Anda di halaman 1dari 5

“Batu Alam Produk Unggulan di Desa Mojoarum”

Oleh: Sovie Dwi Maulida

(Akuntansi Syariah IAIN Tulungagung)

Desa Mojoarum merupakan wilayah yang masih banyak memiliki


lahan pertanian. Wilayahnya berupa dataran rendah dengan luas tanah 220.885
ha, dengan letak kantor Desa seluas 0,065 ha. Kantor Desa ini tepatnya berada
di Dusun Majan RT 01 RW 01 Desa Mojoarum. Sejak tahun 1894 sampai saat
ini Kepala Desa Mojoarum mengalami pergantian kepala desa sebanyak 8
kali. Periode 2019-2025 dipimpin oleh Ibu Hj. Emmy Siksowati.

Adapun batas wilayah Desa ini yakni sebelah utara berbatasan dengan
Desa Wonokromo dan Tiudan. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa
Bendungan. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Notorejo dan sebelah
barat berbatasan dengan Desa Sidomulyo.

Salah satu desa yang ada di kecamatan gondang kabupaten


tulungagung ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.673 jiwa. Terdiri dari
1.265 laki-laki dan 1.408 perempuan. Selama enam tahun terakhir Desa ini
mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 20% dengan tingkat kepadatan
sebanyak 319 jiwa per tahun. Desa Mojoarum terdapat 2 dusun yakni dusun
demangan dan majan serta adanya 4 RW dan 24 RT.

Lahan sawah yang masih sangatlah luas, menjadikan banyak


masyarakat desa mojoarum memiliki mata pencaharian sebagai petani. Irigasi
yang sangat memadai menjadikan olahan sawah di desa ini dalam satu tahun
bisa mengolah selama 3 kali panen. Mata pencaharian petani sudah menjadi
ciri khas masyarakat Desa, selain itu juga adanya usaha yang memanfaatkan
sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Banyak potensi desa yang
menjadikan Desa ini menjadi Desa berkembang. Salah satunya yaitu denagan
adanya usaha kerajinan batu alam.

“Potensi Desa yang dimiliki Desa Mojoarum bermacam-macam” Ujar


Ibu Hj. Emmy Siksowati selaku kepala Desa. Penulis tertarik untuk
mengamati dan menggali informasi terkait potensi desa “Kerajinan Batu
Alam”. Produk ini menjadi produk unggulan Desa Mojoarum. Usaha
Kerajinan milik Mas Agus Sugiono ini merupakan usaha yang dirintis sejak
tahun 2008. Lokasi Tempat produksi tepatnya berada di belakang rumah milik
sendiri yang terletak di RT 05 RW 02 Dusun Demangan. “U.D. Agya Stone
Production” merupakan nama dari usaha Mas Agus.

Produk yang dihasilkan sangatlah beragam, seperti bak mandi,


mangkok, lemper, meja batu, batu nisan, pispot, cup lampu hiasan dan
wastafel. Mas Agus memiliki sekitar 8-10 pekerja yang berada di tempat
produksi. Para pekerja pun memiliki tugas masing-masing. Bahan baku untuk
membuat kerajinan ini yakni Batu Alam (Batu kali) ukuran besar yang
diperoleh dari Desa Samar Pagerwojo, Desa Srabah Karanganom dan bahkan
juga dari Kabupaten lain jika pesanan dan penjualan mengalami peningkatan.

Pemanfaatan sumber daya manusia yang cukup memadai, dapat


memanfaatkan para masyarakat desa untuk memperoleh pekerjaan. Pembuatan
kerajinan ini tidaklah mudah, membutuhkan pekerja yang ulet, telaten dan
mempunyai ketrampilan. Para pekerja selain diperkerjakan, juga sering
diberikan pelatihan terkait pembuatan kerajinan tersebut. Hal itulah yang
menjadikan masyarakat Desa mojoarum menjadi kreatif.

Adapun proses pembuatan kerajinan membutuhkan waktu yang


beragam sesuai dengan besar kecilnya ukuran. Satu kerajinan sekitar memakan
waktu 2-3 hari dari proses awal pemotongan hingga sampai akhir pemolesan
batu menjadi kerajinan yang unik. Pemotongan pun juga dilakukan
menggunakan gergaji mesin khusus.

Di era pandemi Covid-19, justru usaha Mas Agus ini mengalami


kenaikan. “Banyaknya masyarakat akan kebutuhan wastafel, mereka lebih
condong ke bahan batu karena dipandang selain memiliki estetika yang unik
juga sangat awet kualitasnya.” Ujar Mas Agus saat diwawancarai oleh penulis.
Pemasaran kerajinan ini selain dikenal oleh masyarakat desa juga sudah
merambah di berbagai kota dan bahkan luar Pulau. Seperti halnya di Kota
Solo, Jawa Tengah dan Pulau Bali juga banyak diminati oleh para wisatwan
domestik.
Dengan adanya berbagai potensi desa yang ada di Desa Mojoarum.
Pemerintah Desa sudah melakukan berbagai macam tindakan. Di mulai dari
adanya Usaha Jamu, kelompok Petani Ikan, Gudang Anggrek dan Usaha
Kerajinan Batu Alam. Pemerintah Desa melakukan pameran terkait potensi
yang ada, guna untuk mengenalkan produk-produk unggulan yang
dimilikinya. Produk unggulan yang sudah melalui pemasaran online yaitu
gudang anggrek, adapun untuk yang lainnya masih secara offline.

Batu Alam menjadikan produk unggulan yang dimiliki Desa


Mojoarum. Tak lepas dari peran pemerintah Desa untuk melakukan kerja sama
dengan Usaha milik Mas Agus, Karang Taruna yang juga dibantu oleh
pemerintah Desa setempat mendirikan sebuah bangunan tempat produksi.
Anggaran Dana Desa digunakan untuk membangun tempat produksi kerajinan
Batu Alam. Hal tersebut sebagai wujud kepedulian pemerintah desa terhadap
potensi yang ada. Kedepannya Desa Mojoarum bisa membentuk sebuah Desa
Wisata edukasi Kerajinan Batu Alam dengan melibatkan para pemuda Karang
Taruna Desa Mojoarum.

Berbagai macam potensi Desa yang ada, salah satunya kerajinan Batu
Alam maka diperlukannya inovasi terkait potensi tersebut. Pemasaran Batu
Alam masih dibilang sangat sederhana meskipun produk tersebut sudah
terkenal sampai manca negara. Pemilik usaha tersebut mengatakan bahwa
pemasaran masih hanya dilakukan secara offline (tatap muka) dengan pembeli.
Berawal dari satu ke yang lain, dari teman ke teman Mas Agus menjadikan
usaha ini masih dipasarkan melalu hubungan via telepon.

Zaman sekarang, zaman yang sudah canggih akan kecanggihan


kemajuan teknologi dengan adanya para pemuda desa juga bisa membantu
pemasaran tersebut. Instragam, facebook, bukalapak, tokopedia, shopee itu
semua termasuk market place yang dapat digunakan untuk jual beli secara
online. Karang taruna, dapat melakukan inovasi kreativ dalam hal pemasaran,
sehingga dapat menambah uang kas organasisai tersebut. Penjualan online
tidaklah terlepas dari keamanan dan kepercayaan seorang pembeli, oleh
karenya tetap diperlukan kehati-hatian dan kewaspadaan.
Penjualan online salah satu bentuk dari inovasi pemasaran, selain itu
untuk mengembangkan potensi Batu Aalam, Pemerintah Desa bisa membuka
wisata edukasi pelatihan kerajinan ini. Minatnya para pembeli terkait kerajinan
ini, bisa menambah daya tarik dari wisatawan luar daerah untuk melihat secara
langsung terkait proses pembuatan dari awal hingga akhir. Pemberian branded
(merk) pada produk sangat diperlukan agar produk ini bisa mencapai
penjualan ke luar negeri.

Berbagai macam inovasi yang dapat dilakukan, selain itu potensi fisik
maupun non fisik yang dimilki Desa dapat dikembangkan berdasarkan
kebutuhan, biaya, dan manfaat dari hasil pengembangan. Rencana yang
strategis dapat menjadikan masyarakat desa “Mandiri Berbasis Kawasan
Pedesaan”

Anda mungkin juga menyukai