Modul 8
tinggal anda
jawab:
skala kecil (sempit) dengan sistem tradisional. Berbeda dengan yang diusahakan
skala besar dengan sistem teknologi modern. Namun demikian, dilihat dari
proporsi luasan, kebun karet di daerah tempat tinggal saya masih tetap
setelah bibit karet ditanam kemudian dibiarkan begitu saja tanpa perawatan yang
hasil olahan-karet juga tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah faktor
sampai di pasaran,
2. Jelaskan menurut saudara/i strategi apa yang harus kita lakukan untuk
jawab :
dengan sasaran untuk menampung dan mengolah lateks dari hasil perkebunan
jawab :
Cara penyadapan yang baik adalah mengiris dari bagian kiri atas ke bawah
Penyadapan tidak dilakukan secara vertikal dari atas ke bawah. Cara vertikal
hanya akan menghasilkan lateks yang lebih sedikit karena jalur irisan yang lebih
pendek. Panjangnya lintasan irisan lateks juga hanya setengah lingkarannya saja,
mengeluarkan lateks selama 1-3 jam setelah penyadapan dan semakin lama waktu,
jika tidak tepat, lateks akan tercecer keluar dan kerja keras Anda akan sia-sia.
Modul 9
Jawab :
biji kakao yang terus meningkat. Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi
produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi
perkebunan kakao dapat diatasi dan agribisnis kakao dikembangkan dan dikelola
secara baik. Dengan kondisi harga kakao dunia yang relatif stabil dan cukup
tinggi maka perluasan areal perkebunan kakao Indonesia diperkirakan akan terus
berlanjut dan hal ini perlu mendapat dukungan agar kebun yang berhasil dibangun
dan perluasan maka areal perkebunan kakao Indonesia pada tahun 2010
730 ribu ton/tahun biji kakao. Pada tahun 2025, sasaran untuk menjadi produsen
utama kakao dunia bisa menjadi kenyataan karena pada tahun tersebut total areal
2. Jelaskan menurut saudara/i strategi apa yang harus kita lakukan untuk
jawab :
mendapatkan mutu hasil yang baik sesuai dengan standar mutu yang
jawab :
a) Memanen
Biji kakao tumbuh dalam buah yang berubah warna saat biji menjadi
masak: dari hijau menjadi merah, kemudian merah menjadi ungu, dan dari
ungu menjadi kuning. Satu buah dapat berisi sekitar 30-50 biji kakao.
b) Fermentasi
Petani diajarkan cara terbaik untuk mendapatkan maksimal dari biji kakao
mengumpulkan biji, rasa getir kakao telah digantikan oleh ciri-ciri awal
rasa, aroma, dan warna cokelat Magnum seperti yang kita kenal.
c) Pengeringan
Para petani tahu cara terbaik untuk mengeringkan biji yang difermentasi
adalah dengan bantuan sinar matahari yang terik. Biji kakao digaru secara
Air menguap pelahan dari biji kakao hingga biji benar-benar kering dan
siap.
d) Memilih & menyangrai
Hanya biji yang memenuhi standar yang akan dijadikan sebuah produk.
disangrai.
RAMJANNE SITEPU 1704290052
DEDI KURNIAWAN 1704290032
Modul 10
Jawab :
meningkat, hal ini dapat dilihat dari dari perkembangan luas lahan perkebunan
tebu Sumatera Barat yaitu 7.092 Ha pada tahun 2012 dan 7.090 Ha pada tahun
2011. Gula saka merupakan salah satu jenis pengolahan berbahan baku dari tebu
yang dilakukan sendiri oleh petani baik melalui modal sendiri maupun pola
2. Jelaskan menurut saudara/i strategi apa yang harus kita lakukan untuk
Jawab :
Untuk itu, memberi motivasi kepada para petani tebu agar terus berusaha
meningkatkan produksi gula sangat mungkin terjadi mengingat luasan lahan yang
ketersediaan bahan baku tebu yang tidak susah didapat pada daerah tersebut juga
modal petani adalah satu hal yang tidak kalah penting. Meskipun lahan dan air
tersedia, apabila tidak ada keinginan petani untuk berusahatani serta tidak
didukung oleh modal yang cukup, maka lahan akan tetap tidak bernilai maksimal.
pertanian kita.
jawab :
a) Pengolahan Awal
terlebih dahulu tebu akan melalui proses dipilah hingga memenuhi syarat
b) Penggilingan
pengolahan tebu menjadi gula yang akan diperas air sari tebu atau yang
c) Pemurnian
d) pemasakan
meneteskan nira pada air dingin. Apabila nira memadat dan mengeras
gula
Gula merah tebu yang telah tercetak dibiarkan dalam cetakan sampai
sebagai penutup agar gula merah yang telah dingin terhindar dari