Disusun Oleh:
1. Hadimas Kurniawan 20210210079
2. Syifa Aqilah Azzah Muhtady Armin 20210410379
3. Lisa Indriyani 20210430105
4. Daynafasa Mahasti 20210420110
5. Herlinda Wisnandya 20210530357
6. Widyasmara Trimas Bangun 20210530330
7. Naufal Suryo Finanto 20210420113
8. Darwisy Ayyasyi 20210120085
9. Dwi Arief Setya Pambudi 20210410475
10. Aprilia Tri Astuti 20200410094
Hadimas Kurniawan, Syifa Aqilah Azzah Muhtady Armin, Lisa Indriyani, Daynafasa
Mahasti, Herlinda Wisnandya, Widyasmara Trimas Bangun, Naufal Suryo Finanto,
Darwisy Ayyasyi, Dwi Arief Setya Pambudi, Aprilia Tri Astuti, Sutrisno, S.p M.p
Email coresponden: email DPL
Abstrak
Jurnal ini membahas tentang pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN), sebuah program
pemberdayaan masyarakat di Indonesia, khususnya di Padukuhan Ngaliyan, Kelurahan
Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan potensi masyarakat dan membantu
memecahkan permasalahan yang ada melalui pendekatan ilmiah dan sektoral. Mayoritas
penduduk di Padukuhan Ngaliyan adalah petani dengan hasil bumi berupa singkong, ubi jalar,
teh, dan cengkeh. Kawasan ini juga memiliki potensi wisata homestay yang dapat memberikan
kontribusi terhadap perekonomian lokal dan memperkenalkan budaya lokal kepada
pengunjung. Namun pengembangan wisata homestay di Padukuhan Ngaliyan masih terbatas
karena beberapa faktor seperti kurangnya infrastruktur, promosi, serta keterampilan dan
pengetahuan dalam mengelola homestay. Program KKN Kelompok 090 bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi dan tantangan pengembangan wisata homestay di Padukuhan
Ngaliyan Kabupaten Kulon Progo. Program ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi
pemangku kepentingan lokal dalam meningkatkan kualitas homestay dan mempromosikan
pariwisata berkelanjutan. Pengembangan wisata homestay di kawasan tersebut berpotensi
memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal dan memperkenalkan budaya lokal
kepada pengunjung. Namun terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kurangnya
infrastruktur, promosi, serta keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola homestay.
Program KKN Kelompok 090 bertujuan untuk mengatasi tantangan tersebut dan
mempromosikan pariwisata berkelanjutan di daerah tersebut.
Keywords: pemberdayaan, wisata, homestay
Abstract
This journal discusses the implementation of Kuliah Kerja Nyata (KKN), a community
empowerment program in Indonesia, specifically in Padukuhan Ngaliyan, Kelurahan
Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. The
program aims to improve the potential of the community and help solve existing problems through
a scientific and sectoral approach. The majority of the population in Padukuhan Ngaliyan are
farmers, with crops such as cassava, sweet potato, tea, and cloves. The area also has potential
for homestay tourism, which can contribute to the local economy and introduce visitors to the
local culture. However, the development of homestay tourism in Padukuhan Ngaliyan is still
limited due to factors such as lack of infrastructure, promotion, and skills and knowledge in
managing homestays. The KKN Group 090 program aims to identify the potential and challenges
in developing homestay tourism in Padukuhan Ngaliyan, Kulon Progo Regency. The program
aims to provide guidance for local stakeholders in improving the quality of homestays and
promoting sustainable tourism. The development of homestay tourism in the area has the
potential to contribute to the local economy and introduce visitors to the local culture. However,
there are several challenges that need to be addressed, such as lack of infrastructure, promotion,
and skills and knowledge in managing homestays. The KKN Group 090 program aims to address
these challenges and promote sustainable tourism in the area.
Keywords: Empowerment, turizem,homestay
BAB I
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah jenis kegiatan pemberdayaan di mana mahasiswa
mengabdikan diri kepada masyarakat melalui pendekatan tingkat keilmuan dan sektoral. KKN
dilaksanakan pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Tujuan dari acara ini adalah untuk
meningkatkan potensi masyarakat dan membantu memecahkan masalah yang ada.
