Anda di halaman 1dari 5

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TUNA KARYA DI DESA MEKARMUKTI

MELALUI PEMANFAATAN SAMPAH STROBILUS SEBAGAI GANTUNGAN KUNCI

Aneu Aryani , Famela Suci S, Hana Rizky R, Heni Nurbayani, Vini Mayashi
Mahasiswa KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Jl. R Syamsudin, SH No 50 Kota Sukabumi kode pos 43113 Tlp. 0266-218345 fax. 0266-218342

ABSTRAK
Penelitian ini bertujan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan taraf hidup masyarakat tuna
karya di desa Mekarmukti, setelah melakukan pelatihan kewirausahaan. Penelitian ini dilakukan
melalui metode survey langsung dan wawancara dengan masyarakat tuna karya URIMASTU
merupakan usaha rintisan masyarakat tuna karya. Dimana para pemuda yang berada diusia
produktif (15 tahun - 65 tahun) tetapi belum memiliki pekerjaan (pengangguran), kerja serabutan
dan lain-lain, diberikan pemahaman dan pelatihan wirausaha oleh ahlinya dan mahasiswa kkn
membantu sebagai fasilitator. Desa Mekarmukti memiliki sumberdaya alam yang melimpah,
wilayahnya didominasi oleh perkebunan pinus sehingga sepanjang perkebunan banyak sampah
strobilus yang berserekan ditanah. Dari pengamatan mahasiswa terhadap potensi wilayah
mekarmukti maka desa mekarmukti berpeluang menjadi desa pengrajin strobilus, salah satu
faktor yang mendukung adalah ketersediaan bahan baku strobilus terjamin. Sehingga, usaha
rintisan ini bisa berkelanjutan selama masyarakat tuna karya memiliki tekad untuk memajukan
diri sendiri dan memajukan desanya. Hasil kegiatan : 1) membentuk kelompok usaha yang
beranggotakan pemuda tuna karya 2) pemuda tuna karya memiliki kemampuan untuk membuat
kerajinan gantungan strobilus 3) menjadikan bunga strobilus memiliki nilai jual tinggi 4)
gantungan strobilus menjadi oleh-oleh khas desa Mekarmukti.
Kata Kunci : Masyarakat Tuna Karya, Usaha Rintisan, Kerajinan Strobilus

ABSTRACT
This research is raining to find out the extent of the improvement in the standard of living of the
jobless community in Mekarmukti village, after conducting entrepreneurship training. This
research was conducted through a direct survey method and interviews with the jobless
community by URIMASTU, which is a pilot effort of the jobless community. Where young
people who are of productive age (15 years - 65 years) but do not have jobs (unemployment),
odd jobs and others, are given an entrepreneurial understanding and training by experts and
students to help as facilitators. Mekarmukti Village has abundant natural resources, its territory is
dominated by pine plantations so that along the plantations there are many strobilus rubbish
scattered on the ground. From students' observations on the potential of the Mekarmukti,
Mekarmukti Village has a chance to become a village of strobilus artisans. Thus, this pioneering
effort can be sustained as long as the jobless community has the determination to advance
themselves and advance their villages. The results of the activity: 1) forming a business group
consisting of youth jobless 2) youth jobless have the ability to make strobilus hanger crafts 3)
make strobilus flowers have high selling points 4) strobilus hangers become souvenirs typical of
the village of Mekarmukti.
Keywords: Jobless Society, Stake Business, Strobilus Craft

