama 2- 4 hari. Rendaman akar bambu ini berfungsi sebagai
biang atau indukan bakteri.

Proses selanjutnya adalah merebus 2 liter air cucian beras, terasi


100 gram, kapur sirih, gula pasir 250 gram yang berguna sebagai
sumber makanan bakteri.

Selanjutnya biang bersama rebusan tadi dimasukkan ke dalam galon


yang berisi air matang dingin dan diproses dengan fermentator yang
bisa dibuat sendiri.

“Fermentator dibuat dari rangkaian aerator aquarium,3 buah botol


bekas dan galon air mineral,” imbuh Suharyanto.

Botol pertama berisi campuran air dan alkohol berfungsi agar udara
yang masuk steril bebas dari mikroba yang tidak diinginkan.

139 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Botol kedua berisi glasswool untuk menyaring udara dari kotoran
dan debu.

Selanjutnya selang dimasukkan ke galon yang telah diisi air matang


dingin sebanyak 16 liter, biang akar bambu, campuran air cucian
beras dan terasi serta gula pasir yang telah diproses sebelumnya.

Kemudian botol 4 berisi air biasa sebagai klep agar bila listrik mati
tidak terkontaminasi udara luar. Aerator selanjutnya dihidupkan
selama proses fermentasi berlangsung kira kira 7 hari.

PGPR diaplikasikan saat perendaman benih sebelum disemai yang


berfungsi untuk memisahkan benih yang sehat atau tidak.

“Pada benih padi 10 kg dibutuhkan 1 gelas PGPR yang telah


dicampur 10 liter air, direndam selama 24 jam. Untuk hortikultura
cukup direndam 15 menit sebelum disemai,” kata Suharyanto.

PGPR juga bisa disemprotkan pada tanaman dengan cara


mencampur 1 gelas PGPR dengan 14 liter air atau dikucurkan
langsung pada tanaman hortikultura.

Suharyanto berharap dengan pelatihan ini petani menjadi termotivasi


melakukan budidaya pertanian yang baik dan benar, agar
produktivitas semakin meningkat.

Dengan demikian sedikit demi sedikit dapat mengubah pola pikir


petani yang semula menggunakan pupuk dan pestisida sintetis,
beralih ke pertanian organik yang lebih sehat.█

140 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


RA Nabila Sabet Dua
Kategori Kejuaraan
Drumband se-Jateng
DIY
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Raudatul Athfal (RA) Nabila dari Padukuhan


Sompilan, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman
berhasil meraih 2 penghargaan pada Harmony Drumband Kids
Competition 2019 yang diinisisiasi oleh Harmony Percussion dan
digelar di Grand Puri Water Park, Gabusan, Kabupaten Bantul, Rabu
(1/5/2019). Kedua penghargaan tersebut adalah juara 2 Perfoma
141 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Gelar Pasukan dan dan juara 2 Paramanandi atas nama Aqilla
Hafidza Maheswari sebagai pemimpin pasukan RA Nabila.

Penghargaan diperoleh setelah RA Nabila yang beranggotakan 35


anak ini tampil memukau membawakan 2 buah lagu berjudul ‘Suka
Hati’ dan ‘Assalamualaikum’.

Winarni selaku kepala sekolah RA Nabila mengaku bangga dengan


prestasi yang diraih. Ia menyatakan bahwa keikutsertaaan RA Nabila
bertujuan untuk meningkatkan daya kreatifitas dan kecintaan kepada
kesenian, meningkatkan disiplin dan tanggungjawab anak didik
sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan ekstra kurikuler drumband
di sekolah tersebut. “Kompetisi ini sekaligus kami jadikan sebagai
ajang pembuktian akan keseriusan, kedisiplinan, dan sportifitas anak
didik serta dukungan wali murid terhadap kegiatan drumband di
sekolah” ungkap Winarni.

Kompetisi Harmony Drumband Kids Competition 2019 merupakan


acara rutin tahunan, kali ini menampilkan 36 grup TK sederajat dari
berbagai wilayah di Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan kategori
Pramandiri, Dasar, Pemula, Lanjutan dan Utama. Sedangkan untuk
kelompok SD sederajat diikuti oleh 10 grup dengan kategori Pemula,
Lanjutan dan Utama.

Erwin sang pelatih drumband mengatakan RA Nabila mengambil


bagian di kategori Pramandiri karena peralatan dan personal yang
terbatas. “Meski alat, personal dan waktu latihan yang terbatas, dari
semula kami yakin dengan melihat perfoma, kekompakan dan
semangat anak yang penuh rasa percaya diri mereka telah
menampilkan yang terbaik, dan terbukti berhasil meraih juara 2,”
tutur Erwin.

Kalau masih ada kekurangan, menurut Erwin hal itu bisa dimaklumi
karena mengatur dan melatih anak-anak memang dibutuhkan
ketelatenan dan kesabaran yang luar biasa. “Menegur dengan keras
saat anak tidak serius ketika latihan bukan berarti benci atau marah
tetapi semata mata agar anak disiplin dan konsekuen demi
kemajuan mereka” kata Erwin.

142 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Nunung Wahyuningsih, salah seorang wali murid menyambut baik
dengan kegiatan ini selain anak diajarkan berjiwa kuat dalam
kompetisi, anak juga mengetahui dunia luar dengan segala macam
dinamika dan berbagai perbedaan yang harus diterima. “Seperti
filosofi dari drumband itu sendiri setiap alat musik yang
mendukungnya mempunyai bunyi atau suara yang berbeda-beda
tetapi apabila dibunyikan sesuai irama akan menimbulkan harmoni
yang merdu didengar dan nikmat bila dirasakan dalam hati,”
imbuhnya. █

143 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


PHBS Sebagai
Pendukung Pamsimas
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Ketersediaan air bersih adalah syarat mutlak


untuk memperoleh kualitas kesehatan yang baik. Ini tergambar
dalam indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimana
menggunakan air bersih menjadi salah satu indikatornya.

Spesifiknya adalah air bersih yang tidak berasa, tidak berwarna dan
tidak berbau. Adapun sembilan indikator lainnya adalah melahirkan
dengan bantuan tenaga medis, memberi ASI eksklusif, menimbang
balita minimal sekali sebulan, cuci tangan pakai sabun pada air yang
mengalir, menggunakan buang air di jamban, pemberantasan
sarang nyamuk.
144 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Serta, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik
dengan berolahraga minimal 30 menit setiap hari, dan tidak merokok.

Sosialisasi PHBS ini dilakukan oleh Puskesmas Ngaglik 2 di


Embung Jetis Suruh, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sabtu
(11/5/2019).

Eka, salah satu fasilitator Program Nasional Penyediaan Air Minum


dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) mengatakan bahwa
kegiatan sosialisasi PHBS ini diselenggarakan dengan tujuan agar
warga desa Donoharjo lebih memahami tentang bagaimana perilaku
hidup bersih dan sehat.

“Harapannya agar mereka bisa menerapkan dalam aktivitas


kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, program pengelolaan air
bersih dan sanitasi berbasis masyarakat dapat lebih sukses
terlaksana,” ujar Eka.

Kegiatan sosialisasi yang merupakan salah satu program pendukung


Pamsimas ini dihadiri 50 orang ibu PKK dan pengelola BUMDes
Donoharjo.

Pamsimas merupakan program yang bertujuan agar masyarakat


desa dapat mengakses air minum dan sanitasi dalam rangka
penerapan hidup bersih dan sehat. Agar dapat berkelanjutan,
pelaksanaannya melalui program berbasis masyarakat. Dengan cara
demikian, pembangunan yang dihasilkan dari program Pamsimas
bisa dijaga dan dilestarikan.

Apabila terjadi kerusakan, kemacetan, atau gangguan pada fasilitas


air bersih, ada semacam asosiasi atau kelompok pengelola yang
menyelesaikan secara mandiri. █

145 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kulit Kayu Lantung,
Bahan Alami Tas dari
Sumatera
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Di tengah derasnya arus modernisasi yang


mengalir di semua segi kehidupan, produk-produk fesyen bernuansa
tradisional, etnik, dan unik masih mendapatkan tempat di hati para
146 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
konsumen yang menghargai nilai seni tinggi. Selain karena ramah
lingkungan, dengan mengenakannya mereka beranggapan bisa
tampil lebih unik, eksklusif, dan elegan.

Peluang itu dirasakan oleh Alfira Oktaviani yang meramaikan dunia


fesyen tanah air dengan menghadirkan ecoprint baju, kain, syal,
dompet dan yang menjadi andalan adalah tas kulit kayu lantung
dengan branding Semilir Ecoprint Artisan.

Dijelaskan Alfira bahwa kulit kayu lantung berasal dari pohon lantung
(Artocarpus Altilis), sejenis pohon bergetah yang merupakan pohon
endemik di hutan kawasan Sumatera termasuk Bengkulu. Untuk
mendapatkan lembaran kulit kayu, pengrajin menggunakan teknik
tempa dengan menggunakan peralatan tradisional dan
membutuhkan waktu beberapa hari untuk mendapatkan kulit kayu
ukuran 1×1 meter.

Berawal dari buah tangan berupa sebuah tas kulit lantung polos dari
sang ayah yang asli Bengkulu, Alfira terinspirasi untuk memberikan
inovasi pada bahan tersebut. “Saat itu tas kulit kayu lantung masih
polos dengan model sederhana padahal kulit lantung termasuk serat
alami yang sangat bagus bila diberi sentuhan Ecoprint,” kata Alfira
saat ditemui di rumahnya kawasan Perumahan Griya Asri Pratama
Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa
(15/05/2019). Kulit kayu lantung menurutnya bisa dijadikan berbagai
produk karena mempunyai tekstur dan motif yang unik, seratnya
bagus dan permukaan yang halus.

Setelah berburu bahan, Alfira kemudian mengolah kulit kayu lantung


tersebut menjadi ecoprint. Dia memaparkan pada dasarnya proses
ecoprint kulit kayu lantung sama saja dengan serat alami yang lain,
meliputi mordanting atau perendaman untuk membuka pori-pori
bahan, setelah itu dalam keadaan setengah basah dibentangkan
dan diberi motif atau diwarnai dengan menata dedaunan yang telah
dipilih, kemudian digulung pada batang kayu, diikat kencang agaf
posisi tidak bergeser lalu dikukus. Proses selanjutnya fiksasi agar
warna terkunci dan tidak luntur baru dijemur sampai kering.

147 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Setelah tahap ini kulit kayu lantung baru bisa diolah menjadi tas
atau produk yang lain sesuai desain yang diinginkan,” tutur Elfira yg
memulai usaha sejak 2018. Alfira menambahkan dengan mengolah
warna, desain, motif,dan tekstur permukaan berarti telah memberi
nilai tambah kulit kayu lantung sehingga terkesan lebih berkelas dan
memberi nilai estetis yang tinggi.

Dari bahan baku kulit kayu lantung ukuran 1×1 meter seharga 40-50
ribu, bila dijadikan tas polos akan berharga 150 rb, tetapi bila
ditambahkan inovasi ecoprint dan diberi branding harganya bisa
mencapai 800rb untuk per buah.

“Barang dengan motif dan bahan tradisional sekarang tidak lagi


terlihat kuno. Dengan inovasi produk yang dihasilkan terlihat
eksklusif dan terkesan kekinian. Tidak heran permintaan produk
seperti tas ecoprint kulit kayu lantung meningkat dari waktu ke
waktu baik di pasar dalam maupun luar negeri,” lanjut Alfira.

Melihat pangsa pasar yg masih terbuka lebar, Semilir Ecoprint


Artisan bersemangat mengembangkan dan melestarikan kulit kayu
lantung yang pada tahun 2015 diangkat menjadi warisan budaya tak
benda Indonesia oleh Kemendikbud tersebut agar pesona dan
keberadaannya tetap terjaga kini dan nanti.█

148 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Batik Ecoprint Ramah
Lingkungan
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga


kelestarian alam menjadikan tren gaya hidup ramah lingkungan
semakin digemari dan merambah luas ke berbagai sektor usaha.
Tidak terkecuali dengan tren adi busana khususnya batik. Akhir-akhir
ini berkembang batik ecoprint, yakni batik kontemporer yang
menambah khasanah batik etnik di samping batik tulis dan batik cap.

Sesuai namanya ecoprint dari kata eco asal kata ekosistem (alam)
dan print yang artinya mencetak, batik ini dibuat dengan cara
mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar
sebagai kain, pewarna, maupun pembuat pola motif. Bahan yang
149 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Tidak
seperti batik tulis atau cap yang pada tahap tertentu menggunakan
bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan
sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan
dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara.

Tren gaya hidup ramah lingkungan inilah yang mendasari Alvira


Oktaviani menekuni dan mengembangkan batik Ecoprint dengan
branding Semilir Ecoprint Artisan. Elvira mengolah bahan alami
menjadi kerajinan seperti tas, kain, syal, baju, kemeja, tempat tissue,
dompet, dan sejenisnya.

Elvira yang memulai usaha sejak 2017 menjelaskan bahwa yang


pertama dilakukan dalam membuat batik ecoprint adalah memilih
kain serat alami bisa dari tumbuhan atau kulit hewan.

“Serat alami dipilih karena mampu menyerap warna dengan baik.


Serat alami kelompok selulosa misalnya katun, linen, goni, kulit kayu,
sedangkan, kelompok protein misalnya sutera, wol maupun kulit
binatang,” papar Elvira saat ditemui di rumahnya di Perumahan
Griya Asri Pratama, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Senin (13/05/2019).

Elvira yang menghiasi lingkungan rumahnya dengan berbagai


macam tumbuhan pewarna ecoprint ini melanjutkan penjelasannya
mengenai dedaunan yang bisa dipakai sebagai pola motif atau
pewarna adalah daun jati, klengkeng merah, daun lanang, jarak
kepyar, teruju, miyono, daun jambu biji, kesumba, jinitri.

Langkah pembuatan ecoprint diawali dengan pengolahan kain atau


mordanting yaitu perendaman kain menggunakan air tawas selama
tiga hari. Sisa air tawas tidak dibuang begitu saja tetapi bisa
dimanfaatkan untuk membersihkan kamar mandi.

“Proses mordanting ini untuk mempertahankan warna bahan atau


kain dan membuka pori-pori agar motif tercetak dengan sempurna,”
terang Elvira.

150 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Selanjutnya proses pencetakan dengan cara merentangkan kain
setengah basah kemudian daun yang telah dipilih, ditata sedemikian
rupa kemudian dipukul pukul dengan palu atau batu. Kekuatan
dalam memukul harus dikendalikan agar daun tidak hancur dan
warna meresap dengan baik pada kain.

Kemudian kain digulung pada kayu dengan mempertahankan posisi


daun agar tidak bergeser. Setelah itu diikat kencang. Tahapan
selanjutnya adalah pengukusan selama 2 jam. Pengukusan ini
bertujuan agar warna dasar daun keluar. Setelah proses
pengukusan selaesai, kain dibiarkan selama 3 hari, kemudian kain
dibuka, dibersihkan dari sisa-sisa daun yang menempel di kain,
maka motif sudah tercetak di kain.

“Selalu terjadi kejutan pada tahap ini karena warna, motif tidak selalu
sama dengan apa yang dibayangkan sebelumnya,” kata Elvira.

Proses terakhir adalah fiksasi dilakukan dengan merendam kain


dengan air tawas dengan tujuan mengikat motif dan warna agar
tidak luntur. Setelah itu kain dicuci menggunkan lerak dan dijemur di
terik matahari.

“Di sinilah letak seni dan keunikan ecoprint, karena baik warna
maupun motif tidak bisa diulang sekalipun bahan dan proses
pembuatan sama,” ungkap Elvira yang juga membuka kelas untuk
pelatihan pembuatan batik ecoprint ini.

Elvira rutin mengikuti pameran Inacraft di Jakarta, membuktikan


bahwa hasil karyanya telah banyak diterima masyarakat baik dalam
maupun luar negeri. Dia mengaku bangga karena dengan bahan
yang mudah dan tersedia di lingkungan sekitar bisa menciptakan
hasil karya dengan kisaran harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah,
terlebih dia ikut andil melestarikan alam karena di setiap proses tidak
menggunkan bahan kimia yang berpotensi merusak alam dan
menimbulkan pencemaran.█

151 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sariharjo
Tingkatkan
Pembangunan
Keagamaan Non Fisik
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik – Camat Ngaglik, Subagya, memimpin safari


tarawih keliling Kecamatan Ngaglik dan kini giliran menyambangi
Desa Sariharjo, dalam rangka menjalin silaturahmi antara
pemerintah kecamatan dan jamaah masjid, sehingga masjid bisa
makmur jamaahnya.

Safari ini dihadiri jamaah dan takmir masjid se-Desa Sariharjo


sebanyak 44 masjid dan musala, para ulama, tokoh masyarakat,
perangkat desa, dan ibu-ibu PKK Desa Sariharjo, berlangsung di
Gedung Serba Guna Balai Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Kamis (9/5/2019).

152 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam safari tersebut Kepala Desa Sariharjo, Sarbini, melaporkan
perkembangan pembinaan keagamaan di Desa Sariharjo, dimana
saat ini tercatat masjid dan musala sebanyak 44 buah. Sarbini
mengharapkan ke depannya target non fisik ditingkatkan.

Takmir masjid harus peduli lingkungan, peduli masyarakat atau


jamaah yang perlu mendapatkan bantuan dari takmir masjid.
Sehingga fisik masjid terawat dan jamaahnya juga mendapatkan
pelayanan prima dari takmir masjid.

Harapan Kepala Desa Sariharjo ini senada dengan yang dikatakan


Ustaz H. Jadiyo dari KUA Ngaglik dalam tausiahnya, Ustaz H. Jadiyo
menekankan pada kepedulian sesama. Sebagai contoh,
memberikan shodaqoh jariahjangan terlambat, karena kalau
terlambat tidak ada manfaatnya.

“Pada waktu sakaratul maut biasanya banyak keinginan akan


melaksanakan amal saleh tetapi sudah terlambat, maka itu sebelum
terlambat, segera bergegas untuk berbuat dan beramal yang baik
dan sebanyak banyaknya,” kata Ustaz H. Jadiyo.

Camat Ngaglik, Subagya, menyampaikan bahwa tujuan safari


tarawih ini adalah untuk menjalin silaturahmi antara pemerintah
kecamatan dan jamaah masjid, sehingga masjid bisa makmur
jamaahnya.

“Harapan saya agar para takmir peduli terhadap masyarakat miskin,


sehingga masyarakat mendapatkannya pelayanan terbaik dari
masjid ini,” kata Subagya.

Pada kesempatan ini Camat Ngaglik menyerahkan bantuan dana


untuk Masjid Miftahul Jannah, Dusun Ngetiran, Desa Sariharjo
sebesar Rp7.194.500.█

153 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Nuzulul Quran
Momentum Berbagi
Dengan Sesama
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman


menyalurkan zakat infaq sedekah yang sudah dihimpun sebesar
Rp840.100.000 kepada masyarakat miskin dan duafa melalui
program Sleman Cerdas, Sleman Peduli, Sleman Takwa, Sleman
Sehat dan Sleman Produktif.

154 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Zakat infaq sedekah ini diserahkan saat acara peringatan Nuzulul
Quran di Masjid Agung Dr. Wahidin Wirohusodo, Sleman, Selasa
(21/5/2019).

Dalam momentum Nuzulul Quran ini, Bupati Sleman Sri Purnomo


mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan jiwa kesalehan
sosial dan menolong sesama anak bangsa.

“Apabila ASN dan masyarakat sudah percaya kepada Baznas


Sleman dan menyerahkan zakatnya, maka dana zakat itu bisa
terkumpul dan dapat mendukung pengentasan kemiskinan di
Sleman,” ujar Sri Purnomo usai menyerahkan zakat infaq sedekah
kepada penerima.

Bupati Sleman dua periode ini menambahkan bulan suci Ramadan


merupakan saat tepat menyalurkan zakat infaq sedekah yang
dihimpun oleh Baznas Sleman. “Semoga bisa dimanfaatkan yang
berhak menerima, apalagi menghadapi hari raya,” imbuh Sri
Purnomo.

Sri Purnomo juga mensyukuri situasi di Sleman yang kondusif pasca


pemilu. Sangat bersyukur karena kita bisa memperingati Nuzulul
Quran setelah pesta demokrasi. Pemilu dilakukan dengan aman dan
damai di Kabupaten Sleman ini dan partisipasi pemilih mencapai 85-
87%.

"Artinya warga sudah menyadari hak pilihnya. Untuk itu saya sangat
apresiasi warga pemilih Sleman,” ujar Sri Purnomo.█

155 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


WKSBM Menebar
Manfaat Sosial
KIM Ngaglik /Suripto

Sleman, InfoPublik – Seragam merah maron yang dipakai para


generasi muda karang taruna Girirupo seakan menggambarkan
generasi muda saat ini bangkit untuk menggerakkan roda
pembangunan di pedesaan utamanya dalam pembangunan bidang
bantuan sosial.

Pemuda-pemuda yang kreatif inilah yang telah menggerakkan


teman-teman sebayanya untuk aktif dalam kegiatan sosial di
dusunnya.

156 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Salah satu kegiatan sosial itu adalah Wahana Kesejahteraan Sosial
Berbasis Masyarakat (WKSBM) yang merupakan sistem kerjasama
antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang terdiri
atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya. Di
Dusun Girirupo kelompok ini dinamai WKSBM Abhinya yang
beralamat di Dusun Girirupo, Padukuhan Besi, Desa Sukoharjo dan
diketuai Ancas Prasetyo Nugroho.

Ketua WKSBM Abhinya, Ancas Prasetyo Nugroho dalam laporannya


menyampaikan bahwa dana yang dikumpulkan dari masyarakat
selama setahun berjumlah Rp7.997.500 dan telah dimanfaatkan
untuk pembangunan fisik dan non fisik sebesar Rp3.845.500.
Sampai saat ini WKSBM Abhinya masih punya kas Rp4.152.000.
“Dana yang masih ada juga akan digunakan untuk membantu yang
membutuhkan di lingkungan Besi ini,” papar Ancas saat acara ulang
tahun pertama WKSBM di Masjid Minnathul Muslimin, Gang Girirupo
Sakti, Mbesi, Desa Sukoharjo, Minggu (19/5/2019).

Peringatan hari ulang tahun pertama WKSBM mengambil tema


bersama sama menebar manfaat dan mempererat persaudaraan.
Turut hadir Camat Ngaglik, Subagya dan Kepala Desa Sukoharjo,
Hadi Subronto dan masyarakat sekitarnya. Acara ini sekaligus buka
puasa bersama masyarakat.

Dalam kesempatan ini, Camat Ngaglik menyampaikan apresiasiinya.


“Ini menjadi salah satu contoh generasi muda kreatif untuk
kepentingan masyarakat, sekaligus juga untuk membantu
masyarakat dalam pengentasan kemiskinan di daerah kita ini,”
lanjutnya. Untuk itu, ia menyampaikan selamat kepada pengurus
dan masyarakat di dusun ini.

Dalam kesempatan tersebut menyerahkan bingkisan untuk tujuh


orang yang berhak menerima bantuan. Dari akhir acara diisi kajian
terkait masalah penanggulangan riba dan cara mendapatkan solusi
agar tidak terkena riba oleh Dody Rosmara dari Program Wakaf
Tunai MUI DIY.█

157 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tanamkan Kepedulian
Sosial Sejak Dini
melalui Zakat
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Di tengah kondisi masyarakat yang terasa


makin individualistik, anak hendaklah diberi pemahaman dan
pendidikan agar memiliki sifat empati, mau berbagi , peduli sesama
serta memiliki solidaritas yang tinggi. Salah satu cara mencapainya
adalah dengan memberikan pengalaman berzakat secara langsung
seperti yang dipraktikkan Raudatul Athfal (RA) Nabila.

158 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Anak anak dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan zakat
mulai dari mengumpulkan, mengelola dan menyalurkan kepada yang
berhak dan berada di lingkungan sekitar sekolah,” ujar Kepala
Sekolah RA Nabila, Winarni di RA Nabila, Padukuhan Sompilan,
Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa
(28/5/2019).

Sebelumnya, anak diberikan sosialisasi tentang seluk beluk zakat


yang meliputi pengertian, niat membayar zakat, hukum membayar
zakat, penerima, tujuan, dan tatacara membayar zakat. Sosialisasi
lengkap ini supaya siswa benar-benar memahami informasi seputar
zakat.

Selanjutnya, anak dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan


zakat mulai dari pengumpulan, pengelolaan dan menyalurkan
kepada yang berhak.

“Dengan praktek langsung diharapkan anak menjadi trampil dan


teringat tentang pengelolaan zakat bahkan sampai dewasa nanti,”
imbuhnya.

Winarni menambahkan bahwa zakat yang terkumpul berasal dari


siswa dan orang tua siswa, berupa zakat fitrah, zakat mal, dan
sodakoh. Singkatnya kegiatan zakat ini merupakan amanah orang
tua siswa yang dipercayakan kepada pihak sekolah agar zakat benar
benar tersampaikan kepada pihak yang tepat.

Tahun ini, RA Nabila berhasil mengumpulkan zakat fitrah sebanyak


Rp925 ribu, zakat mal Rp60 ribu dan sedekah Rp120 ribu serta
beras 10 kg. Zakat ini didistribusikan kepada kaum duafa yang
berada di sekitar lingkungan sekolah yang meliputi warga
padukuhan Balong, Sompilan dan Maron.

Winarni berharap agar zakat bisa bermanfaat bagi warga sekitar,


dengan demikian zakat bukan saja sebatas kewajiban seorang
muslim mentaati perintah Allah SWT tetapi juga mampu membangun
kepekaan dan solidaritas sosial. █

159 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Puasa Benar, Galaupun
Hilang
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Tim Kecamatan Ngaglik melakukan safari


tarawih yang terakhir pada Ramadan tahun ini. Dalam safari tarawih
kali ini, diisi dengan tausiah Ustaz Agus Mansur yang memberikan
kata kunci puasa yang benar maka galaupun hilang.

Artinya masyarakat saat ini kebanyakan mudah merasa galau


sehingga sering putus asa. Dengan adanya bulan Ramadan ini dan
dengan puasa yang benar maka kegalauan akan sirna dan dengan
berakhirnya puasa kita menjadi suci kembali dan fitrah.

160 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Demikian kata Ustaz Agus Mansur dalam tausiahnya, saat safari
tarawih di Masjid Darul Muttaqien, Padukuhan Jaban, Desa
Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kamis
(23/5/2019).

Sementara itu Camat Ngaglik, Subagya, menyampaikan rasa


leganya menuntaskan safari tarawih oleh Pemerintah Kecamatan
Ngaglik.

“Malam ini adalah putaran terakhir tarling tingkat kecamatan Ngaglik,


mudah-mudahan dapat menjadi pengikat silahturahmi bagi
masyarakat dan pemerintah baik desa maupun kecamatan,” katanya
dalam sambutannya.

Pada safari tarawih ini Takmir Masjid Darul Muttaqien yang diwakili
Masiran melaporkan perkembangan renovasi masjid dimana saat ini
mereka telah memiliki dana sebesar Rp300 juta untuk pembangunan
yang akan digunakan untuk membangun lantai dua.

Terkait dengan renovasi itu rombongan tim kecamatan memberikan


sumbangan sebesar Rp8.366.000 bersumber dari donatur, Desa
Sinduharjo, instansi, kepala desa, perangkat desa dan masyarakat
setempat.█

161 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Songsong Pilkades e-
Voting, Desa Sukoharjo
Sisir Adminduk
KIM Ngaglik/Nur

Sleman, InfoPublik – Sosialisasi Informasi dan Rekam Data


Administrasi Kependudukan (Sisir Adminduk) dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa Sukoharjo bekerjasama dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sleman di Balai Desa
Sukoharjo, Rabu (12/6/2019).

Kegiatan ini adalah pelayanan terpadu yang meliputi sosialisasi


kebijakan administrasi kependudukan untuk ibu-ibu PKK, perekaman
KTP elektronik, dan pelayanan jemput bola akta kelahiran dan akta
kematian.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi yang diberikan


Disdukcapil Sleman, berisi tentang gerakan sadar administrasi
162 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
kependudukan yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas
Dukcapil Kabupaten Sleman, Jazim Sumirat.

Jazim menyampaikan informasi tentang kebijakan baru yang


menjamin kemudahan, kecepatan dan pelayanan administrasi
kependudukan yang lebih baik. “Kebijakan baru adminduk meliputi
perubahan asas peristiwa menjadi asas domisili, dan pengurusan e-
KTP dan akta kelahiran sekarang tanpa pengantar RT, RW, dan
Desa,” papar Jazim.

Hal itu, dikemukakan saat memberikan sosialisasi kepada warga di


Balai Desa Sukoharjo. Jazim juga menegaskan pelayanan
administrasi kependudukan tidak boleh dipungut biaya alias gratis.

Sisir Adminduk ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk


memenuhi hak masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan
administarasi kependudukan. Apalagi berkaitan dengan akan
dilaksanakannya Pemilihan Kepala Desa di Desa Sukoharjo yang
akan menggunakan sistem e-voting pada bulan November 2019
mendatang.

Melalui Sisir Adminduk ini diharapkan semua masyarakat Desa


Sukoharjo dapat memiliki KTP elektronik agar dapat menggunakan
hak pilihnya dalam e-voting.

Dalam e-voting, pemilih wajib membawa KTP elektronik. Petugas


pemilihan kemudian akan memberikan sebuah smartcard yang akan
dimasukkan pada perangkat komputer layar sentuh yang telah berisi
kandidat kepala desa.

Pemilih hanya tinggal menyentuh layar komputer sesuai dengan


pilihan dan kemudian akan muncul notifikasi validitas. Notifikasi
validitas ini berisi pernyataan bahwa pilihan sudah benar atau belum,
jika sudah benar tinggal di-klik dan hasil pilihan akan langsung
tercetak.

Dalam kegiatan Sisir Aminduk ini, warga Desa Sukoharjo yang ikut
perekaman e-KTP tercatat sejumlah 88 orang.█

163 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Karang Taruna Ngaglik
Wakili Sleman
KIM Sardonoharjo/Eka Sastra

Sleman, InfoPublik - Karang Taruna Dharma Satria Nusantara dari


Desa Sardonoharjo Kecamatan Ngaglik secara resmi mewakili
Kabupaten Sleman untuk mengikuti lomba Karang Taruna
Berprestasi di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Karang Taruna Dharma Satria


Nusantara, M. Nur Setyo saat berkunjung ke Rumah Dinas Bupati
Sleman, Minggu (16/6/2019).

M. Nur Setyo menyampaikan penguatan karang taruna di


wilayahnya difokuskan dalam empat pilar yaitu sekretariat, usaha
164 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
ekonomi produktif, usaha kesejahteraan sosial dan rekreasi,
olahraga, dan kesenian.

“Selama ini diselenggarakan setiap tahun menuai respons positif di


masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kualitas
penyelenggaraan yang semakin baik dan membawa nilai positif
dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat, khususnya
pemuda desa di Desa Sardonoharjo,” tuturnya.

Lebih lanjut M. Nur Setyo memohon doa restu serta dukungan


kepada Bupati Sleman untuk mengikuti lomba tingkat provinsi.
“Karena biasanya lokasi pemenang menjadi ajang studi banding dan
berbagi pengalaman bagi daerah lain, maka kami kembangkan
prinsip keterbukaan untuk saling belajar. Hal seperti ini yang menjadi
prinsip dasar pemberdayaan pemuda,” katanya.

Karang Taruna Dharma Satria Nusantara mempunyai program


pembinaan pasca lomba yang dilakukan secara rutin sehingga dapat
meningkatkan relasi yang lebih luas untuk kepentingan nasional. M.
Nur Setyo mengaku hal ini tak lepas dari dukungan Bupati Sleman
yang selalu memberikan bantuan sehingga karang taruna mampu
berperan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam penyampaiannya mengatakan


yang penting adalah karang taruna dapat menjadi wadah kreativitas
pemuda di masing-masing desa dalam mengembangkan potensinya
desa.

“Saya harap melalui momentum ini bisa membawa nama baik


Sleman. Selain itu, bisa menjadi contoh untuk desa lainya di Sleman,”
kata Sri Purnomo.█

165 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pelaku UKM Harus
Kreatif dan Inovatif
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai


peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik dari sisi
lapangan kerja yang tercipta, jumlah usaha, pemerataan ekonomi
maupun sebagai penghasil devisa negara.

Untuk lebih mengembangkan dan memperkuat UKM diperlukan


strategi dengan lebih memberdayakan pelaku usaha dengan
meningkatkan daya saing mereka.

Daya saing ini mencakup kualitas produk dan pemasaran baik


secara langsung ke konsumen maupun melalui pemasaran daring
166 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
sehingga nantinya produk UKM mampu menembus pasar dalam
negeri dan pasar luar negeri.

Arif Jadmiko, seorang pemateri pelatihan memberikan motivasi


kepada peserta bahwa seorang pengusaha harus memiliki pola pikir
untuk menjadi wirausaha yang sukses. Pola pikir yang dimaksud
adalah kreatif dan inovatif.

Kreatif adalah mampu memciptakan ide atau gagasan baru yang


belum ada sebelumnya dan inovatif adalah mampu memberikan nilai
lebih pada suatu produk.

"Kedua hal tersebut nantinya akan berhubungan erat dengan


pengembangan bisnis,” kata Arif saat mengisi materi Pelatihan
Strategi Jitu Optimalisasi Digital Marketing bagi UKM Angkatan 2 di
Prima SR Hotel and Convension, Jalan Magelang, Kabupaten
Sleman, Rabu (26/6/2019).

Arif juga memotivasi tidak ada kata gagal dalam berbisnis, yang ada
adalah pengalaman belum berhasil artinya tidak peduli tiap kali gagal
yang terpenting adalah bagaimana untuk bangkit lagi.

“Sebagai pengusaha harus paham betul terhadap perubahan di


dunia bisnis. Menjadi pengusaha itu tidak harus kuat dalam modal
tapi mampu menyikapi perubahan di dalam berbisnis, jangan putus
asa terhadap perubahan tapi harus cerdas dalam menyikapinya,”
kata Arif.

Sementara itu di kesempatan yang sama Kepala Bidang Usaha


Mikro Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Fahmi Choiri
mengatakan bahwa perkembangan pelaku usaha mikro kecil di
Sleman cukup pesat.

Saat ini tercatat jumlah pelaku usaha UKM ada 37 ribu lebih yang
tersebar di 86 desa dan 17 kecamatan.

“Pelaku UKM yang dimaksud adalah mereka yang memilik usaha


dengan modal maksimum Rp50 juta dan omset per tahun maksimum

167 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Rp300 juta,” terang Fahmi Choiri. Fahmi Choiri menambahkan
pentingnya registrasi bagi pelaku usaha.

“UMK yang telah teregistrasi akan mudah mendapatkan


pelatihan, pembinaan dan lebih mudah mengakses bantuan
permodalan agar lebih mudah berkembang,” imbuhnya.

