Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN KE-79


PARTISIPASI MAHASISWA DALAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MELALUI KKN (KULIAH KERJA NYATA) KEARIFAN LOKAL DALAM
PENGEMBANGAN POTENSI LOKAL
TAHUN 2023

“PEMBERDAYAAN PETANI KARET DALAM MENINGKATKAN


PEREKONOMIAN DESA BARU RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM”

Disusun Oleh:
Nama: Tri Navita Kurnia
NIM: 2020602103

Dosen Pembimbing Lapangan


Mohd Aji Isnaini, MA

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
PEMBERDAYAAN PETANI KARET DALAM MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN DESA BARU RAMBANG KABUPATEN MUARA ENIM

Tri Navita Kurnia1, Mohd Aji Isnaini, MA2, Dolla Sobari, M.Ag3

1
Prodi Ekonomi Syariah, UIN Raden Fatah Palembang

2
Prodi Pengembangan Masyarakat Islam, UIN Raden Fatah Palembang

3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang

*email: <triinavita@gmail.com>

ABSTRAK

Salah satu contoh potensi di wilayah Indonesia dalam sektor pertanian adalah
perkebunan karet, yang mana perkebunan karet memiliki pernanan yang sangat penting dari
segi sosial dan ekonomi. Pemberdayaan petani karet dalam hal pendapatan yang diperoleh
dari hasil jual beli terhadap pengempul atau tengkulak. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan bahwa di Desa Baru Rambang Kabupaten Muara Enim untuk mengcukupi
kehidupan sehari-harinya warga mayoritas mengandalkan hasil dari perkebunan karet.
Namun harga karet dikatakan cenderung tidak stabil serta kurangnya kesadaran masyarakat
petani karet dalam pengelolaan sumber daya manusia yang mengakibatkan karet yang
dihasilkan pun tidak terlalu banyak dan akses jalan menuju kota yang lumayan jauh dari
pemukiman warga sehingga para petani menggunakan jasa pengempul dan menjualkan hasil
perkebunan dengan cara lelang kepada para bos karet disana. Dalam kegiatan hal ini
dilakukan pemberdayaan dengan melihat langsung lokasi yaitu perkebunan karet di Desa
Baru Rambang. Penulis juga menggunakan metode wawancara kepada beberapa petani
karet di Desa Baru Rambang.

Kata Kunci: Pemberdayaan, petani karet, Desa Baru Rambang, Muara Enim

ABSTRACT
One example of the potential in the Indonesian region in the agricultural sector is
rubber plantations, where rubber plantations have a very important role from a social and
economic perspective. Empowerment of rubber farmers in terms of income obtained from
buying and selling of collectors or middlemen. Based on the results of observations made, in
Baru Rambang Village, Muara Enim Regency, to fulfill their daily lives, the majority of
residents rely on the results of rubber plantations. However, rubber prices are said to tend to
be unstable and the lack of awareness of the rubber farming community in managing human
resources results in not too much rubber being produced and access roads to the city which
are quite far from residential areas so that farmers use the services of collectors and sell
plantation products by means of auction to the rubber bosses there. In this activity,
empowerment is carried out by directly observing the location, namely a rubber plantation in
Baru Rambang Village. The author also uses the interview method with several rubber
farmers in Baru Rambang Village.

Keyword: Empowerment, rubber farmer, Baru Rambang Village, Muara Enim

PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang bisa dikatakan sedang berkembang dan memiliki
sumber pertanian yang sangat melimpah dibandingkan dengan negara lain, sehingga
menjadikan pertanian sebagai sumber pendapatan penduduknya. Pertanian adalah salah satu
sektor yang dapat menopang kehidupan masyarakat dengan memanfaatkan nilai ekonomi
yang sangat tinggi komoditasnya. Perkebunan karet di Indonesia juga memiliki peranan
penting, baik ditinjau dari segi sosial maupun ekonomi.

Perkebunan karet banyak melibatkan tenaga kerja yang dibutuhkanpada setiap tahap
pengelolaan dan kegiatannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai
perkebunan karet terbesar di dunia bahkan luas perkebunan karet yang dimiliki oleh negara
penghasil getah terbanyak yaitu Thailand dan Malaysia. Perkebunan karet Indonesia dinilai
strategis karena pada tahun 2005 mempunyai area terluas di dunia yatu 3,262 juta ha, volume
ekspor karet Indonesia sebesar 1,874 juta ton merupakan salah satu sumber devisa kedua
setelah kelapa sawit dengan nilai US $ 2,18 juta, dan merupakan sumber pendapatan bagi
lebih dari 15 juta penduduk Indonesia.
Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan yang menduduki posisi cukup
penting sebagai sumber devisa bagi Indonesia, sehingga prospek yang dimiliki bisa dikatakan
sangat bagus. Oleh sebab itu, upaya dalam meningkatkan produktifitas usaha tani karet akan
terus dilakukan. Karet juga adalah salah satu tumbuhan yang cukup banyak dijumpai tumbuh
di beberapa wilayah Indonesia yaitu salah satu perkebunan karet di wilayah Provinsi
Sumatera Selatan, Kabupaten Muara Enim di wilayah Baru Rambang. Desa Baru Rambang
ini masyarakatnya rata-rata bermata pencaharian sebagai petani atau pekebun karet.