KKN kelompok 090 dilaksanakan di Padukuhan Ngaliyan, Kelurahan Ngargosari,
Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Padukuhan
Ngaliyan merupakan Padukuhan yang berada di Kelurahan Ngargosari, Kapanewon Samigaluh,
terletak di ujung barat daya Kabupaten Kulon Progo dengan ketinggian tanah sekitar 600-900
Meter DPL di jajaran Perbukitan Menoreh. Luas Wilayah Kelurahan Ngargosari adalah 724,3885
Hektar dengan pemanfaatan lahan untuk pertanian sekitar 173 Hektar, sedang untuk pemukiman
128 Hektar, fasilitas umum sekitar 33 Hektar dan lain-lain sekitar 45 Hektar.
Dukuh ini berbatasan dengan empat padukuhan lainnya. Di sebelah utara Padukuhan
Ngaliyan berbatasan dengan Padukuhan Tritis, di sebelah selatan berbatasan dengan Padukuhan
Nguntuk-untuk dan Dusun Pucung, di sebelah timur berbatasan dengan Padukuhan Trayu dan di
sebelah barat berbatasan dengan Padukuhan Tegalsari. Mayoritas penggunaan lahan di Padukuhan
Ngaliyan digunakan untuk menunjang aktivitas pertanian dan peternakan masyarakat. Lahan
pertanian ditanami tanaman palawija antara lain ubi jalar, teh, dan cengkeh. Area lainnya
digunakan sebagai halaman dan area pemukiman. Hampir setiap pekarangan rumah ditanami
pohon buah-buahan seperti pisang dan kelapa. Iklim tropis Padukuhan Ngaliyan juga menjadi
faktor mengapa masyarakat memilih memanfaatkan sebagian besar lahannya untuk pertanian.
Dijelaskan oleh kepala desa, suhu udara di Desa Ngaliyan sekitar 38°C pada musim kemarau dan
mencapai hampir 18°C pada musim hujan. Kebanyakan dari mereka menanam cengkeh, namun
cengkeh bukanlah tanaman yang bergantung pada cuaca sehingga mereka juga mempunyai
pekerjaan sampingan seperti berbisnis dan menjadi buruh.
Penduduk Padukuhan Ngaliyan berjumlah 901 jiwa, terbagi atas 468 laki-laki dan 433
perempuan, jumlah tersebut belum termasuk penduduk yang merantau ke kota. Ada sekitar 250
rumah yang didaftarkan RT dengan data sekitar 23 KK.
Struktur Organisasi di Padukuhan Ngaliyan diawali dari Ibu Yayuk sebagai Ibu Dukuh atau
kepala dusun yang bertugas menunjang fungsi kepala desa yang dijabat oleh Pak Lobertus
Kiswanto di unsur daerah tepatnya di Padukuhan Ngaliyan dalam menjalankan fungsi fungsinya.
Didukung dan didampingi oleh Ibu Yayuk, para ketua dinas RW 01, RW 02, RW 03 beserta
pimpinan dan pengurus RT. Peningkatan fungsi RT, RW, Kepala Dukuh dan kepala desa pada
umumnya diawasi atau diawasi oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa), yaitu organisasi yang
mewujudkan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Kegiatan pertanian di Padukuhan Ngaliyan, khusus lahan berupa ladang dengan luas ±19,2
Ha yang ditanami beberapa tanaman pangan dan tanaman penolong. Pengolahannya dilakukan
secara perorangan oleh masing-masing warga dan produksinya tidak dalam skala besar. Mayoritas
warga di Padukuhan Ngaliyan berprofesi sebagai petani, baik sebagai petani padi di sawah maupun
sebagai petani palawija, antara lain jagung, kacang tanah, dan cengkeh. Masyarakat seringkali
bekerja dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, terkadang mereka hanya pulang untuk makan siang
karena 100% bergantung pada cuaca dan tidak ingin merusak momentum meteorologi yang
mereka anggap bermanfaat untuk bertani. Selain bertani, Padukuhan Ngaliyan juga memiliki
peternakan. Binatang peternakan antara lain kambing, ikan air tawar, dan ayam. Hasil peternakan
kambing dijual kepada pedagang secara door to door. Produk dari peternakan ayam dijual langsung
di peternakan atau diantar ke konsumen yang memesan.