Pelatihan dan pembinaan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan


UMKM Sleman ini berlangsung dari tanggal 24-27 Juni 2019,
bertujuan agar para peserta mengenal lebih jauh tentang marketing
digital, arah pemasaran yang dituju, memahami konsep dan arah
bisnis yang jelas sehingga akan mempercepat kesuksesan dalam
berbisnis.█

168 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Forum KIM Sleman
Matangkan AD/ART
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Setelah pengurus inti terpilih, Forum


Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Sembada, Kabupaten
Sleman, terus mematangkan kelengkapan-kelengkapan organisasi
seperti AD/ART, seragam, kartu pengenal, buku saku dan buku
panduan. Semua kelengkapan ini diharapkan bisa dilengkapi
sebelum mereka dikukuhkan oleh Bupati Sleman pada akhir Juli
nanti.

“Banyak usul terkait rencana ke depan antara lain dari bidang usaha
yang menginginkan adanya unit usaha bernilai ekonomi. Diharapkan
sebelum pengukuhan nanti semua anggota bisa bertemu untuk

169 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


kesiapan pengukuhan,” ujar Suripto, Ketua Forum KIM Sembada
saat pertemuan pengurus di Dusun Klidon Mantren, Desa Sukoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Selasa (2/7/2019).

Selain unit usaha, menurut Suripto anggota juga menginginkan ada


pengembangan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-
pelatihan. Ini adalah pertemuan ketiga calon pengurus forum
tersebut setelah pertemuan sebelumnya dilakukan di Desa
Wedomartani Kecamatan Ngemplak dan Desa Donokerto
Kecamatan Turi. Progres mereka sampai saat ini adalah membagi
baju seragam yang sudah selesai dijahit, membuat desain kartu
pengenal, mencetak buku saku untuk semua anggota KIM dan buku
kecil AD/ART Forum KIM Sembada Sleman yang telah disepakati
untuk seluruh pengurus dan yang terkait. Ada juga aspirasi yang
menginginkan adanya surat pernyataan kesanggupan sebagai
pengurus forum.

Pengukuhan Forum KIM Sembada oleh Bupati Sleman


direncanakan akan dilakukan pada minggu ke III bulan Juli 2019,
apabila SK Bupati Sleman tentang forum KIM Sembada Sleman
sudah ditandatangani.

“Akan terus dilakukan pertemuan silaturahmi berikutnya karena ada


beberapa agenda penting antara lain menyelesaikan konsep
pengurus, sekaligus sebagai rapat rutin sehingga progres laporan
kegiatan perkembangan KIM se-Kabupaten Sleman bisa dipantau,”
pungkas Suripto.█

170 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemerintah Desa
Sukoharjo Serahkan
Dokumen
Kependudukan Hasil
Posyandu Adminduk
KIM Sukoharjo/Nur

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Sukoharjo menyerahkan e-


KTP, akta kematian, dan akta kelahiran kepada warga Sukoharjo di

171 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Aula Balai Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
DI Yogyakarta, Senin (8/7/2019).

Jumlah yang diserahkan sebanyak 48 kartu tanda penduduk


berbasis elektronik (e-KTP), 21 akta kematian, dan 42 akta kelahiran.
Semua penyerahan dokumen kependudukan ini gratis.

Dokumen kependudukan yang diserahkan adalah hasil dari program


Pos Pelayanan Terpadu Administrasi Kependudukan (Posyandu
Adminduk) dan jemput bola di seluruh padukuhan yang ada di Desa
Sukoharjo pada 12 Juni lalu. Saat itu dilakukan perekaman kepada
warga yang datang ke Kantor Desa Sukoharjo, serta pelayanan
jemput bola perekaman e-KTP, pembuatan akta kelahiran, dan akta
kematian dari rumah ke rumah.

Program ini merupakan kerja sama dari Pemerintah Desa Sukoharjo,


Kecamatan Ngaglik dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Sleman.

Sasaran dari pelayanan jemput bola adalah warga yang berusia 17


tahun ke atas yang belum melakukan perekaman e-KTP, terutama
penyandang disabilitas, orang sakit berat, jompo, serta penduduk
pemula.

Kepala Desa Sukoharjo Hadi Subronto mengatakan, kegiatan jemput


bola itu bertujuan untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap
masyarakat.

Dia juga mengimbau agar masyarakat Desa Sukoharjo yang belum


melakukan perekaman e-KTP untuk aktif dalam mengurus
kepemilikan dokumen kependudukan. "Kami juga selalu memberikan
sosialisasi kepada warga untuk segera melakukan perekaman
dokumen kependudukan,” ujar Hadi Subronto saat menyerahkan
dokumen kependudukan kepada warga. █

172 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sardonoharjo
Evaluasi Predikat
Ramah Anak
KIM Sardonoharjo/Imam

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Sardonoharjo terus


berkomitmen dalam mengembangkan Desa Layak Anak. Bersama
lintas sektor terkait, mereka mengevaluasi predikat desa layak anak
di Kantor Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Jumat (12/7/2019).

"Evaluasi ini untuk mengukur sejauh mana desa Sardonoharjo


konsen dalam mencapai predikat desa layak anak," kata Ketua

173 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Desa
Sardonoharjo Ayik.

Menurut Ayik, ada beberapa hal yang harus diperbaiki di Desa


Sardonoharjo. “Kalau bicara anak khususnya di sini adalah, yang
pasti ruang untuk anak bersuara dan berpartisipasi masih belum ada
aksesnya,” ujarnya.

Ayik menambahkan Perlindungan terhadap anak dari kekerasan


masih sangat minim, “Meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual atau
bullying dan lainnya. Selain itu kepedulian kita akan terjaminnya hak
anak belum sepenuhnya ada. Ruang bermain anak, atau ruang
terbuka hijau tempat mereka mengisi hari-harinya semakin habis,”
tegas Ayik.

Dari hasil evaluasi ini ada banyak pekerjaan rumah yang harus
dikerjakan Desa Sardonoharjo dalam penanganan anak yang
semakin kompleks. Di antaranya seperti hak pemberian ASI bagi
bayi, kasus stunting, penggunaan gawai, seks bebas, anak merokok
dan lain-lain.

“Oleh karena itu, dibutuhkan partisipasi masyarakat khususnya


orang dewasa dalam pembinaan anak. Apalagi daerah Sardonoharjo
yang saat ini sudah menjadi kawasan semi perkotaan."katanya

Untuk itu, Lanjut Ayik, pemerintah desa membentuk tim satuan


tugas (satgas) PPA agar ke depannya kasus-kasus yang terjadi
pada anak dapat kita cegah, karena menyelamatkan anak-anak
adalah investasi lansia yg berkualitas,” pungkas Ayik. █

174 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Peran Generasi Muda
Jaga Persatuan
KIM Sardonoharjo/ Imam

Sleman, InfoPublik - Jika para pahlawan zaman dahulu


memperjuangkan kemerdekaan dengan melawan penjajah,maka
generasi muda saat ini berjuang dengan mempertahankan dan
mengisi kemerdekaan. Tugas terdekat yang dapat kaum muda
lakukan dalam rangka bela negara adalah turut mengisi hari
kemerdekaan Republik Indonesia dengan kegiatan-kegiatan positif.

Hal ini disampaikan Danramil Ngaglik Kapten Inf Arly Iskandar


kepada pemuda-pemudi se-Desa Sardonoharjo saat sarasehan
Mewujudkan Generasi Muda Sadar akan Bela Negara untuk
Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Aula Desa
175 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Sardonoharjo, Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta, Kamis
(11/7/2019).

Arly Iskandar menambahkan bahwa tugas para anak bangsa saat ini
adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Hal itu ditekankannya karena pasca pemilu serentak, masyarakat
Indonesia seperti terbelah menjadi dua kubu. “Sebagai warga
negara yang taat, kita telah menjalankan hak pilih kita dengan
mencoblos. Adapun tugas selanjutnya kita serahkan ke pihak yang
berwenang,” imbuhnya.

Sarasehan yang berlangsung cair ini digagas Badan Kesatuan


Bangsa dan Politik Kabupaten Sleman bekerja sama dengan
Pemerintah Desa Sardonoharjo. Adanya sarasehan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran bela negara, khususnya kalangan
kaum muda.█

176 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bupati Sleman Apresiasi
Dusun Dayakan
KIM Sardonoharjo/Eka Sastra

Sleman, InfoPublik – Peringatan Hari Lingkungan Hidup Kabupaten


Sleman Tahun 2019 bertempat di Dusun Dayakan, Desa
Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Dipilihnya
Dusun Dayakan merupakan apresiasi dari Kabupaten Sleman
sekaligus menjadi ajang progres pembangunan wisata Watu Ledek
sebagai icon wisata baru serta pengembangan sekaligus promosi
bagi produk lokal Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa
Sardonoharjo.

Bupati Sleman, Sri Purnomo mengapresiasi Dusun Dayakan sebagai


desa wisata yang berbasis kembali pada alam. “Potensinya luar
177 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
biasa, ada kandang kelompok, Tempat Pengolahan Sampah –
Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang luar biasa sudah bisa
menyerap tenaga kerja, pelopor pemilahan sampah, dan warga yang
hidup disini bersyukur lingkungan masih asri, air mengalir cukup, dan
udara bersih,” puji Sri Purnomo saat membuka Peringatan Hari
Lingkungan Hidup, Rabu (10/7/2019).

Orang nomor satu di Kabupaten Sleman ini juga menuturkan bahwa


sampah di Kabupaten Sleman semakin banyak karena penduduk
juga bertambah. Setiap hari ada 2.271 meter kubik sampah yang
dihasilkan. “Data di WHO, setiap tahun orang mati karena kurang
bersih lingkungan ada 7 juta, sehingga kita harus menjaga
lingkungan,” pesan Sri Purnomo.

Sri Purnomo juga berpesan agar warga berupaya membuat


lingkungan lestari, mengelola sampah dengan baik, menjaga
kesehatan banyak berolahraga dengan jalan kaki, tidak banyak
menggunakan kendaraan bermotor, dan menanam pohon.

Mengambil Tema Hijau Bumiku Biru Langitku, Peringatan Hari


Lingkungan Hidup di Sleman dihadiri oleh camat se-Kabupaten
Sleman, kepala desa se-Kecamatan Ngaglik, tokoh masyarakat dan
para komunitas penggiat lingkungan. Acara ini dilengkapi dengan
penanaman pohon, melepas burung ke alam, kunjungan ke kandang
kelompok dan TPS 3R Dusun Dayakan.█

178 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Komunitas Pecinta
Burung Hantu Bantu
Petani Basmi Hama
Tikus
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Berawal dari keprihatinan melihat petani gagal


panen akibat tanamannya diserbu hama tikus, tersebut, Josefat
Agung Sulistyo dan kawan kawan yang tergabung dalam Raptor
Club Indonesia (RCI) merasa terpanggil untuk membantu.

Caranya, mereka membantu petani memburu tikus dengan


menempatkan predator alami burung hantu jenis Serak Jawa atau
179 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Tyto Alba Javanica ke lahan petani yang sering gagal panen akibat
ulah hewan pengerat ini.

“Burung hantu merupakan musuh bebuyutan tikus dan kerap


digunakan sebagai hewan pembasmi hama tikus di lahan pertanian.
Sebagai predator alami, burung hantu jenis Serak Jawa merupakan
pemburu yang paling populer dan sangat handal dibanding
pemangsa yg lain seperti ular atau musang,” ujar Jose, panggilan
akrabnya, saat ditemui di salah satu stan Pekan Daerah Kelompok
Tani Nelayan Andalan (PEDA KTNA) DIY tahun 2019 di Lapangan
Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman,
Juamat (12/7/2019).

Kebiasaan tikus sawah mencari makan pada malam hari, klop


dengan burung hantu yang juga beraktifitas pada malam hari.
Dengan penglihatan yang sangat tajam burung hantu dapat melihat
mangsa dari kejauhan, juga memiliki pendengan yang sangat tajam
mampu mendeteksi keberadaan tikus dalam jarak yangg relatif jauh.
Kepak sayap yang hampir tidak terdengar serta insting sebagai
pemangsa menjadikan burung hantu predator yang bisa diandalkan.

Menurut Jose caranya ini lebih baik dan ramah lingkungan. Selama
ini para petani biasanya mengandalkan racun atau melakukan
perburuan beramai-ramai untuk mengendalikan tikus, tetapi semakin
lama populasi tikus justru semakin sulit dikendalikan yang
mengakibatkan petani berkali-kali mengalami gagal panen. Bahkan
kerusakan tanaman yang diakibatkan oleh tikus bisa mencapai
seratus persen.

“Dalam sehari burung hantu sanggup makan tikus dewasa 1-2 ekor
akan tetapi bila masih ada tikus hidup yang tersisa, burung hantu tak
segan membantai tikus-tikus tersebut sampai habis,” ungkap Jose.

Di Raptor Club Indonesia yang beranggotakan para pemelihara dan


pemerhati burung pemangsa ini, mereka memfasilitasi masyarakat
umum yang ingin mengajukan pendampingan atau pelatihan terkait
dengan pelestarian burung pemangsa serta aplikasi di lapangan

180 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


sebagai bentuk dukungan kepada petani dalam pengendalian
hama tikus.

“Kami senang dan bangga apabila yang kami lakukan ini bermanfaat
bagi petani, maka pendampingan kami berikan secara gratis. Hanya
dukungan warga saja yang kami butuhkan. Dari pengalaman yang
sudah kami lakukan, burung hantu ini sangat efektif mengendalikan
hama tikus. Memang hasilnya tidak instan biarpun pelan tapi pasti
dan sangat ramah lingkungan,” pungkas Jose.

Saat ini Raptor Club Indonesia memiliki kawasan Study dan


Konservasi Alam Tyto Alba di Dusun Cancangan, Desa Wukirsari,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Di sana, induk burung
hantu bertelur 2-3 kali pertahun berjumlah 6-12 butir setiap kali
bertelur dengan masa pengeraman 27-30 hari. Anak burung hantu
mulai belajar terbang pada umur 2,5 bulan dan belajar berburu pada
umur 3 bulan.█

181 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Wajah Baru Posyandu,
Integrasi Layanan Sosial
Dasar
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Posyandu hanya sebagai tempat menimbang


balita adalah paradigma lama yang sudah harus ditinggalkan. Kini,
pelayanan di Posyandu menjadi lebih banyak dan fungsinya pun
lebih luas.

Hal itu seperti yang disampaikan Sungkawati Budi Rahayu, Kepala


Seksi Penguatan Kelembagaan dan Kapasitas Masyarakat Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dalam acara pembinaan

182 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


posyandu di Op Room Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Kabupaten Sleman, Rabu (17/7/2019)

“Kini pengembangan posyandu cakupannya lebih luas. Meliputi


pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat,
kesehatan lanjut usia, bina keluarga balita, pos PAUD, dan masih
banyak lagi,” ujarnya.

Ditambahkan Sungkawati, fungsi lain Posyandu adalah pencapaian


penganekaragaman konsumsi pangan, pemberdayaan fakir miskin,
komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan
sosial, kesehatan reproduksi remaja dan peningkatan ekonomi
keluarga.

Lebih lanjut dijelaskan, sinergi berbagai layanan sosial dasar yang


dibutuhkan masyarakat ke dalam Posyandu ini berdasarkan
Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Posyandu. Secara garis besar, artinya
Posyandu adalah tempat perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan
dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi hingga ketahanan
pangan dan keluarga dan kesejahteraan sosial.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Pemberdayaan


Masyarakat dan Desa Budi Sutamba Saputra menyampaikan
harapannya, agar posyandu menjadi perhatian yang diprioritaskan
karena menyangkut penyiapan generasi penerus bangsa, dan
memberikan perhatian kepada bayi sejak belum lahir.

“Pengintegrasian layanan dasar di posyandu untuk generasi yang


andal pada 15 sampai 20 tahun ke depan, jadi perlu perhatian kita
semua bagi terwujudnya generasi yang lebih baik,” jelas Budi
Sutamba di hadapan Kepala Seksi Pelayanan pemerintah desa se-
Kabupaten Sleman.█

183 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sleman Terapkan
Pengelolaan Air Minum
yang Adil Bagi Difabel
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik – Pelaksanaan percepatan penyediaan air


minum dan sanitasi permukiman di Kabupaten Sleman, DI
Yogyakarta dilakukan dengan mewujudkan kesetaraan dalam upaya
pemenuhan hak asasi manusia di semua bidang untuk seluruh
komponen masyarakat, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Hal ini disampaikan oleh Nur Widhianto, Kepala Subbagian


Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman
dalam acara Pelatihan Disabilitas Program Pamsimas III Kabupaten
Sleman di Balai Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Senin (22/7/2019).
184 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
“Karena itu, pelaksanaan program harus memperhatikan kelompok
rentan yaitu anak, anak dan perempuan korban kekerasan,
disabilitas, lansia, ibu hamil dan menyusui, kepala keluarga
perempuan, keluarga miskin serta ibu dan anak di daerah rawan
bencana,” rinci Nur Widhianto.

Pada tahun 2018, pengelolaan air limbah domestik Kabupaten


Sleman mencapai 97,12 persen sanitasi layak dan 2,88 persen,
sanitasi kurang layak karena merupakan rumah tangga pengguna
jamban tidak layak. Capaian pengelolaan persampahan 48,75
persen (378,32 ton/hari) cukup terlayani, dan 51,26 persen (397,91
ton/hari) belum dikelola. Capaian akses air minum tahun 2017
sebesar 98,64 persen layak dan 1,36 persen belum terakses.
Ditargetkan akses air minum ini akan mencapai 100 persen di 2019.

Menindaklanjuti Keputusan Bupati Sleman No 13.13/Kep.KDH/2016


tentang Kelompok Kerja Air Minum dan Sanitasi Kabupaten Sleman
Nur Widhianto menekankan kelompok kerja ini memiliki peran
secara aktif dalam perencanaan penganggaran, pelaksanaan,
advokasi, monitoring dan evaluasi penyediaan dan pembangunan air
minum dan sanitasi yang akses bagi semua termasuk difabel.

“Upaya yang sudah dilakukan untuk mendukung kesetaraan adalah


penganggaran dan perencanaan yang responsif gender, kesetaraan
akses, partisipasi, kontrol dan manfaat,” imbuh Nur Widhianto.

Secara garis besar, Pemerintah Kabupaten Sleman menuangkan ini


dalam visi untuk mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih
sejahtera, mandiri, berbudaya, dan terintegrasinya sistem e-
government smart regency (Kabupaten Cerdas pada tahun 2021).

Salah satunya diwujudkan dengan memantapkan dan meningkatkan


kualitas pengelolaan sumber daya alam, penataan ruang, lingkungan
hidup dan kenyamanan, dengan strategi percepatan pengelolaan air
minum, pengelolaan air limbah, persampahan dan lingkungan
hidup.█

185 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Rencana Pendirian
Gerha Lansia di
Yogyakarta
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Beberapa orang yang peduli dengan lanjut usia


(lansia) menggagas adanya sebuah Gerha Lansia yang profesional.
Badan seperti ini di DI Yogyakarta belum ada sehingga diperlukan
kajian yang mendalam terkait dengan persyaratan, lokasi, sarana
dan prasarana untuk mewujudkannya.

Dr. Sagiran dari RS Nur Hidayah menyarankan tidak perlu ragu ragu
dalam menjalankan program ini. “Niat kita untuk pelayanan lansia ini
sangat mulia, masalah tempat dan lainnya dipikirkan sambil jalan,"
katanya saat Focus Group Discussion (FGD) tentang Rencana
Pendirian Graha Lansia di Gerha Savantara, Padukuhan Klidon,
Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Minggu
(21/7/2019).

186 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menurut dia, yang penting konsep layanan harus jelas dan
fokus, sehingga bisa berkolaborasi dengan pihak lain yang sejalan
dengan program yang dilaksanakan.

Beberapa masukan lain mengemuka dalam FGD yang diinisiasi oleh


Social Club Yogyakarta ini. Di antaranya Suripto dari Komda Lansia
Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan bahwa, langkah
awal yang harus dimulai adalah mencari data pangsa pasar.

Selain itu lanjut dia, terkait dengan profesionalitas, diperlukan


persyaratan pendirian dan nama lembaga yang harus dilengkapi
sehingga nantinya menjadi lembaga resmi berizin dan berakta
pendirian lembaga.

Sementara Agus dari Kota Yogyakarta mengatakan, program ini


harus mulai dari kecil dan lama kelamaan menjadi besar, untuk itu
sabar tidak cepat putus asa karena motivasi itu tidak mudah dan
sulit, apalagi berbayar. "Untuk itu harus pandai dan cerdas dalam
sosialisasi dan motivasi kepada masyarakat agar mau dan mampu
masuk di program ini," katanya.

Azzam perwakilan UGM menyarankan agar bisa membuat strategi


pemasaran yang bagus misalnya dengan pelatihan reguler dan
pelatihan spesial atau khusus. "Untuk biayanya bisa ditanggung
bersama,” ujar dia.

FGD ini diikuti penggiat, peneliti, dosen, dan praktisi pelayanan


lansia di Yogyakarta. Saat ini pendirian Gerha Lansia masih dalam
tahap rencana awal untuk menerima masukan dari berbagai
kalangan sehingga program ini bisa terwujud dalam waktu dekat
sesuai harapan.

Dengan motto Bahagia dan Berkarya di Masa Emas, program ini


diputuskan jalan terus sesuai arahan. Secara bertahap persyaratan
segera diusahakan sesuai prosedur, dan dalam waktu dekat segera
dilakukan sosialisasi lewat media TV, radio dan media lainnya yang
ada di DIY.█

187 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sambut HUT RI, Sleman
Gelar Lomba Masak
Pangan Lokal
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta


menyelenggarakan lomba masak kudapan pangan lokal berbahan
dasar pisang, di Kantor Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Minggu (21/7/2019).

Ajang lomba ini merupakan rangkaian kegiatan, menyambut


Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74 Tahun HUT RI.

188 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ketua tim juri M. Nadjmuddin dari SMK Dirgantara Putra Bangsa
menyampaikan bahwa, hasil para peserta bagus, kalau dijual sudah
laku dan bisa ditindaklanjuti, namun ada yang kurang
memperhatikan penyajian dan higienitasnya.

"Buat grup WA untuk saling komunikasi dan menawarkan produk


dan minta tempat kepada pemerintah setempat untuk menjual. Jika
ada yang menginginkan pembelajaran kuliner maka Jogjakarta
International Culinary Academy (JICA) yang isinya chef-chef handal
bisa membantu. Jika ingin belajar lebih jauh bisa hubungi kami,
dengan alamat kantor depan UTY ke Utara. Ini untuk mengangkat
masyarakat kita agar lebih maju,” pesan Nadjamuddin.

Adapun Suwahono dari Persatuan Hotel dan Restoran (PHR)


Kabupaten Sleman lebih menitikberatkan ke garnis (penghias
hidangan).

Suwahono melihat karya peserta masih belum menyelaraskan tema.


“Garnis hendaknya disesuaikan tema, dan harus yang ramah
lingkungan terutama pengemasannya. Kalau bisa hindari dari bahan
plastik, dari bahan natural saja,” ujarnya.

Pisang dipilih sebagai bahan olahan lomba ini karena bagus dari
segi gizi, bisa menyehatkan dan bernilai jual. Pisang bisa diolah
dengan susu dan lain-lain agar lebih bervariasi. Hasilnya adalah
makanan yang sehat, aman, mempunyai nilai jual yang tinggi.

Hasil kejuaraan ini terbagi dalam dua kategori. Untuk kategori olahan
basah, juara 1 adalah Desa Sariharjo, juara 2 dari Desa Sinduharjo,
dan juara 3 dari Desa Sardonoharjo. Untuk kategori olahan kering
juara 1 adalah Desa Sukoharjo, juara 2 Desa Sariharjo dan juara 3
Desa Minomartani.

Lomba ini diselenggarakan secara berjenjang, diawali lomba tingkat


desa di masing masing desa, kemudian pemenang pertama olahan
basah dan olahan kering masing-masing desa dilombakan di tingkat
kecamatan.█

189 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sekolah Lanjut Usia
Wisuda 36 Siswa
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik Para lanjut usia (lansia) hari itu berbangga diri,
senang, dan terlihat sangat sumringah. Sejak pagi para sepuh ini
sudah siap berpakaian dengan toga wisuda sarjana lansia, lengkap
dengan topi wisuda dan tali kuning gading.

Para sepuh ini adalah mereka yang belajar di Sekolah Lanjut Usia
(SLU) yang digagas Indonesia Ramah Lansia, sebuah organisasi
non pemerintah yang berkontribusi untuk mewujudkan lingkungan
ramah lansia dengan pendekatan program berkesinambungan dan
perawatan jangka panjang. Hari itu mereka akan menjalani wisuda di

190 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dusun Karet, Desa Pleret, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul,
Selasa (23/7/2019).

Direktur Indonesia Ramah Lansia, Endah mengatakan bahwa para


sepuh ini sudah direncanakan dan dirancang lama untuk wisuda
dengan sukses. “Hal ini penting, bahwa lansia dihargai dan dibuat
senang dan nyaman. Semoga dengan wisuda dan memakai toga
lengkap menambah semangat dan mantap menempuh kehidupan di
hari tua,”kata Endah.

Dalam kesempatan ini Indonesia Ramah Lansia mewisuda 36


peserta SLU dan 6 caregiver. Selain rombongan tamu dari negara
Asia Pasifik, turut hadir pemerhati lansia dari Hawaii,
Singapura, Malaysia, Thailand, India, Hongkong, Cina, Vietnam,
Filipina, Korea, dan Jepang. Yang mewisuda adalah Prof. Kathryn
Braun selaku President of Active Ageing Consurtium Asia Pasific
(ACAP), USA didampingi oleh Prof. Tri Budi W. Raharjo sebagai
Penasehat IRL, Prof. Takeo Ogawa dari Jepang, Ms. Thelma Kay
dari Singapura serta Ashish Goek, MD Mph dari India dan lainnya.

Presiden ACAP, Prof. Kathryn Braun sangat mengapresiasi wisuda


ini. “Selamat kepada wisudawati yang ditunggu-tunggu, dan nantinya
kegiatan seperti ini akan ditiru negara lain,” ungkapnya. Sementara
Prof Tri Budi W Raharjo menyatakan berbangga hati dengan wisuda
ini. “Ternyata angan-angan yang dulu mustahil hari ini praktis
menjadi kenyataan, bahwa lansia juga bisa sekolah dan diwisuda, ini
semangat para lansia bangkit untuk masa depannya,” ujar guru
besar Universitas Respati Jakarta ini.

Salah seorang wisudawati, Sudayati yang berusia 62 tahun


mengaku bangga masih bisa sekolah lansia dam diwisuda.█

191 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desain Universal
Permudah Akses Difabel
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Difabilitas itu rentan dan berpotensi terjadi


pada semua orang, karenanya aksesibilitas merupakan kebutuhan
umum. Agar aktifitas difabel tidak terhambat, dibutuhkan fasilitas
umum yang mudah diakses.

Fasilitas yang aksesibilitas harus memperhatikan asas keselamatan


bagi setiap orang, kemudahan yaitu mudah diakses oleh siapapun,
kegunaan bagi semua orang dan asas kemandirian.

Yaitu setiap orang dapat mencapai, masuk dan menggunakan


fasilitas umum yang tersedia tanpa bantuan orang lain.
192 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Demikian penjelasan Haryadi Widodo, Kasi Prasarana dan Sarana
Dasar Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Sleman, dalam Pelatihan
Disabilitas Program Pamsimas III Kabupaten Sleman di Balai Desa
Donoharjo, Kabupaten Sleman, Senin (22/7/2019).

Dijelaskan Haryadi, desain universal memiliki 7 prinsip yang


menyediakan kesetaraan dalam aksesibilitas yaitu kesetaraan
penggunaan artinya desain bangunan dapat digunakan oleh semua
orang dengan kemampuan berbeda.

Fleksibel mampu menjangkau kebutuhan dan kemampuan


penggunaannya, dan penggunaan yang simpel dan sesuai
kebutuhan. Kemudian informatif dan mudah dimengerti, antisipatif
yaitu desain yang meminimalisir dan memiliki toleransi pada
kesalahan pemakaian.

Serta, tidak memerlukan usaha terlalu besar dan memiliki


pendekatan terhadap kebutuhan ukuran dan ruang, dan desain
bangunan mudah dijangkau dan menyesuaikan kondisi fisik, ukuran,
seta tingkat fleksibilitas penggunanya.

“Kursi roda bisa masuk, ada hand rel-nya, untuk handel harus yang
ada kaitnya, wastafel untuk cuci tangan harus ada ruangan untuk
parkir, mengunci kursi roda dan rendah untuk cuci tangan, ada
tempat untuk manuver," katanya.

Sebetulnya, dalam kehidupan sehari hari kita bisa berbuat banyak


untuk disabilitas, misal pegangan pintu berpengait namun
dilengkung agar tidak menusuk dan membahayakan.█

193 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Imunisasi Sebagai Bekal
Kesehatan Masa Depan
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)


diketahui menjadi penyebab kanker seviks yang merupakan jenis
kanker berbahaya dan banyak menimbulkan kematian pada wanita.

Infeksi yang mudah menular melalui hubungan seksual tersebut,


dapat dicegah melalui pemberian vaksin.

Demikian dikatakan Felisiana Sri Astuti dari Puskesmas Pakem di


hadapan para wali murid saat sosialisasi di SDIT Ibnu Abbas II,
Padukuhan Karang Geneng, Desa Purwobinangun, Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, Kamis (25/7/2019).
194 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Vaksin HPV sangat efektif mencegah infeksi HPV jika diberikan
sebelum seseorang terpapar virus, ini berarti sebelum aktif secara
seksual. Untuk itu vaksin HPV akan diberikan pada anak perempuan
kelas 5 atau anak umur 9-11 tahun.

"Di usia ini kekebalan tubuh lagi baik-baiknya sehingga vaksin HPV
akan memberikan kekebalan yang sangat efektif,” kata Felisiana.

Imunisasi HPV di SDIT Ibnu Abbas II akan dilaksanakan pada bulan


Agustus dan diberikan dalam 2 dosis dengan metode suntikan di
lengan. Dosis kedua diberikan satu tahun kemudian atau saat anak
kelas 6.

Vaksin HPV yang diberikan adalah jenis Quadrivalent yang mampu


mencegah dan melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh
virus HPV seperti kanker serviks, kanker anus, serta kutil kelamin
selama 26 tahun ke depan.

Felisiana menyatakan vaksin HPV yang diberikan pemerintah baik


dalam komposisi dan pembuatannya sama sekali tidak
bersinggungan dengan zat non halal.

Selain itu vaksin HPV yang digunakan memiliki sertifikasi halal dari
IFANCA (Islamic Food and Nutrition Council of America) dan diakui
oleh Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan
Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) sejak tahun 2006.

Imunisasi HPV dahulu merupakan imunisasi pilihan yang tidak


disubsidi pemerintah tetapi sekarang merupakan imunisasi program
yang wajib diberikan di sekolah tanpa dipungut biaya.

Estri Jumiyati, Kepala Sekolah SDIT Ibnu Abbas II menyambut


positif dengan diadakan program vaksinasi lanjutan di sekolah dan
menyatakan siap mensukseskan BIAS ( Bulan Imunisasi Anak
Sekolah) 2019 yang akan dilaksanakan bulan Agustus dan
November mendatang.

195 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Sekolah berkewajiban memberikan bekal bukan saja bekal ilmu
tetapi juga bekal kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik di masa
depan,” ujar Estri Jumiyati.

Selain HPV, di bulan Agustus nanti juga akan diadakan vaksinasi


MR (Measles Rubella) yang ditujukan pada anak anak kelas 1
dengan metode suntik lengan.

Imunisasi ini sangat penting untuk memberikan antibodi dan proteksi


serta memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella
secara cepat.

Felisiana menjelaskan kalau kena Rubella mungkin tidak meninggal


tapi cacatnya luar biasa meliputi kelainan pada jantung dan mata, tuli,
serta keterlambatan perkembangan.

Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan Rubella namun


penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi.

Campak alias measles adalah penyakit yang disebabkan oleh virus


dan dapat ditularkan melalui batuk dan bersin. Sangat mudah
menular terutama pada anak anak.

Gejala campak adalah deman tinggi, bercak kemerahan pada kulit


disertai dengan batuk dan atau konjungtivitis yang dapat berujung
pada komplikasi berupa pnemonia (radang paru paru), meningitis,
bahkan dapat menyebabkan kematian.█

196 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pasar Lelang Cabai
Bantu Petani Dapatkan
Harga Terbaik
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik – Gagal panen yang disebabkan oleh cuaca,


hama dan penyakit, kondisi tanah yang tidak baik, pemakaian pupuk,
bibit, serta cara pemeliharaan yang tidak tepat adalah masalah
klasik yang kerap dihadapi para petani. Selain itu, sifat dan ciri khas
produk pertanian yang mudah rusak atau busuk juga merupakan
masalah yang tidak bisa diabaikan.

Begitu pun saat panen dengan produksi yang melimpah tapi kurang
informasi pasar, tidak sedikit petani harus menjual hasil pertanian
dengan harga sangat rendah. Akibatnya petani merugi, dan di lain
pihak justru para tengkulaklah yang diuntungkan.

197 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sebagai produk pertanian, cabai juga tidak luput dari permainan
para tengkulak, terlebih sebagai komoditi primadona, cabe seringkali
mengalami fluktuasi harga yang tidak menentu.

Untuk menghindari permainan para tengkulak, memotong rantai


pemasaran yang terlalu panjang, dan mendapatkan harga terbaik,
para petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Hortikultura
Puncak Merapi bersama tokoh tani di wilayah Sleman mendirikan
pasar lelang pada Oktober 2017. Dengan bimbingan dan binaan dari
Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman,
pengelolaan pasar lelang ini kemudian diserahkan kepada seksi
pemasaran Asosiasi Petani Hortikultura Puncak Merapi. Pasar lelang
ini memakai tempat di bangsal pascapanen Dusun Bunder.

“Dengan sistem lelang, penentuan harga menjadi lebih transparan


dan petani puas karena karena jerih payahnya lebih dihargai,” kata
Aji Waluyo, koordinator pasar lelang cabai saat ditemui di bangsal
pasca panen Dusun Bunder, Desa Purwobinangun, Kecamatan
Pakem, Kabupaten Sleman, Selasa (29/7/2019).

Pasar lelang di Dusun Bunder ini dibuka setiap hari dari pukul 17.00-
21.00 WIB, dan menampung hasil panen cabe petani yang berada di
wilayah kecamatan sekitar seperti Pakem, Ngaglik, Turi,
Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, Sleman, Seyegan dan Mlati.

Di sini, begitu cabai datang langsung ditimbang dan dicatat


kemudian diseleksi yaitu dipisahkan antara cabai yang kualitas baik
dengan yang busuk atau rusak, kemudian ditimbang kembali.

“Setelah itu, cabai yang sudah diseleksi tersebut baru diikutkan


lelang. Jadi petani dibayarkan setelah proses lelang selesai,” papar
Aji.

Pasar lelang cabai menjamin kualitas barang dengan menerapkan


standar cabai yang diterima yaitu untuk cabai rawit adalah yang
petikan cabainya tidak terlalu matang, warna kuning semburat tidak
terlalu merah, tidak busuk, tidak cacat, dan tidak layu. Sedangkan

198 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


untuk cabai keriting adalah petikan cabainya berwarna merah
merata, tidak busuk, tidak cacat, serta tidak layu.

Untuk mempermudah petani dalam pengumpulan cabai, pasar


lelang memiliki cabang yang disebut titik kumpul cabe antara lain di
Tempel, Turi, Cawan, Kebon Agung, Sariharjo, Tegal Gentan, Tegal
Weru, Kalasan dan Pondok Wonolelo. Aji mengungkapkan proses
lelang dilakukan setelah cabe yang berada di semua titik kumpul
dibawa di pasar lelang, kemudian jumlah tonase cabai yang akan
dipasarkan atau dilelang diinfokan kepada pedagang melalui aplikasi
Whatsapp atau pesan pendek (SMS). Semua pedagang selanjutkan
akan menginfokan harga tawaran masing masing melalui WA atau
SMS, lalu hasilnya akan dibuka bersama-sama untuk selanjutnya
tawaran harga tertinggi diumumkan sebagai pemenang pada pukul
19.30.

Peserta lelang saat ini berjumlah 10 orang yang berasal dari Jogja,
Klaten, Magelang, Temanggung dan sekitarnya. Setelah lelang
selesai proses selanjutnya adalah pengemasan dengan kardus dan
pedagang siap mengirimkan ke daerah tujuan antara lain di Pasar
Induk Kramat Jati Jakarta, Bogor, Palembang, sampai Batam.

Dalam sehari pasar lelang cabai ini mencapai omset rata rata 1-2 ton
per hari dan memperkerjakan 12 karyawan, merupakan warga
sekitar dengan upah 500 rupiah per kilogram dari pedagang yang
memenangkan lelang.

“Untuk bulan Juli ini perputaran uang uang bisa mencapai 100 juta
per hari karena harga cabai sekarang mahal,” tukas Aji.

Selain cabai, pasar lelang juga menerima sayuran jenis lain seperti
terong, ketimun, tomat, sawi, buncis, kacang panjang, dan
gambas. Aji mengaku keberadaan pasar lelang ini tidak terlepas dari
bantuan pemerintah berupa pengadaan alat-alat seperti timbangan,
meja, lampu, blower, dan juga sepeda motor roda tiga di setiap titik
kumpul. Bangsal pascapanen ini sendiri juga merupakan bantuan
dari Bank Indonesia.

199 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pada Desember 2018 lalu Kominfo juga membantu 15 telepon pintar
untuk pengelola. Alat bantu tersebut, diberikan di tiap titik kumpul
untuk memperlancar koordinasi dan komunikasi serta menunjang
digitalisasi pertanian.█

200 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Omzet Meningkat Jelang
Idul Adha, Swalayan
Hewan Kurban Buka 24
Jam
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan


hewan kurban seperti kambing, domba, dan sapi meningkat di
berbagai tempat, dan para pedagang pun berharap omset
penjualannya ikut meningkat, salah satunya di swalayan hewan
kurban Mitra Amanah.

201 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Mendekati Hari Raya ini kami bisa menjual hingga 15-20 ekor per
hari, sedangkan pada hari biasa 7-9 ekor untuk keperluan aqiqah
atau untuk kulakan penjual sate,” ungkap Irawan Eko Sulistyo,
pemilik tempat penjualan hewan Mitra Amanah, saat ditemui di
tempat usahanya di Padukuhan Gondang Lutung, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Jumat (9/8/2019).

Pria asli Wonogiri ini mengaku semua hewan yang dijualnya berasal
langsung dari petani sehingga harganya lebih murah dibanding
tempat lain. Satu ekor kambing atau domba dijualnya berkisar antara
Rp1,5 juta – Rp6 juta tergantung ukuran dan jenisnya.

Soal harga kami sangat berdamai, dengan harga Rp1 juta pun akan
dilayani karena prinsip kami membantu agar semua orang bisa
berkurban dan tidak mahal.

"Jadi orientasi kami tidak semata-mata mencari keuntungan tapi


persaudaraan kami utamakan. Tak heran banyak yang kembali
datang membawa serta teman dan saudara-saudaranya,” tutur
Irawan.

Irawan menjamin domba yamg dijual di Mitra Amanah telah


memenuhi syariat Islam untuk berkurban. Di antaranya umur minimal
1 tahun dan telah memasuki tahun kedua, sehat dan terbebas dari
penyakit hewan, serta tanpa cacat seperti buta, pincang, atau sangat
kurus.

Mitra Amanah ini, memiliki beberapa kelebihan dibanding tempat lain


di antaranya pemeliharaan yang intensif dan modern, kandang yang
ideal dan modern untuk menjamin kesehatan dan kualitas ternak,
banyak pilihan, dan selalu tersedia stok.

Di lahan seluas 2.000 meter persegi, pelanggan bisa datang kapan


saja karena buka 24 jam, dan seperti di swalayan, pelanggan bisa
memilih sendiri hewan yang dikehendaki sesuai budget.

202 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Saat ini populasi mencapai 500 ekor yang terdiri dari domba jenis
merino, texel, kambing peranakan etawa atau kambing Jawa serta
sapi putih peranakan Ongole,” ungkap Irawan.

Alumni Fakultas Peternakan UGM ini memperlakukan hewan yang


dijualnya dengan gaya profesional. Hewan bersih karena dimandikan
setiap hari, sistem penjualan dengan cara ditimbang menjamin jual
beli yang adil, dan melayani partai besar atau kecil dengan harga
khusus untuk kegiatan sosial.█

203 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


G2R Tetraprenuer
Angkat Potensi Desa
Tampil di Pasar Global
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Profesor Rika Fatimah, inisiator sekaligus


tenaga ahli G2R Tetraprenuer, mengemukakan gotong-royong
merupakan kepribadian bangsa yang telah berakar kuat dan menjadi
ciri khas yang dimiliki bangsa Indonesia sejak zaman dahulu.

Kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama dan bersifat


sukarela dimaksudkan agar kegiatan berjalan lancar, mudah, dan
lebih ringan.

Di samping itu dengan perilaku gotong-rotong maka hubungan


persaudaraan atau silaturahmi akan semakin erat.

204 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Nilai dan sikap gotong-royong inilah yang mendasari G2R (Global
Gotong-Royong) Tetraprenuer dalam memotivasi dan meningkatkan
semangat seluruh elemen masyarakat desa untuk mewujudkan cita-
cita yang lebih besar.

Dengan cara menggali dan mengerahkan potensi desa melalui


kegiatan wirausaha yang membawa kearifan lokal tersebut tembus
ke kancah dunia.

Demikian dikatakan Profesor Rika Fatimah, yang juga guru besar di


Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dalam acara yang digelar oleh
Pemdes Donoharjo dengan tajuk Pembinaan Pelaku UMKM dalam
meningkatkan Potensi Desa untuk Kesejahteraan Bersama, Selasa
(6/8/2019).

Keseharian gotong-royong di masyarakat selama ini baru sebatas


kegiatan sosial. Nilai luhur yang tercipta dari gotong-royong antara
lain sikap tolong-menolong, tanpa pamrih, mengedepankan
kepentingan orang banyak, bersatu dalam perbedaan.

"Serta, bijak dalam mengambil keputusan bersama, saling peduli


dan menyayangi sesama, dan nilai-nilai luhur yang lain harus juga
diterapkan dalam kegiatan ekonomi di desa," kata Prof Rika.

Di hadapan para pelaku UMKM, Karang Taruna, Gapoktan


(Gabungan Kelompok Tani), Pengurus BUMDes, PKK, LPMD, tokoh
masyarakat, Prof Rika Fatimah, mengatakan bahwa G2R
Tetraprenuer merupakan konsep pemberdayaan masyarakat di
bidang ekonomi yang mentransformasikan gotong-royong di bidang
ekonomi.

Oleh karena itu, untuk menggali potensi desa diperlukan dukungan


dari semua elemen masyarakat yang meliputi Pemdes, lembaga
desa, pelaku usaha, dan juga masyarakat luas, sehingga akan
tercipta produk unggulan yang akan menjadi ikon desa di bawah
pendelolaan BUMDes yang dimiliki oleh masing-masing desa.

205 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Berkaitan dengan hal tersebut, Prof Rika memperkenalkan konsep
atau model G2R Tetraprenuer yang merupakan gerakan inovasi
desa berbasis 4 pilar wirausaha yaitu rantai wirausaha (tetra 1) yang
menentukan produk unggulan desa.

Produk tidak sebatas barang yang dihasilkan dari wirausahawan


seperti makanan, craft atau produk pertanian, wisata serta fasiltas
pendukungnya seperti kuliner, souvenir, kerajinan tetapi juga bisa
berupa jasa atau bahkan BUMDes itu sendiri.

"Apabila berwujud barang maka bahan baku dan proses produksi


80% harus berada di desa setempat, sehingga akan memberikan
lapangan pekerjaaan yang lebih banyak. Selanjutnya produk akan
dilelola oleh korporasi desa melalui satu pintu yaitu BUMDes,"
ungkap Pendiri Yayasan Global Thoyiban Academy tersebut.

Fase tetra ke-2 disebut pasar wirausaha, yaitu mempersiapakan


produk potensial desa agar kualitas sesuai dengan segmentasi dan
standar pasar yang dituju.

Fase tetra ke-3 yaitu kualitas wirausaha, dalam fase ini diharapkan
dapat mengakselerasi tidak hanya kualitas produk tetapi juga
kualitas sumber daya manusia di desa sehingga tercipta efektivitas
dan efisiensi sesuai dengan kebutuhan pasar terutama pasar global.

"Sejauh ini sudah ada kemitraan dan komitmen dengan Yayasan


Silaturahmi dan Sosial Cendekia (S2C) dalam hal penyediaan pasar
berbasis tanpa kompetisi, pengembangan produk, pendampingan
dan kerjasama kemitraan lainnya," tutur prof Rika.

Fase tetra 4 yaitu merek wirausaha apabila telah tercipta produk


desa maka pengemasan sangat diperlukan untuk menyasar ke
berbagai lapisan masyarakat yang sesuai dengan karakter pasar yg
dituju. Untuk barang setiap produk direncanakan mempunyai 4 jenis
kemasan yaitu ritel, reguler, souvenir, dan premium.

Rika mengatakan branding dan packaging sangat penting agar


produk yang dihasilkan tidak terkesan biasa biasa saja tetapi

206 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


terkesan lebih mewah dan elegan sehingga bisa diterima pasar baik
dalam maupun luar negeri.

Anang Patri Widyantoro, Sekretaris Desa Donoharjo menyambut


positif G2R Tetraprenuer sebagai salah satu upaya kreatif
mengawinkan budaya gotong-royong dan kewirausahaan sebagai
potensi desa agar mampu mempercepat perkembangan ekonomi
menuju masyarakat yang sejahtera.█

207 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kampung KB Ngabean
Kulon Maju Lomba
Green and Clean
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Suasana rumah Suhardi, Dukuh Ngabean


Kulon cukup meriah. Umbul-umbul, rontek, bendera, dan tanaman
hias terpasang rapi dan berjejer.

"Hari ini Kampung KB Ngabean kulon mewakili Desa Sinduharjo


akan kedatangan tim juri lomba green and clean dari Kecamatan
Ngaglik dalam rangka peringatan HUT RI ke-74," kata Suhardi,

208 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dukuh Ngabean kulon yang juga menjabat sebagai Ketua Pokja
Kampung KB, Selasa (13/8/2019).

Kegiatan lomba ini diikuti oleh 6 desa se-Kecamatan Ngaglik.


Puncak acara nantinya akan digelar pada tanggal 20 Agustus 2019
dengan agenda kegiatan senam, jalan santai, bazar UMKM, jatilan,
dan wayang kulit di Lapangan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.

Di kesempatan yang sama, Kepala Desa Sinduharjo, Sudarja


mengatakan persiapan lomba telah dilakukan dengan semaksimal
mungkin namun bila masih ada yang kekurangan dirinya mohon
bimbingan dari tim agar menjadi lebih baik lagi.

Pernyataan ini ditanggapi langsung oleh tim penilai. "Saya kira


Kampung Ngabean Kulon ini sudah baik, sudah tertata, taman-
taman sudah bagus, hanya sampah yang belum dikelola sendiri
karena dipihakketigakan,"ujar Sumariyah, Sekretaris Camat Ngaglik
mewakili tim juri saat evaluasi.█

209 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Agustusan Momen
Populerkan Kembali
Permainan Egrang
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Banyak cara dilakukan masyarakat untuk ikut


serta memeriahkan peringatan HUT ke 74 RI, dari yang formal
seperti upacara bendera sampai yang bersifat hiburan seperti
mengadakan berbagai macam lomba. Tak beda dengan yang lain,
panitia peringatan HUT ke 74 RI di Padukuhan Suruh dan Jetis
Suruh, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman
menghelat serangkaian kegiatan lomba untuk anak, remaja dan

210 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dewasa dengan mengambil tempat di Embung Jetis Suruh, Minggu
(18/8/2019).

Hal yang unik, pada acara ini digelar lomba egrang, yaitu permainan
tradisional menggunakan 2 batang bambu dengan ketinggian
sekitar 2 meter, lalu beberapa centimeter di atas tanah dipasang
pijakan terbuat dari potongan bambu dengan ukuran melebihi
panjang kaki. Lewat pijakan ini peserta berjalan atau berlari. Kunci
utama bermain egrang adalah menjaga keseimbangan badan, tanpa
bisa menjaga keseimbangan maka pemain akan sering jatuh.

Dani Prasetyo, ketua panitia mengatakan bahwa lomba egrang


sengaja dimasukkan ke dalam agenda kegiatan agar anak anak
kembali mengenal permainan tradisional yang hampir punah.

“Keberadaan mainan modern seperti playstation, game watch atau


ratusan bahkan ribuan permainan yang ada di gadget telah
menguasai anak-anak jaman sekarang, bahkan di antara mereka
ada yang ketagihan, anak menjadi individualis dan hampir tidak
mengenal lingkungan sekitar,” ujar Dani.

Dengan egrang, Dani berharap anak-anak kembali mengenal


permainan tradisional yang pernah berjaya pada jaman dulu.

”Selain itu anak akan menjalin pertemanan sehingga lebih interaktif


dengan lingkungan sekitar,” tambah Dani.

Sementara itu Mbah Sugiono (79 tahun) generasi sepuh, tokoh


masyarakat yang ikut menyaksikan jalannya pelombaan
mengisahkan telah mengenal egrang sejak kecil atau pada saat
jaman penjajahan.

“Saya tidak tahu sejak kapan egrang itu ada, yang jelas dulu harus
membuat sendiri dari bambu apus atau wulung, yang banyak
tumbuh di pekarangan rumah dan di pinggir sungai. Dulu egrang
biasa dimainkan saat menggembala ternak,” kata mbah Sugi,
panggilan akrabnya. Menurut Mbah Sugi permainan egrang
mempunyai nilai filosofi yang tinggi.

211 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Bermain egrang dibutuhkan tekad dan rasa percaya diri yang kuat
serta keberanian untuk jatuh, ketika kita mulai menaiki pijakan untuk
melangkan tidak boleh ragu-ragu akibatnya bisa terjatuh dan tatkala
sudah stabil pun keseimbagan harus tetap dijaga. Kadang berjalan
maju atau mundur semata untuk menjaga agar tetap berdiri pada
pijakan,” paparnya.█

212 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Jalan Santai Warga
Mantren Pertontonkan
Gotong Royong
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Jalan santai mempertontonkan gotong-royong


warga Mantren dalam memperingati Hari Ulang Tahun RI ke-74.
Dikatakan Ketua RT 06 Klidon Mantren, Paridi, warga tampak
kompak bersatu padu memeriahkan hari besar ini.

Warga Mantern menggelar jalan santai pada Minggu (18/8/2019).


Jalan santai ini merupakan puncak acara peringatan HUT RI ke-74.

213 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sejauh 5 kilometer, warga mengitari Dusun Banjarsari, Perumahan
Sukoharjo indah, Tegal Mindi, kemudian kembali ke Klidon Mantren.

Tanggapan warga yang tidak mau disebut namanya, kegiatan tahun


ini sungguh lebih meriah dari tahun sebelumnya bahkan di pentas
seni banyak kreasi baru.

Menurut mereka, yang menarik lagi adalah film pendek, Mereka


berpikir Mantren ke depan bisa membuat studio khusus
memproduksi film pembangunan sebagai dokumenter kegiatan
dusun.

Jalan santai diakhiri dengan hiburan organ tunggal dan pembagian


hadiah pada undian yang disiapkan. █

214 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sukoharjo Kerahkan
Upaya Capai 95% Bebas
Sarang Nyamuk
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Kepala Desa Sukoharjo, Hadi Subronto


mengambil langkah strategis dalam pemberantas sarang nyamuk di
wilayahnya. Hal ini dikatakannya saat program Jumat Bersih Tingkat
Kecamatan Ngaglik berlangsung, Jumat (23/8/2019) di Dusun Klidon,
Sukoharjo, Ngaglik.

215 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Program Jumat Bersih ini dikatakannya terkait dengan program
pencegahan DB yang memiliki kegiatan memberantas sarang
nyamuk oleh para jumantik.

Hadi mengatakan, pihaknya akan membuat pos anggaran untuk


kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di tahun 2020. Hal ini
dilatarbelakangi oleh hasil kunjungan lapangan dari para jumantik
yang menyatakan baru 84,4% rumah di Desa Sukoharjo yang bebas
dari sarang nyamuk sementara target awal adalah 95%.

“Untuk itu desa ini masih harus kerja keras untuk menaikkan
mencapai 95% sehingga pola hidup bersih dan sehat di Desa
Sukoharjo bisa dicapai dengan baik,” katanya.

Hadi juga mengatakan agar hal tersebut bisa dicapai kepedulian dan
partisipasi masyarakat perlu ditingkatkan.

Ditambahkan Kepala Puskesmas Ngaglik II, dr. Trisni Nur Andayani,


program seperti ini harus terus-menerus dilakukan baik oleh
pemerintah, masyarakat, maupun keluarga.

“Harus sinergi dilakukan, bersama dan utamanya adalah keluarga


dan dibantu kader-kader jumantik yang telah terlatih,” imbau dr Trisni.

dr Trisni bangga bahwa kini sudah ada kader jumantik cilik di Desa
Sukoharjo.

“Anak-anak menjadi kader jumantik ini artinya menjadi agen


perubahan maka harus kontinu dimotivasi untuk terus aktif
memantau sarang nyamuk di wilayah kerjanya. Program satu rumah
satu jumantik harus terus disosialisasikan kepada masyarakat,”
paparnya.

Dr Trisni membeberkan Desa Sukoharjo menjadi desa nomor dua


usai Desa Sariharjo di Kecamatan Ngaglik yang saat ini memiliki
jumlah penduduk terbanyak yang terjangkit penyakit DB. Oleh
karena itu, lingkungan dan pola hidup bersih harus terus
disosialisasikan kepada masyarakat termasuk di sekolah-sekolah. █

216 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sumur Gravitasi,
Perjuangan Dapatkan
Air Bersih di Desa
Donoharjo
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Berada di bantaran Kali Gayam dengan


struktur batuan padas, Padukuhan Suruh dan Jetis Suruh, Desa
Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman mempunyai
karakteristik air permukaan yang berwarna kuning, terdapat material
endapan, keruh, berbau besi atau tanah, dan airnya sedikit licin.

Demikian juga dengan air sumur yang dipakai warga sebagai


sumber utama mencukupi kebutuhan air setiap harinya, di samping
berbau besi, ada endapan dan warna kuning membuat air tidak
layak minum, mengotori bak penampungan, dan meninggalkan
bercak di pakaian yang dicuci.
217 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Untuk mengatasi masalah itu warga Padukuhan Suruh dan Jetis
Suruh, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman
berupaya mencari sumber air bersih dan mengalirkannya ke
pemukiman dengan memanfaatkan kemiringan lahan yang mereka
sebut sebagai sumur gravitasi.

Juli Hidayat, salah seorang konseptor pembuatan sumur gravitasi


mengisahkan bahwa sumur gravitasi diprakarsai oleh 4 orang yaitu
Agus Pranggono (Kepala Dusun Suruh), Sutikno, Suyono serta
dirinya sendiri yang kemudian membentuk Kelompok Swadaya
Tirtomulyo pada tahun 2007 dan mendapat bantuan sebesar Rp10
juta dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri. Dana tersebut dipergunakan untuk membangun sumber air
dan membeli 500 batang pipa paralon diameter dua inchi beserta
perlengkapannya.

“Tidak mudah menemukan mata air, butuh perjuangan


panjang bahkan pindah sampai tiga kali membuat sumur dengan
kedalaman lebih dari lima meter ternyata airnya keruh," kata Juli di
Padukuhan Jetis Suruh, Minggu (8/9/2019).

Sampai akhirnya kata Juli, ia menemukan mata air bening di


kedalaman tujuh meter. Kemudian dibuat tiga kolam sumber air
ukuran 1×2 meter, 2x3 meter dan 5×7 meter untuk mencukupi
kebutuhan air sekitar 150 KK warga.

Alumni Teknik Industri IST Akprint Yogyakarta ini menambahkan


bahwa semua proses dimulai dari mencari lokasi mata air, membuat
sumur sumber air, memasang pipa paralon dari sumber ke
pemukiman penduduk, sampai memasang instalasi yang masuk ke
rumah warga semuanya dikerjakan secara swadaya dengan sistem
gotong royong.

Mata air sumur gravitasi terletak di Blok Lumbu satu kawasan


dengan Embung Jetis Suruh. Air yang dihasilkan juga berkualitas
baik dan memenuhi syarat kesehatan. Hasil analisis laboratorium
yang sampelnya diambil oleh puskesmas Ngaglik II menunjukkan
bahwa sifat fisik yg meliputi warna, bau, rasa dan kekeruhan, sifat

218 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


kimia ataupun sifat biologi terutama bakteri colli rendah atau di
bawah ambang batas. "Jadi telah memenuhi syarat kesehatan,” ujar
Juli Hidayat lagi.

Untuk mengalirkan ke pemukiman yang berjarak sekitar satu


kilometer, warga menggunakan pipa paralon berukuran dua inchi.
Sedangkan pipa paralon yang masuk ke rumah warga biasanya
menggunakan ukuran setengah atau tiga perempat inchi.

Selisih ketinggian dari lokasi sumber air ke pemukiman kurang lebih


9-12 meter. Sesuai hukum alam air akan mengalir dari tempat tinggi
ke yang rendah tanpa bantuan pompa air.

Agar berfungsi dengan optimal pengguna air diwajibkan membayar


Rp3-5 ribu per bulan dan dapat dibayarkan per tahun. Biaya
sambung baru saat awal atau tahun 2007 adalah Rp320 ribu, saat ini
Rp800 ribu dan untuk masyarakat miskin dibebaskan alias gratis.
Uang tersebut dipergunakan untuk pemeliharaan sarana termasuk
mengganti bila ada yang rusak saat air macet atau ada kerusakan.

Mbah Sugiyono (79 tahun), salah seorang warga mengaku sangat


merasakan manfaat adanya sumur gravitasi ini. “Dari saya lahir, air
di sini kuning, keruh, ada endapan, berbau tanah
dan teyeng (karat, red). Dengan adanya sumur gravitasi ini sangat
terbantu karena airnya yang jernih, sehat, volumenya banyak,
bayarnya sangat murah selain itu menghemat pemakaian listrik yang
sebelumnya digunakan untuk membangkitkan pompa air,”
ungkapnya.

Kendala yang dihadapi terutama saat musim kemarau adalah


volume air yang berkurang sehingga diperlukan kesadaran warga
untuk menghemat air dan dipakai seperlunya saja. Ke depannya
untuk menjaga ketersediaan air warga diharapkan agar lebih banyak
menanam tanaman keras di sekitar sumber air dan di sekitar
embung Jetis Suruh sebagai penyangga agar kelestarian air tetap
terjaga.█

219 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


75 Siswa SD di
Sinduharjo Terima
Bantuan Pendidikan
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Pelajar SD se-Desa Sinduharjo yang berjumlah


75 orang, menerima bantuan pendidikan untuk siswa berprestasi, di
Kantor Desa Sinduharjo, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Minggu
(8/9/2019).

“Ada 75 siswa SD beserta orang tua yang kami undang dari 4


sekolah SD negeri yang ada di wilayah Desa Sinduharjo untuk
menerima bantuan dari pemerintah Desa Sinduharjo melalui
program PKK Pokja I,” kata Sulistyowati, Ketua TP PKK Desa
Sinduharjo.

Dalam sambutanmya Sudarja, Kepala Desa Sinduharjo


mengharapkan, dengan bantuan ini siswa lebih bersemangat untuk
belajar sehingga apa yang dicita-citakan dapat berhasil dan bantuan
ini dapat bermanfaat.

220 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Salah satu orang tua murid, Mulyono menyampaikan ucapan terima
kasihnya kepada Pemerintah Desa Sinduharjo atas bantuan yang
diberikan.

“Saya pribadi bekerja sebagai buruh serabutan yang penghasilannya


tidak menentu sehingga bantuan ini sangat bermanfaat,” kata
Mulyono. █

221 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemilihan Anggota BPD
Sinduharjo Utamakan
Kualitas
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Menjelang pemilihan anggota BPD di wilayah


Desa Sinduharjo, Kepala Desa Sinduharjo, Sudarja berharap orang-
orang yang mengisi posisi BPD adalah mereka yang mau dan
mampu. Ini agar kualitas BPD semakin baik.

Demikian disampaikannya di sela-sela sambutan dalam acara


Sosialisasi Pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
kepada perangkat desa, rt, dan rw, Kamis (5/9/2019) di Balai Desa
Sinduharjo.

Sosialisasi yang berlangsung tiga hari dari Selasa (3/9/2019) ini


dikatakan Sudarja untuk mengenalkan proses pemilihan BPD.

222 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Sesuai dengan jumlah penduduk Desa Sinduharjo sekitar 13ribu
maka anggota BPD ditetapkan sejumlah 9 orang dengan ketentuan
minimal 1 orang perempuan,” imbuhnya.

Faisal Nur Achmad, Sekretaris Desa Sinduharjo selaku Ketua


Panitia Pemilihan menambahkan dalam rangka pemilihan BPD Desa
Sinduharjo, Pemerintah Desa Sinduharjo membuat buat tiga daerah
pemilihan (dapil).

“3 orang dari dapil I meliputi Padukuhan Taraman, Ngemplak, Pedak,


Gadingan, Dukuh, Gentan, Nglaban, Palgading, Tamvakan, 2 orang
dapil II meliputi Padukuhan Lojajar, Ngentak, Jaban, Dayu, Prujakan,
3 orang dapil III meliputi Padukuhan Banteng, Ngabean Kulon,
Ngabean Wetan, dan 1 orang dari unsur perempuan yang dipilih
melalui forum perempuan," tuturnya.█

223 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ketua PBVSI Sleman
Apresiasi Lapangan Voli
Dusun Gondanglegi
KIM Ngemplak/ Bibit Widayoko

Sleman, InfoPublik – Ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia


(PBVSI) Sleman, Fauzi Idris mengatakan bahwa lapangan voli
Dusun Gondanglegi, Desa Wedomartani sudah memenuhi standar
PBVSI dan layak diusulkan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga
Daerah tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta tahun depan,
sedangkan daerah ini menjadi tuan rumah. Pengakuan dari orang
nomor satu di organisasi bola voli Sleman ini spontan disambut
tepuk tangan meriah penonton yang hadir.

224 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Saya berharap ke depannya lapangan ini bisa bermanfaat buat
masyarakat banyak terutama dalam pembinaan dan mencetak bibit-
bibit unggul di cabang olahraga bola voli,” kata Fauzi Idris saat
menyaksikan laga Pekan Olahraga Desa di Dusun Gondanglegi,
Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Rabu (26/6/2019).

Fauzi Idris juga berharap hadirnya lapangan berkualitas akan


menggairahkan olahraga bola voli sehingga bisa menambah klub
bola voli di bawah naungan PBVSI Sleman menjadi 9 klub.

Lapangan voli Gondanglegi ini baru selesai dibangun menggunakan


dana desa dan kemudian namanya diubah menjadi Lapangan
Bintang Utara, sama dengan nama klub voli legendaris dari Desa
Wedomartani yang sudah eksis sejak tahun 1985.

Pordes Wedomartani cabang bola voli diikuti 19 grup putra dan


sembilan grup putri yang berasal dari 25 dusun yang ada di Desa
Wedomartani. Setelah resmi dibuka oleh Kepala Desa Wedomartani,
langsung digelar pertandingan perdana putra antara klub Dusun
Krajan melawan klub Dusun Gondanglegi.█

225 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Karang Taruna Desa
Sindumartani Aktif
Angkat Kegiatan
Kemasyarakatan
KIM Ngemplak/Eva Nurlaili

Sleman, InfoPublik - Karang Taruna Karya Remaja Desa


Sindumartani melakukan pembinaan kepada anggotanya dengan
mengundang Karang Taruna Kabupaten Sleman, Minggu (4/8/2019),
di Balai Desa Sindumartani.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Karang Taruna


Kabupaten Sleman beserta pengurus yang lain. Turut hadir Kepala
Desa Sindumartani dan jajarannya.

226 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Karang Taruna Karya Remaja mengadakan kegiatan tersebut
sebagai upaya menumbuhkan kekompakan dan memajukan
organisasi karang taruna baik di desa maupun di dusunnya.

Tugas kita sebagai karang taruna yaitu mengkarangtarunakan


sekitar, menggali potensi-potensi yang ada di wilayah, melakukan
kegiatan kemasyarakatan, memajukan usaha ekonomi produktif.

"Dan tak lupa meningkatkan kegiatan rekreasi, olahraga, dan


kesenian,” ujar Nanang Herry Triyanto, selaku Ketua Karang Taruna
Kabupaten Sleman.

Dalam paparannya, Nanang juga menyampaikan mengenai contoh-


contoh kegiatan yang dapat dilakukan di lingkup karang taruna, di
mana karang taruna merupakan lembaga masyarakat yang
mempunyai lingkup yang luas mulai dari kemasyarakatan, kesehatan,
olahraga, kesenian, ekonomi, dan lainnya.

“Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan anggota karang


taruna yang berada di Desa Sindumartani dapat menumbuhkan dan
mengoptimalkan kegiatan di wilayahnya,” tambah Nanang.

Selain itu, pada kesempatan tersebut Kepala Desa Sindumartani,


Midiyono, juga menyampaikan dana stimulan bagi semua karang
taruna unit yang berada di Desa Sindumartani. Dana tersebut
sebagai dukungan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di setiap
unit atau dusun masing-masing.

Selama ini Karang Taruna Karya Remaja Desa Sindumartani sudah


melaksanakan beberapa kegiatan seperti bakti sosial bagi
peyandang disabilitas yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya.

Juga, saat ini sedang merencanakan usaha ekonomi produktif yang


dapat mendukung dan mengangkat nama karang taruna.█

227 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tangkal Hoaks, 32
Pemuda-Pemudi Sleman
Ikuti Latihan Jurnalistik
KIM Ngaglik Sardonoharjo/Imam

Sleman, InfoPublik - Dewasa ini, banyak berita yang mudah tersebar


tanpa dapat dipertanggungjawabkan alias hoaks. Kondisi ini
dinyatakan Agung Armawanta, Kepala Bidang Pembinaan Pemuda
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sleman kepada 32 pemuda-
pemudi Kabupaten Sleman yang mengikuti pelatihan jurnalistik di
Graha Pramuka, Gawar Pendowoharjo.

228 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Agung menekankan agar para peserta pelatihan jurnalistik yang
berlangsung dari Senin (16/9/19) hingga Kamis (19/9/19) ini untuk
dapat menjadi jurnalis yang baik dan profesional.“Jadilah jurnalis
yang hebat dengan akhlak yang baik, kuasai teknologi,” ujar Agung.

Setelah menyampaikan sambutannya, Agung membuka langsung


acara pelatihan dengan memberikan kartu peserta dan topi kepada
perwakilan peserta pelatihan.

Selama kegiatan ini berlangsung, peserta akan dibimbing oleh Heri


Purwara, Rifqi Mansur Maya, dan Iko Khumiro. Pada hari pertama
peserta belajar mengenai dasar-dasar jurnalistik dan teknik dasar
fotografer.

Kemudian hari kedua, para peserta diajak untuk praktik di lapangan


dengan meliput langsung salah satu obyek wisata di Kabupaten
Sleman, yakni Bukit Klangon. Peserta mencari bahan untuk menulis
artikel atau berita, reportasi fotografi, dan praktik pembuatan video
yang nantinya diolah dan dipublikasikan di media sosial.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para pemuda-pemudi yang


tergabung dalam organisasi kepemudaan (OKP) dan pemuda
karang taruna di Kabupaten Sleman.█

229 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Capacity Building
Tingkatkan Wawasan
Warga Manfaatkan
Pekarangan
KIM Sardonoharjo/Eka Sastra

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Sardonoharjo Kecamatan


Ngaglik rutin menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas
(Capacity Building) dalam rangka meningkatkan SDM RT dan RW
se-Desa Sardonoharjo.

Kegiatan yang bertempat di Wisata Edukasi Jambu Merah


Ngargoyoso Kabupaten Tawangmangu Jawa Tengah, Minggu
(15/9/2019) ini dihadiri langsung oleh Camat Ngaglik dan Kepala
Desa Sardonoharjo Harjuno Wiwoho beserta perangkat.

230 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Harjuno berharap kegiatan ini bermanfaat untuk penambahan
wawasan dan memberikan nilai positif untuk semua RT dan RW se-
Desa Sardonoharjo dalam rangka pemanfaatan pekarangan.

“Di tempat ini kita banyak belajar bagaimana di setiap halaman


rumah penduduk menanam jambu merah, dalam sekali panen bisa
menghasilkan seribu biji dan bisa menambah penghasilan keluarga.
Tidak mesti harus jambu biji tapi bisa tanaman dan buah yang lain
untuk kebutuhan sehari hari dan jika berlebih bisa dijual juga bisa
mewujudkan Desa Sardonoharjo mandiri, bersih, dan hijau di tahun
2020,” jelas Harjuno.

Antusiasme para RT dan RW sangat terlihat dari bagaimana semua


yang hadir mengikuti rangkaian acara demi acara yang telah di
persiapkan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Dusun
Jambu Merah yang merupakan salah satu petani berprestasi yang
sudah mendapatkan penghargaan dari berbagai instansi swasta
maupun pemerintah, Wajib.

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan pekarangan,


pada sesi pertama Wajib menjelaskan bagaimana bertani jambu
merah dengan manajemen yang baik dan bagaimana
memperlakukan pohon sebagai makhluk hidup. “Jika kita baik
kepada pohon maka pohon juga memberikan hasil terbaik untuk kita
sehingga memudahkan untuk mengolah tanaman dan hasilnya dari
setiap pohon maksimal,” ujarnya.

Setelah materi, peserta melakukan kunjungan ke kebun buah jambu


merah dan petik buah. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Wisata
Grojokan Sewu untuk menikmati keindahan alam.█

231 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Isi Piringku, Konsep
Baru Pengganti Empat
Sehat Lima Sempurna
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka mendukung GERMAS atau


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, Kementerian Kesehatan RI
menggencarkan kampanye Isi Piringku sebagai pengganti konsep
empat sehat lima sempurna yang selama ini dikenal masyarakat.

“Konsep empat sehat lima sempurna yang sangat familiar di


masyarakat saat ini sudah tidak relevan lagi, karena pedoman
makan yang diberikan tersebut bisa jadi tidak sehat apabila porsi
dan gizinya tidak seimbang. Sebagai contoh penyajian makan sudah
sesuai dengan empat sehat lima sempurna yaitu terdiri dari nasi,
lauk pauk, sayur, buah tetapi porsi nasi jauh lebih banyak dari
komponen yang lain justru akan menimbulkan masalah kesehatan,”
papar Theodorus Indarto yang akrab dipanggil Theo, seorang
nutrisionis di Puskesmas Ngaglik 2, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Kamis (12/09/2019).

Lebih jauh Theo mengatakan bahwa makan tidak asal kenyang


namun harus memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, sehingga
porsi dan jenis makanan harus disesuaikan dengan usia dan
aktifitasnya.

Isi Piringku merupakan panduan makan sehat yang dapat menjadi


acuan sajian sekali makan. Isi Piringku juga dipergunakan untuk
mendorong masyarakat menyajikan makanan dengan gizi yang
seimbang dengan cara yang mudah dikenali, dimengerti dan
dipahami oleh khalayak luas.

232 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Program Isi Piringku ini didasari oleh fakta bahwa dari isi piring yang
dimakan, bias jadi akan menjadi penambah semangat, lebih
berprestasi sehingga membentuk generasi yang unggul. Tetapi juga
tidak menutup kemungkinan dari isi piring itu pula akan berdampak
pada timbulnya berbagai macam penyakit seperti hipertensi,
diabetes, stroke, jantung koroner atau bahkan obesitas.

Konsep konsumsi susu pun sebagai penyempurna gizipun disebut


Theo juga tidak relevan lagi sebab untuk mendapatkan kecukupan
gizi masyarakat tidak harus minum susu, karena susu hanya bagian
dari sumber protein.

Aturan pembagian dalam Isi Piringku menggambarkan porsi makan


yang dikonsumsi dalam satu kali makan yang terdiri dari 50 persen
makanan pokok sebagai sumber karbohidrat dan lauk pauk sebagai
sumber protein. Dari separuh isi piring tersebut dibagi menjadi dua
pertiga bagian terdiri dari makanan pokok dan sepertiga sisanya
adalah lauk pauk. Sedangkan yang 50 persen lagi sebagai sumber
serat pangan, vitamin, dan mineral yang terdiri dari sayuran dan
buah buahan, “pembagiannya adalah dua pertiga sayuran dan
sepertiganya lagi buah buahan,” sarannya.

Menurut Theo, keragaman bahan makanan dalam satu sajian harus


dilakukan karena tak ada satu jenis makanan pun yang mengandung
semua jenis zat gizi yang dibutuhkan. Dengan demikian zat gizi yang
berupa protein, lemak karbohidrat, vitamin, serta mineral harus
disajikan secara seimbang.

“Sebagai contoh makanan pokok sumber karbohidrat adalah nasi,


kentang, roti, singkong, umbi-umbian, jagung, gandum, mi, bihun.
Lauk pauk sebagai sumber protein hewani bisa berasal dari ikan air
tawar, daging ayam, daging sapi, ikan laut, telur, sedangkan protein
nabati bisa berupa tahu, tempe atau bahan yang berasal dari
kacang-kacangan. Sumber protein yang lain adalah susu dan produk
olahannya,” kata Theo.

Sebagai sumber serat, vitamin, dan mineral yang berasal dari buah-
buahan misalnya pisang, semangka, pepaya, melon, jeruk, blimbing,

233 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


mangga, duku, apel, rambutan, jambu, sedangkan yang berasal dari
sayur misalnya sawi, bayam, terong, buncis, kacang panjang, labu
siam, pare, brokoli, kembang kol, kobis, wortel, tomat, ketimun, daun
singkong. Sayuran dapat dikonsumsi dengan dimasak, direbus,
dikukus, ditumis atau bisa disajikan mentah sebagai lalapan.

Porsi dan jenis makanan pun juga disesuaikan dengan usia dan
aktifitasnya. Theo memberi gambaran konsumsi untuk orang dewasa
misalnya makanan pokok berupa nasi 150 gr, sayuran 150 gr (1
mangkok sedang), 150 gr pepaya (2 potong sedang), lauk hewani 1
butir telur ayam besar atau 2 potong sedang daging ayam tanpa kulit
(80 gr), lauk nabati 100 gr tahu atau 2 potong sedang tempe (50gr).
Porsi untuk remaja, ibu hamil atau pekerja nanti lain lagi hitungannya.

Kampanye Isi Piringku juga menekan dan membatasi konsumsi gula,


garam dan lemak. “Paling banyak konsumsi gula adalah empat
sendok makan perhari, garam 1 sendok teh perhari, lemak atau
minyak goreng 5 sendok makan per hari,”tuturnya.

Isi Piringku menjadi salah satu panduan hidup sehat selain beberapa
hal yang tidak kalah penting dilakukan seperti cuci tangan pakai
sabun, minum air 8 gelas sehari dan aktifitas fisik 30 menit per hari.█

234 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemerintah Desa Sukoharjo
Bina Kader PKK
KIM Sukoharjo/Siti

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Sukoharjo melakukan


pembinaan kader PKK Pedukuhan se-Desa Sukoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman. Pembinaan ini diselenggarakan melalui
kegiatan outbound di Taman Wisata Tahura Bunder, Kabupaten
Gunung Kidul, Sabtu (21/9/2019).

Kegiatan outbound yang diikuti 100 orang pengurus TP PKK Desa


dan Pedukuhan itu bertujuan untuk membangkitkan rasa
kebersamaan, komunikasi, kekompakan dan komitmen pada seluruh
kader PKK Desa. Setelah selesai rangkaian semua kegiatan
pembinaan diharapkan kerjasama kader PKK di Desa Sukoharjo
semakin mantap.

Memberikan sambutan saat kegiatan, Kepala Desa Sukoharjo, Hadi


Subroto menyampaikan harapannya agar dengan diadakan
pelatihan PKK Desa ini dapat menguatkan kekompakan dan
kerjasama dalam mencapai tujuan. Kegiatan outbound
diharapkannya dapat mengikat tali persaudaraan, kebersamaan,
235 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
kekompakan, kerjasama, serta memberikan semangat baru bagi
para kader PKK dalam menjalankan tugas membangun desa dari
keluarga.

“Melalui pembinaan yang kita dapatkan, tentu tidak ada lagi sekat
dan penghalang di antara kita. Kita anggota PKK bagaikan saudara
harus saling bahu membahu, dalam mencapai tujuan
mensejahterakan keluarga di Desa Sukoharjo,” tutur Hadi Subroto.

Ditambahkan Hadi Subronto, suksesnya PKK Desa juga adalah


suksesnya PKK Pedukuhan. Maksudnya, PKK tingkat desa
merupakan kepanjangan tangan dari PKK Pedukuhan yang
merupakan ujung tombak sebagai mitra kerja pemerintah. “Berbagai
macam kegiatan yang dilaksanakan baik itu sekolah jumat,
pengajian, dan lain-lain berjalan sesuai yang diharapkan sehingga
membuat orang lain bertanya apa rahasia bisa mengumpulkan kader
yang selalu aktif,” ujar Hadi Subroto.

Sementara Sri Lestari dari Kecamatan Ngaglik memberikan


masukan bahwa 10 Peran PKK desa juga untuk menguatkan
kewenangan desa dalam menuju desa yang mandiri dan sejahtera,
salah satunya melalui peningkatan sumber daya manusia.

Sri Lestari menekankan, gerakan PKK adalah sebuah gerakan untuk


mendukung program pemerintah, dengan sasaran keluarga sebagai
unit terkecil dalam masyarakat. Gerakan PKK bertujuan
memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan,
menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertakwa, berakhlak
mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.

Acara pembinaan ini dilanjutkan dengan makan siang di Pantai


Krakal yang diselingi dengan pembagian doorprize untuk kader PKK,
tanya jawab berkaitan dengan kegiatan kader PKK, Posyandu,
maupun kegiatan di wilayah masing-masing Padukuhan.█

236 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Puskesmas Ngaglik 2
Target Capaian
Imunisasi Lebih Baik
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Dalam menyukseskan program Bulan Imunisasi


Anak Sekolah (BIAS) 2019, Puskesmas Ngaglik 2, di Sleman, DI
Yogyakarta berhasil memberikan imunisasi pada 1.646 anak.

Ribuan anak yang diimunisasi berasal dari 32 sekolah SDN/SDIT/MI


dan SLB yang berada di wilayah Desa Donoharjo, Sariharjo, dan
Sukoharjo. Pada Agustus lalu, cakupannya mencapai 95 persen dari
total siswa yang terdaftar sebagai sasaran imunisasi.

237 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Pemerintah menargetkan cakupan 98%. Memang telah disadari
bahwa keberhasilan tidak mungkin 100 persen karena berbagai
macam alasan gangguan kesehatan misalnya batuk pilek atau
demam. Pada kasus ini anak bisa menyusul imunisasi di Puskesmas
bila sakit sudah sembuh," jelas dr. Trisni Nur Andayani, saat ditemui
di Puskesmas Ngaglik 2, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Senin (23/9/2019).

Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) adalah imunisasi lanjutan


yang diberikan pada anak usia sekolah dasar yang dilaksanakan
pada Agustus dan November. Untuk pelaksanaan November
mendatang, Puskesmas Ngaglik 2 menargetkan capaian yang lebih
baik.

Menurut dr Trisni, kendala yang lain adalah gangguan imunosupresif


yaitu penyakit yang berhubungan sistem kekebalan tubuh,
sedangkan kendala terbanyak justru penolakan dengan alasan
bertentangan dengan agama.

Kepala Puskesmas Ngaglik 2 ini membeberkan bahwa penolakan


yang datang justru dari orang tua murid. Alasan yang dikemukakan
di antaranya adalah vaksin tidak halal dan adanya pemahaman
bahwa si anak sudah diberikan kekebalan sejak lahir.

Terkait penolakan-penolakan ini, Puskesmas Ngaglik 2 terus


melakukan pendekatan dan sosialisasi, dengan memberikan
pemahaman tentang manfaat imunisasi dan meluruskan kesalahan
informasi yang selama ini beredar di masyarakat.

Program BIAS yang dicanangkan Kementerian Kesehatan


dilaksanakan pada Agustus 2019 dengan pemberian imunisasi
campak yang menyasar kepada siswa siswi kelas 1, dan imunisasi
Td (Tetanus diptery) diberikan kepada siswa siswi kelas 5.

Sementara pada November mendatang akan diberikan vaksin


Diptery Tetanus (DT) untuk putra-putri kelas 1 dan imunisasi
Tetanus Diptery (Td) untuk kelas 2 serta imunisasi Human Papiloma
Virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks diberikan kepada murid

238 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


perempuan kelas 5 yang nantinya akan diulang setahun kemudian
atau saat anak kelas 6.

Imunisasi yang dilakukan pada program BIAS adalah imunisasi


lanjutan atau ulangan karena imunisasi yang diberikan saat bayi
belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit campak, dan
Tetanus Diptery sampai anak usia sekolah. “Hal ini disebabkan sejak
anak masuk usia sekolah dasar atau umur 6-7 tahun terjadi
penurunan tingkat kekebalan,” terang dr. Trisni.

Menurut dr. Trisni, untuk menunjang keberhasilan program imunisasi


diperlukan sosialisasi dan pendekatan intensif kepada masyarakat
dan orang tua siswa yang belum sepaham dengan program
imunisasi, sehingga diperlukan sinergitas antara pemangku
kepentingan seperti Dinas Pendidikan, Kemenag, Pemimpin Ormas
Islam, UPT Pendidikan Kecamatan, Ketua Yayasan, dan Kepala
Lembaga Pendidikan.

“Perlu penekanan oleh dinas terkait, bila ada yang ingin mendirikan
sekolah atau lembaga pendidikan harus menaati semua program
pemerintah termasuk program imunisasi ini, dan dari pihak sekolah
harus juga menekankan kepada orang tua calon siswa untuk
senantiasa menaati dan berkomitmen untuk mengikuti program
sekolah yang sudah disepakati dan ditetapkan,” pungkas dr Trisni.█

239 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemilihan Anggota BPD
Donoharjo
Disosialisasikan
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka pengisian anggota BPD (Badan


Permusyawaratan Desa), panitia wilayah menggelar sosialisasi
penjaringan anggota BPD di Padukuhan Suruh, Desa Donoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Rabu (25/9/2019).

Dargo Mulyanto, anggota panitia wilayah mengatakan, acara


sosialisasi dihelat guna memberikan pengetahuan serta pemahaman
tentang pengisian anggota BPD baik mengenai persyaratan,
tatacara pelaksanaan, waktu atau tahap seleksi serta pemahaman
mengenai tugas serta fungsi kelembagaan.

Dargo menerangkan, di wilayah Donoharjo nantinya dibagi dalam


dua wilayah pemilihan yaitu wilayah utara meliputi Padukuhan
Balong, Kayunan, Wonosari, Brengosan, Suruh, Jetis Suruh, Maron,
Ngepas Lor, dan Ngepas Kidul. Sedangkan bagian selatan terdiri
240 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
dari Padukuhan Gondang Lutung, Banteran, Panasan, Bantarjo,
Ngemplak, dan Penen.

“Anggota BPD di wilayah Donoharjo nantinya berjumlah 9 orang


yang disesuaikan dengan jumlah penduduk sekitar 10.000 jiwa.
Jumlah tersebut terdiri dari 8 wakil wilayah dan 1 wakil perempuan
yang penjaringannya dilakukan oleh panitia tingkat desa. Hal ini
telah sesuai dengan Peraturan Bupati No. 3 tahun 2019 yang
menyebutkan jumlah penduduk lebih dari 9.000 orang diwakili 9
anggota termasuk keterwakilan perempuan,” paparnya.

Panitia wilayah selanjutnya memilih wakil dengan cara musyawarah


mufakat atau bisa melalui voting apabila tidak tercapai kesepakatan,
sedangkan keterwakilan perempuan ditentukan oleh panitia desa
melalui seleksi sehingga tidak disertakan dalam seleksi wilayah.

“Anggota BPD adalah mitra dari pemerintah desa yang bertugas


menyalurkan aspirasi warga maka diperlukan orang yang
mempunyai dedikasi tinggi dengan mendahulukan kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan dan
harus mempunyai komitmen kuat untuk membangun Desa
Donoharjo” lanjutnya.

Dargo menerangkan bahwa rentang waktu mulai dari proses


menentukan keterwakilan wilayah dan perempuan sampai dengan
peresmian dan pengucapan sumpah adalah mulai akhir September
dan berakhir pada Januari 2020.

Dihadiri pengurus RT, RW, tokoh masyarakat, karang taruna serta


wakil PKK, musyawarah warga Padukuhan Suruh, Jetis Suruh, dan
Maron telah dilakukan dan secara aklamasi berhasil memilih 4 orang
yang akan diajukan ke panitia desa untuk diikutsertakan seleksi. Dari
4 orang tersebut nantinya hanya 1 orang yang berhak menduduki
kursi sebagai salah satu anggota BPD Donoharjo periode 2020-2026
sebagai wakil dari wilayah ini.█

241 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


70 Ustaz Kecamatan
Ngaglik Dilatih
Manajemen TPA
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Sebanyak 70 ustaz dan ustazah dari TPA se-


Kecamatan Ngaglik mengikuti Pelatihan Dasar Guru TPA di Masjid
Besar Baiturrahman, Padukuhan Klidon, Desa Sukoharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (28/9/2019).

Pelatihan tersebut, digelar dalam rangka meningkatkan kualitas


pendidikan Agama Islam khususnya di Taman Pendidikan Alquran
(TPA).

242 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam pelatihan, para pengajar TPA ini mendapatkan materi metode
Bermain, Cerita, Menyanyi, Manajemen TPA, dan Metodologi
Pengajaran Alquran. Pemateri didatangkan dari Badan Koordinasi
TPA DIY dan Badan Koordinasi TPA Kabupaten Sleman.

Ketua Badan Koordinasi TPA Kecamatan Ngaglik, Hasan Asyari


menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan dasar ini masih akan
dilaksanakan beberapa kali dan bagi peserta pelatihan dasar akan
dilanjutkan pelatihan lanjutan.

“Ke depan diharapkan semua TPA secara bertahap mengikuti


pelatihan ini dan pada akhirnya ke depan ada akreditasi bagi TPA
se-Kecamatan Ngaglik,” kata Hasan Asyari.

Ketua Takmir Masjid Besar Baiturrahman, Muslih Efendi


mengucapkan terima kasih kepada Badan Koordinasi TPA
Kecamatan Ngaglik yang telah membantu menyiapkan kegiatan
pelatihan ini, dan juga kepada kelompok KKN dari STPI Bina Insan
Mulia Yogyakarta yang menginisiasi kegiatan pelatihan ini.

“Masjid Baiturrahman selalu siap untuk membantu untuk kemajuan


dan kemakmuran masjid termasuk pelatihan ini,” ujar Muslih
Efendi.█

243 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Perkuat Jaringan Kader
KB Perlu Sampai ke
Tingkat RT
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Keberhasilan pelaksanaan program Keluarga


Berencana (KB) membutuhkan keseriusan dan keterlibatan semua
pihak baik pemerintah, masyarakat maupun para kader KB sebagai
pihak yang paling dekat dan berhubungan langsung di masyarakat.

Bertambahnya jumlah penduduk serta semakin banyaknya masalah


kependudukan yang kian komplek membutuhkan penguatan di lini
paling bawah ini.

Memaksimalkan peran dan fungsi kader KB dilakukan dengan


pembentukan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) yang
anggotanya terdiri atas koordinator Pembantu Pembina Keluarga
Berencana Desa (PPKBD) yang berada di tingkat desa, PPKBD
yang ada di tingkat padukuhan serta sub PPKBD yang ada di tingkat
RT.
244 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Hal tersebut disampaikan Sri Lestari, Petugas Lapangan Keluarga
Berencana PLKB Kecamatan Ngaglik dalam acara Pembentukan
Kelompok KB tingkat RT (Rukun Tetangga) yang bertempat di Aula
Balai Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Senin (29/9/2019).

Lebih lanjut Sri Lestari mengatakan bahwa IMP memiliki enam peran
penting dalam rangka ikut serta mensukseskan program KB yaitu
pengorganisasian, pertemuan, KIE ( komunikasi, informasi dan
edukasi), konseling, pencatatan dan pendataan, pelayanan kegiatan,
serta kemandirian.

Acara pembinaan dan pembekalan ini dihadiri 70 orang yang terdiri


atas pamong desa, kader KB kelompok Desa Donoharjo bagian
utara, tengah, dan selatan, serta perwakilan dari RT. Tujuan
pembinaan ini adalah untuk meningkatkan kepedulian serta peran
IMP agar menjadi pengelola dan pelaksana program KB dengan
cara pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan
keluarga.

Dalam kegiatan ini dilakukan pembentukan kelompok KB tingkat RT


yang dipergunakan sebagai database dan nantinya akan tercatat
sampai tingkat pusat.

“Database akan semakin mudah dalam memantau kegiatan pada


tiap kelompok, selain itu mempermudah dalam pembinaan,
mengelola data serta hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dan
peran kader KB,” kata Sri Lestari.█

245 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Membangun Mental
Spiritual Dengan
Praktek Pengabdian
Masyarakat
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Keberhasilan pembangunan suatu negara


bukan saja ditentukan oleh pembangunan fisik semata tetapi juga
pembangunan mental spiritual.

Upaya membangun mental spiritual ini salah satunya dilakukan


Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran dengan
menerjunkan mahasiswanya untuk mengabdi di tengah masyarakat
dalam kegiatan bernama Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM).

246 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tahun ini, sekolah tinggi yang beralamat di Kabupaten Sleman ini
menerjunkan mahasiswanya di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman.

“Pada tahun 2019 ini penyelenggaraan PPM adalah yang kelima


kalinya, dengan harapan para mahasiswa mampu menjadi motor
penggerak kegiatan sosial keagamaan sekaligus mengabdi di
tengah-tengah masyarakat,” tutur Heri Supriyanto, koordinator PPM
di Padukuhan Suruh, salah satu lokasi PPM, Jumat (4/10/2019).

PPM yang diterjunkan di desa Donoharjo terdiri dari 3 kelompok


yang ditempatkan di Padukuhan Brengosan, Kayunan, dan Suruh.

Mahasiwa yang terjun ke masyarakat ini berasal dari lintas program


studi semisal Pendidikan Bahasa Arab, Ilmu Alquran dan Tafsir, Ilmu
Tasawuf, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Komunikasi
Penyiaran Islam.

Program yang dilaksanakan selama 40 hari ini diisi dengan berbagai


macam kegiatan diantaranya mujahadah rutin Rattib Al Haddad
setiap hari Selasa, senam pagi di hari Minggu, pengetahuan fiqih
wanita, majelis Yasin, kesenian hadrah.

Serta, pembaharuan sistem TPA/Taman pendidikan Alquran baik


mengenai kurikulum, kepengurusan beserta program kegiatannya,
kajian parenting Cara Mendidik Anak Menurut Ajaran Islam, serta
wisata religi dengan mengunjungi makam wali ke Semarang, Demak
dan Kudus.

Pelaksanaan PPM tidak terlepas dari visi keilmuan khodimul ilmi


yang mewajibkan menuntut ilmu dimanapun dan kapan pun dan visi
khodimul umat yang mengharuskan manusia menjaga keutuhan dan
kebersamaan.

"Dengan kata lain selain ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah,
mahasiswa dituntut untuk berperan aktif membangun, mengarahkan,
membimbing, dan membina rohani umat untuk mencapai kemajuan

247 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


agar masyarakat menjadi damai, tentram dan semakin takwa kepada
Allah SWT,” papar Heri Supriyanto.

Suharti, salah seorang warga Padukuhan Suruh mengaku


masyarakat telah merasakan manfaat dengan adanya PPM.

“Kami bisa menambah ilmu, pengetahuan, dan wawasan tentang


agama Islam, mempererat silaturahim antar warga, selain itu anak
anak menjadi lebih pandai dalam membaca dan menghafal Alquran,”
aku Suharti.█

248 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kampung KB Ngabean
Kulon pantau
Perkembangan Anak
Lewat BKB
KIM Ngaglik/Suparno

Ngaglik, InfoPublik – Puskesmas 1 Ngaglik mengadakan kegiatan


Bina Keluarga Balita (BKB) bertempat di Gedung PAUD Embun Pagi
Ngabean Kulon Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Kamis (10/9/2019).

“Kegiatan BKB adalah pembinaaa dan penyuluhan terhadap orang


tua murid PAUD Embun Pagi untuk mengetahui perkembangan anak

249 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


umur 5 tahun dengan mengisi buku kartu kembang anak,” kata
Abidah, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan
Ngaglik saat pendampingan.

Sementara itu, Suparno, Ketua Kampung KB Desa Sinduharjo


menjelaskan kegiatan BKB ini meliputi pemeriksaan kesehatan
murid PAUD dan balita.

“Para orang tua dari murid PAUD dan balita ini datang sembari
menunggu anak-anak pulang sekolah,” tukasnya.█

250 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Atlit Terbaik Disiapkan
Hadapi Kejurda 2019
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Menghadapi laga di Kejuaraan Daerah


(Kejurda) 2019, Karate Tunas Bangsa (KTB) Dojo Donoharjo gencar
melaksanakan persiapan di antaranya dengan meningkatkan
frekuensi latihan dari yang semula dua kali menjadi tiga kali
seminggu.

Dikatakan Senpai Eko, Pelatih Karate, Dojo Donoharjo saat ditemui


seusai latihan di Aula Balai Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman pada
Minggu (13/10/2019), hal dilakukan agar para atlet menampilkan
semangat dan performa terbaiknya saat pertandingan nanti.

251 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kejurda INKANAS (Institut Karatedo Nasional) 2019, lanjut Eko,
akan dilaksanakan pada Sabtu (9/11/2019) bertempat di Gelora
Olahraga (GOR) Klebengan, Depok, Sleman. Acara yang digelar
oleh FORKI (Federasi Olah raga Karate Indonesia), perguruan
INKANAS DIY beserta Polisi Daerah (Polda) DIY ini memperebutkan
piala Kapolda dan beberapa penghargaan bergengsi lainnya.

Kejurda karate tersebut adalah kegiatan rutin tahunan yang diikuti


oleh atlit karate di bawah naungan perguruan INKANAS yang
tersebar di seluruh kabupaten dan kota di wilayah DIY sehingga
diperlukan persiapan fisik, teknik, dan mental yang lebih memadai.

"Dojo Donoharjo saat ini memiliki lebih dari 100 kohai dengan
rentang umur 5-20 tahun, pada Kejurda nanti akan menurunkan 23
atlet terbaiknya dengan ambil bagian di kumite (tanding) dan kata
(seni). Kita berharap mendapatkan penghargaan di setiap nomor
yang dipertandingkan," kata senpai Eko.

Senpai Eko berharap olah raga bela diri asal Jepang ini akan
semakin digemari khalayak luas terutama para kawula muda dengan
harapan semakin terwujud generasi yang kuat, berani, tangguh,
disiplin, dan jujur.

“Dengan keikutsertaan di iven bergengsi ini diharapkan dapat


melihat potensi para atlet dengan harapan melahirkan atlet karate
berprestasi yang dapat mengharumkan nama daerah,” imbuhnya. █

252 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pesta Rakyat Pilih Ketua
Pemuda
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Acara pemilihan Ketua Pemuda Mendiro


dibuat layaknya pesta rakyat yang menghibur. Acara ini diagendakan
untuk menyambut Mendiro sebagai desa wisata.

Demikian diungkap Rista Jumena, Kepala Dusun Mendiro saat


dijumpai di sela sela acara pemungutan suara Ketua Pemuda
Mendiro pada Minggu (13/10/2019). “Seperti itulah yang dikehendaki
para warga untuk memilih ketua pemuda yang nantinya diharapkan
sebagai motor penggerak desa wisata," kata Rista.

Mulai pukul 06.00 WIB, masyarakat Mendiro, Sukoharjo, Ngaglik,


Sleman sudah bersiap di Joglo Sutodiryan tempat yang disepakati
sebagai titik kumpul para bakal calon dan pendukungnya menuju
tempat pemungutan suara di Pasar Setum, pasar tradisional nan
legendaris karena sudah ada sejak zaman penjajahan.

253 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bakal calon dan para pendukungnya berpakaian unik mulai dari batik,
baju adat, sorjan, kebaya, sampai baju wayang memeriahkan acara
pemilihan Ketua Pemuda Mendiro.

Kemeriahan kian terasa ketika para bakal calon yang merupakan


wakil dari masing-masing RT di Padukuhan Mendiro diarak menaiki
kendaraan berupa traktor, tleser, kendaraan roda tiga, keseran
(gerobak kecil-red) yang dihiasi berbagai macam pernak-pernik
aksesoris dan diiringi riuhnya suara gamelan.

Pukul 07.00 WIB, bakal calon yang berjumlah 5 orang yaitu Fany Tri
Hardani, Aldi Dwi Sulistyanto, Bondan Satria Yudi, Ramadhandi, dan
Rika Setyo Winarno beserta para pendukung sampai di Tempat
Pemungutan Suara menyampaikan visi dan misinya. Yang intinya
akan mewujudkan generasi pemuda yang mandiri, tangguh, trampil,
berakhlak, dan mempererat tali persaudaraan antar pemuda yang
dalam setiap kegiatannya bermanfaat bagi masyarakat.

Rista membeberkan, ada beberapa keunggulan Padukuhan Mendiro


yang layak diandalkan sebagai desa wisata, di antaranya Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, Joglo Sutadiryan sebagai
tempat kegiatan berbagai kesenian. Serta, pengelolaan bank
sampah, Bok Londo sebagai tempat jelajah sungai, proses
pembuatan batik, perkebunan tanaman herbal, dan lain sebagainya.

Di kesempatan yang sama Hamdan Kurniawan, salah satu tokoh


masyarakat setempat berpendapat bahwa pemuda adalah agen
perubahan.

Oleh karena itu, pemuda yang terpilih nanti diharapkan dapat


mengangkat nilai budaya desa dan melaksanakan visi serta misi
dengan merangkul semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan
Mendiro sebagai tujuan wisata andalan di Kabupaten Sleman.

Pemilihan yang diikuti oleh 5 RT dengan penduduk berkisar 500


orang ini memutuskan Aldi Dwi Sulistyanto dari RT 02 RW 27 terpilih
sebagai Ketua Pemuda periode 2019-2024 dengan mengatongi 108
suara. Aldi akan dilantik tanggal 26 Oktober 2019 mendatang.█

254 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Jetis Suruh Night
Festival Ajang Kreasi
Karang Taruna
Donoharjo
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Melewati malam minggu dengan suasana yang


romantis bersama pasangan di tepian embung sambil menikmati
alunan musik, drama, dan tari kolosal adalah suasana yang coba
ditawarkan oleh Karang Taruna Donoharjo (Kanadon) dan Inspro
Event Organizer dalam acara yang bertajuk Jetis Suruh Night
Festival 2019.

Nana Winardinigsih selaku Seksi Acara mengatakan bahwa Jetis


Suruh Night Festival 2019 akan digelar di Embung Jetis Suruh,
Donoharjo, Ngaglik, Sleman pada hari Sabtu 19 Oktober 2019 mulai
jam 19.00 WIB.

“Karena acara ditujukan kepada anak muda yang selalu


bersemangat, bergairah dan mempunyai energi berlebih untuk itu
panitia sengaja menampilkan yang serba kolosal di antaranya drama
dan tari kolosal, tari rampak, penampilan grup band AfterShine dan
yang menarik adalah penampilan Nufi Wardhana seorang musisi
muda berbakat yang sedang digandrungi kawula muda dan pada
puncaknya adalah pelepasan ratusan lampion ke udara” kata Nana
ketika ditemui pada, Jumat (18/10/2019).

Selanjutnya Nana menjelaskan bahwa Nufi Wardhana ini adalah


musisi kover asal Jogja kelahiran 1996. Berada di bawah naungan
management Didi Kempot, tidak heran karyanya kebanyakan

255 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


merupakan lagu-lagu hit Didi Kempot yang diaransemen ulang
dalam versi Bahasa Indonesia sehingga lebih mudah diterima oleh
telinga kawula muda, utamanya generasi milenial yang sering
berselancar di dunia maya terutama YouTube.

Suara khasnya akan membawakan Lagu Didi Kempot semacam


Layang Kangen, Banyu Langit, Sewu Kuto serta lagu hits grup band
ternama, seperti Dewa, Naff dan juga lagu milik Nufi sendiri seperti
Melangkah, 1600 kilometer akan ditampilkan pada pagelaran festival
kali ini.

Tidak sekadar menampilkan lagu-lagu anak band, sebagai


kepedulian terhadap kelestarian budaya Jawa, panitia juga akan
menampilkan tarian apik nan energik Rampak Buto. Karenanya tak
heran acara ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata
dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman.

“Karena menyasar pada anak muda maka harga tiket pun dijual tidak
terlalu mahal dan masih terjangkau oleh kantong pelajar dan
mahasiswa,” lanjutnya.

Sebelum pelaksanaan festival panitia menyediakan tiket dengan


nama yang unik yaitu Kamis manis, Jumat berkah, dan Sabtu Uhui
dengan harga Rp 25 ribu untuk singlenya dan tiket romantis seharga
Rp 75 ribu berlaku untuk dua orang ditambah lampion yang nantinya
diterbangkan.

“Saat hari pertunjukan di tiket boks, karcis dijual Rp 40 ribu per


orang makanya buruan beli tiket sekarang jangan sampai kehabisan,”
katanya berpromosi.

Anang Patri Widyantoro, Sekretaris Desa Donoharjo selaku


penanggungjawab acara mengatakan bahwa acara yang digelar
oleh Karang Taruna Donoharjo (Kanadon) tersebut merupakan ajang
kreasi Karang taruna sekaligus arena belajar berorganisasi. Selain
itu, acara ini juga bertujuan untuk mengenalkan Embung Jetis Suruh
sebagai destinasi wisata andalan juga untuk mengangkat ekonomi
produktif warga sekitar.█

256 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pordes Sardonoharjo
2019 Resmi Dibuka
KIM Sardonoharjo/Eka Sastra

Sleman, InfoPublik - Pekan Olahraga Desa (Pordes) Sardonoharjo


Tahun 2019 resmi dibuka di Lapangan RBC Pedukuhan Bulusan,
Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI
Yogyakarta, Jumat (18/10/2019).

Kegiatan yang dihadiri oleh perangkat desa, lembaga desa, tokoh


masyarakat, dan Muspika Kecamatan Ngaglik, Pordes Sardonoharjo
ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Desa didampingi Camat
Ngaglik, Kapolsek dan Danramil, yang ditandai dengan pemukulan
gong dan pemukulan bola voli pertama.

Kepala Desa Sardonoharjo, Harjuno Wiwoho dalam sambutannya


menyampaikan harapannya pada pelaksanaan Pordes ini.
“Pelaksanaan pordes setiap tahunnya diharapkan mampu membawa
manfaat kepada masyarakat. Fungsi dari pelaksanaan pordes ini
257 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
yang pertama adalah fungsi pembinaan jadi kita membina potensi
generasi muda. Kedua adalah fungsi persahabatan, dengan
kegiatan kompetisi ini diharapkan persahabatan atau rasa
kekeluargaan semakin kuat,” ujar Harjuno Wiwoho.

Pordes Sardonoharjo tahun ini bertema ”Melalui Pordes Sportivitas


dalam Berolahraga”. Cabang olahraga yang dipertandingkan tahun
ini adalah bola voli, bulutangkis, catur, futsal dan atletik. Peserta
lomba seluruh cabang berasal dari masing-masing pedukuhan yang
ada di Desa Sardonoharjo.

Camat Ngaglik, Subagyo menyampaikan selamat kepada Desa


Sardonoharjo yang bisa melaksanakan Pordes tahun ini dan
menyampaikan apresiasinya kepada karang taruna yang menjadi
panitia pordes. ”Semoga bisa memunculkan atlet yg berprestasi,”
kata Subagyo.

Setelah acara pembukaan langsung dilanjutkan dengan


pertandingan pertama cabang bola voli antara Pedukuhan Blekik
yang berhadapan dengan Pedukuhan Wonosobo di pertandingan
pertama, kemudian dilanjutkan Pedukuhan Gondangan melawan
Pedukuhan Pencarsari. Pordes Desa Sardonoharjo ini akan
berlangsung hingga 30 Oktober 2019.█

258 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Jamu Seger Waras
Upaya Selamatkan
Generasi dari Ancaman
HIV/AIDS
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus)


dan AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) terus mengalami
peningkatan setiap tahun. Bak fenomena gunung es, jumlah yang
tidak terlihat bisa jadi jauh lebih besar daripada yang dilaporkan atau
yang nampak di permukaan. Sebagian besar pengidap tidak
menyadari bahwa dirinya tertular HIV karena tidak menunjukkan
gejala apapun di awal kemunculannya kalau pun ada sangat samar
sehingga sulit dikenali. Kemungkinan yang lain, bagi penderita yang
telah menyadari bahwa dirinya terkena HIV adalah perasaan malu
dan takut untuk melaporkan kepada pihak terkait dalam hal ini
adalah puskesmas sebagai layanan kesehatan yang paling dekat
dengan masyarakat.

