Padi (Oryza sativa) merupakan tanaman rumputan semusim dengan batang bulat,
daunnya agak datar, dan malai dibagian pucuk. Keseluruhan organ tanaman padi terdiri dari
dua kelompok, yakni organ vegetatif dan organ generatif (reproduktif). Organ vegetatif
tanaman padi terdiri dari akar, batang dan daun. Organ generatif berupa malai, bulir padi,
dan butir biji
Daun : Daun tanaman padi tumbuh pada batang
dalam susunan yang berselang seling.
Persemaian konvensional
Persemaian dapog
Fußzeile
PADI
Tanam
Legowo adalah cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan tanaman kemudian diselingi oleh 1 baris kosong
dimana jarak tanam pada barisan pinggir adalah ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. Sistem tanam jajar legowo 2:1
merupakan sistem tanam pindah antara dua barisan tanaman terdapat lorong kosong memanjang sejajar dengan barisan
tanaman dan dalam barisan menjadi setengah jarak tanam antar baris. Sistem tanam jajar legowo bertujuan untuk peningkatan
populasi tanaman persatuan luas, perluasan pengaruh tanaman pinggir dan mempermudah pemeliharaan tanaman. Penerapan
sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm meningkatkan populasi tanaman menjadi 213.333
rumpun/ha atau meningkat 33,3%, dibandingkan sistem tegel 25 cm x 25 cm dengan populasi 160.000 rumpun per ha.
Legowo 4 : 1 (Type 1) Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4
barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai
jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Masing-masing dari 4 barisan disisipkan
seluruhnya. Jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 25 cm (antar barisan tengah) x 12,5 cm
(barisan pinggir) x 50 cm (barisan kosong). Populasi tanaman 256.000 rumpun/ha (peningkatan
populasi 60%).
Legowo 4 : 1 (Type 2) Pengertian jajar legowo 4 : 1 adalah cara tanam yang memiliki 4
barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong dimana pada setiap baris pinggir mempunyai
jarak tanam >2 kali jarak tanam pada barisan tengah. Sisipan hanya diberikan pada kedua barisan
tanaman pinggir. Jarak tanam pada tipe legowo 4 : 1 adalah 20 cm (antar barisan tengah) x 10
cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong). Populasi tanaman 192.712 rumpun/ha
(peningkatan populasi 20,44%). Cocok diterapkan pada kondisi lahan yang subur.
Fußzeile
PADI
Pemupukan
Pemupukan merupakan upaya menambah/menyediakan semua hara penting untuk kebutuhan tanaman padi sehingga tanaman dapat
tumbuh optimal. Takaran pupuk disusun berdasarkan kebutuhan hara tanaman dan cadangan hara dalam tanah. Takaran pupuk dasar, saat
pemupukan dasar, BWD tidak perlu digunakan. Berikan 50 - 75 kg urea/ha atau sepertiga dari rekomendasi PUTS sebagai pupuk dasar atau
pemupukan N pertama, sebelum tanaman umur 14 HST. Selain pupuk tunggal, dapat digunakan pupuk majemuk sebagai pupuk dasar.
Pemupukan umumnya berdasarkan pada kondisi tanah disetiap daerah. BWD adalah suatu alat yang memuat 4 panel yang menunjukkan skala
berbeda warna hijau. Alat ini digunakan untuk menentukan kebutuhan tanaman padi akan unsur hara N. Cara penggunaannya yaitu dengan
membandingkan warna daun padi dengan warna pada panel, dan pada skala berapa (2, 3, 4, 5) warna daun padi tersebut paling sesuai dengan
warna pada panel.
Fußzeile
PADI
Pengairan
Pengairan tergenang
Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air
dengan maembuat bangunan dan saluran-saluran untuk ke sawah-sawah
dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah
air itu dipergunakan sebaik-baiknya. Sistem irigasi di Indonesia umumnya
yaitu sistem irigasi tergenang, sistem irigasi berselang dan terputus. Sistem
irigasi tergenang dilakukan dengan memberikan air kepada tanaman dan Pengairan tergenang macak – macak
dibiarkan tergenang mulai beberapa hari setelah tanam hingga beberapa
hari jelang panen. Sistem irigasi berselang pemberian air dilakukan pada
suatu luasan tertentu untuk periode tertentu, sehingga areal tersebut
menyimpan air yang dapat digunakan hingga periode irigasi berikutnya.
Penyiangan gulma
Teknik pengelolaan gulma langsung dapat dilakukana dengan cara manual dan mekanis. Dengan cara gulma dicabut dengan tangan,
diijank-injak dan dibenamkan ke dalam lumpuran lahan. Gulma disiang dengan menggunakan alat penyiang rotary, landak (gasrok) yang
didorong diantara barisan tanaman. Selain itu, dapat digunakan herbisida sesuai jenis gulma sebagai contoh untuk gulma rumputan dan
teki-tekian adalah yang berbahan aktif propoxidim (contoh: Tetris 75 EC).
Panen merupakan kegiatan akhir dari proses produksi padi di lapangan dan faktor
penentu mutu beras, baik kualitas maupun kuantitas. Panen dilakukan pada saat tanaman
matang fisiologis yang dapat diamati secara visual pada hamparan sawah,yaitu 90-95%
bulir telah menguning atau kadar air gabah berkisar 22-27%. Padi yang dipanen pada
kondisi tersebut menghasilkan gabah berkualitas baik dan rendemen giling yang tinggi.
Cara panen potong padi dengan sabit gerigi, 30-40 cm di atas permukaan tanah. Sabit
rupanya masih merupakan satu satunya alat potong yang digunakan pemanen. Potong
bagian tanaman padi 30-40 cm dari permukaan tanah. Pemotongan terlalu atas dekat
malai sedikit mengurangi kehilangan hasil, tapi padi sulit dirontok. Pemotongan tanaman
padi terlalu rendah saat panen dapat menyebabkan kerontokan gabah tinggi.
Fußzeile
PADI
Hama Penyakit Gulma Tanaman Padi
Hama Penggerek Batang Padi Putih ( Tryporiza inotata )
Hama menyerang batang padi menyebabkan padi mengalami gejala sundep pada masa
vegetative dan beluk pada generatif.
Solusi Produk BASF : Regent 0.3 GR dengan dosis 10 kg/ha, Xemco 300 SC dengan dosis 300 ml /ha dan Regent
50 SC dengan dosis 500 ml/ha
Fußzeile
PADI
Gejala hama penggerek batang padi
Fußzeile
PADI
Serangga dewasa berwarna
cokelat dan hidup pada bagian
bawah tanaman padi
Gejala hooperburn
WBC menyerang tanaman padi dengan cara mengisap cairan sel batang tanaman padi,
dapat menyebabkan tanaman padi hampa, mati kekeringan atau kelihatan seperti terbakar
(hopperburn).
Fußzeile
PADI
Hama Putih Palsu ( Cnaphalocrocis medinalis )
Ulat memutar daun padi hingga menggulung dan memakan
daun tersebut, pertumbuhan terhambat tampak kering dan daun seperti
ranting mati.
Solusi Produk BASF : Regent 80 WG dengan dosis 10 gr/ha and Xemco 300 SC dengan dosis 300 ml /ha
Fußzeile
PADI
Hama Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius )
Walang sangit merupakan hama yang dapat mengakibatkan penurunan kualitas
serta hasil pada komoditas padi. Serangga dewasa menyerang bagian bulir atau gabah
padi.
Fußzeile
PADI
Penyakit Blast ( Pyricularia oryzae )
Jamur P. oryzae penyebab penyakit blas leher merupakan salah satu penyebab penyakit penting
pada padi. Menyerang tanaman padi pada bagian leher, daun, benih, buku batang serta malai.
Fußzeile
PADI
Penyakit Hawar pelepah ( Rhizoctonia solani )
Penyakit hawar dapat terjadi saat pembibitan hingga tanaman ditanam. Penyakit
menyebar dari gesekan antar tanaman, dari gesekan antar daun, dan tertular dari tanaman
sekitar yang telah terinfeksi.
Solusi Produk BASF : Polycom 70 WG 4 gr/l dan Pemulus 80 WG dengan dosis 3 g/l
Fußzeile
PADI
Penyakit Bercak Daun ( Cercospora sp. )
Bercak muda berbentuk bulat kecil, berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah
tua berukuran lebih besar dengan pusat kelabu. Kebanyakan bercak mempunyai warna
kuning di sekelilingnya.
Solusi Produk BASF : Polycom 70 WG dengan dosis 3 g/l dan Pemulus 80 WG dengan dosis 3 g/l
Fußzeile
PADI
Gulma
Gulma Cyperus sp. ( Teki )
Solusi Produk BASF : Tetris 75 EC dengan dosis 0.75 – 1.5 l/ha dan Basagran 460 SL
dengan dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Fußzeile
PADI
Gulma semusim
Golongan rumput
Berkembang biak dengan biji dan potongan tanaman
Dapat tumbuh di sekitar kebun, sawah-sawah,
ladang, pekarangan, tepi jalan.
berkembangbiak dengan biji dan potongan tanaman
Solusi Produk BASF : Tetris 75 EC dengan dosis 0.75 – 1.5 dan Basagran 460 SL dengan
dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Fußzeile
PADI
Gulma Sphenoclea zeylanica ( Gonda )
Gulma semusim
Golongan daun lebar
Berkembang biak dengan biji
tanaman terna bercabang dengan batang
berongga
bunga berukuran kecil dan berwarna putih
Solusi Produk BASF : Basagran 460 SL dengan dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Gulma tahunan
Golongan daun lebar
Berkembang biak dengan biji
Tegak dan memiliki banyak cabang, bunga berwarna kuning
Solusi Produk BASF : Basagran 460 SL dengan dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Fußzeile
PADI
Gulma Echinochloa crus-galli ( Jajagoan )
Solusi Produk BASF : Tetris 75 EC 0.75 – 1.5 l/ha dan Basagran 460 SL dengan dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Fußzeile
PADI
Gulma Fimbristylis ( Bawangan, adas – adasan )
Solusi Produk BASF : Tetris 75 EC 0.8 – 1.6 l/ha dan Basagran 460 SL dengan dosis 1.5 – 2.5 l/ha
Fußzeile
PADI
Tikus
Tikus sawah Rattus argentiventer merupakan hama utama tanaman padi yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman
padi dari mulai di pesemaian sampai panen, bahkan sampai pada penyimpanan. Kerusakan yang ditimbulkannya dapat
menyebabkan kehilangan hasil 30-50%. Tikus sawah lebih menyukai tanaman padi yang sedang bunting, sehingga
menimbulkan kerusakan yang paling tinggi.
▪ Tanggul irigasi
▪ Pematang sawah (disarankan
dilakukan minimalisasi ukuran
pematang (<30 cm) agar tidak
digunakan sebagai tempat
berlindung dan bersarang tikus
▪ Semak belukar
▪ Pekarangan dekat sawah
▪ Lahan kosong dekat sawah
▪ Tanggul jalan/jalan desa
Fußzeile
Budidaya Padi
PADI
Pengendalian Gulma
Pemupukan dasar
Standaktop
Tetris +
Basagran
Regent 0.3 GR Regent 50 SC
Regent 50 SC
Xemco 300 SC *
Seltima
Seltima
Fußzeile
• Waktu aplikasi Xemco sesuai serangan
PADI
Fußzeile