Anda di halaman 1dari 15

JUDUL

Pendirian industri batako guna meningkatkan pendapatan penambang pasir dan


buruh tani.
LATAR BELAKANG MASALAH
Kecamatan Poncokusumo meruapakan salah satu wilayah diantara 33 kecamatan
di kabupaten Malang, secara geografis merupakan kawasan dengan kondisi lahan
yang cenderung berbukit-bukit karena berada di sebelah barat lereng Gunung
Semeru yang sebagian besar merupakan lahan produktif berada pada ketinggian
antara 600 1200 meter di atas permukaan laut, terletak sejauh + 48 km
disebelah Timur kota Malang dengan batas wilayah selatan Kec. Wajak, barat
Kec. Tajinan, utara Kec. Tumpang serta timur Kabupaten Lumajang. Jumlah
penduduk 99.389 jiwa. Potensi dan produk unggulan adalah pertanian,
peternakan, perkebunan, industri serta obyak wisata. Transportasi yang
menghubungkan wilayah ini dengan kecamatan terdekat (Tumpang) berupa
mikrolet atau ojek. Itupun dengan frekuensi yang agak jarang, sehingga ikut
menambah lambatnya perkembangan wilayah. Terdapat sejumlah desa yang
ditetapkan sebagai desa tertinggal oleh pemerintah antara lain desa Pandansari.
Desa Pandansari terdiri dari 3 dusun yaitu : Krajan, Wonosari dan Sukosari.
Di Desa Pandansari ada 5 sungai yang mengalir, yaitu : sungai Kerekan, Sungai
Lesti, Sungai Wonosari, Sungai Sukosari dan Sungai Babakan. Dari kelima sungai
tersebut terdapat 3 sungai yang digunakan warga sebagai tempat penambangan
pasir. Hasil dari penambangan pasir ini dijual kepada pengusaha material
bangunan dengan harga 1 pick up sebesar Rp. 100.000,-, harga ini tidak sebanding
dengan tenaga yang dibutuhkan untuk menambang pasir, karena pasir 1 pick up
dapat dikumpulkan dalam waktu 2 hari.
Dengan melihat potensi sungai yang kaya akan material pasir, maka pernah
dilakukan usaha pembuatan batako dan paving blok, namun usaha ini tidak
bertahan yang lama, hanya sekitar 1 tahun. Usaha ini tidak dapat bertahan karena
mutu batako yang diproduksi kurang bagus, sehingga tidak ada lagi pemesanan
untuk membeli batako tersebut. Padahal pada saat pembuatan material bangunan
ini. Dalam 1 hari dapat membuat 50 batako dengan keuntungan rata-rata Rp.
45.000/hari. Ditambah lagi hasil survei yang kami lakukan di Poncokusumo,
ternyata usaha pembuatan batako dari total 13 desa yang ada, tidak ada satupun
desa yang memproduksi pembuatan batako.
Melihat kondisi seperti diuraikan diatas, bisa disimpulkan bahwa usaha
pembuatan batako dapat dibangkitkan lagi dengan suatu pembinaan, inovasi
pembuatan dan pemberian modal usaha. Jika hal ini dapat dilakukan maka akan
dapat menumbuhkan lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan pendapatan
para penambang pasir dan buruh tani di Desa Pandansari Kecamatan
Poncokusumo Kabupaten Malang. Hal ini mengingat desa ini merupakan desa
tertingal (IDT) yang merupakan daerah rawan pangan dan gizi serta rawan
kemiskinan dan bencana alam yang mana desa ini diapit oleh dua gunung berapi
yang masih aktif yaitu Gunung Semeru dan Gunung Bromo. Selaian itu dengan
indikasi penghasilan Rp.10.000,-/ hari, serta mayoritas penduduk bekerja sebagai
buruh tani maka desa ini perlu dibangkitkan kembali industri batako yang dulu
pernah ada,. Jika program ini terlaksana, tentunya akan dapat meningkatkan
pendapatan para warga khusunya penambang pasir dan buruh tani.

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam kegiatan ini
adalah : bagaimanakah mendampingi dan mendirikan industri batako untuk
meningkatkan pendapatan penambang pasir dan buruh tani di Dusun Sukosari
Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabuapaten Malang?
TUJUAN
Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut ini.
1. Memberikan pengetahuan kepada warga desa tentang teknis pembuatan
batako melalui penyuluhan.
2. Memberikan IPTEK kepada warga desa tentang pembangunan industri
batako melalui pelatihan desain dan teknis serta perhitungan rencana
anggaran biaya (RAB).
3. Pendampingan dalam pendirian industri batako percontohan yang teknis
dan ekonomis.
4. Pendampingan dalam manajemen industri batako bagi penduduk Desa
Pandansari.
5. Memberikan solusi penyediaan lapangan kerja kepada masyarakat
pedesaan dengan pembentukan usaha pembuatan batako.
INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Indikator keberhasilan dari program ini adalah sebagai berikut ini.
1. Masyarakat Desa Pandansari banyak yang tahu tentang teknologi
pembuatan batako.
2. Masyarakat Desa Panadansari memiliki ketrampilan dalam membuat
batako.
3. Terbentuknya industri rumah tangga (IRT) batako di rumah=rumah warga
Desa Pandansari.
4. Pendapatan sehari-hari para pekerja penambang pasir dan buruh tani lebih
meningkat.
5. Penduduk Desa Pandansari yang masih menggangur dapat tertampung
dalam industri rumah tangga (IRT) batako
LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran program ini adalah sebagai berikut ini.
1. Manual pembuatan batako yang teknis dan ekonomis serta produk batako
tersebut.
2. Publikasi ilmiah di Jurnal Pengabdian Masyarakat Penmas Jurusan Teknik
Mesin Universitas Widyagama Malang.
3. Terbentuknya industri rumah tangga (IRT) batako di 3 Dusun di Desa
Pandansari
4. Poster pembuatan batako dan industri rumah tangga (IRT) batako di Desa
Pandansari.
KEGUNAAN
Kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut ini.
1. Secara ekonomi, masyarakat Desa Pandansari khususnya penambang pasir
dan buruh tani akan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi sehari-hari.

2. Secara IPTEK, Desa Pandansari akan memiliki pengetahuan dan


ketrampilan untuk membuat batako yang teknis dan ekonomis.
3. Membuka lapangan kerja baru, sehingga masyarakat Desa pandansari yang
masih menggangur dapat tertampung dalam usaha ini.
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Mayoritas penduduk Desa Pandansari bekerja sebagai buruh tani dengan
rata-rata penghasilan penduduknya adalah Rp.10.000,-/hari. Di desa ini ada 5
aliran sungai yang menghasilkan pasir sungai sangat banyak dan bagus untuk
digunakan sebagai bahan bangunan, kelima sungai tersebut adalah : Sungai
Babakan, Sungai Lesti, Sungai Kerekan, Sungai Wonosari dan Sungai Sukosari.
Dengan adanya sungai-sungai tersebut yang paling besar adalah Sungai Babakan
yang berda di lereng Gunung Semeru dan berdekatan dengan kawasan Taman
nasional Bromo tengger Semeru (BTS). Di sungai ini penambangan pasir yang
terbesar dengan rata-rata perhari dihasilkan 100 150 kubik pasir dengan jumlah
pekerja sebanyak 50 80 orang. Pasir tersebut dijual untuk bahan bangunan
dengan harga Rp. 500.000,- per 1 truk, dengan upah pekerja sebesar Rp. 45.000,per 2 hari, dan harus bermalam atau menginap di lokasi penambangan pasir.
Material pasir yang melimpah ini dapat dibuat usaha pembuatan batako. 5
tahun yang lalu ada 2 industri batako. Industri ini tutup karena teknis pembuatan
batako yang belum baik dan permodalannya serta kurangnya pembinaan dari
Pemerintah Daerah. Padahal dengan 1 sak semen 40 kg akan dihasilkan batako
tanpa lubang sebanyak 65 biji, sedangkan yang ada lubangnya bisa dihasilkan 75
80 biji batako. Dengan pendapatan pekerja Rp. 450,- per biji tanpa lubang dan
Rp. 400,- per batako yang ada lubangnya. Sehingga bisa diperkirakan 1 orang
pekerja akan mendapatkan pendapatan antara Rp. 29.250,- s/d rp. 32.000,- per
hari. Pendapatan ini lebih besar jika dibandingkan dengan hanya sebagai
penambang pasir.
Sehingga solusi yang tepat terhadap permasalahan ini adalah dengan
menghidupkan kembali industri pembuatan batako, agar pendapatan masyarakat
Desa Pandansari khususnya penambang pasir dan buruh tani dapat lebih
meningkat dan yang masih menggangur akan tertampung dalam usaha batako
tersebut.
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan program yang akan dilaksanakan dengan tahapan sebagai
berikut ini.
1.
Identifikasi masalah
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh tim pelaksana PHBD terhadap
kondisi eksisting satu-satunya Industri Rumah Tangga (IRT) Batako yang baru
berdiri di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1.1. Permasalahan produksi
Beberapa permasalahan dalam memproduksi batako adalah sebagai berikut ini.
a). Pembuatan mix design adonan batako, yaitu : pasir, semen dan air masih
iiiiiimenggunakan perkiraan, belum menerapkan standar mutu yang
iiiiiidipersyaratkan oleh SKSNI.

b). peralatan yang digunakan masih manual dan konvensional sehingga kualitas
iiiiiiproduksi kurang bersaing dan kuantitasnya masih sedikit.
c). bentuknya masih kurang bervariasi, kurang mampu berkompetisi dengan
iiiiiiperusahaan yang sejenis dan jangkauan area penjualannya masih kurang luas .
1.2. Permasalahan manajemen
Permasalahan manajemen yang paling menonjol pada IRT batako tersebut adalah
job deskripsi dan pengelolaan keuangan dalam usahanya tersebut. Padahal
dengan adanya laporan keuangan akan memungkinkan pemilik memperoleh data
dan informasi yang tersusun secara sistematis. Dengan adanya laporan keuangan,
pemilik dapat memperhitungkan keuntungan yang diperoleh, mengetahui berapa
tambahan modal yang dicapai, dan juga dapat mengetahui bagaimana
keseimbangan hak dan kewajiban yang dimiliki. Sehingga setiap keputusan yang
diambil oleh pemilik dalam mengembangkan usahanya akan didasarkan pada
kondisi konkret keuangan yang dilaporkan secara lengkap bukan hanya
didasarkan pada asumsi semata.
2. Analisis kebutuhan
Dari permasalahan yang teridentifikasi maka analisis kebutuhan yang ditawarkan
adalah sebagai berikut ini.
2.1. Pada proses produksi.
Solusi alternatif terhadap permasalahan proses produksi difokuskan pada 3
hal yaitu :
a. Proses pencampuran (mix design) material batako dilakukan sesuai standar
SKSNI tentang adukan beton ringan, sehingga batako yang dihasilkan
akan lebih kuat dan ekonomis.
b. Pengembangan alat cetakan batako menggunakan sistim prees secara
manual maupun dengan listrik. Sehingga produksi batako yang dihasilkan
dalam sehari akan lebih banyak (Model mesin cetak batako seperti terlihat
pada gambaran teknologi yang akan diterapkan di Lampiran 2)
c. Mesin cetak batako press ini dilengkapi dengan alat cetak remoweble yang
bervariasi, sehingga produk batako yang dihasilkan bervariasi ukuran dan
bentuknya (Model cetakan batako remoweble seperti terlihat pada
gambaran teknologi yang akan diterapkan di Lampiran 2).
2.2. Pada aspek manajemen
Pada aspek manajemen difokuskan pada pegembangan pengelolaan sistem
keuangan. Selama proses usahanya berlangsung IRT batako tersebut, tidak pernah
melakukan pencatatan transaksinya ke dalam jurnal umum. Catatan dilakukan
secara tradisional dan sangat sederhana dengan mendeskripsikan setiap transaksi
yang terjadi dan diteruskan pada pembuatan neraca lajur atau kertas lerja atau
worksheet.
3. Penyusunan program
Pogram kegiatan PHBD yang akan dilakukan di Desa Pandansari, kecamatan
Poncokusumo, Kabupaten Malang, adalah sebagai berikut ini.

a. Penyuluhan kepada warga di Desa Pandansari tentang pengetahuan dan


teknologi pembuatan batako.
b. Pelatihan mendesain dan membuat serta merencanakan anggaran biaya
(RAB) untuk pembuatan batako.
c. Diskusi dan Penyamaan presepsi
Diskusi antara tim pelaksana dengan mitra untuk penyamaan presepsi
dalam mencari solusi dari permasalahan yang telah teridentifikasi. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari konflik apabila solusi alternatif
diimplementasikan. Hasil dari diskusi ini adalah pembentukkan kelompok
usaha batako.
d. Membuat desaian campuran batako.
Merancang atau mendesain campuran (mix design) pembuatan batako yang
iiiiiiteknis dan ekonomis.
e. Pendampingan pendirian usaha batako.
Menyiapkan mesin press batako dan alat cetak batako removable serta
membantu permodalan untuk pembelian semen dan pasir.
f. Pelatihan dan Pendampingan tata cara pengelolaan usaha batako.
Membuat profil usaha batako dan pembukuan aliran dana masuk dan
keluar.
g. Melatih dan mendampingi mitra dalam membentuk kelembagaan
kelompok usaha batako yang keberlanjutan dalam pengelolaan usaha
tersebut.
4. Pelaksanaan program
Program ini direncanakan dilaksananakan selama 3 bulan termasuk monitoring
dan evaluasi, lokakarya hasil dan pelaporan. Secara rinci pelaksanaan program ini
seperti terlihat pada jadwal kegiatan program pada jangka waktu pelaksanaan.
5. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dan evaluasi (monev) mengikuti jadwal yang ditetapkan oleh DIKTI,
seperti pada Tabel 1.
6. Lokakarya hasil
Lokakarya hasil akan dilakukan di Auditorium Kampus III Universitas
Widyagama Malang dengan jadwal minggu ketiga atau keempat bulan ke 3
pelaksanaan PHBD, .seperti pada Tabel 1.
7. Pelaporan
Pelaporan kegiatan akan dilaksanakan pada minggu ke 4 bulan ke 3 pelaksanaan
PHBD, seperti pada Tabel 1.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan program ini direncanakan selama 3 bulan.
Tabel 1. Jadwal kegiatan program
No

Jenis Kegiatan

BULAN
II

I
1

1
2
3
4
5
6
7
8

III
4

Pengumpulan dan persiapan materi


Diskusi dan penyamaan presepsi
Desain mesin press dan alat cetak batako
Pembuatan mesin press dan cetakan batako
Uji coba nesin press dan alat cetak batako
Pelatihan dan pendampingan
Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Lokakarya dan penyerahan laporan
KEMITRAAN
Kemitraan dan peran serta masing-masing yang terkait dengan program ini adalah
sebagai berikut ini.
1. Universitas Widyagama Malang melalui Himpunan Mahasiswa Jurusan
Teknik Sipil (HMTS).
HMTS Universitas Widyagama Malang berperan dalam :
a. Menyiapkan SDM untuk pelaksanaan program.
b. Membantu pendanaan melalui PHBD.
c. Melaksanakan pendampingan dan keberlanjutan pendirian usaha industri
rumah tangga (IRT) batako.
2. Pemerintah Desa Pandansari (Kepala Desa dan perangkatnya).
Kepala Desa Pandansari mempunyai peran dalam :
a. Memberikan ijin pelaksanaan PHBD di Desa Pandansari.
b. Menyiapkan tempat/ruangan untuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan
batako.
3. Kelompok penambang pasir dan buruh tani, Desa Pandansari.
Bentuk partisipasi kelompok penambang pasir dan buruh tani, Desa
iiiiiiPandansari dalah sebagai berikut ini.
a. Bersedia berdiskusi dan berpartisipasi akatif bersama tim pelaksana dalam
pelaksanaan program penyuluhan, pelatihan dan pendampingan pembuatan
batako yang teknis dan ekonomis.
b. Ikut memberikan saran dan masukan dalam mendesain alat cetak batako.
c. Ikut serta dalam pendirian usaha batako dengan menyiapkan tenaga kerja,
sarana dan prasarana yang dimiliki mitra serta lahan/tempat pendirian
usaha batako.
d. Menyiapkan tenaga kerja untuk dilatih dalam pengoperasian dan
pemeliharaan alat cetak batako.
e. Bersedia bekerjasama secara berkelanjutan.

USULAN BIAYA
1. Bahan habis pakai
No Bahan/alat
1
2
3
4

ATK
Catridge dan Tinta
Semen 40 Kg
pasir
Jumlah

2. Peralatan penunjang
No Bahan/alat
1
5
3
4

Penyaring pasir
Mixer mix design
Mesin press batako
Cetakan remowable
Jumlah

3. Perjalanan
No Kegiatan
1
2
3

Transportasi ketua
Transportasi Anggota
(2 orang)
Transportasi Dosen
Pendamping

Harga satuan Jumlah


(Rp
500.000.00
1
500.000,00
1
50.000,00
15
450.000,00
3

Satuan

Harga satuan Jumlah


(Rp
500.000,00
3
1.500.000,00
3
19.500.000,00
1
850.000,00
6

Satuan

Biaya satuan Jumlah


(Rp)
150.000,00
10
200,000,00
10
250.000,00

Ls
Ls
sak
truk

1
1
2
3
4.
5

Biaya satuan Jumlah


(Rp)
Penyuluhan, pelatihan 5.000.000,00
1
& pendampingan
Penyususunan materi
500.000,00
1
lokakarya
Konsumsi lokakarya
50.000,00
50
Dokumentasi
300.000,00
1
Pelaporan
dan
500.000,00
1
penjilidan
Publikasi di Jurnal
500.000,00
1
Jumlah
Jumlah 1 + 2 + 3 + 4 :

500.000.00
500.000,00
750.000,00
1.350.000,00
3. 100.000.00
Total (Rp

set
set
set
set

1.500.000,00
4.500.000,00
19.500.000,00
5.100.000,00
29. 600.000.00

Satuan

Total (Rp)

perjalanan
perjalanan

1.500.000,00
2.000.000,00

perjalanan

1.500..000,00

Jumlah
4. Publikasi/Lokakarya
No Kegiatan

Total (Rp

5.000.000,00
Satuan
Ls

Total (Rp)
5.000.000,00

materi

500.000,00

Peserta
Ls
Ls

2.500.000,00
300.000,00
500.000,00

Ls

500.000,00
7.300.000,00
45.000.000,00

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1:
1.1. BIODATA KETUA PELAKSANA
Nama Lengkap
NIM
Jenis Kelamin
Tempat & tanggal Lahir
Kewarganegaraan
Agama
Status Perkawinan
Tinggi&BeratBadan
Alamat
No. Telp/Hp
Email

Achmad Firdaus
11.27.42.80.09.27
Laki-Laki
Malang, 31 Desember 1991
Indonesia
Islam
Lajang (Belum Menikah)
170 cm & 50 kg
Jl. Untung Suropati Selatan, Blimbing
Malang
: 081515854017
: Achmadfirdaus35@gmail.com

PENDIDIKAN
SDN Kiduldalem 2 Malang
MTs Darushollikin Malang
SMA Panjura Malang
Perguruan Tinggi
Program Studi
Angkatan

:
:
:
:
:
:

KEMAMPUAN
Bisa

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tahun 1998 2004


Tahun 2004 2006
Tahun 2006 2008
Universitas Widyagama Malang
S1 Teknik Sipil
2011

: Komputer (Microsoft word)


(Microsoft excel)

PENGALAMAN ORGANISASI
- Pengurus HMJ-TeknikSipilUniversitasWidyagama Malang priode 20132014
- Anggota UKM FORKISMA Universitas Widyagama Malang Angkatan
2011
- Anggota Pecinta Alam ARVED Kota Malang Angkatan 2013-2014
Malang, 02 juni 2014

Achmad Firdaus
1.2. BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 1

Nama Lengkap
NIM
Jenis Kelamin
Tempat & tanggal Lahir
Kewarganegaraan
Agama
Status Perkawinan
Tinggi&BeratBadan
Alamat
No. Telp/Hp
Email

Muhammad Hasan
11.27.42.81.09.15
Laki-Laki
Probolinggo, 26 September 1993
Indonesia
Islam
Lajang (Belum Menikah)
167 cm & 70 kg
Jl. Warinoi I/7,Bunulrejo, Blimbing
Malang
: 089698260283
: muhammadhasan31@yahoo.com

PENDIDIKAN
SDN 2 Seloguduig Kulon
MTs 1 Zainul Hasan Genggong
SMA 1 Zainul Hasan Genggong
Perguruan Tinggi
Program Studi
Angkatan

:
:
:
:
:
:

KEMAMPUAN
Bisa

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Tahun 1996 2002


Tahun 2002 2008
Tahun 2008 2011
Universitas Widyagama Malang
S1 Teknik Sipil
2011

: Komputer (Microsoft word)


(Microsoft excel)
(Corel Draw)

PENGALAMAN ORGANISASI
- Anggota HMJ-TeknikSipilUniversitasWidyagama Malang Periode 20132014
- Pengurus UKM SANGGAR ASMA Universitas Widyagama Malang
Periode 2012-2014

Malang, 02 juni 2014

Muhammad Hasan
1.3. BIODATA ANGGOTA PELAKSANA 2

Nama Lengkap
NIM
Jenis Kelamin
Tempat & tanggal Lahir
Kewarganegaraan
Agama
Status Perkawinan
Tinggi&BeratBadan
Alamat
No. Telp/BHp
Email

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Bambang Yudianto
11.27.42.81.09.13
Laki-Laki
Malang,16 Juli 1990
Indonesia
Islam
Lajang (Belum Menikah)
167 cm & 50 kg
Jl. Kresno no 6 Polehan, Blimbing Malang
083834105722
Tuletz.drumz_90@yahoo.com

PENDIDIKAN
SDN 1 Polehan Malang
SMP ISLAM Malang
SMKN 6 Malang
Paket C Malang
Perguruan Tinggi
Program Studi
Angkatan

:
:
:
:
:
:
:

Tahun 1996 2002


Tahun 2002 2008
Tahun 2007 2010
Tahun 2010 - 2011
Universitas Widyagama Malang
S1 Teknik Sipil
2011

KEMAMPUAN
Bisa

: Komputer (Microsoft word)


(Microsoft excel)

PENGALAMAN KERJA
Jual-Beli

: Elektronika

PENGALAMAN ORGANISASI
- Pengurus HMJ-Teknik Sipil Universitas Widyagama Malang Periode
2013-2014
- Anggota Sanggar ASMA Universitas Widyagama Malang Angkatan 20132014

Malang, 02 juni 2014

Bambang Yudianto
1.4. BIODATA DOSEN PENDAMPING

10

Nama
Tempat dan Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Agama
Golongan / Pangkat
Jabatan Akademik
Perguruan Tinggi
Alamat
Telp./Faks.
Alamat Rumah
Telp./Faks.
Alamat e-mail

Tahun
Lulus

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT.


Malang, 31 Agustus 1969
Laki-laki
Perempuan
Kawin Belum Kawin
Duda/Janda
Islam
IV A/Pembina
Lektor Kepala
Universitas Widyagama Malang
Jl. Borobudur 35 Malang
0341 492282/ 0341 496919
Jl. Narotama H-48 Malang
0341 358827/ 081334252477
ats_2003@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI


Perguruan
Program Pendidikan
Tinggi

Jurusan/
Program Studi

1993

Sarjana

Universitas Widyagama

Teknik Sipil

2002

Magister

ITS Surabaya

Teknik Sipil

2012

Doktor

UGM Jogjakarta

Teknik Sipil

KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


Tahun
Jenis/Nama Kegiatan
Skim
Ibm Bangunan Sadap Dan Bak PengolahanAir Bersih Di
DP2M-Dikti
2012
Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten
Malang
2013
Ibm IRT Abon Lele Organik
DP2M-Dikti
PENGHARGAAN
Tahun
2013
2013

Jenis/Nama Kegiatan

Institusi Pemberi

Dosen Berprestasi
Rektor Universitas Wdiya Gama Malang
Kaprodi berprestasi
Ketua KOPERTIS Wilayah VII Jatim
Penyaji poster seminar nasional
Direktur DP2M-Dikti
2014
hasil pengadian masyarakat
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Program Hibah Bina desa (PHBD).
Malang, 4 Juni 2014
Ketua Pelaksana,

(Dr. Agus Tugas Sudjianto, ST, MT.)


NIDN: 0731086901
Lampiran 2:

11

GAMBARAN TEKNOLOGI YANG AKAN DITERAPKAN:

Gambar L1. Alat Penyaring Pasir

Gambar L4. Alat Pengaduk Campuran (Mixer) Batako/Paving

Gambar L2. Mixer mix design material batako.

12

Gambar L3. Alat/Mesin Press Batako

Gambar L4. Alat Cetak Manual Batako Removable

13

Lampiran 3:

Lampiran 4:

14

DENAH LOKASI BINA DESA


Lokasi

terletak

di

desa

Pandansari,

Kecamatan

Poncokusumo

Kabupaten Malang Jawa Timur, jarak dari Universitas Widyagama 40 km.


Peta Kabupaten Malang
Peta Jawa Timur

Peta Kecamatan Poncokusumo dan


Posisi Desa Pandansari

Gambar L5. Lokasi Mitra di Desa Paandansari Kecamatan Poncokusumo


Kabupaten Malang (Google Earth, 2014).

15

Anda mungkin juga menyukai