Demikian dikatakan Cicilia Sri Purwati, Tenaga Medis di Puskesmas


Ngaglik 2 saat ditemui Senin (21/10/2019).

Lebih lanjut, Cicilia mengatakan bahwa dengan bertambahnya


angka penderita HIV tersebut perlu dilakukan penanganan secara
serius, menyeluruh, dan berkesinambungan.

Fakta di lapangan, penderita masih banyak mengalami diskriminasi


karena adanya prasangka negatif atau stigma terhadap ODHA
(Orang dengan HIV AIDS). ODHA sering dikaitkan dengan
penggunaan narkotika, perilaku seks bebas atau menyimpang. Di

259 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


samping itu adanya anggapan yang salah bahwa HIV bisa ditularkan
dengan kontak fisik seperti bersalaman atau berdekatan dengan
ODHA.

"Karena virus HIV terdapat dalam darah, sperma, cairan vagina,


serta Air Susu Ibu maka HIV bisa ditularkan melalui penggunaan
jarum suntik secara bergantian, hubungan seks tidak aman dan
berganti-ganti pasangan, dari ibu ke anak melalui kelahiran serta
dari ibu ke anak melalui ASI," ungkap Cicilia yang juga berprofesi
sebagai bidan ini.

Dalam rangka menurunkan stigma negatif dan diskriminasi serta


penemuan kasus baru terhadap virus yang dapat melemahkan
sistem kekebalan atau perlindungan tubuh tersebut maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman mencetuskan slogan JAMU SEGER
WARAS (Jangkau, Temukan Segera, Waspada, dan Sadarkan HIV).

Sebagai langkah nyata, Puskesmas Ngaglik 2 selalu melakukan


penyuluhan untuk meluruskan informasi terhadap stigma yang
selama ini beredar di masyarakat. Selain memberikan informasi
yang benar seputar HIV/AIDS, mengenali lebih awal terhadap tanda-
tanda orang yang terkena HIV berikut gejalanya, pembentukan kader
juga dilakukan agar selalu mengamati atau memantau apabila di
lingkungannya ada yang terpapar HIV/AIDS.

Upaya lain ditempuh guna mewujudkan slogan JAMU SEGER


WARAS tersebut, yakni Puskesmas Ngaglik 2 membentuk tim
layanan untuk pemeriksaan HIV /AIDS secara gratis, mudah, cepat,
dan rahasia pada setiap hari kerja dengan menghubungi kontak
person ke bidan Cicilia di 081325783419. Kegiatan ini juga didukung
oleh Puskesmas Pembantu (Pustu) yang berada di Jalan Palagan,
Mudal, Sariharjo, Ngaglik setiap hari Senin minggu ke-3.

"Penyebaran informasi telah kami lakukan di berbagai media


layanan publik agar orang dengan kelompok berisiko bisa
melakukan deteksi dini selanjutnya bersedia datang, berkomunikasi,
dan berkonsultasi kepada kami. Deteksi dini sangat penting
dilakukan agar kami bisa melakukan pendampingan sekaligus

260 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


pengobatan sehingga HIV/AIDS tidak menular ke area yang lebih
luas," terang Cicilia.

Selanjutnya Cicilia mengatakan bahwa pihaknya menyasar generasi


muda terutama pelajar dan mahasiswa agar mengetahui tentang
HIV/AIDS. Hal ini didasari fakta bahwa HIV bisa berubah menjadi
AIDS dalam waktu 5-10 tahun ke depan apabila tidak ditangani
secara baik. “Bayangkan apabila ada yang terkena HIV di usia 25
tahun maka sekitar usia 35 bisa terjangkit AIDS, di usia produktif ini
seharusnya sedang giat bekerja tetapi terpaksa menjadi beban
keluarga. Artinya dengan slogan JAMU SEGER WARAS ini berarti
masyarakat diajak untuk menyelamatkan generasi dari ancaman
HIV/AIDS," pungkasnya.█

261 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menyiapkan Generasi
Berkualitas Bebas
Narkoba
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Kepala BNN Kabupaten Sleman AKBP Siti


Alfiah mengatakan, 20 tahun mendatang, mereka yang saat ini
sedang berada di usia anak-anak, akan menjadi generasi penerus
calon pemimpin bangsa.

Jika mereka terkena penyalahgunaan narkoba, maka di masa depan


bangsa kita akan dipimpin oleh mantan-mantan penyalahguna
narkoba.

262 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


AKBP Siti Alfiah menyampaikan hal tersebut, saat menghadiri ulang
tahun kedua Forum Anak Donoharjo (Fornadon) sekaligus
penetapan dan pengukuhan Fornadon masa bakti 2019 – 2021 di
Kantor Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Minggu (3/11/2019).

Pada kesempatan ini AKBP Siti Alfiah mensosialisasikan program


BNN berkaitan dengan kegiatan anti narkoba.

Inpres nomor 6 Tahun 2018 mengamanahkan semua pemerintah,


lembaga,OPD dari tingkat pusat sampai tingkat Desa untuk
mengalokasikan, menganggarkan, dan menyelenggarakan kegiatan
anti narkoba dengan kegiatan P4GN (pencegahan, pemberantasan,
penyalahgunaan peredaran gelap narkoba).

“Selain itu, sesuai Permendagri No 12 Tahun 2019, sebagian Dana


Desa digunakan untuk kegiatan P4GN di antaranya sosialisasi,
pembentukan penggiat atau relawan anti narkoba, tes urin dan
pembentukan regulasi aturan desa,” jelas AKBP Siti Alfiah.

Kepala BNN Kabupaten Sleman ini menyampaikan harapannya agar


jangan sampai anak-anak terkena narkoba karena dampak yang
ditimbulkan berbahaya dan tidak mengenal usia.

Sementara itu terkait dengan kiprah Fornadon, Hadi Rintoko, Kepala


Desa Donoharjo memberikan apresiasinya untuk Pengurus
Fornadon periode 2017-2019 yang selama masa baktinya telah
membuat gebrakan sehingga berhasil meraih Juara 1 untuk Desa
Ramah Anak tingkat Kecamatan Ngaglik tahun 2019.

Fornadon dengan segala keterbatasan yang ada sudah


menyelenggarakan kegiatan positif baik acara mingguan, bulanan,
maupun tahunan.
Semoga acara ulang tahun ini bisa menjadi even silaturahmi dan
saya berharap yang senior tetap membimbing adik-adik juniornya.
"Kebahagiaan anak adalah kunci kesuksesan mereka di masa yang
akan datang,” ujar Hadi Rintoko.█

263 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Literasi Tak Hanya
Membaca Buku, Tapi
Juga Berkarya
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Anggapan masyarakat selama ini adalah literasi


hanya berkutat pada kegiatan membaca buku. Faktanya, bukan
sebatas itu saja karena literasi juga berarti mempraktekkan isi buku
yang telah dipahaminya menjadi suatu karya yang
mempunyai manfaat dan bernilai ekonomi.

Demikian cita-cita yang terus diwujudkan oleh Nuradi Indra Wijaya


melalui Rumah Pintar Mata Aksara yang ia dirikan bersama sang

264 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


istri Heni Wardatur Rohmah di Jalan Kaliurang Km 14 Dusun Tegal
Manding, Desa Umbul Martani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Sleman. Dengan sesanti “Dari Buku Menjadi Karya”, Rumpin Mata
Aksara menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber ilmu dan
keterampilan bagi masyarakat.

Nuradi mengisahkan Mata Aksara pada awalnya adalah


perpustakaan keluarga yang bertujuan mendorong anak dan
keluarga agar gemar membaca. Seiring berjalannya waktu dan
peminat yang semakin banyak, taman bacaan masyarakat tersebut
kemudian berkembang dan dipercaya menjadi rumah pintar di tahun
2014.

“Untuk menunjang kegiatan literasi, Mata Aksara telah banyak


melakukan kegiatan dan acara yang kesemuanya adalah untuk
mendukung masyarakat dalam mendapatkan informasi yang benar
dan bermanfaat kemudian diaplikasikan untuk kegiatan bermanfaat,
syukur-syukur bernilai ekonomi. Seperti di Mata Aksara, selain
terdapat perpustakaan juga ada unit pengembangan produksi,” kata
Nuradi saat ditemui, Rabu (6/11/2019).

Kegiatan Mata Aksara dibagi ke dalam beberapa sentra di antaranya


sentra buku dimana masyarakat bisa pinjam dan baca buku. Untuk
lebih dekat menjangkau masyarakat, perpustakaan keliling dengan
motor pintarnya siap berkunjung ke dusun, pedesaan, sekolah,
hingga area publik seperti saat ada car free day.

Lalu ada kelas parenting yang melibatkan orang tua untuk


membangun budaya baca di lingkungan keluarga. Lingkungan
sekolah pun tak luput dari sentuhan Mata Aksara
dengan melakukan pendampingan penyelenggaraan Gerakan
Literasi Sekolah.

Selain itu Mata Aksara juga melaksanakan pendampingan pada


taman bacaan masyarakat serta perpustakaan desa. “Telah banyak
perpustakaan desa yang didampingi berhasil menjadi pemenang
lomba perpustakaan tingkat nasional,” aku Nuradi yang juga ketua
Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Sleman ini.

265 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sarana kegiatan yang lain adalah adanya sentra permainan bagi
anak agar suasana belajar menjadi menyenangkan dan tidak
membosankan. Pada sentra permainan ini anak diajak mengenal
dan memainkan kembali permainan tradisional agar tetap lestari
keberadaannya. Termasuk juga disini adalah kelas catur yang
diselenggarakan sekali seminggu.

Kemudian masih ada sentra panggung untuk menumbuhkan


keberanian dan rasa percaya diri anak tampil dan berbicara di depan
umum. Kegiatan belajarnya meliputi menari, membaca dengan
suara nyaring, dolanan anak serta kelas bercerita atau mendongeng.

Ada pula sentra komputer sebagai wadah kegiatan yang


berhubungan dengan teknologi informasi yang berbasis internet
sehat. Pembelajaran yang sudah dilaksanakan seperti desain grafis
termasuk editing foto dan pembuatan vlog. “Internet sehat
dimaksudkan agar masyarakat mampu menyaring informasi yang
masuk dengan bijak yang dilandasi dengan buku di perpustakaan
sebagai referensinya. Ini sekaligus sebagai penangkal informasi
yang tidak benar (hoaks),” tukas Nuradi.

Nuradi menambahkan di era serba digital ini, buku bukanlah satu


satunya sumber pengetahuan, namun bisa juga diperoleh melalu
media internet. Keduanya merupakan sumber informasi handal
dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di abad 21 ini.
Dari sinilah akan muncul kreativitas di semua jenjang masyarakat,
sehingga mendorong munculnya ekonomi kreatif.

Selanjutnya ada sentra menulis merupakan kegiatan yang


memberikan keterampilan dalam kepenulisan. Kegiatannya biasa
dilaksanakan bersama sekolah, masyarakat, perpustakaan desa,
dan komunitas ibu-ibu. “Target menulisnya adalah membuat sebuah
buku, sehingga peserta menjadi bersemangat dan bangga dengan
hasil karyanya,” tutur bapak dua anak yang juga pegiat anti korupsi
ini.

Berbagai pelatihan ketrampilan pun dilaksanakan di Mata Aksara


dalam sentra kriya dengan praktek rajut, shibori, menjahit, memasak,

266 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


membatik dan lainnya. Selain itu ada sentra lingkungan yang
memfasilitasi kegiatan di bidang pertanian seperti pembuatan pupuk
cair, hidroponik dan Aqua phonik.

Ke depan Nuradi berharap akan semakin banyak pihak yang tertarik


dan bersedia bekerjasama memajukan literasi, bukan saja yang
berada di lingkungan formal seperti sekolah atau lembaga
pendidikan tetapi juga pemerintah, pelaku usaha, karang taruna,
PKK atau kelompok yang fokus di bidang informasi seperti Kelompok
Informasi Masyarakat. █

267 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sekolah Lapang
Pelestarian Budaya di
Desa Sinduharjo
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik – Desa Sinduharjo pada tahun 2019 masuk salah


satu dari dua puluh desa se-Indonesia yang menerima program
literasi desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.

Salah perwujudan program ini adalah Sekolah Lapang Pelestarian


Budaya Program Literasi Desa yang dilaksanakan di Joglo Kridho
Manunggal Budoyo, Dusun Gadingan, Desa Sinduharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Sabtu (9/11/2019).

“Program Literasi Desa Sinduharjo ini meliputi tiga bidang kegiatan


yaitu sekolah lapang yumina (sayur dan ikan), sekolah lapang buah
naga, dan sekolah lapang pelestarian budaya,” ujar Sudarja, Kepala

268 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sinduharjo saat membuka sekolah lapang pelestarian budaya
ini.

Ditambahkan Sudarja, untuk kegiatan sekolah lapang mina sayur


telah dilakukan sebelumnya di Balai Desa dan sekolah lapang buah
naga Jalan Kaliurang Km 10,7.

Dalam sekolah lapang pelestarian budaya ini sebagai narasumber ini


adalah Basis Hargito dari Basen Kota Gede Yogyakarta, yang
membawakan tema pelestarian tari Srandul dengan cerita Kethek
Ogleng.

Melalui kegiatan Program Literasi Desa ini, diharapkan Desa


Sinduharjo mempunyai ikon dan bisa menjadi rujukan wisata
edukatif.█

269 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tingkatkan Derajat
Kesehatan, Puskesmas
Ngaglik II Lakukan 10
Inovasi
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka memperkenalkan pelayanan


terbaiknya Puskesmas Ngaglik II memamerkan 10 program
inovasinya kepada masyarakat di Aula Puskesmas Ngaglik II,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kamis (7/11/2019).

Pengenalan program inovasi ini dibumbui pentas teatrikal yang


menggambarkan kehidupan seorang anak mulai lahir sampai
dewasa dan menerima pelayanan inovasi program di puskesmas
Ngaglik II.

“Acara ini sengaja dikemas dengan teatrikal yang menghibur dengan


harapan materi yang disampaikan mudah diingat, mudah diterima,

270 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


lebih mengena dibanding uraian yang bersifat formal,” kata Vera
Pratiwi, ketua panitia pengenalan program inovasi ini.

Adapun 10 program inovasi tersebut adalah Si Gambang atau Siap


Gabung di Penimbangan, yang meningkatkan peran serta
masyarakat dalam penimbangan yang terintegrasi antara
PAUD/TK/Kelompok Bermain/Bidan dan rumah sakit.

Si Gambang juga menyediakan konsultasi gizi guna memberikan


edukasi kepada masyarakat dalam memberikan gizi seimbang pada
balita yang disesuaikan dengan usianya.

Lalu ada Mapan Lanjud Narsis alias Masa Depan Gemilang


Mewujudkan Anak Generasi Emas.

Sasarannya anak berusia 0-60 bulan atau golden age yang


merupakan usia sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang anak dan mendeteksi apakah tumbuh kembang nya
mengalami hambatan atau tidak.

Jenis layanannya meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi,


konsultasi psikologi, gizi, deteksi tumbuh kembang, senam anak
sehat, dan mini trips dengan ambulans.

Untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut, Puskesmas


Ngaglik II memiliki inovasi SiGul Giat atau Generasi Unggul Anak
Sehat yang sasarannya adalah anak didik tingkat TK dengan
memberikan pemahaman tentang syarat, waktu, dan cara menyikat
gigi yang benar yang akan menekan angka caries serta gigi kotor.

Inovasi selanjutnya adalah Garda Bias atau garda Bulan Imunisasi


Anak Sekolah. Inovasi ini sebagai tindak lanjut mengatasi beberapa
sekolah atau orang tua yang menolak imunisasi.

Dengan melibatkan peran aktif lintas sektoral diharapkan target


cakupan imunisasi dapat tercapai. Upaya yang dilakukan adalah
dengan kampanye imunisasi, sosialisasi dan integrasi program

271 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dengan mengadakan pertemuan wali siswa serta menggalang
dukungan dengan pihak lain seperti MUI.

Gaseba Pungawa atau Generasi Anak Sehat Bebas Anemia


Puskesmas Ngaglik II adalah program deteksi dini anemia pada
remaja putri di sekolah dengan pemberian tablet Fe untuk
mempersiapkan remaja putri menghadapi usia produktif yang sehat,
selain itu untuk menurunkan resiko stunting sejak dini.

Jamu Seger Waras atau Jangkau Temukan segera Waspada dan


Sadarkan adalah inovasi yang meliputi sosialisasi untuk pencegahan
HIV/AIDS serta menurunkan stigma negatif yang selama ini beredar
di masyarakat.

Sedangkan bagi kawasan yang rentan atau berisiko terjangkit


HIV/AIDS dilakukan sosialisasi deteksi dini serta upaya mencegah
penularan virus agar virus tidak menyebar ke mana-mana.

Selain itu dibentuk kader di setiap Padukuhan serta dilakukan


layanan konsultasi serta pengobatan bagi pengidap HIV/AIDS
secara mudah, cepat, gratis dan rahasia.

Mas Duta Siber atau Masyarakat Peduli dan Tanggap Pasien


Tuberculosis. Inovasi dilakukan dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang gaya hidup sehat untuk mencegah TBC.

Selain itu dilakukan pemeriksaan dahak dan rontgen foto dada bagi
pasien yang diduga terpapar bakteri TBC. Kemudian dilanjutkan
pengobatan yang berlangsung selama 6-8 bulan. Periksa dan
pengobatan diberikan gratis di puskesmas Ngaglik II.

Pandunya Si Dara atau Pola Pelayanan Terpadu yang sadar IVA


dan Sadari. Inovasi ini merupakan deteksi dini kanker leher rahim
dengan metode IVA test yaitu mendeteksi tanda tanda kanker
serviks dengan menggunakan usapan asam asetat.

Meka tanpa Rok adalah Menuju Kawasan Tanpa Rokok. Tujuannya


adalah membentuk dusun dusun yang mendukung kawasan tanpa

272 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


asap rokok melalui sosialisasi, verifikasi, serta deklarasi untuk
masing-masing Padukuhan.

Terakhir adalah Desa Siaga Sehat Jiwa yang sosialisasinya


dilakukan dengan pelatihan kader desa siaga sehat jiwa oleh
petugas kesehatan, deteksi oleh keluarga terhadap Orang Dengan
Masalah Kejiwaan dan Orang Dengan Gangguan Jiwa yang
dilakukan oleh kader kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan
dari petugas.

Dalam sambutannya Sekretaris Camat Ngaglik, Sumariyah


mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Puskesmas Ngaglik II.

“Harapannya bisa dijadikan inspirasi kemudian diaplikasikan di


tempat lain sehingga membawa manfaat bukan saja bagi
masyarakat Desa Donoharjo, Sariharjo dan Sukoharjo sebagai
cakupan wilayah layanan tetapi juga diterapkan di daerah lain,” ujar
Sumariyah.█

273 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menyiapkan Pengelola
Sarana Prasarana Air
Minum dan Sanitasi
yang Mandiri
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air


Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) memiliki arti penting dan strategis
dalam program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas). Mereka adalah orang-orang yang
diharapkan mampu mengimplementasikan, mengelola, merawat
sarana prasarana, melakukan penguatan kelembagaan, sampai
274 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
pemberdayaan perempuan sehingga dapat menjadi kelompok yang
profesional dan mandiri.

Di Sleman saat ini sudah ada 40 KPSPAMS dan tahun mendatang


diharapkan akan bertambah. Syarat membentuk KPSPAMS harus
mendapat SK Kades agar sah.

KPSPAMS disebut sebagai ujung tombak pengelolaan sarana


prasarana air minum dan sanitasi. “Dalam pengelolaan agar terbuka
kepada masyarakat. Anggota KPSPAMS diharapkan paham
keuangan, administrasi, dan teknik pengembangan pengelolaan air
bersih,” ujar Sunarto, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP)
Kabupaten Sleman saat menghadiri pelatihan KPSPAMS di Hotel
Savita Inn, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Kabupaten Sleman,
Kamis (7/11/2019).

Sunarto berpesan agar setelah sarana air bersih beroperasi, jika ada
kekurangan dan kerusakan, selain berkomunikasi dengan
masyarakat KPSPAMS diharapkan juga berkomunikasi dengan
DPUPKP.

Sementara itu Agus Wasiso Wibowo, Analis Pengembangan


Ekonomi Pedesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Sleman menjelaskan bahwa ada banyak versi KPSPAMS,
yang apabila ditotal berjumlah sekitar 360 kelompok KPSPAMS di
Kabupaten Sleman.

Agus Wasiso Wibowo memaparkan masalah-masalah yang kerap


terjadi dalam pengelolaan Pamsimas. Misalnya saat ini program
yang berkaitan dengan air bersih masih terpinggirkan dan masih
kalah dengan infrastruktur seperti program pengerasan jalan.

“Selain itu pengelolaan Pamsimas di tingkat RT/RW/Padukuhan


belum tersentuh APBDes karena berkaitan pengelolaan air minum
karena tidak ada dokumen RPJMDes dan Rencana Kerja
Pemerintah Desa. Rata-rata yang dikelola tiap RT dan RW sulit
disatukan tingkat padukuhan atau desa. PMD mendorong terbentuk

275 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


di tingkat desa, untuk memudahkan koordinasi dengan Dinas PU
dan dinas terkait agar dapat dimasukkan di RPJMDes dan dan
Rencana Kerja Pemerintah Desa.,” papar Agus Wasiso Wibowo.

KPSPAMS bisa berperan dalam pengusulan kegiatan melalui


tahapan musyawarah padukuhan, dimana KPSPAMS bisa
menginventarisasi kebutuhan selama 6 tahun ke depan yang
kemudian diajukan dalam musyawarah desa. Dokumen tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam RPJMDes 6 tahunan, dan akan bisa
dilihat setiap kegiatan akan dilaksanakan pada tahun ke berapa.

“Lalu ada tahapan musrenbang desa yang tujuannya untuk


menyelaraskan program dari pusat sampai ke desa. Endingnya
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam satu tahun
anggaran yang didukung APBDes. Jika dana yang diperlukan besar
bisa mengajukan CSR, dan melakukan kerjasama antar desa dalam
pemenuhan kebutuhan air minum dan kesehatan masyarakat,” jelas
Agus Wasiso Wibowo. █

276 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Sinduharjo Jadi
Tempat Uji Coba
Program BPNT
Biometrik
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Desa Sinduharjo merupakan salah satu dari tiga


desa se-Indonesia yang saat ini menjadi tempat uji coba penerapan
program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan sistem
biometrik.

"50 orang calon KPM (Keluarga Penerima Manfaat-red)


sekarang masyarakat sedang rekam wajah," kata Kepala Desa
Sinduharjo, Sudarja, di sela-sela acara, di Balai Desa
Sinduharjo, Selasa (12/11/2019).

277 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ditambahkan Bambang selaku Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Pusat menjelaskan bahwa
bantuan yang akan diterima berupa subsidi sembako, gas, dan listrik

Sebelum menerima bantuan ini, diungkat Bambang wajah para


penerima harus difoto terlebih dahulu.“Jadi saat mengambil bantuan
cukup mencocokkan wajah di aplikasi android di e-warung yang
ditunjuk,” jelasnya.

Dengan sistem seperti ini, menurut Bambang para penerima


bantuan tidak perlu lagi membawa berbagai macam kartu.“Karena
hanya sampel bantuan berlaku satu kali namun jika program ini
bagus maka ke depanya berlaku untuk KPM se-Indonesia,”
tambahnya.█

278 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Media Tanam Pengaruhi
Kualitas Kualitas
Tanaman
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Media hidup tanaman adalah tanah. Media


yang baik tanah dan pupuk yang memenuhi kebutuhan tanaman.

“Tanah harus kita upayakan yang baik untuk pertumbuhan tanaman.


Tanah di bawah pohon bambu adalah media tanam yang baik.
Karena pohon bambu tak pernah terkena penyakit, di bawah pohon
bambu ada mikroorganisme yang membantu tanaman. Jika
mikroorganisme tidak seimbang, hasilnya jadi kurang baik. Karena

279 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


itu jangan pakai bahan organik di polybag karena akan kebanyakan
unsur dan jadi panas dan mati,” ujar Haryanto, Penyuluh Pertanian
Kecamatan Ngaglik saat memberi penyuluhan kepada warga
Padukuhan Penen, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Jumat
(15/11/2019).

Dijelaskan Haryanto, media tanam yang baik minimal polybag


ukuran 25 cm, lebih bagus bila ukuran 30-35 cm. Kemudian,
gunakan arang sekam yaitu dibuat arang yang dibakar tapi tidak
sampai hangus seperti arang untuk memanggang sate.

Arangnya lebih bagus dari bahan tempurung dan ruas bambu untuk
menambah unsur Kalium. Serbuk gergaji juga bisa digunakan tapi
harus difermentasikan dulu dengan air cucian beras, terasi, dan
efektif mikroorganisme atau bakteri pengurai.

Efektif mikroorganisme bisa dibuat sendiri dengan ember cat ukuran


25 kg. Gunakan limbah rumah tangga berupa air cucian beras
ditambahi tetes tebu 500 ml, lalu diberi leri. Kemudian tambahkan
terasi seukuran kecil yang biasa dijual eceran sebanyak 4 potong.
Rendam selama dua minggu, mikroorganisme sudah bisa untuk
dicampur air dan digunakan untuk pupuk.

Dalam menanam juga harus bisa memprediksi, jenis hortikultura


memerlukan 70% sinar matahari, sedangkan tanaman dengan
produksi daun seperti sawi dan selada memerlukan 40% sinar.█

280 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kelola Sampah Kunci
Lingkungan
Permukiman Bersih
Sehat
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Sampah merupakan permasalahan yang tak


pernah usai. Efek yang diakibatkan oleh sampah terhadap
lingkungan makin hari makin parah seiring bertambahnya penduduk.

281 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Permasalahan akan selalu ada apabila masyarakat tidak atau belum
menyadari akan arti penting pengelolaan sampah di lingkungan
sendiri.

Pengelolaan sampah tersebut harus dilakukan secara terintegrasi


dari hulu ke hilir untuk itu kesadaran masyarakat menciptakan
lingkungan bersih dan sehat harus senantiasa ditumbuhkan dimulai
dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga.

Demikian disampaikan Nurlailah dari Lembaga Grahatma Semesta


dan Perkumpulan Sasmita yang merupakan koordinator acara Bazar,
Pameran, Workshop dan Lokalatih Kewirausahaan berbasis Sumber
Daya Lokal.

Workshop dengan tema “Wujudkan Lingkungan Pemukiman Sehat


dan Bebas dari Sampah” yersebut, berlangsung di halaman Masjid
Baitul Hasanah Padukuhan Penen, Desa Donoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Minggu (17/11/2019).

Lebih lanjut dikemukakan bahwa pengelolaan sampah bertujuan


untuk meminimalisir dampak pencemaran terhadap lingkungan
dengan mengurangi penggunaannya dan mengubah menjadi bahan
yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

Pengelolaan sampah dapat berupa pengomposan sampah organik,


memilah dan mengolah sampah anorganik menjadi barang-barang
yang mempunyai nilai ekonomi.

Hal ini sejalan dengan visi Dusun Penen dalam menjaga kebersihan
dan penghijauan lingkungan dengan semboyan Penen “Berseri” atau
Bersih, Elok, Ramah, Sehat, Edukatif, Rapi, dan Indah.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga untuk mewujudkan


mimpi mereka menjadi kawasan yang sehat dan bebas sampah, di
antaranya dengan memilah, memilih dan mengolah sampah.

"Sampah organik diolah menjadi kompos melalui proses


pengomposan menggunakan komposter Takakura, sedangkan

282 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


sampah anorganik dikelola oleh melalui bank sampah atau diolah
menjadi produk daur ulang,” terang Nurlailah.

Selain pengolahan sampah, warga Penen juga melakukan kegiatan


yang menitikberatkan pada penghijauan dan pemanfaatan lahan
pekarangan di sekitar wilayah hunian.

Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan


pekarangan dan mendorong kemandirian pangan keluarga. Selain
tanaman sayur dan buah, tanaman obat keluarga (TOGA) juga
mereka budidayakan.

Masyarakat Dusun Penen bersama dengan mitra yaitu Grahatma


Semesta dan Perkumpulan Sasmita telah bekerjasama untuk
mengembangkan beragam model pengelolaan lingkungan
permukiman terpadu.

Di antaranya model budi daya tanaman dengan sistem aquaponik,


yang menggabungkan budi daya tanaman dengan budi daya ikan.

Budi daya dan pemanfaatan toga menjadi beragam ramuan sehat


yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta
pengolahan sampah organik rumah tangga dengan komposter
Takakura.

“Model pengolahan sampah yang sederhana dan dapat diterapkan di


tiap rumah tangga. Sebagian dari hasil dari kegiatan tersebut , hari
ini akan dibagikan kepada partisipan pelatihan,” ungkap Nurlailah.

Nurlailah berharap pelatihan dan workshop akan meningkatkan


kepedulian dan inisiatif warga dalam pengelolaan lingkungan
pemukiman yang sehat dan bebas dari sampah.

Siapapun yang hadir bisa melihat apa yang dikembangkan di Dusun


Penen, dan diharapkan terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

283 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Selain itu, dengan kegiatan tersebut dapat dijadikan media untuk
tumbuh dan berkembangnya semangat kewirausahaan dan
keberdayaan ekonomi masyarakat.

Selain pelatihan/lokalatih kewirausahaan komunitas, juga dilakukan


workshop pengelolaan lingkungan pemukiman yang diikuti oleh
perwakilan masyarakat yang ada di wilayah Donoharjo dan
sekitarnya.

Acara juga dihadiri dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup,


Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi
dan UMKM, Dinas Kesehatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,
jajaran pemerintahan Kecamatan dan Desa Donoharjo.

Kegiatan Bazar menampilkan beragam produk pangan alami dan


produk industri kreatif berbasis sumber daya lokal.

Sementara itu pameran menampilkan produk-produk tekno sosial


ramah lingkungan seperti alat komposter untuk pengolahan sampah
organik, inovasi pemanfaatan limbah minyak jelantah serta beragam
produk yang bertujuan memperluas gerakan tolak sampah.

Acara semakin meriah dengan tampilnya kesenian yang sampai saat


ini masih dilestarikan masyarakat Penen diantaranya gejog lesung
Sedyo Laras, dan tari-tarian yang ditampilkan oleh anak-anak Dusun
Penen yang tergabung dalam Sanggar Dinda Art Dance.█

284 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pegiat Lingkungan :
Bijak Kelola Sampah
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Hulu dari persoalan sampah ada pada rumah


tangga. Berdasar survei Susenas (Survei Sosial Ekonomi
Nasional) tahun 2014, cara rumah tangga memperlakukan sampah
untuk di pedesaan mayoritas dengan membakar, dan di perkotaan
dengan menyerahkan kepada petugas sampah.

Hal ini diungkapkan pegiat lingkungan hidup dari Zero Waste,


Shely saat workshop bertajuk Wujudkan Lingkungan Permukiman
Sehat dan Bebas dari Sampah di Padukuhan Penen, Desa
Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Minggu
(17/11/2019).

Untuk itu Shely mengimbau agar masyarakat meningkatkan upaya


untuk mencegah, memilah, dan mengolah sampah sejak dini.
“Cegah dengan tidak menggunakan barang yang berpotensi menjadi

285 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


sampah, pilah sesuai jenisnya, dan olah menjadi kompos atau
serahkan kepada lembaga pengolah,” ujarnya.

Kepada setiap rumah tangga, Shely juga mengimbau untuk


membiasakan diri memakai barang yang ada, meminjam, menukar,
baru kemudian alternatif untuk membeli. "Hindari pemakaian tisu,
sedotan, sterofoam, dan bahan lain yang sulit terurai," katanya.

Sementara salah seorang kader penggerak masyarakat Padukuhan


Penen, Endar, pada kesempatan yang sama turut mengungkapkan
apa yang sudah mereka lakukan dalam mendorong masyarakat agar
mengelola sampah.

“Secara garis besar ada tiga hal yang sudah kami lakukan. Pertama,
pengelolaan kebersihan dengan menjaga kebersihan secara
individual masing-masing rumah dan pekarangan, pemeriksaan
jentik nyamuk oleh pemuda bekerja sama dengan puskesmas dan
melakukan kegiatan Jumat bersih, dan bersama-sama melakukan
kebersihan kampung meliputi kebun kosong, jalan, dan fasilitas
umum,” ujar Endar.

Hal kedua adalah melakukan pengelolaan sampah dimana setiap


keluarga melakukan pemilahan sampah sejak dalam rumah tangga.
Sampah anorganik dikelola bank sampah, dan sampah organik
dikelola dengan pembuatan kompos rumah tangga dengan metode
Takakura.

“Disepakati oleh warga, bahwa pengelompokan dan pendirian rumah


bibit untuk tanaman buah di RT 1, tanaman hias di RT 2, tanaman
obat keluarga di RT 3, dan tanaman sayuran di RT 4,” ujar Endar.

Endar berharap kegiatan yang sudah mereka rintis bisa menjadi


inspirasi untuk diterapkan di wilayah lain dengan hasil yang jauh
lebih baik daripada di Padukuhan Penen.█

286 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Jamu, Mudah Dibuat
dan Kaya Manfaat
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Peluang pasar masih terbuka lebar bagi pelaku


bisnis yang bersedia menggeluti tanaman dan obat tradisional
Indonesia (jamu). Hal ini selain dipengaruhi oleh tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dengan
mengkonsumsi yang bersifat alami, jamu juga disukai oleh berbagai
kalangan mulai anak anak sampai dewasa dan dipercaya ampuh
menambah stamina serta mampu mengobati berbagai macam
penyakit.

Demikian motivasi yang disampaikan oleh Tri Wiyati, seorang


praktisi jamu saat memberikan materi pada pelatihan pengolahan
tanaman obat dalam acara Bazar, Pameran, Workshop dan
Lokalatih Kewirausahaan berbasis Sumberdaya Lokal bertema
“Wujudkan Lingkungan Pemukiman yang sehat dan bebas sampah”
di Padukuhan Penen, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman, Minggu (17/11/2019).

287 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Lebih lanjut dikatakan dibandingkan dengan menkonsumsi obat
yang terbuat dari bahan kimia, banyak masyarakat yang memilih
mengkonsumsi jamu lantaran lebih alami dan aman dikonsumsi.
Obat herbal tersebut mempunyai kelebihan tidak ada efek samping
jika digunakan dengan dosis yang normal, harganya pun murah,
bahannya dapat ditanam sendiri, serta pembuatannya lebih
sederhana.

Beberapa bagian tanaman yang bisa dimanfaatkan secara alami


sebagai obat diantaranya umbi lapis (contohnya bawang Sabrang),
batang (Brotowali), kulit kayu (kayu manis), bunga (cengkeh), daun
(salam), buah (Pace), seluruh bagian tanaman (sambiloto), kayu
(kayu secang), kulit buah (mahkota dewa), akar (pasak bumi),
rimpang (kunyit), biji (biji mahoni) dan umbi (umbi dewa).