PENDAHULUAN

Pada umumnya, masyarakat tuna karya memiliki kesejahteraan hidup yang rendah salah satu
penyebabnya adalah tidak tercukupinya kebutuhan hidup keluarganya karena tidak mampu
bekerja terhambat dengan yang namanya ijazah. Peningkatan SDM sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, hal ini dikarenakan agar masyarakat desa mampu bersaing dengan masyarakat kota.
Desa Mekarmukti terletak di wilayah kabupaten Sukabumi bagian selatan tepatnya di kecamatan
Waluran. Desa Mekarmukti merupakan desa pemekaran dari desa Caringinnunggal, Mekarmukti
memiliki luas wilayah 1,333,250 Ha serta berada diketingginan 400M di atas permukaan laut.
Desa ini memiliki sumberdaya alam yang melimpah,dalam sektor pertanian, dan sebagian besar
wilayahnya didominasi oleh perkebunan pinus. Pinus merkusii (pinus) adalah salah satu tanaman
monokotil yang mempunyai ciri khas dengan daunnya yang memipih seperti jarum dan berkelompok
atau berupa sisik. Pinus memiliki strobilus jantan dan strobilus betina dalam satu pohon. Ukuran
strobilus jantan lebih kecil dibandingkan dengan strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris. Pohon
berkayu (woods), strobilus bentuk konus. Tanaman Pinus merkusii secara 2 morfologis, memiliki
tujuh bagian, yaitu akar, batang, tangkai, daun, bunga, buah dan biji yang masing-masing berciri khas
serta mempunyai fungsi yang berbeda dalam satu tumbuhan . Produksi getah pinus bervariasi
tergantung tingkat umur tanaman tersebut. Pohon pinus yang sudah tua, dapat menghasilkan
getah antara 30-60 kg, resin murni antara 20-40 kg dan terpentin antara 7-14 kg per tahun. Selain
itu tanaman pinus sangat cocok untuk rehabilitasi lahan kritis, tahan kebakaran dan
dibudidayakan di tanah yang tidak subur (Hidayat dan Hansen, 2001). Bagian kulitnya dapat
dijadikan sebagai bahan bakar. Abunya dapat dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan
pupuk karena mengandung kalium. Secara etnobotani kerucut pinus (strobilus) oleh pengrajin
dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan seperti aksesoris (gantungan kunci) dan sebagai hiasan
rumah. Manfaat dari pohon pinus sangat banya, namun masyarakat pada umumnya tidak
mengetahui hal itu, sehingga strobilus yang berjatuhan ditanah pun diabaikan begitu saja karena
dianggap sebagai sampah yang tak bernilai, sesungguhnya bisa menghasilkan rupiah dan
memiliki nilai jual ketika dimanfaatkan dengan baik dan benar. Memberdayakan masyarakat
khususnya pemuda tuna karya menjadi tujuan kami, guna menjadi pengusaha yang mandiri.
Masyarakat dimotivasi dengan hasil yang akan mereka peroleh ketika berwirausaha, diantaranya
: laba, kebebasan, impian personal, kemandirian. Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang
memutuskan untuk memulai suatu bisnis, sebagai pewaralaba (franchisor) menjadi terwaralaba
(franchisee), memperluas sebuah perusahaan, membeli perusahaan yang sudah ada, atau
barangkali meminjam uang untuk memproduksi suatu produk baru atau menawarkan suatu jasa
baru, serta merupakan manajer dan penyandang risiko.

METODE PELAKSANAAN

Penelitian ini dimulai dari tanggal 25 juli – 02 september 2019 bertempat di Desa Mekarmukti,
Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan dengan metode survey
langsung mengunjungi para pemuda tuna karya dan mewawancarainya, selain dengan metode
tersebut kegiatan ini juga dilakukan dengan metode workshop, pelatihan, dan pendampingan
dalam mengelola usaha rintisan. Workshop dilakukan guna memotivasi para pemuda untuk lebih
semangat dalam merintis usaha dan menanamkan jiwa wirausaha di dalam dirinya. Pelatihan
dilakukan dengan cara praktek secara langsung dengan diberikan contoh proses pembuatan dari
bahan mentah menjadi barang yang siap dipasarkan. Dan pendampingan usaha rintisan dilakukan
secara langsung dengan cara memantau kegiatan pembuatan gantungan strobilus, maupun tidak
langsung melalui diskusi via grup WhatsApp dengan para pemuda tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sebelum program URIMASTU diadakan, sebagian besar warga mekarmukti bermata
pencaharian sebagai petani, dan sisanya warga tuna karya. Dengan potensi Desa Mekarmukti
yang menjadi tempat wisata ini seharusnya terdapat peluang usaha yang dapat diciptakan
masyarakat sekitar. Melihat permasalahan dan potensi lingkungan sekitar, maka kami
memberikan inovasi pemberdayaan dengan pembentukan kelompok usaha rintisan masyarakat
tuna karya agar produktivitas masyarakat meningkat sekaligus menjadi solusi permasalahan
pengangguran. Pemberian inovasi pemberdayaan masyarakat tuna karya desa mekarmukti
dilakukan dengan dengan metode workshop, pelatihan, dan pendampingan dalam mengelola
usaha rintisan.

