Anda di halaman 1dari 4

PAPER EKONOMI

“EKONOMI SOSIAL DESA WISATA


NGLANGERAN”

Disusun Oleh :
Jane Elizabeth Angeline Lie
12 IPS-1 / 19
Desa Wisata Nglanggeran berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya Kecamatan
Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Desa ini memiliki dua daya tarik wisata utama, antara lain
Gunung Api Purba Nglanggeran yang merupakan deretan gunung batu raksasa dengan
pemandangan yang eksotik dan Embung Nglanggeran sebagai pengairan kebun di desa saat
musim kemarau.

Awalnya, Desa Nglanggeran hanyalah desa biasa yang tidak dikenal oleh masyarakat
luas, namun saat ini Desa Nglanggeran menjadi salah satu tujuan ekowisata baik dari dalam
negri maupun luar negri. Perubahan ini tentunya membawa dampak dalam segala bidang, seperti
bidang budaya, sosial dan khususnya dalam bidang ekonomi.

Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran ini diolah oleh masyarakat sekitar Desa
Nglanggeran yang diberi nama Pokok Pemuda Sadar Wisata (POKDARWIS). Pengembangan ini
memiliki tujuan untuk menjaga kelestarin alam dan mensejahterakan masyarakat dalam hal
ekonomi. Para pengelola desa melihat adanya potensi alam Gunung Api Purba yang hanya
terletak di Desa Nglanggeran. Bahkan, Gunung ini diakui oleh badan UNESCO sebagai warisan
dunia. Potensi inilah yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa sehingga para wisatawan hadir
dan melihat keindahan alam.

Pak Lilis Suharyanto, yang merupakan salah satu pengurus dari POKDARWIS Desa
Nglanggeran. Ia mengaku bahwa desa ini sudah mulai dikembangan dari tahun 1999, namun
pada saat itu hanya berupa konservasi mata air. Untuk kegiatan pariwisata, baru ditekuni sejak
tahun 2007. Perubahan baru terlihat pada tahun 2012 dimana perekonomian desa mulai
meningkat dan memuncak pada tahun 2014 dengan datangnya wisatawan dari dalam negeri
maupun luar negeri dengan angka yang cukup signifikan. Dengan berkembangnya Desa
Nglanggeran menjadi desa wisata, tentunya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan
mengurangi pengangguran dikarenakan dapat memberdayakan masyarakat secara luas.

Sebelum terbentuknya desa wisata, Desa Nglanggeran hanya dimanfaatkan oleh


masyarakat untuk mencari kayu dan rerumputan. Bahkan terjadi eksploitasi batuan yang tersebar
di rumah warga. Namun, setelah pengelolaan pariwisata ini berjalan dengan sangat baik,
eksploitasi tidak lagi dilakukan. Sehingga, tanaman dan batuan pada Desa Nglanggeran masih
terjaga dengan baik hingga saat ini.

Selain itu, dilakukan pula wawancara dengan Ibu Harto (Induk Semang), beliau mengaku
semenjak Desa Nglanggeran memfokuskan pada kegiatan pariwisata, perekonomian keluarga
meningkat. Keluarga Ibu Harto yang bergerak dalam bidang pertanian tentunya memiliki
pendapatan yangsangat bergantung kepada musim. Contohnya pada saat musim kemarau,
mereka tidak dapat memperoleh hasil sawah dikarenakan jenis sawah yang dimiliki adalah sawah
tadah hujan.
Dengan adanya penyewaan homestay, Ibu Harto dan keluarga tentunya mendapatkan
pemasukan tambahan yang terbilang lumayan. Ia mengatakan bahwa dalam kurun waktu satu
bulan, ia dapat menerima 4 atau lebih wisatawan yang silih berganti berdatangan ke
homestaynya. Termasuk wisatawan dari luar negeri seperti Vietnam, Thailand, Switzerland, dan
tidak jarang dari United Kingdom. Oleh karena alasan inilah, keluarganya menyediakan kamar
dan ruangan tersendiri untuk para tamunya. Dengan adanya wisatawan yang datang dengan rata-
rata 16 orang lebih, pemasukan tambahan ini juga dirasakan oleh pemilik homestay lainnya.
Selain homestay, ada pula pengembangan dalam produk kuliner yang mengutamakan
bahan dasar biji kokoa didalamnya atau biasa kita kenal sebagai cokelat. Brand olahan PKK
tersebut dinamai “Griya Cokelat”. Pengembangan produk yang dilakukan berupa dodol cokelat,
cookies cokelat, minuman cokelat dengan berbagai varian, keripik pisang cokelat, serta masih
banyak lagi. Dengan adanya kegiatan UKM ini, selain dapat memanfaatkan pertanian kakao
inovasi dan kreasi ibu- ibu PKK juga menyokong pertumbuhan ekonomi desa.

Diatas ini merupakan data kunjungan destinasi wisata Gunung Api Purba dan Embung
Nglanggeran. Dalam sebulan dapat meraih 2000 hingga 4000 pengunjung. Hal ini tentunya
dimanfaatkan dengan adanya pekerjaan dalam bidang event oleh mesyarakat.

Sehingga, dengan adanya perubahan dari Desa Nglanggeran menjadi desa wisata,
lingkungan dan khususnya perekonomian desa mengalami peningkatan yang sangat meningkat
dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Peningkatan ekonomi didapatkan dari
adanya penyewaan homestay masyarakat, pembentukan organisasi event, UKM kuliner, warung,
dan lain sebagainya. Tingkat pengangguran di desa juga dinyatakan sangat berkurang dibanding
10 tahun sebelumnya.

SUMBER
https://teamtouring.net/profil-desa-wisata-nglanggeran-gunungkidul.html
http://nglanggeran-patuk.desa.id/index.php/first

Anda mungkin juga menyukai