Pada pelatihan yang berlangsung selama sehari tersebut pemateri


memperkenalkan bahan alami yang bisa dipergunakan untuk obat
serta cara pemrosesan bahan baik melalui penjemuran, perajangan,
pemotongan, dan pengeringan. Selain itu juga dipraktekkan
pembuatan Susu Telur Madu Jahe ( STMJ ) instan yang bermanfaat
untuk meningkatkan daya tahan tubuh, melancarkan peredaran
darah, dan mengatasi radang sendi.

“Bahan pembuatan STMJ tidak rumit dan bisa diperoleh dari


lingkungan sekitar diantaranya jahe emprit, susu kental manis, madu,
kuning telur bebek, sereh bumbu, gula pasir, garam, serta air
kemudian dimasak sampai berbentuk kristal,” terang Tri.

Materi selanjutnya adalah pembuatan OBBH ( Obat Batuk Hitam


Herbal) yang bermanfaat untuk menghilangkan batuk, gatal pada
tenggorokan dan melegakan pernafasan.

“Bahan OBBH bisa ditanam di lahan pekarangan sendiri atau di


sekitar pemukiman berupa daun sirih, jahe, sereh, serta daun mint,
ditambah bahan rempah lain yang bisa dibeli di pasar tradisional
seperti cengkeh, kayu manis, madu, gula pasir, garam serta air.
Prosesnya pun juga sederhana, dengan menyangrai gula pasir
sampai berwarna hitam kemudian menambahkan bahan lainnya,

288 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dimasak selama 15 menit kemudian disaring. Obat batuk sudah siap
disajikan,” tutur Tri.

Materi yang ketiga adalah pembuatan jamu godog (rebus).


Dikatakan bahwa hal penting yang harus diketahui oleh peracik
jamu/Herbalis adalah harus paham betul bahan jamu yang akan
digunakan misalnya nama tanaman, khasiat, bagian tumbuhan yang
digunakan serta dosis terapi nya.

“Peracik jamu juga harus paham tentang berbagai jenis penyakit,


penyebab, serta gejala yang ditimbulkan. Hal ini sangat penting
untuk menentukan resep jamu yang akan dibuat. Herbalis juga harus
tahu cara mengkonsumsi jamu apakah bisa dikonsumsi langsung
atau melalui proses terlebih dahulu seperti dikeringkan, direbus, atau
dibuat serbuk,”ujarnya.

Selain itu Tri juga memperkenalkan teori meracik jamu untuk


pengobatan atau yang dikenal dengan Formula Resep yaitu susunan
bahan jamu yang bertujuan untuk menciptakan jamu yang aman,
berkhasiat, dan bercita rasa.

“Formulasi resep tersebut meliputi bahan primer yaitu bahan jamu


untuk mengatasi inti penyakit. Bahan sekunder untuk mengatasi
gejala penyakitnya dan meminimalkan efek samping bahan primer.
Serta bahan tersier yaitu bahan jamu untuk membuat formulasi jamu
lebih menarik untuk dikonsumsi oleh pasien.” kata Tri.

Di akhir acara Tri Wiyati berharap dengan pelatihan pengelolaan


TOGA peserta lebih giat menanam tanaman obat keluarga karena
terbukti sangat bermanfaat dan mampu mengobati diri sendiri dan
keluarga serta dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga.█

289 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dukuh Diminta Ingat
Sumpah dan Janji
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Jabatan dukuh adalah amanah dari


masyarakat, Kepada dukuh terpilih, Camat Ngaglik Subagyo atas
nama pemerintah kabupaten Sleman dan kecamatan Ngaglik
berpesan untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Demikian disampaikannya dalam acara pelantikan Arif Irmawan


sebagai Dukuh Donolayan dan Sigit Krisnanto sebagai Dukuh
Ngepas Kidul, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Rabu (20/11/2019).

290 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Subagyo juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia atas
kerja kerasnya selama ini untuk menyelenggarakan pengisian
jabatan dukuh dan berharap semoga dukuh terpilih bisa
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Amanah yang diberikan adalah amanah dari masyarakat. Jika


sudah lama (menjabat) kadang-kadang lupa dengan sumpah
janjinya, sehingga ada baiknya sumpah dan janji itu tetap diingat
selama masih menjabat,” pinta Subagyo.

Camat Ngaglik ini juga menegaskan perangkat desa adalah abdi


masyarakat, karena itu agar menjalankan tugas dengan sebaik-
baiknya dan penuh tanggung jawab.

“Juga minta tolong Bapak Dukuh yang lama, mohon pembinaan dan
arahannya, dan ke depan semoga masyarakat tetap aman dan
damai,” tambah Subagyo lagi.█

291 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Wujudkan RTH, Desa
Sinduharjo Tanam 200
Pohon
KIM Ngaglik/Suparno

Sleman, InfoPublik - Sekitar 50 anggota taruna Akmil berbaur


dengan warga Desa Sinduharjo, untuk mengikuti acara bulan bakti
gotong dengan pembersihan lokasi dan penanaman pohon pada
tanah kas desa di samping SMK Bina Harapan, Desa Sinduharjo,
Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat
(29/11/2019).

292 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kegiatan ini diawali dengan upacara penyerahan 200 bibit tanaman
oleh Camat Ngaglik, Subagyo yang diterima oleh perwakilan dari
taruna dan warga masyarakat, disaksikan oleh Muspika Kecamatan
Ngaglik, komandan Akmil, Pemerintah Desa, dan warga Desa
Sinduharjo.

“Bulan bakti gotong royong di Desa Sinduharjo ini adalah


penanaman pohon di lahan tanah kas desa seluas 2 Hektare,
dengan harapan bisa menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan
dapat digunakan warga sebagai wahana rekreasi,” kata H.D.
Sumarno, Kasi Kesejahteraan Desa Sinduharjo di sela-sela
penanaman pohon.

Selain itu, menurut Sumarno, penanaman pohon ini juga untuk


mendukung program literasi Desa Sinduharjo yang sudah
dilaksanakan dan dapat dukungan dana dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.█

293 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Lulus Uji Fungsi, 25
Sarana Air Bersih di
Sleman Siap Diresmikan
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - Uji fungsi program Penyediaan Air Minum dan


Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun anggaran 2019
Kabupaten Sleman telah dilaksanakan 11 – 29 November 2019.

Uji fungsi ini dilakukan untuk mengecek apakah sarana prasarana air
minum dan sanitasi yang telah dibangun bisa berfungsi dengan baik
atau tidak, dan air bisa dengan lancar mengalir ke rumah-rumah
warga.

“Hasil uji fungsi bagus, semua sudah berfungsi dan air sudah sampai
ke masyarakat,” jelas Bayu Aji Priwantoro, staf Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) air minum Balai Prasarana Permukiman Wilayah
294 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
saat memantau sarana air bersih di Desa Sukoharjo, Kecamatan
Ngaglik, Kabupaten Sleman, Jumat (29/11/2019).

Bayu Aji menyampaikan harapannya agar prasarana air minum yang


sudah dibangun ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh
masyarakat dan dapat dikelola dengan baik sehingga lebih
berkembang dan mandiri. “Sebisa mungkin pengembangan project
ini dapat diperluas dengan ketersediaan anggaran APBDes untuk
kegiatan air minum tiap tahunnya,” ujar Bayu Aji.

Uji fungsi dilakukan di 25 desa atau seluruh lokasi program


Pamsimas tahun 2019, sebelum sarana air bersih tersebut
diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X,
Senin (2/12/2019) mendatang di Lapangan Padukuhan Klangkapan
II, Desa Margoluwih Kecamatan Seyegan.█

295 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Membuat Kompos
Rumah Tangga dengan
Metode Takakura
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Metode Takakura ditemukan oleh Profesor Koji


Takakura, peneliti asal Jepang yang melakukan riset di Surabaya
dalam rangka mencari sistem pengolahan sampah organik. Metode
ini sangat sederhana dan bisa diterapkan pada skala rumah tangga
baik di wilayah perkotaan yang terkendala persoalan lahan maupun
di perdesaan.

296 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Endarwati, salah seorang kader penggerak masyarakat di
Padukuhan Penen, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Kabupaten Sleman berbagi cara menerapkan metode Takakura ini.

Menurut dia, kebanyakan masyarakat dalam pengelolaan sampah


masih bertumpu pada pendekatan akhir yaitu dikumpulkan, diangkut,
dan dibuang atau bagi masyarakat pedesaan dengan dibakar.
"Padahal untuk sampah organik bisa diolah dengan cara
pengomposan menggunakan Metode Takakura,” ujar Endarwati saat
ditemui di kediamannya, Jumat (29/11/2019).

Sederhananya, metode ini adalah memasukkan sampah rumah


tangga ke dalam keranjang khusus selama beberapa waktu. Bahan
yang digunakan adalah keranjang bisa terbuat dari plastik, bambu,
atau bahan lain yang dindingnya berlubang agar sirkulasi udara.
Kemudian kardus yang besarnya sesuai dengan besar keranjang.
Kardus berfungsi sebagai tempat proses pengomposan dan juga
untuk menjaga kelembaban. Bahan lainnya adalah sekam, dedak,
dan bio starter atau bakteri pengurai.

“Bakteri pengurai bisa dibuat sendiri dengan campuran air 12 liter,


tape ketela 0,5 kg, tempe 0,25 kg, susu fermentasi 1 botol, dan tetes
tebu 2 gelas yang kesemuanya dimasukkan ke dalam galon air dan
diperam selama 2 minggu,” ujar wanita yang akrab dipanggil Mbak
Endar ini.

Selanjutnya ada juga biang bakteri padat yang dibuat dengan


campuran dedak dan sekam dengan perbandingan 1:2 kemudian
ditambah bakteri cair yang telah dibuat tadi serta diberi air
secukupnya untuk menjaga kelembaban. Setiap hari campuran ini
diaduk untuk mempercepat proses pembusukan. Setelah diperam
minimal 7 hari baru bisa dipergunakan.

Cara pembuatan kompos dengan metode Takakura ternyata


sederhana, dengan memasukkan kardus sesuai ukuran keranjang,
setelah itu diletakkan sekam yang sudah dijahit menggunakan kain
jaring sehingga menyerupai bantal. Sekam ini berfungsi menyerap
air lindi agar bagian alas tidak terlalu lembab.

297 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kemudian masukkan sampah rumah tangga dalam kondisi tercacah.
Sampah rumah tangga ini berupa sisa makanan, sisa sayur, kulit
buah, sisa nasi termasuk tulang ikan dan ayam. Setelah itu
keranjang ditutup menggunakan sekam yang sudah dibentuk seperti
bantal kemudian ditutup dengan kain hitam agar terhindar dari lalat
dan serangga serta menjaga kelembabannya. Aduk campuran biang
bakteri dan sampah tersebut setiap hari untuk mempercepat
pembusukan.

“Proses yang berlangsung baik ditandai dengan suhu yang hangat,


tidak berbau serta pembusukan berjalan cepat,” imbuh Endar.

Umumnya keranjang penuh dalam waktu 2-4 bulan. Bila sudah


penuh ambil sepertiga yang paling atas. Kompos yang sudah diambil
didiamkan dahulu selama 14 hari baru bisa dipakai sebagai pupuk
tanaman. Sedangkan sisanya yang tertinggal di keranjang dipakai
sebagai bakteri untuk proses pengomposan berikutnya.

“Kelebihan Takakura adalah praktis, mudah dipindahkan, dan bisa


ditempatkan di mana saja. Prinsipnya asal tidak terkena sinar
matahari langsung, kondisinya selalu lembab, dan memiliki sirkulasi
udara yang baik,” pungkas Endar.█

298 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


25 Sarana Air Bersih
dan Sanitasi di Sleman
Akan Diresmikan
KIM Ngaglik/Endarwati

Sleman, InfoPublik - KP SPAMS (Kelompok Pengelola Sarana dan


Prasarana Air Minum dan Sanitasi) menjadi tangan terakhir yang
mengelola sarana air bersih yang sudah dibangun oleh Dinas
Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman.

Setelah diresmikan, sarana air bersih akan diserahkan kepada


masyarakat untuk dikelola melalui KP SPAMS.

299 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Program yang telah terbangun akan diresmikan dan diserahkan
kepada desa untuk segera dikelola.

"Untuk itu perlu diyakinkan apakah desa sudah ada badan pengelola
berupa KP SPAMS,” ujar Sunarto, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas
Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sleman saat rapat teknis peresmian program Pamsimas
Balai Desa Margoluwih Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman,
Kamis (28/11/2019).

Peresmian program nasional Pamsimas oleh Gubernur DIY, Sri


Sultan Hamengku Buwono X akan dilaksanakan Senin (2/12/2019)
di Lapangan Padukuhan Klangkapan II, Desa Margoluwih
Kecamatan Seyegan.

Tanggal 2 Desember dipilih karena merupakan hari bakti Dinas


Pekerjaan Umum Perumahan, dan Kawasan Permukiman.
Peresmian ini dilaksanakan secara simbolis satu tempat, tapi
sekaligus meresmikan program Pamsimas di 25 Desa di Kabupaten
Sleman.

Peresmian adalah seremoni yang merupakan titik tolak penyerahan


sebuah proyek untuk ditindaklanjuti kepada pihak yang diberi
penyerahan.

"Di acara peresmian nanti diharapkan semua Kelompok


Keswadayaan Masyarakat dan Satuan Pelaksana Program
Pamsimas yang hadir untuk menjadi panitia,” imbau Sunarto.█

300 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Puskesmas Ngaglik ll
Gugah Kesadaran
Masyarakat akan
Bahaya HIV/AIDS
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1


Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap
bahaya AIDS yang disebabkan oleh virus HIV di seluruh dunia.

Selain itu momen peringatan ini juga mengajak seluruh lapisan


masyarakat untuk mengubah stigma dan diskriminasi terhadap
Orang dengan HIV /AIDS (ODHA) sebagai upaya untuk membantu
memulihkan kepercayaan diri penderita.

301 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam rangka memperingati hari AIDS Sedunia tersebut,
Puskesmas Ngaglik II menggelar serangkaian kegiatan di antaranya
pembagian leaflet dan pita merah sebagai simbol HIV/AIDS kepada
pengguna kendaraan yang melintas di depan Pasar Rejondani,
Sariharjo dan kepada pengunjung dan karyawan di ruang tunggu
Puskesmas Ngaglik ll Donoharjo, Ngaglik, serta melakukan
penyuluhan di tempat yang sama pada Senin (2/12/2019).

Cicilia Purwati, penanggung jawab kegiatan menjelaskan, aksi


tersebut sebagai wujud sosialisasi terhadap visi 3M (baca: Three M)
yaitu menemukan kasus HIV, mengobati penderita yang telah
terinfeksi HIV/AIDS, dan menghilangkan diskriminasi.

Dalam paparannya Cicilia mengatakan, selama ini petugas


menghadapi kendala terkait dengan penemuan kasus HIV yang
terjadi di masyarakat. Hal ini dikarenakan pada tahap awal orang
tidak menyadari bahwa dirinya terkena HIV, terlebih gejalanya tidak
bisa dilihat dari ciri/penampilan fisik meski virus sudah ada dalam
tubuh orang tersebut dan berpotensi menular ke orang lain.

“Kepada penderita yang telah menyadari sekalipun masih ada yang


enggan melaporkan ke pihak Puskesmas karena perasaan malu
sebagai akibat dari anggapan bahwa HIV sering dikaitkan dengan
penggunaan narkotika, perilaku seks bebas dan menyimpang, serta
anggapan bahwa HIV bisa ditularkan dengan kontak fisik atau
berdekatan dengan ODHA,” beber dia.

Dalam kesempatan ini, Cicilia juga mengampanyekan pelayanan


pengobatan bagi pasien yang terinfeksi virus HIV/AIDS di
Puskesmas Ngaglik II.

"Puskesmas Ngaglik ll nantinya memberikan pengobatan gratis


kepada ODHA yaitu pengobatan ARV atau Anti Retro Viral yang
harus diminum teratur dan berlangsung seumur hidup untuk
meningkatkan kualitas hidup ODHA,"ujarnya.

Dia menjelaskan, sampai saat ini memang belum ditemukan obat


yang secara ampuh mampu menyembuhkan HIV/AIDS, akan tetapi

302 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


dengan obat yang ada nanti akan memperlambat perkembangan
virus HIV menjadi AIDS.

"Apabila sudah terkena AIDS daya tahan tubuh turun drastis


sehingga si pasien akan cepat terserang berbagai infeksi penyakit,
dan ini sangat membahayakan jiwa penderita apalagi bila sudah
terkena komplikasi," terang dia.

Cicilia juga mengajak kepada masyarakat untuk melakukan


pemeriksaan, terutama kepada orang yang berisiko tertular HIV,
karena infeksi virus ini hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan
darah di laboratorium. Begitu pula bagi ibu hamil dianjurkan untuk
test HIV agar terjamin kesehatan ibu dan bayinya.

"Sebagai upaya deteksi dini infeksi HIV, dilakukan layanan


pemeriksaan secara gratis, mudah, cepat dan rahasia," tutur dia.

Cicilia juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa HIV AIDS tidak


ditularkan melalui bersalaman/bersentuhan, berciuman, bertukar
pakaian atau pun tinggal serumah dengan penderita, berbagi
minuman atau makanan, gigitan nyamuk/serangga.

"Karena virus HIV terdapat di dalam darah, sperma, cairan vagina


dan air susu ibu maka penularan HIV hanya ditularkan melalui
hubungan seksual, pemakaian jarum suntik yang tidak steril serta air
susu ibu ke bayinya," ujarnya.

Di akhir penyuluhan, Cicilia berharap bagi masyarakat umum yang


telah mengetahui adanya ODHA di lingkungannya hendaknya
bersikap wajar, tidak mendiskreditkan dan memberi cap negatif bagi
penderita, serta tetap memberikan dukungan moral terhadapnya.
“HIV tidak mudah menular jadi jauhi penyakitnya jangan jauhi
orangnya. Stop stigma dan diskriminasi!," pesan Cicilia.█

303 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemberdayaan Ibu-ibu
Dasa Wisma Melalui
Bank Sampah
KIM Sardonoharjo/ISW

Sleman, InfoPublik - Dasa wisma Melati yang terletak di Dusun


Ngangkruk, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta
melakukan pemberdayaan ibu-ibu melalui pemanfaatan sampah
dengan bank sampah Minggu (8/12/2019).

Adapun Dasa Wisma Melati terdiri dari 16 ibu-ibu yang rumahnya


berdekatan di dusun Ngangkruk, sedangkan satu dusun terdiri dari 6
dasa wisma yang memiliki ciri khas dalam setiap kegiatannya. Di
antaranya pengelolaan bank sampah, pembuatan kue, pengolahan
makanan ringan hingga pembuatan kerajinan dari barang bekas.

Heny Purwantiningsih, Ketua Dasa Wisma mengungkapkan,


kegiatan ini dilakukan sebagai upaya peningkatan ekonomi
masyarakat dengan memanfaatkan barang bekas menjadi barang
yang bernilai. "Sampah-sampah yang awalnya dibuang, sekarang
bisa bernilai jual dengan dipilah dan dipilih," imbuh dia.

Adapun sampah yang dapat dijual dibagi menjadi beberapa kategori,


di antaranya: kertas, kardus, botol plastik, botol kaca, koran, ember
bekas dan lain sebagainya. Sedangkan sampah yang paling banyak
terkumpulkan oleh anggota dasa wisma adalah kertas dan botol
plastik yang dijual mencapai Rp 1.800/ kilogram.

Ia mengaku kendala yang dihadapi di lapangan adalah berbagai


macam kategori sampah yang harus dipilah dan timbangan yang
dilakukan mandiri dengan pengepul sampah yang kadang tidak
sesuai.
304 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Proses melakukan bank sampah dilakukan setelah melalui proses
panjang bersama kelompoknya melalui pertemuan rutin setiap
selapan sekali (5 minggu sekali). Setelah itu mengundang ahlinya
dari tempat pengelolaan sampah (TPS) Bara Muda Dayakan untuk
menyosialisasikan tentang pemilihan barang bekas yang dapat dijual
kembali.

Lalu ibu-ibu mengumpulkan sampah di rumah masing-masing dan


disetorkan setiap seminggu sekali. Sampah yang telah ditimbang
kemudian ditulis di buku tabungan dan akan diambil sebelum
lebaran dengan nominal sesuai sampah yang pernah dikumpulkan
dalam bentuk uang yang telah ditukar dengan sampah.

Heny berpesan kepada seluruh anggota agar dapat telaten dengan


hal kecil dan sepele karena akan berdampak besar. “Nominal uang
yang dihasilkan memang tidak seberapa, namun jika dilakukan
dengan rajin kita akan belajar dari hal-hal kecil dan sepele serta
menjadi penghasilan tambahan untuk kita semua," tutur dia.█

305 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sunmor Emjes, Ajang
Pagi Terbaru di Sleman
KIM Ngaglik/Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Donoharjo Kabupaten


Sleman DI Yogyakarta akan menggelar kegiatan rutin
bertajuk Sunday Morning Emjes (Embung Jetis Suruh). Bersama
BUMDes Sri Taman Rejeki selaku pengelola Embung Jetis Suruh,
kegiatan yang akan dimulai 8 Desember 2019 ini dan akan berlokasi
di sekitaran Embung dimaksudkan memfasilitasi masyarakat mengisi
liburan setiap hari Minggu pagi.

“Mengambi lokasi di seputaran Embung Jetis Suruh, Desa


Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, kami
menawarkan kegiatan yang asyik untuk mengisi libur. Bagi yang
306 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
gemar berolahraga tersedia track jogging dan sepeda mengelilingi
embung, senam sehat, bahkan ada olahraga yang dibalut permainan
yaitu gobak sodor, Sunda Manda ataupun egrang. Di samping itu
digelar juga live music untuk menambah kemeriahan acara,” ungkap
Ketua Pelaksana Grand Opening Sunday Morning Emjes Anang
Patri Widyantoro, saat ditemui di Kantor Desa Donoharjo, Jumat
(6/12/2019).

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Donoharjo ini juga
menambahkan akan ada banyak jajanan kuliner. “Bagi yang ingin
sarapan, sekedar ngopi seusai berolahraga, atau membeli makan
buat yang di rumah, akan dibuka banyak stan bazar makanan dan
minuman, mulai makanan tradisional ataupun yang sekarang sedang
hits dan kekinian,” jelas Anang.

Penghobi belanja pun akan dimanjakan dengan berbagai macam


kerajinan, batik, pakaian, peralatan rumah tangga, asesoris, sepatu
dan tas, aneka tanaman buah dan bunga, obat herbal bahkan
produk kecantikan. Untuk anak-anak juga disediakan fasilitas
permainan seperti becak mini, taman kelinci, serta wahana belajar
melukis dan mewarnai.

Pada akhirnya nanti, harap Anang, pasar Tiban Sunmor Emjes


bukan saja mampu menggerakkan perekonomian warga Donoharjo
dan sekitarnya tetapi juga sebagai destinasi wisata andalan di
Kabupaten Sleman.

Di Kabupaten Sleman memang banyak keramaian yang


diselenggarakan setiap hari Minggu pagi, antara lain Sunday
Morning di kawasan kampus UGM, Sunday Morning Sembada di
Taman Denggung, dan Pasar Srawung di Desa Wedomartani.
Keramaian ini menjadi pasar Tiban (pasar kaget) tempat masyarakat
bersantai, berolahraga, sambil menikmati jajanan kuliner.█

307 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kecamatan Ngaglik
Turunkan Angka
Kemiskinan
KIM Ngaglik/Suripto

Sleman, InfoPublik - Angka kemiskinan Kecamatan Ngaglik di tahun


2019 ini turun dari 6,1 persen menjadi 5,3 persen. Hal ini berkat
dukungan berbagai pihak dari tingkat dusun, desa, juga kecamatan.

Hal ini diungkap Camat Ngaglik, Subagya saat menerima kunjungan


Tim Evaluasi TPK Award, Selasa (10/12/2019) di Kantor Kecamatan
Ngaglik.

308 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Subagya membeberkan bahwa, keberhasilan ini tak lain berkat
gerakan baru dalam penanggulangan kemiskinan yang dijalankan
Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM)
Kecamatan Ngaglik.

“WKSBM ini sebagai wahana untuk koordinasi dan sinkronisasi


program di lapangan dan dengan digerakkan WKSBM ini ternyata
masyarakat menyambut baik dan sangat positif,” beber Subagya.

Tak hanya itu, diakui dia, MUI Kecamatan Ngaglik pun punya peran
di sini, seperti memotivasi organisasi masyarakat Islam bahkan
takmir masjid agar memanfaatkan dana yang ada untuk kepentingan
lingkungan masyarakat sekitar masjid.

Ditambahkan Kriswanto, Kepala Baznas Sleman, di Kecamatan


Ngaglik juga sudah berdiri UPZ dari Baznas Sleman dan nantinya
akan mendirikan Z Mart di Masjid Baiturrahman Klidon untuk tempat
belanja para penerima manfaat dengan kartu atau voucher belanja.

“Itu semua tidak lain untuk membantu masyarakat yang berhak


menerima dan ke depan diharapkan bisa mengurangi angka
kemiskinan di Kecamatan Ngaglik,” tambah dia.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono, yang hadir


dalam evaluasi berpesan agar bantuan kemiskinan dalam bentuk
apapun baik itu dana langsung atau program-program dapat tepat
sasaran.

“Data masyarakat miskin ini harus valid jangan sampai tidak kena
sasaran utamanya bantuan untuk kemiskinan sehingga harapannya
penurunan angka kemiskinan bisa dilaksanakan dengan baik,”
ujarnya. █

309 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Masjid Sebagai Pusat
Kegiatan Ekonomi dan
Sosial Masyarakat
KIM Ngaglik/ Upik Wahyuni

Sleman, InfoPublik - Masjid, selain fungsi utamanya menghimpun


umat untuk beribadah, juga memiliki fungsi yang lain sebagai wadah
kegiatan yang berbasis ekonomi dan sosial kemasyarakatan.

Bupati Sleman Sri Purnomo memberikan apresiasi kepada semua


pihak yang telah berupaya menggerakkan kegiatan produktif melalui
masjid untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

310 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ini disampaikan Sri Purnomo saat meresmikan sekaligus Zakat mart
(Z-mart), serambi , gapura, dan rumah toko (ruko) Masjid Besar
Baitul Rahman.

Selain itu Bupati Sleman ini juga memimpin panen perdana lidah
buaya binaan Baznas Sleman serta mewisuda siswa Sekolah Lanjut
Usia (SLU) Wredhatama Mulia Santosa di halaman masjid Baitul
Rahman Klidon, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman, Kamis (26/12/2019).

Lebih lanjut Sri Purnomo juga menyampaikan bahwa setiap tahun


Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Sleman mengumpulkan dan
menyalurkan dana kepada pihak-pihak yang berhak menerima.

Hal ini dirasa sebagai sesuatu yang strategis dimana terjadi


hubungan yang sinergi antara lembaga amil zakat dengan takmir
masjid sehingga penyaluran dana lebih efektif, efisien, dan tepat
sasaran.

Di hadapan tamu undangan di antaranya Bupati Sleman, Ketua


Baznas Kabupaten dan kota se-DIY, Jajaran Kementerian Agama
Sleman, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Camat Ngaglik dan
jajaran, serta masyarakat setempat,

Sementara itu ketua takmir Masjid Besar Baiturrahman Klidon,


Muslih Efendi menyatakan bahwa Z-mart adalah salah satu wadah
kegiatan ekonomi produktif masyarakat yang diinisiasi oleh Baznas
Sleman.

Z-mart dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan


memberdayakan jamaah masjid, dan menyalurkan dana kepada
fakir miskin dengan cara memberikan voucher belanja.

Manfaat dari upaya tersebut diharapkan akan kembali ke


masyarakat untuk kesejahteraannya.

“Z-mart atau Zakat mart yang dikelola oleh takmir Masjid


Baiturrahman Klidon merupakan pertama di Indonesia yang

311 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


menggandeng masjid sebagai wadah program untuk kegiatan yang
berbasis ekonomi sosial kemasyarakatan. Dan ini merupakan satu
dari tiga Z-mart yang berada di wilayah kabupaten Sleman,” terang
Muslih.

Selain Z-mart, dalam rangkaian acara tersebut juga dilakukan


peresmian gapura masjid, serambi, dan ruko. Pembangunan
serambi masjid selesai pada akhir 2018 dengan menelan biaya
Rp280 juta, sedangkan ruko Z-mart dan gapuranya menyerap dana
Rp155 juta.

Dana tersebut berasal dari swadaya masyarakat dan zakat mal


sebesar Rp15 juta dengan alokasi Rp5 juta untuk unit usaha (ruko Z-
mart) dan Rp10 juta dibagikan voucher untuk jamaah di sekitar
masjid Baiturrahman.

Adapun lidah buaya yang panen perdana merupakan unit kegiatan


produktif karang taruna setempat dan merupakan binaan dari
Baznas Sleman.

Budidaya lidah buaya di Giripurwo ini mendapatkan dana dari


Baznas Sleman sebesar Rp18 juta untuk pengadaan bibit, olah
lahan, media, dan proses pengolahan pasca panen.

Kegiatan ini diharapkan mampu menggerakkan kreativitas anak


muda sehingga nantinya mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

Rangkaian acara diakhiri dengan wisuda angkatan I Sekolah Lanjut


Usia Wredhatama Mulia Sentosa. Sekolah Lanjut Usia yang
bertujuan membangkitkan semangat lansia dan melatih kemandirian
ini didirikan 1 September 2018 dan telah mewisuda 35 orang dari 62
orang siswanya. █

312 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Ngemplak

313 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sengkuyung Bareng
Dadi Gayeng
KIM Ngemplak/ Eva Nurlaili

Sleman, InfoPublik - Semangat gotong royong dalam kegiatan


apapun akan memberi suasana yang akrab dan hasil yang baik.
Setidaknya itu yang terlihat dalam acara penutupan malam
keakraban (makrab) Karang Taruna Karya Remaja dari Desa
Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman yang
digelar di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Minggu (15/9/2019).

Makrab ini membawa tema “sengkuyung bareng dadi gayeng”, yang


berarti kegiatan yang dilaksanakan secara bersama-sama akan
menghasilkan kegiatan yang lebih asyik, seru dan sukses. Tidak
hanya pada saat makrab, diharapkan semangat ini juga dibawa
314 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
dalam kegiatan-kegiatan lain yang akan dilaksanakan oleh karang
taruna.

“Saya sangat bangga dengan teman-teman Karang Taruna Desa


Sindumartani yang bisa melaksanakan makrab ini atas dukungan
dari desa. Kegiatan karang taruna merupakan kegiatan yang
mengedepankan sosial, dimana kita harus bisa melayani masyarakat
tanpa pamrih. Akan ada kepuasan tersendiri ketika kita
menumpahkan pikiran dan tenaga kita untuk kegiatan sosial,” ujar
Nanang Herry Triyanto, Ketua Karang Taruna Kabupaten Sleman
yang mengikuti makrab ini.

Digelar selama dua hari, makrab ini diikuti 80 peserta dari karang
taruna padukuhan yang ada di Desa Sindumartani. Rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan di antaranya outbond, jelajah malam,
api unggun, dan juga renungan.

Ahmad Ahyari, Kasi Pelayanan Desa Sindumartani yang


menyatakan rasa bangga dengan kiprah Karang Taruna Desa
Sindumartani. “Semoga kegiatan ini dapat mempunyai manfaat yang
bisa diterapkan dalam diri sendiri maupun pada masyarakat
Sindumartani,” harap Ahmad Ahyari.

Keakraban dan tali silaturahmi antar peserta selama makrab ini


diharapkan dapat terbawa pada kegiatan karang taruna selanjutnya.
Dalam waktu dekat ada Pekan Olahraga Desa yang akan segera
diselenggarakan di Desa Sindumartani, untuk itu anggota karang
taruna diharapkan dapat membantu mensukseskan acara tersebut.█

315 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Karang Taruna Desa
Sindumartani Siap
Sukseskan Pordes
KIM Ngemplak/Eva Nurlaili

Sleman, InfoPublik - Menyambut Pekan Olahraga Desa (Pordes)


2019 yang sebentar lagi akan dilaksanakan, Desa Sindumartani
melakukan sosialisasi di Aula Balai Desa Sindumartani, Kecamatan
Ngemplak, Kabupaten Sleman, Senin (23/9/2019). Cabang olahraga
yang akan dipertandingkan adalah bulutangkis, maraton, catur, tenis
meja, sepakbola mini, dan cabang olahraga unggulan bola voli yang
akan memperebutkan piala Wakil Bupati Sleman.

Sosialisasi ini mengundang karang taruna, tokoh masyarakat, dan


tokoh olahraga yang berada di Desa Sindumartani. Karang Taruna
Karya Remaja Desa Sindumartani didapuk sebagai panitia pordes
yang rencananya akan dimulai tanggal 2 Oktober dan acara
puncaknya digelar tanggal 27 Oktober 2019.
316 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
“Acara pordes diselenggarakan dalam rangka membangun rasa
kekeluargaan antar padukuhan sehingga harapannya setiap warga
dapat mengikuti dengan baik sehingga tidak ada perdebatan
maupun permasalahan yang timbul akibat pertandingan yang
diselenggarakan. Selain itu sebagai wadah menjaring bakat olahraga
bagi masyarakat khususnya remaja yang ada di Sindumartani ini,”
ujar Midiyono, Kepala Desa Sindumartani saat memberikan
sosialisasi.

Pordes yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini selalu


melibatkan karang taruna sebagai panitia. Dalam pordes kali ini,
panitia menekankan persyaratan khusus yaitu harus ada pemain
U19 (di bawah 19 tahun) di setiap cabang olahraga, yang tujuannya
untuk menjaring atlet-atlet berbakat yang ada di Desa Sindumartani,
sehingga dapat diajukan dalam ajang pekan olahraga di tingkat lebih
tinggi seperti di tingkat kecamatan dan kabupaten.

Midiyono mengharapkan peran aktif masyarakat dari berbagai dusun


dalam mensukseskan acara Pordes nantinya. “Selalu menjaga
sportifitas antar pemain dan penonton selalu ditekankan kepada
warga masyarakat, agar nantinya acara pordes dapat berlangsung
dengan aman dan tertib seperti yang diharapkan,” tuturnya.█

317 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Menuangkan
Pengalaman Mengasuh
Anak ke Dalam Tulisan
KIM Ngemplak/Nuradi

Sleman, InfoPublik - Pengalaman yang dimiliki orang tua dalam


mengasuh dan mendidik anak perlu didokumentasikan melalui
tulisan. Menuangkannya dalam bentuk narasi yang runtut disertai
foto perkembangan anak dari waktu ke waktu ternyata menjadi
sebuah ilmu keluarga.

Hal tersebut rupanya menjadi salah satu konten menarik yang


diangkat dalam kegiatan kelas menulis yang diadakan Taman

318 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Aksara di Dusun Tegalmanding,
Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman,
Kamis (10/10/2019). Pesertanya adalah ibu-ibu berasal dari sekitar
TBM Mata Aksara yang tampak sangat antusias mengikuti pelatihan
menulis ini.

