KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan
tentang informasi mengenai Hipotesis dalam penelitian
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, Petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Pada makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
dan pengetahuan yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritikan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
Latar Belakang............................................................................... 1
Rumusan Masalah.......................................................................... 3
Tujuan............................................................................................ 4
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................ 5
Pengertian Hipotesis...................................................................... 5
JenisJenis Hipotesis....................................................................... 6
Karakteristik Hiotesis yang Baik................................................... 8
Perumusan Hipotesis...................................................................... 10
Pengujian Hipotesis....................................................................... 11
BAB III. PENUTUP................................................................................ 13
Kesimpulan.................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan
dilakukan penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus
dilewati berbagai tahapan. Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu
sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu
hal penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah
merumuskan hipotesis.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif.
Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
Pertama, Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat
dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan
diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori
mengenai konflik. Kedua, Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan
benar atau tidak benar. Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk
memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya
sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau
salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan
mengujinya.
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik
terutama peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun
hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu
pada criteria perumusan hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis dalam
penelitian, maupun pemahaman tentang penelitian tanpa menggunakan hipotesis.
Selain itu seorang peneliti juga harus mengetahui bagaimana cara menguji
hipotesis agar terhindar dari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian
hipotesis.
Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Hipotesis?
2. Apa Jenis-Jenis Hipotesis?
3. Bagaimana Karakteristik Hipotesis Yang Baik?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua suku kata yaitu, Hypo (belum tentu benar) dan
tesis (kesimpulan). Jadi hipotesis adalah hasil atau kesimpulan yang ditentukan
dari sebuah penelitian yang belum tentu kebenarannya, dan baru akan menjadi
benar jika sudah disertai dengan bukti-bukti.
Adapun definisi hipotesis menurut para ahli, yaitu:
1. Menurut sekaran (2005), mendefinisikan hipotesis sebagai hubungan yang
diperkirankan secara logis di antara dua atau lebih variable yang diungkap
dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban
sementara atas pertanyaan penelitian. Dalam hal ini hipotesis sangat berkaitan
dengan perumusan masalah, karena perumusan masalah merupakan
pertanyaan penelitian yang harus dijawab pada hipotesis, dan dalam
menjawab rumusan masalah dalam hipotesis haruslah berdasar pada teori dan
empiris.
2. Menurut Atmadilaga (1994), penyusunan hipotesis berupa logika berpikir
deduktif dalam rangka mengambil kesimpulan khusus (hipotesis) dari
kesimpulan umum berupa premis-premis. Adapun kebenaran logika deduktif
menganut asas koherensi. Artinya, mengingat bahwa premis-premis itu
merupakan sumber informasi yang tidak perlu diuji lagi kebenaran ilmiahnya,
maka dengan sendirinya hipotesis sebagai kesimpulan dari premis-premis itu
mempunyai kepastian kebenaran pula.
3. Fraenkel dan Wallen (1990: 40), berpendapat bahwa hipotesis merupakan
prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian.
4. Dalam Yatim Riyanto (1996: 13), menyetakan bahwa hipotesis merupakan
jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam
penelitian. Hipotesis belum tentu benar. Benar atau tidaknya suatu hipotesis
tergantung pengujian dari dara empiris.
6
Jenis-jenis Hipotesis
Adapun jenis-jenis hipotesis, yaitu :
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan
mengenai hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau secara negatif antara
dua variable atau lebih sesuai dengan teori. Jenis hipotesis ini juga sering disebut
sebagai hipotesis yang dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis
tentang perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang
saling hubungan antara dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian
korelasional. Hubungan antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
a) Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik.
b) Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik.
7
c) Hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi tidak timbal balik.
Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan
perbedaan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang
perbedaan ini mendasari berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
2. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya (Hipotesis Statistik)
Menurut Yatim Riyanto (1996: 13) hipotesis dilihat dari kategori
rumusannya dibagi menjadi dua, yaitu (1) hipotesis nihil (null hypotheses) yang
biasa disingkat dengan Ho, dan (2) hipotesis alternative (alternative hypotheses)
yang biasa disingkat dengan Ha.
Hipotesis nihil (Ho), yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Contohnya, Tidak ada
hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yaitu hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain. Contohnya,
Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional hipotheses (hipotesis
terarah) dan non directional hipotheses (hipotesis tak terarah). (Frankel dan
Wallen, 1990: 42; Suharsimi Arikunto, 1989 :57)
Hipotesis terarah (directional hipotheses) adalah hipotesis yang diajukan
oleh peneliti, di mana peneliti sudah menemukan dengan tegas yang menyatakan
bahwa variabel independent memang sudah diprediksi berpengaruh terhadap
variabel dependent. Misalnya : siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih
tinggi prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
menggunakan metode curah pendapat (diskusi).
Hipotesis tak terarah (non directional hipotheses) adalah hipotesis yang
diajukan dan dirumuskan oleh peneliti tampak belum tegas bahwa variabel
independent berpengaruh terhadap variabel dependent. Frankel dan Wallen (1990:
42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah menggambarkan bahwa peneliti tidak
menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan
dilakukan. Misalnya: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar
inkuiri dan curah pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
8
3. Jenis hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, dapat dibedakan menjadi hipotesis
mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup
kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian. Sedangkan hipotesis minor
adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor
(jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh hipotesis mayor :
Ada hubungan antara keadaan social ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi
belajar siswa SMA.
Contoh hipotesis minor :
1) Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar
siswa SMA.
2) Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa
SMA,
3) Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMA.
variabal yang di teliti atau berupa duaaamn tettentu pada hubungan antar dua
variable
c. Berupa pernyataan peryataan yang dikembangakan berdasarkan teori-teori
lebih kuat jika dibandingkan dengan hipotesis lawannya. Berapa teori
kemungkinan saling bertentangan satu sama lain, atau terdapat teori yang satu
lebih kuat dengan teori lainnya. Hipotesis yang dikembangkan oleh peneliti
harus mempunyai dukungan landasan teoritis lebih kuat, dari pada alternatif.
Dapat terjadi hipotesis lainnya kemungkinan dikembangakan melalui teori
tgeori yang lainnya.
Pendapat lain mengatakan bahwa, cara orang merumuskan hipotesis itu
tidak ada aturan umumnya. Namun, dapat dikemukakan saran-saran sebagai
berikut:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih.
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat.
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji.
Pengujian Hipotesis
Sebagaimana dikemukakan oleh Donald Ary et al (dalam Arief Furchan,
1982: 133) dan Yatim Riyanto (1996: 16-17) bahwa untuk menguji hipotesis,
peneliti perlu:
a. Menarik simpulan tentang konsekuensi yang akan dapat diamati apabila
hipotesis itu benar.
b. Memilih metode penelitian yang akan memungkinkan pengamatan,
eksperimentasi, atau prosedur lain yang diperlukan untuk menunjukkan apakah
akibat-akibat itu benar atau tidak.
c. Mengumpulkan data yang dapat dianalisis untuk menunjukkan apakah
hipotesis tersebut didukung oleh data atau tidak.
Pengujian ini bertujuan sebagai penjajakan (eksplorasi), deskriptif, dan uji
hipotesis. Pengujian hipotesis merupakan proses yang cukup panjang dan
memerlukan akurasi yang tepat dan sistematis, apalagi data yang diteliti adalah
data sampel yang merupakan bagian dari populasi. Pengujian hipotesis ini adalah
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu penelitian, yang di
mana jawaban tersebut masih memerlukan pembuktian yang empiris. Penelitian
yang dilakukan sebenarnya tidak semata-mata ditujukan untuk hipotesis yang
diajukan, tetapi bertuan menemukan fakta yang ada dan terjadi di lapangan.
Jenis-jenis hipotesis:
a. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya.
b. Hipotesis dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
c. Hipotesis dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Dalam merumuskan hipotesis tentunya peneliti juga harus mengetahui
terlebih dahulu karakteristik hipotesis yang baik dan bagaimana merumuskan
hipotesis dengan benar. Dalam hal ini sudah dijelaskan sebelumnya criteria dan
perumusan hipotesis yang baik dan benar, yang tentunya mempunyai tahapan-
tahapan.
Setelah merumuskan hipotesis ada yang disebut dengan pengujian
hipotesis, pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis yang
diteliti terbukti kebenarannya atau tidak, atau hipotesisnya diterima atau tidak.
14
DAFTAR PUSTAKA
HIPOTESIS PENELITIAN
Oleh
Kelompok 2
NAMA NPM
DODI HARDIANSYAH 1704290039
RAMJANNE SITEPU 1704290052
16
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2020