Desa Baru Rambang terbentuk karena putera dari Puyang Rie Date bin Mal Imangin
yaitu Keliban yang mengajak warga pindah ke hulu sungai karena ditempat mereka
sebelumnya banyak binatang buas. Desa Baru Rambang ini terletak diantara Lubuk Petelang
dan Lubuk Tanjung Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim. Desa Baru Rambang ini
memiliki sumber daya alam yang mayoritas berupa kebun karet. Desa Baru Rambang adalah
daerah yang tergolong lumayan banyak dalam kategori penghasil karet. Hal tersebut
menunjukkan betapa besarnya produksi komoditas karet untuk dikembangkan guna
menopang perekonomian masyarakat dan kesejahteraan masyarakat petani karet. Besar
kecilnya jumlah petani karet yang menggantungkan hidupnya pada komoditas perkebunan
karet ini, tentunya merupakan sebuah aset yang harus dimanfaatkan, sebagai upaya
meningkatkan hasil produksi karet dalam rangka meningkatkan ekspor komoditas karet.

Desa Baru Rambang menjadikan perkebunan karet sebagai mata pencaharian utama
guna memenuhi kebutuhan hidup. Menurut masyarakat setempat, perkebunan karet memiliki
potensi yang baik untuk dikembangkan serta perawatan kebun karet ini tidak sesulit
perawatan usaha petani lainnya. Oleh karena itu, karet merupakan sumber mata pencaharian
utama bagi kelangsungan hidup masyarakat Desa Baru Rambang. Mayoritas penduduknya
menjadikan perkebunan karet sebagai mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya terkhusus di Desa Baru Rambang Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim,
karena menurut mereka karet memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, serta petani
berpendapat bahwa perawatan untuk perkebunan karet ini tidaklah sesulit perawatan usaha
tani lainnya. Oleh sebab itu, karet merupakan sumber penghasilan utama bagi kelangsungan
hidup masyarakat Desa Baru Rambang Kecamatan Rambang Kabupaten Muara Enim.

Penerimaan yang diperoleh petani di Desa Baru Rambang dari kegiatan usaha tani
karetnya berasal dari banyaknya lateks yang dihasilkan setiap harinya. Petani menjual
lateksnya dalam bentuk lump atau lateks yang telah dibekukan menjadi bentuk bantalan karet.
Petani karet di Desa Baru Rambang ini menjual karetnya menggunakan tengkulak dan
pengempul. Tengkulak melakukan pembelian karet pada hari – hari tertentu saja. Namun
terkadang tengkulak juga melakukan pembelian karet kapan saja pada langganan mereka.
Sedangkan pengempul, mereka melakukan pembelian karet setiap hari dimana saja yang akan
menjual karetnya. Dilihat bahwa komoditas karet ini sangat dikembangkan sebagai salah satu
komoditi perkebunan, perkebunan karet, memiliki lahan yang cukup luas di Desa Baru
Rambang Kcamatan Rambang Kabupaten Muara Enim. Hal ini menunjukkan betapa
besarnya potensi komoditas karet untuk dikembangkan guna untuk menopang pendapatan
masyarakat dan kesejahteraan para petani karet. Tetapi masalah utama yang sering dihadapi
oleh para petani karet ini adalah kemiskinan.

Kemiskinan ini disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang sangat penting adalah
sistem pemasaran hasil karet yang lebih menguntungkan yang didapatkan oleh masyarakat
petani karet. Serta masih kurangnya pengetahuan atau kurangnya kesadaran dalam hal
pengelolaannya dan mengakibatkan karet yang dihasilkannya menjadi kurang berkualitas
serta sistem pemasaran yang harus melalui sistem pemasaran.

METODE

Penulis mengawalinya dengan melakukan survey pada Desa Baru Rambang guna
mengetahui perkebunan karet secara langsung agar menjadi sebuah informasi yang dapat
dicantumkan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Desa Baru Rambang, Kecamatan
Rambang, Kabupaten Muara Enim pada tanggal 20 Januari sampai 1 Maret 2023 dengan
meliputi observasi secara langsung dan melakukan wawancara yang melibatkan beberapa
masyarakat setempat untuk mengetahui informasi yang lebih efektif. Sasaran survey ini
adalah petani karet di Desa Baru Rambang.

Sebelum melakukan survey ini, dilakukan observasi ke lapangan dan pendekatan ke


para petani. Setelah itu, penulis mengikuti proses penyadapan dan pengangkatan penjualanan.

Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan terhadap perkebunan karet di Desa


Baru Rambang, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim Sebagian besar penduduk
yang tinggal di desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani karet. Luas lahan
perkebunan karet di wilayah Desa Baru Rambang kurang lebih sekitar 20 ha.
Jadi, penelitian ini menggunakan jenis data primer, yaitu data yang di ambil langsung
dan diolah dari objek penelitian yang belum mengalami pengolahan lebih lanjut dan
dikembangkan dengan pemahaman sendiri oleh penulis, misalnya hasil wawancara dengan
masyarakat petani karet yang dianggap dapat memberikan informasi atau masukan data yang
diperlukan dalam penulisan artikel ini. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data
yaitu, Wawancara dan Observasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau


keberdayaan sebuah kelompok rentan dan lemah dalam masyarakat, termasuk individu –
individu yang mengalami masalah kemiskinan, sehingga mereka memiliki keberdayaan
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial.

Pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah sebuah upaya untuk mengubah sebuah


keadaan atau kondisi masyarakat baik secara individu maupun berkelompok dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan
kesejahteraan. Pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan suatu upaya untuk
membangun daya masyarakat dalam perekonomian khususnya dengan mendorong,
memotivasi, dan menggali potensi yang dimiliki sehingga kondisi akan berubah dari yang
tidak berdaya menjadi berdaya dengan perwujudan tindakan yang nyata untuk meningkatkan
harkat dan martabat dari sisi ekonomi dan melepaskan diri dari kemiskinan dan
keterbelakangan. Tentu saja ini sangat diperlukan bagi suatu lingkungan terutama masyarakat
di desa tertentu guna memperbaiki perekonomian.

Menghasilkan biaya yang efisien bagi masyarakat petani karet melalui program
peningkatan sumber daya manusia

Desa Baru Rambang, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim memiliki potensi yang
bagus dalam perkebunan karet karena memang pada dasarnya masyarakat disana
mengandalkan hasil dari perkebunan karet untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Namun
harga karet yang cenderung tidak stabil membuat warga desa menjadi khawatir.
Diperlukannya peran pemerintah dalam mendorong, memotivasi masyarakatnya untuk
menjadi lebih berdaya, dan menciptakan sebuah suasana yang mampu mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh masyarakatnya. Dalam hal ini, pemerintah desa berupaya
memberikan berbagai pemecahan masalah yang dapat memperbaiki pendapatan petani karet.
Yaitu dengan melakukan pembentukan program yang diberikan untuk petani karet untuk
memperbaiki pendapatan mereka melalui peningkatan sumber daya manusia yang mungkin
bisa dilakukan oleh Dinas Perkebunan. Dengan memberikan jenis pelatihan teknis
penggunaan bahan pembeku lateks untuk memperbaiki pendapatan bagi petani karet yang
ada di Desa Baru Rambang, Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim. Dimana
pelatihan ini memberikan materi mengenai bagaimana pembekuan lateks yang tidak melalui
proses perendaman akan tetapi melalui bahan baku atau sebuah cairan yang dapat membuat
lateks tersebut menjadi beku tanpa melalui proses pembekuan dan akan mendapatkan hasil
yang lebih berkualitas ketimbang dari proses perendaman lateks yang dilakukan berhari –
hari.
LAMPIRAN
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil wawancara serta dokumen – dokumen yang
didapatkan, peneliti menguraikan beberapa kesimpulan terkait penelitian mengenai
Pemberdayaan Petani Karet di Desa Baru Rambang Kecamatan Rambang Kabupaten Muara
Enim. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan baik dengan Kepala
Desa, Ketua Kelompok KKN, Pengumpul/Pengepul, dan Petani Karet bahwa:

Pemberdayaan petani karet di Desa Baru Rambang Kecamatan Rambang Kabupaten


Muara Enim yang dilakukan adalah melalui beberapa program yaitu dalam bentuk pelatihan.
Pendapatan yang diperoleh petani karet Desa Baru Rambang Kecamatan Rambang
Kabupaten Muara Enim masih dikatakan tidak terlalu rendah dikarenakan harga patokan dari
pedagang perantara yang masih tinggi.

Dan diharapkan juga kepada tengkulakk atau pedagang perantara diharapkan tidak
terlalu menekan harga beli karet, karena pendapatan petani karet akan menurun dan akan
berpengaruh pada tingkat kesejahteraan petani karet setempat.
REFERENSI

Adi, Isbandi Rukminto, 2008, Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai


Upaya Pemberdayaan Masyarakat, Rajawali Pers. Jakarta.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2010. Statistik Perkebunan Indonesia


Komoditas Karet. Jakarta.

Edi, Suharto. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakayat Kajian Strategis


Pembangunan Kesejahteraan Sosial Dan Pekerja Sosial. Bandung:PT Ravika Adimatama,
Cet Ke-1.

Anda mungkin juga menyukai