Produktivitas tanaman dari Padukuhan Ngaliyan adalah kelapa sebanyak 12 kwt/Ha,
cengkeh sebanyak 0,7 kwt/Ha, kakao sebanyak 0,8 kwt/Ha. Sedangkan untuk produksi tanaman
buah, Padukuhan Ngaliyan menghasilkan pisang sebanyak 41 kwt/Ha, mangga 0,1 kwt/Ha, jeruk
0,1 kwt/Ha, alpukat 3 kwt/Ha, papaya 0,2 kwt/ Ha, durian 0,2 kwt/Ha, rambutan 0,2 kwt/Ha.
Produksi palawija di padukuhan ini adalah ubi kayu 7 kwt/Ha, dan ubi jalar 0,1 kwt/Ha.
Selain menjadi petani, warga ngaliyan banyak juga yang menjadi pengelolaan Homestay.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan warga melalui pelatihan bersama dengan ketua
pengelola Desa Wisata Ngargosari khususnya di Padukuhan Ngaliyan. Warga yang mengelola
homestay akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan
dengan lebih efektif. Pengelolaan homestay juga dapat menjadi salah satu upaya pemberdayaan
masyarakat Padukuhan Ngaliyan. Dalam konteks ini pengelolaan homestay juga dapat membantu
masyarakat Padukuhan Ngaliyan dalam pengembangan potensi desa wisata yang ada. Pengelolaan
homestay juga penting dalam menjadikan suatu obyek wisata menjadi lebih menarik dan
berkualitas. Interaksi yang terjadi antara pengelola homestay dan wisatawan dapat menciptakan
pengalaman yang unik dan memuaskan bagi wisatawan. Pengembangan homestay ini diharapkan
dapat meningkatkan nilai jual pariwisata nasional homestay bukan karena program hanya sekadar
menawarkan amenitas, tetapi juga menjual atraksi dan budaya lokal ke wisatawan (Ningrum
2019).
Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar, terutama dalam hal wisata budaya
dan alam. Pembangunan pariwisata yang berbasis masyarakat (community based tourism) serta
berkelanjutan (sustainable tourism) mesti cocok dengan kondisi alam, sosial, serta adat warga
dengan senantiasa mencermati keberlangsungan faktor- faktor itu dan menitikberatkan pada
pemberdayaan, pencapaian kesejahteraan, serta kenaikan derajat hidup warga (Noor, Rulia, and
Keliwar 2021). Salah satu bentuk dari community based tourism adalah homestay, yaitu
penginapan di rumah penduduk setempat yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan
autentik. Homestay tidak hanya memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan, tetapi
juga dapat meningkatkan ekonomi lokal serta memperkenalkan budaya setempat. Menurut
(Muksin et al. 2021) Homestay adalah sebuah usaha jasa yang cukup menjanjikan.
Kabupaten Kulon Progo di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak potensi
wisata, termasuk Padukuhan Ngaliyan yang terletak di Kecamatan Samigaluh yang berbatasan
langsung dengan Desa Wisata Widosari. Desa wisata merupakan salah satu bentuk penerapan
pembangunan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan (Nasyah 2022). Perdesaan
mempunyai potensi yang bisa dikelola sebagai daerah tujuan wisata dengan menonjolkan aspek
keunikan atau perbedaan karakteristik (Wijayanti and Dewi 2023). Padukuhan Ngaliyan memiliki
keunikan tersendiri, seperti keindahan alam, kearifan lokal, dan keramahan penduduk setempat.
Sinergi antara keindahan alam, budaya masyarakat, dan kehidupan pertanian, bila dikembangkan
dapat menjadi daya tarik wisata suatu daerah (Nasyah 2022). Oleh karena itu, Padukuhan Ngaliyan
memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi homestay yang menarik.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia.
Menurut (Widyaningsih et al. 2020) Sektor Pariwisata merupakan sektor yang dapat
dikembangkan oleh daerah masing-masing dengan potensinya seperti potensi alam yang dimiliki,
keragaman budaya serta kehidupan sehari hari masyarakatnya. Menurut (Wedatama and
Mardiansjah 2018) Pariwisata Indonesia merupakan sektor yang cukup signifikan menyumbang
PDB Nasional yaitu sebesar 10 persen juga pada devisa yaitu sebesar 9,3 persen. Selain itu, sektor
pariwisata juga memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Salah satu bentuk wisata yang semakin populer adalah homestay. Menurut (Rosfiah Arsal
and Muhammad Basri 2023) Wisata homestay sudah populer pada banyak destinasi di dunia, hal
ini dapat menambah pengalaman para wisatawan mengenai sosiokultural dan kekayaan alam yang
otentik dari masyarakat lokal. Homestay merupakan penginapan di rumah penduduk setempat
yang menawarkan pengalaman menginap yang unik dan autentik. Menurut (Maulana and
Hermansah 2021) Pengembangan homestay desa wisata memadukan antara penginapan dan biaya
yang terjangkau dengan budaya lokal yang otentik sebagai atraksi wisata budaya yang
melestarikan arsitektur tradisional setempat. Homestay tidak hanya memberikan pengalaman yang
berbeda bagi wisatawan, tetapi juga dapat meningkatkan ekonomi lokal serta memperkenalkan
budaya setempat. Pengelolaan homestay sangat penting dalam menjadikan suatu obyek wisata
menjadi lebih menarik dan berkualitas. Interaksi yang terjadi antara pengelola homestay dan
wisatawan dapat menciptakan pengalaman yang unik dan memuaskan bagi wisatawan.
Tidak hanya bermanfaat pada sisi pariwisata, pengembangan homestay juga berdampak
pada lingkup sosial. Dengan adanya usaha homestay, masyarakat sekitar lebih mudah
mendapatkan pekerjaan (Sari and Sri 2018). Semakin banyaknya homestay yang tumbuh dan
berkembang maka akan berdampak positif terhadap keberlangsungan masyarakat sekitar.
Pemberdayaan masyarakat dalam sektor pariwisata dapat menyerap tenaga kerja terampil yang
dapat dicetak melalui pelatihan, kursus, dan sertifikasi, bukan hanya sekedar tenaga kerja ahli
dengan pendidikan formal yang tinggi (Cikolelet and Fitriana 2020). Homestay menjadi sebuah
harapan baru yang cemerlang bagi masyarakat yang merasakan dampaknya. Pengelolaan homestay
secara profesional dapat menjadi peluang bagi masyarakat desa wisata untuk menarik wisatawan
tinggal dan menikmati kekayaan alam dan budaya yang dimilikinya (Puspitasari, Ahimsa-Putra,
and Wijono 2019). Kenyamanan pengunjung sangat penting bagi seorang pelaku bisnis homestay.
Dengan tingkat profesionalitas yang tinggi diharapkan pengunjung dapat singgah dengan nyaman.
Namun, pengembangan homestay di Padukuhan Ngaliyan masih terbatas dan belum
optimal. Beberapa faktor yang mempengaruhi pengembangan homestay di Padukuhan Ngaliyan
antara lain kurangnya infrastruktur, kurangnya promosi, dan kurangnya keterampilan dan
pengetahuan dalam mengelola homestay. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih
mendalam untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan dalam pengembangan homestay di
Padukuhan Ngaliyan.
Program KKN Kelompok 090 ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan
dalam pengembangan homestay di Padukuhan Ngaliyan, Kabupaten Kulon Progo. Dengan
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan homestay, diharapkan dapat
memberikan panduan bagi pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan masyarakat setempat
dalam meningkatkan kualitas homestay serta mempromosikan destinasi wisata yang
berkelanjutan.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pengelolaan homestay yang baik dan benar di Dukuh Ngaliyan?
2. Bagaimana cara menetapkan profil setiap homestay?
3. Bagaimana cara menetapkan homestay agar memenuhi standarisasi?
4. Bagaimana cara menumbuhkan kesadaran akan pengelolaan homestay yang ada di
Dukuh Ngaliyan?
5. Bagaimana cara mengembangkan dan mempromosikan wisata agar menarik perhatian
masyarakat luas?
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin kita capai dalam program KKN yaitu:
1. Untuk memberikan pengetahuan dan gambaran kepada masyarakat terkait kebutuhan
untuk mengelola Homestay
2. Untuk membantu mengidentifikasi dan membuat profil homestay dusun ngaliyan
3. Untuk membantu masyarakat Dukuh Ngaliyan untuk membentuk standarisasi
Homestay
4. Untuk membantu masyarakat Dukuh Ngaliyan untuk membentuk pengelola homestay
5. Untuk membantu masyarakat Dukuh Ngaliyan dalam promosi dan membentuk Paket
Wisata Live In
BAB II
METODE
Metode Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu pendekatan pembelajaran
secara lapangan atau secara langsung dimana mahasiswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang
bermanfaat dan menambah pengalaman mahasiswa yang tidak didapat di dalam kampus, yang
dimana mahasiswa melakukan kegiatan kegiatan dengan masyarakat setempat.
KKN-Tematik ini termasuk dalam beberapa metode seperti penyuluhan, pelatihan, dan
sharing (tanya jawab). Kegiatan dimulai dengan observasi yang dilakukan beberapa kali di wilayah
KKN dilaksanakan. termasuk pengenalan kelompok KKN kepada masyarakat sekitar Desa yang
ditempatkan sebagai pelaksanaan KKN. Pelaksanaan observasi dilakukan untuk mengetahui suatu
fenomena, dimana apa yang dibutuhkan masyarakat dan apa potensi yang dapat dikelola dalam
dusun tersebut. Tahap observasi dilakukan sebelum kelompok KKN terjun ke lapangan untuk
melaksanakan kegiatan KKN.
Berdasarkan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Reguler yang dilaksanakan
oleh kelompok 090 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Pedukuhan Ngaliyan mengambil
program kerja inti yang berfokus pada Pengembangan Homestay Dukuh Ngaliyan Untuk
Mendukung Desa Wisata Ngargosari Samigaluh dengan metode pelaksanaan yaitu:
1. Pembuatan Standarisasi Homestay Wisata Padukuhan Ngaliyan
Metode pelaksanaan atau program KKN ini berfokus pada pembuatan atau penilaian
standarisasi Homestay Dukuh Ngaliyan, program kerja ini kami lakukan secara langsung di
lapangan. Kegiatan yang dilakukan berupa sharing kepada Pemilik Homestay Dukuh Ngaliyan,
dengan menjelaskan cara pembuatan standar homestay yang layak, serta menjelaskan beberapa
kekurangan yang ada pada setiap homestay. Sebagai kelanjutan dari program kerja ini kami
memberikan masukan atau saran untuk bisa dipraktekkan di setiap Homestay Ngaliyan.
Dari metode pelaksanaan diatas diharapkan target luaran tercapai setelah pelaksanaan
pelatihan Pembuatan Standarisasi Homestay Wisata Padukuhan Ngaliyan :
1) Adanya peningkatan pengetahuan tentang Standar Homestay setelah Diskusi.
2) Pengembangan keterampilan Pemilik Homestay dalam mengelola Homestay masing-
masing.
3) Target peningkatan peminat/konsumen Homestay bertambah setelah melakukan
Standarisasi dan Diskusi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata oleh kelompok KKN 090 Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta mengusung beberapa program yang terbagi menjadi beberapa
kategori berupa program utama, dan program bantuan kepada masyarakat, tentunya program-
program yang diusung diharapkan bermanfaat serta dapat memecahkan permasalahan-
permasalahan yang ada di Tengah masyarakat, program yang dilaksanakan oleh kelompok KKN
090 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta antara lain;
1. Study Banding Desa Wisata Pulesari
2. Melakukan Identifikasi dan Pembuatan Profil Homestay
3. Pembuatan Standarisasi Homestay Wisata Padukuhan Ngaliyan
4. Pembentukan Pengelola Homestay Padukuhan Ngaliyan
5. Promosi dan Pembuatan Paket Wisata Live In Padukuhan Ngaliyan
6. Mendampingi Paud
7. Mengajar TPA
8. Membuat Profil Padukuhan Ngaliyan
9. Membantu pendataan penduduk Padukuhan Ngaliyan
Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh KKN 090 Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta yaitu dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Study Banding Desa Wisata Pulesari
Pada program ini Kelompok 090 melaksanakan pendampingan study banding pemilik
homestay Padukuhan Ngaliyan ke Desa Wisata Pulesari. Kegiatan ini dirancang untuk membuka
wawasan dan pengetahuan para pemilik homestay di Padukuhan Ngaliyan dalam berbagai aspek,
meliputi: pengelolaan homestay, peningkatan kualitas pelayanan, penguatan kelembagaan
POKDARWIS. dll. Dengan dilaksanakannya program kerja study banding ini diharapkan pemilik
homestay Padukuhan Ngaliyan dan pengelola Desa Wisata Ngargosari dapat meningkatkan
kualitas homestay dan pelayanannya, sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan dan
meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.
Tabel 1. Waktu, Penanggung Jawab, dan Target
No Nama Program Target Waktu PJ
1. Study Banding Desa Wisata Masyarakat 25 Februari Hadimas
Wisata Pulesari Dusun Ngaliyan 2024
Pemilik 08.00-14.00
Homestay, WIB
Perangkat
Dukuh
Tabel 2. Biaya
Jumlah 2.625.000
17 Lain-lain - - 266.000
Jumlah 700.000
1 Kamar Tidur Kamar tidur dinilai dari kondisi 1. Cukup Baik (Kondisi kamar tidur
kamar tidur yang ada di setiap cukup baik untuk tempat istirahat)
homestay. 2. Baik (Kondisi kamar tidur baik untuk
tempat istirahat)
3. Sangat Baik (Kondisi kamar tidur
sangat baik untuk tempat istirahat)
4 Ukuran Kasur Jenis dan ukuran kasur yang Jenis dan ukuran kasur
tersedia pada homestay.
5 Kamar Mandi Jumlah kamar mandi yang ada Jumlah kamar mandi dan parameter :
pada setiap homestay. 1. Cukup Baik (Kondisi kamar mandi
cukup baik untuk tempat berkumpul)
2. Baik (Kondisi kamar mandi baik
untuk tempat berkumpul)
3. Sangat Baik (Kondisi kamar mandi
sangat baik untuk tempat berkumpul)
7 Ruang Tamu Ruang tamu dinilai dari kondisi 1. Cukup Baik (Kondisi ruang tamu
ruang tamu yang ada di setiap cukup baik untuk tempat berkumpul)
homestay. 2. Baik (Kondisi ruang tamu baik untuk
tempat berkumpul)
3. Sangat Baik (Kondisi ruang tamu
sangat baik untuk tempat berkumpul)
9 Catatan Catatan merupakan hal-hal lain Hal yang perlu diperhatikan seperti agama
yang perlu diperhatikan. pemilik homestay, dan lain-lain.
Tabel 8. Biaya
Jumlah 350.000
Gambar 3. Pengelola
Jumlah 300.000
6. Mendampingi PAUD
Pada program ini melaksanakan pendampingan KB Marsudi Siwi. Kegiatan dilakukan
dengan belajar dan bermain bersama anak-anak, Program ini dilaksanakan setiap hari senin, selasa,
dan kamis. Antusias anak anak dalam belajar mengenal angka, huruf, warna, nama buah dan hewan
melalui kegiatan menyanyi bersama, mewarnai, menggambar dan bermain bersama.
Tabel 11. Biaya
Jumlah 500.000
Gambar 5. Paud
7. Mengajar TPA
Pada program ini melaksanakan pendampingan anak-anak belajar Al-Quran. Kegiatan
dilaksanakan di Mushola Al Mujtahid dan Masjid Baiturrohman pada setiap Senin, Selasa, dan
Rabu. Pelaksanaan pengajaran dilakukan berkelompok, kelompok pengajar 1 yang terdiri dari 5
orang dan kelompok pengajar 2 yang terdiri dari 5. Setiap satu minggu kelompok 1 dan 2 pindah
lokasi pengajaran pada dua mesjid yang menjadi lokasi TPA.
Tabel 12. Jadwal TPA
Jumlah 500.000
Gambar 6. TPA
2 Lain-lain - - 100.000
Jumlah 350.000
Gambar 7. Profil Padukuhan
jumlah 250.000
Gambar 8. Data Penduduk
BAB VI
PENUTUP
KESIMPULAN
KKN Tematik Reguler Kelompok 090 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
dilaksanakan di Padukan Ngaliyan dengan program pokok “Pengembangan Homestay Dukuh
Ngaliyan Untuk Mendukung Desa Wisata Ngargosari Samigaluh”. Adapun program non pokok
kepada masyarakat meliputi “Pendampingan Paud”, “Mengajar TPA”, “Pembuatan Profil
Padukuhan”, dan “Pendataan Penduduk”.
Maulana, Dimas Firli, and Tantan Hermansah. 2021. “Pemberdayaan Berbasis Pariwisata
Melalui Homestay Di Desa Wisata Batulayang Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor Jawa
Barat.” Jurnal Kommunity Online 2 (1): 21–32. https://doi.org/10.15408/jko.v2i1.21889.
Muksin, Muhamad Farhan, Bambang Eko, Manajemen Agribisnis, Politeknik Negeri Jember,
and Jl Mastrip. 2021. “Pengembangan Dan Pemasaran Homestay Desa Kemuning Lor
Sebagai Peluang Bisnis Pasca Pandemi Covid-19.” Seminar Nasional Terapan Riset
Inovatif (Sentrinov) Ke-7 7 (3): 287–94.
https://proceeding.isas.or.id/index.php/sentrinov/article/view/1104/467.
Noor, Muhammad Fauzan, Anna Rulia, and Said Keliwar. 2021. “Standarisasi Homestay Desa
Wisata Pela Dan Peningkatan Pelayanan Sesuai Dengan Standar Permenpar Nomor 9 Tahun
2014” 6 (10): 1964–71.
Puspitasari, Devi, Heddy Shri Ahimsa-Putra, and Djoko Wijono. 2019. “Persepsi Dan
Pengelolaan Homestay Di Desa Wisata Wukirsari, Bantul.” Jurnal Kawistara 9 (1): 1.
https://doi.org/10.22146/kawistara.37314.
Rosfiah Arsal, and Muhammad Basri. 2023. “Pengembangan Homestay Berbasis Pendidikan
Sebagai Produk Wisata Untuk Membangun Masyarakat Berkelanjutan Pada Desa Terpencil
Di Sulawesi Selatan.” Journal Publicuho 6 (4): 1486–95.
https://doi.org/10.35817/publicuho.v6i4.291.
Wedatama, Abid Affandi, and Fadjar Hari Mardiansjah. 2018. “Pengembangan Homestay
Berbasis Masyarakat Pada Kampung Homestay Borobudur.” Jurnal Pengembangan Kota 6
(2): 135. https://doi.org/10.14710/jpk.6.2.135-143.
Widyaningsih, Heni, Boo Ho Voon, Teck Weng Jee, Corina Joseph, Muhammad Iskandar
Hamzah, Patricia Melvin Jussem, Ai Kiat Teo, et al. 2020. “Analisis Pengembangan Potensi
Desa Wisata Dalam Upaya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Gampong Nusa,
Lhoknga Aceh Besar.” Jurnal Ilmiah Hospitality Management 11 (1): 124.
Wijayanti, Ani, and Ike Janita Dewi. 2023. “Analisis Performa Homestay Desa Wisata Untuk
Mewujudkan Standarisasi Di Kabupaten Kulon Progo.” Indonesian Journal of Tourism and
Leisure 04 (2): 109–24. https://doi.org/10.36256/ijtl.v4i2.323.
Lampiran-lampiran:
Lampiran 1. Presensi Observasi
Lampiran 2. Surat Penerjunan
Lampiran 3. Surat Kerjasama Padukuhan
Lampiran 4. Surat Kerjasama Ketua Ranting Muhammadiyah
Lampiran 7. Surat Penarikan
Lampiran 8. Daftar Hadir Study Banding
Lampiran 8. RAB
A. Pemasukkan
NO Keterangan QTY Harga/PC (Rp) Subtotal (Rp)
1. Lembaga pengabdian 10 Rp 1.120.000 Rp 11.400.000
masyarakat (LPM)
B. Pengeluaran (program)
No Nama Kegiatan Dana yang diperlukan
(Rp)
1. Study banding desa wisata pulesari Rp 2.625.000
2. standarisasi homestay wisata padukuhan ngaliyan Rp 700.000
3. PAUD Rp 543.000
4. TPA Rp 500.000
5. Pembentukan pengelola wisata/kelompok sadar wisata padukuhan Rp 350.000
ngaliyan
6. Membuat profil padukuhan ngaliyan Rp 350.000
7. Pendataan penduduk padukuhan ngaliyan Rp 250.000
8. Promosi dan paket wisata Live in padukuhan ngaliyan Rp 300.000
9 identifikasi dan pembuatan profil homestay Rp 1.000.000
Total Rp 6.618.000
D. TOTAL PENGELUARAN
1 Pengeluaran Program Rp. 6.618.000
2 Pengeluaran Biaya Hidup Rp. 4.782.000