Kelas yang baru pertama kalinya diadakan ini mengundang Lutfi


Retno Wahyudyanti, seorang blogger dan penulis buku yang akrab
dipanggil Mbak Lutfi menjadi narasumber sekaligus mentor kegiatan
tersebut. Di kelas menulis ini, Lutfi meminta ibu-ibu menulis
pengalamannya mengasuh anak ke dalam teks sepanjang 250 kata
lalu dijadikan bahan diskusi sesama peserta.

“Kegiatan ini akan dilanjutkan tiap dua minggu dengan penugasan


menyenangkan serta pembengkelan naskah. Cerita keluarga ini
nantinya akan dibukukan baik dalam bentuk antologi maupun karya
mandiri sesuai dengan kemampuan peserta,” ujar Nuradi, pengelola
TBM Mata Aksara dengan optimis.

Pria yang juga anggota Kelompok Informasi Masyarakat (KIM)


Ngemplak ini berharap literasi dalam keluarga dapat menjadi pilar
menciptakan kesejahteraan masyarakat Sleman.█

319 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Gendhis Manis Pelopor
Desa Umbulmartani
Layak Anak
KIM Ngemplak/Nuradi

Sleman, InfoPublik - Anak-anak tampak senang dan bergembira


dengan hadirnya Sanggar Gendhis Manis. Sanggar ini
melaksanakan kegiatan rutin tiap Jumat dan Sabtu, berupa pelatihan
tari yang diadakan di rumah lurah, tepatnya di Dusun Kledokan,
Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak.

Ketua PKK Desa Umbulmartani, Indah Lestari menjelaskan, saat ini


ruang dan sarana bermain anak sangat berkurang. Tempat bermain

320 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


anak kini banyak menjadi menjadi kawasan ekonomi. Belum lagi
kehadiran gadget yang kian hari semakin menjangkiti anak menjadi
pribadi yang anti sosial.

Gejala sosial inilah yang kemudian ditangkap oleh Indah, untuk


kembali menghidupkan dan menyediakan sarana bermain bagi
anak-anak di lingkungannya. Meski tergolong baru sanggar ini
mempunyai jumlah peserta sekitar 35 orang anak (TK, SD, SMP).

Anak-anak didampingi oleh 2 orang guru tari yang mengajarkan


dari dasar-dasar tari hingga tarian Jawa baik tari kreasi baru maupun
tari klasik yang digemari oleh anak-anak pada umumnya seperti Tari
Rampak, Tari Candhik Ayu, dan Tari Gambyong.

Berbeda dengan hari biasanya, sanggar ini mengadakan kegiatan


berkolaborasi dengan Mata Aksara sebagai salah satu lembaga
yang fokus pada kegiatan minat baca dan literasi, Sabtu (16/11/219).

Menurut Rahma, menari itu dasarnya juga membaca. “Bahwa


dengan banyak membaca cerita, memberikan dasar pemahaman
bagi anak didiknya terhadap pengetahuan seni tari, terutama
menguatkan olah rasa yang dituangkan dalam gerakan tarian. Di
sinilah pentingnya literasi,” ujar lulusan sarjana seni tari ISI
Yogyakarta ini.

Acara pun dimulai, perhatian anak nampak tertuju pada saat buku
cerita mulai dibacakan dengan nyaring oleh Adi. Intonasi yang unik
dan karakter suara tokoh yang ada dalam buku rupanya mencuri
perhatian anak untuk terus mendengar dan menyimak isi cerita,
yang sesekali diselingi ekspresi suara tertawa dan canda riang anak
menanggapi alur cerita.

Selanjutnya parade mendongeng dengan membaca nyaring pun


kemudian dilakukan oleh masing-masing anak sanggar secara
bergantian.

"Saya tidak menyangka anak-anak sangat antusias mengikuti


kegiatan ini. Ternyata kegiatan menari sesekali diselingi kegiatan

321 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


membaca sangat positif dan membuat anak menjadi semakin
semangat karena tidak bosan," ungkap Indah istri Lurah yang juga
Bunda PAUD dengan optimis.

Sanggar seni dan tari Gendhis Manis, diharapkan menjadi pelopor di


salah satu padukuhan untuk mendukung Desa Layak Anak.
Kegiatan ini didukung oleh orangtua, masyarakat dan dunia usaha.

Rumah makan yang terkenal di Kledokan inipun ikut berpartisipasi


meminjamkan salah satu fasilitas ruangan dan konsumsi saat latihan.

Selain itu anak-anak sanggar juga sering tampil di event Raminten


Berbudaya, juga kegiatan pentas yang diselenggarakan oleh Desa
Umbulmartani yang semuanya adalah potensi lokal milik Desa
Umbulmartani.

Untuk mencukupi kebutuhan operasional sanggar, dilakukan


sumbangan gotong royong untuk kas. "Semuanya kembali ke siswa
sanggar, di antaranya untuk membeli kaos seragam dan
perlengkapan saat pentas seni," Rahma menambahkan.

Ditanya terkait izin sanggar dan kepengurusan, ditanggapi dengan


ringan oleh Indah Lestari, bahwa akan segera dibenahi
kepengurusan untuk kelengkapan izin sanggar.

“Namun yang paling penting bagaimana kegiatan ini benar-benar


memberi ruang bagi anak-anak di dusun dan desa untuk
memperoleh haknya yaitu mempunyai ruang bermain dan belajar,
dengan didukung oleh seluruh komponen masyarakat,” tutupnya. █

322 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Wedomartani
Sleman Dukung Penuh
Olahraga Bola Voli
KIM Ngemplak/Bibit Widayoko

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Wedomartani, Kecamatan


Ngemplak Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta (DIY)
meresmikan klub bola voli Bintang Utara di Jalan Kaliurang, Sleman,
Selasa (28/5/2019). Acara yang dihadiri oleh Sekretaris Umum
PBVSI Sleman, Ahmad Suryono ini sekaligus merilis logo klub bola
voli Bintang Utara.

323 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Sebenarnya Bintang Utara ini adalah wajah baru namun stok lama,
karena sudah lama berkiprah di dunia olahraga DIY khususnya
wilayah Sleman, akan tetapi sempat vakum karena dulu masih
dikelola secara mandiri dan bisa dikatakan tradisional,” ujar Ahmad
Suryono. Diharapkan dengan dirilisnya manajemen dan logo baru ini,
Bintang Utara bisa dikelola secara profesional sehingga bisa lebih
maju dan berprestasi.

Dalam sambutannya Kepala Desa Wedomartani, Teguh Budianto


juga menyampaikan harapannya seiring dengan hadirnya
kepengurusan baru Bintang Utara. “Semoga bisa menampung dan
memfasilitasi bibit-bibit unggul dalam cabang olahraga bola voli di
wilayah Sleman, minimal wilayah Wedomartani, Ngemplak dan
sekitarnya, sehingga bisa berprestasi dan membawa nama harum
Sleman dan Wedomartani khususnya,” ujar Teguh Budianto.

Bintang Utara adalah klub bola voli yang berdiri sejak 1985 dan dulu
sangat aktif mengikuti turnamen di DIY. Mereka rajin mengikuti
turnamen-turnamen meski harus patungan mengumpulkan dana.
Untuk sekarang Bintang Utara didukung pendanaannya oleh
pemerintah Desa Wedomartani, bahkan masuk dalam
penganggaran desa.

Selain itu, pemerintah desa menunjukkan keseriusannya dengan


menyediakan lapangan desa yang baru dan fasilitas lainnya. Ini
dilakukan pemerintah Desa Wedomartani untuk memberikan
dorongan dan semangat bagi pegiat bola voli terutama generasi
mudanya.

Dalam acara peresmian ini, selain buka puasa bersama juga


dijadikan ajang reuni pemain-pemain senior dan veteran Bintang
Utara. Kehadiran mereka diharapkan membawa semangat dan aura
positif bagi Bintang Utara. █

324 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Relawan Wedomartani
Siap Bantu Stop
Narkoba dan Kekerasan
Terhadap Anak
(KIM Ngemplak/Bibit Widayoko)

Sleman, InfoPublik - Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba


dan kekerasan terhadap anak menginspirasi Desa Wedomartani
untuk memberikan Peningkatan Kapasitas Relawan Desa untuk turut
mendukung kerja Satgas Anti Narkoba dan Perlindungan Anak di
Desa Wedomartani. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa
Wedomartani Teguh Budiyanto, Jumat (29/3/2019).

Desa Wedomartani sendiri telah memiliki Satgas Anti Narkoba Wedo


Waspada dan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),
yang mana sedang gencar melakukan sosialisasi Perlindungan Anak
Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di 25 padukuhan. Dari hasil
sosialisasi itu masih banyak didapati hak sipil anak yang belum

325 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


didapatkan, yakni kepemilikan akte kelahiran. Karenanya
Pemerintah Desa Wedomartani menggandeng Relawan Desa untuk
meningkatkan perannya terhadap masalah penyalahgunaan narkoba
dan perlindungan hak anak.

Hadir sebagai narasumber, Eko Prasetyo dari Jogja Home Care dan
Nyadi Kasmorejo dari Yayasan Lembaga Perlindungan Anak
Yogyakarta.

Menurut Nyadi untuk menjadi Desa Ramah Anak, Wedomartani


harus dapat memenuhi lima klaster hak anak. Pertama, hak sipil dan
kebebasan, kedua lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif,
ketiga kesehatan dan kesejahteraan dasar, keempat pendidikan,
waktu luang dan kegiatan seni budaya, kelima perlindungan khusus.

Sementara Eko Prasetyo lebih banyak menyampaikan tentang ciri-


ciri pengguna narkoba. Hal ini agar satgas dalam tugasnya, dapat
melakukan penanganan dengan tepat agar justru tidak menjadi
korban kejahatan pengguna narkoba.

“Pada akhirnya semua akan dikriminalisasikan karena


penyalahgunaan narkoba dan supaya terhindar hendaklah relawan
dapat melaporkan pada pengguna narkoba pada BNN, atau
lembaga yang menangani rehabilitasi ketergantungan terhadap
narkoba sebelum menjadi kasus hukum,” tuturnya. █

326 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


SMA N 1 Cangkringan
Deklarasikan Diri sebagai
Kawasan Tanpa Rokok
KIM Ngemplak/Eva Nurlaili

Sleman, InfoPublik - SMA N 1 Cangkringan mendeklarasikan diri


sebagai sekolah yang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
lingkungannya. Deklarasi ini terselenggara berkat kerjasama
Puskesmas Cangkringan, Kecamatan Cangkringan dan juga SMAN
1 Cangkringan sendiri.

Deklarasi KTR ini menjadi tindak lanjut pemantauan KTR institusi


pendidikan yang selama ini dilakukan oleh Puskesmas Cangkringan.
Selain itu, SMAN 1 Cangkringan juga sudah ditetapkan sebagai
Sekolah Adiwiyata dimana merupakan sekolah yang peduli terhadap
lingkungan yang sehat, bersih dan indah.

“Kami sangat bangga SMAN 1 Cangkringan dipilih menjadi salah


satu sekolah untuk deklarasi KTR. Harapan dari kami, kegiatan ini
akan bersinergi dengan Sekolah Adiwiyata yang sudah dinobatkan di
sekolah ini sehingga akan mendukung terhadap lingkungan yang
bersih bebas asap rokok,” ujar Anies Rachmania, Kepala SMA N 1

327 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Cangkringan di sela acara deklarasi di SMAN 1 Cangkringan,
Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Jumat (13/9/2019).

Menurut Anies, sekolah yang dipimpinnya ini memang sudah


melaksanakan KTR sejak beberapa tahun lalu. Mereka juga sudah
mempunyai aturan atau tata tertib sekolah yang mengatur tentang
larangan merokok, bahkan di setiap sudut terdapat poster maupun
stiker mengenai kawasan tanpa rokok.

Camat Cangkringan, Suparmono yang menghadiri deklarasi ini


menyampaikan bahwa Kecamatan Cangkringan mendukung penuh
penerapan kawasan tanpa rokok ini. “Saya berharap memang benar-
benar tidak ditemukan orang yang merokok di lingkungan sekolah ini,
baik siswa, guru, karyawan, maupun warga sekolah yang lain,” ujar
Suparmono.

Sementara itu, dalam deklarasi ini Sekretaris Dinas Kesehatan


Kabupaten Sleman, Cahya Prihantama juga menyampaikan sekilas
materi mengenai KTR di hadapan warga sekolah yang ikut serta
dalam kegiatan tersebut. Menurut Cahya, pada dasarnya KTR
menekankan pada tidak boleh ada aktivitas merokok, tidak boleh
menjual atau mempromosikan rokok, serta tidak boleh memproduksi
rokok pada kawasan tersebut.

Acara deklarasi diakhiri dengan penandatanganan komitmen


bersama oleh lintas sektoral Kecamatan Cangkringan dan seluruh
warga SMAN 1 Cangkringan. Tidak hanya komitmen bersama
mengenai KTR, namun juga komitmen bersama anti
Napza (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) dan
anti pergaulan bebas.

Alasan yang mendasari komitmen ini adalah karena saat ini remaja
menjadi sasaran utama masuknya Napza dan pergaulan bebas,
sehingga para siswa yang sedang menginjak masa remaja tersebut
perlu diberikan pemahaman. Dan dengan komitmen ini, diharapkan
para siswa dapat memerangi masuknya NAPZA, mencegah
pergaulan bebas, serta dapat memerangi rokok yang dapat
menimbulkan efek tidak baik bagi kesehatan.█

328 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Gamping

329 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemuda di Keditan
Menekuni Kerajinan
Belangkon
(KIM Gamping/Adnan Nurtjahjo)

Sleman, InfoPublik - Di zaman milenial saat ini, hanya sedikit


pemuda yang mau menekuni sebagai pengrajin belangkon. Anak-
anak muda tidak tertarik karena membuat belangkon membutuhkan
kesabaran dan harus duduk dalam waktu yang cukup lama.

Namun lain halnya dengan seorang pemuda di bilangan Keditan,


Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman yang
berprofesi sebagai pengrajin belangkon.

330 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


"Belangkon identik dengan busana tradisional masyarakat Jawa,
khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dalam perkembangannya,
belangkon tidak hanya berfungsi sebagai penutup kepala saja,
namun juga simbol status bagi masyarakat pemakainya," kata Ari
Pambudi pemilik usaha kerajinan Adinata Blangkon saat ditemui di
rumahnya, Kamis (24/1).

Adi yang menekuni kerajinan belangkon sejak Maret 2012 ini,


mendapat keterampilan dari bapak mertuanya (Wagiman-red) yang
tinggal di kampung Bugisan, Yogyakarta.

Pemuda kelahiran Sleman tahun 1979 ini menuturkan, belangkon


adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum
pria sebagai bagian dari pakaian tradisional Jawa.

Dia menjelaskan, menurut wujudnya, ada empat jenis belangkon


yaitu jenis Ngayogyakarta, Surakarta, Kedu dan belangkon
Banyumasan, sedangkan untuk beberapa tipe belangkon ada yang
menggunakan tonjolan pada bagian belakang.

Tonjolan ini lanjut Adi, menandakan model rambut pria masa itu
yang sering mengikat rambut panjang mereka, sehingga bagian
tersebut tersembul di bagian belakang blangkon.

"Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah


dimodifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek
dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian
belakang belangkon. Adapun blangkon Surakarta mondholannya
trepes atau gepeng sedangkan mondholan ciri khas gaya
Yogyakarta berbentuk bulat,” tambah pria yang juga menjabat
sebagai Ketua RT. 01 Padukuhan Salakan.

Selain trampil membuat belangkon, bapak satu anak ini juga mahir
membuat aksesoris kelengkapan berbusana jawa seperti selop,
sabuk, lonthong, samir, kamus, anggar, serta kamus timang.

331 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Di samping memiliki usaha, Ari juga sebagai pembawa acara
pernikahan dalam bahasa jawa (Pambiwara-red) serta menerima
pesanan pembuatan surjan dan jasa wiru jarik.

“Sudah banyak bakul-bakul yang kulakan dalam jumlah besar di sini


antara lain dari Jakarta, Bandung, Semarang, Temanggung,
Magelang, Kediri, Nganjuk dan Yogyakarta," ujarnya.

Menurut dia, proses produksi belangkon tidaklah serumit yang


dibayangkan. Namun kecermatan dan ketelatenan, sangat
memengaruhi kualitas hasil jadi belangkon.

Sebagai industri Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ari Pambudi


berharap peran serta dari pemerintah berkaitan dengan
pengembangan usaha belangkon khususnya untuk pemasaran
produksi. █

332 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Puasa Bukan Sekadar
Menahan Haus dan
Lapar
KIM Kec. Gamping /Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik – Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul


Ulama (MWCNU) Kecamatan Gamping, KH. Ahmad Mabarrun
menyampaikan bahwa puasa memiliki tiga tingkatan yaitu puasa
bagi orang awam, orang khusus dan bagi orang yang lebih khusus.

Puasa pada tingkatan awam adalah menahan perut dan kemaluan


dari memenuhi tuntutan syahwat. Puasa khusus yaitu menahan
333 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
pendengaran, lidah, tangan, kaki dan anggota-anggota tubuh lainnya
dari berbuat kemaksiatan. Terakhir, puasa bagi orang yang lebih
khusus artinya puasa yang melibatkan hati demi menjaga keinginan-
keinginan yang rendah dan pikiran-pikiran yang berorientasi
keduniaan, serta mencegah dari tujuan selain Allah SWT secara
keseluruhan.

“Salah satu dari tujuan melaksanakan puasa ialah menahan diri dari
memperturutkan keinginan nafsu. Dan, itu tidak hanya sekedar
menahan diri dari makan dan minum saja. Namun, juga dari
memandang segala apa yang diharamkan, mempergunjingkan orang
lain, mengadu-domba dan berdusta. Semua itu jelas dapat
membatalkan nilai dan pahala puasa,” ujar KH. Ahmad Mabarrun
saat tarawih keliling di Masjid Nurul Hadi, Padukuhan Biru, Desa
Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Senin
(20/5/2019).

Jajaran Pengurus MWCNU Kecamatan Gamping menggelar


kegiatan tarawih keliling ini untuk membina ukhuwah islamiyah
warga Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Kecamatan Gamping
sekaligus memperkenalkan personil kepengurusan MWCNU
Kecamatan Gamping masa khidmat 2018 – 2023. Selain Rois
Syuriah, turut hadir Ketua Tanfidziyah Saliman, Wakil Ketua
Tanfidziyah Muhamad Iswanjono, Sekretaris Tanfidziyah Silahudin
Djamil, Wakil Sekretaris Tanfidziyah Sukadi serta Ketua Lembaga
Kemaslahatan Keluarga NU Adnan Iman Nurtjahjo.

Ketua Tanfidziyah menyampaikan program-program yang telah


disusun oleh kepengurusan yang baru sesuai dengan hasil
Musyawarah Kerja MWCNU Kecamatan Gamping pada tanggal 13
Januari lalu. Banyak program yang disusun oleh pengurus untuk
mendukung kegiatan NU yang dirancang untuk mewujudkan syiar
agama, membimbing dan mengedukasi warga dan wahana
pemantapan jamaah.

“Salah satunya adalah Koin NU. Dengan adanya Koin NU ini bisa
menyediakan sarana dan prasarana bagi kepentingan bersama
khususnya umat Nahdliyin,” tutur Saliman.█

334 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pemilu Usai, PPK dan
PPS Gamping Jalin
Keakraban
KIM Gamping/Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik - Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Gamping,


Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta bersama Panitia Pemungutan
Suara (PPS) Desa Trihanggo, Desa Nogotirto, Desa Banyuraden,
Desa Ambarketawang dan Desa Balecatur dalam Pemilihan Umum
Serentak 2019 menggelar acara “dolan bareng neng Dieng”.

“Kegiatan ini dilakukan guna melepas kepenatan dan penyegaran


setelah melaksanakan tugas kepemiluan selama setahun lebih, dan
mempererat tali silaturahmi walaupun pemilu telah usai,” ujar Adnan
335 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Iman Nurtjahjo, Ketua PPK Kecamatan Gamping, usai kegiatan di
Kantor Kecamatan Gamping, Senin (8/7/2019).

Selain berwisata, badan Ad Hoc Kecamatan Gamping juga


memberikan hadiah tanda apresiasi terhadap PPS Ambarketawang
yang dinilai terbaik prestasinya dalam pelaksanaan tahapan pemilu
2019. Penyerahan hadiah dilakukan oleh Ketua PPK Gamping,
Adnan Iman Nurtjahjo didampingi 3 anggota PPK Gamping, M.
Mualif, Layung Pertiwi dan Budy Afandi. Hadiah diterima oleh Ketua
PPS Ambarketawang, Riza Purnawan bersama anggotanya Arief
Hermyanto dan Ardiana Seto.

Silaturahmi diikuti 20 personel badan Ad-hoc dan mengunjungi objek


wisata Puncak Sikunir, Kawah Sikidang dan Candi Bima yang
berada di wilayah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Para
peserta juga saling tukar menukar kado untuk menambah keakraban.

Menurut Adnan, perjalanan menuju lokasi terasa melelahkan karena


bertepatan dengan liburan panjang kenaikan kelas. “Di musim
liburan panjang ini waktu pelaksanaan piknik memang kurang
memadai karena banyak pengunjung berdesak-desakan
mengunjungi obyek wisata Dieng yang berada di wilayah Wonosobo,
sehingga menimbulkan kemacetan di jalanan dan tidak bisa
menikmati keindahan obyek wisata dengan nyaman,” tutur Adnan.█

336 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Mencintai Warisan
Budaya Melalui Kemah
Budaya
KIM Gamping/Wawan

Sleman, InfoPublik - Kemah Budaya Pramuka se-Jawa (KBPJ)


diselenggarakan di Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan yang diselenggarakan
oleh Kwarda DIY bekerjasama dengan Pemda DIY ini dilaksanakan
tanggal 10 – 13 Juli 2019.

Sleman, InfoPublik - Kemah Budaya Pramuka se-Jawa (KBPJ)


diselenggarakan di Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan yang diselenggarakan

337 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


oleh Kwarda DIY bekerjasama dengan Pemda DIY ini dilaksanakan
tanggal 10 – 13 Juli 2019.

KBPJ 2019 diikuti oleh 696 Peserta yang berasal dari Kwarda
Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah serta
dari Kontingen Cabang Sleman, Kulon Progo, Bantul, Kota
Yogyakarta, dan Gunung Kidul.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Pakualam X


mengatakan penyelenggaraan kemah budaya ini dimaksudkan
sebagai wahana untuk menumbuhkan kecintaan dan meningkatkan
apresiasi generasi muda terhadap warisan budaya dan ikut serta
melestarikan dan menjaga kebudayaan yang adi luhung peninggalan
nenek moyang.

KGPAA Pakualam X juga menekankan bahwa gerakan pramuka


tetap relevan dengan perkembangan zaman. “Walapun era
globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling
utama. Revitalisasi gerakan Pramuka merupakan salah satu pilar
pendidikan bagi generasi muda di Indonesia,” ujarnya saat membuka
kemah budaya ini, Rabu (10/7/2019).

Kemah budaya ini diisi karnaval budaya mengitari Kompleks Candi


Prambanan dan pentas karnaval oleh masing masing kontingen.
Peserta kemah budaya kemudian dibagi ke lima subcamp di empat
kabupaten dan satu kota di DIY, yakni di Desa Wisata Pentingsari di
Kabupaten Sleman, Kampung Dipowinatan di Kota Yogyakarta,
Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunung Kidul, Kompleks
Taman Budaya di Kabupaten Kulon Progo, dan Desa Wisata Tileng
di Kabupaten Bantul.

Di desa wisata ini peserta diajak untuk mengenal budaya lokal


melalui upacara adat, permainan tradisional, dan pembuatan
kerajinan.

Selama kemah budaya peserta diajak menambah pengetahuan


melalui sarasehan budaya dan bioskop keliling. Selain itu mereka

338 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


juga akan mengunjungi Benteng Vredeburg, Keraton Jogja, Museum
Sonobudoyo, Masjid Gede Kauman, dan Gedung Agung.

Kemah budaya ini dilengkapi dengan Festival Kuliner se-Jawa, dan


di akhir kegiatan pada 13 Juli nanti akan dilakukan peluncuran
kegiatan Jogja International Scouts Camp yang akan dilaksanakan
tahun 2020 mendatang.█

339 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ribuan Keluarga
Penerima Manfaat PKH
Ikuti Gebyar PKH
Kecamatan Gamping
KIM Kec Gamping/Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik - Sejumlah 3.379 Keluarga Penerima Manfaat


(KPM) program keluarga harapan (PKH) se-Kecamatan Gamping
memadati lapangan sepakbola di Desa Trihanggo, Kecamatan
Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (21/7/2019).

340 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Ribuan Keluarga Penerima Manfaat PKH yang berasal dari lima
desa di wilayah Kecamatan Gamping itu, mengikuti sejumlah acara
yang digelar oleh Pendamping PKH Kecamatan Gamping.

Antara lain senam massal, pertunjukan seni tari, pemberian


penghargaan terhadap anak KPM berprestasi dan KPM graduasi
mandiri, hiburan musik serta pembagian doorprize.

Dalam kegiatan ini, nampak hadir Kepala Dinas Sosial Kabupaten


Sleman, Eko Suhargono.

Dalam sambutannya, ia menegaskan kepada ribuan KPM yang hadir


bahwa PKH adalah program perlindungan sosial sementara yang
memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin
(RTSM) yang diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan
yang telah ditetapkan.

Program ini bersifat sementara alias tidak selamanya, untuk itu KPM
harus siap jika sewaktu-waktu program bantuan ini dihentikan oleh
Pemerintah.

"Bantuan diberikan bertujuan untuk mengurangi beban RTSM dan


dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai
kemiskinan antar generasi. Sehingga generasi berikutnya dapat
keluar dari perangkap kemiskinan,” tegas Eko.

Di kesempatan yang sama Camat Gamping Arif Marwoto


menambahkan, pelaksanaan PKH juga mendukung upaya
pencapaian tujuan pembangunan salah satunya pengurangan
penduduk miskin.

Dampak program ini dalam menurunkan angka kemiskinan dan


kesenjangan akan sangat dirasakan jika dilaksanakan secara
terintegrasi dengan program perlindungan sosial lainnya.

“Semoga program bantuan dari pemerintah ini bisa dimanfaatkan


secara tepat guna,” ucapnya.

341 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Acara gebyar PKH Kecamatan Gamping baru pertama kali digelar di
tahun 2019 ini. Selain silaturahmi, ditampilkan juga bazar promosi
hasil produksi dari pemberdayaan KPM Desa Trihanggo, Nogotirto,
Banyuraden, Ambarketawang dan Balecatur.

Yang menarik, dalam acara ini juga dilakukan pemberian apresiasi


kepada sembilan orang KPM yang mengundurkan diri dari
kepesertaan PKH karena sudah mampu dan mempunyai usaha
mandiri untuk menopang kebutuhan anggota keluarganya sehingga
sudah tidak membebani pemerintah.█

342 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


BRTV, Media Informasi KIM
Gamping untuk Masyarakat
KIM Pararta Guna Gamping/Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik - Sebagai upaya Pemerintah Desa Banyuraden,


Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman memberdayakan potensi
yang dimiliki, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMD) Banyu Gotro
Rumpoko bertekat akan memberikan ruang pada warganya untuk
berkreasi memajukan desanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Desa Banyuraden,


Sudarisman menggandeng Direktur BUMD Banyu Gotro Rumpoko,
Murdiyanto bersama Sekretaris II Kelompok Informasi Masyarakat
(KIM) Pararta Guna Kecamatan Gamping, Samasta mendirikan
Stasiun Televisi Online yang dinamai Banyuraden Televisi (BRTV).
Seperti halnya Televisi Online yang ada di internet, BRTV sudah
343 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
banyak menyiarkan siarannya secara langsung dengan berbagai
macam tema, dari mulai penanggulangan bencana, kemanusiaan,
kesehatan, lingkungan hidup, perekonomian, kebudayaan, kesenian
yang mirip dengan reality show.

Seperti pada Sabtu (31/8/2019), BRTV bersinergi dengan lembaga


sosial Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Daerah Istimewa
Yogyakarta membuat program Berbagi Kisah Perjuangan
kemanusiaan di Rumah Sakit Lapangan (RSL) BSMI Sigi Sulawesi
tengah dengan narasumber Direktur RSL, dr. Almahira Azzahra dan
Relawan BSMI, dr. Elvira Rosana.

“Dengan adanya BRTV yang dapat disaksikan secara streaming


oleh warga Banyuraden dapat menampilkan potensinya untuk
disampaikan kepada khalayak lain dengan harapan bisa
mendatangkan wisatawan lokal maupun asing. Selain itu, media TV
ini dapat dijadikan sarana informasi dari Pemerintah Desa
Banyuraden kepada warga masyarakat dan menyerap aspirasi
warga untuk disampaikan ke Pemerintah Desanya,” ujar Samasta.

Guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di BRTV,


Samasta sebagai Produser berkolaborasi dengan Josh Handani,
seorang presenter tv, jurnalis tv, asesor nasional, dan owner rumah
inspirasi jogja untuk memberikan pelatihan di bidang penyiaran.
Mereka berdua juga membuat program acara unggulan yang
dinamai I-Talk Show yang setiap minggunya menghadirkan
narasumber dari berbagai bidang yang diharapkan dapat bersinergi
untuk mencapai pembangunan desa.

“Walaupun peralatan utuk melakukan siaran TV streaming yang


digunakan sangat sederhana yaitu hanya cukup menggunakan video
kamera, komputer, dan koneksi Internet serta biaya operasional
secara mandiri, namun BRTV tetap jalan terus yang sedikit banyak
membantu Pemerintah Desa Banyuraden guna mengangkat potensi
desa sekaligus mencerahkan masyarakat dalam berbagai hal yang
bermanfaat, serta meningkatkan kesejahteraannya,” tambah aktivis
Banyuraden ini.█

344 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Kirab Suran Mbah
Demang, Paduan Seni
Budaya dan Agama
KIM Pararta Guna Gamping|Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik - Tradisi Suran Mbah Demang merupakan salah


satu tradisi menyambut datangnya bulan suro dalam penanggalan
Jawa yang dilakukan di Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman.

Salah satu proses dalam tradisi ini adalah kirab, Iring-iringan kirab
budaya Suran Mbah Demang diberangkatkan dari Sanggar Widya
Permana Dusun Cokrowijayan menuju petilasan (tempat yang
pernahg disinggahi-red) sumur Ki Demang Cokrodikromo Dusun
Guyangan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten

345 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sleman sesaat setelah pelepasan sepasang merpati putih dan
penyebaran udig-udig (mata uang koin yang dicampur dengan beras
kuning, jagung, kembang, dan empon-empon-red) yang dilakukan
oleh Pemangku Adat Desa Banyuraden, Murdianto Murdopuspito,
Sabtu (7/9/2019).

Kirab diawali dengan dua buah gunungan yang tersusun dari daun
pisang, lombok abang, kacang panjang, wortel, jambu air merah,
buah labu, terong ungu dan buah nanas sebagai mahkotanya. Kirab
dikawal pasukan paguyuban bregodo rakyat Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sejumlah bregodo yang berasal dari padukuhan di
wilayah Kecamatan Gamping.

Di barisan depan terdapat beberapa pusaka peninggalan Mbah


Demang yang turut dikirabkan antara lain Kitab Ambya, Tombak,
Bende serta foto Mbah Demang Cokrodikromo dan foto Eyang Ki
Juru Permana Patran. Selain pusaka tersebut juga dikirabkan pula
pusaka peninggalan Ki Juru Permana, spiritual Sri Sultan HB IX
berupa Kyai Blencong, dan Tombak. Seusai kirab sekitar jam 23.00
WIB prosesi dilanjutkan dengan Slawatan di pendapa dan Srokal
(mandi Jamas Trah Mbah Demang) di sumur petilasan Mbah
Demang.

“Di malam tanggal tujuh bulan sura ini juga dilakukan pengambilan
air sumur oleh abdi dalem dan kerabat Puro Pakualaman guna
mencuci sejumlah pusaka milik keluarga Puro Pakualaman
diantaranya Tombak Kanjeng Kyai Buyut, Tombak Kanjeng Kyai
Paku Baru dan puluhan pusaka penderek. Selain itu ada kereta
pusaka yang ikut dibersihkan yakni Kanjeng Kyai Manik Kumala,
Kanjeng Kyai Manik Brojo dan Kanjeng Nyai Roro Kumenyar dan
perangan Gongso, ada gong dan bende,” ujar salah satu abdi dalem
Puro Pakualaman sambil memasukkan air sumur kedalam kendi dan
jerigen.

Ritual dilengkapi juga dengan penyerahan secara simbolis sebuah


pacul dan caping kepada perwakilan kerabat Ki Demang
Cokrodikromo di hadapan ogoh-ogoh macan putih yang dilakukan

346 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


oleh Murdianto Murdopuspito yang diawali dengan percikan air
terhadap macan putih.

"Semoga dengan adanya kegiatan malam ini, segenap masyarakat


yang hadir khususnya warga Desa Banyuraden mengetahui sejarah
dan maksud diadakannya kirab Suran Mbah Demang yang sudah
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2016 lalu
dengan nomor registrasi 201600364,” tutur Pemangku Adat Desa
Banyuraden menutup pembicaraannya.█

347 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sosialisasi Pilkada Ajak
Masyarakat Aktif
Berpartisipasi
Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Gamping

Sleman, InfoPublik - Terdapat tiga unsur penting suksesnya Pilkada


yaitu peserta pemilu, penyelenggara pemilu, dan masyarakat
sebagai pemilih. Ini ditegaskan Arjuna Al-Ikhsan Siregar perwakilan
dari Bawaslu Sleman saat memberikan materi pada Sosialiasi
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang
digelar Badan Kesatuan Bangsa dan politik (Bakesbangpol)
Kabupaten Sleman di Ruang Rapat lantai II Kantor Kecamatan
Gamping, Kamis (10/10/2019).

348 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Peserta sosialisasi terdiri dari unsur perangkat desa, satuan
perlindungan masyarakat (Satlinmas), anggota Badan
Permusyawaratan Desa, serta tokoh masyarakat yang berasal dari
desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Gamping.

Arjuna melanjutkan, dalam Pilkada membutuhkan peran serta dari


masyarakat agar berjalan dengan lancar. “Partisipasi sebagai salah
satu kunci suksesnya pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Sleman.
Selanjutnya, tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam
menggunakan hak pilihnya merupakan wujud legitimasi rakyat
terhadap kepala daerah terpilih,” ungkap Arjuna.

Sementara itu, Aswino Wardhana dari KPU Sleman selaku


narasumber kedua dalam sosialisasi mebeberkan terkait tahapan
dan jadwal penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati
Sleman tahun 2020.

Aswino juga berharap agar masyarakat dapat berperan aktif dalam


pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Sleman yang
sebentar lagi akan dimulai. “Masyarakat dapat berpartisipasi sebagai
penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan, tingkat desa, maupun
kelompok penyelenggara pemungutan suara di tingkat padukuhan,”
tutur Aswino.

Sosialisasi Pilkada serentak tahun 2020 ini dihadiri oleh Sekretaris


Kecamatan (Sekcam) Gamping, Trisno Sunardi, Kepala Seksi
Ketahanan Nasional Bakesbangpol Sleman, Eko Nugroho, Ketua
Divisi Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman, Aswino
Wardhana, beserta Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Sleman, Arjuna Al-Ikhsan Siregar sebagai narasumber yang dipandu
oleh Adnan Iman Nurtjahjo sebagai moderator.█

349 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tahapan Pilbup Sleman
2020 Resmi Dimulai
Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kec Gamping

Sleman, InfoPublik - Diawali dengan senam Zumba, Komisi


Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman meluncurkan tahapan
pemilihan bupati dan wakil bupati (Pilbup) Sleman tahun 2020 di
Lapangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman, Jumat
(22/11/2019).

Tahapan Pilbup secara resmi sudah dimulai dengan penekanan


tombol sirine yang dilakukan bersama-sama oleh Bupati Sleman, H.
Sri Purnomo, Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiharta, Ketua KPU
Sleman, Trapsi Haryadi, Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan, Ketua
Bawaslu Sleman, Karim Mustofa, Kapolres Sleman, AKBP Rizky
Ferdiansyah, serta Komandan Kodim 0732/Sleman, Letkol Inf.
Diantoro.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Sleman menginformasikan kepada


ratusan peserta senam zumba dan perwakilan pengurus partai politik
yang hadir bahwa pemungutan suara Pilbup Sleman akan
dilaksanakan pada 23 September 2020 mendatang.
350 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Adapun tahapan pemilihan akan dilaksanakan seperti yang tertuang
dalam peraturan KPU nomor 15 tahun 2019 tentang tahapan,
program dan jadwal pilkada serentak 2019.

Selanjutnya, tahapan dimulai dari pendaftaran calon bupati dan wakil


bupati sleman 2020 yang dapat dilakukan dalam dua jalur
pencalonan, yaitu jalur partai dan jalur independen.

“Apabila lewat jalur independen, seseorang dapat mencalonkan diri


sebagai pasangan bupati dan wakil bupati Sleman apabila
mengantongi dukungan sebanyak 58.096 pendukung dibuktikan
dengan kepemilikan KTP elektronik yang sebarannya mencapai 9
kecamatan. Jika lewat jalur partai politik harus dicalonkan oleh partai
yang memiliki 20% kursi di DPRD sleman atau 25% dari perolehan
suara sah di pemilu legislatif 2019 lalu,” beber Trapsi.

Dalam kegiatan tersebut Kepala Divisi Sosialisasi KPU Sleman,


Aswino Wardana didampingi Komisioner KPU Sleman, Indah Sri
Wulandari, Noor Aan Muhlishoh, dan Ahmad Baehaqi juga
memperkenalkan maskot pilbup Sleman 2020 berupa boneka
perempuan bernama Yu Sal yang mengenakan kebaya batik khas
Kabupaten Sleman yakni Sinom Parijotho Salak, dan boneka laki-
laki bernama Kang Man yang memakai baju Surjan lengkap dengan
blangkon sebagai penutup kepala.

“Kami mohon kepada bapak dan ibu yang hadir dalam acara
launching ini untuk menyebarkan informasi ini kepada saudara,
teman, tetangga masing-masing agar informasi tentang pilbup
sleman 2020 mendatang dapat diketahui oleh banyak orang.
Dengan harapan pilbup dapat terlaksana dengan lancar dan damai,”
ucap Aswino bersemangat.

Untuk memeriahkan kegiatan, panitia menyediakan puluhan


doorprize yang diundi bagi peserta giat launching serta disuguhi
hiburan musik dan kesenian jathilan. █

351 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KTR Ciptakan
Lingkungan Sekolah
Sehat dan Bebas dari
Rokok
Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kecamatan Gamping

Sleman, InfoPublik - Kepala Puskesmas Gamping II, Muhammad


Daroji menyampaikan perlunya Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
seperti yang tertuang dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 42
tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok.

Kawasan tersebut meliputi fasilitas pelayanan kesehatan, tempat


proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah,
angkutan umum, tempat kerja, dan tempat umum.

“Asap rokok dapat membahayakan kesehatan individu, masyarakat,


dan lingkungan sehingga perlu dilakukan tindakan perlindungan
352 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
terhadap paparan asap sehingga perlu diatur tentang kawasan tanpa
rokok. "ujar Daroji pada acara Sosialisasi Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di Rumah makan Girwah, Desa Banyuraden, Kecamatan
Gamping, Kabupaten Sleman, Selasa (19/11/2019)

Menurutnya, kawasan ini bertujuan guna memberikan perlindungan


yang efektif dari bahaya asap rokok, memberikan ruang dan
lingkungan yang bersih dan sehat bagi masyarakat, dan melindungi
kesehatan masyarakat secara umum dari dampak buruk merokok
baik langsung maupun tidak langsung,

Hal senada diungkapkan oleh Afriansyah Tanjung, salah satu pegiat


Muhammadiyah Tobacco Control Centre (MTCC) Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), lembaga resmi di bawah
Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M)
UMY yang berfungsi melakukan sosialisasi bagi terwujudnya
Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan forum, fasilitas dan amal
usaha Muhammadiyah maupun masyarakat luas.

“Tujuan organisasi kami menumbuhkan dan meningkatkan


kesadaran maupun kemauan masyarakat mengorganisasikan diri
dalam berbagai upaya penanggulangan dampak merokok lewat
berbagai kegiatan mulai dari melakukan advokasi kebijakan publik
dalam pengendalian dampak tembakau dan sosialisasi
pengintegrasian dampak tembakau dalam kurikulum pendidikan
kedokteran,” ucap Afriansyah.

Sosialisasi yang mengusung tema menciptakan lingkungan sekolah


sehat, bersih, dan bebas dari rokok ini diikuti oleh puluhan pelajar
dari Sekolah Menengah Umum negeri 1 Gamping, Sekolah
Menengah Atas Islam Gamping, Sekolah Menengah Kejuruan Putra
Samodera, Kepolisian Sektor Gamping, Unit Pelaksana Teknis
Pelayanan Pendidikan, Kantor Urusan Agama, dan Pemerintah
Desa Banyuraden. █

353 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Punggawa Siap Cegah
DM dengan Germas
Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kec Gamping

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan


Nasional (HKN) ke-55, Puskesmas Gamping II (PUNGGAWA)
menggelar kegiatan Gebyar HKN yang dihelat di pelataran
panggung seni Embung Serut, Padukuhan Cokrowijayan, Desa
Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sabtu (23/11/2019).

Di tahun 2019 ini panitia penyelenggara mengangkat tema ‘Cegah


Diabetes Melitus dengan Gerakan masyarakat Hidup Sehat’
(GERMAS), melalui berbagai kegiatan di antaranya, lomba senam
cerdik, lomba cerdas cermat dokter kecil, lomba memasak menu
seimbang, lomba merangkai buah, talkshow tentang kesehatan,
Gerakan Terpadu Padukuhan Tanggap Demam Berdarah Dengue
Satu Rumah Satu Jumantik Nol Jentik (Gerdu Duta DBD 110), serta
354 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Deklarasi Sanitasi Total Berbasis masyarakat (STBM) 5 Pilar Tingkat
Desa Trihanggo.

Menurut penanggung jawab kegiatan, Widiastuti berbagai


perlombaan tersebut diikuti oleh masyarakat yang berdomisili di 28
padukuhan di wilayah 3 desa ampuan PUNGGAWA (Trihanggo,
Nogotirto, dan Banyuraden) sejumlah 280 orang.

Turut hadir dalam gebyar HKN ini Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Sleman, dr. Joko Hastaryo, Mkes, Kepala Puskesmas
Gamping II, Muhammad Daroji, SKM, MPH, Kepala Puskesmas
Gamping I, drg. Isah Listiyani, Kepala Desa Trihanggo, Herman Budi
Pramono, serta Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan
Gamping, Eko Relawati.

Dalam sambutan pembukanya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman,


Joko Hastaryo menyampaikan pentingnya pembangunan kesehatan
masyarakat.

Menurut dia, program pembangunan kesehatan mengharapkan agar


bangsa Indonesia meningkatkan kesadaran dan kemauan akan
hidup sehat dengan berperilaku hidup bersih dan sehat.

“Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas


sumber daya manusia, kesejahteraan keluarga dan masyarakat,
serta mempertinggi kesadaran akan pentingnya hidup sehat.
Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, tidak
hanya oleh seseorang tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan
bahkan oleh masyarakat,” tutur dr. Joko.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Gamping II,


melalui sebuah gerakan bernama Germas, masyarakat dapat
mewujudkan keluarga yang sehat. Indikator keluarga sehat ini
sendiri terbagi menjadi 5 kategori yang meliputi program seputar gizi
serta kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, perilaku hidup sehat masyarakat, rumah dan
lingkungan yang sehat, serta kesehatan jiwa.

355 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga (PIS-PK)
merupakan program unggulan PUNGGAWA dalam pengendalian
penyakit tidak menular yang menjadi prioritas kami demi terwujudnya
masyarakat gamping yang sehat,” ungkap M. Daroji di hadapan
peserta.

Guna menambah wawasan tentang kesehatan, panitia gebyar HKN


menghadirkan dr. Tri Setiyana Sp.PD dalam talkshow bertemakan
‘Cegah dan Atasi Diabetes Melitus dengan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat’ yang dipandu oleh seorang ahli gizi, Alfi Dwi
Handayani.

“Olahraga dapat dilakukan masyarakat tidak harus di luar rumah.


Walaupun berolahraga di dalam rumah, kita harus mengenakan
pakaian olahraga dan bersepatu. Bagi masyarakat berusia di atas 40
tahun jika berolahraga tanpa bersepatu akan berakibat nyeri di
bagian tungkai kaki,” tegas dr. Setiyana.

Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada


pemenang berabagai lomba satu di antaranya, cerdas cermat dokter
kecil yang diraih oleh SD Negeri Mayangan, disusul SD Negeri
baturan I, dan SD Negeri Patran. Sedangkan puncak acara diakhiri
dengan penobatan dokter kecil teladan Puskesmas Gamping II
tahun 2019 kepada Akbar Muiz Bahar Rifai, siswa SD Negeri
Patran.█

356 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Penerapan e-Voting
dalam Pilkades
Serentak 2020
KIM Pararta Guna Kec Gamping/ Adnan Nurtjahjo

Sleman, InfoPublik - Seiring perkembangan teknologi saat ini yang


dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk keperluan
demokrasi. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sleman,
menggelar sosialisasi berkaitan dengan penerapan e-Voting dalam
pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak 2020, Rabu (27/11/2019).

357 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Acara yang dipandu oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi
Publik Dinas Kominfo Kabupaten Sleman, Noor Hidayati ZP
menghadirkan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (PMD) Kabupaten Sleman, Budi Sutamba Saputra sebagai
narasumber. Menurut Hidayati, Sosialisasi terakhir di tahun 2019 ini
diikuti oleh pengurus dan anggota Kelompok Informasi Masyarakat
(KIM) se-Kabupaten Sleman, pejabat Pemerintah Kecamatan, serta
Saka kominfo.

“Seiring dengan visi kabupaten sleman yaitu terwujudnya


masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan
terintegrasikannya sistem e-Government menuju smart regency
pada tahun 2021. Serta berdasar peraturan daerah (Perda) nomor
18 tahun 2019, tentang perubahan kedua atas perda Sleman nomor
5 tahun 2015 tentang tata cara pemilihan dan pengangkatan kepala
desa, maka pemerintah kabupaten bertekat untuk melaksanakan
pilkades 29 maret 2020 mendatang di 49 desa, 718 padukuhan, 17
kecamatan menggunakan sistem elektronik (e-Voting),” tutur Budi
Sutamba.

Budi juga mengungkapkan latar belakang dilaksanakannya e-Voting


dalam pilkades antara lain, lambatnya proses penghitungan suara,
kurangnya validitas data pemilih, hilangnya suara karena rusak atau
tidak sah, perbedaan hasil penghitungan yang dilakukan panitia
dengan saksi, serta pemanfaatan surat suara sisa.

“Adapun keunggulan sistem e-Voting yaitu pemberian suara hanya


menyentuh tanda gambar di panel, penghitungan suara menjadi
lebih cepat dan akurat, tidak ada suara yang hilang, sistem
keamanan terjamin, menghasilkan jejak audit elektronik dalam
bentuk struk suara pilihan pemilih, dan menjamin transparansi,
akuntabilitas, serta kecepatan bagi publik untuk mengakses hasil
pemilihan,” lanjutnya.

Diakhir paparannya, Budi Sutamba melakukan simulasi tata cara


pelaksanaan pemungutan suara hingga tercetaknya hasil pemilihan
sistem e-Voting dengan mengajak peserta sosialisasi berperan

358 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


sebagai ketua KPPS, petugas verifikasi, petugas generator, petugas
bilik, dan petugas tinta sambil melakukan tanya jawab.█

359 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Workshop Batik Buka
Peluang Usaha Warga
Trihanggo
(Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kec. Trihanggo)

Sleman, InfoPublik - Komunitas pemuda Desa Trihanggo yang


tergabung dalam Karang Taruna Taruna Bhakti menginisiasi
kegiatan pelatihan membatik pemula bagi remaja putri dan ibu-ibu
yang berdomisili di wilayah Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping,
Kabupaten Sleman.

Workshop batik tingkat pemula yang dilaksanakan di Kelompok Batik


Mekar Lestari, Papringan Rt.06 / Rw.25 Padukuhan Bedog, Desa
Trihanggo dibuka oleh Kepala Desa Trihanggo, Herman Budi
360 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Pramono, didampingi Kepala Padukuhan Bedog, Sumarso, Minggu
(15/12/2019).

Dalam sambutannya, Kepala Desa Trihanggo berharap agar peserta


memperhatikan teknik membatik yang diberikan oleh Instruktur Batik,
Haryati Soeroso beserta Tim Batik Mekar Lestari sekaligus
mempraktikkan teori yang sudah didapatkan agar peserta kegiatan
ini bisa mempunyai keahlian membatik dan menjadikan sebagai
peluang usaha.

“Menjadi pengusaha batik berarti ikut melestarikan budaya asli


bangsa Indonesia. Batik tak sekadar sebagai hasil karya semata.
Lebih dari itu, batik adalah identitas sekaligus bagian dari jati diri
bangsa Indonesia. Maka dari itu, mencintai kain nusantara ini
menjadi sebuah keniscayaan. Untuk lebih mendalami proses
pembuatan batik, tak ada salahnya mencoba langsung praktik
membatik,” pesan Herman di hadapan peserta.

Menurut Ketua Karang Taruna Taruna Bhakti, Avianda


menyampaikan bahwa workshop membatik diikuti oleh 60 orang
warga Desa Trihanggo yang ingin menguasai teknik membuat batik
di atas media kain, dan ingin menjadi wirausahawati batik untuk
menunjang perekonomian keluarga.

“Kegiatan ini bebas biaya alias gratis, dan sudah terdapat dalam
rencana kegiatan karang taruna. Baru saat ini kami bisa
melaksanakan workshop batik yang dilaksanakan di kelompok batik
Mekar Lestari Papringan, semoga bermanfaat bagi seluruh peserta
untuk dijadikan peluang usaha,” ucap Avi disela-sela kegiatan.

Sambil memberikan arahan membatik berupa teknik colek, popok


seling, biron dan pewarnaan, Instruktur Batik menyampaikan bahwa
kelompok pembatik Mekar Lestari saat ini memiliki 15 orang
pembatik aktif, dan ada yang sudah memiliki brand untuk
memasarkan karya batiknya yaitu Batique Batik, Rum Batik, Ien
Batik, Inova Batik, Asri Batik, Gio Joyo Batik, Bela Batik, Adwan
Batik, dan Ars Batik.

361 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Walaupun workshop hanya dilakukan selama satu hari namun kami
juga melakukan pembinaan lebih lanjut kepada para peserta yang
ingin menguasai teknik membatik tingkat lanjut. Alhamdulillah,
anggota Mekar Lestari dapat melayani permintaan batik dari hotel,
dan rumah makan di wilayah Yogyakarta. Kami juga mengikuti
pameran dan kegiatan yang diselenggarakan oleh dinas
perindustrian dan perdagangan kabupaten sleman dalam
pemasaran karya-karya batik Kelompok Mekar Lestari,” kata Haryati

Di akhir keterangannya Haryati menuturkan bahwa kelompoknya


sudah menciptakan motif batik khas Desa Trihanggo Batik Cipto
Hanggo dan batik khas Padukuhan Bedog Batik Telu Dadi Siji yang
menggambarkan pohon bambu atau ‘pring’ beserta gamelan dan
Sungai Bedog sebagai identitas warga Bedog. █

362 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


TPA Babussalam
Salakan Gelar
Mujahadah
(Adnan Nurtjahjo/KIM Pararta Guna Kec Gamping)

Sleman, InfoPublik - Dalam rangka Attasyakur lil Khotmil Qur’an


Taman Pendidikan Alquran (TPA) Mushola Babussalam Padukuhan
Salakan, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
menggelar mujahadah dan khataman Alquran yang dipimpin oleh KH.
Muhammad Farid, Kamis(26/12/2019).

Menurut Slamet Sarmadi, pengasuh TPA Babussalam, mujahadah


merupakan rangkaian kegiatan wisuda santri yang dilakukan dengan

363 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


pengamalan sholawat atau bagian dari padanya menurut adab, cara,
dan tuntunan yang dibimbingkan oleh Muallif Sholawat sebagai
penghormatan kepada Rasulullah.

Sekaligus merupakan doa permohonan kepada Allah SWT, bagi diri


pribadi dan keluarga yang masih hidup maupun sudah meninggal
dunia, bagi bangsa dan negara, bagi para pemimpin di segala
bidang, bagi umat masyarakat dan seluruh makhluk ciptaan Allah
SWT.

Sebagai wujud pengamalannya, sore tadi para wisudawan dan


wisudawati khatam Alquran dan Juz Amma yang berjumlah 30 orang
melakukan ziarah para leluhurnya yang disemayamkan di makam
Keditan, makam Surengpati, dan makam Kemuning bersama para
pengasuh TPA Babussalam.

"Mereka memanjatkan doa untuk ahli kubur yang ada di tempat


tersebut agar diterima segala amal baiknya dan diampuni segala
kekhilafannya,” ujar Slamet.

Slamet menambahkan tentang berbagai manfaat melakukan


mujahadah, yakni menjernihkan hati dan sadar kepada Allah SWT,
memperoleh taufiq hidayah-Nya, mendidik menjadi orang yang
sholeh dan sholihah yang senantiasa mendoakan leluhur dan kedua
orang tuanya, serta mewujudkan ketentraman, kedamaian dan
kesejahteraan.

Kegiatan ini dihadiri oleh pengasuh TPA Babussalam, Slamet


Sarmadi dan Imtichanah Sanusi, Ketua Takmir Mushola Babussalam,
segenap panitia wisuda santri, tokoh agama, tokoh masyarakat,
serta ratusan warga Padukuhan Salakan.█

364 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Kalasan

365 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Warga Tamanan
Gunakan Besek untuk
Bagikan Daging Kurban
KIM Kalasan/Trijoko

366 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sleman, InfoPublik - Pembagian daging kurban oleh masyarakat
Padukuhan Tamanan, Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan,
pada Hari Besar Idul Adha 1440 H ini berbeda bila dibanding tahun-
tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini mereka sudah tidak lagi
menggunakan kantong plastik sebagai media bungkus daging yang
dibagikan, tetapi sudah menggunakan besek yang terbuat dari
bambu dan beralaskan daun pisang.

Menurut Dukuh Tamanan, Hasto Sriwibowo, perubahan itu dalam


rangka perbaikan sistem pelaksanaan ibadah kurban. “Dengan
menggunakan besek dan daun pisang kebersihan daging lebih
terjamin, penampilan lebih menarik dan lebih ramah lingkungan,”
ujar Hasto di sela-sela pembagian daging kurban di Kompleks
Masjid Al-Hudda, Padukuhan Tamanan, Minggu (11/8/2019).

Hasto Sriwibowo menambahkan setidaknya upaya ini dapat


memperkecil produksi limbah plastik dan selain itu juga memberikan
peluang bagi usaha kecil menengah khususnya pengrajin besek
untuk mendapatkan penghasilan lebih.

Besek merupakan keranjang kecil terbuat dari bambu yang dianyam


sehingga membentuk sebuah wadah. Di Yogyakarta dan sekitarnya,
besek umumnya digunakan untuk wadah makanan.

Selain penggunaan besek, perbaikan dalam pelaksanaan ibadah


kurban di Padukuhan Tamanan adalah adanya larangan bekerja
sambil merokok. Dengan perubahan yang lebih baik dan lebih sehat
ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dan dapat
ditularkan kepada padukuhan yang lain.

Dalam Idul Adha tahun ini, masyarakat Padukuhan Tamanan


menyembelih hewan kurban sebanyak 5 ekor lembu dan 10 ekor
kambing. Sebelum penyembelihan, dukuh dan takmir memberikan
pengarahan tentang tata cara pelaksanaan ibadah kurban,
perlakuan daging, dan anjuran menjaga kebersihan bagi semua
yang terlibat maupun masyarakat yang menyaksikan.█

367 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Seyegan

368 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Safari Jumat, Momen
Silaturahmi Bupati
Sleman Dengan Jamaah
KIM Seyegan/Sutarto Agus

Sleman, InfoPublik - Masjid Al Maun Dusun Ngemplaksari, Desa


Margomulyo, Kecamatan Seyegan, menerima kunjungan safari
Jumat dari Bupati Sleman dan rombongan aparatur pemerintahan,
Jumat (11/10/2019).

Diawali salat Jumat dengan imam dan khotib oleh Suhardjono yang
tidak lain adalah Kepala Desa Margomulyo, acara safari dilanjutkan
dengan sarasehan antara Bupati dengan jamaah Masjid Al Maun.

Sarasehan dibuka dengan sambutan dari Camat Seyegan, Budi


Pramono yang melaporkan bahwa proses penjaringan anggota BPD
di wilayahnya telah selesai dilaksanakan.

369 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Kondisi wilayah Seyegan juga kini dirasakan lebih kondusif setelah
beberapa tahun terakhir dikenal dengan kenakalan remajanya,”
papar Budi.

Acara kemudian dilajutkan laporan dari Takmir Masjid Al Maun yang


menceritakan sejarah nama Al Maun. Disinggung juga tentang
penggalangan dana yang dihimpun untuk merehab masjid.

Rehab tersebut merupakan amal jariyah dari warga Padukuhan


Ngemplaksari yang mencapai dana sebesar Rp34.168.600,
ditambah infaq safari Jumat sebesar Rp15 juta lebih.

Dalam sambutannya Bupati Sleman, Sri Purnomo mengajak kepada


jamaah untuk menjadi pemakmur masjid yang telah dibangun
dengan biaya yang tidak sedikit. Bupati Sleman merasa bersyukur
ikut serta menjadi pemakmur masjid melalui safari Jumat ini.

Safari Jumat ditutup dengan penyerahan secara simbolis uang infak


dari Bupati sleman kepada Takmir Masjid Al Maun. █

370 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Desa Berkarakter,
Antara Komitmen dan
Implementasi
KIM Seyegan/Sutarto Agus

Sleman, InfoPublik - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa


(PMD) Kabupaten Sleman mengadakan Pembinaan Lembaga
Kemasyarakatan Desa (LKD) untuk 14 desa yang
ditunjuk, bertempat di RM Muara Kapuas, Rabu (16/10/2019).

Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 75 peserta yang terdiri dari unsur
PKK, LPMD, karang taruna, dan BPD.

Sungkawati Budi Rahayu, Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan


dan Kapasitas Masyarakat Dinas PMD Sleman, pada kesempatan
tersebut menagih komitmen desa dalam membentuk desa
berkarakter.

371 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Tahun 2019 ini merupakan tahun implementasi desa berkarakter
sehingga diharapkan desa dapat menampilkan karakter masing-
masing dengan indikator,” ujar Sungka.

Ada 7 indikator sebagaimana tercantum dalam Perda no. 4/92


tentang Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Sleman Sembada.
Perda itu disampaikan Sungka sudah dituangkan dalam RPJMD
tahun 2016-2021.

Dikatakannya lagi, pada tahun 2018, Bupati Sleman mengeluarkan


Perbup no. 37.2/2018 tentang Desa Berkarakter.

“Untuk itulah diharapkan pada tahun 2019 ini sudah masuk tahapan
implementasi. Namun kenyataannya belum ada satu desa pun yang
mencanangkan sebagai desa berkarakter,” kata Sungka.

Sungka berharap, dengan menghadirkan LKD yang ada di desa ini,


kegiatan yang ada kaitannya dengan desa berkarakter dapat dikawal
dan diimplentasikan.█

372 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Pakem

373 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Tanggapi Keluhan
Warga, Pemdes
Pakembinangun Benahi
Taman Segitiga
KIM Pakembinangun/Asrori

Sleman,
InfoPublik -
Beberapa saat
lalu, Taman
Segitiga
Pakem yang
terletak di
depan BPBD
Pakem
menjadi
sorotan publik
karena
kondisinya
yang kurang terawat dan tak sedap dipandang mata.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Desa Pakembinangun tidak


menunggu waktu lama untuk segera bertindak.

Pemerintah Desa Pakembinangun mengerahkan beberapa


warganya untuk segera membenahi Taman Segitiga yang sudah
melegenda di Pakem tersebut, Rabu (16/10/19) malam.

374 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Di bawah komando langsung Suranto, Kepala Desa Pakembinangun
dan dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kecamatan Pakem,
Taman Segitiga tersebut berhasil dibenahi.

Terima kasih kepada warga yang memberi masukan kepada kami,


serta keluarga besar ICJ (Info Cegatan Jogja-red) atas perhatian
dan saran kritiknya kepada kami.

"Mari kita sama-sama membangun Pakembinangun menjadi maju,


Guyup Rukun Migunani,” papar Suranto pada akun Facebook beliau.

375 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Hargobinangun Bangun
Tempat Lelang Cabai
KIM Ceria Kecamatan Pakem/Ekonug

Sleman, InfoPublik - Pemerintah Desa Hargobinangun merenovasi


bekas-bekas bangunan Pasar Sompilan, dengan menggunakan
dana desa, menjadi lebih tertata.

Meski renovasi belum usai, 8 kelompok tani yang ada di sekitar


lokasi Pasar Sompilan sepakat membuka titik kumpul lelang cabai di
tempat tersebut, Rabu (16/10/2019).

Dengan tempat yang strategis di pinggir jalan raya, diharapkan


dalam waktu singkat tempat ini akan dengan mudah dikenal warga.

Di samping memudahkan petani sekitar untuk menjual cabai,


kegiatan ini juga diharapkan bisa membuka mata masyarakat Desa
Hargobinangun khususnya bahwa masih banyak potensi ekonomi
yang bisa digali dari kampung halaman sendiri.

376 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


“Ke depan harapannya bukan hanya cabai yang dijual di sini namun
juga aneka komoditas sayur lainnya,” ujar Sigit dari Dinas Pertanian,
Pangan, dan Perikanan Sleman.

Sigit juga mengimbau agar Kelompok Wanita Tani (KWT)


memikirkan produk olahan pertanian untuk dipasarkan di tempat
yang sama.

“Tentunya ini sangat mungkin bersinergi dengan keberadaan


Kaliurang sebagai tempat wisata yang butuh variasi cindera mata,”
ujar Sigit. █

377 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Prambanan

378 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Forum KIM Sembada
Akan Dirikan Koperasi
KIM Prambanan/Agus Prasetyo

Sleman, InfoPublik - Salah satu tugas Kelompok Informasi


Masyarakat (KIM) adalah sebagai penyaring atau penyedia informasi
sekaligus sebagai mediator informasi untuk semua lapisan
masyarakat.

Tak hanya itu, KIM dianggap sebagai kader informasi yang mampu
mewartakan potensi dan kegiatan positif di masyarakat.

“Anggota KIM sebaiknya diikutsertakan dalam setiap kegiatan, baik


kegiatan-kegiatan tingkat desa hingga tingkat kabupaten,” ujar Djaka
Sumarsana, Sekretaris Camat Prambanan saat menghadiri
379 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
pertemuan rutin bulanan Forum KIM Sembada di Kantor Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Sleman, Sabtu (2/11/2019).

Tak hanya di bidang informasi, KIM juga mempunyai fungsi ekonomi


yang diwujudkan dengan menjual produk UMKM dan mendirikan
koperasi.

Salah satu hasil rapat Forum KIM Sembada ini adalah


mengagendakan terbentuknya koperasi KIM, yang diharapkan
mampu menciptakan kemandirian Forum KIM Sembada, dimana
semua anggota KIM juga akan menjadi anggota koperasi.

Pertemuan rutin Forum KIM Sembada ini diikuti oleh semua KIM
yang ada di 17 kecamatan di Kabupaten Sleman.

Pertemuan rutin selanjutnya akan diadakan di Kantor KPU


Kabupaten Sleman dengan agenda sosialisasi pembentukan
koperasi KIM Sembada, 7 Desember mendatang.█

380 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Kertomandiri

381 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Gelar Apresiasi Wayang
Kulit Ajarkan Nilai-Nilai
Budaya Pada Siswa
KIM Kertomandiri/Suharno

Sleman, InfoPublik - SD Negeri Turi 2 menyelenggarakan pentas


seni bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman,
Sabtu (23/3/2019).

Pentas tersebut bertajuk Penanaman Nilai-Nilai Budaya kepada


Siswa melalui Gelar Apresiasi Wayang Kulit dengan Dalang Cilik
Panggah Nowo Wibarsum, siswa SD Karangnongko 1, Kalasan.

382 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Acara ini juga diisi dengan tarian dolanan anak, paduan suara,
macapat, serta pencak silat dari siswa SD Negeri Turi 2.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekcam Turi, Suwadi, anggota DPRD


Sleman Aris Suranto, perwakilan UPT, Pengawas, Kepala Sekolah
SD se-Kecamatan Turi, perwakilan Dinas Kebudayaan Sleman,
tokoh seni dari Kembangarum, tokoh masyarakat, tokoh agama,
perangkat Desa Donokerto, komite sekolah, guru, serta masyarakat
sekitar.

Menurut keterangan Kepala SD Turi 2, Supriyadi, SD Turi Negeri 2


sejak 11 Desember 2017 telah menjadi SD yang berbasis budaya.
Budaya yang dimaksud adalah budaya bersih, budaya ramah, dan
budaya seni di antaranya seni tari, seni macapat, dan seni karawitan

Supriyadi dalam kesempatan tersebut juga memohon doa restunya


agar SD Negeri Turi 2 yang berbasis budaya ini dapat lebih
berkembang lagi.

Sekcam Turi, Suwadi mengapresiasi kegiatan di SD Negeri Turi 2 ini.


“Semoga dapat berkembang lagi dalam melestarikan budaya dan
dalam mendidik anak yang berkarakter,” katanya.

Kepala Seksi Sejarah, Nilai Budaya, Adat dan Tradisi dari Dinas
Kebudayaan Sleman Anas Mubbakir menambahkan bahwa kegiatan
ini banyak mengandung nilai pendidikan bagi anak didik. “Budaya
Jawa itu mengandung ajaran yang baik dan tidak ketinggalan
dengan kemajuan zaman,” tuturnya. █

383 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


KIM Sleman

384 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Sunmor Sembada,
Promosikan UMKM
Sekaligus Lestarikan
Seni Budaya
KIM Sleman/ Agus Nur Widayadi

Sleman, InfoPublik - Sunday Morning (Sunmor) Sembada adalah


pasar kaget yang digelar setiap Minggu Pahing di Lapangan
Denggung, Kabupaten Sleman.

Dalam setiap gelarannya, Sunmor Sembada yang diprakarsai


Pemerintah Kecamatan Sleman dan kelompok Informasi Masyarakat
(KIM) manggolo Purnomo ini selalu diisi dengan car free day, produk
UMKM, kuliner, literasi, seni, dan budaya.

385 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Dalam gelaran terakhir di tahun 2019, Camat Sleman, Mustadi
mengajak seluruh peserta untuk saling bekerjasama mengevaluasi
kegiatan Sunmor ini.

“Ini demi kemajuan bersama pada tahun 2019, untuk perbaikan


inovasi pada tahun depan 2020 agar lebih baik dari tahun
sebelumnya,” ujar Mustadi saat menghadiri Sunmor Sembada di
Lapangan Denggung, Kabupaten Sleman, Minggu (8/12/2019).

Mustadi juga menyatakan Kecamatan Sleman berkomitmen menjaga


keberlangsungan seni dan budaya yang ada.

Sunmor Sembada edisi kali ini diisi dengan tampilnya kesenian


tradisional kuda lumping atau Jathilan yang semua pemain dan
penabuh gamelannya masih anak-anak usia sekolah menengah
pertama (SMP).

Mereka tergabung dalam Satrio Mudo Wiromo yang berasal dari


Dusun Beteng, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman. “Ini salah satu
bukti bahwa kita menjaga kesenian tradisional asli dari Yogyakarta,”
kata Mustadi.

Di bidang ekonomi, Sunmor Sembada menjadi usaha untuk


menampilkan potensi UMKM yang ada, melatih belajar menjadi
pengusaha, dan mempromosikan serta mempublikasikan produk
UMKM.

Selain di bidang UMKM dan kesenian, pihak pengelola Sunmor


Sembada juga mengajak warga pengunjung untuk mengenal literasi.

Caranya dengan menggandeng Dinas Perpustakaan dan


Kearsiapan yang lokasinya tepat di samping lokasi Sunmor
Sembada ini untuk buka melayani masyarakat pada hari Minggu.

Selain itu ada mobil perpustakaan keliling dari forum taman bacaan
masyarakat yang selalu menggelar lapak buku bacaan di setiap
gelaran Sunmor.█

386 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019


Pentingnya Berbagi
Peran Dalam Keluarga
Eko Triyanto/Minggir

Sleman, InfoPublik – Setiap anggota keluarga terutama suami-istri,


penting untuk saling memahami peran masing-masing, termasuk
dengan adanya peran perempuan bekerja di luar rumah.

“Niatkan dalam bekerja, baik di rumah maupun di luar rumah


sebagai bagian dari ibadah. Suami istri perlu saling mendukung
karier satu dengan yang lain,” terang Wakil Bupati Sleman, Sri
Muslimatun saat menjadi pembicara dalam pengajian rutin Ahad
Wage yang digelar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)
Minggir di SD Muhammadiyah Tengahan Desa Sendangagung,
Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Minggu (15/12/2019).
387 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019
Di hadapan ratusan warga Muhammadiyah Kecamatan Minggir, Sri
Muslimatun mengajak para jamaah untuk mewujudkan keluarga
yang sakinah dengan berlandaskan kasih sayang.

Dengan mengutip ayat Alquran surat Ar Rum ayat 21, Muslimatun


menjelaskan pentingnya membangun keluarga sakinah. “Keluarga
yang sakinah bisa terwujud jika antar anggota keluarga saling
berkasih sayang,” jelasnya.

Pengajian Ahad Wage merupakan pengajian rutin yang digelar 35


hari sekali oleh PCM Minggir dan diikuti ratusan warga
Muhammadiyah dan umat Islam di Kecamatan Minggir.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCM Minggir, Nasirun, juga


menyampaikan perkembangan dan kegiatan Muhammadiyah di
Minggir, antara lain dinobatkannya PCM Minggir sebagai cabang
inspiratif tingkat nasional dalam acara penganugerahan yang
berlangsung di Gowa Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. █

388 | Kumpulan Berita KIM Kabupaten Sleman Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai