Agroindustri
Pemanfaatan Agroindustri
Karet dan Latex
Disususn oleh :
• Ramjanne Sitepu 1704290052
• Dedi Kurniawan 1704290032
Indonesia adalah negara produsen karet alam terbesar ke dua di dunia setelah
Thailand, padahal luas areal kebun karet Indonesia terluas di dunia (+ 3,4 juta
hektar pada tahun 2010). Karet merupakan komoditas perkebunan yang
sangat penting peranannya di Indonesia. Selain sebagai sumber lapangan kerja bagi seki
tar 1,4 juta kepala keluarga (KK), komoditas ini juga memberikan kontribusi yang signifikan
sebagai salah satu sumber devisa non-migas, pemasok bahan baku karet dan
berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sentra-sentra ekonomi baru di wilayah-
wilayah pengembangan karet.
Maka dari itu, Melihat perkembangan serta pemanfaatan dan kontribusi yang signifikan
serta prospek usaha karet yang cukup menjanjikan diperlukan juga proses yang berbasis
dengan ekologi agar tercipta proses terpadu dari tanaman karet sampai kepada produk
hasilnya.
Pemanfaatan getah
pohoh karet lateks
Daun karet berwarna hijau. Apabila akan rontok berubah warna menjadi kuning atau merah. Biasanya tanaman
karet mempunyai “jadwal“ kerontokan daun pada setiap musim kemarau. Di musim rontok ini kebun karet
menjadi indah karena daun – daun karet berubah warna dan jatuh berguguran dalam kuantitas yang banyak.
Adapun dedaunan dari pohon karet ini dapat diolah menjadi kompos yang secara langsung dapat digunakan
untuk menyuburkan lahan tanaman karet (Nazarrudin dan Paimin, 2006).
Pemanfaatan biji pohon karet
Pemanfaatan
biji karet yang
ada pada saat
ini sudah
cukup memiliki
banyakragam,
namun
pengolahannya
masih jauh dari Bungkil dan Biji karet dapat
dimanfaatkan sebagai makanan Komposisi nutrisi biji karet
skala yang
ternak, dan khusus untuk biji karet Protein % 27,0
diharapkan. dapat dijadikan bahan konsumsi
Lemak % 32,3
manusia dengan terlebih dahulu
menghilangkan kandungan Karbohidrat % 15,9
Sianidanya. Air % 9,1
Sebagai pangan
•Mampu membentuk ekologi hutan, yang pada umumnya terdapat pada daerah
lahan kering beriklim basah, sehingga karet cukup baik untuk menanggulangi
lahan kritis.