Pelaksanaan workshop dilakukan selama satu hari pada tanggal 21 Agustus 2019 yang bertempat
di Aula Kantor Desa Mekarmukti. Pada pelaksanaan workshop ini kami memberikan motivasi
kepada masyarakat tuna karya desa mekarmukti agar terbentuk mindset untuk berkeinginan
memulai usaha rintisan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di desa
mekarmukti. Adapun materi yang dipaparkan terdiri dari tiga pembahasan, yaitu materi pertama
tentang motivasi menjadi seorang wirausaha, materi kedua yaitu tentang kewirausahaan dan
materi terakhir yaitu tentang pemanfaatan barang tak terpakai menjadi sebuah kerajinan. Peserta
workshop terdiri dari masyarakat tuna karya desa mekarmukti. Metode yang digunakan adalah
metode ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Selanjutnya, yaitu kami melakukan pelatihan kepada masyarakat tuna karya untuk membuat
kerajinan gantungan kunci dari strobilus. Dari pelatihan tersebut diharapkan masyarakat dapat
mengembangkan potensi yang ada di Desa Mekar Mukti dengan pengembangan kreativitas
menjadi usaha rintisan masyarakat tuna karya yang berkelanjutan.

Tahapan yang terakhir yaitu pendampingan dalam mengelola usaha rintisan masyarakat tuna
karya. Strobilus dapat dikembangkan dengan bentuk yang lebih beragam dan secara mandiri
serta dapat meningkatkan produktivitas dengan menghasilkan barang yang bernilai. Adapun hasil
yang telah dicapai adalah dalam program KKN Urimastu yang memanfaatakan strobilus menjadi
kerajinan tangan yang bernilai dan sebagai souvenir khas Desa Mekarmukti. Pelaksanaan
program ini bekerjasama dengan masyarakat tuna karya supaya mereka memiliki kegiatan postif
dan bermanfaat untuk masyarakat lainnya. Setelah selesainya program KKN Urimastu nantinya
kami mengharapkan semakin banyaknya jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan,
sehingga masyarakat desa mekarmukti menjadi lebih produktif. Kemudian, apabila program
telah terlaksana dan masyarakat tuna karya tetap melanjutkan produksi, hal tersebut dapat
mengurangi pengangguran di desa Mekarmukti. Dan setelah jumlah produk semakin banyak dan
variasi produk semakin berkembang Kami mengharapkan agar program ini mampu berkembang
berkesinambungan dikalangan masyarakat tuna karya di desa Mekrmukti (Anisa et al.,2018).

KESIMPULAN
Dari hasil penyajian data dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkkan, bahwa
strobilus merupakan sumber daya alam melimpah yang dihasilkan dari pohon pinus di desa
Mekar Mukti. Pada kegiatan KKN yanng bertemakan URIMASTU ini diharapkan masyarakat
tuna karya Desa Mekar Mukti memiliki motivasi untuk mengembangkan potensi desa dengan
sentuhan kreatifitas, meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam mengolah sampah
menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis yaitu gantungan kunci yang terbuat dari
strobilus.

DAFTAR PUSTAKA
Alvitasari, Devi. 2013. Morfologi Tumbuhan Identifikasi Tanaman Pinus merkusii. Makalah
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Universitas Negeri Semarang.

http://www.devi-alvitasari.blogspot.co.id/2013/07/identifikasi-tanaman-
pinusmerkusii.html. (Diakses 6 September 2019)
Anisa, Fathurohma. Pebriana, Yuni. Chinantya, Nainggolan dan Sintia Mashitoh. 2018. Pkm
Pengabdian Kepada Masyarakat Kreta Bunga (Kerajinan Tangan Ibu Rumah Tangga)
Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Guna Mengurangi Pencemaran Lingkungan
Di Kampung Pelangi Kota Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro. Vol 6. No 3
Hal 1-6.
Saiman, Leonardus. 2015. KEWIRAUSAHAAN : Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Edisi 2
Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai